Вы находитесь на странице: 1из 22

BRITISH MUSEUM

THE GREAT COURT


Serial panjang 28 diskusi ini pada dasarnya membahas tentang dinamika
Arsitektur Modern dan Kontemporer yang kita hadapi saat ini. dengan tujuan
agar kita dapat mengembangkan pemahaman secara meluas namun kritis
terhadap Arsitektur Modern.

Dinamika tersebut akan disajikan seturut dengan perkembangan kesejarahan,


keragaman regional dan pemikiran.

Sejumlah diskusi tentang refleksi teoretik yang disajikan di akhir diharapkan


dapat menjadi wacana untuk mengembangkan pemikiran lebih lanjut serta
menjalin relevansinya dengan perancangan arsitektur.

Sapere aude
Session 1. Introduction: Historiography of Architecture & Framework for Architectural Theory

PART A: THE WORLD AT THE BEGINNING OF MODERN ERA


Session 2. Global Setting at the 18th & 19th century: The World
Session 3. Global Setting at the 18th & 19th century: Asia
Session 4. European Architectural Legacy: Clacissism and Rational Tradition
Session 5. European Architectural Legacy: Gothic and Romantic Tradition

PART B: THE FORMATION OF MODERN ARCHITECTURE


Session 6. Early Modern Era: Academism and reference to the pasts (Boullee, Ledoux, Jefferson)
Session 7. Early Modern Era: Criticism toward Academism (Laugier,Viollet le Duc, Ruskin & Semper)
Session 8. Modern Movement in Architecture: Arts & Crafts Movement (Morris, Muthesius, Mackintosh)
Session 9. Modern Movement in Architecture: Chicago School (Richardson, Burnham, Sullivan)
Session 10. Modern Movement in Architecture: Artistic Movement (Art Deco, Art Noveau, De Stijl, Futurism)
Session 11. Modern Movement in Architecture: Deutscher Werkbund, Bauhaus,Vkuthemas & Constructivism
PART C: LEADING FIGURES IN MODERN ARCHITECTURE
Session 12. Modern “Heroes” in Architecture: Gropious & Meyer
Session 13. Modern “Heroes” in Architecture: Mies van de Rohe 
Session 14. Modern “Heroes” in Architecture: Frank Lloyd Wright & Prairie School
Session 15. Modern “Heroes” in Architecture: Le Cobusier (architecture au revolution)

PART D: MANY FACES OF MODERN ARCHITECTURE


Session 16. International Style Exhibition and worldwide modern style (Corbusier, Mies, Niemeyer, Doshi)
Session 17. Planning Modern City (City Beautiful,Ville Radieuse, Garden City)
Session 18. Reinventing Places and Sites (Kahn, Aalto, Utzon, Correa) 
Session 19. Popular Trends and the Language of Postmodernism (Venturi, Jencks, Stern, Moore, Johnson)
Session 20. Social Concern and Local Innovation (Jacobs, Fathy, Baker, Bhatt)
Session 21. Heritage Conservation (Foster, Chipperfield, McAslan, Aulenti)

PART E: THEORETICAL REFLECTIONS


Session 22. Theoretical Reflection on Regionalism à Architecture as a manifestation of regional spirits
(Genius Loci, Critical Regionalism, Popular Regionalism, Modern Regionalism)
Session 23. Theoretical Reflection on Meanings à Architecture as a means of communication
(Semiotics, Non-Verbal Communication, Deconstruction) 
Session 24. Theoretical Reflection on Technology à Architecture as utilization and expression of technology (Material, Technolog
Construction)
Session 25. Theoretical Reflection on Functionalism à Architecture as settings of activity and fulfilment of needs
(Behavioral pattern, Program, Social interaction) 
Session 26. Theoretical Reflection on Sustainability à Architecture as a means to create sustainable environment
(Technological and Socio-Cultural Approaches)
Session 27 & 28. Defining agenda for Indonesia (student seminar, 2 sessions)
1
HISTORY & THEORY OF ARCHITECTURE

ARCHITECTURAL HISTORIOGRAPY &


FRAMEWORK FOR ARCHITECTURAL THEORY
historiografi arsitektur
Sejarah arsitektur penting untuk memahami PERKEMBANGAN dan KERAGAMAN
arsitektur. Bagaimana cara untuk memaparkan agar perkembangan dan keragaman
tersebut dapat dipahami dengan baik?
(Kadang perlu rentang waktu yang cukup panjang untuk membangun pemahaman ini. Barcelona Pavilion rancangan Mies van de Rohe di atas. Misalnya)
direkonstruksi lebih dar setengah abad berikutnya karena dipahami sebagai kaya yang sangat penting untuk memahami Arsitektur Modern)
Penulisan Sejarah dan
Pendekatannya
Sejarah adalah catatan tentang masa silam
yang disajikan secara sistematis dan
koheren.

