Вы находитесь на странице: 1из 14

FLUIDA STATIS

Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Contohnya adalah zat cair dan gas. Dalam fisika,

fluida dikelompokkan menjadi dua, yaitu fluida statis dan dinamis. Fluida statis mempelajari

fluida yang tidak bergerak, sedangkan fluida dinamis mempelajari fluida bergerak

(mengalir).

Massa Jenis
Massa jenis adalah massa suatu zat tiap volumnya.
m
ρ=
! V

Ket :
ρ = massa jenis ( kg/m3 )

m = massa ( kg )
V = volume ( m3 )

Tekanan
Adalah gaya yang bekerja pada suatu bidang untuk tiap satuan luasnya.
F
p=
! A
Ket :
p = tekanan ( N/m2 atau Pa )
F = gaya ( N )
A = luas area ( m2 )

Soal 1 : Balok ABCD.EFGH dengan AB=4 m, BC=3 m, dan CG=2 m, memiliki massa 96 kg. Temukan :
H
G
E
D F
C

! A B

a) tekanan pada lantai bila alas balok adalah bidang ABCD


b)tekanan terbesar akan dialami oleh lantai bila alas balok adalah …

Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis disebabkan oleh fluida tak bergerak. Tekanan hidrostatis yang dialami oleh suatu
titik di dalam fluida diakibatkan oleh gaya berat fluida yang berada di atas titik tersebut.

p=ρgh
ket : ρ = massa jenis zat cair ( kg/m3 )
h = kedalaman zat cair diukur dari permukaan ( m )
p = tekanan hidrostatis pada kedalaman h ( Pa )

!1
Pressure Measurements
During the weather report on a television news program, the barometric pressure is often provided. This is the
current pressure of the atmosphere, which varies over a small range from the standard value provided earlier mall earlier.
How is this pressure measured?
One instrument used to measure atmospheric pressure is the common barometer barometer, invented by
Evangelista T Torricelli (1608 orricelli –1647). A long tube closed at one end is filled with mercury and then inverted into a
dish of mercury (Fig. a). The closed end of the tube is nearly a vacuum, so the pressure at the top of the mercury column can
be taken as zero. In Figure 14.6a, the pressure at point A, due to the column of mercury, must equal the pressure at point B,
due to the atmosphere. If this were not the case, there would be a net force that would move mercury from one point to the
other until equilibrium is established. Therefore, it follows that, where , is the density of the mercur sity mercury and h is the
height of the mercury column. As atmospheric pressure varies, the height of the mercury column varies, so the height can be
calibrated to measure atmospheric pressure. Let us determine the height of a sure mercury column for one y atmosphere of
pressure, P0 = 1 atm = 1.013 x 105 Pa:

P0 10 5 Pa
= = 0,76 m
ρ Hg . g 13,6.10 3 kg / m 3 . 9,8 m / s 2
P0 = ρHg. g.A → h=
Based on a calculation such as this, one atmosphere of pressure is de defi fined to be the ned pressure equivalent of a
column of mercury that is exactly 0.760 m in height at 0°C.
A device for measuring the pressure of a gas contained in a vessel is the open-tube manometer illustrated in Figure b. One
end of a U-shaped tube containing a liquid is open to the atmosphere, and the other end is

! !
connected to a system of unknown uid pressure P. The pressures at points . A and B must be the same (other otherwise, the
cur wise, curved portion of the liquid would experience a net force and would accelerate), and the pressure at A is the
unknown pressure of the gas. Therefore, equating the unknown pressure P to the pressure at point B, we see that , P= P0 +
ρgh . The difference in pressure P & P0 is equal to ρgh .The pressure P is called the absolute pressure, while the difference
P & P0 is called the gauge pressure. For example, the pressure you measure in your bicycle tire is gauge pressure.

