Вы находитесь на странице: 1из 6

PENGISI BATERAI OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SOLAR CELL

Wahyu Purnomo
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok 16424 telp
(021) 78881112, 7863788

Tanggal Pembuatan : 8 Januari 2010

Dalam penggunaan alat elektonika sering kali disebut-sebut membutuhkan sebuah baterai sebagai
tenaganya, tetapi baterai yang telah habis dipakai diisi dengan menggunakan listrik dari PLN, tapi penggunaan
listrik yang berlebihan akan menghasilkan gas emisi sulfur dioksida, oksida nitrogen, dan karbondioksida yang
banyak berpengaruh terhadap lingkungan, karena suhu lingkungan akan meningkat, sehingga dapat menyebabkan
pemanasan global (global warming).[1]
Maka dari itu pengisi baterai otomatis dengan tenaga fosil (minyak bumi) diganti dengan menggunakan
tenaga surya atau matahari. Keunggulan dari tenaga surya bila dibanding dengan tenaga fosil (minyak bumi) adalah
tidak menimbulkan polusi atau mencemarkan lingkungan. Sehingga disebut juga sebagai energi ramah lingkungan.
Komponen utama dari alat ini adalah solar cell (sebagai masukan dengan mengubah energi surya menjadi
energi listrik), rangkaian pengisi baterai (sebagai pengontrol), led indikator (sebagai indikator pengisian baterai), dan
baterai charge (tegangan 12 V dengan arus 1,2 Ah).
Penggunaan alat ini sangat sederhana, rangkaian ini akan berfungsi apabila ada suplai dari energi cahaya
matahari yang kemudian energi ini diubah menjadi energi listrik melalui solar cell. Rangkaian ini menggunakan
kontrol tegangan pada saat pengisian baterai, dan indikator dari alat ini menggunakan sebuah alat avometer dan
ampermeter yang dapat menunjukkan baterai sedang diisi atau sudah penuh.
Dari hasil pengujian didapatkan bahwa alat tersebut berfungsi dengan baik, dimana setiap
pengisian baterai dapat diselesaikan dalam waktu 20 jam. Dan menyimpulkan bahwa alat ini sangat aman dan
mudah digunakan dalam setiap pengisian baterai.

