Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SKRIPSI
YUNITA MAHRANY
A 111 08 293
i
PENGARUH INDIKATOR KOMPOSIT INDEKS PEMBANGUNAN
MANUSIA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
DI SULAWESI SELATAN
Disusun Oleh:
YUNITA MAHRANY
A 11108293
SKRIPSI
Disetujui Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
ii
ABSTRACT
iii
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, puji dan syukur hanya kepada Allah SWT
Ekonomi di Sulawesi Selatan” dengan baik. Skripsi ini tersusun sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program sarjana strata satu (S1) pada
bantuan, masukan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
1. Bapak Prof. DR. H. Muh. Ali, SE., MS., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi.
2. Ibu Prof. DR. Hj. Rahmatia, MA., Selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi
v
4. Kedua orang tuaku Michael Sado, A.Ma.Pd dan Sanatiah,A.Ma.Pd serta kakak
Mahendra Irawan.SE yang telah memberikan segenap rasa cinta, kasih sayang
dan doa untuk senantiasa membimbing penulis kearah jalan yang diridhoi
Allah SWT, serta memberikan dorongan, perhatian, kritik dan dukungan baik
Sarjana.
5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Hasanuddin
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat besar kepada
7. Bapak dan Ibu pada Kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan.
10. Terima kasih kepada Andika Pradipta Ismail yang selalu memberikan
namanya satu per satu,tetapi penulis sangat menghargai atas segala bantuan yang
diberikan. Semoga segala amalan yang baik tersebut akan memperoleh balasan
vi
Akhir kata tiada gading yang tak retak demikian pula dengan skripsi ini.
pengalaman sehingga skripsi ini masih banyak kekurangan. Penulis berharap dan
berdoa semoga skripsi ini dapat menambah wawasan penulis serta dapat
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
viii
2.3.2 Hubungan Pembangunan Manusia Dengan Pertumbuhan
Ekonomi. .............................................................................. 33
2.4 Hubungan Antar Variabel .............................................................. 39
2..4.1 Hubungan angka harapan hidup dan pertumbuhan ekonomi 39
2.4.2 Hubungan konsumsi perkapita dan pertumbuhan ekonomi . 40
2.4.3 Hubungan Rata-rata Lama Sekolah dan Pertumbuhan
Ekonomi ............................................................................... 41
2.4.4. Hubungan angka melek huruf dan pertumbuhan ekonomi . 42
2.5 Tinjauan Empiris............................................................................ 44
2.6 Kerangka Pikir ................................................................................ 47
2.7 Hipotesis ......................................................................................... 48
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data ................................................................... 49
3.2 Metode Analisis Data ..................................................................... 49
3.3 Definisi Operasional Variabel ........................................................ 52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Penelitian............ .............................................. 54
4.2 Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian .................................... 63
4.2.1 Pengaruh angka harapan hidup terhadap pertumbuhan
ekonomi ................................................................................. 66
4.2.2 Pengaruh konsumsi perkapita terhadap pertumbuhan ekonomi ..... 67
4.2.3 Pengaruh rata-rata lama sekolah terhadap pertumbuhan
ekonomi ................................................................................. 69
4.2.4 Pengaruh angka melek huruf mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi ................................................................................. 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 73
5.2 Saran .............................................................................................. 74
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 77
LAMPIRAN......................................................................................................... 80
ix
BAB I
PENDAHULUAN
terjadi di semua aspek kehidupan masyarakat, baik aspek ekonomi, politik, sosial,
maupun budaya.
Pembangunan sumber daya manusia secara fisik dan mental mengandung makna
berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan
setiap tahap semakin mendekati tujuan. Hidup layak merupakan hak asasi
eksplisit mengakui hal itu dengan mengamanatkan bahwa tugas pokok pemerintah
kehidupan bangsa serta mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”. Hal itu berarti, hidup bebas dari kemiskinan atau menikmati
kehidupan yang layak merupakan hak asasi setiap warga negara adalah tugas
dasarnya ialah meningkatkan kesejahteraan umum yang adil dan merata bagi
akhir dan pembangunan sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai
tujuan pembangunan manusia tersebut terdapat empat hal pokok yang harus
kemanusiaan.
yaitu: lama hidup, yang diukur dengan angka harapan hidup ketika lahir;
pendidikan yang diukur berdasarkan rata-rata lama bersekolah dan angka melek
huruf penduduk usia 15 tahun ke atas; standar hidup yang diukur dengan
sebagai berikut:
1 Norwegia 0,971
2 Australia 0,970
3 Islandia 0,969
4 Kanada 0,966
5 Irlandia 0,965
6 Belanda 0,964
7 Swedia 0,963
8 Prancis 0,961
9 Swiss 0,960
10 Jepang 0,960
untuk Negara maju adalah Norwegia yaitu sebesar 0,971. Australia adalah
untuk negara maju yaitu sebesar 0,970. Tingginya angka IPM di Australia karena
dia memiliki beberapa peringkat tertinggi di dunia dalam kategori kualitas hidup,
persentase sangat tinggi dari lulusan pendaftaran dan kuliah. Angka Harapan
hidupnya mencapai 81,2 tahun sangat jauh dibanding angka harapan hidup
indonesia yang hanya sebesar 67,2 tahun. Selain itu Australia terkenal dengan
kebebasan sipil dan perlindungan hak asasi manusia yang tinggi. Menyusul
Islandia sebesar 0,969. Urutan ke empat di duduki oleh Negara Kanada. Di Benua
0,966 Menyusul United State yaitu sebesar 0,956. Jika dibandingkan dengan
cerdas dengan tingkat pendidikan yang tinggi dan angka melek huruf yang tinggi.