Tekanan Mutlak(Tekanan Sesungguhnya) dan Tekanan Gauge (Tekanan Terukur/Tekanan Hidrostatis)


Tekanan Terukur adalah perbedaan antara tekanan yang tidak diketahui dengan tekanan atmosfer. Satuan tekanan yang
dipakai adalah atm atau cmHg
1 atm = 76 cmHg
1 atm = 105 Pa
Tekanan Atmosfer dapat mempengaruhi tekanan cairan pada kedalaman tertentu. Besarnya Tekanan Mutlak pada
kedalaman tertentu bila dipengaruhi oleh tekanan atmosfer, dapat ditentukan dengan
Pt = p0 + pgauge
Pt = p0 + ph
Pt = p0 +ρ g h
di mana,
pt = tekanan total pada cairan atau Tekanan Mutlak pgauge = ph = tekanan terukur / tekanan hidrostatis
!2
p0 = Tekanan Atmosfer
Ex 2 : Sebuah kolam renang memiliki kedalaman 3 m. Bila tekanan pada permukaan air adalah 72 cmHg, massa jenis air
1000 kg/m3 dan g = 10 m/s2. Tentukan tekanan total pada dasar kolam? (12,47e4
Jawab:

Soal : A container is filled by mercury with density 13600 kg/m3 with height 150 cm.
a) how much the hydrostatic pressure which works on the base of container?
b)how much the absolute pressure which works on the base of container?
c) how much the water’s height which produces the same hydrostatics pressure with this mercury?

HUKUM POKOK HIDROSTATIKA


Menyatakan bahwa
“Tekanan hidrostatik di semua titik yang terletak pada satu bidang mendatar di dalam satu jenis zat cair memiliki nilai
yang sama.”

!
Perhatikan Pipa U di bawah ini !

PA = PB
hA oil water
hB ρA g hA = ρ B g hB
• •
A B ρA . h A = ρB . hB
! !
di mana,
ρoil = massa jenis minyak ρwater = massa jenis air
hA = ketinggian kolom minyak hB = ketinggian kolom air

Ex 3: Sebuah pipa U diisi dengan raksa, sementara itu kolom kirinya diisi dengan alcohol sepanjang 10 cm. Ini
mengakibatkan perbedaan ketinggian permukaan alcohol dan raksa sebanyak 4 cm. Berapakah massa jenis alcohol bila
massa jenis raksa 13,6 g/cm3 ? (8,16
Solution h1 = 10 cm

4 cm
h1 10 cm
h2
● ●
1 2
alcohol

mercury

EXERCISE
4)Sebuah wadalah diisi 2 zat yang tidak bercampur, yaitu raksa dan suatu cairan. Bila massa jenis raksa 13,6gr/cm3,berapa
massa jenis cairan itu? (1,088

fluid

!3
5) !

!
(Ans 2,4 cm
Hukum Pascal
Menyatakan bahwa “Tekanan yang diberikan zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar.”
Konsep Hukum Pascal banyak diterapkan pada peralatan hirolik , seperti rem hidrolik, pengungkit hidrolik, mesin hidrolik.
Ini dikarenakan dapat memberikan gaya yang besar dengan menggunakan gaya yang kecil.

!
Berdasarkan Hukum Pascal, maka tekanan p1 akan diteruskan ke semua arah ke piston 2. Sehingga didapatkan
persamaan p1 = p2
F1 F2
=
A
! 1
A2
di mana,
F1 = gaya pada A1 ( N ) F2 = gaya pada A2 ( N )
A1 = penampang 1 ( m2 ) A2 = penampang 2 ( m2 )
Ex 6: Sebuah mesin hidrolik memiliki 2 piston yang masing-masing luasnya A1 = 200cm2 dan A2 = 2000 cm2.
Berapakah gaya minimum F1 yang harus diberikan pada penampang A1 agar mobil yang beratnya 20.000 N dapat diangkat ?
(2000

EXERCISE
7) Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

!
Jika luas penampang pipa besar adalah 250 kali luas penampang pipa kecil dan tekanan cairan pengisi pipa diabaikan,
tentukan gaya minimal yang harus diberikan anak agar batu bisa terangkat ? {ans 40

HUKUM ARCHIMEDES
Menyatakan bahwa “ Zat cair akan memberikan gaya angkat terhadap suatu benda sebesar berat zat cair yang
dipindahkan benda itu”
FA = wbf → FA = mbf . g → FA = ρ f . g. Vbf
di mana,
FA = gaya apung (N)
wbf = berat fluida yang dipindahkan (N)

!4
ρ f = Massa jenis fluida (kg//m3) Vbf = volum benda yang tercelup dalam fluida (m3)

