Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Jur n al Ma naj e m e n P e nd id ik a n
Magister Manajemen Pendidikan e-ISSN 2549-9661
FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Volume: 6, No. 1, Januari-Juni 2019
jurnalkelola@gmail.com Halaman: 25-33
Dewi Kartini
SMAN 1 Muara Sugihan
dewikartini0419@gmail.com
Muhammad Kristiawan
Universitas Bengkulu
muhammadkristiawan@unib.ac.id
ABSTRACT
This study aims to determine whether there is the influence of professional allowance and
work motivation on teacher performance. The population in this study were all high school
teachers in the District of Muara Sugihan (55 teachers). The sampling technique used was
proportionate stratified random sampling. The sample consisted of 2 groups: teachers who
had received professional allowances and who had not received professional allowances.
The sampling technique uses a sample size determination table developed by Isaac and
Michael, for a population of 55 people with an error rate of 5%, a sample of 48 people. The
results of data analysis show that (1) there is a significant effect between professional
allowances on teacher performance by 25.3%; (2) there is a significant effect between work
motivation on teacher performance variables with an influence of 47.0%; (3) there is a
significant effect between the professional allowance and work motivation together on the
teacher's performance of the Public High School in Muara Sugihan District at 57.0%.
Article Info
Received date: 3 Februari 2019 Revised date: 24 Juni 2019 Accepted date: 25 Juni 2019
Indonesia merupakan hal yang disoroti oleh terhadap kinerja guru matematika sebesar
Sri Mulyani. Ada sekitar empat juta guru yang 30,90% dan pengaruh kesejahteraan terhadap
setiap tahun dibayar oleh pemerintah tapi kinerja guru matematika sebesar 23,3%.
kinerjanya tidak kompeten (okezone.com, 22 Begitu juga penelitian Andriani dkk (2018)
November 2017). yang menemukan bahwa “work motivation
Dalam artikel yang ditulis Muliastuti had a positive and significant influence on the
(2018), dinyatakan bahwa tujuan pemerintah teachers performance of SMK Negeri in
menerapkan tunjangan sertifikasi guru adalah Palembang”. Dalam penelitian lainnya
untuk memotivasi guru agar meningkatkan ditemukan hasil bahwa terdapat pengaruh
kualifikasi profesionalnya. Akan tetapi, yang sertifikasi profesi guru terhadap motivasi kerja
menjadi persoalan sampai hari ini adalah kita dan terdapat pengaruh sertifikasi profesi guru
masih berhadapan dengan masalah klasik terhadap kinerja guru (Murwati, 2013). Dalam
mengenai mutu guru. Berbagai penilaian yang penelitiannya, Fahmi (2017) juga menemukan
dilakukan Kemendikbud menunjukkan bahwa tunjangan profesi berpengaruh secara
kompetensi pedagogi dan profesional guru signifikan terhadap kinerja guru pada
rata-rata masih rendah (detikNews, 01 Agustus Madrasah Tsanawiyah Negeri Sub Rayon I
2018). Kab. Agam sebesar 28,8%, sedangkan
Minimnya kesejahteraan guru dan motivasi kerja berpengaruh secara signifikan
tenaga kependidikan (GTK) ditengarai dengan Kinerja guru pada Madrasah
berpengaruh terhadap tidak optimalnya guru Tsanawiyah Negeri Sub Rayon I Kab.Agam
dalam mengajar. Pernyataan ini diperkuat oleh sebesar 33,5%. Ini berarti 33,5% varian yang
Arief Rahman yang mengatakan bahwa di satu terjadi pada Kinerja guru pada Madrasah
sisi, guru dibebani dengan kurikulum, namun Tsanawiyah Negeri Sub Rayon I Kab.Agam
di sisi lain kesejahteraannya tidak diperhatikan merupakan pengaruh dari faktor motivasi
dengan baik. MenurutArief, kesejahteraan itu kerja. Dengan perkataan lain kinerja guru
sangat berpengaruh pada kinerja guru. Karena dapat ditingkatkan bila motivasi kerja
kesejahteraan sering macet dan jumlahnya ditingkatkan.
tidak besar, fungsi mengajar guru tidak lagi Tunjangan profesi merupakan
secara bulat, holistik dan menyeluruh. Lebih tunjangan yang diserahkan kepada guru yang
lanjut, Arief mengatakan, seorang guru mempunyai sertifikat pendidik sebagai wujud
memang harus tulus juga serius dalam penghargaan atas keprofesionalannya.
