Вы находитесь на странице: 1из 17

JURNAL ILMIAH

PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR MODERN


PADA BANGUNAN FAKULTAS PENDIDIKAN
MIPA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA,
BANDUNG

NAMA : EUGENIA INEZ


NPM : 2010420070

PEMBIMBING : DR. RAHADHIAN P.H.

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN


FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
AkreditasiBerdasarkanKeputusanMendikbud No.78/D/O/1997
Dan BAN PerguruanTinggiNo : 015/BAN-PT/Ak-XII/S1/VI/2009

BANDUNG
2014
PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR MODERN PADA BANGUNAN
FPMIPA UPI, BANDUNG1

Eugenia Inez
2010420070
eugeniainez@gmail.com
Mahasiswi S1 Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan

Abstract
Modern architecture is an architectural style that formed in the late 18th century
as a result of the industrial revolution and democracy that spurred the formation of the
modern age. Indonesia is one country that is also affected by the style of modern
architecture. This happens mainly because during the development of modern
architecture, the Netherlands which included Western nations were colonized Indonesia.
The colonization of the West led to the influx of Western culture to the East so the
emerging architectural style at the time of entry into Indonesia.
Application of the principles of modern architecture in FPMIPA UPI studied using
qualitative descriptive method and an explanatory through direct observation of the object
of study and question-and-answer via email and phone with related corporation. It also
uses the universal theory of modern architecture and examples of the application of
modern architecture in tropical countries as a benchmark for assessing the application of
the principles of modern architecture in Indonesia.
Modern building which became the object of research is the building of the
Faculty of Mathematics and Science Education Universitas Pendidikan Indonesia,
Bandung. The building was built in 1990 so it has applied the principle characteristics of
modern architecture.
Based on the research, the analysis showed that the application of the principles
of modern architecture known from the use of basic geometric shapes, the use of
elements of line-plane-volume, symmetry-asymmetry in the building, unity between the
exterior and interior space, the use of the building element to unify outer space and inter
space, the use of pre-fabrication material, precision in the installation of material, the use
of a grid system, as well as honesty structure and construction.

Key Words: Modern Achitecture, Tropical, FPMIPA UPI, Bandung

Abstrak
Arsitektur modern merupakan gaya arsitektur yang terbentuk pada akhir abad ke
18 akibat terjadinya revolusi industri dan demokrasi yang memacu terbentuknya modern
age. Indonesia merupakan salah satu Negara yang juga terkena pengaruh gaya
arsitektur modern. Hal ini terjadi terutama karena pada masa perkembangan arsitektur
modern, Belanda yang termasuk bangsa Barat sedang menjajah Indonesia. Penjajahan
bangsa Barat menyebabkan masuknya budaya Barat ke Timur sehingga gaya arsitektur
yang sedang berkembang pada saat itu juga masuk ke Indonesia.
Penerapan prinsip arsitektur modern pada bangunan FPMIPA UPI ini diteliti
menggunakan metode deskriptif kualitatif dan eksplanatif melalui observasi secara
langsung terhadap objek studi dan tanya-jawab melalui email dan telepon dengan badan-
badan terkait. Selain itu juga menggunakan teori arsitektur modern secara universal dan
contoh-contoh penerapan arsitektur modern di negara tropis sebagai tolok ukur dalam
mengkaji penerapan prinsip arsitektur modern di Indonesia.

1
Artikel ini disunting dari penelitian yang dikerjakan oleh Eugenia Inez (2014), berjudul Penerapan
Prinsip Arsitektur Modern pada Bangunan Fakultas Pendidikan MIPA Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung, Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan.

TATANAN • JURNAL ARSITEKTUR • Volume 0 • nomor 0 • Desember 2014 1


Bangunan modern yang menjadi objek penelitian adalah Bangunan Fakultas
Pendidikan MIPA Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Bangunan ini dibangun
pada tahun 1990 sehingga telah menerapkan karakteristik prinsip arsitektur modern.
Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil analisis bahwa penerapan prinsip
arsitektur modern diketahui dari penggunaan bentuk dasar geometri, penggunaan unsur
garis-bidang-volume, simetri-asimetri pada bangunan, kesatuan antara ruang luar dan
ruang dalam, penggunaan elemen bangunan untuk menyatukan ruang luar dan ruang
dalam, penggunaan bahan pre-fabrikasi, kepresisian dalam pemasangan material,
penggunaan sistem grid, serta kejujuran struktur dan konstruksi.