Selain itu Canada terkenal dengan sistem pelayanan kesehatan gratis diatas sebuah
angka harapan hidup sebesar 80,7 tahun. Kemudian menyusul Irlandia, Belanda,
tertinggi di Negara maju di dunia. Tingginya angka IPM tersebut karena Jepang
populasi di Jepang memiliki kecerdasan kualitas pendidikan yang tinggi. Hal ini
indeks pembangunan manusia sebesar 0,751, dan harus diakui dalam IPM tahun
ini peringkat Philipina lebih baik daripada Indonesia. Philipina menduduki urutan
sedikit lebih besar dibandingkan dengan Indonesia. Vietnam dan Myanmar adalah
Negara yang memiliki IPM lebih rendah dibanding Indonesia. Vietnam memiliki
indeks pembangunan manusia sebesar 0,725. Ini berarti bahwa Vietnam memiliki
angka IPM dibawah angka IPM Indonesia. Hal ini terjadi karena sejak tahun 2006
indeks pendidikan Indonesia lebih tinggi dari pada Vietnam yaitu sebesar 0,83
untuk Indonesia dan 0,82 untuk Vietnam. Disisi lain indeks daya beli di Indonesia
Vietnam. Akan tetapi angka harapan hidup Vietnam lebih besar dari pada
Indonesia yaitu 0,81 di Vietnam dan 0,75 di Indonesia. Myanmar memiliki indeks
pembangunan manusia sebesar 0,586. Angka ini berada di bawah angka IPM
Indonesia yaitu 0,734. Hal ini disebabkan karena angka melek huruf Indonesia
Di sisi lain Nyanmar menempati urutan kedua dari penduduknya yang tidak
memiliki akses air bersih dibanding Indonesia yang menempati urutan ke empat.
Myanmar lebih tinggi di banding Indonesia yaitu mencapai 29% untuk Myanmar
Dengan Nasional
Manusia di Sulawesi Selatan cenderung naik setiap tahunnya, dari tahun 2006
sebesar 68,81 hingga tahun 2010 sebesar 72,25. Akan tetapi indeks pembangunan
Pengaruh Indikator Komposit Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
-7- Di Sulawesi Selatan
manusia Sulawesi Selatan masih dibawah indeks pembangunan manusia nasional.
Dapat dilihat bahwa angka IPM Sulawesi Selatan relatif rendah dibanding dengan
angka IPM nasional. Hingga pada tahun 2010, angka IPM Sulawesi Selatan
harapan hidup seseorang sejak dilahirkan. Angka harapan hidup Provinsi Sulawesi
Selatan selama kurun waktu 2006 hingga 2010 semakin meningkat. Pada tahun
2006 tercatat sebesar 69,2 tahun dan meningkat menjadi 70,00 tahun pada tahun
2010. Angka harapan hidup di Sulawesi Selatan pada tahun 2009 berada di atas
gratis. Menurut data yang dipublikasikan oleh situs resmi pemerintah Provinsi
sakit.
(Purchasing Power Parity) masyarakat, dan sebagai salah satu komponen yang
daerah berbeda, namun nilai pengeluaran rumah tangga masih dapat menunjukkan
segi ekonomi. Pada tahun 2007, pengeluaran rata-rata perkapita sebulan sebesar
Angka melek huruf penduduk berusia 15 tahun ke atas dalam lima tahun
terakhir terus mengalami peningkatan. Sebagai ilustrasi, pada tahun 2006 sebesar
persen. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perekonomian selama tahun 2010
meningkat setelah sedikit melambat pada tahun 2009, yakni 7,78 persen pada
tahun 2008 menjadi 6,2 persen pada tahun 2009. Perekonomian Sulawesi Selatan
diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2010
sebesar Rp.117,8 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 sebesar
Rp.51,2 triliun. Angka pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada tahun 2010
sedikit melambat. Perekonomian Sulawesi Selatan yang dicapai pada tahun 2010
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh angka harapan hidup,
konsumsi perkapita, rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf terhadap
dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui seberapa
angka harapan hidup, konsumsi perkapita, rata-rata lama sekolah dan angka melek
Sulawesi Selatan.
lanjut bagi mahasiswa ataupun pihak lain yang tertarik pada penelitian
Sulawesi Selatan.
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini membahas jenis dan sumber data, metode analisis, dan
defenisi operasional.
hidup, konsumsi perkapita, rata-rata lama sekolah, angka melek huruf , dan
TINJAUAN PUSTAKA
manusia adalah suatu proses untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia (“a
itu. Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan manusia, ada empat hal
1. Produktifitas
2. Pemerataan
sehingga mereka dapat mengambil manfaat dari kesempatan yang ada dan
hidup.
