Вы находитесь на странице: 1из 16

p-ISSN 2086-3748

ANALISIS PENGARUH PERMANENT DIFFERENCES, TEMPORARY


DIFFERENCES, LPBTD, LNBTD DAN TINGKAT HUTANG
TERHADAP PERSISTENSI LABA

Mirna Dyah Praptitorini


Ita Nur Rahmawati
Sekolah Tinggi Ilmu Ekomomi Totalwin Semarang

ABSTRACT
This study aims to examine the factors that affect the persistence of earnings.
Factors affecting earnings persistence consist of permanent differences, temporary
differences, Large Positive Book Tax Differences (LPBTD), Large Negative Book Tax
Differences (LNBTD), and debt levels. The sampling method used is pruposive sampling
with the following criteria, 1. Manufacturing companies listed on the BEI and publish
the audited financial statements as of December 31 consistently and completely from
2010-2013 and not delisted during the observation period of the study. 2 The financial
statements are denominated in rupiah. Due to the research conducted in Indonesia, the
financial statements used are those which are stated in Rupiah. 3. The Company did not
incur any losses in commercial financial statements and fiscal financial statements during
the year of observation. The reason is that carryforward losses are a deduction of deferred
tax expense and recognized as deferred tax assets so as to obscure the meaning of book
tax differences (Hanlon, 2005). 4. The Company did not compensate tax due to loss
during the previous years.
There are 146 companies that have been rated corporate governance index.
Based on the criteria of this study obtained 71 companies used as sample research. The
analysis technique used to analyze the hypothesis of this research is multiple linear
regression analysis. The results of this study show that permanent differences have a
negative and significant effect on profit persistence. Temporary differences have a
significant negative effect on earnings persistence. Large Positive Book-Tax Differences
(LPBTD) has no significant effect on earnings persistence. Large Negative Book-Tax
Differences (LNBTD) have no significant effect on earnings persistence. The debt level
has no significant effect on earnings persistence. This means that debt levels can not
predict earnings persistence.

Keywords: permanent differences, temporary differences, Large Positive Book Tax


Differences (LPBTD), Large Negative Book Tax Differences (LNBTD),
and debt level, profit persistence

Pendahuluan perusahaan. Sedangkan yang


Pelaporan keuangan dimaksud dengan laporan keuangan
merupakan sebuah wujud adalah salah satu sumber informasi
pertanggung jawaban manajemen keuangan perusahaan yang dapat
atas pengelolaan sumber daya digunakan sebagai dasar untuk
perusahaan kepada pihak-pihak yang membuat beberapa keputusan
berkepentingan terhadap seperti penilaian kinerja manajemen,

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 52


Volume 8 Nomor 1, Mei 2017
p-ISSN 2086-3748

penentuan kompensasi manajemen, pengaruh book tax differences


pemberian deviden kepada terhadap persistensi laba, sehingga
pemegang saham dan lain semakin besar book tax differences
sebagainya. mengakibatkan persistensi laba
Darrough (1993) semakin rendah.
menunjukkan arti pentingnya laba Deviana (2010) menyatakan
dengan menyatakan bahwa bahwa penyesuaian laba akuntansi
perusahaan memberikan laporan dengan laba fiskal disebut
keuangan kepada berbagai rekonsiliasi fiskal Perbedaan sifat
stakeholder, dengan tujuan untuk tetap (permanent differences) dan sifat
memberikan informasi yang relevan sementara (temporary differences)
dan tepat waktu agar berguna dalam menyebabkan adanya Book-tax
pengambilan keputusan investasi, differences. Penelitian ini
monitoring, penghargaan kinerja menggunakan sifatnya sementara
dan pembuatan kontrak. Informasi (temporary differences). Blayock et al
dikatakan handal jika suatu laba (2010) mengelompokkan Book tax
dikatakan persisten. differences menjadi tiga bagian sub,
Persistensi laba merupakan (1) Large Positive Book Tax
salah satu nilai prediktif laba dan Differences (LPBTD), (2) Large
unsur relevansi. Persistensi laba Negative Book Tax Difference
adalah laba tahun berjalan yang (LNBTD)s, dan (3) Small Book Tax
dicerminkan dari laba akuntansi Differences.
yang diharapkan di masa mendatang Hanlon (2005) secara statistik
(Penman, 2001). Persistensi laba membuktikan bahwa perusahaan
dapat menunjukkan kemampuan yang memiliki perbedaan laba
perusahaan dalam mempertahankan akuntansi dengan laba fiskal yang
laba dari waktu ke waktu. besar (large negative dan large
Persistensi laba yang meningkat positive) secara signifikan memiliki
akan menunjukkan bahwa kinerja persistensi laba yang lebih rendah
perusahaan baik, sedangkan dibanding dengan perusahaan
persistensi laba yang menurun dengan perbedaan laba akuntansi
menunjukkan bahwa kinerja dengan laba fiskal yang kecil (small).
keuangan perusahaan menurun. Purwanti (2013) menemukan bahwa
Informasi yang terdapat pada perbedaan laba fiskal dan laba
book tax differences dapat akuntansi memiliki pengaruh
mempengaruhi laba perusahaan di terhadap persistensi laba. Laba
masa mendatang, dan dapat merupakan keuntungan atas upaya
menekan praktik manajemen laba perusahaan dalam menghasilkan dan
yang mengindikasikan bahwa menjual barang atau jasanya
perusahaan mempunyai kualitas laba (Suwardjono, 2008). Laba juga dapat
yang buruk dan kurang persisten. diartikan sebagai selisih dari
Penelitian ini dilakukan untuk pendapatan di atas biaya. Laba selalu
menganalisis faktor-faktor yang menjadi dasar dalam pengenaan
berhubungan terhadap book tax penghasilan kena pajak, kebijakan
differences. Nilai Book tax differences pemberian deviden, pedoman dalam
tersebut diwakili oleh perbedaan investasi, pengambilan suatu
temporer pada akun pajak keputusan, dan unsur untuk
tangguhan, kemudian menguji

