Вы находитесь на странице: 1из 7

Wibowo dkk., Pengembangan multimedia ……….

Pengembangan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains


Siswa Pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Kelas XI IPA
SMA Xaverius I Jambi

Development of Interactive Multimedia to Improve Students Process Science Skills


in Materials Structure and Function of Plant Tissue
XI Science Class Xaverius I Jambi High School

Hastuti Wibowo1, Syamsurizal2), Upik Yelianti2)


1)
Program Magister Pendidikan IPA Universitas Jambi, Guru SMA Xaverius 1 Kota Jambi
Email: astutiismet @yahoo.com
2)
Program Magister Pendidikan IPA Universitas Jambi

Abstract

Research and development of interactive multimedia development model is adapted from Lee & Owens;
the steps were analysis, design, development, implementation, and evaluation. The results of learning
materials proportion analysis based curriculum: tissues: organs: totipotensi was 40%: 40%: 20%. The
results of need analysis of science process skills indicated that students are lack of ability in terms of
grouping and concluding skill. The analysis also reveals that students need multimedia, which is
interesting and aesthetics. In the design phase, developers create a storyboard based on the results of the
analysis. In development stage, we input all information in storyboard to the media. According to media
experts, the product is scored well and very well. Trials phase is conducted in a small groups and large
groups. The results of tests shows that the skills of students increased from 69.34 to 89.30, and knowledge
of students also increased from 75.7 to 91.9. The effectiveness of interactive multimedia structure and
function of plant tissue seen by the changes in knowledge, performance, and the positive response of
students using interactive multimedia and facilitate students doing science process skills.

Keywords: Interactive Multimedia, process science skills, development model, Storyboard, and the
effectiveness of Multimedia.

Abstrak

Penelitian dan pengembangan multimedia interaktif ini mengadaptasi model pengembangan Lee &
Owens dengan alur analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Hasil analisis proporsi
materi berdasarkan kurikulum antara jaringan, organ, dan totipotensi adalah 40%: 40%: 20%. Hasil
analisis kebutuhan terhadap keterampilan proses sains menunjukkan bahwa kemampuan siswa masih
kurang dalam hal keterampilan pengelompokan dan menyimpulkan. Disamping itu, siswa juga
menginginkan adanya media yang interaktif dan estetis. Pada tahap desain, pengembang membuat
storyboard berdasarkan hasil analisis tersebut. Tahap pembangunan, proses memasukkan semua yang
terkandung dalam storyboard ke dalam media. Produk dinilai baik dari aspek media dan sangat baik dari
aspek materi. Pelaksanaan uji coba tahap implementasi dilakukan pada kelompok kecil dan kelompok
besar. Efektivitas multimedia interaktif struktur dan fungsi jaringan tanaman dilihat berdasarkan
perubahan pengetahuan, kinerja, dan respon positif siswa dan serta kemudahan siswa dalam melakukan
keterampilan proses sains. Hasil uji coba pada kelompok kelompok besar, keterampilan siswa meningkat
dari nilai 69,3 menjadi 89,3, dan pengetahuan siswa juga meningkat dari nilai 75,7 menjadi 91,9.

Kata kunci: Multimedia Interaktif, keterampilan proses sains, pengembangan model,


Storyboard, dan efektivitas Multimedia

12
Edu-Sains Volume 1 No.2 Tahun 2013

PENDAHULUAN mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan


mengkaitkannya dengan fungsinya serta
Kehadiran multimedia sebagai teknologi dalam menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur
pembelajaran diharapkan akan mengaktifkan siswa jaringan sangat membutuhkan multimedia yang
pada keterampilan proses sains yang dituju, seperti dapat menyajikan materi sesuai kebutuhan
yang dinyatakan oleh Sutrisno (2011; 89); terdapat kurikulum, meningkatkan keterampilan proses sains
hubungan antara teknologi, materi, dan pedagogi. siswa, dan merupakan tampilan multimedia yang
Interaksi dari ketiganya memiliki kekuatan dan daya sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan tujuan. Maka
tarik untuk menumbuhkan pembelajaran yang perlu dilakukan pengembangan Multimedia
berpusat pada siswa. Maka dari itu, dalam mengenai materi struktur dan fungsi jaringan
pengembangan multimedia interaktif perlu tumbuhan untuk meningkatkan keterampilan proses
diperhatikan proporsi materi menurut kurikulum, sains siswa kelas XI IPA SMA Xaverius I Jambi,
keterampilan proses yang dibutuhkan, dan juga mendorong kreatifitas guru untuk
pemanfaatan prinsip pengembangan multimedia. mengembangkan media.