3. Kesinambungan
Akses terhadap sumber daya ekonomi dan sosial harus dipastikan tidak
hanya untuk generasi-generasi yang akan datang. Semua sumber daya fisik,
Penduduk harus berpartisipasi penuh dalam keputusan dan proses yang akan
dan produktif, dan menikmati kehidupan yang sesuai dengan harkat pribadi dan
jasmani.
untuk memperluas peluang penduduk agar mencapai hidup yang layak. Indeks
standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. HDI digunakan untuk
atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan
ekonomi terhadap kualitas hidup. Indeks ini pada 1990 oleh pemenang nobel
India, Amartya Sen dan Mahbub Ul Haq seorang ekonomi Pakistan dibantu oleh
Gustav Ranis dari Yale University dan Lord Merghnad Desai dari London School
of Economics dan sejak itu dipakai oleh program pembangunan PBB pada laporan
karena batasannya, indeks ini lebih fokus pada hal-hal yang lebih sensitif dan
berguna dari pada hanya sekedar pendapatan perkapita yang selama ini
pembangunan manusianya.
yaitu: lama hidup, yang diukur dengan angka harapan hidup ketika lahir;
pendidikan yang diukur berdasarkan rata-rata lama bersekolah dan angka melek
huruf penduduk usia 15 tahun ke atas; standar hidup yang diukur dengan
pengeluaran perkapita yang telah disesuaikan menjadi paritas daya beli. Nilai
pembangunan manusia. IPM ini mulai digunakan oleh UNDP sejak tahun 1990
angka harapan hidup yang mewakili bidang kesehatan, angka melek huruf dan
pendidikan, dan kemampuan daya beli / paritas daya beli (PPP) masyarakat
fisik dan mental mengandung makna peningkatan kapasitas dasar penduduk yang
angka harapan hidup waktu lahir, pencapaian pendidikan yang diukur dengan
angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah, serta pengeluaran konsumsi. Nilai
IPM suatu negara atau wilayah menunjukkan seberapa jauh negara atau wilayah
itu telah mencapai sasaran yang ditentukan yaitu angka harapan hidup 85 tahun,
pendidikan dasar bagi semua lapisan masyarakat (tanpa kecuali), dan tingkat
jhingan,2002).
merupakan alat ukur pembangunan SDM yang dirumuskan secara konstan, diakui
• Longevity, diukur dengan variabel harapan hidup saat lahir atau life
expectancy of birth dan angka kematian bayi per seribu penduduk atau
penduduk usia 15 tahun ke atas (adult literacy rate) dan tahun rata-rata
• Access to resource, dapat diukur secara makro melalui PDB rill perkapita
panjang.
dan bertaqwa.
untuk layak.
2. Jati Diri, yaitu merupakan komponen dari kehidupan yang serba lebih
baik adalah adanya dorongan dari diri sendiri untuk maju, untuk
menghargai diri sendiri, untuk merasa diri pantas dan layak mengejar
(jati diri).
antar waktu. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan alat ukur yang
memperhatikan tiga faktor yaitu kelangsungan hidup, pengetahuan, dan daya beli.
Kondisi
Faktor Komponen
Ideal Terburuk
yang kompleks terhadap data 160 negara pada tahun 1990, rangking HDI semua
Dapat disimpulkan bahwa negara dengan nilai HDI dibawah 0,51 hingga
manusianya, sedangkan negara dengan nilai HDI 0,8 berarti negara tersebut
sederhana.
indeks dasar.
Indeks tersebut merupakan indeks dasar yang tersusun dari dimensi berikut ini :
harapan hidup.
- Pengetahuan, yang diukur dengan angka melek huruf dan kombinasi dari
- Standar hidup yang layak, dengan indikator PDRB per kapita dalam
kesehatan suatu individu di suatu daerah. Angka Harapan Hidup (AHH) adalah
rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh seseorang selama hidup.
Angka Harapan Hidup (AHH) diartikan sebagai umur yang mungkin dicapai
seseorang yang lahir pada tahun tertentu. Angka harapan hidup dihitung
menggunakan pendekatan tak langsung (indirect estimation). Ada dua jenis data
yang digunakan dalam penghitungan Angka Harapan Hidup (AHH) yaitu Anak
Lahir Hidup (ALH) dan Anak Masih Hidup (AMH). Sementara itu untuk
Usia harapan hidup dapat panjang jika status kesehatan, gizi, dan lingkungan yang
baik.
