Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
banyak memberi kemudahan pada berbagai aspek kegiatan bisnis. Salah satu
peranan teknologi informasi dalam kegiatan bisnis dapat dipahami karena suatu
dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan dan akurat (Wilkinson dan
Cerullo, 1997).
akurat, sehinga berkembang pula informasi yang dihasilkan dari dunia bisnis.
seiring semakin pesat pula, maka tentunya akan semakin terasa kebutuhan akan
informasi dunia bisnis tersebut, sehingga perlu disusun suatu sistem informasi
yang berbasis komputer, dimana untuk melakukan semua itu diperlukan investasi
1
Saat ini banyak perusahaan menanamkan investasi yang cukup besar di
beranekaragam tetapi satu hal yang mereka percayai adalah bahwa karyawan
terhadap kinerja.
Davis et al. (1989) bahwa investasi organisasi dalam alat-alat yang berbasis
komunikasi akan berkaitan dengan resiko. Untuk itu, jika pemanfaatan komputer
dan peralatan dalam memanfaatkan komputer secara efektif atau tidak di dalam
sebuah perusahaan.
2
Besarnya dana yang diinvestasikan dan kemungkinan timbulnya resiko dalam
secara efektif. Para manager dan karyawan operasional harus dapat menggunakan
tersebut dengan baik. Oleh karena itu, adalah sangat penting bagi anggota
terdapat return investasi yang kecil jika pekerja gagal untuk menerima teknologi
data dalam sistem tersebut, maupun pihak yang menerima output perlu
3
Salah satu aspek penting untuk memahami pemanfaatan teknologi
di Saudi Atabia dengan mengadopsi teori yang dikemukakan oleh Triandis. Hasil
faktor social.
mempengaruhi kinerja.
Dapat kita lihat bahwa selain perangkat keras (hardware), perangkat lunak
4
brainware hanya didefinisikan sebagai para pemakai (end-user) atau pengguna
sistem komputer, maka saat ini batasan brainware tersebut mengalami perluasan
kepada seluruh unsur manusia atau SDM yang terlibat dalam perencanaan dan
secara penuh dapat direalisasikan karena tingkat pemanfaatan yang rendah oleh
diantaranya yang tercatat dalam berbagai literature dan referensi hasil riset seperti
Model TAM yang dikembangkan oleh Davis F.D (1989) merupakan salah
satu model yang paling banyak digunakan dalam penelitian karena model ini lebih
faktor-faktor sikap dan tiap-tiap perilaku pemakai dengan dua variable yaitu
5
Aspek sisi Sumber Daya Manusia yang kemudian akan
jika tidak maka hal tersebut akan mengakibatkan kuatnya penoloakan dalam
kecepatan, ketepatan, dan keamanan dengan biaya yang efisien kepada pengguna
akan di warnai oleh kompetisi yang ketat seiring dengan bermunculannya para
pelaku baru dalam bisnis kepelabuhanan. Hal tersebut semakin didorong dengan
6
terhadap kinerja individual karyawan yang kemudian akan dituangkan dalam
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang
kinerja.
7
2. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan saran serta
sama.
dibahas dalam penulisan ini, maka penulisannya dibagi dalam enam (6) bab yang
8
3. Bab III: Mengemukakan metode penelitian yang meliputi: lokasi penelitian,
populasi dan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,
6. Bab VI: Bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran dari hasil
9
BAB II
LANDASAN TEORI
“ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Manajemen ini terdiri dari 6 unsur (6M) yaitu: men, money, methode, materials,
machines, dan market. Unsur men (manusia) ini berkembang menjadi suatu ilmu
(2005:3) adalah :
akan pekerjaannya.
10
Pengertian lain mengenai MSDM dikemukakan oleh Malayu S.P.
Hasibuan (2006:10) yakni “MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan
peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan
perusahaan,karyawan,dan perusahaan”.
karyawan itu sendiri. Dari penjelasan di atas, penulis lebih condong terhadap
definisi yang dikemukakan oleh Malayu S.P. Hasibuan yang mencoba melihat
Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai ilmu dan seni dalam mengatur
organisasi,karyawan,masyarakat.
