Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Osilator
Rosa Lisqa1), Hudchon Doyo Hastomo2), Syarifah Lulu K.3), Milltriana4), Ria Indrawati 5), Tri
Santoso7), ), Afrina Amalia8), ), Wahyu Ansari9)
Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lambung Mangkurat Jalan A.Yani Km. 36 Banjarbaru, Kalsel
Email : rosaliska88@gmail.com
ABSTRACT− An oscillator is a circuit that produces an output whose amplitude varies periodically with
time. An oscillator is an electronic device that produces an output in the form of voltage signals. There are
various forms of voltage and time signals, namely sinusoidal, square, triangle, sawtooth, or pulsation
shapes. Oscillators are different from amplifiers, because amplifiers require input cues to produce output
cues. In the oscillator there are no input signals, only output signals, the frequency and amplitude of which
can be controlled. Often an amplifier unintentionally produces output without input with a frequency
whose value cannot be controlled. In this case the amplifier is said to oscillate. The oscillator has a feedback
filter that shifts the 1800 phase phase from the oscillation frequency. At the oscillation frequency the input
voltage and output amplifier differ in 1800 phases. This difference is obtained from a three-level RC ladder
network using a single feedback. The Wien Bridge oscillator is a two-stage RC amplifier circuit that has
good stability at its resonant frequency, low distortion and is very easily adjusted so that this circuit makes
an audio frequency oscillator but the phase shift of the output signal is very far away. Unlike the RC
oscillator shift. The Wien Bridge Oscillator uses a feedback circuit consisting of a series of RC circuits
connected by parallel RCs of the same value component which results in a phase delay or phase circuit in
advance depending on frequency. At the resonance frequency ƒr the phase shift is 0 degrees.
KEYWORD : Osilator, Osilator Pergeseran Fasa, Osilator Jembatan Wien.
1
(Lisqa, R. Osilator 2
osilator dapat dibagi menjadi dua kategori : stabilitas yang baik pada frekuensi
osilator sinusoidal atau osilator harmonik dan resonannya, distorsi rendah dan sangat
atau mendekati sinusoidal pada frekuensi audio namun pergeseran fasa dari sinyal
gelombang segiempat dan gelombang gigi- Wien menggunakan rangkaian umpan balik
memiliki berbagai fungsi, antara lain : menghasilkan fase penundaan atau rangkaian
1.Pada jam digital, osilator berfungsi untuk fasa di muka bergantung pada frekuensi.
memastikan waktu yang ditunjukkan adalah Pada frekuensi resonansi ƒr pergeseran fasa
3
(Lisqa, R. Osilator 4
Wien
Pada praktikum kali ini yang berjudul sinyal output sebesar 180 derajat dan
osilator menggunakan dua tipe osilator, yakni memasukkan kembali ke input sehingga
menggunakan osilator pergeseran fasa dan terjadi umpan balik positif. Rangkaian
osilator jembatan wien. Tujuan dari pembalik fasa ini biasanya dibentuk oleh tiga
percobaan ini yang pertama ialah untuk buah rangkaian RC.
menentukan apakah gelombang berbentuk Osilator jembatan Wien disebut juga
kotak, segitiga, gergaji atau sinusoidal. osilator “Twin-T” karena menggunakan dua
Tujuan yang kedua ialah mengamati “T” sirkuit RC beroperasi secara paralel. Satu
tegangan osilator atau osiloskop dan rangkaian adalah sebuah RCR “T” yang
mengukur frekuensi osilasi sebagai fungsi bertindak sebagai filter low-pass. Rangkaian
dengan harga kapasitor. kedua adalah CRC “T” yang beroperasi
Alat dan bahan yang digunakan yaitu sebagai penyaring bernilai tinggi. Bersama-
Power Supply, osiloskop, kapasitor, resistor, sama, sirkuit ini membentuk sebuah jembatan
dan transistor NPN. Transistor NPN yang disetel pada frekuensi osilasi yang
berfungsi sebagai penguat arus dan tegangan. diinginkan. Sinyal di cabang CRC dari filter
pada percobaan ini dilakukan dengan dua Twin-T yang maju, di RCR itu – tertunda,
rangkaian yaitu rangkaian pergeseran fasa sehingga mereka dapat melemahkan satu
dan rangkaian jembatan wien. sama lain pada frekuensi tertentu.