manusia. Indikator ini juga dipengaruhi oleh pengetahuan serta peluang yang ada
Power Parity) masyarakat, dan sebagai salah satu komponen yang digunakan
dicapai oleh masyarakat di suatu daerah. Semakin tinggi rata-rata lama sekolah
berarti semakin tinggi jenjang pendidikan yang dijalani. Asumsi yang berlaku
secara umum bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin
tinggi pula kualitas seseorang, baik pola pikir maupun pola tindakannya. Tobing
pendidikan lebih tinggi, diukur dengan lamanya waktu untuk sekolah akan
memiliki pekerjaan dan upah yang lebih baik dibanding dengan orang yang
pendidikannya lebih rendah. Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun
jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Batas maksimum untuk rata-rata
lama sekolah adalah 15 tahun dan batas minimum sebesar 0 tahun (standar
Salah satu indikator yang dapat dijadikan ukuran kesejahteraan sosial yang
merata adalah dengan melihat tinggi rendahnya persentase penduduk yang melek
huruf. Tingkat melek huruf dapat dijadikan ukuran kemajuan suatu bangsa. Angka
Melek Huruf (AMH) adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia 15 tahun
ke atas yang dapat membaca dan menulis dengan jumlah penduduk usia 15 tahun
ke atas. Batas maksimum untuk angka melek huruf, adalah 100 sedangkan batas
minimum 0 (standar UNDP). Hal ini menggambarkan kondisi 100 persen atau
semua masyarakat mampu membaca dan menulis, dan nilai nol mencerminkan
kondisi sebaliknya.
nasional bruto atau pendapatan nasional riil. Dengan kata lain, perekonomian
(Gross Domestic Product) tanpa memandang kenaikan tersebut lebih besar atau
lebih kecil dari pertumbuhan penduduk yang terjadi, serta tanpa memandang
jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah barang modal dan teknologi
yang digunakan juga makin berkembang. Disamping itu tenaga kerja bertambah
kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk
dalam jangka panjang dari suatu negara untuk menyediakan berbagai jenis barang
ekonomi merupakan proses tarik menarik antara dua kekuatan yaitu ”the law of
deminishing retun” dan kemajuan teknologi. Sedangkan menurut John Stuart Mill
kemudian diikuti dan dikembangkan oleh Edmund Philips, Harry Johson, dan J.E
pembangunan ekonomi
Tinggi)
penduduk.
kerja.
bahan baku.
dari sekedar bagian dari pendapatan apabila modal yang tumbuh bukan
hanya modal fisik saja tapi menyangkut modal manusia (Romer, 1994)
sesuatu yang berasal dari luar model atau eksogen tapi teknologi
perusahaan lain.
produksi.
berasal dari penurunan konsumsi saat ini, sedangkan pada model kedua,
sekolah.
bidang pendidikan, kesehatan dan berbagai kapasitas manusia lainnya yang ketika
sebagai komponen vital dalam pertumbuhan dan pembangunan sebagai input bagi
kemampuan yang diperoleh oleh para pekerja melalui pendidikan mulai dari
program untuk anak-anak sampai dengan pelatihan dalam pekerjaan (on the job
training) untuk para pekerja dewasa. Seperti halnya dengan modal fisik, modal
kerja.
3. Di atas semua itu, tidak boleh mengestimasi secara lebih rendah (under
Pembangunan Manusia
Reproduks
i sosial
Kebijaksanaan dan
Produksi R & pengeluaran Kegiatan dan
D dan pemerintah pengeluaran
rumah tangga
ketenagakerjaan
Pertumbuhan ekonomi
pembangunan manusia bersifat timbal balik, terlihat pada gambar 1.4 di atas dan
dapat diketahui dari arah anak panah yang terlihat dari bawah ke atas. Hubungan
dasar. Dari hal tersebut diketahui bahwa pengeluaran merupakan faktor penentu
yaitu melalui pengeluaran rumah tangga, faktor yang menentukan adalah besarnya
sumber daya swasta dan masyarakat, modal sosial, lembaga swadaya masyarakat
distribusi sumber daya juga jelas karena tanpa distribusi sumber daya yang merata
(misal dalam penguasaan lahan atau sumber daya ekonomi lainnya) hanya akan
kerja termasuk petani, pengusaha dan manajer akan meningkat. Namun perlu
konferensif yang mencakup semua pilihan yang dimiliki oleh manusia pada semua
pembangunan.
rumah tangga dan pemerintah; civil society seperti melalui organisasi masyarakat
kesehatan yang tergantung pada sejumlah faktor seperti tingkat dan distribusi
pendapatan antar rumah tangga, siapa yang mengontrol alokasi pengeluaran dalam
dan andil perempuan cukup besar dalam mengatur pengeluaran rumah tangga.
manusia adalah fungsi total pengeluaran sektor publik, seberapa besar alokasi
pembangunan manusia.