mendidik siswa. Meski begitu, guru juga Pencairan tunjangan dilakukan dalam 4 tahap
adalah manusia yang membutuhkan uang atau bisa disebut per triwulan. Dasar
untuk makan, minum, dan lainnya. Artinya, pembayaran tersebut diatur dalam Peraturan
selain dituntut untuk mengajar dengan sepenuh Menteri Keuangan nomor 50/PMK.07/2017
hati, kebutuhan guru sebagai manusia pun tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan
harus terpenuhi (Republika.co.id., 28 Dana Desa. Bagi guru PNS, alokasi dana yang
November 2017). akan dipergunakan untuk membayar tunjangan
Berdasarkan beberapa pemaparan di profesi guru sudah tersedia di kas keuangan
atas, penelitian ini hendak menguji pengaruh daerah semenjak awal tahun anggaran sesuai
tunjangan profesi dan motivasi kerja terhadap dengan usulan yang disampaikan ke
kinerja guru. Sudah ada beberapa penelitian pemerintah pusat. Dana tersebut langsung
senada yang dilakukan, salah satunya oleh dikirim oleh kementerian keuangan ke Kas
Zetriuslista dan Wahyuni (2013) yang daerah masing-masing. Bagi guru bukan PNS,
menemukan bahwa pengaruh motivasi kerja dana untuk pembayaran tunjangan profesi
26
Pengaruh Tunjangan Profesi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru | Dewi Kartini & Muhammad Kristiawan
munculnya perasaaan (feeling) dan didahului dibutuhkan ukuran apakah seorang personel
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. telah mencapai yang diharapkan, untuk itu
Pernyataan ini menyimpan tiga pengertian, kuantitatif dan kualitatif standar kinerja untuk
yaitu (1) motivasi merupakan awal terjadinya setiap tugas dan jabatan personel memegang
perubahan energi pada diri setiap individu; (2) peranan penting; (3) penilaian, penilaian
motivasi ditandai oleh adanya feeling, afeksi kinerja secara reguler yang dikaitkan dengan
seseorang, dalam hal ini motivasi sejalan proses pencapaian tujuan kinerja setiap
dengan persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi personel. Pengertian kinerja dengan deskripsi
yang dapat menentukan tingkah laku manusia; tujuan, ukuran operasional, dan penilaian
(3) motivasi dirangsang karena adanya tujuan. reguler mempunyai peran penting dalam
Menurut Uno (2009), motivasi kerja merawat dan meningkatkan motivasi personel
guru adalah suatu proses yang dilakukan untuk (Hanafi, 2006).
menggerakkan guru agar perilaku mereka Kinerja seorang guru akan nampak
dapat diarahkan pada upaya-upaya nyata untuk pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari.
mencapai tujuan yang ditetapkan. Berdasarkan Kinerja dapat dilihat dalam aspek kegiatan
pendapat ini, disusunlah indikator motivasi menjalankan tugas dan kualitas tugas tersebut.
kerja guru sebagai berikut. Dengan memandang tugas utama seorang guru
a. Tanggung jawab guru dalam melaksanakan adalah mengajar, maka kinerja guru dapat
tugas. terlihat pada kegiatan guru saat mengajar pada
b. Melaksanakan tugas sesuai kurikulum. proses pembelajaran. Dalam aspek guru,
c. Memiliki tujuan yang jelas dan menantang. murid, dan bahan ajar merupakan unsur yang
d. Ada umpan balik atas hasil pekerjaannya. dominan dalam proses pembelajaran di kelas.
e. Memiliki perasaan senang dalam bekerja. Ketiga aspek ini saling berkaitan, saling
f. Selalu berusaha untuk mengungguli orang mempengaruhi serta saling menunjang antara
lain (Zetriuslista & Wahyuni, 2013). satu dengan yang lainnya. Jika tidak ada salah
Motivasi kerja harus dimiliki oleh guru satu unsur, maka unsur-unsur yang lain tidak
agar ia mau dan rela mengerahkan segala dapat berhubungan secara wajar sehingga
kemampuannya dalam bentuk keahlian dan proses pembelajaran tidak akan berlangsung
keterampilan dalam melaksanakan tugas dan dengan baik. Jika proses belajar mengajar
tanggung jawabnya. Dengan demikian agar ditinjau dari segi kegiatan guru, maka akan
proses pembelajaran berjalan dengan efektif terlihat bahwa guru memegang peranan
dan menghasilkan sesuatu yang memuaskan, strategis (Samaeng & Sutarsih, 2015).
