Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2013
Coaching Indonesia received international approval
from the International Coach Federation (ICF) as the
first provider in Indonesia eligible to conduct
coaching certification programs based on ICF ethics
and competencies.
2014
Our director, Al Falaq Arsendatama, has been
awarded as the first Professional Certified Coach
(PCC) in Indonesia and have also been entitled as
one of the first ICF Registered Mentor in the country.
2016
Through its academy, Coaching Indonesia has
graduated over 350 coaches with international
standards of ICF competencies.
Coaching di Indonesia
Mengapa penting?
§ Kesadaran terhadap
peran human capital
§ Perubahan budaya dan
generasi
§ Orientasi pada perilaku,
bukan sekedar hasil.
§ Memaksimalkan potensi
manusia.
Coach: Al Falaq Arsendatama, MIT, PCC
§ Executive Coach
§ Founder and Director of Coaching Indonesia
§ Professional Certified Coach (PCC) of ICF
§ Past President of ICF Jakarta Charter Chapter
§ ICF Registered Mentor
§ Over 1500 hours coaching experience
§ Professional background: oil & gas, FMCG and
consulting. Major clients include:
Coach: Mutia P Soerahardjo, ACC
§ Executive Coach
§ Certified Executive Coach
§ Gallup Certified Strength-based Coach
§ Over 200 hours coaching experience
§ 20 years of corporate experience in banking industry
§ Major clients include:
Get to Know
Introduce yourself:
• Nama?
• Role di organisasi?
Download this presentation at:
www.coachingindonesia.com/bpjs/cfe.pdf
§ Coaching Definition
§ Active Listening
§ Powerful Questioning
§ Coaching Model
§ Demo
§ Coaching Practice
Definisi Coaching
Hubungan kemitraan
dengan individu melalui
proses kreatif yang
ditujukan untuk
memaksimalkan potensi
personal dan profesional
dirinya.
Apa itu Coaching?
Kemitraan (partnership)
§ Goal disepakati.
Proses kreatif
§ Percakapan dua arah.
§ Menggali fakta dan memunculkan ide.
Memaksimalkan potensi
§ Ada action plan.
§ Follow up and review.
Skenario 1: Persoalan Pribadi
§ Lidya (34 tahun), staff akunting.
§ Sering datang terlambat.
§ Kinerja menurun.
§ Menghadapi masalah pribadi dengan
suaminya.
§ Diajak berbicara untuk mengetahui
asal muasal persoalannya.
§ Diberi nasihat untuk ikhlas dan
sabar.
Counseling Coaching
LEADER AS COACH
§ Prinsip Leader as
Coach
§ Kapan Directing,
Mentoring, Coaching?
Leader as Coach
Mengutamakan kolaborasi dan kreatifitas, bukan
memerintah dan mengendalikan
Diberikan ketika:
§ Menyelesaikan
masalah darurat
yang membutuhkan
keputusan cepat.
§ Menetapkan tujuan
jangka panjang.
Memberikan
§ Menetapkan
arahan/petunjuk secara
jelas. indikator kinerja.
Mentoring
Diberikan ketika:
• Mendampingi seseorang
yang sedang mempelajari
pengetahuan dan skill
baru.
• Berbagi pengalaman dan
best practice.
Mengajari dan
membekali • Memberikan saran atau
feedback untuk
pembelajaran.
Coaching
Diberikan ketika:
• Mengembangkan potensi orang
lain.
• Menfasilitasi perubahan
perilaku.
• Menyelesaikan masalah yang
Memberdayakan membutuhkan eksplorasi.
dan • Mengidentifikasi peluang baru.
memaksimalkan
• Membuat strategi bersama.
• Mendorong orang lain
melampaui zona nyamannya.
Mentoring
§ Individu belajar dari
orang lain.
§ Mentor mengajari.
Coaching
• Individu belajar dari
dirinya.
• Coach menfasilitasi.
Mengatur proses
percakapan coaching
dalam alur yang logis dan
terstruktur.
Percakapan Coaching
§ Ada kejelasan agenda dan
tujuan yang ingin ingin
dicapai.
§ Melibatkan pemetaaan,
penggalian dan membangun
ide.
§ Bila momennya tepat, ada
sharing pengetahuan dan
pengalaman.
§ Diakhiri dengan kesepakatan
action plan dan komitmen.
iGROW Model
i Intention
G Goal
R Reality
O Options
W Will
i Intention
Intensi atau niat Anda bukan untuk menghakimi atau
menyalahkan orang lain, tapi untuk:
• Mendorongnya berpikir kreatif.
• Memberdayakan dan memaksimalkan potensinya.
• Mencari solusi bersama.
Tipsnya adalah:
• Be present. Hadir utuh. Fokuskan perhatian Anda
pada coachee, bukan solusi.
• Be patient. Sabar dan mengendalikan emosi.
• Be curious. Bangun rasa ingin tahu dengan
menahan diri untuk menasihati atau memberikan
saran.
G Goal
§ Menyepakati topik pembicaraan
§ Menentukan kriteria keberhasilan
Contoh pertanyaan:
“Apa yang ingin Anda bicarakan di sesi ini?”