manusia akan menjadi lebik efektif apabila peranan organisasi masyarakat dan
pertumbuhan ekonomi, ada sebuah asumsi dan didukung oleh pembuktian bahwa
masyarakat yang lebih sehat dipelihara dengan baik dan berpendidikan akan
faktor utama dalam komposisi dan pertumbuhan output dan ekspor. Kesehatan
dan pendidikan masyarakat juga menjadi salah satu faktor penting di dalam
yang besar dan diikuti juga dengan pemerataan distribusi pendapatan sehingga
fokus pada menarik investor asing dan kemudian fokus tersebut bergeser pada
individu adalah tiga pilar bagi kesuksesan strategi pembangunan. Dan pilar
dan NGO), seperti di Bali dalam membuat irigrasi pertanian, Grameen micro-
Dikemukakan oleh Todaro dan Smith (2006) bahwa kesehatan merupakan inti
dari kesejahteraan dan pendidikan adalah hal yang pokok untuk menggapai
baik. Peran gandanya sebagai input maupun output menyebabkan kesehatan dan
individu memiliki rata-rata hidup lebih lama, dengan demikian secara ekonomis
hidup yang tinggi dan jumlah penduduk lanjut usia semakin besar akan juga
tersebut. Suatu tantangan pula untuk dapat memanfaatkan penduduk usia lanjut
Pengaruh Indikator Komposit Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
- 40 - Di Sulawesi Selatan
yang masih potensial agar dapat dimanfaatkan sesuai pengetahuan dan
negara. Kegiatan ekonomi suatu negara akan berjalan jika ada jaminan kesehatan
bagi setiap penduduknya. Terkait dengan teori human capital bahwa modal
pertumbuhan ekonomi.
kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya konsumsi perkapita sebagai
lebih tinggi dari tingkat inflasi pada periode yang sama. Pengeluaran rumah
tangga yang terdiri dari pengeluaran makanan dan bukan makanan dapat
tangganya. Untuk mengukur daya beli penduduk antar daerah, BPS menggunakan
data rata-rata konsumsi komoditi terpilih dari Survei Sosial Ekonomi Nasional
Indonesia dan ini telah distandarkan agar bisa dibandingkan antar daerah dan
antar waktu yang disesuaikan dengan indeks PPP (Purchasing Power Parity).
nasional. Alasan yang kedua, konsumsi rumah tangga mempunyai dampak dalam
konsumsi sangat penting untuk analisis jangka panjang karena peranannya dalam
booming dan resesi ekonomi, dalam hal ini menunjukkan bahwa perubahan dalam
perekonomian.
yang tinggi akan memperoleh kesejahteraan yang lebih baik, yang dapat
ekonomi sebenarnya telah dimunculkan oleh Adam Smith pada tahun 1776, yang
kualitas manusia. Faktor yang kedua inilah yang sampai saat ini telah menjadi isu
ekonomi.
investasi sumber daya manusia dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Dari teori
Hal ini dikatakan juga oleh Lim (Dalam Dedy Rustiono, 2008) bahwa
pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Jepang dan Korea Selatan besar disebabkan
oleh sumber daya manusia yang berkualitas, hal ini terlihat dari tingkat melek
huruf (literacy rate) yang tinggi, sehingga tenaga kerja mudah menyerap dan
yaitu: (1) pendidikan secara umum meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui
spesifikasi tenaga kerja sehingga mendorong pembagian kerja secara efisien; (3)
baru yang belum dikenal dapat diserap dengan lebih cepat dan efektif; (4)
pertumbuhan ekonomi yang lebih baik daripada tidak melakukannya. Dengan kata
pendidikan, angka harapan hidup, dan tingkat kematian bayi. Sedangkan tingkat
fertilitas dan laju inflasi memberikan efek negatif pada pertumbuhan ekonomi.
Provinsi-provinsi yang memiliki modal manusia yang tinggi akan tumbuh lebih
Sedangkan variabel bebasnya meliputi usia harapan hidup (long life expectacy),
manusia berpengaruh positif signifikan. Adult literacy dan angka harapan hidup
antara tingkat pertumbuhan GDP dengan varibel berikut; income per kapita,
tingkat inflasi dan indeks aturan hukum dan demokrasi berpengaruh secara nyata
beli masyarakat (income perkapita), tingkat pendidikan dan angka harapan hidup
pertumbuhan ekonomi.
Human Capital dan akumulasi modal fisik terhadap peningkatan Produk Domestik
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (a) pengaruh investasi domestik, tenaga
tingkat pendaftaran sekolah dasar penduduk wanita, keterbukaan daerah dan krisis
Konsumsi Perkapita
Pertumbuhan
Ekonomi
Rata-rata Lama Sekolah
Sulawesi Selatan
konsumsi perkapita, dan angka melek huruf. Dari kerangka pemikiran tersebut,
2.7 Hipotesis
sekolah dan angka melek huruf di Sulawesi Selatan berpengaruh positif dan
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini yakni data sekunder. Data
sekunder adalah data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari sumbernya.
Data sekunder biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan
Data dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari badan pusat
perkapita, rata-rata lama sekolah, dan angka melek huruf terhadap pertumbuhan
uji statistik linear berganda. Uji statistik linear berganda digunakan untuk menguji
signifikan atau tidaknya hubungan lebih dari dua variabel melalui metode regresi.