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 53


Volume 8 Nomor 1, Mei 2017
p-ISSN 2086-3748

memprediksi kinerja (Harnanto, kegiatan perusahaan agar dapat


2003). Informasi mengenai laba terus mengembangkan usahanya
dapat ditemukan pada laporan dan menghasilkan laba yang
keuangan perusahaan. maksimal. Salah satu sumber modal
Penyusunan laporan keuangan perusahaan adalah hutang. Tingkat
oleh perusahaan salah satunya hutang yang tinggi dari perusahaan
digunakan sebagai dasar penilaian akan menyebabkan perusahaan
kinerja dan keadaan finansial. meningkatkan persistensi laba
Laporan keuangan perusahaan selain dengan tujuan untuk
ditujukan untuk kepentingan mempertahankan kinerja perusahaan
pemegang saham juga ditujukan yang baik di mata auditor dan
untuk kepentingan perpajakan, investor (Fanani, 2010).
sehingga untuk perhitungan pajak Peneliti yang melakukan
perusahaan harus membuat laporan penelitian mengenai persistensi laba
keuangan fiskal. Standar yang menggunakan perbedaan antara laba
mengatur penyusunan laporan akuntansi dengan laba fiskal sebagai
keuangan fiskal adalah peraturan fokus dalam penelitian dan hasil
perpajakan, sedangkan standar yang penelitiannya menunjukkan hasil
mengatur penyusunan laporan yang belum konsisten antara peneliti
keuangan komersial adalah Standar yang satu dengan peneliti lainnya.
Akuntansi Keuangan. Dasar yang Hasil penelitian Djamaluddin, dkk.
berbeda dalam penyusunan laporan (2008) secara statistik membuktikan
keuangan tersebut dapat bahwa perusahaan yang memiliki
menimbulkan terjadinya perbedaan perbedaan laba akuntansi dengan
penghitungan laba (rugi) laba fiskal yang besar (large negative
perusahaan. Perbedaan itulah yang dan large positive) tidak memiliki
menimbulkan istilah book-tax persistensi laba yang lebih rendah
differences dalam analisis perpajakan dibanding perusahaan dengan
(Resmi, 2011). perbedaan laba akuntansi dengan
Book-tax differences dalam laba fiskal yang kecil (small).
analisis perpajakan menjadi salah Hasil yang bertentangan
satu cara untuk menilai kualitas laba diperoleh penelitian dari Wiryandari
perusahaan (Wijayanti, 2006). dan Yulianti (2008) serta Hanlon
Kualitas laba dari suatu perusahaan (2005) yang secara statistik
sering dikaitkan dengan persistensi membuktikan bahwa perusahaan
laba, karena persistensi laba yang memiliki perbedaan laba
merupakan komponen dari akuntansi dengan laba fiskal yang
karakteristik kualitatif relevansi besar (large negative dan large
yaitu predictive value (Jonas dan positive) secara signifikan memiliki
Blanchet, 2000). Laba yang tidak persistensi laba yang lebih rendah
terlalu berfluktuatif merupakan ciri- dibanding perusahaan dengan
ciri dari laba yang persisten dan perbedaan laba akuntansi dengan
kualitas laba yang dilaporkan laba fiskal yang kecil (small).
perusahaan adalah baik. Penelitian mengenai persistensi laba
Kemampuan perusahaan dalam juga dilakukan oleh Fanani (2010)
memperoleh laba tidak dapat yang memusatkan perhatiannya
terlepas dari sumber modal pada faktor-faktor yang
perusahaan guna membiayai mempengaruhi persistensi laba yaitu

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 54


Volume 8 Nomor 1, Mei 2017
p-ISSN 2086-3748

tingkat hutang. Hasil penelitiannya menguji dan menganalisis pengaruh


menunjukkan bahwa tingkat hutang tingkat hutang terhadap persistensi
berpengaruh positif dan signifikan laba perusahaan.
pada persistensi laba.
Penman dan Zhang (2002) Landasan Teori dan Penelitian
menyatakan bahwa persistensi laba Terdahulu
merupakan laba yang dapat Teori Stakeholder
digunakan sebagai indikator future Teori Stakeholder merupakan
earnings. Persistensi laba yang teori yang digunakan untuk
sustainable dinyatakan sebagai laba melakukan suatu pendekatan
yang mempunyai kualitas tinggi, perusahaan dalam melakukan
sebaliknya jika laba unusual aktivitas usaha. Berdasarkan teori
dinyatakan sebagai laba yang stakeholder (Guthrie et al, 2002 dalam
mempunyai kualitas jelek. Tucker Pambudi 2010), manajemen
dan Zarowin (2006) dalam Sunarto perusahaan diharapkan untuk dapat
(2009) menyatakan bahwa melakukan aktivitas sesuai dengan
Persistensi laba merupakan laba yang diharapkan stakeholder dan
yang dapat digunakan sebagai melaporkan informasi kepada
pengukur laba itu sendiri. Artinya, stakeholder.
laba saat ini dapat digunakan Teori ini mengharapkan
sebagai indikator laba periode manajemen perusahaan melaporkan
mendatang (future earnings). Laba aktivitas-aktivitas perusahaan
yang semakin persisten kepada para stakeholder, yang berisi
menunjukkan laba semakin mengenai bagaimana dampak
informatif, sebaliknya jika laba kegiatan atau aktivitas - aktivitas
kurang persisten menunjukkan laba yang dilakukan oleh perusahaan
yang kurang informatif. kepada stakeholder. Informasi yang
Adapun alasan penelitian ini terdapat di dalam book-tax differences
memilih perusahaan manufaktur baik berupa perbedaan temporer dan
sebagai objek penelitian disebabkan perbedaan permanen mengenai
karena perusahaan manufaktur yang pertumbuhan laba perusahaan satu
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang akan datang, boleh
(BEI) terdiri dari berbagai sub digunakan ataupun tidak digunakan
sektor industri sehingga dapat oleh para stakeholder dalam
mencerminkan reaksi pasar modal pengambilan keputusan.
secara keseluruhan.
Persistensi Laba
Rumusan Masalah Menurut Penman (2001),
Penelitian ini menguji dan persistensi laba merupakan laba
menganalisis pengaruh perbedaan tahun berjalan yang dicerminkan
permanen dan perbedaan temporer dari laba akuntansi yang di harapkan
dari book tax differences terhadap di masa mendatang. Persistensi laba
persistensi laba perusahaan, menguji dapat menunjukkan kemampuan
dan menganalisisLarge positive book perusahaan dalam mempertahankan
tax differences dan Large negative book laba dari waktu ke waktu dan
tax differences berpengaruh terhadap diharapkan dapat menunjukkan
persistensi laba perusahaan, serta prediksi di masa depan. Laba

