Вы находитесь на странице: 1из 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sedimentasi yang merupakan pengendapan partikel dari suspensi merupakan
masalah yang sering ditemui dalam praktik teknik kimia. Terutama ketika kita
hendak memisahkan partikel-partikel dari alur fluida sehingga fluida tersebut bebas
dari kontaminan partikel, lalu untuk memulihkan partikel-pertikel sebagai produk
(seperti pemulihan fasa terdispersi pada ekstraksi cair-cair), serta untuk memisahkan
partikel-partikel menjadi fraksi-fraksi dengan ukuran atau densitas yang berbeda
dengan cara menyuspensikan partikel-pertikel tersebut kedalam sesuatu fluida.
(Anonim1, Tanpa tahun)
Aplikasi sedimentasi mencakup penyisihan padatan dari limbah cair,
pengendapan kristal-kristal larutan induk, pemisahan campuran cair-cair dari suatu
tahapan ekstraksi di dalam settler, pengendapan partikel-partikel pangan padat dari
pangan cair dan pengendapan campuran kental dari proses leaching kacang kedelai.
Partikel-partikel tersebut dapat berupa partikel-partikel padat atau tetesan-tetesan
cairan. (Iriany & Taslim, 2008)
Karena pentingnya pemahaman tentang proses sedimentasi dengan mengingat
aplikasinya yang begitu luas dalam bidang industri maka perlu dilakukan suatu
percobaan sedimentasi dengan tujuan untuk melaksanakan proses pemisahan secara
mekanik dan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan
sedimentasi, serta mengestimasi kecepatan settling partikel.

1.2 Perumusan Masalah


Perumusan masalah dari percobaan Sedimentasi ini adalah bagaimana bahan
yang akan di percobakan akan mengendap di dalam wadah yang telah disediakan
dengan masing-masing variasi konsentrasi dan waktu, bagaimana sedimentasi
(pengendapan) itu dapat berlangsung, dan bagaimana perbandingan yang terjadi pada
wadah yang berbeda untuk variasi konsentrasi dan waktu.
1.3 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan Sedimentasi adalah:
1. Untuk mengetahui cara melaksanakan proses pemisahan secara mekanik.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sedimentasi.
3. Untuk mengetahui mengestimasi kecepatan settling partikel.

1.4 Manfaat Percobaan


Manfaat yang dapat diperoleh praktikan dari percobaan ini adalah:
1. Dapat mengetahui bagaimana terjadinya proses sedimentasi.
2. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya sedimentasi.
3. Dapat mengaplikasikan sedimentasi dalam industri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sedimentasi
Sedimentasi adalah pemisahan padatan dan cairan (solid-liquid) dengan
menggunakan gaya gravitasi untuk mengendapkan partikel suspensi, baik dalam
pengolahan air bersih (IPAM), maupun dalam pengolahan air limbah (IPAL). Ada
empat kelas atau jenis pengendapan partikel secara umum yang didasarkan pada
konsentrasi dari partikel yang saling berhubungan. Kriteria ini secara langsung
mempengaruhi konstruksi dan disain sedimentasi. Empat jenis Pengendapan tersebut
adalah masing-masing terjadi pada pengolahan air bersih maupun pengolahan air
limbah.
Pertama adalah Discrete settling adalah pengendapan yang memerlukan
konsentrasi suspended solid yang paling rendah, sehingga analisisnya menjadi yang
paling sederhana. Di dalam Discrete settling, partikel secara individu mengendap
dengan bebas dan tidak mengganggu atau tidak mencampuri pengendapan dari
partikel lainnya. Contoh aplikasi dari Discrete settling adalah grit chambers.
Jenis pengendapan kedua adalah flocculant settling. Pada flocculant settling
inilah konsentrasi partikel cukup tinggi terjadi pada penggumpalan (agglomeration).
Peningkatan rata-rata massa partikel ini menyebabkan partikel karam lebih cepat.
Flocculant settling banyak digunakan pada primary clarifier.
Jenis yang ketiga adalah Hindred Settling. Di dalam Hindred Settling, atau
Zone Settling, konsentrasi partikel adalah tidak terlalu tinggi (cukup) kemudian
partikel bercampur dengan partikel lainnya dan kemudian mereka karam
bersama-sama. Hindred Settling sebagian besar digunakan di dalam secondary
clarifiers.
Jenis terakhir adalah Compression Settling. Compression Settling berada pada
konsentrasi yang paling tinggi pada suspended solid dan terjadi pada jangkauan yang
paling rendah dari clarifiers. Pengendapan partikel dengan cara memampatkan
(compressing) massa partikel dari bawah. Tekanan (compression) terjadi tidak
hanya di dalam zone yang paling rendah dari secondary clarifiers tetapi juga di
dalam tangki sludge thickening. Secara aktual sedimentasi terdiri dari rectangular
dan circular. Bak single-rectangular akan lebih ekonomis dibandingkan dengan
bak circular pada ukuran yang sama; bagaimanapun, jika banyak tangki diperlukan,
unit rectangular dapat dibangun dengan dinding pada umumnya dan menjadi yang
paling hemat. ( Syahputra Benny, 2006 )

