Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRACT
Currently cosmetics contain many dangerous ingredients circulating in the community. Types of
cosmetics that are widely used by pregnant women are mercury products in skin care products
and cosmetics that are thought to interfere with the health of the fetus. Often times cosmetics
have a negative impact on the health of pregnant women, a problem that often occurs is that
the body sweats more easily given the increased metabolic processes in the body. In addition,
substances in cosmetics can also inhibit and interfere with fetal development and can even
cause miscarriages. The purpose of this study was to determine the knowledge of pregnant
women about the dangers of cosmetics made by Mercury at Kurnia Clinic Kec.Delitua Kab.Deli
Serdang in 2018. This research was conducted in March, this research was descriptive, data
collection through questionnaires containing the characteristics of direct respondents. The
population in this study were pregnant women. The sample technique used was Accidental
Sampling as many as 20 respondents. The results showed that the knowledge of pregnant
women about the dangers of cosmetics made from mercury was less than 2 people (10%), had
enough knowledge of 11 people (55%), and had good knowledge of 7 people (35%). It is
expected that pregnant women should increase their knowledge about the dangers of cosmetics
made from mercury in pregnant women.
18
JURNAL PENELITIAN KEBIDANAN VOL. 1 NO. 1 EDITION: MEI-OKTOBER 2018
& KESPRO
http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/JPK2R
RECEIVED: 5 AGUSTUS 2018 REVISED: 8 SEPTEMBER ACCEPTED: 09 OKTOBER 2018
sabun wajah, eye shadow, blush on, dan bedak. bahan dilarang terutama Hidroquinon, Merkuri,
Kosmetika tersebut mengandung bahan Asam Retinoat dan Rhodamin B yang digunakan
berbahaya seperti logam timbal, merkuri, untuk memutihkan kulit wajah (Deviana, 2012).
pewarna merah K3, dan bahan berbahaya Hal ini didukung juga oleh penelitian yang
lainnya. Kosmetika yang termasuk ke dalam dilakukan di Jepang bahwa 60% wanita Jepang
peringatan publik atau public warning dan 75% perempuan Cina masih menginginkan
mengandung bahan berbahaya tersebut terdiri warna kulit yang lebih putih/cerah dari
dari 37 kosmetika yang tidak ternotifikasi warna kulit aslinya, meskipun mereka telah
dan 31 memiliki nomor notifikasi yang memiliki kulit yang putih. Menurut
telah dibatalkan (BPOM RI, 2014). Djajadisastra, (2009), hasil test yang dilakukan
Di Indonesia angka kejadian efek samping di Amerika menggambarkan bahwa 88% ibu
kosmetik juga cukup tinggi terbukti dengan hamil yang berusia >19 tahun ke atas
selalu di jumpainya kasus efek samping berusaha mempercantik diri dengan
kosmetik pada praktek seorang dermatologi. menggunakan kosmetik. Mereka merasa bahwa
Reaksi efek samping kosmetik cukup parah kosmetik tersebut membuat mereka lebih cantik
akibat penambahan bahan aditif untuk dan percaya diri (Purnamawati, 2012).
meningkatkan efek pemutih. Parahnya reaksi Sekarang banyak ibu-ibu khususnya ibu
efek samping kosmetik ini salah satunya hamil yang menggunakan kosmetik. Kendati
disebabkan karena penambahan bahan aditif masih sedikit penelitian mengenai ini tetapi ada
untuk meningkatkan efek pemutih, disamping beberapa bahan yang biasa ditemukan di
karena penggunaan jangka panjang pada dalam produk perawatan kulit dan kosmetik
area yang luas pada tubuh, di iklim yang panas yang diduga bisa mengganggu
dan lembab yang kesemuanya meningkatkan kesehatan janin Sering kali memang kosmetik
absorbsi melewati kulit. Reaksi negatif yang berdampak negatif pada kesehatan ibu
ditimbulkan oleh bahan berbahaya yang hamil, masalah yang sering terjadi adalah
terkandung dalam kosmetika beragam, mulai tubuh lebih mudah berkeringat mengingat
dari iritasi ringan hingga berat, alergi, meningkatnya proses metabolisme pada tubuh.
penyumbatan fisik di pori-pori, keracunan lokal Selain itu, zat pada kosmetik juga dapat
atau sistemik. Reaksi negatif ini tidak hanya menghambat dan mengganggu perkembangan
berdampak pada jaringan kulit, tetapi janin bahkan dapat menyebabkan keguguran.
dampaknya bisa lebih luas. Bahkan berpengaruh Itulah bahayanya apabila ibu hamil salah
pada sistem jaringan dan organ-organ penting memilih kosmetik, untuk menghindari hal
lainnya (Muliyawan, 2013). tersebut, perlu pengetahuan tentang
Menurut Media Konsumen (2012), kandungan-kandungan zat berbahaya yang
belakangan ini jenis kosmetik yang banyak terdapat pada kosmetik (Fajar,2013).
digunakan oleh ibu hamil adalah produk
bleaching cream yang dikenal sebagai kosmetik 2. METODE PENELITIAN
pemutih. Produk ini banyak diminati karena Jenis Penelitian
menjanjikan dapat memutihkan atau Jenis penelitian ini merupakan penelitian
menghaluskan wajah secara singkat. deskriptif yaitu metode penelitian yang
Hasil sampling dan pengujian kosmetik dilakukan dengan tujuan utama untuk
tahun 2012 terhadap 10.896 sampel kosmetik memaparkan bagaimana Gambaran
menunjukkan, terdapat 124 sampel (1,24%) Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Bahaya
tidak memenuhi syarat, diantaranya produk Kosmetik Berbahan Mercury di Klinik Kurnia
ilegal atau tidak terdaftar, mengandung bahan- Kec.Deli Tua Kab.Deli serdang Tahun 2018.
19
JURNAL PENELITIAN KEBIDANAN VOL. 1 NO. 1 EDITION: MEI-OKTOBER 2018
& KESPRO
http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/JPK2R
RECEIVED: 5 AGUSTUS 2018 REVISED: 8 SEPTEMBER ACCEPTED: 09 OKTOBER 2018
20
JURNAL PENELITIAN KEBIDANAN VOL. 1 NO. 1 EDITION: MEI-OKTOBER 2018
& KESPRO
http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/JPK2R
RECEIVED: 5 AGUSTUS 2018 REVISED: 8 SEPTEMBER ACCEPTED: 09 OKTOBER 2018
21
JURNAL PENELITIAN KEBIDANAN VOL. 1 NO. 1 EDITION: MEI-OKTOBER 2018
& KESPRO
http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/JPK2R
RECEIVED: 5 AGUSTUS 2018 REVISED: 8 SEPTEMBER ACCEPTED: 09 OKTOBER 2018
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah di uraikan maka dapat
disimpulkan bahwa mayoritas responden berusia
20-25 tahun sebanyak 12 responden (60%) dan
mayoritas berpendidkan SMA sebanyak 11
responden (55%), mayoritas responden
berpengetahuan tentang bahaya kosmetik
berbahan mercury pada ibu hamil di Klinik
Kec.Delitua Kab.Deli serdang dengan responden
20 orang berpengetahuan baik 6 orang
(30%),cukup 6 orang (30%), kurang 8 orang
(40%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa masih
22