Вы находитесь на странице: 1из 13

DAFTAR ISI

Kata pengantar.....................................................................................................................i

Daftar Isi..............................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1

1.2 Tujuan............................................................................................................................2

1.3 Manfaat..........................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profesi Bidan ................................................................................................................3

2.2 Profesionalisme Bidan..................................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan...................................................................................................................6

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ...................................................................................................................9

4.2 Saran..............................................................................................................................9

Daftar Pustakka

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah menunjukan bahwa kebidanan merupakan salah satu profesi tertua didunia
sejak adanya peradaban umat manusia. Bidan lahir sebagai perempuan terpercaya dalam
mendampingi dan menolong ibu-ibu yang melahirkan. Profesi ini telah mendudukan peran
dan profesi sisii seorang bidan menjadi terhormah dimasyarakat, karena tugas yang
diembaannya sangat mulia dalam upaya memberikan semangat dan membesarkan hati ibu-
ibu.disamping itu, bidan dengan setia mendampingi dan menolong ibu-ibu dalam melahirkan
sampai sang ibu mampu merawat bayinya dengan baik.

Sejak jaman prasejarah, dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari mesir (siprah
dan poah), yang berani mengambil resiko membela keselamatan bayi-bayi laki-laki bangsa
yahudi (sebagai orang-orang yang terjajah oleh bangsa mesir) yang diperintahkan oleh firaun
untuk dibunuh. Mereka sudah menunjukan sikap etika moral yang tinggi dan takwa kepada
tuhan dalam membela orang-orang yang berada pada posisi lemah, yang pada jaman modern
ini, kita sebut peran advokasi. Dalam menjalankan tugas dan prakteknya, bidan berkerja
berdasarkan pada pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja, standar praktik
pelayanan, dan kode etik profesi yang dimilikinya.

Angka kematian ibu dan anak di Indonesia sangat tinggi khususnya pada jaman
pemerintahan Hindia-Belanda, karena pada jaman dahulu persalinan masih ditolong oleh
dukun. Dengan kemajuan jaman, pada saat ini persalinan ditolong oleh bidan.

Bidan adalah seorang yang telah menjalani program pendidikan bidan, yang diakui
oleh negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan study terkait kebidanan serta
memenuhi persyaratan untuk terdaftar dan atau memiliki izin formal untuk praktek bidan.

Dalam menjalankan tugasnya, bidan melakukan kolaborasi, konsultasi, dan merujuk


dengan kondisi pasien, kewenangan dan kemampuannya. Bidan dalam melaksanakan peran
fungsi dan tugasnya didasarkan pada kemampuan dan kewenangan yang diberikan.
Kewenangan tersebut diatur melalui peraturan menteri kesehatan (Permenkes).

1
Permenkes yang menyangkut wewenang bidan selalu mengalami perubahan sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan masyarakat serta kebijakan pemerintah dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.

1.2 Tujuan

- Berkunjung ke RB, sekaligus mengunjungi bidan yang ada di RB tersebut

1.3 Manfaat

- Melihat secara lansung seperti apa praktek bidan sebenarnya

- Mengetahui cara bidan berinteraksi dengan klien secara lansung

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1PROFESI BIDAN

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap


suatupengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.

Sebagai anggota profesi, bidan mempunyai ciri khas yang khusus, yaitu sebagai
pelayan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Bidan
mempunyai tugas yang sangat untuik, yaitu :