Berdasarkan tuntutan kurikulum pada pengem- Menurut Mayer, (2009;4) multimedia pada
bangan silabus maka proporsi materi jaringan pembelajaran memungkinkan siswa memproses
tumbuhan sebanyak 40%, materi organ tumbuhan informasi secara visual dan verbal, serta
40%, dan teori totipotensi sebanyak 20%. memanfaatkan potensial otak siswa dalam belajar.
Berdasarkan imbangan proporsi materi yang harus Multimedia yang sesuai dengan kebutuhan siswa
diberikan maka akan lebih efektif dan efisien akan membuat pembelajaran berlangsung secara
melalui pengembangan multimedia interaktif. Selain efektif. Pengembangan multimedia juga tidak
imbangan materi menurut kurikulum, siswa juga terlepas dari prinsip-prinsip desain multimedia.
membutuhkan keterampilan proses sains yang Berdasarkan analisis prinsip desain multimedia
memberi pengalaman siswa dalam belajar. Menurut yang diinginkan siswa dari kelima prinsip
Rezba et al. (2007:4) keterampilan proses sains multimedia yang akan dikembangkan adalah
dasar digunakan saat siswa belajar sains, sedangkan redudansi, personaliti, interaksi, koherensi dan
keterampilan proses sains terpadu digunakan saat estetika. Siswa sangat mengharapkan agar produk
lebih dari satu keterampilan proses sains dasar pengembangan multimedia yang dihasilkan tidak
digunakan secara bersama-sama saat belajar sains. hanya interaktif tetapi juga estetis. Dengan kata lain
siswa menginginkan ketelibatannya dalam
Keterampilan proses sains dasar yang dibutuhkan menggunakan multimedia pembelajaran. Sedangkan
siswa pada KD 2.1 meliputi observasi/pengamatan, aspek estetika mengindikasikan bahwa siswa
klasifikasi, mengkomunikasikan, menghitung posisi tertarik untuk belajar dengan multimedia yang
jaringan, membuat kesimpulan, dan memprediksi. memunculkan warna dan keindahan dari gambar
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada siswa dan animasi sesuai materi yang dibutuhkan.
kelas XI IPA SMA Xaverius I Jambi, mereka secara
keseluruhan memiliki tingkat keterampilan sains Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk
taraf sedang/cukup. Keterampilan proses terendah menghasilkan multimedia interaktif dengan
untuk mengelompokkan dan menyimpulkan, mendesain dari sebuah materi struktur dan fungsi
sedangkan keterampilan proses mengamati memiliki jaringan tumbuhan yang dapat (i) meningkatkan
taraf lebih tinggi dari keterampilan proses sains keterampilan proses, (ii) menciptakan pembela-
lainnya. jaran menjadi efektif berdasarkan reaksi, penge-
tahuan, performance, dan impak siswa dalam
Penggunaan multimedia interaktif yang tepat pembelajaran, (iii) serta menguji kelayakan bahan
diharapkan mampu meningkatkan potensi ajar pengembangan multimedia interaktif yang
keterampilan proses sains dasar dan terpadu pada dibuat dengan memperhatikan prinsip-prinsip
pembelajaran KD 2.1. Kompetensi dasar 2.1