11
2.1.2 Metode Pendekatan MSDM
1. Pendekatan Mekanis
mesin-mesin, peralatan, tata letak, dan pabrik pada karyawan itu mempunyai
2. Pendekatan Paternalis,
12
apabila tidak ada harmonisasi yang terjalin antara atasan dan bawahan. Dari
yang akan melahirkan kerjasama yang baik antara pihak atasan dan pihak
bawahan dalam suatu organisasi. Pemikiran ini didasari oleh adanya saling
lebih luas dan lebih tinggi tingkatannya, maupun dengan subsistem sendiri
yang mewakili integrasi berbagai sistem dari berbagai tingkatan yang lebih
terintegrasi dalam satu sistem yang harmonis serta berinteraksi dengan baik.
kesadaran atas tugas dan tanggung jawab setiap individu maupun kelompok
yang didasari oleh sebuah pemahaman bersama dari sebuah sistem nilai
13
2.1.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
bahwa MSDM memiliki tiga aspek utama. Hal tersebut meliputi, Husein Umar
(2005:45) :
kepemimpinan terhadap sumber daya manusia lain. Dalam hal ini direktur,
dan efisien. Kelima fungsi ini merupakan suatu sistem yang saling terkait dan
berikut :
tentang apa yang akan ditempatkan guna mengurus suatu hasil yang
14
Daya Manusia akan membantu pencapaian tujuan organisasi karena
daya guna maksimal bagi organisasi. Jadi, fungsi penyusunan ini adalah
yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah pada tujuan
15
untuk menjamin agar setiap pekerjaan berlangsung sesuai dengan
langkah konkret.
suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan melalui penggunaan sumber daya
manusia yang dimiliki yang saling bekerja sama dan berinteraksi antara satu
dengan yang lain. Hal ini membuktikan bahwa manajemen tidak akan terlaksana
sudah diterima. Hal ini perlu diperhatikan mengingat tidak semua sumber
16
diharapkan. Perubahan teknologi dan lingkungan organisasi merupakan
manajemen.
jasa yang tidak adil atau tidak merata akan menyebabkan rendahnya
17
f. Fungsi Separasi (Separation Function) merupakan fungsi operasional
dapat terpisahkan. Kedua sistem ini harus dapat dijalankan dan dikembangkan
secara selaras agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Hingga saat ini belum ada perusahaan yang mampu melaksanakan tugas-
bahwa semakin besar suatu perusahaan, semakin besar pula kebutuhan sumber
daya manusianya. Hal ini dapat kita lihat dalam praktik dunia bisnis. Walaupun
serta otomatis, perusahaan tetap saja membutuhkan sumber daya manusia yang
karyawan.
18
2.2 Technology Acceptance Model (TAM)
tujuan utama dari setiap organisasi pada dua decade terakhir ini (Al-Gahtani,
penelitian sebelumnya bahwa faktor penentu utama dari berhasil atau tidaknya
beralasan (Theory of Reasone Action) dari Fishbein dan Azjen (1975) yaitu suatu
teori yang berhubungan dengan sikap dan perilaku individu dalam melaksanakan
dengan alasan bahwa teknologi tersebut akan menghasilkan manfaat bagi dirinya.
The Theory of Reasoned Action (TRA), yaitu teori tindakan yang beralasan yang
dikembangkan oleh Fishbein dan Azjen (1975), dengan satu premis bahwa reaksi
dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku
orang tersebut.
TAM yang dikembangkan oleh Davis F.D (1989) merupakan salah satu model
19
yang paling banyak digunakan dalam penelitian dan telah terbukti menjadi model
Tujuan model ini untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pemakai
sistem untuk saya” dan “semudah apakah sistem tersebut digunakan” adalah dua
faktor sikap dan tiap-tiap perilaku pemakai dengan dua variable yaitu
informasi, yaitu salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adalah persepsi
20
pemakai atas kemanfaatan dan kemudahan penggunaan teknologi informasi
informasi.