Exercise
8) Sebuah benda ditimbang di udara beratnya 5 N. Lalu saat ditimbang dalam air, beratnya seolah-olah 4 N. Hitunglah :
a.besar gaya angkat ke atas ( gaya apung)
b.volum benda
c.massa jenis benda. (Ans 5000

9) Sebuah kotak almunium dengan massa 9,65 kg dan massa jenis 19300 kg/m3 digantung dengan sebuah kawat lalu
dicelupkan seluruhnya ke air. Hitunglah

!
(a) tegangan kawat sebelum kotak dicelup
(b)gaya apung
(c) tegangan kawat setelah kotak dicelup. (96,5 ;5 ;91,5

TENGGELAM, MELAYANG DAN TERAPUNG


A. Tenggelam
w > FA
mb g > mf g
Vb ρb g > Vbf ρf g
FA
ρb > ρf

w
b. Melayang ρf = ρb
w = FA
mb g = mf g
Vb ρb g = Vbf ρf g → Vbf = Vb FA
ρb = ρf

c. Terapung ρf > ρb
A body is said floating if it is partly immersed a liquid. A body is in floats, then holds the following equation.
w = FA
mb g = mf g FA
Vb ρb g = Vbf ρf g → Vbf ≠ Vb
w
ρb .Vb = ρf .Vbf
w

∑ρ fi .V b f i
ρ benda =
Bila benda tsb terapung pada beberapa fluida, maka ! Vb

10) Sebuah balon udara 5 kg digunakan untuk mengangkat beban 30 kg. Bila balon diisi penuh dengan gas helium (ρHe = 0,178 kg/m3)
dan massa jenis udara di sekitar balon =1,29 kg/m3 , maka berapakah volume balon itu ? {31,5

!5
Ex 11: Sebuah benda tercelup sebagian dalam cairan yang memiliki massa jenis 0,75 gr/cm3 seperti
ditunjukkan oleh gambar berikut. Jika volume benda yang tercelup adalah 0,8 dari volume totalnya,
tentukan massa jenis benda tersebut ? {0,6


! 


EXERCISE
12) Sebatang kayu yang massa jenisnya 0,6 g/cm3 terapung di dalam air. Jika bagian kayu yang ada di atas permukaan air
0,2 m3, tentukan volume kayu seluruhnya. (ans 0,5 m3)
13)Sebuah benda terapung dalam air dengan 50% bagiannya berada dalam air. Bila benda diletakkan dalam gliserin,
maka 40% bagiannya berada dalam gliserin. Berapa massa jenis benda dan gliserin? (0,5 ; 1,25
14)Sebuah kubus tampak sbb. ρminyak = 0,8 gr/cc ; ρair = 1 gr/cc. Sisi kubus 10 cm. Yang tenggelam dalam air setinggi 2 cm.

minyak
10 mc

10 mc
air
!
Berapakah massa jenis kubus itu ? {0,84
15)Sebuah benda terapung di atas permukaan air yang berlapiskan minyak dengan 50% volum benda berada di dalam air,
30% di dalam minyak, dan sisanya berada di atas permukaan minyak. Bila massa jenis minyak = 0,8 gr/cm3 ,berapakah
massa jenis benda ? {0,74
16)Sebuah kubus dari gabus dibebani dengan sepotong logam sehingga melayang dalam aseton. Jika massa logam 77
gram, rapat massa gabus 0,24 g/cm3, rapat massa logam 8,8 g/cm3, rapat massa aseton 0,8 g/cm3. Tentukan rusuk kubus.
(ans 5 cm)
17)Sebuah balok kayu, ρ=800 kg/m3, mengapung pada permukaan air. Bila selembar almunium (ρ=2700 kg/m3) bermassa
54 g dikaitkan pada balok itu, maka system akan bergerak ke bawah dan akhirnya melayang di dalam air, berapa cm3
volum balok kayu itu ? (170 cc