1. Selalu mengedepankan fungsi Ibu sebagai pendidik bagi anak-anaknya.


2. Memiliki kode etik dengan serangkaian pengetahuan ilmiah yang didapat melalui
proses pendidikan dan jenjang tertentu.
3. Keberadaan bidan diakui memiliki organisasi profesi yang bertugas
meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
4. Anggotanya menerima jasa atas pelayanan yang dilakukan dengan tetap
memegang teguh kode etik profesi.
Hal tersebut akan terus diupayakan oleh para bidan sehubungan dengan anggota
profesi yang harus memberikan pelayanan profesional. Tentunya harus diimbangi dengan
kesempatan memperoleh pendidikan lanjutan, pelatihan, dan selalu berpartisipasi aktif dalam
pelayanan kesehatan.
Sehubungan dengan profesionalisme jabatan bidan, perlu dibahas bahwa bidan
tergolong jabatan profesional. Jabatan ditinjau dari dua aspek, yaitu Jabatan struktural dan
Jabatan Fungsional. Jabatan Struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dan diatur
berjenjang dalam suatu organisasi, sedangkan Jabatan Fungsional adalah jabatan yang
ditinjau serta dihargai dari aspek fungsinya yang vital dalam kehidupan masyarakat dan
negara.
Selain fungsi dan perannya yang vtal dalam kehidupan masyarakat, jabatan fungsional
juga berorientasi kualitatif.
3
Dalam konteks inilah jabatan bidan adalah jabatan fungsional profesional, dan wajar apabila
bidan mendapat tunjangan profesional.
Bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu :
 Bidan disiapkan melalui pendidikan formal agar lulusannya dapat melaksanakan
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya secara profesional.
 Bidan memiliki alat yang dijadikan panduan dalam menjalankan profesinya, yaitu
standar pelayanan kebidanan, kode etik, dan etika kebidanan.
 Bidan memiliki kelompok pengetahuan yang jelas dalam menjalankan
profesinya.
 Bidan memiliki kewenangan dalam menjalankan tugasnya.
 Bidan memberi pelayanan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
 Bidan memiliki organisasi profesi.
 Bidan memiliki karakteristik yang khusus dan dikenal serta dibutuhkan
masyarakat.
 Profesi bidan dijadikan sebagai suatu pekerjaan dan sumber utama penghidupan.

2.2PROFESIONALISME BIDAN

ARTI, dan CIRI JABATAN PROFESIONAL

Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Walau demikian,
istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktifitas yang menerima bayaran, sebagai
lawankata dari amatir.
Seorang pekerja profesional dalam bahasa keseharian adalah seorang pekerja yang
terampil atau cakap dalam kerjanya, meski keterampilan atau kecakapan tersebut merupakan
hasil minat dan belajar serta kebiasaan.
C. V Good menjelaskan bahwa jenis pekerjaan profesional memiliki ciri-ciri tertentu,
yaitu : memerlukan persiapan atau pendidikan khusus bagi pelakunya (membutuhkan
pendidikan pra jabatan yang relevan), kecakapannya memenuhi persyaratan yang telah
dibakukan oleh pihak yang berwenang (misalnya : organisasi profesional, konsorsium, dan
pemerintah), serta jabatan tersebut mendapat pengakuan dari masyarakat dan negaranya.

4
Secara rinci ciri-ciri jabatan profesional adalah sebaga berikut:

1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahua teoretis


2. Asosiasi profesionil
3. Pendidikan ekstensif
4. Ujian kompetensi
5. Pelatihan institutional
6. Lisensi
7. Otonomi kerja
8. Kode etik
9. Mengatur diri
10. Layanan publik dan altruisme
11. Status dan imbalan yang tinggi

Perilaku profesional bidan:


1. Bertindak sesuai keahliannya
2. Mempunyai moral yang tinggi
3. Bersifat jujur
4. Tidak melakukan coba-coba
5. Tidak memberikan janji yang berlebihan
6. Mengembangkan kemitraan
7. Terampil berkomunikasi
8. Mengenal batas kemampuan
9. Mengadvokasi pilihan ibu

5
BAB III

PEMBAHASAN

Bidan yang kami kunjungi, beralamat dijalan H.junaedi, gg.saimin no.60 RT 04 RW


01 kemangisan. Bernama bidan Hj. Yusna syukur, beliau lulus pendidikan akademik
kebidanan pada tahun 1972 jadi beliau sudah berprofesi sebagai bidan selama 28 tahun.
Tetapi beliau sudah pensiun sajak 4 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2006.