Akan tetapi setiap jejak masa silam itu


sebenarnya kompleks, beragam dan bahkan
kadang bertentangan satu sama lain
sehingga diperlukan “pendekatan” tertentu
untuk menulis sejarah.

Pendekatan ini diperlukan untuk


•  menyeleksi dan mengkategorikan bukti-
bukti kesejarahan,
•  membangun kerangka penulisan, dan
•  menyajikannya sebagai paparan yang
sistematis dan koheren.
Ragam Pendekatan
dalam Sejarah
Arsitektur
Andrew Leach (2010) membagi
“pendekatan” dalam penulisan sejarah
arsitektur menjadi:

•  LANGGAM [STYLE] DAN MASA

•  BIOGRAFI

•  GEOGRAFI DAN BUDAYA

•  TIPE

•  TEKNIK

•  TEMA DAN ANALOGI


Pendekatan Langgam
dan Masa
Pendekatan ini didasarkan pada
pemahaman bahwa sekelompok
bangunan pada suatu masa dapat
dipaparkan secara baik jika memiliki
karakteristik bersama yang:

•  STABIL dalam jangka waktu dan varian


bangunan tertentu

•  KHAS sehingga dapat dipergunakan


untuk membedakan dengan kelompok
lainnya

•  MEMUNGKINKAN PERUBAHAN
sehingga dapat dipahami
perkembangannya.
Pendekatan Biografi
Pendekatan ini didasarkan pada
pemahaman bahwa SEJARAH
ARSITEKTUR identik dengan SEJARAH
ARSITEK.

Seperti hubungan antara suebuah buku


dengan pengarangnya, begitulah hubunga
antara arsitektur dan arsiteknya.

Secara internal, gagasan dan tindakan


seorang arsitek akan menentukan karya
arsitektur yang dihasilkan.

Secara eksternal, interaksi dan relasi sosial,


studi dan literatur yang dibaca, serta
perjalanan dan pengalaman seorang arsitek
menentukan khasanah pengetahuan dan
kecenderungan sang arsitek.
Pendekatan Geografi &
Budaya
Pendekatan ini didasarkan pada pemahaman
bahwa arsitektur adalah karya budaya
sekelompok masyarakat atau karya yang khas
pada suatu wilayah geografis tertentu.

Sering kali wilayah ini dipahami sebagai satuan


politis suatu negara. Pemahaman ini menjadi
rumit karena batas-batas suatu negara
mengalami pasang surut yang luar biasa
terutama sebagai akibat dari kolonialisme.

Geografis juga dapat dipahami secara fisis.


Wilayah hutan hujan tropika, padang rumput
dan padang gurun meskipun sama-sama
beriklim tropis memiliki karakteristik
arsitektural yang mungkin berbeda.
Pendekatan Tipe
Pendekatan ini didasarkan pada pemahaman
bahwa arsitektur dikembangkan sebagai suatu
kelompok dengan karakteristik bentuk
tertentu yang biasa disebut sebagai
“tipe” [type].

“Tipe” adalah pengelopokan bentuk yang lebih


longgar ketimbang “model”.Vidler (1977)
membaginya menyadi:
•  Tipe yang didasarkan pada alam
•  Tipe yang didasarkan pada guna
•  Tipe yang didasarkan pada konfigurasi
urban.

“Tipe” yang melintas waktu seringkali


bertentangan dengan “style” yang mewakili
suatu zaman tertentu. Misalnya, gereja dalam
berbagai style akan selalu berbentuk
memanjang.
Pendekatan Teknik
Pendekatan ini didasarkan pada pemahaman bahwa
perkembangan arsitektur banyak dipengaruhi oleh
perkembangan teknik.

Leach (2010) mengidentifikasikan teknik ini sebagai


•  Teknik Membangun yang melibatkan bahan dan
cara tertentu dalam membentuk suatu
konstruksi. ! Tektonika yang menekankan pada
konstruksi sebagai kebutuhan teknis sekaligus
ekspresi estetis.
•  Teknik Merancang yang menggunakan suatu cara
tertentu untuk mengembangkan rancangan. !
“denah” yang berimplikasi pada pengkategorian
ruang dan pengendalian pelaku kegiatan (misal
“Panopticonism”, Foucault)
Pendekatan
Tema & Analogi
Pendekatan ini didasarkan pada pemahaman
bahwa perkembangan arsitektur memiliki
keterkaitan yang erat dengan perkembangan lain
di luar wilayah arsitektur itu sendiri, antara lain:
•  Arsitektur dan Filsafat
•  Arsitektur dan Politik
•  Arsitektur dan Ekonomi
•  Arsitektur dan Teknologi Informasi
•  Arsitektur dan Gender
•  Arsitektur dan Kesehatan Lingkungan

Pendekatan-pendekatan ini sering kali memicu


kemunculan teori-teori baru yang memperkaya
khasanah keilmuan arsitektur dan meningkatkan
relevansi arsitektur dengan disiplin ilmu lainnya.
STYLE
THEME
Modern
Memahami
Automobile
Metaphor International Arsitektur dengan
Style berbagai Pendekatan
Kesejarahan

TECHNICS
Comtinuous BIOGRAPHY
Space and Late Frank L.
Concrete Wright work
Sculpture

GUGGENHEIM MUSEUM
TYPE GEOGRAPHY New York City, 1939
Modern American Frank L. Wright
Museum Metropolitan
Mana yang lebih MODERN?
apa yang menjadikan modern: filosofi, teknologi,, arsitek, negara, langgam, masa pembangunan ?
Pendekatan kesejarahan mana yang paling tepat untuk menjelaskan kedua bangunan ini.