maka guru harus meningkatkan kinerjanya, Menurut Mangkunegara (2004) faktor
dan untuk mencapai hal tesebut harus yang mempengaruhi kinerja guru adalah faktor
didukung oleh kesejahteraan yang memadai kemampuan dan motivasi. Sebagai pendidik,
dan motivasi kerja yang tinggi (Fahmi, 2017). Guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang
Menurut Ilyas (1999), kinerja adalah berat. Guru harus menyadari bahwa ia harus
penampilan hasil karya personel baik kuantitas mengerjakan tugasnya dengan sungguh-
maupun kualitas dalam suatu organisasi dan sungguh, bertanggung jawab, ikhlas dan tidak
merupakan penampilan individu maupun asal-asalan, sehingga siswa dapat dengan
kelompok kerja personil. Deskripsi dari kinerja mudah menerima apa saja yang disampaikan
menyangkut 3 komponen penting yaitu: (1) oleh gurunya. Jika ini tercapai maka guru akan
tujuan, penentuan tujuan dari setiap unit memiiki tingkat kinerja yang tinggi.
organisasi merupakan strategi yang digunakan Sedangkan menurut Yuliandri dan
untuk meningkatkan kerja; (2) ukuran, Kristiawan (2017) faktor-faktor yang
28
Pengaruh Tunjangan Profesi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru | Dewi Kartini & Muhammad Kristiawan
mempengaruhi kinerja guru dapat berasal dari yang akan diajarkan kepada siswa; (3)
dalam seperti kemampuan, motivasi, penguasaan metode dan strategi mengajar; (4)
keterampilan, kedisiplinan dan pendidikan. pemberian tugas-tugas kepada siswa; (5)
Ada juga faktor dari luar seperti iklim kerja, kemampuan mengelola kelas; (6) kemampuan
budaya organisasi, kepemimpinan, jaminan melakukan penilaian dan evaluasi (Yogaswara,
sosial dan tingkat penghasilan. Berdasarkan 2010).
pendapatnya, seorang guru yang memilki latar Berdasarkan uraian yang telah
belakang pendidikan yang tinggi dan sesuai dikemukakan, rumusan masalah penelitian ini
bidangnya serta terampil dalam mengerjakan sebagai berikut. (1) Apakah tunjangan profesi
pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
mudah mencapai kinerja yang diharapkan. guru? (2) Apakah motivasi kerja berpengaruh
Oleh karena itu, seorang guru semaksimal signifikan terhadap kinerja guru? (3) Apakah
mungkin diupayakan mengajar sesuai tunjangan profesi dan motivasi kerja secara
bidangnya sehingga dapat diperoleh hasil bersama-sama berpengaruh signifikan
pembelajaran yang efektif dan bermutu. terhadap kinerja guru?
Yogaswara (2010) dalam artikelnya
menyimpulkan bahwa kinerja adalah METODE PENELITIAN
kemampuan kerja seseorang yang diwujudkan Penelitian ini merupakan penelitian ex-
dalam tingkah laku yang ditampilkan. post facto karena gejala/ variabel yang diteliti
Kemampuan memahami dan bertingkah laku baik variabel bebas dan terikat telah terjadi
sesuai harapan dapat diartikan sebagai faktor sebelum penelitian ini dilakukan. Riduwan
kerja, kemampuan kerja yang tinggi atau (2009), mengemukakan bahwa penelitian ex-
rendah dapat terlihat dari apa yang telah post facto merupakan penelitian yang variabel-
dicapai dan prestasi yang diperoleh dalam variabel bebas sudah terjadi ketika penelitian
suatu pekerjaan. Artinya, kinerja guru mulai dengan pengamatan variabel terikat
merupakan keberhasilan guru dalam dalam suatu penelitian. Ditinjau dari
melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang pendekatannya penelitian ini termasuk
bermutu, meliputi aspek kesetiaan dan penelitian kuantitatif dengan rancangan kausal
komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, korelasional karena dalam penelitian ini
menguasai dan mengembangkan metode, mencoba mengetahui hubungan kausal atau
menguasai bahan pembelajaran dan sebab akibat dan fungsional antara variabel
memanfaatkan sumber belajar, bertanggung bebas dengan variabel terikat dalam penelitian.