Kata-Kata Kunci: Arsitektur Modern, Tropis, FPMIPA UPI, Bandung

1. Pendahuluan
Arsitektur modern merupakan gaya arsitektur yang terbentuk pada akhir
abad ke 18 akibat terjadinya revolusi industri dan demokrasi yang memacu
terbentuknya modern age. Menurut Reyner Bernham dalam bukunya “Guide to
Modern Architecture”, arsitektur modern adalah arsitektur yang ‘up to date’, suatu
arsitektur yang baru lahir, atau dengan kata lain arsitektur yang tidak ketinggalan
zaman. Arsitektur modern terkenal dengan international style-nya yang kemudian
mempengaruhi gaya arsitektur di seluruh dunia dengan menerapkan prinsip
universal terhadap bentuk dan olahan fasadnya. Keunggulan dari arsitektur
modern adalah cepatnya pelaksanaan konsruksi dengan menghasilkan gaya
arsitektur yang praktis.
Indonesia merupakan salah satu negara yang juga terkena pengaruh
gaya arsitektur modern. Hal ini terjadi terutama karena pada masa
perkembangan arsitektur modern, Belanda yang termasuk bangsa Barat sedang
menjajah Indonesia. Penjajahan bangsa Barat menyebabkan masuknya budaya
Barat ke Timur sehingga gaya arsitektur yang sedang berkembang pada saat itu
juga masuk ke Indonesia.
Selain sebagai negara yang sedang dijajah, Indonesia juga merupakan
negara yang cukup menjunjung tinggi nilai budaya. Maka dari itu, gaya arsitektur
modern yang masuk ke Indonesia, mengalami penyesuaian tertentu pada
masanya sehingga tidak begitu saja digunakan dalam desain bangunan.
Penyesuaian tersebut terutama menyesuaikan dengan keadaan iklim di
Indonesia. Iklim Indonesia merupakan iklim tropis, yang kemudian gaya arsitektur
modern di Indonesia juga dikenal dengan sebutan tropis modern.
Berdasarkan timeline periodisasi sejarah arsitektur, bangunan Fakultas
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan
Indonesia (FPMIPA UPI) yang mulai beroperasi pada tahun 1954, berada pada
posisi waktu yang tepat dengan perkembangan arsitektur modern. Diperkirakan
banyak prinsip arsitektur modern yang digunakan dalam proses perancangan
bangunan ini. Pada masa itu, selain digunakan sebagai tempat kegiatan belajar-
mengajar, bangunan ini juga digunakan sebagai kantor JICA (Japan International
Coorperation Agency), pada saat ini sudah tidak berfungsi lagi.
Keingintahuan akan penerapan prinsip arsitektur modern pada bangunan
FPMIPA UPI menjadi alasan dilakukannya penelitian ini. Selain itu, untuk bahan
analisis, dicari-tahu juga aspek penyesuaian gaya arsitektur modern terhadap
iklim di Indonesia. Hal ini menyebabkan perlunya studi terlebih dahulu mengenai
teori-teori dan kajian pustaka yang membahas mengenai arsitektur modern dan
pembelajaran mengenai arsitektur modern yang ada di Indonesia.