TEGANGAN PERMUKAAN
Tegangan permukaan merupakan gaya yang diakibatkan oleh suatu benda yang berkerja pada permukaan zat cair sepanjang
permukaan yang menyentuh benda itu. Tegangan permukaan diakibatkan karena gaya yang bekerja pada zat cair tersebut.
Dalam keadaan diam, permukaan zat cair akan membuat gaya tarik ke segala arah kecuali ke atas. Hal itulah yang
menyebabkan adanya tegangan permukaan.Dalam peristiwa sehari-hari dapat diamati seperti : serangga dapat berjalan
diatas permukaan air, jarum atau silet dapat diletakkan di atas permukaan air dengan hati-hati , kecenderungan tetes air
berbentuk bola. Fenomena ini menunjukkan permukaan air mempunyai semacam stress tekan atau tegang muka zat cair.
Tegangan permukaan zat cair merupakan kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya
seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul air. Molekul cairan
biasanya saling tarik-manarik. Oleh karena itu, terdapat gaya total yang besarnya nol pada molekul yang berada di bagian
dalam cairan. Sebaliknya, molekul cairan yang terletak dip ermukaan ditarik oleh molekul cairan yang berada di samping
dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat gaya total yang berarah ke bawah. Karena adanya gaya total
yang arahnya ke bawah, maka cairan yang terletak di permukaan cenderung memperkecil luas permukaannya dengan
menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan cairan pada permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput
elastis yang tipis. Dengan sifat tersebut zat cair mampu untuk menahan benda-benda kecil di permukaannya.


KAPILARITAS
Gejala kapiler atau kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair di dalam pipa kapiler disebabkan oleh
interaksi molekul-molekul di dalam zat cair (adhesi dan kohesi) Gaya kohesi adalah tarik-menarik antara molekul-molekul
di dalam suatu zat cair. Gaya adhesi adalah tarik menarik antara molekul dengan molekul lain yang tidak sejenis, yaitu
bahan wadah di mana zat cair berada. Seperti sebuah barometer dengan pipa kapiler yang diisi dengan air raksa dan
sebagian lagi ruang hampa udara (vakum). Perhatikan bahwa ketinggian air raksa di pusat tabung lebih tinggi dari pada tepi,
membuat permukaan atas dari raksa berbentuk kubah. Pusat massa dari seluruh kolam air raksa akan sedikir lebih rendah
jika permukaan atas raksa yang datar selama crossection seluruh tabung. Gejala kapiler pada meniscus cekung (air) akan
!6
naik di dalam pipa kapiler, makin kecil lubang pipa kapiler makin tinggi naiknya zat cair. Pada meniskus cembung (raksa)
akan turun di dalam pipa kapiler, Makin kecil lubang pipa kapiler, maka makin rendah penurunan zat cair.Gejala kapiler
tergantung pada kohesi dan adhesi. Dalam kehidupan sehari-hari gejala kapilaritas sering kita temui misalnya: Naiknya
minyak melalui sumbu kompor , Penghisapan air dari tanah oleh akar tanaman menuju dau melalui pembuluh kayu pada
batang , Air membasahi dinding kamar mandi sehingga dinding menjadi lembab , Penghisapan air pada lantai dengan kain
pel, Penghisapan air pada badan setelah mandi dengan handuk.

h=naiknya air pada pipa kapiler


γ = tegangan permukaan (N/m)
bila θ lancip→h=+(naik)
bila θ tumpul→h= - (turun)

Ex 18: Pembuluh xylem tumbuhan dapat mengangkut mineral dari tanah ke bagian atas tumbuhan. Bila radius pembuluh

xylem 10-5 m, sudut kontak 300, tegangan permukaan 0,052 N/m, g = 10 m/s2, berapakah kenaikan ketinggian air yang

melewati xylem?

Solution

r = 10-5 m ; θ = 300 ; γ = 0,052 N/m ; g = 10 m/s2

h = 2 γ cosθ / ρ g r → h = 2 ( 0,052 N/m ) cos300 / ( 1000 kg/m3)( 10 m/s2)(10-5 m) →h = 0,052 / 0,1= 0,52 m

EX 19 : Sebuah pipa kapiler yang diameternya 2/3 mm dimasukkan secara tegak lurus ke dalam bejana yang berisi cairan
dengan massa jenis 1,92 g/cc. Sudut kontak cairan dengan dinding pipa 37o. Bila tegangan permukaan cairan adalah 0,06
N/m dan g=10 m/s2, berapa kenaikan zat cair di dalam pipa kapiler? {1,5 cm