13
Wibowo dkk., Pengembangan multimedia ……….

pemgembangan multimedia melalui validasi ahli Pengembangan Multimedia ini merupakan


dan uji coba pada siswa kelas XI IPA. Multimedia pembelajaran interaktif yang berisi
materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Produk dari penelitian pengembangan ini adalah yang dilengkapi gambar, animasi, video, Lembar
Multimedia mengenai Struktur dan Fungsi Jaringan Kerja Siswa, dan evaluasi. Multimedia
Tumbuhan (selanjutnya disingkat MSIJARUT) Pembelajaran interaktif ini digunakan siswa secara
untuk pembelajaran biologi kelas XI IPA. langsung diasumsikan dapat meningkatkan
Multimedia yang dikembangkan memiliki keterampilan proses sains siswa, membuat
spesifikasi yang berbeda dari produk multimedia pembelajaran menjadi efektif, dengan
interaktif lainnya karena mempertimbangkan prinsip memanfaatkan prinsip pengembangan Multimedia
pengembangan multimedia yaitu personaliti, untuk mendapatkan produk berkualitas.
interaksi, redudansi, koherensi, dan estetika.
Spesifikasi juga terletak pada jenis keterampilan
proses yang dituju yaitu pengamatan, komunikasi, METODE PENGEMBANGAN
penggolongan, kesimpulan, dan prediksi.
Penelitian dan pengembangan Multimedia interaktif
Karakteristik dari pengembangan multimedia ini mengadaptasi model pengembangan dari Lee &
interaktif ini adalah siswa menggunakan multimedia Owens dengan alur Analisis, Desain,
interaktif untuk mendapatkan keterampilan proses Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi
sains yaitu mengamati jaringan melalui gambar dan (ADDIE). Alasan menggunakan model ini karena
animasi; mengelompokkan jenis jaringan produk pengembangan berbasis komputer yaitu
berdasarkan informasi; menghitung posisi jaringan multimedia pembelajaran interaktif.
pada organ tumbuhan dibawah mkroskop; membuat
kesimpulan yang mengarah pada tujuan
pembelajaran berdasarkan isi media; dan Penelitian dan pengembangan multimedia interaktif
mempredikasi keadaan yang akan dijumpai bila ini mengadaptasi model pengembangan dari Lee &
terdapat kelainan dari suatu jaringan. Owens (2004) dengan alur Analisis, Desain,
Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi
Multimedia interaktif membuat pembelajaran (ADDIE). Alasan menggunakan model ini karena
menjadi efektif karena media yang menarik akan produk pengembangan berbasis komputer yaitu
mengundang reaksi positif siswa, memberi multimedia pembelajaran interaktif.
pengetahuan yang sesuai kebutuhan siswa,
menuntun dan mengaktifkan performance siswa, Berdasarkan model pengembangan Lee & Owens
dan dampak positif siswa dalam pembelajaran. maka prosedur penelitian pengembangan ADDIE
Multi media juga memberi tantangan bagi siswa sebagai berikut.
untuk aktif menggunakan multimedia interaktif,
melatih keterampilan ICT, mendapatkan materi Analisis kebutuhan, dilakukan berdasarkan analisis
yang menarik, dan menguji kemampuan audien, analisis tujuan, analisis tugas, analisis
menyelesaikan soal/test. teknologi, dan analisis media.

Pengembangan MSIJARUT ini diharapkan dapat Desain, merupakan fase perencanaan


meningkatkan keterampilan proses sains kelas XI pengembangan multimedia. Hasilnya berupa
IPA, karena multimedia interaktif yang dihasilkan spesifikasi produk (course design specification)
pada penelitian ini dapat digunakan siswa dalam yang terdiri dari jadwal, tim pengembang,
proses pembelajaran, meningkatkan keterampilan spesifikasi media, struktur pembelajaran, dan
proses siswa yaitu observasi/pengamatan, pengecekan kembali.
mengelompokkan/klasifikasi, menghitung posisi
jaringan, membuat kesimpulan, dan memprediksi Pengembangan produk. Hasil desain akan
materi mengenai struktur dan fungsi jaringan diimplementasikan selama pengembangan menjadi
tumbuhan. Disamping itu, multimedia ini juga akan produk multimedia. Pada tahap ini dilakukan
memudahkan guru dalam membelajarkan siswanya . pembuatan dan perakitan halaman media, penulisan
teks, pemasangan gambar, pembuatan dan
pemasangan animasi, pembuatan dan pemasangan
14
Edu-Sains Volume 1 No.2 Tahun 2013