1. PENDAHULUAN menyebabkan pergantian musim yang temponya tidak


Listrik adalah daya atau kekuatan yang menentu.
ditimbulkan oleh adanya pergesekan atau melalui Bisa dipastikan pemanasan global memang
proses kimia. Dapat digunakan untuk menghasilkan tidak bisa dihindari, tapi para manusia bisa
panas atau cahaya atau bisa juga, untuk menyalakan meminimalisir dampak yang sudah terjadi, dan
mesin. mencegah, atau setidaknya memperlambat terjadinya
Dari pengertian listrik di atas, dapat dampak yang lebih berbahaya.
diketahui bahwa listrik sangat bermanfaat bagi hidup Oleh karena itu, sudah seharusnya para
manusia. Misalnya, untuk menyalakan lampu, penduduk bumi menyadari terjadinya
pendingin ruangan, TV, komputer, dan sebagainya. pemanasan global dan melakukan suatu perubahan
Dapat dikatakan manusia sudah tidak dapat lagi hidup dan suatu perubahan itu tidak harus besar, semisalnya
tanpa adanya listrik. hal-hal kecil seperti alat pengisi baterai otomatis.
Listrik memang sangat berguna, tapi Dapat dibayangkan berapa besar gas emisi
penggunaan listrik yang berlebihan akan yang dihasilkan negara Indonesia hanya untuk
menghasilkan gas emisi sulfur dioksida, oksida mengisi ulang baterai. Belum juga ditambah
nitrogen, dan karbondioksida yang banyak pemakaian alat-alat yang membutuhkan listrik
berpengaruh terhadap lingkungan, karena suhu lainnya. Itu hanya negara Indonesia, belum ditambah
lingkungan akan meningkat, sehingga dapat China, Amerika, bahkan seluruh negara di dunia.
menyebabkan pemanasan global (global warming). Oleh karena itu, ada salah satu cara yang
Seperti yang diketahui oleh banyak khalayak dapat menanggulangi atau meminimalisir dampak
umum, akibat dari pemanasan global, cairan gletser pemanasan global yaitu pemanfaatan energi surya
banyak yang mencair di daerah pegunungan yang yang dapat dijadikan alternatif pengganti sumber
tinggi, di kutub utara maupun di kutub selatan. Hal ini tenaga listrik. Energi surya tersebut dapat digunakan
tentu saja menyebabkan debit air di bumi ini untuk mengisi ulang baterai, sehingga diharapkan
meningkat, buktinya semakin banyaknya banjir dan dapat mengurangi emisi gas yang dapat menyebabkan
pulau-pulau kecil yang menghilang karena pemanasan global.
tenggelam. Selain itu pemanasan global juga
Namun alat ini banyak sekali kekurangannya Elektron dan hole ini dapat bergerak dalam material
yaitu apabila berada di musim penghujan sehingga sehingga menghasilkan pasangan elektron-hole.
alat ini tidak berfungsi secara mestinya serta tidak Apabila ditempatkan hambatan pada terminal sel
adanya supply dari energi surya. surya, maka elektron dari area-n akan kembali ke
area-p sehingga menyebabkan perbedaan potensial
2. LANDASAN TEORI[2] dan arus akan mengalir. Skema cara kerja sel surya
Prinsip kerja sel surya silikon adalah silikon ditunjukkan pada Gambar 2.2.
berdasarkan konsep semikonduktir p-n junction. Sel
terdiri dari lapisan semikonduktor doping-n dan 3. PERANCANGAN ALAT
doping-p yang membentuk p-n junction, lapisan Pada prinsipnya pengisian muatan baterai
antirefleksi, dan substrat logam sebagai tempat adalah dengan cara mengaliri baterai dengan arus
mengalirnya arus dari lapisan tipe- n (elektron) dan listrik secara terus menerus.
tipe-p (hole). Pengisian dihentikan ketika tegangan baterai
telah sampai pada tegangan maksimumnya (muatan
penuh). Jika baterai telah mencapai tegangan
maksimumnya tetapi tetap dilakukan pengisian maka
akan menimbulkan kerugian yaitu pemborosan energi
listrik serta akan terjadi pemanasan berlebihan pada
baterai yang akan memperpendek umurnya.
Untuk menghindari kerugian tersebut,
maka akan lebih baik jika charger dapat bekerja
secara otomatis untuk mengisi baterai jika baterai
Gambar 2.1. Struktur Sel Surya Silikon pn-junction. itu kosong muatannya (tegangan dibawah nilai
nominalnya) serta berhenti mengisi jika baterai
Semikonduktor tipe-n didapat dengan telah penuh.
mendoping silikon dengan unsur dari golongan V
sehingga terdapat kelebihan elektron valensi
dibanding atom sekitar. Pada sisi lain semikonduktor
tipe-p didapat dengan doping oleh golongan III
sehingga electron valensinya defisit satu dibanding
atom sekitar. Ketika dua tipe material tersebut
mengalami kontak maka kelebihan elektron dari tipe-
n berdifusi pada tipe-p. Sehingga area doping-n akan
bermuatan positif sedangkan area doping-p akan
bermuatan negatif. Medan elektrik yan terjadi antara
keduanya mendorong elektron kembali ke daerah-n
dan hole ke daerah-p. Pada proses ini terlah terbentuk
p-n junction. Dengan menambahkan kontak logam Gambar 3.3. Rangkaian Pengisi Baterai Otomatis
pada area p dan n maka telah terbentuk dioda.
Gambar 3.3. berikut adalah contoh
sederhana dari rangkaian pengisi baterai otomatis.
Prinsip kerja dari rangkaian ini adalah
pembandingan tegangan baterai dengan tegangan
penuh dan kosong. Pembandingan dilakukan oleh
op-amp1 dan op-amp2. Jika hasil pembandingan
menyatakan tegangan baterai kosong maka
pengisian akan berlangsung (yaitu dengan men-set
D flip-flop). Ketika hasil pembandingan
menyatakan tegangan baterai adalah penuh, maka
Gambar 2.2. Cara kerja Sel Surya Silikon. pengisian dihentikan (yaitu dengan meng-clear D
flip-flip). Besarnya tegangan penuh dan tegangan
Ketika junction disinari, photon yang kosong adalah dengan mengatur VR1 dan VR2.
mempunyai energi sama atau lebih besar dari lebar • Rangkaian pewaktu
pita energi materia tersebut akan menyebabkan Rangkaian ini berfungsi untuk pembangkit
eksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi waktu pada rangkaian pengisi baterai yang
dan akan meninggalkan hole pada pita valensi. menghasilkan tegangan output yang secara terus-
menerus dan otomatis di-switch dari kondisi tinggi Baterai ini bisa memberikan kuat arus
ke rendah kemudian dari rendah ke tinggi dan sebesar 1,2 Ampere dalam satu jam artinya
seterusnya. memberikan daya rata-rata sebesar 14,4 Watt (Watt
Rangkaian pewaktu ini menggunakan = V x I = Voltase x Ampere = 12 V x 1,2 A).
rangkaian pewaktu jenis multivibrator astable yaitu Secara hitungan kasar dapat menyuplai alat berdaya
menggunakan IC timer 555 yang dapat ditentukan 14,4 Watt selama satu jam atau alat berdaya 1,44
durasi waktunya untuk masing masing state Watt selama 10 jam, walaupun pada kenyataannya
(kondisi 1 dan 0) sesuai dengan nilai resistor dan tidak seperti itu.
kapasitansi external. Rangkaian ini memanfaatkan 3.4 Indikator
osilasi tegangan pada kapasitor disekitar 1/3 Vcc Indikator dipergunakan sebagai tampilan
sampai 2/3 Vcc. Komponen eksternal yang dari suatu masukan dan outputan, sehingga dapat
diperlukan adalah sebuah kapasitor (C1) dan dua diketahui suatu alat atau suatu sistem bekerja.
buah resistor (RA dan RB). Indikator level tegangan ini menggunakan
Sehingga dapat dicari, Untuk voltmeter analog sebagai penunjuk tegangan,
menghasilkan frekuensi osilasi sebesar 1 KHz, indikator ini akan bekerja seiring apabila ada
dengan menggunakan komponen Ra = 470 Ω dan pengisian baterai dilihat pada gambar 3.5.
nilai Rb 5K6 Ω maka nilai kapasitor yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut :

1
F (frekuensi) =
0,693 x ( RA+2xRB ) C
1
1 KHz =
0,693 470 + 2 x 56 K ) C
x (
1
C =
0,693 x ( 470 + 2 x 56 K ) 1KHz Gambar 3.5. Rangkaian Indikator level
1 Tegangan
C =
77941710
C = 0,00000001283 = 0,01283 µ F

Karena nilai kapasitor tidak ada yang


bernilai 0,01283 µF maka dalam perancangan akan
digunakan kapasitor yang nilainya mendekati yakni
0,01 µF.
3.3. Baterai charge
Baterai charge berfungsi sebagai media
penyimpan dan penyedia energi listrik. Sumber listrik
Gambar 3.6. Rangkaian Indikator Arus
yang digunakan sebagai pembangkit power dalam
bentuk arus searah (DC). Alat ini digunakan di dunia Sedangkan indikator arus menggunakan
elektronika untuk menjalankan fungsi dari alat-alat ampermeter analog berfungsi untuk mengetahui
elektronika itu sendiri. Di bawah ini adalah gambar
besarnya arus yang ditimbulkan pada saat pengisian
baterai charge yang dipakai pada penulisan ini.
baterai.

4. UJI COBA
4.1 Pengujian Modul Solar cell
Pengujian ini dilakukan langsung dibawah
sinar matahari dengan cuaca cerah pada saat pagi,
siang maupun sore dengan menggunakan multimeter
digital, pengujian ini tidak hanya mengambil 1 hari
saja tetapi 3 hari dengan waktu dari jam 9 pagi hingga
jam 4 sore. Tujuan pengujian modul solar cell untuk
Gambar 3.4. Baterai 12 Volt / 1,2 Ah mengetahui apakah alat ini bekerja atau tidak.
Pengujian modul solar cell dapat dilihat pada Gambar
4.1 dibawah ini.
Gambar 4.2. Grafik Tegangan Solar Cell

