Вы находитесь на странице: 1из 8

Rosita, B., Sosmira, E. 2017.

Verifikasi Analisa Kadar Logam Timbal (Pb) Dalam Darah Dan Gambaran Hematologi
Darah Pada Petugas Tambang Batu Bara. Journal of Sainstek. 9(1): 68-75

VERIFIKASI ANALISA KADAR LOGAM TIMBAL (Pb) DALAM


DARAH DAN GAMBARAN HEMATOLOGI DARAH PADA
PETUGAS TAMBANG BATU BARA

Betti Rosita(1), Eri Sosmira(2)


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis Padang
Jalan Adinegoro KM 17 Simpang Kalumpang Padang
Email: bettirosita@yahoo.co.id

ABSTRACT
Verification is performed on a method to prove that the relevant laboratory is capable of
testing by such method with valid results Validation of the results of the examination to be
performed by laboratory personnel to reinforce and confirm that the method used in accordance
with its use, such as in the use of wet digestion method with test equipment that supports the
laboratory is an Atomic Absorption Spectrometer (AAS), principally for the analysis of metal
content in blood samples. One of the metals that may be contaminated with blood are metal
Plumbum (Pb) threats to health such as the circulatory system and the central nervous system of
humans, other negative impacts caused that damage to the kidneys, anemia, liver and reproductive
system of humans. This research is an experiment, The results showed the blood sample
examination officer Bara stone mine average Pb content results are still below the threshold (NAB)
is 0.292 mg / L in accordance with Kepmenkes No. 1406 2002 of <10 g / L of blood price 0.5996%
precision (<2%), the accuracy of 104.55% (100% ± 15%), LOD and LOQ 0.0252982 0.007589946
ppm ppm for the validation of the results can be stated that the method of destruction wet for test
equipment SSA fit for use and picture examination results of laboratory hematolgi blood samples
showed the complete blood still in the normal range wher
eas when viewed in counts an increase in lymphocytes of 40% and 37% (normal 25-35%) and
monocyte 6% (normally 2-4%) indicate that the blood of those officers already contain lead (Pb).
Key words : Verification, Plumbum, blood, SSA, destruction Wet

PENDAHULUAN dan absah akan diperoleh apabila metode dan


instrument yang digunakan telah terverifikasi.
Sampel yang dianalisa pada berbagai Verifikasi adalah konfirmasi, melalui
laboratorium, kenyataan yang seringkali
penyediaan bukti objektif, bahwa persyaratan
ditemukan yaitu hasil yang berbeda-beda. yang telah ditentukan telah dipenuhi (ISO/IEC
Pengambilan keputusan yang salah dari 17025: 2005). Validasi hasil pemeriksaan perlu
perbedaan hasil analisis tersebut dapat berakibat dilakukan oleh petugas Laboratorium untuk
fatal misalnya bagi kesehatan manusia. Oleh mempertegas dan mengkonfirmasi bahwa
karena itu, dapat dibayangkan betapa besar metode yang digunakan sesuai dengan
biaya yang harus dikeluarkan apabila hasil uji penggunaannya, seperti dalam penggunaan
dinyatakan tidak akurat sehingga produk metoda destruksi basah dengan alat uji yang
ditolak/dilakukan analisis ulang. mendukung laboratorium adalah Spektrometer
Pada kenyataannya memang berbagai Serapan Atom (SSA) (Rahayu, 2012) ,
faktor dapat mempengaruhi mutu hasil analisis, prinsipnya untuk analisa kandungan logam
tetapi secara umum hasil analisis yang benar dalam sampel darah. Salah satu logam yang

Journal of Sainstek. ISSN: 2085-8019 (p), 2580-278X (e).


Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
68
Rosita, B., Sosmira, E. 2017. Verifikasi Analisa Kadar Logam Timbal (Pb) Dalam Darah Dan Gambaran Hematologi
Darah Pada Petugas Tambang Batu Bara. Journal of Sainstek. 9(1): 68-75

dapat tercemar dalam darah adalah logam dapat (akurat). Begitu juga sebaliknya, suatu
Plumbum ( Pb) ancamannya terhadap kesehatan metode yang tepat (akurat) belum tentu presisi.
seperti pada sistem peredaran darah serta sistem Validasi metode analisis metode adalah
syaraf pusat manusia, dampak negatif lain yang proses dimana suatu metode ditetapkan melalui
ditimbulkan yaitu kerusakan pada ginjal, serangkaian uji laboratorium untuk mengetahui
anemia, liver dan sistem reproduksi manusia. bahwa parameter metode yang di uji memenuhi
Salah satu sumber pencemaran Pb adalah dari persyaratan untuk penerapan metode yang
limbah pencucian batu bara dimaksud. Tujuan utama validasi adalah untuk
Nilai Ambang Batas Pb pada tubuh manusia menjamin metode analisis yang digunakan
Menurut Menteri Kesehatan (2002) mampu memberikan hasil yang cermat, handal,
dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik dan dapat dipercaya. Dalam ISO/IEC
Indonesia Nomor 1406/MENKES/SK/IX/2002 17025:2005, parameter metode analisis adalah
tentang standar pemeriksaan kadar timah hitam kecermatan (akurasi), repitabilitas (presisi),
pada specimen biomarker manusia, pengukuran selektivitas, linialitas, rentang, batas kuantitasi
kadar timbal pada tubuh manusia dapat (LOQ) dan batas deteksi (LOD), ketangguhan,
dilakukan melalui specimen darah, urin, dan dan kekuatan (Wegscheider,1996)
rambut. Spesimen darah Nilai ambang batas Akurasi
kadar timbal dalam specimen darah pada orang Akurasi atau kecermatan adalah ukuran
dewasa normal adalah 10-25 µg/dl. Untuk yang menunjukkan derajat kedekatan hasil
menentukan Komponen Darah secara analisis dengan kadar analit yang sebenarnya.
Diferential Count (Hitung Jenis Leukosit) ( Biasanya dinyatakan sebagai persen perolehan
Priyanto,2010), dengan melakukan hitung jenis kembali. Cara untuk menentukan kecermatan
leukosit, pertama membuat sediaan apus darah dalam ISO/IEC 17025: 2005 adalah dengan
yang diwarnai dengan pewarna Giemsa, Wright pengujian menggunakan CRM (Certified
atau May grunwald. Amati di bawah mikroskop Reference Material) setidak-tidaknya dilakukan
dan hitung jenis-jenis leukosit hingga 7 kali pengulangan analisis tiap CRM. Kriteria
didapatkan 100 sel. Tiap jenis sel darah putih akurat diberikan jika hasil analisis memberikan
dinyatakan dengan persen (%). Jumlah absolut nilai antara 98%-102%. Untuk sampel biologis
dihitung dengan mengalikan persentase jumlah dan nabati, syarat akurasi yang baik adalah
dengan hitung leukosit, hasilnya dinyatakan ±10% dari syarat akurasi untuk sediaan (98%-
dalam sel/µL. Hitung jenis leukosit digunakan 102%) (Sumardi,2002)
untuk mengetahui jumlah berbagai jenis Presisi
leukosit. Terdapat lima jenis leukosit, yang Repitabilitas atau presisi adalah yang
masing-masingnya memiliki fungsi yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji
khusus dalam melawan pathogen. Sel-sel itu individual yang diukur melalui penyebaran
adalah neutrofil, limfosit, monosit, eosinophil hasil individu dari hasil rata-rata jika prosedur
dan basophil. Hasil itu jenis leukosit ditetapkan secara berulang pada sampel-sampel
memberikan informasi yang lebih spesifik yang diambil dari campuran yang homogenkan.
mengenai infeksi dan proses penyakit. Cara untuk menentukan repitabilitas dalam
Verifikasi dan Validasi ISO/IEC 17025: 2005 adalah dengan pengujian
Verifikasi adalah konfirmasi, melalui sampel setidak-tidaknya dilakukan 7 kali
penyediaan bukti okjektif, bahwa persyaratan pengulangan tiap sampel (Sumardi,2002).
yang telah ditentukan telah dipenuhi (ISO/IEC Selektivitas
17025 : 2005). Dalam verifikasi metode, kinerja Yang dimaksud selektivitas adalah
yang di uji adalah keselektifan, seperti uji kemampuan dari metode tersebut untuk
akurasi (ketetapan) dan presisi (kecermatan). mengukur analit tertentu saja secara cermat dan
Suatu metode yang presisi (cermat) belum seksama dengan adanya komponen lain yang
menjamin bahwa metode tersebut dikatakan mungkin ada di dalam matriks sampel.
Selektivitas sering kali dinyatakan sebagai

Journal of Sainstek. ISSN: 2085-8019 (p), 2580-278X (e).


Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
69
Rosita, B., Sosmira, E. 2017. Verifikasi Analisa Kadar Logam Timbal (Pb) Dalam Darah Dan Gambaran Hematologi
Darah Pada Petugas Tambang Batu Bara. Journal of Sainstek. 9(1): 68-75

derajat penyimpangan metode yang dilakukan pengoksidasi kuat seperti asam-asam mineral
terhadap sampel dengan penambahan cemaran, baik tunggal maupun campuran. Jika dalam
hasil urai, senyawa sejenis, atau senyawa asing sampel dimasukkan zat pengoksidasi, lalu
lainnya. Hasil dari sampel tersebut dipanaskan pada temperature yang cukup tinggi
dibandingkan dengan hasil analisis sampel yang dan jika pemanasan dilakukan secara kontinu
tidak mengandung bahan lain yang pada waktu yang cukup lama, maka sampel
ditambahkan (Sumardi,2002). yang teroksidasi sempurna sehingga
Linearitas meninggalkan berbagai elemen-elemen pada
lineritas adalah kemampuan metode larutan asam dalam bentuk senyawa anorganik
analisis untuk memberikan respon secara yang sesuai untuk dianalisis.
langsung atau dengan bantuan transformasi Destruksi basah pada prinsipnya adalah
matematika yang baik dan proposional terhadap penggunaan asam nitrat untuk mendestruksi zat
konsentrasi analit dalam sampel. Linearitas organic pada suhu rendah dengan maksud
dapat diperoleh dengan konsentrasi standar mengurangi kehilangan mineral akibat
yang berbeda, minimal lima konsentrasi. Data penguapan. Pada tahap selanjutnya, proses
yang diperoleh nili slope, intersep, dan seringkali berlangsung sangat cepat akibat
koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi pengaruh asam perklorat atau hidrat proksida.
diatas 0,9990 sangat diharapkan suatu metode
analisis yang baik. Selain koefisien korelasi, METODE PENELITIAN
simpang baku residual (Sy) juga harus dihitung.
Penelitian ini bersifat eksperimen dan
Semua perhitungan matematika tersebut dapat
metoda yang digunakan untuk penentuan kadar
diukur menggunakan kalkulator atau perangkat
Pb dalam darah yaitu dengan destruksi basah
lunak computer.
dan selanjutnya logam dianalisis dengan SSA,
Rentang (Range)
pemeriksaan dilanjutkan dengan pengujian
Rentang metode adalah pernyataan batas
sampel darah yang mengandung Pb di
terendah dan analit yang telah ditunjukkan dan
laboratorium hematologi, untuk menentukan
dapat ditetapkan kecermatan, keseksamaan dan
nilai yang terdapat dalam komponen darah.
linieritas yang dapat diterima
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Batas kuantitasi (LOQ) dan Batas Deteksi
Validasi Hasil Pemeriksaan Kadar Logam
(LOD)
Timbal (Pb) Dalam Darah Dan Gambaran
Batas kuantitasi merupakan parameter
Hematologi Darah Pada Petugas Tambang
pada analisi renik dan diartikan jumlah terkecil
Batu Bara . Alat yang digunakan pada saat
analit dalam sampel yang dapat memenuhi
penelitian adalah: SSA, labu ukur, labu
kriteria cermat dan seksama. Batas deteksi
destruksi, pipet takar, Pipet tetes, corong, kertas
adalah jumlh analit terkecil dalam sampel
saring, botol sampel, vial, kertas label, beaker
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)
glass. Bahan yang digunakan pada saat
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)
penelitian adalah: sampel darah vena, larutan
adalah suatu alat yang digunakan pada metode
HNO3 pekat, tisu, aguadest bebas Pb
analisis untuk penentuan unsur-unsur logam
(aquabidest), larutan standar Pb(0,2;
dan metaloid yang berdasarkan pada
0,4;0.6;0.8;1) ppm, kapas kering dan kapas
penyerapan absorbsi radiasi oleh atom bebas.
alkohol 70 %
Spektrofotometer Serapan Atom adalah
Pengambilan darah vena
spektroskopi berdasarkan atom yang pertama
Pasang tali pembendung (tourniquet) kira
kali di andalkan untuk menganalisa kandungan
- kira 10 cm di atas lipat siku, lakukan perabaan
logam yang terdapat pada sampel dari
untuk memastikan posisi vena. Jika vena tidak
lingkungan (Asrul, 2004)
teraba, lakukan pengurutan dari arah
Destruksi basah
pergelangan ke siku, atau kompres hangat
Destruksi basah yaitu pemanasan sampel
selama 5 menit daerah lengan. Bersihkan kulit
(organic atau biologis) dengan adanya
pada bagian yang akan diambil dengan kapas