Gambar 2.1 Primary Clarifier

2.2 Discrete Particle Settling


Pengendapan sebuah discrete particle di dalam air hanya dipengaruhi oleh
karakteristik air dan partikel yang bersangkutan dan dapat diterangkan dengan
rumus-rumus sederhana dalam mekanika fluida. Yang dimaksud dengan discrete
particle adalah partikel yang tidak mengalami perubahan bentuk, ukuran maupun
berat selama partikel tersebut mengendap. Proses pengendapan partikel berlangsung
semata-mata akibat pengaruh gaya partikel atau berat sendiri partikel. Pengendapan
akan berlangsung sempurna apabila aliran dalam keadaan tenang ( aliran laminar ).
Akibat beratnya sendiri, partikel yang mempunyai rapat masa lebih besar dari
rapat masa air akan bergerak vertical ke bawah. Gerakan partikel di dalam air yang
tenang akan diperlambat oleh gaya hambatan akibat kekentalan air (drag force)
sampai dicapai suatu keadaan dimana besar gaya hambatan setara dengan gaya berat
efektif partikel di dalam air. Setelah itu gerakan partikel akan berlangsung secara
konstan dan disebut terminal settling velocity.
Gaya berat partikel dalam air (impelling force) merupakan resultant antara
gaya berat partikel dan gaya apung (buoyant force).
Fi = Fv – Fb ………………………………………(1)
dengan :
Fi = gaya berat efektif partikel dalam air,
Fv = gaya berat partikel,
Fb = gaya apung.
Apabila Fv = ρs . g . Vp dan Fb = ρv . g . Vp, maka :
Fi = ( ρs – ρw ). g . Vp ………………………… (2)
dengan :
ρs = rapat masa partikel,
ρw = rapat masa air,
g = percepatan gravitasi bumi,
Vp = volume partikel
Gaya hambatan yang dialami selama partikel bergerak di dalam air dipengaruhi
oleh kekasaran, ukuran, bentuk, dan kecepatan gerak partikel serta rapat masa dan
kekentalan air.
Gaya hambatan yang dialami selama partikel bergerak di dalam air dipengaruhi
oleh kekasaran, ukuran, bentuk, dan kecepatan gerak partikel serta rapat masa dan
kekentalan air.
Fd = ½ . CD . Ap . ρ . Vs2 …………………………… (3)
dengan : Fd = gaya hambatan,
Ap = luas proyeksi partikel,
Vs = kecepatan gerak partikel,
CD = koefisien hambatan.
Koefisien drag merupakan fungsi dari bentuk partikel dan bilangan Reynolds
(Re).
CD = 24/ Re ………………………………………..(4)
Re = ( dp . ρw . Vs ) / µ ……………………………(5)
dengan : dp = diameter partikel,
µ = angka kekentalan dinamis.
Hubungan antara bentuk partikel, bilangan Reynolds dan koefisien drag dapat
dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.2 koefesien drag dari spheres, disk dan silinder

Proses pengendapan berlangsung dengan kecepatan konstan dan keadaan ini


dicapai apabila Fi = FD, sehingga :

Dengan menganggap bahwa partikel yang diendapkan berbentuk bola, maka:


selanjutnya :

Dengan mensubstitusikan persamaan (4) dan (5) ke persamaan (8), maka


diperoleh :

Persamaan (9) ini disebut hukum stoke mengenai terminal settling velocity atau
kecepatan pengendapan.
Untuk memperoleh hasil yang optimal, maka kolam pengendapan dirancang
berdasarkan ukuran butir yang paling dominan. Apabila kecepatan pengandapan
partikel tersebut vt , maka semua partikel yang mempunyai kecepatan pengendapan
sama atau lebih besar dari vt akan diendapakan pada dasar kolam. Dengan demikian
apabila luas permukaan kolam A, maka besarnya laju pemisahan partikel dari aliran
air adalah
Q = A . vt ………………………………….. (10).
Selanjutnya : vt = Q / A dan disebut laju pembebanan permukaan (surface
loading rate atau overflow rate ). Jadi lau pembebanan permukaan setara dengan
kecepatan pengandapan. ( Zhang Jie, Tanpa tahun )