audio serta pemasangan soal test yang seluruhnya yang menggunakan multimedia interaktif dalam
dikembangkan berbasis interaktif. keterampilan proses sainsnya dianalisis dengan
skala Likert yang dimodifikasi sesuai kebutuhan
Evaluasi. Setelah produk siap, selanjutnya analisis terhadap keterampilan proses sains siswa
dilakukan validasi oleh ahli media, ahli materi, dan pada penelitian pengembangan ini. Selanjutnya
ahli teknologi pembelajaran untuk penyempurnaan data dikonversikan pada nilainya serta dilihat
terhadap produk mutimedia yang dihasilkan. peningkatan nilainya dalam persen. Sugiyono
(2010:134) menyatakan bahwa skala Likert dapat
Implementasi; dilakukan uji coba skala kecil digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
bersamaan dengan evaluasi dan uji coba skala besar persepsi. Data hasil pre-test dan post-test dianlisis
pada 27 siswa kelas XI IPA. menggunakan perhitungan statistik sederhana untuk
melihat nilai rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah
Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini yang selanjutnya dibandingkan antara hasil pretest
merupakan data kualitatif dan kuantitatif. Data dengan hasil postest.
kualitatif berasal dari komentar siswa, validasi ahli
materi, media, dan guru mata pelajaran yang Penilaian perfomans/unjuk kerja ditujukan pada
dianalisis secara deskriptif untuk merevisi produk keenam keterampilan proses sains. Setiap aspek
yang dikembangkan. Data hasil wawancara siswa keterampilan proses mendapat skor maksimum 3
dianalisis dengan skala Likert dengan tingkatan berdasar rubrik penilaian performance yang
sangat kurang, kurang, baik, dan sangat baik. Data digunakan maka jumlah skor maksimum setiap
kuantitatif berupa pre-test dan post-test dianalisis siswa adalah 18. Nilai setiap siswa didapat dengan
secara deskriptif. rumus:

Instrumen pengumpulan data terdiri dari: Lembar


observasi. dokumentasi aktivitas siswa selama
menggunakan multimedia interaktif dalam
pembelajaran. Dengan kriteria: 0 – 37 = Sangat Kurang
38 – 58= Kurang
Lembar observasi digunakan untuk mengukur 59 – 79= Baik
keterampilan proses sains siswa selama belajar 80 – 100= Sangat Baik
menggunakan MSIJARUT berdasarkan rubrik Sumber Sugiono (2009:148).
penskoran keterampilan proses sains, dan penilaian
psikomotorik untuk melihat performance. Soal Penilaian performance sebelum menggunakan
pretest dan post test digunakan untuk mengukur multimedia dengan sesudah mengunakan
efektivitas pembelajaran dilihat dari aspek multimedia dibandingkan peningkatannya dengan
pengetahuan. mencari selisihnya dan persentase kenaikannya.

Angket. Instrumen ini digunakan ntuk mengambil


data kelayakan pengembangan multimedia yang HASIL DAN PEMBAHASAN
disimpan dalam flash memori atau Compact Disc
pembelajaran interaktif struktur dan fungsi jaringan Hasil wawancara pada uji coba kelompok besar
tumbuhan. Aspek yang dinilai meliputi materi, menunjukkan adanya respon positif terhadap
teknologi pendidikan, tampilan, dan daya tarik. penggunaan MSIJARUT. Respon positif siswa
Lembar wawancara. Lembaran ini merupakan berdasarkan hasil wawancara yang menyatakan
pedoman untuk melihat respon siswa terhadap kesan senang karena membuat siswa tertarik untuk
multimedia interaktif yang dihasilkan. belajar, mempermudah siswa mengamati jaringan
tumbuhan, mempermudah siswa mengidentifikasi
Analisis Data. Analisis data dilakukan secara jaringan tumbuhan, mempermudah siswa
deskriptif yaitu uraian yang menjelaskan jawaban mengkomunikasikan struktur dan fungsi jaringan
dari responden dalam angket, wawancara, dan hasil tumbuhan, membantu siswa menyimpulkan struktur
observasi. Hasil angket validasi dianalisis secara dan fungsi jaringan tumbuhan, serta memprediksi
deskriptif dengan mengagregasi substansi keadaan yang dapat terjadi pada tumbuhan. Seperti
wawancara. Data hasil observasi mengenai siswa yang dikemukakan Roblyer dan Doering (2010:171)
15
Wibowo dkk., Pengembangan multimedia ……….