Fluida Dinamis
A fluid is said in motion if it moves continuously to its surrounding. Thus far, our study of fluids has been restricted to fluids
at rest. We now turn our attention to fluids in motion. When fluid is in motion, its flow can be characterized as being one of
two main types. The flow is said to be steady, or laminar , if each particle of the fluid follows a smooth path, such that the
paths of different particles never cross each other , as shown in Figure 14.14. In steady flow, the velocity of fluid particles
passing any point remains constant in time.
Above a certain critical speed, fluid flow becomes turbulent; turbulent flow is irregular flow characterized by small
whirlpool-like regions, as shown in Figure 14.15.
The term viscosity is commonly used in the description of fluid flow to character
the degree of internal friction in the fluid. This internal friction, or viscous for force , is associated with the resistance that
two adjacent layers of fluid have to moving relative to each other . Viscosity causes part of the kinetic energy of a fluid to be
converted to internal energy. This mechanism is similar to the one by which an object sliding on arough horizontal surface
loses kinetic energy face energy.
Because the motion of real fluids is very complex and not fully understood, we make some simplifying
assumptions in our approach. In our model of ideal fluid flow, we make the following four assumptions:
1. The fluid is nonviscous. In a nonviscous fluid, internal friction is neglected. An object moving through the fluid
experiences no viscous force.
2. The flow is steady. In steady (laminar) flow, the velocity of the fluid at each point remains constant.
3. The fluid is incompressible. The density of an incompressible fluid is constant.
4. The flow is irrotational. In irrotational flow, the fluid has no angular momentum about any point. If a small paddle
wheel placed anywhere in the fluid does not rotate about the wheel’s center of mass, then the flow is irrotational.

1. Flow Line
Partical in fluids have a certain path when flowing. The path that trevelled by a particle in the flowing
Thus far, our study of fluids has been restricted to fluids at rest. We now turn our attention

!7
to fluids in motion. When fluid is in motion, its flow can be characterized as being one of two main types. The flow is said
to be steady, or laminar , if each particle of the fluid follows a smooth path, such that the paths of different particles never
cross each other , as shown in Figure below. In steady flow, the velocity of fluid

!
particles passing any point remains constant in time. Above a certain critical speed, fluid flow becomes turbulent; turbulent
flow is irregular flow characterized by small whirlpool-like regions, as shown in Figure 14.15. The path taken by a fluid
particle under steady flow is called a streamline. The velocity of the particle is always tangent to the streamline, as shown
in Figure 14.16. A set of streamlines like the ones shown in Figure 14.16 form a tube of flow.

Note that fluid particles cannot flow into or out of the


sides of this tube; if they could, then the streamlines
would cross each other lines other

!
Consider an ideal fluid flowing through a pipe of nonuniform size, as illustrated in owing Figure 14.17. The particles in the
fluid move along streamlines in steady flow.

A1 v1 = A 2 v2.
This expression is called the equation of continuity for fluids. It states that the product of the
area and the fluid speed at all points along a pipe is constant for an incompressible fluid.

#
This equation states that the debit of fluid in every place are same.
V
Debit = Q= A.v = ! t
v=velocity of fluid V=volume Q=debit(the amount of water in every second)

The Power by Fluid Debit

EP mgh ( ρV ) gh ⎛V ⎞
P= = = → P = ρ .⎜ ⎟.g .h →
t t t ⎝t
! ⎠ ! P = ρ .Q.g .h
Example : Each second, 5 525 m3 of water flows over the 670-m-wide. cliff of the Horseshoe Falls portion of

Niagara Falls. The water is approximately 2 m deep as it reaches the cliff. What is its speed at that instant?

Solution The cross-sectional area of the water as it reaches the edge of the cliff is A = (670 m)(2 m) = 1 340 m2.

5525 5525
v= = = 4m/ s
3
The flow rate of 5 525 m /s is equal to Av . This gives A 1340

!8
Note that we have kept only one significant figure because our value for the depth has only one significant figure.