2.3 Flocculant Settling


Partikel yang berada dalam larutan encer sering tidak berlaku sebagai partikel
mandiri (discrete particle) tetapi sering membentuk gumpalan (flocculant particle)
selama mengalami proses sedimentasi. Bersatunya beberapa partikel membentuk
gumpalan akan memperbesar rapat masanya, sehingga akan mempercepat
pengendapannya.
Proses penggumpalan (flocculation) di dalam kolam pengendapan akan terjadi
tergantung pada keadaan partikel untuk saling berikatan dan dipengaruhi oleh
beberapa variabel seperti laju pembebanan permukaan, kedalaman kolam, gradient
kecepatan, konsentrasi partikel di dalam air dan range ukuran butir. Pengaruh dari
variabel-variabel tersebut dapat ditentukan dengan percobaan sedimentasi.
Karakteristik dari pengendapan partikel flok, dapat ditentukan dengan
percobaan yang menggunakan sebuah kolom pengendapan. Untuk mendapatkan hasil
yang memuaskan digunakan kolom dengan tinggi 3 m dan diameter 150 mm. kolom
pengendapan dilengkapi dengan krans pengambil sampel air dengan jarak vertical
0,6 m. dengan hati-hati kolom diisi dengan larutan suspense sehingga diperoleh
distribusi ukuran butir yang cukup seragam pada sepanjang kolom dan dijaga agar
partikel mengendap dalam suasana tenang.
Pengambilan sampel air dilakukan berdasarkan variasi waktu dan kedalaman
air. Untuk selanjutnya sampel air dianalisis kandungan partikelnya. Fraksi partikel
yang mengendap selanjutnya diplotkan dengan variasi waktu dan keadaan, seperti
disajikan pada gambar berikut :

Gambar 2.3 kolom pengendapan dan kurva pengendapan untuk partikel floktulan

2.4 Hindered Settling


Ketika konsentrasi suatu partikel dalam suatu suspensi ditingkatkan, maka
partikel-partikel akan menjadi sangat dekat satu sama lain sehingga menyebabkan
waktu pengendapan secara bebas partikel-partikel tersebut menjadi berkurang karena
cairan harus melewati daerah sempit diantara partikel-partikel bersebelahan yang
tumpang-tindih sehingga waktu pengendapannya lebih lama. Fenomena dimana
percepatan endapan partikel yang dihambat disebut dengan hindered settling.
Bentuk paling umum dari hindered settling adalah ketika konsentrasi partikel
begitu tinggi maka keseluruhan suspensi akan lama berada dalam satu zona yang
disebut zona settling. Zona ini sangat mudah untuk dikenali karena sangat jelas
terlihat. Gambar 2.3 memperlihatkan beberapa zona sedimentasi pada kolom batch-
settling. Selanjutnya setelah beberapa waktu bagian atas dari kolom akan mulai
membentuk suatu zona jernih yang bebas dari partikel. Zona ini akan terus
bertambah tingginya seiring proses pengendapan. Selain itu pada bagian bawah dari
suspensi juga akan mulai terbentuk zona endapan dari partikel yang semakin lama
semakin tinggi keatas sampai proses sedimentasi selesai.

Gambar 2.4 Test kolom settling pada suspensi untuk menentukan


beberapa zona pengendapan.

Aplikasi yang penting dari Hindered Settling adalah dalam mendesain sebuah
tank sedimentasi untuk proses lumpur aktif. Hindered Settling juga berperan besar
dalam proses penjernihan air.
Untuk menentukan hubungan antara kecepatan settling (Vp) dengan
konsentrasi volumetrik pada hindered settling biasanya menggunakan persamaan
empirik dan analitik. Terdapat beberapa rumus untuk hubungan tersebut. Persamaan
Richardson menunjukkan bahwa:
Vp=Vs * En
Dimana E = (1-c), merupakan lubang pori pada suspensi, c adalah total volum
suspensi yang ditempati oleh partikel dan n adalah indeks dari bilangan reynold dan
ukuran dari partikel. ( Zhang Jie, Tanpa tahun )

2.5 Compression Settling


Konsentrasi partikel yang sangat tinggi dapat menimbulkan zona pengendapan
pertikel yang mencapai batas lantai tank pengendapan. Dimana masing-masing
partikel terus saling bersentuhan. Kelanjutan dari pengendapan dapat dicapai hanya
dengan pemberian kompresi yang akan mereduksi jumlah cairan .
Tipe pengendapan ini disebut compression settling. Yang diilustrasikan dengan
bagian paling bawah dari zona settling pada gambar 2.3 dimana endapan pada bagian
bawah mengalami kompresi dibawah berat partikel diatasnya.
Salah satu aplikasi dari Compression Settling adalah digunakan dalam proses
pengentalan dengan gravitasi. (Anonim2, Tanpa tahun)

Вам также может понравиться