multimedia berperan menolong siswa berkembang akar, batang, dan daun.. Kemampuan ini meningkat
dengan perbedaan individual siswa dalam dari 71,6 menjadi 100 (meningkat 39%).
mengorganisasi dan mempresentasikan informasi.
Keterampilan mengkomunikasikan; siswa meng-
Hasil uji coba kelompok kecil menunjukkan bahwa komunikasikan karakteristik dari setiap jaringan
MSIJRUT dapat digunakan pada pembelajaran pada tumbuhan. Hasilnya meningkat dari 80,3
biologi KD 2.1. yang meliputi identifikasi struktur menjadi 90,1 (meningkat 12%), menunjukkan
jaringan tumbuhan dan mengkaitkannya dengan bahwa multimedia interaktif menyediakan informasi
fungsinya, serta menjelaskan sifat totipotensi yang dapat menjelaskan struktur dan fungsi jaringan
sebagai dasar kultur jaringan. Peningkatan nilai tumbuhan.
post-test dari pre-test dan kenaikan dari
keterampilan proses sains siswa pada 6 siswa (Tabel Mengelompokkan/mengklasifikasi jaringan tum-
1) menunjukkan kelayakan untuk digunakan pada buhan; siswa mengelompokkan jaringan berda-
pembelajaran biologi, khususnya pada materi sarkan fungsi yaitu meristem, permukaan/epidermis,
struktur dan fungsi jaringan tumbuhan. pengangkut, pengisi, dan penyokong. Pengelom-
pokkan berdasarkan struktur selnya yaitu meristem,
Tabel 1. Perbandingan Nilai Rata-rata Performans/Unjuk parenkim, epidermis, floem, xylem, kolenkim, dan
kerja Uji Coba Kelompok Besar sklerenkim. Kemampuan ini meningkat dari 70,4
menjadi 86,4 (meningkat 23%). Hasil pengamatan
Sebelum Setelah yang lengkap mampu membuat siswa terampil
Aspek Keterampilan
No Menggunakan Menggunakan
Proses Sains mengelompokkan jaringan tumbuhan
Multimedia Multimedia
1 Mengamati, jaringan 71,6 100
dibawah mikroskop.
Keterampilan menghitung posisi jaringan pada
2 Mengkomunikasikan, 80,3 90,1 gambar akar, batang, dan daun. meningkat dari 74,1
struktur dan fungsi
jaringan. menjadi 91,4 (meningkat 23%). MSIJARUT
3 Mengklasifikasi, 70,4 86,4 menampilkan kejelasan posisi jaringan pada setiap
jaringan berdasarkan sel
dan fungsi
organ.
4 Menghitung, posisi 74,1 91,4
jaringan tumbuhan Keterampilan menyimpulkan; siswa menyimpulkan
5 Menyimpulkan, struktur 74,1 86,4
dan fungsi jaringan
karektristik sel yang berbeda akan membentuk
6 Memprediksi, keadaan 45,7 81,5 jaringan dan fungsi yang beda. Beberapa jaringan
tumbuhan jika terdapat yang berbeda akan bekerja sama membentuk satu
jaringan yang tidak ada.
7 Rata-rata 69,3 89,3
fungsi yaitu orgam. Sifat totipotensi terjadi karena
8 Predikat Baik Sangat baik adanya jaringan meristem yang menjadi dasar
Keterangan nilai : teknik kultur jaringan. Kemampuan ini meningkat
0 – 37 = Sangat Kurang; 38 – 58= Kurang
59 – 79= Baik; 80 – 100= Sangat Baik
dari 74,1 menjadi 86,4 (meningkat 17%).
Sumber : Sugiyono ( 2009:148)
Keterampilan memprediksi; siswa memprediksi
Rata-rata keterampilan proses sains dari keenam keadaan yang akan terjadi bila salah satu jaringan
siswa menunjukkan kenaikan dari 69,3 menjadi 89,3 tidak ada. Misalnya jika tidak ada jaringan parenkim
(meningkat 29%). Kenaikan keterampilan proses maka tidak terbentuk organ tumbuhan.
sains ini menunjukkan bahwa multimedia interaktif Keterampilam memprediksi meningkat dari 45,7
memberi pengalaman dan keterbilatan siswa dalam menjadi 81,5 (meningkat 78%).
belajar, seperti pernyataan Swaldino et al.
(2011:51), bahwa melibatkan siswa dalam proses Efektivitas MSIJARUT antara lain dilihat dari
belajar akan membuat siswa memperluas perubahan pengetahuannya. Perubahan pengetahuan
pengetahuan dan keterampilan. dapat ditunjukkan dengan meningkatnya hasil
postest siswa jika dibandingan pretestnya. Hasil
Keterampilan mengamati; siswa mengamati postest uji coba kelompok besar memiliki nilai rata-
jaringan preparat penampang melintang akar, rata 91,9 dan nilai rata-rata pretestnya 75,7 (terjadi
batang, dan daun dan menuliskan nama jaringan kenaikan 21%).
serta menggambarkannya yaitu gambar penampang