“Apa yang ingin Anda dapat dari pembicaraan
ini?”
“Bagaimana Anda tahu jika sesi ini berhasil?”
“Apa indikator keberhasilan dari sesi ini?”
R Reality
§ Urai fakta-fakta yang terkait dengan situasi
yang dihadapi.
§ Dengarkan dan ajukan pertanyaan terbuka
untuk menggali situasinya lebih dalam.
Contoh pertanyaan:
“Apa yang Anda maksud dengan….?”
“Apa yang jadi pertimbangan?”
“Apa tantangannya?”
“Apa yang telah Anda lakukan?”
“Bagiamana hasilnya?”
O Options
§ Membangun ide.
§ Menemukan alternatif pilihan.
§ (optional) Coach bisa sharing pengalaman.
Contoh pertanyaan:
“Apa yang bisa Anda lakukan berbeda?”
“Apa yang perlu berubah?”
“Apa yang bisa jadi opsi?”
“Apa lagi?”
W Will
§ Merumuskan action plan.
§ Membangun komitmen.
Contoh pertanyaan:
“Apa yang akan Anda lakukan berikutnya?”
“Aktifitas apa yang bisa Anda kerjakan di minggu
ini?”
“Perubahan kecil apa yang bisa Anda buat?”
“Kapan Anda akan melakukannya?”
“Bagaimana saya tahu perkembangannya?”
“Dukungan apa yang Anda butuhkan?”
Coaching Demo
2 Skill Dasar Coaching
Active Listening
Lanjut
Kereen
Bro..
Kita terbiasa berbicara dibanding
mendengarkan…
Noise di kepala kita seperti lalu
lintas yang tidak pernah berhenti
Assumption
Judgment
Association
Active
Listening
Makna Tersirat
Elemen 1. Mendengarkan
Kata Kunci
Perhatikan:
• Kata-kata yang
mewakili emosi:
bingung, ragu, happy.
• ….........., tapi...
• Bahasa tubuh.
• Rasakan perubahan
energi.
Video
Active Listening:
Menangkap Kata Kunci dan
Emosi
Practice 1 (15’)
Roleplay 1 (waktu: 15 menit)
1. Gunakan alur iGROW (lihat formulir).
2. Awali dengan 2 pertanyaan dasar:
“Apa yang Anda ingin bicarakan?”
“Apa yang ingin Anda dapat dari sesi ini?”
3. Dengarkan aktif:
§ Tangkap kata kunci.
§ Rasakan emosi.
4. Coba gali dengan pertanyaan “Apa” dan “Seberapa”, contoh:
• Apa yang Anda maksud dengan …?
• …. yang seperti apa?
• Apa tantangannya?
• Apa kriterianya …?
• Seberapa …?
Paraphrasing & Reflecting
Paraphrasing
§ Sampaikan kembali yang Anda dengar
menggunakan bahasa yang lebih singkat.
§ Gunakan kata-kata kunci yang persis sama.
Reflecting
§ Tambahkan sedikit interpretasi dari
pengamatan Anda.
§ Klarifikasikan kembali untuk memastikan
kebenarannya.
Active Listening
R Receive - terima
A Acknowledge - hargai
S Summarise - ringkas
Powerful Questioning
u Mengajukan pertanyaan
berbobot
u Memancing berpikir
kreatif
u Contoh-contoh
pertanyaan
Nyetir, asyik ngobrol,
menyerempet motor
Mengubah Perilaku
Bandingkan 2 tipe pertanyaan ini:
Diawali dengan:
§ Apa.
§ Seberapa.
§ Bagaimana.
§ Siapa.
§ Kapan.
§ Dimana.
Powerful Questioning:
Pertanyaan Terbuka dan
Eksploratif
Pertanyaan Tertutup vs. Terbuka
Pertanyaan terbuka
Contoh Pertanyaan Berbobot
Mendapatkan Kejelasan
“Apa yang dimaksud dengan….?”
“Apa yang menjadi pertimbangan?”
“Apa yang menjadi prioritas Anda?”
“Apa alasannya?”
Mencari Substansi
“Apa yang menjadi kendala?”
“Apa yang menjadi tantangan?”
“Apa yang sesungguhnya terjadi?”
“Apa yang menghalangi Anda untuk….?”
Menggali
“Apa yang mendorong Anda melakukannya?”
“Apa yang Anda pelajari dari pengalaman ini?”
“Apa yang Anda tuju dari tindakan itu?
“Apa yang Anda rasakan ketika itu terjadi?”
“Apa yang menjadi kriteria dari…….?”
Keinginan
“Apa yang Anda harapkan?”
“Apa yang Anda inginkan?”
“Idealnya seperti apa?”
“Apa yang penting bagi Anda?”
Perencanaan
“Apa rencana Anda?”
“Selanjutnya bagaimana?”
“Tindakan apa yang akan Anda ambil?”
“Langkah apa yang Anda akan ambil di minggu ini?”
Review
“Apa yang sudah dikerjakan?”
“Bagaimana hasilnya?”
“Apa yang dianggap sulit?”