Gambar 4.1. Pengujian Modul Solar Cell 4.2 Pengujian Rangkaian Pengisi Baterai

Sistem kerja keseluruhan dari alat pengisi Pengujian yang pertama yaitu mengukur
baterai menggunakan solar cell dengan tegangan tegangan input (+) op-amp 1 (titik A) dan tegangan
sebesar 21,13 volt. Tegangan 21,13 V dibutuhkan input (-) op-amp 2 (titik B) dengan masing-masing
untuk tegangan masukkan rangkaian pengisi baterai, nilai tahanan yang berbeda. Tegangan penuh berada
indikator, dan baterai charge. pada op-amp 1 dengan mengatur VR1 sedangkan
Tegangan pada solar cell mempunyai tegangan kosong berada pada op-amp 2 dengan
tegangan nominal dan tegangan open circuit. Jika mengatur VR2, sesuai pada gambar 4.2 di bawah ini.
dilihat tabel dibawah ini tegangan nominal solar cell
yaitu pada saat pengukuran hari ke-3 adalah sekitar
18,41 V terjadi pada jam 09.00 WIB sedangkan
tegangan open circuit solar cell yaitu pada saat
pengukuran hari pertama adalah sekitar 21,13 V
terjadi pada jam 13.00 WIB. Hasil uji coba solar cell
terdapat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Solar Cell

Tegangan Tegangan Tegangan


Solar Cell Solar Cell Solar Cell Gambar 4.2. Pengujian Rangkaian Pengisi
JAM Hari Hari Hari Baterai
Pertama Kedua Ketiga
(V) (V) (V) Hasil pengujian 1:
09.00 WIB 19,73 V 19,56 V 18,41 V Tabel 4.2.Hasil Pengujian Tegangan input Op-
10.00 WIB 19,76 V 19,56 V 19,02 V amp dititik A dan dititik B
11.00 WIB 19,83 V 19,79 V 19,13 V
12.00 WIB 20,02 V 19,81 V 20,08 V Tegangan Input
13.00 WIB 21,13 V 20,36 V 20,19 V Nilai Tahanan Variabel (Volt)
14.00 WIB 21,04 V 20,32 V 20,83 V Tahanan minimum Dititik A = 0,41 V
15.00 WIB 20,81 V 20,34 V 20,23 V = 0 KΩ Dititik B = 0,21 V
16.00 WIB 19,95 V 19,66 V 19,89 V Tahanan Midle (tengah) Dititik A = 4,31 V
= 5 KΩ Dititik B = 4,07 V
Sedangkan perbandingan tegangan antara Tahanan Maksimal Dititik A = 7,89 V
hari pertama, kedua dan ketiga dapat dilihat pada = 10 KΩ Dititik B = 7,58 V
Gambar grafik dibawah ini.
Sedangkan pengujian yang kedua yaitu
mengukur tegangan output op-amp 1 dititik C dan
output op-amp 2 dititik D dengan masing-masing
tegangan inverting tahanan variabel yang berbeda.
Tujuan pengukuran ini untuk mengetahui
keluaran dari masing–masing op-amp dibandingkan
terhadap perubahan level teganga
Hasil pengujian 2 :
Tabel 4.3.Hasil Tegangan Output Op-Amp 1 dan 2
(dititik C dan D)
Tegangan Tahanan Tegangan Tegangan
Inverting Variabel Output Output
(Volt) (Ω ) Op-Amp 1 Op- Amp 2
dititik C dititik D
(Volt) (Volt)
0 KΩ 0,03 V 0,01 V
5,25 Volt Gambar 4.4. Hasil Pengukuran Rangkaian Pewaktu
5 KΩ 0,14 V 0,12 V
Astable
10 KΩ 0,34 V 0,31 V
0 KΩ 0,26 V 0,21 V 4.3 Pengujian indikator level tegangan dan arus
5,5 Volt 5 KΩ 0,63 V 0,59 V Pengujian ini dilakukan pada saat pengisian
10 KΩ 0,97 V 0,88 V baterai secara bertahap, dengan cara mengamati
0 KΩ 0,98 V 0, 93 V setiap pergerakan arah jarum yang terdapat pada
6,24 Volt 5 KΩ 1,14 V 1,12 V voltmeter. Sehingga alat ini akan menunjukkan angka
dimana pada saat pengisian baterai berlangsung.
10 KΩ 1,57 V 1,45 V
Seperti terlihat pada gambar 4.5.
Tujuan dari pengujian ini untuk mengetahui
Rangkaian pengujian pewaktu astable dapat apakah indikator level tegangan berfungsi ketika pada
dilihat pada Gambar 4.4 di bawah ini. saat pengisian baterai berlangsung.
21,15V
OSILOSCOP