Journal of Sainstek. ISSN: 2085-8019 (p), 2580-278X (e).


Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
70
Rosita, B., Sosmira, E. 2017. Verifikasi Analisa Kadar Logam Timbal (Pb) Dalam Darah Dan Gambaran Hematologi
Darah Pada Petugas Tambang Batu Bara. Journal of Sainstek. 9(1): 68-75

alkohol 70% san biarkan kering. Kulit yang Uji ini dilakukan dengan cara
sudah dibersihkan jangan dipegang lagi. Tusuk menambahkan larutan baku pembanding
bagian vena dengan posisi lubang jarum kedalam sampel yang akan diperiksa Kemudian
menghadap ke atas ( 30 ). Apabila darah sudah dilakukan uji blanko (tanpa penambahan larutan
terlihar pada indikator, pasang tabung vakum baku standar)Hasil perolehan kembali
dan tunggu darah sampai penuh. Saat darah dinyatakan dengan persen.Tes darah akan
masuk kedalam tabung vakum, tali menyebar disisi kaca penggeser. Tunggu
pembendung (tourniquet) dilepaskan. Setelah sampai darah mencapai titik kira-kira ½ cm dari
terisi penuh, beri label pada tabung dan tangan sudut kca penggeser.Segeralah geserkan kaca
pasien diberi plaster.Sampel dapat disimpan itu ke kiri sambil memegangnya miring dengan
dengan suhu 18 C sampai 20 C sudut diantara 30-450.Biarkan sediaan itu kering
Pembuatan larutan standar di udara. Tulislah nama pasien dan tanggal
1. Pembuatan Larutan Induk 1000 ppm pembuatan pada bagian sediaan yang tebal.
2. Pembuatan Larutan Baku Pb 100 ppm Uji presisi(sensitivitas)
3. Pembuatan Deret Standar 0,2;0,4;0.6;0,8; 1 Uji sensitivitas dilakukan dengan
Pemeriksaan Sampel mengukur satu macam konsentrasi logam Pb
Pipet 50 ml sampel whole blood dan adalah 1,0 mg/l dengan 6 kali
masukkan kedalam labu destruksi ulangan.Kemudian data hasil absorb dihitung
yangberalaskan beaker glass. Ditambahkan 5 ml simpangan baku, rata-rata dan simpang baku
aguadest dan tambahkan 10 ml HNO3 pekat. relative (RSD)
Destruksi hingga jernih dan tepatnya mencapai Uji limit deteksi (LOD)
volume 5 ml. Dinginkan, masukkan kedalam Uji ini dilakukan dengan mengukur
botol, beri label dan ukur dengan SSA. konsentrasi standar yang paling rendah yang
Pengukuran Larutan Standar dengan Alat dapat terdeteksi absorbnya.Kemudian yang
SSA dapat terdeteksi rendah itu diulang selama 5
Penentuan panjang gelombang kali.
maksimum dilakukan terlebih dahulu dengan
memasang lampu kode berongga Pb lalu HASIL DAN PEMBAHASAN
dihidupkan tombol power pada alat SSA,
Dekstruksi Sampel Darah
kemudian diatur lampu sesuai dengn logam
Hasil analisa kandungan plumbum (Pb)
yang diinginkan melalui sofware. Diatur
dalam darah karyawan Batu Bara dapat dilihat
panjang gelombang menurut instruksi manual
pada Tabel 4.1 didapatkan kadar Pb dalam
SSA, logam Pb dengan panjang gelombang
darah Menunjukkan bahwa semua sampel yang
283nm. Panjang gelombang yang diperoleh
diperiksa masih di bawah Nilai Ambang Batas
pada kurva absorbsi maksimum ini digunakan
(NAB) karena sesuai dengan Kepmenkes No.
untuk pengukuran konsentrasi logam Pb dalam
1406/Menkes/SK/XI/2002 tentang Standar
sampel.
Pemeriksaan Kadar Pb pada spesimen
Uji akurasi (ketepatan)
Biomarker manusia bahwa kandungan Timbal
(Pb) 0.1–0.25µg/ml
Tabel 1 Kadar Pb dalam sampel darah
No Jenis Masa Rata-rata Lama Konsentrasi Pb dalam
Sampel Kerja kerja/ hari Darah (mg/L)
1 Sampel I 5 Tahun 8 Jam 0,272 mg/L
2 Sampel II 7 Tahun 8 Jam 0,312 mg/L