Dimana regresi linear berganda yaitu regresi linear yang melibatkan lebih dari dua
variabel, yaitu satu variabel terikat (Y) dan lebih dari dua variabel bebas (X1, X2,
…Xn). Uji analisis ini digunakan untuk menganalisa hubungan antar variabel-
variabel bebas dalam hal ini angka harapan hidup (X1), konsumsi perkapita (X2),
rata-rata lama sekolah (X3) dan angka melek huruf (X4) dengan variabel
Y = β0 + β1 X1 + β2X2 + β3X3 + β4 X4 + µi
Keterangan:
β0 = Konstanta
µi = Error term
harapan hidup (X1), konsumsi perkapita (X2), rata-rata lama sekolah (X3), angka
bias terhadap satu variabel indipenden yang dimasukkan dalam model. Setiap
2. Uji Statistik t
koefisien variable independen ke-1 yaitu nilai parameter hipotesis. Biasanya nilai
ß dianggap nol, artinya tidak ada pengaruh variable X1 terhadap Y. Bila thitung >
3. Uji Statistik F
statistik bahwa seluruh variabel independen yaitu angka harapan hidup (X1),
konsumsi perkapita (X2), rata-rata lama sekolah (X3), dan angka melek huruf (X4),
ekonomi (Y).
maka hipotesis ditolak yang artinya seluruh variabel independen yang digunakan
> Ftabel maka hipotesis diterima yang berarti seluruh variabel independen
signifikan tertentu.
Selatan periode tahun 1998 hingga 2010 diukur dalam satuan persen.
yang dicapai oleh penduduk di Provinsi Sulawesi Selatan periode tahun 1998
perkapita setiap tahun di Provinsi Sulawesi Selatan periode tahun 1998 hingga
dihabiskan oleh penduduk yang berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua
jenis pendidikan formal yang pernah dijalani oleh penduduk di Sulawesi Selatan
periode tahun 1998 hingga 2010 yang diukur dalam satuan tahun.
Angka Melek Huruf (X4) adalah pesentase jumlah penduduk usia 15 tahun
ke atas yang bisa membaca dan menulis di Provinsi Sulawesi Selatan periode
Indonesia terletak antara 0012 – 80 lintang selatan dan 116048 – 1220360 bujur
yang meliputi 24 Kabupaten dan 3 Kota yang terdiri dari 275 kecamatan. Secara
dapat hidup layak. Tujuan tersebut dapat tercapai agar setiap orang dapat
memperoleh peluang yang seluas-luasnya untuk hidup sehat dan panjang, untuk
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Angka
harapan hidup ini digunakan sebagai proxy terhadap keadaan sistem pelayanan
Angka harapan hidup Provinsi Sulawesi Selatan selama kurun waktu 1998
hingga 2010 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 1998 dan 1999 tercatat
sebesar 65,4 tahun. Tahun 2000 hingga 2002 sebesar 68 tahun. Kemudian
meningkat pada tahun 2003 sebesar 68,5 tahun. Tahun 2004 dan 2005 naik lagi
sebesar 69,1. Kemudian tahun 2006 hingga 2007 tercatat masing-masing 69,2 dan
Pengaruh Indikator Komposit Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
- 56 - Di Sulawesi Selatan
69,7. Tahun 2009 naik sebesar 69.8 tahun. Kemudian meningkat menjadi 70 pada
tahun 2010. Angka harapan hidup pada tahun 2009 berada di atas angka nasional
(69,8 tahun). Peningkatan tersebut terjadi karena membaiknya keadaan dan sistem
program kesehatan gratis yang mulai dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2008. Pada
sebesar Rp. 8,17 miliar. Kemudian tahun berikutnya selain pemerintah provinsi,
6.407.554 jiwa. Angka ini meningkat tajam dibanding tahun 2007 yang hanya
2.336.875 jiwa atau naik sekitar 175 persen. Peningkatan tersebut menunjukkan
membaik.
rumah tangga lebih tinggi dari tingkat inflasi pada periode yang sama. Berikut
perkapita tahun 1998 ini disebabkan karena efek dari krisis ekonomi tahun 1997.
17,69% dan tahun 2001 yaitu 18,24%. Pada tahun 2000-2005 tercatat masing-
masing sebesar 12,16%, 8,99%, 5,63%, dan 6,96%. Kemudian pada tahun 2006
naik sebesar Rp.9,49%. Tahun 2007 konsumsi perkapita tercatat 8,91%. Tahun
2008 dan 2009 meningkat sebesar 9,97% dan 13,64. Hingga pada tahun 2010
yang diperoleh, konsumsi perkapita tertinggi ada pada kota Makassar dan
juga sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang
suatu proses untuk memperoleh sejumlah manusia yang memiliki karakter kuat
yang dapat digunakan sebagai modal penting dalam pembangunan. Karakter ini
Sulawesi Selatan periode 2001-2010, dapat dilihat pada table berikut ini:
dari dua unsur yaitu rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf penduduk
pada tahun 1998 adalah 6,7 tahun. Pada tahun 1999 dan 2000 pencapaian angka
rata-rata lama sekolah mengalami peningkatan yaitu sebesar 7,1 tahun. Tahun
2001 meningkat sebesar 7,2 tahun. Kemudian tahun 2002 dan 2003 rata-rata lama
sekolah mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 6,8 dan 6,7,
akan tetapi kembali mencapai angka 6,8 tahun pada tahun 2004. Tahun 2005
meningkat menjadi 7,0. Kemudian pada tahun 2006-2008 tercatat sebesat 7,2
tahun, hingga pada tahun berikutnya mengalami kenaikan menjadi 7,4 pada tahun
2009 dan 7,8 tahun pada tahun 2010. Penurunan rata-rata lama sekolah yang
terjadi pada tahun 2002 tersebut terjadi dikarenakan efek krisis ekonomi yang
pendidikan yang mahal sehingga efek yang ditimbulkan adalah putus sekolah.