Penerapan Prinsip Arsitektur Modern pada Bangunan FPMIPA UPI, Bandung


Eugenia Inez 2
Figur 2. Eksterior
FPMIPA UPI

Figur 3. Eksterior
FPMIPA UPI

Figur 1. Kerangka pemikiran penelitian Figur 4. Interior FPMIPA


UPI

2. Pengantar Arsitektur Modern

Figur 5. Timeline periodisasi arsitektur modern

Menurut Reyner Bernham dalam bukunya “Guide to Modern Architecture”,


arsitektur modern adalah arsitektur yang ‘up to date’, suatu arsitektur yang baru
lahir, atau dengan kata lain arsitektur yang tidak ketinggalan zaman. Gaya
arsitektur ini disesuaikan dengan zaman dimana arsitektur itu berada. Disepakati
bahwa arsitektur modern lahir pada tahun 1900 awal dan dimulai dengan periode
Art Noveau, dimana mulai digunakan atribut-atribut baru dalam arsitektur. Lebih
jauh juga disebutkan bahwa setiap gaya dari suatu periode waktu adalah wakil
dari realitas kultural zamannya.
Kemunculan arsitektur modern disebabkan oleh terjadinya revolusi
industri. Revolusi industri menyebabkan terjadinya produksi material dan elemen-
elemen dekorasi secara massal (pre-fabrikasi). Hal ini didukung oleh
berkembangnya sistem transportasi yang menyebabkan material dan elemen
dekorasi ini dapat disebarkan dengan mudah ke seluruh daerah. Pada masa ini,

TATANAN • JURNAL ARSITEKTUR • Volume 0 • nomor 0 • Desember 2014 3


material dan elemen hasil fabrikasi merubah kesan, gaya, dan sistem konstruksi
pada bangunan. Produk-produk revolusi industri juga memudahkan proses
pembangunan terutama dalam hal waktu dan harga.
Revolusi industri menyebabkan terjadinya perubahan pola pikir serta
budaya masyarakat yang kemudian berpengaruh pada kehidupan sosial dan
ekonomi masyarakat. Faktor paling utama adalah kemajuan teknologi yang
memungkinkan diproduksinya material secara massal oleh pabrik. Akibatnya,
waktu pengerjaan bangunan menjadi relatif lebih singkat dan konfigurasi
konstruksi pun menjadi lebih mudah. Namun, hal ini menyebabkan hilangnya
hasil karya “tangan” manusia yang digantikan dengan karya mesin dengan
kualitas yang sama maupun lebih baik. Pada masa arsitektur klasik, pekerjaan
konstruksi dan dekorasi adalah hasil karya “tangan” manusia. Hal inilah yang
hilang pada masa modern akibat adanya revolusi industri.

3. Konsep Arsitektur Modern


Berikut adalah tabel yang memuat setiap poin dari konsep arsitektur
modern yang dikaji, yaitu cubism, de stijl, functionalism, rationalism, dan
international style.
Tabel 1. Poin-poin konsep arsitektur modern
International
Cubism De Stijl Functionalism Rationalism
Style
Kubus dan ‘Elemen = ‘form follow ‘form follow Menggunakan
balok Ekspresi’ function’, ‘God function’, ‘less bentuk dasar
(volumetrik) (penggunaan is in detail’ is more’, ‘un geometri
garis, bidang, machine
volume) d’habiter’
Penggunaan Bangunan Desain Penggunaan
warna merah, merupakan berdasarkan elemen
kuning, biru, mesin yang pemikiran horizontal dan
abu-abu, dan fungsional yang logis ekspresi garis
hitam dan rasional lurus
secara fungsi,
B kenyamanan,
E dan estetika
N Menggunakan Dinding, Menggunakan
T bentuk-bentuk bukaan, atap, bentuk
U dasar dan lantai volumetrik
K geometris tersusun dengan
dalam kombinasi
komposisi penyusunan
elemen yang rangka
sesuai (pilotis)
dengan
fungsinya
Kesederhana-
an, kemurnian,
keseimbangan,
harmoni, dan
keselarasan