16
Edu-Sains Volume 1 No.2 Tahun 2013

Kenaikan hasil test dapat dijelaskan dengan ketiga


teori belajar yaitu behaviouristik, cognitive, Hasil evaluasi media oleh validator menunjukkan
constructivis. Multimedia interaktif merupakan bahwa multimedia interaktif ini dikatakan baik
stimulus yang baik pada pembelajaran sehingga karena sudah memanfaatkan prinsip dari
mempengaruhi perilaku siswa untuk belajar. pengembangan multimedia, penggunaan tombol
Penggunaan media interaktif ini mendorong adanya sederhana, estetika pada media terlihat, terdapat
perubahan sikap terhadap materi struktur dan fungsi kesesuaian antara gambar dengan teks, narasi
jaringan tumbuhan. dengan animasi, atau teks dengan animasi. Animasi
yang digunakan sesuai dengan kebutuhan belajar
Secara behavior, seperti dikemukakan oleh Roblyer siswa pada materi struktur dan fungsi jaringan.
dan Doering (2010:36), pemakaian ICT dalam Salah satu validator memberikan predikat yang
pembelajaran akan mempersiapkan secara konsisten sangat baik terhadap multimedia interaktif ini
stimulus yang tangguh dengan penguatan terhadap karena materi yang disampaikan sesuai dengan
setiap individu siswa. Secara kognitif MSIJARUT kompetensi dasar, indikator, dan tujuan
merupakan sumber informasi yang akurat dan pembelajaran.
lengkap sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.
Secara konstruktivis, MSIJARUT memberikan
pengalaman belajar pada siswa sehingga siswa Kesimpulan
dapat membangun pengetahuan baru dengan
membangunnya sendiri yang merupakan hasil Multimedia Interaktif Struktur dan Fungsi
penggabungan pengetahuan lama dan pengetahuan Jaringan Tumbuhan dapat digunakan untuk
dari multimedia interaktif. Seperti yang membantu meningkatkan kualitas pembelajaran
dikemukakan oleh Basham et al. (2011: 7), proses biologi hal ini dapat dilihat berdasarkan respon
berpikir kritis siswa dalam kelas akan terlihat pada siswa, peningkatan pengetahuan siswa, dan
peningkatan performans siswa termasuk didalamnya peningkatan unjuk kerja/performance yang
siswa mengerti materi pelajaran, menjelaskan ditunjukkan pada keterampilan proses sains siswa.
argumentasi secara kritis, serta membangun Penggunaan multimedia ini juga meningkatan nilai
pengetahuan untuk menyimpulkan materi rata-rata keterampilan proses sains siswa
pembelajaran dengan penuh keyakinan. berdasarkan penilaian unjuk kerja. Siswa aktif
melakukan keenam keterampilan proses sains.
Selama menggunakan multimedia interaktif, terjadi Respon yang menyenangi multimedia interaktif
interaksi antara siswa dengan media; Siswa dapat merupakan dampak dari pemanfaatan prinsip
bernavigasi sendiri tanpa melihat petunjuk multimedia interaktif dalam pengembangan media