“Apa yang menghalangi pencapaian?”
“Apa yang Anda pelajari?”
Membangun Ide
“Apa ide Anda?”
“Opsi apa saja yang tersedia?”
“Apa yang bisa Anda lakukan berbeda?”
“Bagaimana Anda akan mengatasinya?”
Implementasi
“Kapan Anda akan melakukannya?”
“Seberapa sering?”
“Bagaimana mengukur keberhasilannya?”
“Support apa yang Anda butuhkan?”
Practice 2 (15’)
Roleplay 2 (waktu: 15 menit)
WWW
What Went Well
Apa yang sudah bagus…
EBI
Even Better If
Apa yang bisa lebih baik lagi…
Ciri-Ciri Pertanyaan Berbobot
§ Merupakan hasil mendengarkan aktif.
§ Tidak dipengaruhi asumsi/judgment
pribadi.
§ Mulai dengan apa, seberapa,
bagaimana, kapan, siapa, dimana.
§ Membuat lawan bicara (coachee)
berpikir: mengingat, merenung,
merangkai ide.
§ Review Day 1
§ Designing Action
§ Managing Progress
§ Four Faces of Coach
§ Impact Planning
Download this presentation at:
www.coachingindonesia.com/bpjs/cfe.pdf
Reflection from the Learning
1 10
Pertanyaan Berskala:
Memetakan gap terhadap
kondisi ideal yang ingin
dicapai.
Fokus pada Coachee,
bukan pada Solusi
• Yang perlu berubah adalah
Coachee, bukan orang
lain.
• Tidak terpancing
membicarakan pihak lain
yang mungkin menjadi
alasan penghambat.
• Be curious and non-
judgmental.
Layout Sesi Coaching
Kurang
Meja Meja
Ideal
Ideal
DESIGNING ACTION
§ Brainstorming
§ Promoting self discovery
§ Exploring concerns
§ Challenging assumption
Coaching yang Berkesinambungan
Sesi
Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3
berikutnya
Goal Setting
Ac#on Plan
Contoh pertanyaan:
“Apa yang akan Anda
lakukan setelah sesi ini?”
“Apa yang bisa menjadi
tindak lanjut?”
“Langkah sederhana apa
yang bisa Anda lakukan?”
Experimentation:
Mendorong coachee untuk
mengambil tindakan
Brainstorming
Contoh pertanyaan:
“Apa yang perlu
berubah?”
“Apa ide Anda?”
“Apa yang perlu
dipersiapkan?”
§ Bertukar pikiran untuk “Apa yang Anda
menemukan ide. butuhkan dari saya?”
§ Coach bisa berbagi tips
dan pengalaman.
Video
Brainstorming
§ Tukar pikiran untuk
menemukan ide.
§ Berbagi pengalaman.
Exploring Concerns
Contoh pertanyaan:
“Seberapa yakin ide Anda ini
dapat terealisasi?”
“Apa saya yang patut
dipertimbangkan?”
“Bagaimana dengan faktor
risiko dan biaya?”
Memetakan jika ada hal
yang patut diperhatikan
Challenging Assumption
Contoh pertanyaan:
“Apa yang membuat Anda
berpikir ini mungkin/tidak
mungkin?”
“Bagaimana jika targetnya
diperbesar?”
“Alternatif apa yang bisa
Mendorong coachee
keluar dari comfort zone, Anda pikirkan?”
jika Anda melihat ia
sesungguhnya mampu.
Practice 3 (15’)
Roleplay 3 (waktu: 15 menit)
FACILITATOR SUPPORTER
Fleksibilitas 4 Wajah Coach
FACILITATOR SUPPORTER
Video: Gaya Coaching Situasional
MANAGING PROGRESS
§ Mereview kemajuan
§ Memberikan feedback
Progress
Goal yang dituju
3
lan
Bu Final Review
& Feedback
n 2
Bu l a
1
l a n Review & Feedback
Bu
Feedback Apresiatif
Menghargai (acknowledge) perkembangan positif si
coachee:
§ “Say it, when you see it”. Langsung berikan pujian
begitu Anda menyaksikannya.
§ Bila tidak bisa diberikan langsung, tunggu hingga di
akhir hari atau pada saat review coaching bersama.
Prinsipnya: jangan lupa!
§ Feedback bersifat spesifik terhadap hal positif yang
Anda lihat.
Video: Coaching untuk feedback
Feedback yang
apresiatif
Giving Feedback
Feedback Konstruktif
Bersifat perbaikan dan menyelaraskan kembali dengan
tujuan coaching (re-direct):
§ “Make it private, make it positive”. Lakukan berdua,
tanpa ada orang lain. Tunggu saat yang tepat, tidak
diberikan langsung.
§ Gunakan bahasa positif. Spesifik terhadap
kesalahan saat itu. Tidak ditambah dengan asumsi
pribadi atau cerita drama dari masa lalu.
Video: Coaching untuk feedback
Feedback yang
konstruktif
Practice 4 (15’)
Roleplay 4 (waktu: 15 menit)
Coaching Indonesia
www.coachingindonesia.com