100 O R1

BC
549
470 O RA
8 4
7 Q2
BC
56 LM 3 549
K RB
555
6

2 1
C1
0,01 µF

Gambar 4.5.Pengujian Indikator Level Tegangan

Gambar 4.3. Pengujian Rangkaian Pewaktu Astable

Pengukuran ini dilakukan adalah untuk


mengukur frekuensi gelombang keluaran dari IC 555.
alat ukur yang digunakan dalam pengujian ini adalah
Oscilloscope. Pada pengujian ini didapatkan hasil
pengukuran sebesar 1 KHz, didapat dari persamaan
sebagai berikut :
Time/Div = 0,2 mS
Volt/Div = 5 Volt
Perioda = 0,2 mS x 5 Volt = 1 mS Gambar 4.6. Pengujian Indikator Arus
Sehingga frekuensinya : Berikut tabel 4.5 adalah hasil dari pengujian
level tegangan beserta indikator arus sesuai penunjuk
jarum pada Voltmeter dan Ampermeter.

Gambar hasil pengukuran pada oscilloscope


dapat dilihat pada Gambar 4.4 dibawah ini.
Hasil Pengujian :
Tabel 4.4. Hasil dari Pengujian Indikator Level 5.1. Kesimpulan
Tegangan dan Indikator Arus
Bardasarkan pengujian alat dan hasil analisa
Tegangan terhadap data yang telah diperoleh maka pada Bab ini
Yang 10.5 11 11.5 12 12.5 dapat ditarik kesimpulan :
diperoleh V V V V V
(V) 1. Solar cell memanfaatkan cahaya langsung
Arus dari matahari yang dirubah menjadi energi
Yang 0,5 0,5 10 10,05 10,6 listrik. Apabila dalam keadaan digunakan,
diperoleh mA mA mA mA mA salah satu cell ditutup maka daya akan turun.
(mA) 2. Tegangan dan arus akan mulai meningkat
pada pagi hari, kemudian akan mencapai
4.4. Pengujian lama waktu pengisian baterai level yang maksimum pada siang hari, dan
Pengujian lamanya waktu pengisian baterai turun pada saat matahari mulai terbenam.
dilakukan pada 3. Semakin bertambahnya waktu pengisian
saat pengisian berlangsung yaitu baterai pada saat baterai maka tegangan baterai pun akan
mendapatkan tegangan nominal hingga pada saat meningkat.
tegangan baterai penuh.
Tujuan dari pengujian ini untuk mengetahui 5.2. Saran
lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi baterai Daya yang di hasilkan solar cell selain
hingga penuh dengan besar arus tertentu. disimpan ke baterai, ke depannya digunakan langsung
menggerakkan beban misalnya sepeda motor bahkan
Hasil pengujian : mobil.
Tabel 4.5. Hasil dari pengujian lama waktu pengisian
baterai 12 V / 1,2 Ah
DAFTAR PUSTAKA
Waktu [1] http://www.progrosir.co.cc/2008/10/listrik-
2 4 6 8 10 12
pengisian tenaga-surya-praktis-ramah.html,mei
jam jam jam jam jam jam
baterai 2009.
[2] http://en.wikipedia.org/wiki/Solar_cell, mei
Tegangan 2009
baterai 10,67 10,86 10,95 11,07 11,36 11,58 [3] Hughes, Fredrick W. Panduan Op - Amp, Elex
per jam Volt Volt Volt Volt Volt Volt Media Komputindo, Jakarta, 1990.
(V) [4] http://kimiaunsps2.wordpress.com/2008/12/
15/terapan/, juni 2009.
Jika di lihat dari tabel 4.5 diatas bahwa pada [5] http://www.untirtaroboticclub.co.cc/index.ph
setiap 2 jam sekali baterai pada saat pengisian p/article-section/44-pengisi batere-
menghasilkan tegangan sekitar 0,22 V s/d 1,54 V. otomatis, mei 2009.
[6] Malvino dan Hanapi Gunawan Diktat Kuliah,
Prinsip-Prinsip Elektronik, Edisi Kedua,
PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta, 1981.
[7] Muhammad Muhsin, Elektronika Digital-Teori
Dan Soal Penyelesaian, Penerbit
Andi, Yogyakarta, 2004.
[8] www.alldatasheets.com, april 2009.
[9] www.kpsec.freeuk.com555timer.htm, juni 2009
[10] Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik Dan
Elektronika Daya, Gramedia pustaka
Utama, Jakarta, Desember 1988.

Gambar 4.7. Grafik Pengisian Baterai

Вам также может понравиться