Gambar 2.1
Perceived
Usefullness
Perceived
Ease of Use
21
Model dasar TAM dibangun atas dasar enam elemen (seperti yang terlihat
pada Gambar 2.1 diatas). Walaupun demikian, model dasar TAM ini dapat
penelitian yang menggunakan TAM sebagai model analisa, tetapi TAM yang
kebutuhan dari penelitian tersebut. Model TAM yang dikembangkan oleh Davis
F. D (1989) juga mendapat perluasan dari para peneliti, antara lain : Igbaria
(1994;1997); Chin dan Todd (1995) serta Ferguson (1997). TAM yang orisinil
hal, yakni kesadaran akan kegunaan (Perceived usefulness) dan kesadaran akan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari uraian di atas adalah penerapan suatu
sistem dan teknologi informasi tidak terlepas dari aspek perilaku karena
pemakai sistem tersebut sehingga sistem yang kemudian akan dimanfaatkan oleh
“The degree which a person believes that using particular system would
percaya penggunaan suatu sistem tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja
22
orang tersebut. Menurut Thompson.et.al (1991) kemanfaatan teknologi informasi
2. Bermanfaat (usefull)
dan mempertinggi prestasi kerja yang akan dicapainya atau dengan kata lain orang
23
Kemanfaatan penggunaan teknologi informasi tersebut menjadi sebuah
variable tersendiri yang diteliti oleh para peneliti (Igbaria, 1994,1997; Davis F.D,
1989; Sri Astuti, 2001; Indriantoro, 2000 dan Mhd.Jantan.et.al, 2001), khususnya
pemakai atau karena tekanan sosial. Tekanan sosial yang dimaksudkan seperti
sebagai :
Hal tersebut dapat kita artikan sebagai suatu tingkatan dimana seseorang
24
dalam mengerjakan sesuatu. Menurut Goodwin (1987); Silver (1998); dalam
Adam et.al, (1992), intensitas penggunaan dan interaksi antara pemakai dengan
sistem juga dapat menunjukkan kemudahan penggunaan. Sistem yang lebih sering
penggunaan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang didalam
pemakai
25
kemudahan penggunaan yang diharapkan oleh pemakai atau karena tekanan
terhadap sesuatu yang sesuai dengan apa yang dipahaminya dengan mudah.
2.3 Kinerja
kinerja karyawan. Hal tersebut didasari atas kesadaran dari pihak manajemen
tujuan perusahaan.
dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Lawler dan Porter dalam Edy Sutrisno
26
melaksanakan tugas”. Lebih lanjut Prawirosentono dalam Edy Sutrisno
hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu
rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar
adalah “prestasi yang diperoleh seseorang dalam melakukan tugas.” Oleh karena
tercapainya tujuan organisasi. Oleh karena itu, yang mengisi wadah sekaligus
Karyawan
27
Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan memperoleh
efektif bila hal itu memuaskan sebagai pendorong mencapai tujuan, terlepas
apakah efektif atau tidak. Artinya, efektivitas dari kelompok bila tujuan
masing karyawan yang ada dalam organisasi mengetahui apa yang menjadi
Kejelasan wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam suatu organisasi
28
3. Disiplin
Secara umum, disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang
ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. Disiplin
yang ada dalam perusahaan itu diabaikan atau sering dilanggar, maka
baik.
4. Inisiatif
atasan, kalau dia memang atasan yang baik. Disini tampak jelas bahwa
pengertian kinerja itu lebih sempit sifatnya, yaitu hanya berkenaan dengan
apa yang dihasilkan seseorang dari tingkah laku kerjanya. Biasanya orang
yang mempunyai tingkat prestasi yang tinggi disebut sebagai orang yang
29
Perusahaan sebagai organisasi mempunyai tujuan yakni memperoleh
dalam perusahaan tersebut. Sesuai dengan unit-unit kerja yang terdapat dalam
karena itu Bernadin dan Russel dalam Edy Sutrisno (2010:179) mengajukan enam
30
5. Need for Supervision. Merupakan tingkat sejauh mana seorang pekerja dapat
1. Mutu pekerjaan
2. Kejujuran karyawan
3. Inisiatif
4. Kehadiran
5. Sikap
6. Kerjasama
7. Keandalan
31
yang positif terhadap kinerja individual maka teknologi tersebut harus
dimanfaatkan dengan tepat dan harus mempunyai kecocokan dengan tugas yang
didukungnya.
informasi dalam profesi medis (Succi and Walter, 1999) dan penerimaan terhadap
surat elektronik atau e-mail (Hubona and Jones, 2002). Melalui penelitian-
tentang perilaku / sikap pemakai dalam suatu populasi (Davis F.D, 1989).