jawab memantau hasil belajar mengajar, Populasi penelitian ini adalah semua
kedisiplinan dalam mengajar dan tugas guru SMA Negeri di Kecamatan Muara
lainnya, kreativitas dalam melaksanakan Sugihan. Jumlah keseluruhan guru SMA
pengajaran, melakukan interaksi dengan murid Negeri di Kecamatan Muara Sugihan sebanyak
untuk menimbulkan motivasi, kepribadian 55 orang guru. Sampel dalam penelitian ini
yang baik, jujur serta obyektif pada saat diambil dengan menggunakan tabel penentuan
membimbing siswa, mampu berfikir sistematis jumlah sampel dari populasi yang
tentang apa yang dilakukannya, dan dikembangkan dari Isaac dan Michael
pemahaman dalam administrasi pengajaran. (Sugiyono, 2010). Untuk taraf kesalahan 5%
Dari uraian-uraian tersebut dapat maka dari populasi yang berjumlah 55 diambil
disimpulkan indikator kinerja guru antara lain: 48 sebagai sampel. Sampel diambil dengan
(1) kemampuan membuat perencanaan dan teknik proportionate stratified random
persiapan mengajar; (2) penguasaan materi sampling, karena sampel terdiri dari 2
29
Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 6, No. 1, Januari-Juni 2019
kelompok yaitu guru yang telah mendapat Data penelitian dianalisis dengan
tunjangan profesi dan yang belum mendapat menggunakan teknik korelasi dan regresi.
tunjangan profesi. Tujuannya adalah Analisis data dilakukan dengan bantuan
memberikan peluang yang sama kepada program SPSS versi 20. Hipotesis penelitian
anggota populasi untuk menjadi sampel ini yaitu (1) tunjangan profesi berpengaruh
penelitian yang representatif. signifikan terhadap kinerja guru; (2) motivasi
Perolehan data tentang variabel yang kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
diteliti dilakukan melalui angket, dokumentasi, guru; (3) tunjangan profesi dan motivasi kerja
dan wawancara. Angket menggunakan skala secara bersama-sama berpengaruh signifikan
Likert yang berisi jawaban dengan rentangan terhadap kinerja guru.
skor dari 1 – 4. Konsep dasar penyusunan
instrumen bertitik tolak dari indikator- HASIL PENELITIAN DAN
indikator variabel penelitian, yang selanjutnya PEMBAHASAN
dijabarkan dan dikembangkan sendiri sehingga Hasil Penelitian
menjadi butir pertanyaan tentang tunjangan Hipotesis pertama yang diajukan dalam
profesi, motivasi kerja, dan kinerja guru. penelitian ini yaitu tunjangan profesi
Masing-masing angket berisi empat berpengaruh terhadap kinerja guru secara
kemungkinan jawaban menurut pertanyaan signifikan. Terdapat pengaruh yang signifikan
yang diajukan pada masing-masing variabel antara tunjangan profesi terhadap kinerja guru
penelitian yang diukur. Keempat jawaban itu sebesar 25,3%. Dapat diartikan bahwa kinerja
diberikan rentangan skor dari 4 sampai 1 guru SMA Negeri di Kecamatan Muara
dengan pengkategorian SS (sangat setuju) = 4, Sugihan sebesar 25,3% ditentukan oleh
S (setuju) = 3, TS (tidak setuju) = 2, STS tunjangan profesi sisanya 74,7% ditentukan
(sangat tidak setuju) = 1. oleh faktor lain.
Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .503a .253 .237 3.366
a. Predictors: (Constant), Tunjangan_Profesi
Sumber: Data penelitian
Hipotesis kedua yaitu motivasi kerja guru dengan pengaruh sebesar 47,0%. Dengan
berpengaruh terhadap kinerja guru SMA demikian dapat diartikan bahwa kinerja guru
Negeri di Kecamatan Muara Sugihan secara SMA Negeri di Kecamatan Muara Sugihan
signifikan. Terdapat pengaruh yang signifikan sebesar 47,0% ditentukan oleh motivasi kerja
antara motivasi kerja terhadap variabel kinerja sisanya 53,0% ditentukan oleh faktor lain.
tunjangan profesi dan motivasi kerja sisanya diteliti dalam penelitian ini.
43,0% ditentukan oleh faktor lain yang tidak
33