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 55


Volume 8 Nomor 1, Mei 2017
p-ISSN 2086-3748

dikatakan persisten ketika aliran kas Pengasilan kena pajak atau


dan laba akrual berpengaruh laba fiskal merupakan laba atau rugi
terhadap laba tahun depan dan selama satu periode yang dihitung
perusahaan dapat mempertahankan berdasarkan peraturan perpajakan
jumlah laba yang diperoleh saat ini dan menjadi dasar perhitungan pajak
sampai masa yang akan datang. penghasilan. Disisi lain, laba
Informasi yang berkaitan dengan akuntansi yang digunakan standar
persistensi laba dapat membantu akuntansi keuangan merupakan laba
investor dalam menentukan kualitas bersih atau rugi bersih selama satu
laba dan nilai perusahaan (Barth dan periode sebelum dikurangkan
hutton, 2004). dengan beban pajak (Martani dan
Persistensi laba merupakan Persada, 2009).
salah satu komponen nilai prediktif
laba, oleh karena persistensi laba Large Positive Book Tax
merupakan unsur relevansi, maka Differences
beberapa informasi dalam book tax Large positive book tax
differences yang dapat mempengaruhi differences (perbedaan besar positif)
persistensi laba, dapat membantu merupakan selisih antara laba
investor dalam menentukan kualitas akuntansi dengan laba fiskal, dimana
laba dan nilai perusahaan. Informasi laba akuntansi lebih besar dari laba
yang terkandung dalam laba fiskal. Large positive book tax
(earnings) memiliki peran differences terjadi akibat adanya
pentingdalam menilai kinerja perbedaan temporer dalam
perusahaan. Berbagai penelitian pengakuan pendapatan dan beban
menggunakan bermacam-macam antara standar akuntansi dengan
pendekatan (proksi) untuk menilai peraturan perpajakan (Prabowo,
kualitas laba atau mendeteksi 2010).
manajemen laba. Menurut Soewito (2009) large
positive book tax differences timbul
Perbedaan Laba Akuntansi apabila perbedaan temporer atau
dengan Laba Fiskal (Book Tax perbedaan waktu menyebabkan
Differences) terjadinya koreksi fiskal negatif.
Perbedaan laba akuntansi Koreksi fiskal negatif adalah
dengan laba fiskal yang timbul penyesuaian terhadap penghasilan
akibat standar perhitungan laba netto komersial (laba akuntansi
yang berbeda antara akuntansi sebelum pajak penghasilan) dalam
komersial dengan perpajakan rangka menghitung penghasilan
menyebabkan perusahaan setiap kena pajak berdasarkan undang-
tahunnya melakukan rekonsiliasi undang pajak penghasilan
fiskal. Rekonsiliasi fiskal merupakan besertaperaturan pelaksanaanya,
penyesuaian-penyesuaian terhadap yang bersifat mengurangi
laporan keuangan komersial penghasilan dan atau menambah
berdasarkan peraturan perpajakan di biaya-biaya komersial tersebut,
Indonesia. Informasi yang berkaitan sehingga beban pajak menurut
dengan kualitas laba dari perusahaan akuntansi lebih besar daripada beban
dapat dilihat dari laba akuntansi pajak menurut peraturan
yang dibandingkan dengan laba perpajakan, sehingga large positive
fiskal (Mills dan Newberry, 2001).

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 56


Volume 8 Nomor 1, Mei 2017
p-ISSN 2086-3748

book tax differences akan peraturan perpajakan dan pajak ini


menimbulkan beban pajak dikenakan atas laba kena pajak
tangguhan (deffered tax exspenses) di entitas. Pajak kini adalah jumlah
laporan laba rugi dan kewajiban pajak penghasilan yang terutang
pajak tangguhan (deffered tax (dilunasi) atas laba kena pajak (rugi
liabilities) di neraca. pajak) untuk satu periode.