Ex :
1)Sebuah pipa panjang memiliki penampang berbeda pada empat bagian. Luas penampang pipa berturut-turut
pada bagian 1, bagian 2, bagian 3 adalah 150 cm2, 100 cm2 dan 50 cm2. Laju aliran air pada bagian 1 adalah 8
m/s. Sedangkan pada bagian 4 adalah 4,8 m/s. Tentukanlah :
a. Debit air melalui keempat penampang itu (jawab : 0,12 m3/s)
b. Luas penampang pada bagian 4 (jawab : 250 cm2)
c. Laju air pada bagian 2 dan 3 (jawab : 12 m/s , 24 m/s)
2)Air terjun setinggi 36 meter dengan debit 15 m3/s dimanfaatkan untuk memutar turbin generator listrik. Bila
10% energi air berubah menjadi energi listrik, hitunglah daya keluaran generator itu ? {540 kW

Bernoulli’s Equation
As a fluid moves through a region where its speed and/or elevation above the Earth’s surface changes, the pressure in the
face fluid varies with these changes. The relationship between fluid speed, pressure, and elevation was first derived in 1738
by the Swiss physicist Daniel Bernoulli. Consider the flow of a segment of an ideal fluid through a nonuniform pipe in a
time interval t, as illustrated in Figure 14.19. ,
This is Bernoulli Bernoulli’s equation as applied to an ideal fl fluid. It is often
expressed as
P + ½ ρ v2 + ρ g h = constant ………..( 1 )
This expression shows that the pressure of a fl fluid decreases as the speed of the
fluid increases. In addition, the pressure decreases as the elevation increases. This
explains decreases. why water pressure from faucets on the upper floors of a tall
# building is weak unless measures are taken to provide higher pressure for these upper
floors. When the fl fluid is at rest, v1 = v2 = 0 and Equation 1 becomes
P1 - P2 = ρ g (h2 – h1)
1 2 1 2
ρv1 + ρgh1 ρv 2 + ρgh2
The Bernoulli gives the equation : p1+ 2 = p2+ 2
Fluida statis (diam) : p1-p2= ρg (h2-h1)
1
ρ (v 22 − v12 )
Fluida dinamis (bergerak) : p1-p2= 2
Asas Bernoulli menyatakan bahwa :
1)makin jauh letak tabung dari sumber, maka makin rendah ketinggian air dalam tabung, karena tekanannya makin kecil
2)pada pipa mendatar, tekanan fluida paling besar adalah pada bagian yang kelajuan alirnya paling kecil.

Sumber air
(tangki )

A B C
Air mengalir
Air mengalir D
E
! !
P A > PB > PC AD>AE → vD<vE → PD > PE

Ex : Air PAM memasuki rumah melalui pipa berdiameter 2 cm pada tekanan 4 atm ( 1 atm = 105 Pa). Pipa menuju ke
kamar mandi lantai kedua pada ketinggian 5 meter dengan diameter pipa 1 cm. Bila kelajuan aliran air pada pipa masukan
adalah 3 m/s, hitunglah

!9
!
a. kelajuan air dalam pipa kamar mandi {12 m/s
b. debit air dalam pipa kamar mandi {3π.10-4
c. tekanan air dalam pipa bak mandi {2,8 atm
d. berapa liter air yang dapat mengalir dalam 1 menit

A Hole In Tank

!
Wadah ditutup, dan terjadi kebocoran pada titik 2.
1 2 1 2
ρv1 + ρgh1 ρv 2 + ρgh2
p 1+ 2 = p 2+ 2
1 2 1 2
ρv1 + ρgh ρv 2 + ρgh2
p 1+ 2 = p 0+ 2 , because p2=patm=p0 , h1=h and h2=h

ρ .v1 2 ρ .v 2 2
+ p1 − p 0 + ρgh =
# 2 2

2
Kalikan kedua ruas dengan ! ρ , kita peroleh
p1 − p 0
v 2 2 = v1 2 + 2. + 2 gh
ρ , karena v1 2 sangat kecil dibandingkan v22, maka v12 dapat diabaikan, dan kita dapatkan
p1 − p 0
v 2 2 = 2. + 2 gh
! ρ

Torricelli's Theorem
Torricelli's Theorem is Bernoulli's equation with certain assumption made. This deals with the set up where you have a large
tank with a narrow opening allowing for the the liquid to flow out. Both the Tank and the the narrow opening (nozzle) are
open to the atmosphere (p1=p0=patm). The fluid velocity of the tank (water level) is very much slower than the fluid

2 gh
velocity of the nozzle. So that v2= . Torricelli's Theorem can be figured like below.