Penerapan Prinsip Arsitektur Modern pada Bangunan FPMIPA UPI, Bandung


Eugenia Inez 4
International
Cubism De Stijl Functionalism Rationalism
Style
Menyatukan Menyatukan Kesatuan Penggunaan Tidak melihat
ruang luar ruang luar dan bentuk pada material kaca konteks
dan ruang ruang dalam bagian luar untuk lingkungan
dalam dan bagian menutupi
dalam permukaan
bangunan internal ruang
bangunan
R
Dinding, Menggunakan Menggunakan
U
bukaan, dan warna sebagai elemen
A lantai elemen yang bangunan
N sebagai membentuk untuk
G elemen yang ruang memperluas
berpengaruh ruang dalam
terhadap ke ruang luar
hubungan
ruang serta
media untuk
memasukkan
cahaya
Kepresisian Anti-estetik Ornamen Keteraturan
produk mesin (menolak tidak perlu pada fasad
penggunaan dihilangkan misalnya
ornamen) dengan
menggunakan
rangka pilotis
D yang modular
E Penggunaan
T kantilever
A sebagai
elemen fasad
I
L Ekspresi
kejujuran
material
Meminimalisir
penggunaan
elemen
dekorasi
Penggunaan Penggunaan Struktur Kejujuran
S material sistem yang merupakan struktur dan
T beton efektif dan elemen yang konstruksi
R bertulang efisien akan
memunculkan
U nilai estetis
K
Ukuran Kejujuran Kejujuran Ukuran
T struktur struktur dan struktur dan struktur
U mengguna- konstruksi konstruksi menggunakan
R kan sistem sistem modul
modul

TATANAN • JURNAL ARSITEKTUR • Volume 0 • nomor 0 • Desember 2014 5


4. Prinsip Arsitektur Modern
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, disimpulkan prinsip-prinsip
arsitektur modern yang digunakan dalam analisis:
1. Berdasarkan Bentuk
 Penggunaan bentuk dasar geometri
 Penggunaan unsur garis-bidang-volume
 Kesan simetri pada bangunan
2. Berdasarkan Ruang
 Kesatuan antara ruang luar dan ruang dalam
 Penggunaan elemen bangunan untuk mempengaruhi hubungan
antar ruang
3. Berdasarkan Detail
 Penggunaan bahan pre-fabrikasi yang menyebabkan
keseragaman pada elemen bangunan
 Kepresisian dalam pemasangan material bb
4. Berdasarkan Struktur
 Penggunaan sistem grid
 Kejujuran struktur dan konstruksi

5. Penerapan Prinsip Arsitektur Modern pada Bangunan FPMIPA


UPI
Hasil analisis berdasarkan teori-teori yang telah dikaji disajikan dalam
bentuk tabel.
Tabel 2. Analisis penerapan prinsip arsitektur modern pada bangunan FPMIPA UPI
No. Prinsip Gambar Keterangan
Arsitektur
Modern
Analisis Bentuk
1. Penggunaan bentuk dasar geometri
 Penggunaan Bentuk geometri segi empat
bentuk dasar digunakan secara umum
segi empat pada massa-massa
bangunan FPMIPA UPI, baik
secara satuan maupun
keseluruhan (setelah
digabung tetap memiliki
bentuk dasar segi empat).

 Penggunaan Bentuk geometri lingkaran


bentuk dasar digunakan sebagai
lingkaran landscape pada innercourt
bangunan FPMIPA UPI.
Selain itu, bentuk geometri
lingkaran juga digunakan
pada sirkulasi vertikal
bangunan FPMIPA UPI
berupa tangga.

Penerapan Prinsip Arsitektur Modern pada Bangunan FPMIPA UPI, Bandung


Eugenia Inez 6
No. Prinsip Gambar Keterangan
Arsitektur
Modern
 Penggunaan Bentuk geometri segitiga
bentuk dasar digunakan pada elemen atap
segitiga baik yang berbentuk perisai
maupun pelana pada
bangunan FPMIPA UPI.

2. Penggunaan unsur garis-bidang-volume


 Penggunaan Unsur garis muncul pada
unsur garis penggunaan elemen kolom,
balok dan sirip horizontal
serta railing pada fasad
bangunan FPMIPA UPI baik
dilihat dari luar maupun
dalam (innercourt
bangunan).