Large Negative Book Tax Koreksi Fiskal


Differences Koreksi fiskal bertujuan untuk
Large negative book tax menyesuaikan laba komersial (yaitu
differences (perbedaan besar negatif) laba yang dihitung menurut Prinsip
adalah selisih antara laba akuntansi Akuntansi Berlaku Umum) dengan
dengan laba fiskal, dikarenakan laba ketentuan-ketentuan perpajakan
akuntansi lebih kecil dari laba fiskal. sehingga diperoleh laba fiskal.
Karena adanya perbedaan temporer Laporan perhitungan laba rugi yang
dalam pengakuan pendapatan dan dibuat perusahaan merupakan
beban antara standar akuntansi laporan keuangan yang disusun
dengan peraturan perpajakan jadi berdasarkan Prinsip Akuntansi
terbentuk Large negative book tax Berlaku Umum. Oleh karena itu,
differences (Prabowo, 2010). Large agar dapat menghitung besarnya
negative book tax differences timbul pajak penghasilan yang terutang,
apabila perbedaan temporer atau perusahaan harus melakukan
perbedaan waktu menyebabkan penyesuaian laporan perhitungan
terjadinya koreksi fiskal positif laba ruginya agar sesuai dengan
dalam laporan rekonsiliasi fiskal. ketentuan dan peraturan undang-
undang perpajakan (Ratna, intan
PSAK 46 tentang Pajak dan Zulaikha, 2014).
Tangguhan
Aset pajak tangguhan adalah Hutang
jumlah pajak penghasilan yang Hutang merupakan kewajiban
dapat dipulihkan pada periode masa suatu badan usaha atau perusahaan
depan sebagai akibat adanya kepada pihak ketiga yang dibayar
perbedaan temporer yag boleh dengan cara menyerahkan aktiva
dikurangkan, akumulasi rugi pajak atau jasa dalam jangka waktu
yang belum dikompensasi dan tertentu sebagai akibat dari
akumulasi kredit pajak belum trannsaksi dimasa lalu. Tingkat
dimanfatakan. Beban pajak (pajak hutang yang besar akan
penghasilan) adalah jumlah agregat menyebabkan perusahaan
pajak kini dan pajak tangguhan yang meningkatkan persistensi laba
diperhitungkan dalam menentukan dengan tujuan untuk
laaba atau rugi pada satu periode. mempertahankan kinerja perusahaan
Dasar pengenaan pajak atas asset yang baik di mata auditor dan
atau liabilitas adalah nilai yang investor (Fanani, 2010). Hasil
terkait dengan asset atau liabilitas penelitian Pagalung (2006)
untuk tujuan pajak. menunjukan bahwa adanya
Pajak penghasilan adalah pajak pengaruh positif antara tingkat
yang dihitung berdasarkan hutang terhadap persistensi laba.

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 57


Volume 8 Nomor 1, Mei 2017
p-ISSN 2086-3748

Tingkat hutang akan menjadi Hasil penelitian tersebut


besar apabila lebih banyak hutang menunjukkan bahwa perusahaan
jangka panjang yang dimiliki oleh dengan book-tax differences dalam
perusahaan (Fanani, 2010). Para jumlah besar serta bernilai positif
pemegang saham mendapatkan dan negatif (large positive book tax
manfaat dari solvabilitas keuangan differences dan large negative book-tax
sejauh laba yang dihasilkan atas differences) mempunyai laba yang
uang yang dipinjam melebihi biaya kurang persisten dibandingkan
bunga dan juga jika terjadi kenaikan perusahaan yang mempunyai book-
nilai pasar saham. Hutang tax differences dalam jumlah kecil
mengandung konsekuensi (small book- tax differences).
perusahaan harus membayar bunga Penelitian yang berkaitan dengan
dan pokok pada saat jatuh tempo. hubungan pengaruh book-tax
Saat kondisi laba tidak dapat differences terhadap persistensi laba
menutup bunga dan perusahaan dilakukan oleh Jackson (2009).
tidak dapat mengalokasikan dana Memberikan bukti empiris bahwa
untuk membayar pokoknya, akan perbedaan permanen berpengaruh
menimbulkan resiko kegagalan. positif terhadap pertumbuhan laba,
Oleh karena itu, seberapa besar akan tetapi berpengaruh negatif
tingkat bunga yang diinginkan dengan perubahan beban pajak
sangat tergantung pada stabilitas Perbedaan permanen dapat
perusahaan. mempengaruhi salah satu dari
laporan keuangan tersebut, baik
Hipotesis laporan keuangan yang disusun
Pengaruh Perbedaan Temporer berdasarkan akutansi keuangan
dan Perbedaan Permanen maupun laporan keuangan untuk
terhadapPersistensi Laba kepentingan perpajakan, tetapi tidak
Dalam pengelolaan kedua-duanya (Zain, 2008 dalam
perusahaan yang baik, informasi Lestari, 2011).
sangat diperlukan oleh stakeholder H1 : Perbedaan permanen pada
dalam setiap pengambilan keputusan book tax differences memiliki
karena informasi tersebut dapat pengaruh positif terhadap
memberikan gambaran dan persistensi laba perusahaan.
memberikan pedoman dalam
pengambilan keputusan informasi. Jackson (2009) melakukan
Informasi yang diperlukan antara penelitian untuk menguji hubungan
lain informasi operasional, informasi antara book-tax differences dan
akuntansi keuangan, informasi pertumbuhan laba. Dalam
akuntansi manajemen dan informasi penelitiannya, Jackson membagi
akuntansi pajak. Informasi-informasi book-tax differences menjadi dua
diperlukan dalam memprediksi, komponen, yaitu komponen
menentukan dan mengukur tingkat perbedaan permanen dan perbedaan
pertumbuhan laba yang ingin temporer. Jackson (2009) juga
dicapai oleh perusahaan. membagi pertumbuhan laba menjadi
Jackson (2009) juga membagi perubahan pada laba sebelum pajak
pertumbuhan laba menjadi dan perubahan pada beban pajak.
perubahan pada laba sebelum pajak Hasil penelitian tersebut
dan perubahan pada beban pajak.