Namun suatu hal yang menggembirakan karena angka rata-rata lama sekolah di
Sulawesi Selatan sejak tahun 2004 hingga 2010 terus mengalami peningkatan
walaupun tidak terlalu tinggi. Pada saat itu pemerintah mulai perlahan-lahan
Di Sulawesi Selatan pada tahun 1998 angka melek huruf sebesar 65,1%,
tahun 1999 meningkat sebesar 85%. Pada tahun 2000 dan 2001 angka melek
huruf sedikit melambat dengan nilai masing-masing sebesar 78,54% dan 74,05%.
Kemudian pada tahun 2002- 2006 kembali mengalami kenaikan sebesar 83% pada
tahun 2002, 83,6% pada tahun 2003, 84,01% tahun 2004, 85,6% pada tahun 2005,
dan 86% pada tahun 2006. Tahun 2007 meningkat lagi sebesar 68,24%,dan
masing-masing sebesar 87,02 dan 87,75 . Pada tahun 2000 dan 2001 angka melek
penurunan tersebut terjadi karena efek dari krisis ekonomi tahun 1997 yang baru
dirasakan pada tahun tersebut seperti halnya pada angka rata-rata lama sekolah.
terlihat bahwa angka melek huruf Sulawesi Selatan relatif lebih rendah.
huruf dewasa terus meningkat seiring dengan meningkatnya angka rata-rata lama
sekolah. Pendidikan untuk setiap manusia itu sangatlah penting. Olehnya itu
pendidikan merupakan salah satu tujuan dari pembangunan manusia itu sendiri.
ekonomi.
ekonomi yang dapat dilihat dari besarnya PDRB yang dihasilkan pada satu tahun
persen pertahun. Sejak krisis ekonomi, pada periode ini ekonomi mulai membaik
walaupun belum lebih baik dibanding saat krisis ekonomi 1997, di mana pada
tahun 1998 pertumbuhan ekonomi merosot sebesar -5,33 persen, namun dari
tahun ke tahun terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini ditunjukkan
dengan perekonomian Sulawesi Selatan yang semakin baik yakni pada tahun 1999
tumbuh sebesar 2,83 persen, tahun 2000 tumbuh sekitar 4,89 persen, kemudian
tumbuh lagi 5,11 persen pada tahun 2001. Selanjutnya melambat pada tahun 2002
menjadi 4,1 persen, meskipun begitu kembali meningkat menjadi 5,25 persen
pada tahun 2003. Kemudian sedikit melambat pada tahun 2004 sebesar 5,2 persen
dan pada tahun 2005 pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan mencapai 6,05
persen.
misalnya, perekonomian Sulawesi Selatan tumbuh cukup baik yakni 6,05 persen
ekonomi yakni 6,72 persen dan pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi Sulawesi
Selatan mencapai angka 6,34 persen sedikit melambat. Akan tetapi peningkatan
ini terjadi pada tahun 2008 menjadi 7,78 persen, namun sedikit menurun di tahun
pertambangan dan galian; sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air;
sektor bangunan; sektor perdagangan, restoran dan hotel; sektor angkutan dan
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
linear berganda yaitu persamaan regresi yang melibatkan 2 (dua) variabel atau
lebih. Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari suatu
model yang telah ditentukan, mencari nilai koefisien dari tiap-tiap variabel, serta
dari besarnya nilai koefisien determinan (R2), yang berada antara nol dan satu.
variabel terikat. Adapun hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:
Model Summaryb
Tabel 4.1 menunjukkan nilai R square sebesar 0,92. Hal ini berarti 92%
independen angka harapan hidup, konsumsi perkapita, rata-rata lama sekolah, dan
angka melek huruf. Sedangkan sisanya 0,08 dipengaruhi oleh sebab lain di luar
model.
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 126.225 4 31.556 22.930 .000a
Residual 11.009 8 1.376
Total 137.234 12
a. Predictors: (Constant), angka melek huruf, konsumsi perkapita, angka harapan hidup, rata-rata
lama sekolah
b. Dependent Variable: pertumbuhan ekonomi
terhadap variabel dependen. Apabila F-hitung > F-tabel berarti seluruh variabel
taraf signifikan tertentu. Dan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F-hitung
sebesar 3,63 yang berarti bahwa F-hitung > F-tabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa
dependen.