 Penggunaan Unsur bidang muncul pada


unsur bidang elemen atap pelana pada
beberapa bagian bangunan
FPMIPA UPI. Unsur bidang
juga muncul pada railing dan
sirip horizontal bangunan
yang tersusun atas unsur
garis, namun karena garis-
garis tersebut ditata dengan
jarak yang relatif rapat,
elemen tersebut dapat
memunculkan kesan bidang
saat dilihat dari jarak
tertentu. Selain itu, unsur
bidang juga muncul dari
penggunaan elemen kolom,
balok, dan sirip pada fasad
bangunan yang membagi
bangunan menjadi bidang-
bidang yang berulang.

TATANAN • JURNAL ARSITEKTUR • Volume 0 • nomor 0 • Desember 2014 7


No. Prinsip Gambar Keterangan
Arsitektur
Modern
 Penggunaan Unsur volume muncul pada
unsur volume pembentukkan massa
bangunan, penggunaan atap
perisai, dan bentuk tabung
pada tower tangga FPMIPA
UPI. Namun pada
pembentukkan massa
bangunan, elemen garis dan
bidang sangat kuat
memperngaruhi fasad. Hal
ini menyebabkan kurang
menonjolnya kesan volume
pada massa bangunan
FPMIPA UPI., yang dominan
terlihat adalah volume
massa bangunan yang
sudah terbagi menjadi
bidang-bidang berulang
akibat elemen fasadnya.
3. Kesan simetri Dilihat dari bentuk
pada bangunan massanya, terlihat bahwa
bangunan FPMIPA UPI
memiliki sumbu simetri yang
sangat kuat. Bagaimanapun,
terdapat perbedaan tertentu
pada pembagian ruang-
ruang di dalamnya, tidak
seluruhnya bersifat simetris.
Jika dilihat dari fasadnya,
kesan simetris juga dilihat
sama kuat. Namun, jika
diperhatikan dengan
seksama terlihat perbedaan
pada fasadnya. Hal ini
sebagian besar diakibatkan
oleh perbedaan jumlah lantai
dari tiap massa pada
bangunan FPMIPA UPI.
Selain itu, perbedaan fungsi
di setiap massa juga dapat
menjadi alas an
terbentuknya ke-asimetri-an
pada fasad bangunan.
Dalam hal ini, bangunan
FPMIPA UPI dapat
dikatakan memiliki sifat
simetri-asimetri.

Penerapan Prinsip Arsitektur Modern pada Bangunan FPMIPA UPI, Bandung


Eugenia Inez 8
No. Prinsip Gambar Keterangan
Arsitektur
Modern
4. Kesatuan antara ruang luar dan ruang dalam
 Hubungan Area penerima dan drop off
antara ruang bersifat terbuka dan memiliki
luar dan ruang akses langsung baik dari
dalam ruang luar ke ruang dalam
bangunan dan sebaliknya. Pengolahan
penerima fasad berupa kaca dan
FPMIPA UPI penggunaan skylight juga
menjadi aspek yang
memperkuat penyatuan
ruang luar dan dalam.
 Hubungan Penggunaan selasar yang
antara ruang dibatasi oleh railing pada
luar dan ruang massa bangunan yang
dalam antara berorientasi ke innercourt
innercourt merupakan salah satu cara
dengan massa untuk menyatukan ruang luar
bangunan dan ruang dalam pada
FPMIPA UPI bangunan FPMIPA UPI.
Selain itu, pada lantai dasar,
terdapat area perantara pada
innercourt berupa
perkerasan yang ditutup oleh
rangka atap. Bagian ini
memiliki akses langsung
terhadap selasar bangunan
lantai 1 FPMIPA UPI.
 Hubungan Penggunaan kerawang dan
antara ruang glass block pada tower
luar dan ruang tangga merupakan salah
dalam antara satu cara untuk
innercourt dan memasukkan pencahayaan
bangunan dan penghawaan alami ke
dengan tower dalam tower tangga, namun
tangga tidak cukup untuk
FPMIPA UPI menyatukan ruang luar dan
dalam secara visual. Adanya
jendela yang menjadi frame
untuk gedung utara
merupakan elemen yang
menyatukan ruang dalam
tower tangga dengan ruang
luar berupa innercourt dan
massa bangunan.