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 58


Volume 8 Nomor 1, Mei 2017
p-ISSN 2086-3748

membuktikan bahwa terdapat Hasil penelitian tersebut


hubungan yang bersifat negatif membuktikan bahwa terdapat
antara komponen perbedaaan hubungan yang bersifat negatif
permanen dengan perubahan di antara komponen perbedaaan
masa depan beban pajak, sedangkan permanen dengan perubahan di
komponen perbedaan sementara masa depan beban pajak, sedangkan
book-tax differences (pajak tangguhan) komponen perbedaan sementara
berhubungan negatif dengan book-tax differences (pajak tangguhan)
perubahan dalam laba sebelum pajak berhubungan negatif dengan
masa mendatang. Penelitian yang perubahan dalam laba sebelum pajak
dilakukan oleh Martani dan Persada masa mendatang. Hasil penelitian
(2008), memprediksi bahwa tersebut menunjukkan bahwa
pertumbuhan laba akan rendah perusahaan dengan book-tax
apabila terdapat perbedaan temporer differences dalam jumlah besar serta
yang besar. bernilai positif dan negatif (large
H2 : Perbedaan temporer pada positive book tax differences dan large
book tax differences memiliki negative book-tax differences)
pengaruh negatif terhadap mempunyai laba yang kurang
persistensi laba perusahaan. persisten dibandingkan perusahaan
yang mempunyai book-tax differences
Pengaruh Large Positive Book dalam jumlah kecil (small book- tax
Tax Differences dan Large differences).
Negative Book Tax Differences H3 : Perusahaan dengan large
Terhadap Persistensi Laba positive book tax differences
Pendapat yang mendukung memiliki pengaruh negatif
mengenai book-tax differences terhadap persistensi laba
mencerminkan informasi tentang perusahaan.
persistensi laba adalah penelitian
dari Hanlon (2005). Penelitian Apabila Large negative book-
tersebut membagi book-tax differences tax differences diduga memiliki
menjadi tiga kelompok yaitu kualitas buruk dan kurang persisten
perbedaan besar positif (large positive maka akan menimbulkan manfaat
book-tax differences), perbedaan kecil pajak tangguhan (deffered tax benefit)
(small box-tax differences), dan di laporan laba rugi dan aktiva pajak
perbedaan besar negatif (large tangguhan (deffered tax asset) di
negative book-tax differences).Jackson neraca. Hanlon (2005)
(2009) melakukan penelitian untuk mengungkapkan perusahaan dengan
menguji hubungan antara book-tax large negative book tax differences
differences dan pertumbuhan laba. memiliki kualitas laba yangkurang
Dalam penelitiannya, Jackson persisten dibandingkan dengan
membagi book-tax differences menjadi perusahaan dengan small book-tax
dua komponen, yaitu komponen differences.
perbedaan permanen dan perbedaan H4 : Perusahaan dengan large
temporer. Jackson (2009) juga negative book tax differences
membagi pertumbuhan laba menjadi memiliki pengaruh negatif
perubahan pada laba sebelum pajak terhadap persistensi laba
dan perubahan pada beban pajak. perusahaan.

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 59


Volume 8 Nomor 1, Mei 2017
p-ISSN 2086-3748

Pengaruh Tingkat Hutang permanen yang tersaji pada catatan


terhadap Persistensi Laba laporan keuangan dibagi dengan
Hutang merupakan total asset (Intan, 2014).
kewajiban suatu badan usaha atau
perusahaan kepada pihak ketiga Perbedaan Temporer (Temporary
yang dibayar dengan cara Differences)
menyerahkan aktiva atau jasa dalam Perbedaan temporer yang
jangka waktu tertentu sebagai dijadikan variabel dalam penelitian
akibat dari trannsaksi dimasa lalu. ini diukur dengan jumlah perbedaan
Tingkat hutang yang besar akan temporer yang terdapat pada catatan
menyebabkan perusahaan laporan keuangan dibagi dengan
meningkatkan persistensi laba total asset (Intan, 2014).
dengan tujuan untuk
mempertahankan kinerja perusahaan Large Positive Book-Tax Differences
yang baik di mata auditor dan Variabel ini diukur dengan
investor (Fanani, 2010). Hasil menggunakan variabel dummy,
penelitian Pagalung (2006) yaitu dengan mengurutkan
menunjukan bahwa adanya seperlima nilai tertinggi dari seluruh
pengaruh positif antara tingkat sampel, dimana perusahaan dengan
hutang terhadap persistensi laba. seperlima nilai tertinggi tersebut
Berdasarkan penjelasan tersebut diberi angka satu dan yang lainnya
didapat hipotesis penelitian sebagai diberi angka nol.
berikut :
H5 : Tingkat hutang Large Negative Book-Tax Differences
berpengaruh positif dan Large negative book tax
signifikan pada persistensi differences merupakan variabel
laba indikator yang diperoleh dengan
cara mengurutkan perbedaan
METODE PENELITIAN temporer pertahun (diwakili oleh
Dalam penelitian ini, akun manfaat pajak tangguhan yang
variabel dependennya adalah mencerminkan perbedaan temporer)
persistensi laba. Persistensi laba per tahun (Revsine et al., 2001).
diperoleh dari laba bersih setelah Untuk memperoleh nilai dari large
pajak yang terdapat dalam laporan negative book-tax differences yaitu
laba rugi perusahaan. Sedangkan dengan mengurutkan seperlima nilai
untuk variabel independennya tertinggi dari seluruh sampel,
adalah sebagai berikut : dimana perusahaan dengan
seperlima nilai tertinggi tersebut
Perbedaan Permanen (Permanent diberi angka nol dan yang lainnya
Differences) diberi angka satu. Sedangkan small
Adanya perbedaan antara book-tax differences sendiri
prinsip akuntasi dengan peraturan merupakan perbedaan antara laba
perpajakan akan menimbulkan suatu akuntansi dengan dan laba fiskal,
selisih yang mencakup komponen dimana nilai perbedaan tersebut
perbedaan permanen dan perbedaan cukup kecil. Small book-tax differences
temporer. Perbedaan permanen mengindikasikan manajemen tidak
yang dimaksud dalam penelitian ini melakukan menagement discretion
diukur dengan jumlah perbedaan