Journal of Sainstek. ISSN: 2085-8019 (p), 2580-278X (e).


Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
71
Rosita, B., Sosmira, E. 2017. Verifikasi Analisa Kadar Logam Timbal (Pb) Dalam Darah Dan Gambaran Hematologi
Darah Pada Petugas Tambang Batu Bara. Journal of Sainstek. 9(1): 54

Uji Akurasi nilai kisaran persentase resevory yang


Hasil uji akurasi untuk metode dekstruksi disarankan, yaitu pada rentang 100% ±15
basah dengan menggunakan HNO3 mempunyai dengan nilai yang lebih mendekati 100%. Data
rata-rata recovery 104.55 % dengan demikian dapat dilihat pada table 4.2
metode dekstruksi ini sudah baik berada pada

Tabel 2. Nilai Persentase Recovery Analisa Plumbum (Pb) dalam Darah


pada Petugas Tambang Batu Bara
Volume Spake Jumlah Pb Jumlah Pb Recovery
Sampel
Sampel Pb µg Teoritis µg Analisis µg
A 10 ml 0.156
A +10 ml pb
10 ml 4.8 6.36 0.643 101.10
0.48 ppm
A +10 ml pb
10 ml 6.0 7.56 0.794 105.03
0.60 ppm
A +10 ml pb
7.2 8.76 0.942 107.53
0.72 ppm 10 ml
Rata-rata 104.55 %

Uji Presisi Manusia artinya melihat di atas atau di bawah


Kadar Pb dalam darah merupakan salah NAB. Hasil analisa didapatkan bahwa kedua
satu indikator terakumulasinya logam Pb dalam sampel <10 μg/L Pb. Dimana koefisien variasi
tubuh.Syarat analisa logam dengan 25 atau kurang. Kandungan Timbal (Pb) dalam
menggunakan SSA adalah sampel harus berupa darah sampel masih dibawah ambang batas
larutan, maka sebelum kadar Pb dianalisis dikarenakan para petugas Batu bara berumur di
dilakukan dekstruksi terlebih dahulu. Fungsi bawah dari 30 tahun sehingga memungkinkan
dari dekstruksi adalah untuk memutus ikatan rendahnya kandungan Pb. Waktu paruh Pb
antara senyawa organik dengan logam yang secara biologi dalam tubuh manusia
akan dianalisis. Dalam penelitian ini digunakan diperkirakan 2-3 tahun. Timbal dalam darah
dekstruksi basah menggunakan HNO3 karena akan dapat dideteksi dalam waktu paruh sekitar
pada umumnya dekstruksi basah dapat dipakai 20 hari, sedangkan ekskresi Pb dalam tubuh
untuk untuk menentukan unsur-unsur dengan secara keseluruhan terjadi dalam waktu paruh
konsentrasi rendah.setelah proses dekstruksi sekitar 28 hari. Dari darah dan tempat deposit,
diharapkan yang tertinggal hanya logam-logam Pb kemudian diekskresikan melalui urine, feces
saja dalam bentuk ion. Pelarut yang digunakan dan keringat (Riyadina, 1997 dalam Naria,
untuk dekstruksi basah adalah asam nitrat.. 2005). Umur dan jenis kelamin juga
Sampel darah yang digunakan dalam penelitian mempengaruhi kandungan Pb dalam jaringan
ini diperoleh dari petugas batu bara. Logam tubuh. Semakin tua umur seseorang akan
yang dianalisa yaitu Pb diukur dengan SSA semakin tinggi pula konsentrasi Pb yang
dengan panjang gelombang 283,3 nm. Melalui terakumulasi pada jaringan tubuhnya. Jenis
pemeriksaan Laboratorium, analisa sampel jaringan juga turut mempengaruhi kadar Pb
dilakukan dengan cara membandingkan standar yang dikandung tubuh (Palar, 1994 dalam
yang ada yaitu menurut Kepmenkes RI Kurniawan, 2008). Data uji presisi dapat dilihat
No.1406 tahun 2002 tentang Standar pada table 4.3
Pemeriksaan Kadar Pb Spesimen Biomarker