TATANAN • JURNAL ARSITEKTUR • Volume 0 • nomor 0 • Desember 2014 9


No. Prinsip Gambar Keterangan
Arsitektur
Modern
5. Penggunaan elemen bangunan untuk mempengaruhi hubungan antar ruang
 Orientasi Seluruh selasar bangunan
bangunan dibatasi oleh railing beton
terhadap ruang memiliki orientasi ke
luar innercourt.

 Orientasi Orientasi selasar di dalam


bangunan bangunan terhadap void
terhadap ruang pada massa penerima dan
dalam massa audiovisual dibatasi
oleh railing baja. Dari hal ini
dapat disimpulkan bahwa
pembatas antara ruang luar
dan ruang dalam
menggunakan railing dengan
material beton, sedangkan
pembatas antara ruang
dalam dengan ruang dalam
menggunakan railing dengan
material baja.

Analisis Detail
6. Penggunaan bahan pre-fabrikasi yang menyebabkan keseragaman pada elemen
bangunan
 Penggunaan Kerawang dan glass block
kerawang dan digunakan pada tower
glass block tangga, pada satu lantai,
pada tower bidang dinding dibagi dua
tangga untuk pembedaan setiap
materialnya. Hal ini diulang
pada setiap lantai. Elevasi
pemasangannya mengikuti
elevasi elemen garis
berbentuk balok yang
menyesuaikan dengan
elevasi setiap anak tangga.
 Penggunaan Penggunaan beton sebagai
ornamen garis material pada railing pada
lurus horizontal prinsipnya bukan merupakan
pada railing dan material pre-fabrikasi.
sirip horizontal Namun, hal ini dilakukan
seperti prinsip pada material
pre-fabrikasi, dimana terjadi
pengulangan penggunaan
material yang sama
sehingga menjadi satu
kesatuan yang padu.

Penerapan Prinsip Arsitektur Modern pada Bangunan FPMIPA UPI, Bandung


Eugenia Inez 10
No. Prinsip Gambar Keterangan
Arsitektur
Modern
 Penggunaan Bukaan pada ruangan
elemen bukaan menggunakan jendela
dengan modul dengan modul ukuran yang
ukuran yang sama. Jenis bukaan ini
sama dipakai secara berulang
pada setiap ruangan.
Terdapat jenis bukaan lain
pada bagian-bagian khusus
seperti massa penerima,
namun seluruh bukaan pada
bagian ini pun menggunakan
modul ukuran yang sama.
7. Kepresisian dalam pemasangan material
 Pemasangan Kepresisian dalam
kerawang dan pemasangan sangat
glass block diperlukan pada bagian ini.
pada tower Dinding yang melingkar
tangga menyebabkan sulitnya
pemasangan material
kerawang dan glass block.
Namun pada bangunan ini
semua terpasang dengan
rapi. Hal ini tentu sudah
direncanakan sejak proses
desain.
 Pemasangan Hal yang menjadi perhatian
keramik pada adalah kesamaan pola lantai
anak tangga pada setiap anak tangga
dengan konfigurasi
melingkar. Hal ini
membutuhkan kepresisian
dan ketelitian tinggi.
Pemasangan juga
memperhatikan konfigurasi
yang menyempit ke arah
pusat lingkaran.
 Adanya jalur air Adanya jalur air di sepanjang
di sepanjang selasar merupakan salah
selasar satu cara perlindungan
terhadap licin dan becek
yang mungkin terjadi dari
tampias air hujan.

TATANAN • JURNAL ARSITEKTUR • Volume 0 • nomor 0 • Desember 2014 11


No. Prinsip Gambar Keterangan
Arsitektur
Modern
Analisis Struktur
8. Penggunaan sistem grid
 Grid modul Secara umum modul struktur
struktur 4 meter menggunakan jarak 4 meter
per kolomnya. Namun
secara fungsi, contohnya
pada ruang audiovisual,
struktur kolom pada tengah
ruangan dihilangkan karena
mengganggu penglihatan
pengguna. Pada bagian ini
kolom struktur hanya berada
di sekeliling ruangan.