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 60


Volume 8 Nomor 1, Mei 2017
p-ISSN 2086-3748

sehingga laba yang dilaporkan mempublikasikan laporan


berkualitas. keuangan auditan per 31
Desember secara konsisten
Tingkat Hutang dan lengkap dari tahun 2010-
Hutang adalah kewajiban 2013 dan tidak di-delisting
suatu badan usaha atau perusahaan selama periode pengamatan
kepada pihak ketiga yang dibayar penelitian.
dengan cara menyerahkan aktiva 2. Laporan keuangan
atau jasa dalam jangka waktu dinyatakan dalam mata uang
tertentu sebagai akibat dari rupiah. Dikarenakan
transaksi di masa lalu. Hutang penelitian dilakukan di
mengandung konsekuensi Indonesia maka laporan
perusahaan harus membayar bunga keuangan yang digunakan
dan pokok pada saat jatuh tempo adalah yang dinyatakan
saat kondisi laba tidak dapat dalam Rupiah.
menutup bunga dan perusahaan 3. Perusahaan tidak mengalami
tidak dapat mengalokasikan dana kerugian dalam laporan
untuk membayar pokoknya, akan keuangan komersial dan
menimbulkan resiko kegagalan. laporan keuangan fiskal
Sehingga seberapa besar tingkat selama tahun pengamatan.
bunga yang diinginkan sangat Alasannya adalah kerugian
tergantung pada stabilitas dapat dikompensasi ke masa
perusahaan. depan (carryforward)
menjadi pengurang biaya
Populasi dan Sampel pajak tangguhan dan diakui
Populasi yang akan menjadi sebagai aset pajak tangguhan
pengamatan dalam penelitian ini sehingga dapat mengaburkan
adalah perusahaan manufaktur yang arti book tax differences
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Hanlon, 2005).
pada tahun 2010 – 2013. Pemilihan 4. Perusahaan tidak melakukan
sampel dalam penelitian ini kompensasi pajak akibat rugi
menggunakan metode purposive selama tahun-tahun
sampling. Purposive sampling adalah sebelumnya.
suatu metode pengambilan sampel
non probabilita yang disesuaikan Metode Analisis
dengan kriteria tertentu. Beberapa Analisis linear berganda ini
kriteria yang harus dipenuhi dalam digunakan untuk menguji pengaruh
penentuan sampel penelitian ini book-tax differences terhadap
adalah: pertumbuhan laba satu periode
1. Perusahaan manufaktur yang kedepan. Model dalam penelitian ini
terdaftar di BEI dan adalah sebagai berikut :

PRST it= β0 + β1Permanentit + β2Temporaryit + β3 LPBTDit+ β4 LNBTDit + β5 THit+ εi

Dimana:
Β0 = konstanta
Β1, β2,...,βn = koefisien persamaan regresi populasi

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 61


Volume 8 Nomor 1, Mei 2017
p-ISSN 2086-3748

PRSTit = Persistensi laba / laba bersih pada perusahaan i pada tahun t


Permanentit = Book-tax differences permanen pada perusahaan i pada tahun
Temporaryit = Book-tax differences temporer pada perusahaan i pada t tahun t
LNBTD = Perbedaan besar antara laba akuntansi dan laba fiskal bernilai
negatif (large negative book-tax differences)
LPBTD = Perbedaan besar antara laba akuntansi dan laba fiskal bernilai
positif (large positive book-tax differences)
THit = tingkat hutang
εi = standard error

HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun proses pengambilan sampel


Deskripsi Obyek Penelitian dapat dilihat pada tabel 1 berikut
ini.

Tabel 1. Sampel Penelitian


No Keterangan Jumlah
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek 146
Indonesia selama periode 2010-2013
2. Perusahaan delisting selama periode tahun 2010-2013 3
3. Menggunakan mata uang Dolar 27
4. Data dalam laporan keuangan tidak lengkap 35
5. Perusahaan yang mempunyai laba bersih negatif 10
Jumlah sampel 71

Berdasarkan kriteria yang jumlah observasi yang diperoleh


ditetapkan, diperoleh jumlah sampel sebanyak 284 (71 x 4).
sebanyak 71 perusahaan. Pada Statistik Deskriptif
penelitian ini data disusun secara Statistik deskriptif semua
panel data (pooling data), Jadi variabel yang digunakan dalam
model disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 2.Descriptive Statistics


Variabel N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Persistensi Laba 284 19.68 29.93 25.3070 2.11100
Perbedaan Permanen 284 -.23 .05 -.0039 .02494
Perbedaan temporer 284 -.09 .11 .0013 .01481
Tingkat Hutang 284 .04 1.47 .4242 .18440
Valid N (listwise) 284
Sumber : Data Diolah IBM SPSS21, 2016