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -86.570 17.504 -4.946 .001
angka harapan hidup 1.257 .336 .572 3.745 .006
konsumsi perkapita .217 .092 .399 2.349 .047
rata-rata lama
-2.474 2.154 -.224 -1.148 .284
sekolah
angka melek huruf .246 .073 .471 3.383 .010
a. Dependent Variable: pertumbuhan ekonomi
rata lama sekolah, dan angka melek huruf terhadap pertumbuhan ekonomi di
sekolah, dan angka melek huruf terhadap pertumbuhan ekonomi diuji dengan uji t
secara individu terhadap variabel dependen. Hasil pengujian dengan SPSS untuk
hidup, konsumsi perkapita, rata-rata lama sekolah, dan angka melek huruf dapat
rata lama sekolah dan angka melek huruf terhadap pertumbuhan ekonomi di
Sulawesi Selatan, dengan α:5% dan df = 9 (n-k =13-4), maka diperoleh nilai t-
tabel sebesar 2,262. Berdasarkan nilai t-tabel tersebut dan dengan asumsi t-
kecil dari derajat kesalahan yang artinya bahwa H0 ditolak dan H1 dapat
di Sulawesi Selatan. Hasil yang ditemukan sesuai dengan hipotesis. Hal ini
berarti bahwa kenaikan 1 tahun dari angka harapan hidup akan menaikkan
laju pertumbuhan ekonomi sebesar 1,257% tiap tahunnya. Dari hasil uji t
harapan hidup seseorang yang berarti semakin lama usia hidup akan
Kondisi ini seperti dengan hasil penelitian Ranis & Stewart (2001)
pertumbuhan ekonomi.
kecil dari derajat kesalahan yang artinya bahwa H0 ditolak dan H2 dapat
penelitian ini sesuai dengan hipotesis. Hal ini berarti bahwa kenaikan 1%
inflasi pada periode yang sama. Di mana jika konsumsi perkapita naik
berarti permintaan juga akan meningkat sehingga produksi pun juga akan
rata-rata lama sekolah lebih besar dari derajat kesalahan yang artinya
rata lama sekolah kurang berdampak bagi tingkat produktifitas. Hal ini
tahun 2010 hanya mencapai 7,8 tahun yang berarti pendidikan yang
sisi lain dapat dilihat secara kasat mata bahwa terdapat ketidaksesuaian
sektor pertanian yaitu pada tahun 2006 sebesar 30,4%, tahun 2007 yakni
sebesar 29,45%, 28,02% dan 25,77% pada tahun 2010. Akan tetapi jika
dilihat dari tingkat produktifitas tenaga kerja yang lebih dominan terhadap
hingga sekolah dasar dan bahkan yang putus sekolah. Sebagian besar
pada sektor jasa dan perbankan sehingga fenomena yang terjadi adalah
terhadap produktifitas tenaga kerja, dan hasil yang diperoleh adalah tidak
kerja.
kecil dari derajat kesalahan yang artinya bahwa H0 ditolak dan H4 dapat
ekonomi. Hal ini berarti bahwa kenaikan 1% angka melek huruf akan
dapat pula meningkatkan output suatu Negara. Kondisi ini seperti dengan
ekonomi. Hasil penelitian lain yang juga sesuai adalah hasil penelitian
pertumbuhan ekonomi.
A. Kesimpulan
Selain itu kebutuhan nutrisi dan kesadaran lingkungan yang sehat bagi
pemerintah sebab nutrisi yang baik dan lingkungan yang sehat akan
Selatan yang hanya mencapai 7,8 tahun. Oleh karena itu pemerintah
d Angka melek huruf yang tinggi dan terus meningkat setiap tahun
operasional sekolah.
belum berkurang pada era globalisasi. Ada dua isu yang relevan untuk
sanitasi layak, dan air bersih. Fenomena inilah yang perlu mendapat
masyarakat.
Harjanto. 2002. Mutu Modal Manusia dan Pertumbuhan Ekonomi. Journal. www.
google.com
Hill, Hal. 2002, Ekonomi Indonesia, Edisi kedua, Terjemahan Tri Wibowo Budi
Santoso dan Hadi Susilo, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Ramirez, Alejandro, Gustav Ranis, Frances Stewart. 1998. Economic Growth and
Human Development. Journal. www. google.com
Situmorang Amrin .2007. Analisis Ivestasi dalam Human Capital dan akumulasi
modal fisik terhadap peningkatan Produk Domestik Bruto. Skripsi. www.
google.com
Sukirno, Sadono. 2003. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Edisi kedua. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Persentase
Angka Rata-rata Angka
kenaikan Pertumbuhan
Harapan lama melek
konsumsi ekonomi
Tahun Hidup sekolah huruf
perkapita (%)
(tahun) (tahun) (%)
(%) Y
X1 X3 X4
X2
1998 65.4 3.5 6.7 65.1 -5.33
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 X3 X4
/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)
Regression
Variables Entered/Removedb
1
angka melek huruf,
konsumsi perkapita,
angka harapan . Enter
hidup, rata-rata lama
sekolaha
Model Summaryb
Change Statistics
Std. Error
Mo R Adjusted R of the R Square F Sig. F Durbin-
del R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
Total 137.234 12
a. Predictors: (Constant), angka melek huruf, konsumsi perkapita, angka harapan hidup, rata-rata lama
sekolah
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Data Pribadi
Nama : Yunita Mahrany, SE
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 10 juni 1989
Agama : Islam
Suku : Mandar dan Toraja
Alamat : Perintis Kemerdekaan IV. Kompleks
Kowilhan Lr.B3 / No.16 Makassar
Status : Belum Menikah
Golongan Darah : O
Pendidikan Formal