ANTIGONE, FAGUS FACTORY


Montpellier, Perancis, Ricardo Bofill Weil am Rhine, Jerman, Walter Gropius
1985 1913
kerangka teori arsitektur
teori arsitektur adalah RUMUSAN UMUM tentang hal tertentu dalam arsitektur yang
diyakini memiliki KEBENARAN tertentu yang menghimpun sisi INTELEKTUAL
arsitektur sebagai pasangan dari sisi PRAKTIKAL arsitektur
Teori dan Sejarah
Arsitektur
Dalam arsitektur, Teori memiliki hubungan
yang erat dan bersifat timbal balik dengan
Sejarah:

•  Teori adalah “hikmah” yang dirumuskan


berdasar kajian sejarah arsitektur

•  Teori adalah “kerangka” untuk menyusun


sejarah arsitektur

Di Eropa, tradisi penulisan teori arsitektur


bermula dari risalah yang disusun oleh
Vitruvius (yang kadang disebut sebagai “bapak
arsitektur”) di awal abad Masehi,

Alberti mengembangkannya 1400 tahun


berikutnya
Luxor Hotel & Casino, Presidential Palace, Louvre Museum,
Las Vegas Kazakhstan Paris

somewhere
Contoh permasalahan teoretik
Adakah hubungan antara
•  Bentuk dengan Fungsi
•  Bentuk dengan Teknologi
•  Bentuk dengan Masa
Dalam keempat bangunan berbentuk piramida ini
Teori Deskriptif
Teori Deskriptif MEMAPARKAN arsitektur secara
sistematis berdasarkan suatu kerangka pemaparan tertentu
(bentuk, tipe, fungsi, konstruksi dsb.)
Paparkan kesamaan dan perbedaan bentuk antara
kedua bangunan tersebut

Teori Interpretif
Teori Deskriptif MENAFSIRKAN arsitektur secara
sistematis berdasarkan suatu kerangka penafsiran tertentu
(bentuk, tipe, fungsi, konstruksi dsb.)
Tafsirkan faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan
bentuk antara kedua bangunan tersebut

Teori Normatif
Teori Deskriptif MENILAI arsitektur secara sistematis
berdasarkan suatu kerangka penilaian tertentu (bentuk,
tipe, fungsi, konstruksi dsb.)
Manakah yang lebih baik antara kedua bangunan tersebut

Terminal 3 Ultimit dan Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta


Teori Sistem/
Totalitas Arsitektur
Leon Battista Alberti, 1450
•  accommodated to their respective Purposes
•  stout and strong for Duration,
•  pleasant and delightful to the Sight

E.E.Viollet le Duc, 1870


•  Truth to the program
•  Truth to the method of construction

Winand Klassen, 1990


•  Making Architecture
•  Experiencing Architecture
•  Understanding Architecture

YB Mangunwijaya, 1988
•  Guna
•  Citra

Christian Norberg-Schulz, 2000


•  Use
•  Comprehension
•  Implementation
Dunia berubah secara mendasar pada abad ke-16 dan ke-17 yang akan melandasi perkembangan pada dua abad berikutnya.
Di masa itu negara-negara Eropa sedang berpacu mengembangkan kolonialisme, sementara secara internal di benua mereka
sendiri sedang terjadi gejolak kebangkitan Protestanisme. Sementara pusat-pusat dunia di luar Eropa sedang tumbuh
dengan karakter masing-masing. Dari Beijing, sepanjang Dunia Islam hingga ke Meksiko kota-kota kerajaan tumbuh pesat
dengan inovasi hebat.

Eropa yang sedang mengembangkan imperium global ingin mempersatukan dunia di bawah kekuasaan merkeka. Sementara
di Eropa sendiri sedang berkembang Gerakan Pencerahan, Revolusi Perancis dan Revolusi Industri yang memicu perubahan
mendasar dalam kehidupan dan peradaban.

Secara historis, perkemabangan arsitektur Eropa dibayang-bayangi oleh dua warisan terpenting peradaban mereka, yakni
Peradaban Klasik yang mewarisi tradisi Yuanani dan Romawi Kuna serta peradaban Abad pertengahan dengan semangat
keagamaan Kristen yang kuat. Di awal moderen kedua peradaban ini berebut pengaruh untuk menentukan arah jaman.

Вам также может понравиться