Osilator adalah suatu alat yang Output untuk percobaan osilator
merupakan gabungan elemen-elemen aktif pergeseran fasa belum sesuai dengan teori
dan pasif untuk menghasilkan bentuk yang diberikan karena pembalik fasa tidak
gelombang sinusoidal atau bentuk gelombang sebesar 180o, begitu pula dengan ouput
periodik lainnya. Suatu osilator memberikan percobaan osilator jembatan wien. Ini berarti
tegangan keluaran dari suatu bentuk percobaan ini masih belum berhasil meskipun
gelombang yang diketahui tanpa penggunaan mendapatkan output yang hampir mendekati
sinyal masuk dari luar.Osilator mengubah dengan teori.
daya arus searah (DC) dari catu daya ke daya
arus bolak-balik (AC) dalam beban. Dengan III. KESIMPULAN
demikian fungsi osilator berlawanan dengan Kesimpulan yang dapat diambil dari
penyearah yang mengubah daya searah ke praktikum ini adalah :
daya bolak-balik. Suatu osilator dapat 1. Gelombang keluaran pada osilator
pergeseran fasa yang terbentuk adalah
membangkitkan bentuk gelombang pada
gelombang sinusoidal.
suatu frekuensi dalam batas beberapa siklus
2. Gelombang keluaran pada jembatan Wien
tiap jam sampai beberapa ratus juta siklus
berbentuk sinusoidal namun tidak
tiap detik. Osilator umumnya digunakan
konstan, hal ini disebabkan tidak
dalam pemancar dan penerima radio dan sesuainya selisih kapasitor yang praktikan
televisi, dalam radar dan dalam berbagai gunakan.
sistem komunikasi. IV. DAFTAR PUSTAKA
Osilator pergeseran fasa termasuk jenis Budiharto, W. 2005. Elektronika Digital dan
osilator RC. Pada osilator pergeseran fasa Mikroprosesor. Yogyakarta : Penerbit
terdapat sebuah pembalik fasa total 180 Andi.
derajat. Pembalik fasa ini di menggeser fasa Charisma, A., Een, T., & Dede, I.S.,2018.
5
(Lisqa, R. Osilator 6
LAMPIRAN
Perhitungan :
1. Percobaan Osilator Pergeseran Fasa
volt
V pp=¿ V x
¿
V pp
V max =
2
V eff =V max x 0,707
a. Pengukuran pada V in input dengan R1 = 2.7 kΩ
V pp=2÷x 2 V /¿=4 V
4v
V max = =2V
2
V eff =2V x 0,707=1.414 V
b. Pengukuran pada V out output dengan R1 = 2.7 kΩ
V pp=2÷x 0.5 V /¿=1V
1V
V max = = 0.5 V
2
V eff =0.5 V x 0,707=0.3535V
R1 = 2.7 kΩ
Volt
Vin=2kotak x 2 =4 Volt
¿
Volt
Vout=2 kotak x 0,5 =1Volt
¿
Vout 1
Av= = =0,25
Vin 4
R2 = 100 Ω
Vin = 2 kotak x 2 Volt/div = 4 Volt
Vout = 2 kotak x 0.5 Volt/div = 1 volt
Av = Vout/Vin = 1 Volt / 4 Volt = 0.25
3. Percobaan Osilator Jembatan Wien
volt
V pp=¿ V x
¿
V pp
V max =
2
V eff =V max x 0,707
a. Pengukuran pada V in input dengan R = 100 kΩ
V pp=1÷x 1 mV /¿=1 mV
1mV
V max = = 0.5 mV
2
V eff =0,5 mV x 0,707=0.3535mV
b. Pengukuran pada V out output dengan R = 100 kΩ
V pp=1÷x 0,2 mV /¿=0,2 mV
0,2mV
V max = = 0,1 mV
2
V eff =0,1 mV x 0,707=0,0707 mV
R = 100 kΩ
mV
Vin=1kotak x 1 =1 mV
¿
mV
Vout=1 kotak x 0,2 =0,2mV
¿
Vout 0,2 mV
Vin= = =0,2
Vin ( 1 mV )