Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
2.1 Sedimentasi
Sedimentasi adalah pemisahan padatan dan cairan (solid-liquid) dengan
menggunakan gaya gravitasi untuk mengendapkan partikel suspensi, baik dalam
pengolahan air bersih (IPAM), maupun dalam pengolahan air limbah (IPAL). Ada
empat kelas atau jenis pengendapan partikel secara umum yang didasarkan pada
konsentrasi dari partikel yang saling berhubungan. Kriteria ini secara langsung
mempengaruhi konstruksi dan disain sedimentasi. Empat jenis Pengendapan tersebut
adalah masing-masing terjadi pada pengolahan air bersih maupun pengolahan air
limbah.
Pertama adalah Discrete settling adalah pengendapan yang memerlukan
konsentrasi suspended solid yang paling rendah, sehingga analisisnya menjadi yang
paling sederhana. Di dalam Discrete settling, partikel secara individu mengendap
dengan bebas dan tidak mengganggu atau tidak mencampuri pengendapan dari
partikel lainnya. Contoh aplikasi dari Discrete settling adalah grit chambers.
Jenis pengendapan kedua adalah flocculant settling. Pada flocculant settling
inilah konsentrasi partikel cukup tinggi terjadi pada penggumpalan (agglomeration).
Peningkatan rata-rata massa partikel ini menyebabkan partikel karam lebih cepat.
Flocculant settling banyak digunakan pada primary clarifier.
Jenis yang ketiga adalah Hindred Settling. Di dalam Hindred Settling, atau
Zone Settling, konsentrasi partikel adalah tidak terlalu tinggi (cukup) kemudian
partikel bercampur dengan partikel lainnya dan kemudian mereka karam
bersama-sama. Hindred Settling sebagian besar digunakan di dalam secondary
clarifiers.
Jenis terakhir adalah Compression Settling. Compression Settling berada pada
konsentrasi yang paling tinggi pada suspended solid dan terjadi pada jangkauan yang
paling rendah dari clarifiers. Pengendapan partikel dengan cara memampatkan
(compressing) massa partikel dari bawah. Tekanan (compression) terjadi tidak
hanya di dalam zone yang paling rendah dari secondary clarifiers tetapi juga di
dalam tangki sludge thickening. Secara aktual sedimentasi terdiri dari rectangular
dan circular. Bak single-rectangular akan lebih ekonomis dibandingkan dengan
bak circular pada ukuran yang sama; bagaimanapun, jika banyak tangki diperlukan,
unit rectangular dapat dibangun dengan dinding pada umumnya dan menjadi yang
paling hemat. ( Syahputra Benny, 2006 )
Persamaan (9) ini disebut hukum stoke mengenai terminal settling velocity atau
kecepatan pengendapan.
Untuk memperoleh hasil yang optimal, maka kolam pengendapan dirancang
berdasarkan ukuran butir yang paling dominan. Apabila kecepatan pengandapan
partikel tersebut vt , maka semua partikel yang mempunyai kecepatan pengendapan
sama atau lebih besar dari vt akan diendapakan pada dasar kolam. Dengan demikian
apabila luas permukaan kolam A, maka besarnya laju pemisahan partikel dari aliran
air adalah
Q = A . vt ………………………………….. (10).
Selanjutnya : vt = Q / A dan disebut laju pembebanan permukaan (surface
loading rate atau overflow rate ). Jadi lau pembebanan permukaan setara dengan
kecepatan pengandapan. ( Zhang Jie, Tanpa tahun )
Gambar 2.3 kolom pengendapan dan kurva pengendapan untuk partikel floktulan
Aplikasi yang penting dari Hindered Settling adalah dalam mendesain sebuah
tank sedimentasi untuk proses lumpur aktif. Hindered Settling juga berperan besar
dalam proses penjernihan air.
Untuk menentukan hubungan antara kecepatan settling (Vp) dengan
konsentrasi volumetrik pada hindered settling biasanya menggunakan persamaan
empirik dan analitik. Terdapat beberapa rumus untuk hubungan tersebut. Persamaan
Richardson menunjukkan bahwa:
Vp=Vs * En
Dimana E = (1-c), merupakan lubang pori pada suspensi, c adalah total volum
suspensi yang ditempati oleh partikel dan n adalah indeks dari bilangan reynold dan
ukuran dari partikel. ( Zhang Jie, Tanpa tahun )