penggunaan media. Kejelasan simbol tombol pada ini, sehingga siswa mengalami pembelajaran yang
multimedia mempermudah siswa dengan cepat menyenangkan. Kemampuan kognitif dan
dapat memahami alur dari isi multimedia. Semua konstruksi siswa dalam belajar ditunjukkan dengan
kontrol yang dilakukan siswa sebagai pengguna peningkatan pengetahuan setelah menggunakan
multimedia diberi tanggapan sangat baik, sangat multimedia interaktif dilihat dari kenaikan hasil
lancar, atau sudah dilakukan dengan benar oleh postest bila dibandingkan pretes. Keterampilan
observer. Siswa mendapatkan informasi setiap proses sains yang sangat terbantu dengan
jaringan berupa teks, gambar, narasi dengan menggunakan Multimedia Interaktif ini adalah
mengklik tombol navigasi. Siswa menggerakkan pengamatan setiap jenis jaringan tumbuhan,
animasi pada tampilan organ dan kultur jaringan. mengkomunikasikan karakteristik setiap jaringan
Siswa melakukan unjuk kerja setelah melihat video tumbuhan, mengklasifikasi jaringan tumbuhan
LKS pada media. Siswa mengerjakan latihan pada berdasarkan fungsi dan jenis selnya, dan
LKS di media dan media merespon jawaban siswa menghitung posisi jaringan pada organ akar, batang,
yang salah dengan menunjukkan jawaban yang dan daun. Tahapan-tahapan tersebut pada akhirnya
benar berikut hasil penilaian hasil latihan LKS. mempermudah siswa melakukan keterampilan
Siswa mengerjakan soal evaluasi pada media dan proses sains dasar yang cukup sulit yaitu
hasil jawaban akan direspon dengan menunjukkan menyimpulkan dan memprediksi keadaan bila
skore untuk setiap nomor soal berikut terdapat jaringan yang rusak atau tidak ada.
ketercapaiannya terhadap kriteria ketuntasan
minimal.
17
Wibowo dkk., Pengembangan multimedia ……….

DAFTAR PUSTAKA Teaching. New York. Pearson education,


Inc.

Lee, W. W. dan Owens, D.L. 2004. Multimedia Sugiyono. 2007. Metode penelitian Metode
Based Instructional Design. San Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D.
Francisco: Peiffer. Jakarta: Alfabeta.

Mayer, R.E. 2009. Multimedia Learning Prinsip- Sutrisno. 2011. Pengantar Pembelajaran Inovatif
prinsip dan Aplikasinya, Terjemahan B. T. Berbasis Teknologi Informasi&
Indrojarwo, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Komunikasi. GP Press. Jakarta.

Rezba, R.J., Sparague, C.R., Mcdonnough, J.T., and Swaldino, S.E., Lowther, D.L., Russell, J. D. 2011.
Matkins, J.J. 2007. Learning & Instructional Technology & Media for
Assessing ScienceProcess Sklls fifth Learning, edisi-9, Terjemahan Rahman,
edition. Amerika : Kendall Hunt Arif., Prenada Media Group, Jakarta.
Publishing Company.

Roblyer, M.D. dan Doering, A.H., 2010.


Integrating Educational Technology into

18

Вам также может понравиться