Bidan Hj.yusna syukur, mempunyai rumah bersalin yang beralamat dijalan


H.junaedi,gg.saimin no.60 RT 04 RW 01 kemangisan.dirumah bersalinnya memiliki fasilitas:

1. Ruang tunggu periksa


2. Ruang periksa
a. Tempat tidur periksa
b. Pengukur tinggi badan
c. Timbangan berat badan
d. Toilet
e. Wastafel
f. Peralatan bidan
g. Obat-obatan
3. Ruang arsip
a. Lemari untuk menyimpan data
b. Lemari untuk menyimpan peralatan bayi
c. Peralatan kebutuhan bayi
4. Ruang tunggu kamar VIP
5. Kamar VIP
a. Tv
b. Ac
c. Kulkas
d. Dispenser
e. Tempat tidur
f. Tempat tidur bayi
6
g. Toilet
h. Lemari
6. Kamar kelas 1
a. Tempat tidur
b. Tempat tidur bayi
c. Tv
d. Ac
e. Lemari
7. Ruang tunggu kamar kelas 1
8. Dapur untuk pasien
9. Kamar kelas 3
a. Tiga tempat tidur ukuran kecil
b. Tiga Lemari ukuran kecil
c. Wastafel
10. Ruang bersalin
a. Tempat tidur bersalin
b. Tempat tidur bayi
c. Tempat memandikkan bayi
d. Timbangan bayi
e. Alat pengukur panjang bayi
f. Wastafel
g. Lemari peralatan bidan,peralatan bayi,dan obat-obatan
h. Toilet
11. Kamar perawat

bidan Hj.yusna syukur merupakan salah satu bidan delima. Bidan delima adalah
bidanb yang berkualitas,terampil, dan kompeten. Bila ingin menjadi bidan delimaada
beberapa acuan tertentu, acuan tersebut bisa di nilai dengan menilai diri sendiri.
Seorang bidan harus mempunyai semua catatan tentang pasiennya, catatan tersebut
biasanya berisi nama,umur pasien, alamat,riwayat penyakit,dan riwayat persalinan.

7
Kriteria seorang bidan :
- Jujur
- Ramah
- Bermasyarakat
- Rapi
- Tidak bole mengunakan perhiasan
- Harus selalu cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
- Universal pencegahan infeksi (bidan dan pasien)
- Tulus
- Menjadi pendengar yang baik
- Memberikan penjelasan yang dapat dimengerti
- Pencatatan lengkap ( dokumentasi dan arsip )
- Waspada anavilatik syok

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Bidan memiliki peran unik dalam memberi pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak,
yakni saling melengkapi dengan tenaga kesehatan profesional lainnya. Bidan harus selalu
mengembangkan dirinya agar mampu memenuhi penningkatan kebutuhan kesehatan kliennya
(ibu dan anak)

4.2 Saran

- Untuk calon bidan, tidak harus sepenuhnya mengacu pada teori karena dilapangan
tidak sepenuhnya sesuai dengan materi
- Bidan harus memiliki banyak keterampilan
- Seorang calon bidan harus belajar menjadi seorang yang disiplin

DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, Dkk. 2010. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Graha Ilmu


Soepardan, Suryani. 2006. Konsep Kebidanan. Bandung: EGC

KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia- Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Dalam menyusun makalah ini
kami saling bekerjasama satu sama lain. Penyusunan makalah ini sesuai dengan hasil
kunjungan ke rumah bersalin yang kami kunjungi beberapa waktu yang lalu.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran
yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat dipahami dan bermanfaat bagi kita semua.

Serpong, Desember 2010.

Penyusun

KONSEP KEBIDANAN
( Laporan Kunjungan Rumah Bersalin Hj. Yusna Syukur Rivai )

Kelompok 2

Kelas : 1 D

Intan Permata Sari Siregar


Ismi Suntiah
Mentari Tri Astuti
Mia Dessy Natalia
Nuraini Dewi
Nurdiana Safitri
Nurfitrianingsih
Nurmala
Nurmi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN


2010/2011

Вам также может понравиться