Journal of Sainstek. ISSN: 2085-8019 (p), 2580-278X (e).


Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
72
Rosita, B., Sosmira, E. 2017. Verifikasi Analisa Kadar Logam Timbal (Pb) Dalam Darah Dan Gambaran Hematologi
Darah Pada Petugas Tambang Batu Bara. Journal of Sainstek. 9(1): 54

Tabel 3. Hasil Uji Presisi


No Konsentrasi Larutan (x) X-X (X-X)2
1 0.597 -0.002 0.000004
2 0.601 0.002 0.000004
3 0.599 0 0
4 0.597 -0.002 0.000004
5 0.601 0.002 0.000004
6 0.603 0.004 0.000016
∑X = 3.598/6
X = 0,5996

Uji Lineiritas deteksi belum sepenuhnya dapat dipercaya


Uji linieritas suatu metode bertujuan karena akurasi yang dihasilkan rendah.
membuktikan adanya hubungan yang linier Sementara itu, limit kauntitasi (LoQ)
antara konsentrasi analit yang sebenarnya didefenisikan sebagai kosentrasi analit terendah
dengan respon alat. Parameter yang dalam sampel yang dapat ditentukan dengan
menunjukkan adanya hubungan yang linier presisi dan akurasi yang dapat diterima pada
antara absorbansi dengan konsentrasi analit kondisi operasional metode yang digunakan.
adalah koefisien (r). untuk itu, dilakukan uji LoQ merupakan suatu kompromi antara
linieritas melalui pembuatan kurva kalibrasi kosentrasi dengan presisi dan akurasi yang
standard an pengukuran absorbansi deret dipersyaratkan. Jika kosentrasi LoQ menurun
larutan dengan SSA. maka presisi juga menurun. Jika presisi tinggi
Berdasarkan pengukuran sederet larutan dipersyaratkan, maka kosentrasi LoQ lebih
standar, diperoleh nilai korelasi (r) sebesar tinggi harus dilaporkan.
0,9996. Pada gambar dapat dilihat bawah kurva Hasil tersebut dapat dilihat pada
kalibrasi standar tersebut mempunyaigaris gambar kurva kalibrasi larutan standar timbal (
singgung yang linear respon yang diberikan alat Pb) yang menunjukkan titik konsentrasi dari
terhadap konsentrasi analit telah memenuhi kedua metode. Dalam kurva kalibrasi
syarat., nilai r = 0,9996 yang diperoleh telah menunjukkan hasil yang linear, namum
memenuhi syarat yang ditetapkan, dengan pengukuran harus mencapai limit kuantitasi
ketentuan r >0,99.hasil tersebut menunjukkan agar pengukuran lebih akurat. Dengan dmikian
alat yang digunakan mempunyai respon yang sesuai dengan gambar kurva kalibrsi larutan
baik terhadap sampel. standar timbal, hasil pengukuran metode
Uji Limit of Detection (LOD) dan Limit of destruksi kedua dikatakan lebih baik dengan
Quantitation (LOQ) konsentrasi yang melebih LOQ sehingga
Parameter limit deteksi (LoD) memberikan hasil dengan akurasi yang tinggi.
instrument menunjukkan kosentrasi terkecil Gambaran hasil pemeriksaan hematologi
yang dapat terbaca oleh instrument. Pada darah yang mengandung Pb
kosentrasi terkecil yang berada pada limit Darah merupakan komponen esensial
deteksi alat sangat terbatas dalam membedakan makhluk hidup yang merupakan bagian
antara sinyal analit dengan noise. Apabila terpenting dalam system transport. Dalam
kosentrasi berada di bawah limit detekni maka keadaan fisiologik, darah selalu ada dalam
sinyal yang ditangkap alat adalah sepenuhnya pembuluh darah sehingga dapat menjalankan
nose. Konsentrasi analit yang berada pada limit fungsinya sebagai pembawa oksigen,
mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi

Journal of Sainstek. ISSN: 2085-8019 (p), 2580-278X (e).


Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
73
Rosita, B., Sosmira, E. 2017. Verifikasi Analisa Kadar Logam Timbal (Pb) Dalam Darah Dan Gambaran Hematologi
Darah Pada Petugas Tambang Batu Bara. Journal of Sainstek. 9(1): 68-75

dalam darah terdapat beberapa kompenen- laki-laki, Hb rendah biasa dikaitkan dengan
kompenen darah seperti Hemoglobin(Hb) anemia defisiensi besi, Hb tinggi berkaitan
dimana nilai normalnya 12-16 wanita, 13-18 dengan luka bakar,dehidrasi/diare dll.

Tabel 4 Gambaran Hasil pemeriksaan hematologi darah yang mengandung Pb


No Jenis Sampel Masa Kerja Parameter Nilai normal Hasil
1 Sampel I 5 tahun Hemoglobin 12 – 18 gr/dl 12,8
Leukosit 5 – 10 sel/mm3 6.000
Eritrosit 4 – 6 juta 4,4
Hematokrit 37 – 47 % 39
Trombosit 150.000-400.000sel/mm3 425.000
Diffcount
Basofil 0-1% 0
Eosinofil 1 -3 % 1
Net. Batang 3–5% 2
Net. Segmen 50 – 70 % 51
Limfosit 25 – 35 % 40
Monosit 2 – 4% 6
2 Sampel II 7 tahun Hemoglobin 12 – 18 gr/dl 15.7
Leukosit 5 – 10 sel/mm3 8.700
Eritrosit 4 – 6 juta 5,5
Hematokrit 37 – 47 % 46
Trombosit 150.000-400.000sel/mm3 335.000
Diffcount
Basofil 0-1% 0
Eosinofil 1 -3 % 3
Net. Batang 3–5% 2
Net. Segmen 50 – 70 % 52
Limfosit 25 – 35 % 37
Monosit 2–4% 6

Hematokrit nilai normal dewasa pria 40- Peningkatanhitung jenis jarang memberi nilai
45%, wanita 37-47%, hematocrit merupakan diagnostic, kecuali untuk alergi dimana
persentase konsentrasi eritrosit dalam plasma eosinophil sering ditemukan meningkat.
darah. Ht tinggi dapat ditemukan pada berbagai Peningkatan jumlah netrofil(baik batang
kasusu seperti pada luka bakar, dehidrasi/ maupun segmen) relative disbanding limfosit
diabetes, sedangkan Ht rendah dapat ditemukan dan monosit dikenal juga dengan sebutan shift
pada anemia. Leukosit nilai normal 5000-10000 to the left. Infeksi yang disertai shift to the left
sel/mm3segala macam infeksi menyebabkan biasanya merupakan infeksi bakteri dan
leukosit naik,baik infeksi bakteri, virus, parasit malaria. Kondisi noninfeksi yang dapat
dan sebagainya leukosit rendah disebabkan oleh menyebabkan shift to the left luka bakar dan
anemia, keracunan kimiawi. Leukosit( hitung keracunan merkuri( raksa) sedangkan
jenis) nilai normal hitung jenis peningkatan jumlah limfosit dan monosit relatif
Basophil 0-1%,Eosinofil 1-3%,Netrofil dibandingkan netrofil disebut shift to the right
batang 3-5%,Negrofil segmen 50-70%, biasanya merupakan infeksi virus. Kondisi
Limfosit 25-35%, Monosit 4-6% noninfeksi yang dapat menyebabkan shift to the

Journal of Sainstek. ISSN: 2085-8019 (p), 2580-278X (e).


Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
74
Rosita, B., Sosmira, E. 2017. Verifikasi Analisa Kadar Logam Timbal (Pb) Dalam Darah Dan Gambaran Hematologi
Darah Pada Petugas Tambang Batu Bara. Journal of Sainstek. 9(1): 68-75

right antara lain keracunan timbal dll. DAFTAR KEPUSTAKAAN


Trombosit nilai normal 150.000-400.000
sel/mm3. Hitung eritrosit nilai normal dewasa Asrul. 2004. Persiapan Peralatan ASS:
wanita 4.0 – 5.5 juta sel/mm3, pria 4.5 – 6.2 juta Perawatan, Permasalahan dan
Pemecahannya.Sarpedal Kementerian
sel/ mm3. Hasil tersebut dapat dilihat pada pada
Lingkungan Hidup.
tabel 4.
Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi
Metode dan cara perhitungannya.
KESIMPULAN Majalah Ilmu Kafarmasian.
Haryanto A. 2004. Analisis Pangan.
Dari penelitian yang telah dilakukan Departemen Pendidikan dan
dapat disimpulkan: Kebudayaan. Bogor.
1. Pada 2 sampel darah petugas batu bara, rata Herdiantini E. 2003. Analisis Bahan tambahan
– rata kandungan Pb masih di bawah NAB Kimia. Fakultas Teknik Universitas
yaitu 0.146 µg/ml sesuai dengan Kepmenkes Pasudan, Bandung.
No. 1406 tahun 2002 dimana nilai normal Kepmenkes RI. 2002. Standar Pemeriksaan
Pb dalam darah yaitu 0,1-0.25 µg/ml.
Kadar Timah Hitam Pada Spesimen
Berdasarkan hasil uji presisi 0.422%, akurasi
Biomarker Manusia. Jakarta
104.55%, LOD 0,00758946 ppm dan LOQ Palar H. 2004. Pencemaran Tosikologi Logam
0,0252982 ppm. Validasi metoda dekstruksi
Berat. Rineka Cipta. Jakarta.
basah menggunkan HNO3 untuk analisis Palar H. 2008. Pencemaran dan toksikologi
unsur Pb dengan kisaran konsentrasi tersebut logam berat - Cet. 4 PT. Rineka Cipta,
di atas, masih memenuhi persyaratan dengan Jakarta
harga presisi ≤ 2%, dan akurasi Priyanto. 2010. Tosikologi,Mekanisme , terapi
100%±15%yang teliti dapat disimpulkan
antidatum dan Penilaian resiko. Jawa
bahwa metoda dekstruksi ini dapat dipercaya Barat
atau lebih valid untuk analisis Pb dalam Soedomo M. 2001. Pencemaran Udara,
darah dengan menggunakan SSA Penerbit ITB, Bandung. SPBU Bayaoge
2. Gambaran hasil pemeriksaan hematologi
Kota Palu. Jurnal Biocelebes. Palu.
darah yang mengandung Pb dari petugas
Suyono J. 1995. Deteksi Dini Penyakit Akibat
batu bara untuk gambaran sel darah dimana Kerja, Buku Kedokteran.Jakarta :
darah lengkap masih dalam rentang normal Depdikbud.
sedangkan bila dilihat dalam hitung jenis Sumardi. 2002. Validasi Metode Pengujian.
terjadi peningkatan pada limfosit 40 % dan Jakarta: Pusat Stardarisasi dan
37 % dan monosit 6 % dimana normal Akreditasi Sekretariat Jendral
Limfosit (25 – 35 %) sedangkan Monosit Depertemen Pertanian.
normalnya (2 – 4 %) menandakan bahwa Widowati W. 2008. Efek Toksi Logam.
darah petugas tersebut sudah mengandung Yogyakarta:Andi.Occupational
timbal (Pb). Semakin lama seseorang itu
Medicine
bekerja maka semakin tinggi kadar timbal Wegscheider. 1996. Validation of Analytical
dalam darahnya. Method, in Accreditation adn Quality
Assurance in Analytical Chemistry.
Berlin: Springer Verlag.

Journal of Sainstek. ISSN: 2085-8019 (p), 2580-278X (e).


Published by Association of Mathematics Science Education and Technology
State Institute for Islamic Studies (AMSET-IAIN) Batusangkar
75

Вам также может понравиться