32
dilakukan oleh beberapa peneliti di Negara yang berbeda dan penerapan teknologi
penggunaan teori psikologi sosial sebagai suatu dasar bagi penelitian sistem /
teknologi informasi (Goodhue, 1988; Davis F.D, 1989; dan Nurcahyati, 2001),
Berdasarkan model TAM dapat diketahui aspek keperilakuan pemakai yang juga
yang kemudian diharapkan mendukung kinerja para manajer dan staf dengan
sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat pada table 2.1
berikut :
TABEL 2.1
PENELITIAN SEBELUMNYA
Hasilnya menunjukkan
sebanyak 56%
1 Amoroso et al. 1986 390 pengguna perusahaan besar
akhir menggunakan komputer
harus mempunyai 3
kriteria yaitu mudah
digunakan, fleksibel, dan
mempunyai kapabilitas
33
bagi pengguna akhir.
Hasil penelitiannya
menemukan hubungan
2 Davis et al. 1989 107 pengguna positif dan signifikan
antara perasaan dan
perilaku pemakai
terhadap penggunaan
sistem yang spesifik
Adanya bukti empiris
hubungan positif antara
3 Thompson et al. 1991 212 pemakai norma sosial, job fit,
terhadap pemanfaatan
PC, sedangkan perasaan
dan fasilitas pendukung
tidak menemukan bukti
empiris
Hasil penelitiannya
menunjang TAM dan
4 Igbaria 1997 471 manajer dan perluasannya, yaitu
professional pemanfaatan TI dapat
mempengaruhi kinerja
Hasil penelitan
menemukan bahwa tidak
5 Jurnali 2001 154 karyawan ada hubungan antara
KAP pemanfaatan TI dengan
kinerja
Hasil penelitian
menemukan bahwa tidak
6 Tjhai Fung Jin 2002 82 karyawan ada hubungan antara
KAP pemanfaatan TI dengan
kinerja
34
2.4.2 Kerangka Pemikiran Teoritis
(TAM) dengan menggunakan dua faktor utama dalam TAM sebagai variabel
bersikap terbuka terhadap sesuatu yang sesuai dengan apa yang dipahaminya
35
Goodhue (1988) membuktikan bahwa efektivitas fungsi dari sebuah sistem salah
lebih lanjut yang akan terjadi sebagai implikasinya adalah peningkatan kinerja
teoritis yang akan dijadikan pegangan dalam penelitian ini dalam gambar 2.2
berikut :
Kinerja
36
2.4.3 Hipotesis
Makassar.
Makassar.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
Selatan.
a. Data Kualitatif
yaitu data yang bukan dalam bentuk angka-angka atau tidak dapat
b. Data Kuantitatif
yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung,
38
3.2.2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh penulis melalui observasi atau
dan wawancara secara langsung dengan pimpinan dan staf perusahaan sesuai
2. Data Sekunder
probability sampling, yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur ( anggota ) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
39
sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan karena anggota populasi
ini seluruh karyawan yang bekerja pada PT. Maruki International Indonesia.
n = N / ( 1 + N/e² )
dimana;
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
perusahaan, landasan teori dan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini
40
dengan cara dokumentasi. Studi dilakukan antara lain dengan mengumpulkan
data yang bersumber dari literatur–literatur, bahan kuliah, dan hasil penelitian
lainnya yang ada hubungannya dengan objek penelitian. Hal ini dilakukan
dibahas.
wawancara.
41
Untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan maka dalam
2. Analisis kuantitatif
(2005:261), yaitu :
Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4.
Dimana :
42
b2 = koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk
a = Y – b1X1 – b2X2
variabel bebas terhadap varibel terikat. Dimana Fhitung > Ftabel, maka
43
apabila Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima atau secara bersama-sama
diterima. Dan jika Ttabel < Thitung, maka H1 diterima, begitupun jika
sig > ά (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak dan jika sig < ά (0,05),
44
5. Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi bobot 1
45