!10
v =
t =
X=v.t
X=2

!
t= waktu yang diperlukan oleh air sewaktu keluar dan sampai ke tanah
v=kelajuan linear air sewaktu keluar dari lobang
X=jarak mendatar yang ditempuh air

Ex:
1)Sebuah tangki berisi air, pada jarak 20 meter di bawah permukaan air pada tangki itu terdapat kebocoran.
a. Berapa kecepatan air yang memancar dari lubang tersebut. (jawab : 20 m/s
b. bila luas lubang 1 x 10-6 m 2. Berapa liter volume air yang keluar dalam 1 detik. (0,02 liter)

2)Suatu tangki berisi air yang memiliki ketinggian 1 meter air. Pada tangki, terdapat lubang kebocoran 0,2 meter dari
dasar tangki. Tentukan

………
… .
………… .

……… .
100 cm ………
… .
………… .

……… .
………
… .
………… .

……… .
20 cm

! x

a. kecepatan aliran air pada lubang {4


b. jarak horizontal jatuhnya air {0,8

Venturimeter Tube
An important consequence of Bernoulli’s equation can be demonstrated by considering Figure, which shows water flowing
through a horizontal constricted pipe from a region of large cross-sectional area into a region of smaller crosssectional area.
This device, called a Venturi tube, can be used to measure the speed of fluid flow(cairan).
a)Venturimeter without manometer

p1 − p2 = ρgh
=ρgh

!
A1 1
ρ (v 22 − v12 )
A2 2
Dengan mensubstitusikan nilai v2= .v1, ke persamaan =ρgh , maka didapatkan

2 gh
2
⎛ A1 ⎞
⎜⎜ ⎟⎟ − 1
A
v1= ⎝ 2 ⎠

b) Venturimeter with manometer

!11
pipa 1 untuk pipa besar
p1 – p2= ρ’ g h
= ρ’ g h
ρ’= fluid’s density of manometer

!
A1 1
ρ (v 22 − v12 )
A2 2
Lalu substitusikan nilai v2= .v1, ke persamaan =ρ’ gh
1)Air mengalir dalam venturimeter. Pada penampang yang besar, kecepatan air 2 m/s , berapakah kecepatan air pada

penampang kecil bila perbedaan ketinggian air = 10 cm ? {! 6

10 mc

A1
A2
!

2)Sebuah tabung venture dengan perbandingan luas pipa besar terhadap pipa kecil 5 :1. Perbedaan tinggi raksa di dalam
manometer adalah 4 cm. Bila massa jenis air 1 gr/cc, massa jenis raksa 13,6 gr/cc, tentukan kecepatan air yang mengalir

pada pipa penampang sempit ? {v1= 0,42 ; v2 = 5. 0,42 =3,25

Pitot Tube
Tabung pitot berfungsi mengukur kelajuan aliran gas.

! !

2ρ ' g h
v2 =
!
ρ
dengan ρ’ = massa jenis raksa , h=beda ketingian raksa , ρ=massa jenis gas

Ex : Tabung pitot dipakai untuk mengukur kelajuan aliran gas yang bermassa jenis 0,0034 gr/cm3 ) dalam suatu pipa. Bila
beda ketinggian raksa pada kedua kaki manometer 4 cm,
a)tentukan kelajuan aliran gas dalam pipa ? {40V2
b)bila luas pipa 0,02m2 ,berapakah debitnya

Lift Force Of Airplane

#
Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang melalui sayap pesawat. Pesawat terbang tidak seperti
roket yang terangkat ke atas karena aksi-reaksi antara gas yang disemburkan roket itu sendiri. Roket menyemburkan gas ke
belakang, dan sebagai reaksinya gas mendorong roket maju. Jadi, roket dapat terangkat ke atas walaupun tidak ada udara,
tetapi pesawat terbang tidak dapat terangkat jika tidak ada udara. Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian
belakang yang lebih tajam dan sisi bagian atas yang lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya. Perhatikan Gambar
di atas. Garis arus pada sisi bagian atas lebih rapat daripada sisi bagian bawahnya. Artinya, kelajuan aliran udara pada sisi
bagian atas pesawat v2 lebih besar daripada sisi bagian bawah sayap v1 . Sesuai dengan asas Bornoulli, tekanan pada sisi