 Grid modul Terdapat modul struktur


struktur lainnya lainnya selain modul 4
meter, yaitu modul struktur
10 meter yang digunakan
sebagai lebar ruangan kelas,
kantor, dan laboratorium.
Juga terdapat modul untuk
sirkulasi sebesar 1.6 meter
dan 2.4 meter. Sirip
horizontal pada fasad luar
bangunan juga dipisahkan
sebesar 1.6 meter dari
dinding luar. Hal ini
bertujuan untuk membentuk
pembayangan yang lebih
optimal dari sirip horizontal.

 Modular fasad Adanya modul struktur yang


akibat sistem diekspos pada fasad
grid struktur bangunan menyebabkan
terbentuknya modul pada
elemen fasad lainnya,
contohnya elemen bukaan.
Elemen bukaan pada fasad
terlihat teratur sesuai grid
modulnya akibat grid
struktur.

Penerapan Prinsip Arsitektur Modern pada Bangunan FPMIPA UPI, Bandung


Eugenia Inez 12
No. Prinsip Gambar Keterangan
Arsitektur
Modern
9. Kejujuran Pada bangunan FPMIPA
struktur dan UPI, kejujuran struktur dan
konstruksi konstruksi dapat dilihat pada
kolom dan balok yang di
ekspos. Bahkan juga
digunakan sebagai ornamen
pada fasad. Sirip horizontal
juga menggunakan elemen
dari balok yang ditambahkan
dengan elemen garis
lainnya.

6. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis, ditemukan banyak penerapan prinsip
arsitektur modern pada bangunan FPMIPA UPI yang diuraikan dari unsur-unsur
berikut:
 Penggunaan bentuk dasar geometri segi empat, lingkaran, dan segitiga
pada bangunan FPMIPA UPI.
 Penggunaan unsur garis-bidang-volume pada fasad bangunan FPMIPA
UPI.
 Kesan simetri pada bangunan, meskipun sebenarnya bangunan tidak
sepenuhnya simetri. Namun tetap ditemukan kesan simetri yang sangat
kuat pada bangunan. (menjadi simetri-asimetri).
 Kesatuan antara ruang luar dan ruang dalam dengan adanya innercourt
ditengah bangunan yang membentuk ruang luar di tengah massa-massa
bangunan FPMIPA UPI. Penggunaan elemen railing sebagai pemisah
juga menjadi salah satu hal yang menyebabkan tidak putusnya
kesinambungan antara ruang luar dan ruang dalam pada bangunan
FPMIPA UPI.
 Penggunaan elemen bangunan berupa railing untuk mempengaruhi
hubungan antar ruang. Railing tidak hanya digunakan sebagai pembatas
ruang luar dan ruang dalam, namun juga menjadi pembatas antara ruang
dalam dengan ruang dalam (berbentuk void sejumlah dua sampai tiga
lantai).
 Penggunaan bahan pre-fabrikasi dalam bentuk kerawang, glass block,
jendela, serta railing dan sirip yang terdiri dari garis-garis horizontal yang
menyebabkan keseragaman pada elemen bangunan. Elemen-elemen
tersebut tidak hanya digunakan pada satu lantai saja, namun digunakan
secara berulang pada semua lantai.
 Kepresisian dalam pemasangan material, penggunaan bahan dan
material pre-fabrikasi yang presisi menurut kualitas pabrik menyebabkan
keharusan kepresisian pada pemasangan material di bangunan FPMIPA
UPI.
 Penggunaan sistem grid dalam perletakkan struktur kolom, jarak antar
ruangan, jarak sirkulasi. Selain dalam sistem struktur, sistem grid juga
cukup berpengaruh dalam pengolahan fasad bangunan.

TATANAN • JURNAL ARSITEKTUR • Volume 0 • nomor 0 • Desember 2014 13


 Kejujuran struktur dan konstruksi, pengeksposan kolom dan balok pada
fasad bangunan FPMIPA UPI.