Tabel 3.Large Positive Book Tax Differences


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
temporer rendah 226 79.6 79.6 79.6
Valid temporer tinggi 58 20.4 20.4 100.0
Total 284 100.0 100.0
Sumber : Data Diolah IBM SPSS21, 2016

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 62


Volume 8 Nomor 1, Mei 2017
p-ISSN 2086-3748

Tabel 4.4 Large Negative Book Tax Differences


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
temporer tinggi 59 20.8 20.8 20.8
Valid temporer rendah 225 79.2 79.2 100.0
Total 284 100.0 100.0
Sumber : Data diolah IBM SPSS21,2016

Uji Normalitas terdistribusi normal. Sedangkan


Pada gambar 2. pada gambar 3. menunjukkan
menunjukkan bahwa plotting data bahwa plotting data tidak jauh dari
tidak jauh dari garis diagonalnya garis diagonalnya dan menempel
dan menempel pada garis pada garis diagonalnya. Hal ini
diagonalnya. Hal ini berarti data berarti data terdistribusi normal.

Gambar 2. Uji Normalitas Gambar 3. Histogram dan Normal


Probability Plot

Sumber : Data diolah IBM SPSS21,2016

Berdasarkan tabel 5 menunjukkan angka < 1,96 yaitu


berikut ini menunjukkan hasil uji 1,138 dan nilai asymp 0,150 ≥ 0,05.
kolmogorov smirnov meunjukkan Hal ini berarti data residual
bahwa nilai kolmogorof smirnov Z terdistribusi normal.

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas residual


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 284
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 1.84597261
Absolute .068
Most Extreme
Positive .068
Differences
Negative -.040
Kolmogorov-Smirnov Z 1.138
Asymp. Sig. (2-tailed) .150
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : data diolah IBM SPSS 21, 2016

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 63


Volume 8 Nomor 1, Mei 2017
p-ISSN 2086-3748

Uji multikolinearitas menunjukkan bebas


Hasil uji Multikolinearitas multikolinearitas
pada tabel 6 berikut ini,

Tabel 6. Hasil Uji Multikolinearitas


Variabel Tolerance VIF Kesimpulan
Perbedaan Permanen (X1) 0,905 1,105 Bebas multikolinearitas
Perbedaan Temporer (X2) 0,791 1,264 Bebas multikolinearitas
LPBTD (X3) 0,721 0,864 Bebas multikolinearitas
LNBTD (X4) 0,621 0,764 Bebas multikolinearitas
Tingkat Hutang 0,999 0,999 Bebas multikolinearitas
Sumber : Data sekunder diolah, 2015

Uji Heteroskedastisitas
Tabel 7. Hasil uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Error
(Constant) .087 1.196 .073 .942
Perbedaan Permanen .368 2.932 .008 .126 .900
Perbedaan temporer 1.303 5.283 .017 .247 .805
1 Large Positive Book-Tax 1.331 1.196 .461 1.113 .267
Differences
Large Negative Book-Tax 1.492 1.192 .520 1.252 .212
Differences
Tingkat Hutang -.265 .378 -.042 -.701 .484
a. Dependent Variable: absolute
Berdasarkan uji glejser Negative Book-Tax Differences
menunjukkan bahwa variabel bebas (0,212), tingkat hutang (0,484).
perbedaan permanen, perbedaan
temporer, Large Positive Book-Tax Uji Autokorelasi
Differences, Large Negative Book- Pengujian autokorelasi
Tax Differences dan tingkat hutang dilakukan dengan menggunakan uji
tidak terbukti signifikan pada nilai Durbin Watson. Jika nilai Durbin
absolutnya, yaitu perbedaan Watson berada diatas nilai du atau
permanen (0,900), perbedaan lebih kecil dari dl menunjukkan
temporer (0,805), Large Positive adanya gejala autokorelasi dalam
Book-Tax Differences (0,267), Large model regresi .

DW dl du Keterangan
1,881 0,779 1,900 Bebas autokorelasi

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 64


Volume 8 Nomor 1, Mei 2017
p-ISSN 2086-3748

Analisis Regresi Berganda


Tabel 8.Hasil uji regresi Linier Berganda
Variabel Koefisien Regresi t-hitung Sig. T kesimpulan
tabel
Konstanta 27,341
Perbedaan Permanen -10,845 -2,324 0,021 1,968 Ho ditolak
Perbedaan temporer -22,143 -2,634 0,009 1,968 Ho ditolak
Large Positive Book tax 0,009 0,004 0,996 1,968 Ho diterima
Differences
Large negative book tax -2,625 -1,384 0,167 1,968 Ho diterima
differences
Tingkat Hutang 0,074 0,123 0,902 1,968 Ho diterima
F hitung 17,11
Sig. 0,000
R2 0,235
Adjusted R2 0,221
Α 0,05
Sumber : Data sekunder diolah, 2016

Berdasarkan tabel 8, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :


Y : 27,341 – 10,845 X1 – 22,143 X2 + 0,009 X3 – 2,625 X4 + 0,074 X5

Uji Kelayakan Model bersama-sama mempengaruhi


(Goodness of Fit Test) persistensi laba..
Koefisien determinasi (R2)
Hasil analisis data diperoleh Kesimpulan
angka koefisien determinasi yang Penelitian ini bertujuan untuk
disesuaikan (Adjusted R2) sebesar menguji pengaruh perbedaan
0,221. Hal ini berarti 22,1% variasi permanen, perbedaan temporer,
perubahan persistensi laba Large Positive Book Tax Differences
dijelaskan oleh variasi perbedaan (LPBTD), Large Negative Book Tax
permanen, perbedaan temporer, Differences (LNBTD), dan tingkat
Large Positive Book Tax Differences hutang terhadap persistensi laba.
(LPBTD), Large Negative Book tax Hasil analisis dan pembahasan yang
Differences (LNBTD), tingkat telah dikemukakan pada bab
hutang. Sementara sisanya 77,9% sebelumnya diperoleh kesimpulan
diterangkan oleh variabel lain yang sebagai berikut:
tidak terdapat dalam model. 1. Perbedaan permanen
berpengaruh negatif dan
Pengujian Uji F signifikan terhadap persistensi
Nilai signifikansi laba. Hal ini berarti perbedaan
Fmenunjukkan nilai sebesar 0,000 < permanen dapat memprediksi
0,005. Hal ini menunjukkan bahwa persistensi laba.
perbedaan permanen, perbedaan 2. Perbedaan temporer
temporer, Large Positive Book Tax berpengaruh negatif signifikan
Differences, Large Negative Book tax terhadap persistensi laba. Hal
Differences dan tingkat hutang ini berarti perbedaan temporer

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 65


Volume 8 Nomor 1, Mei 2017
p-ISSN 2086-3748

dapat memprediksi persistensi lebih lama dalam melakukan


laba. penelitian.
3. Large Positive Book-Tax 3. Penelitian selanjutnya
Differences (LPBTD) tidak disarankan melakukan penelitian
berpengaruh signifikan dengan menggunakan data
terhadap persistensi laba. Hal populasi seluruh perusahaan yang
ini berarti Large Positive Book- terdaftar di BEI, karena dengan
Tax Differences (LPBTD) tidak menambah jumlah perusahaan
dapat memprediksi persistensi sebagai sampel diperkirakan bisa
laba. meningkatkan hasil yang lebih
4. Large Negative Book-Tax baik.
Differences (LNBTD) tidak
berpengaruh signifikan DAFTAR PUSTAKA
terhadap persistensi laba. Hal Blaylock, B. T. (2010). Tax
ini berarti Large Negative Book- Avoidance, Large Positive
Tax Differences (LNBTD) tidak Book Tax Differences and
dapat memprediksi persistensi Earning Persistance.
laba. Djamaluddin, S. W. (2008). Analisis
5. Tingkat hutang tidak Pengaruh Perbedaan Antara
berpengaruh signifikan Laba Akuntansi dan Laba
terhadap persistensi laba. Hal Fiskal Terhadap Persistensi
ini berarti tingkat hutang tidak Laba, Akrual, dan Arus Kas
dapat memprediksi persistensi Pada Perusahaan Perbankan
laba. Yang Terdaftar di Bursa Efek
6. Dengan menggunakan uji F, Indonesia. Jurnal Riset
maka secara serempak Akuntannsi Indonesia .
perbedaan permanen, perbedaan Fanani, Z. (2010). Analisis Faktor-
temporer, Large Positive Book- faktor Penentu Persistensi
Tax Differences (LPBTD), Large Laba. Jurnal Akuntansi dan
Negative Book-Tax Differences Keuangan Indonesia .
(LNBTD) dan tingkat hutang Hanlon, M. (2005). The Persistence
berpengaruh terhadap and Pricing of Earnings,
persistensi laba. Accrual, and Cash Flows
When Firms Have large Book-
Agenda Penelitian mendatang Tax Differences.
Penelitian mendatang yang Jackson, M. (2009). Book Tax
sebaiknya dilakukan : Differences and Earning
1. Sebaiknya penelitian selanjutnya Growth, Working Paper.
perlu untuk menambah variabel University of Oregon .
lain yang dapat mempengaruhi Jonas, G. d. (2000). Assessing
persistensi laba, misalnya ukuran Quality of Financial
perusahaan dan kinerja Reporting. Accounting Horizons
perusahaan. Martani, D. d. (2008). Pengaruh
2. Penelitian selanjutnya dapat Book Tax Gap Terhadap
mencoba melakukan penelitian Persistensi Laba. Jurnal
dengan metode pengamatan yang Akuntansi Universitas Indonesia,
Jakarta .

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 66


Volume 8 Nomor 1, Mei 2017
p-ISSN 2086-3748

Mills, L. d. (2001). The Influence of


Tax an Nontax Costs on
Book-Tax Reporting
Differences. The Journal of the
American Taxation Association .
Pagalung, G. (2006). Kualitas
Informasi Laba : Faktor-
Faktor Penentu dan Economic
Consequencesnya, Disertasi.
Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta .
Penman, S. a. (2002). Accounting
Conservatism, the Quality of
Earnnings, and Stock Returns.
Penman, S. H. (2001). Financial
Statement Analysis and
security Valuation, Singapore.
Purwanti, S. N. (2013). Pengaruh
Perbedaan Antara Laba
Akuntansi dan Laba Fiskal
Terhadap Persistensi Laba
Pada Perusahaan Yang Listing
di Bursa Efek Indonesia .
Repository-University of Riau .
Sekaran. (2006). Metodologi
Penelitian Untuk Bisnis, Alih
Bahasa : Kwan MenYon, salemba
Empat. Jakarta.
Suwardjono. (2008). Teori Akuntansi,
Perekayasaan Pelaporan
Keuangan. Yogyakarta.
Wijayanti, H. T. (2006). Analisis
Pengaruh Perbedaan Antara
Laba Akuntansi dan Laba
Fiskal Terhadap Persistensi
Laba, Akrual dan Arus Kas.
Simposium Nasional Akuntansi
IX, Padang
Yulianti. (2005). Kemampuan Beban
Pajak Tangguhan mendeteksi
Manajemen laba. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan
Indonesia .

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT) 67


Volume 8 Nomor 1, Mei 2017

Вам также может понравиться