!12
bagian atas p2 lebih kecil daripada sisi bagian bawah p1 karena kelajuan udaranya lebih besar. Dengan A sebagai luas
penampang pesawat, maka besarnya gaya angkat dapat Adna ketahui melalui persamaan berikut.
1
ρ (v22 − v12 )
F1 -F2 = (p1-p2)A (p1-p2)= 2

1
ρ (v 22 − v12 ) A
F1 -F2 = 2 ,ρ=massa jenis udara sekitar
Ex :
1)Pesawat terbang modern dirancang untuk gaya angkat kira-kira 1300 N per m2 penampang sayap. Anggap udara
mengalir melalui sayap sebuah pesawat terbang dengan garis arus aliran udara. Jika kecepatan aliran udara yang melalui
bagian yang lebih rendah adalah 100 m/s. Berapa kecepatan aliran udara di sisi atas sayap untuk menghasilkan gaya
angkat sebesar 1300 N/m2 pada tiap sayap (Massa jenis udara 1,3 kg/m3). (jawab : 20V30 m/s)
2)Pada bagian atas sayap pesawat (60m2) ,udara melaluinya dengan kelajuan 320 m/s dan 290 m/s. Berapa besar gaya
angkat pada sayap itu bila massa jenis udara 1,3 kg/m3 ? {713700

Viscosity of Fluid and Stokes Law

In fluid, either liquids or gases, has viscosity because the particles in it colliding each obher. The viscosity of a
fluid relates to the interval friction in the fluid to the object moves in the fluid or when the fluid is moving.
The measure of viscosity of a fluid is expressed by coefficient of viscosity or abbreviated by viscosity.
The magnitude of the friction force of fluid can be expressed in following equation,
Ff = k η v
Where,
Ff = the friction force
k = coefficient ( depends on object geometric shape
η = coefficient of viscosity ( Pa.s )
v = the velocity of object motion ( m/s )
For spherical object with radius r, then based on laboratory calculation can be shown that
k=6πr
So that the equation of friction force in fluid for spherical is formulated as follows,
Ff = 6 π r η v
That the equationis known as Stokes’s Law only for the ball object..

Terminal Velocity
In the previous discussion we had known that if an object is dropped freely into a viscous fluid, then the object will move
accelerated until reach the contstant maximum velocity. The contstant maximum velocity is called terminal velocity.
Study the diagram of forces acting on a moving object with terminal velocity in the following figure !

vT
FA Ffmg
w=

Figure 7.23 diagram of forces acting on a moving object in viscous fluid


The formula of the terminal velocity bellows,
Vt = Vb g ( ρb - ρf ) / 6 π r η
Because the object is ball, then the volume of object is Vb = 4/3 π r3, so that the equation above becomes,
Vt = 4/3 π r3 g ( ρb - ρf ) / 6 π r η

!13
2 r 2 .g
vT = .
9 η
(ρb − ρ f )
!
Example

A metal ball will radius 4 cm and density 10 g/cm3 is dropped freely into glyserin with coefficient of viscosity 4 x 103

Ns/m2 and density 4 g/cm3. Determine the velocity of ball in glycerin by assuming earth gravitational accelaration as

10 m/s2?

Solution

r = 4 cm = 4 x 10-2 m , r2 = 16 x 10-4 m2

ρb = 10 g/cm3 = 104 kg/m3

ρf = 4 g/cm3 = 4 x 103 kg/m3

by using the eqution,

Vt = 2 r2 g ( ρb - ρf ) / 9 η

Vt = 2 (16 x 10-4 m2)( 10 m/s2 ) (104 kg/m3 – (4 x 103 kg/m3) ) / 9 (4 x 103 Ns/m2 )

Vt = 5,33 x 10-3 m/s

Thus, the velocity of the metal ball in glycerin is 5,33 x 10-3 m/s.

!14

Вам также может понравиться