Dari penjabaran yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa


penerapan prinsip arsitektur modern dapat dilihat dari penggunaan bentuk dasar
geometri, penggunaan unsur garis-bidang-volume, simetri-asimetri pada
bangunan, kesatuan antara ruang luar dan ruang dalam, penggunaan elemen
bangunan untuk menyatukan ruang luar dan ruang dalam, penggunaan bahan
pre-fabrikasi, kepresisian dalam pemasangan material, penggunaan sistem grid,
serta kejujuran struktur dan konstruksi.

7. Saran
Bangunan FPMIPA UPI merupakan salah satu bangunan di Indonesia
yang menggunakan gaya arsitektur modern dan menggunakan penyesuaian
tertentu untuk kecocokkannya pada iklim tropis. Tidak hanya mengambil secara
gambling prinsip arsitektur modern, penyesuaian terhadap iklim tropis di
bangunan ini menunjukkan ciri khas dan budaya Indonesia. Oleh karena itu,
bangunan FPMIPA UPI dapat dijadikan teladan bagi bangunan dengan gaya
modern lainnya di Indonesia, agar tidak hanya mengambil prinsip dari gaya
modern tanpa mempertimbangkan faktor fisik di Indonesia seperti iklim dan
cuaca.

Acuan
Banhan, Reyner. Guide to Modern Architecture, (Van Nostrand Reinhold).
Frampton, Kenneth. (1980). Modern Architecture, a Critical History. Themes & Hudson:
London.
Hitchcock dan Johnson. (1966). The International Style (1932). Norton: New York.
Jaffe, Hans L.C. (1982). Introduction, De Stijl, Vision of Utopia. abbe Ville Press, New
York.
Khan, Hassanuddin. (2009). International Style. Taschen: Los Angeles.
Risebero, Bill. (1982). Modern Architecture and Design: An Alternative History. Herbert
Press Ltd.
Sukada, Budi. (2011). Membuka Selubung Cakrawala Arsitek Soejoedi. PT. Gramedia
Printing: Jakarta.
Saliya, Yuswadi. (1992). Arsitek dan Karyanya F. Silaban – Dalam Konsep Karyanya –
dengan Pengantar. Penerbit NOVA.
Soedrajat, Ir.. Pengantar Arsitektur Modern. Makalah tidak dipublikasikan.
Sumalyo, Yulianto. (1997). Arsitektur Modern abad XIX dan abad XX. Gajah Mada
University Press, Yogyakarta.
Sumintardja, Djauhari. (1978). Kompendium Sejarah Arsitektur, Jilid 1. Yayasan
Penyelidikan Masalah Bangunan: Bandung.

Penerapan Prinsip Arsitektur Modern pada Bangunan FPMIPA UPI, Bandung


Eugenia Inez 14
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Identitas Diri
Nama Lengkap : Eugenia Inez
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 18 September 1992
Alamat : Jalan Pelangi Ungu 2
blok C2T no.12,
Kelapa Gading, Jakarta Utara
Alamat di Bandung : Jalan Ciumbuleuit no.106a,
Bandung
Nomor Ponsel : 081213569838
Surat Elektronik : eugeniainez@gmail.com
Nama Ayah : Gayamanto Wiharja
Nama Ibu : Indriati Winarta
Status : Belum kawin
Agama : Katolik

Riwayat Pendidikan
2004 Tamat Sekolah Dasar Santo Yakobus, Jakarta
2007 Tamat Sekolah Menengah Pertama Don Bosco II, Jakarta
2010 Tamat Sekolah Menengah Atas Don Bosco II, Jakarta
2014 Semester IX, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas
Katolik Parahyangan, Bandung

Kemampuan Tambahan
Desain : AutoCAD, Google SketchUp, Photoshop
Bahasa : Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris

Bandung, Desember 2014

Eugenia Inez

TATANAN • JURNAL ARSITEKTUR • Volume 0 • nomor 0 • Desember 2014 15

Вам также может понравиться