Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ENGINE
ELECTRONIC ENGINE
CURSOR 13 ENGINE
versi Euro 3
13
Use ( I truck )
Number of cylinder
Engine
Engine family
ENGINE SPESIFICATION
Displacement cm3 12.900
bore x stroke mm 135 x 150
Emission class Euro 3
max. power HP 380 440
kW 279 324
at 1/min 1500 - 1900 1450 – 1900
max. torque Nm 1800 2100
at 1/min 900 – 1500 1000 - 1450
specific fuel consumption g/kWh 195 195
"green zone" 1/min 900 - 1500 1000 – 1500
Engine brake power kW 160 235
at 1/min 1900 1900
80
60
40
20
NOx HC CO PM
GENERAL DATA
MP 260 E 35H ( 6X4 ) MP 410 E 44H ( 8X4 ) MP 380 E 38W ( 6X6 ) MP 380 E 48W ( 6X6 )
Clutch VALEO Dry single plate Ø 17", pull type with diaphragm springs
Gearbox ZF 16S 151 OD Eurotronic 16 AS 2601 OD ( 16 forward speed + two reverse ) Joy-stick
Double " H " engagement Automatic & semi automatic mode optional with Intarder
TC-1800
Steering
ZF 8098 ZF 8099
Middle Axle
IVECO - R 9189 Ratio ; 17/35 Total ratio 6.59 : 1
Rear Axle
IVECO - R 8298 Ratio ; 17/35 Total ratio 6.59 : 1
Epicycloid
Reduction hub unit-wheel ratio ; 3.2
Reduction
Wheels
Disc type size 8.5 x 24"
SPESIFIKASI UMUM
SPESIFIKASI UMUM
SPESIFIKASI UMUM
TIGHTENINGTORQUES
TIGHTENINGTORQUES
Emisi Gas Engine CURSOR telah dirancang agar memenuhi standar Euro3 dan dengan regulasi aturan
yang akan di berlakukan kemudian. Perbedaan dengan sistem ignition tradisional (dengan pompa ignition
singel) adalah sistem ignition pompa injektor yang dapat memperkecil partikel-partikel dengan tekanan
tinggi yang dihasilkannya, dengan elektronik kontrol (ECU) yang dapat mengurangi unsur-unsur polutan.
Emisi tingkat Kebisingan Cursor engine dirancang, dibuat, dan menggunakan elektronik kontrol
(ECU) untuk mengurangi vibrasi bertujuan agar engine Cursor bekerja secara halus.
Engine-engine yang digunakan pada kendaraan sedang sampai berat menggunakan engine seri 2 (F2)
dan seri 3 (F3). dengan volume ruang bakar yang berbeda-beda sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan
CAN LINE
CAN Line adalah Controller Area Network. Sistim ini disebut juga suatu Komunikasi dua arah
Suatu istilah yang digunakan pada jenis dengan tingkat informasi yang sangat luas dan
Electronik Engine (Cursor). Sistem electronik mengurangi penggunaan hubungan kabel yang
ini sudah banyak digunakan oleh berbagai tipe banyak. Sinkronisasi informasi antar sistem,
Kendaraan niaga, alat berat dll, yang mana memanggil dan menjawab dari masing-masing
siste m in i le bi h ef ek ti f, dim an a su at u sistem yang bervariasi dan mengidentifikasi
komponen berhubungan dengan komponen serta koreksi tentang segala kesalahan (fault),
yang lainnya. Sistem ini memungkinkan dari sistem komponen pada kendaraan.
komunikasi yang sangat cepat dengan jumlah
data yang besar antar sistem elektronik yang
ada pada kendaraan.
Pada IVECO CAN line terdapat beberapa Multiplex system antara lain;
KOMPONEN-KOMPONEN UTAMA
1. screws
2. engine starting and stopping buttons 11. electronic control unit
3. electrical connection of the hydraulic power steering tank 12. engine air intake duct
4. hydraulic power steering tank 13. clamp
5. top connector 14. electrical connections
6. electrical connections on the starter motor 15. Alternator
7. starter motor 16. connector
8. bottom connector
9. earth cable
10. wiring
1. brackets
2. coolant pipe 7. pipes
3. coolant pipe 8. sleeve
4. pipes 9. screws
5. pipe 10. engine mount
6. brackets 11. compressor
INDUCTION SYSTEM
Induction system terdiri dari :
- Saringan-udara / Air cleaner
- Turbocharger Variable Geometry Turbocharger (VGT) dan Waste gate
- Intercooler .
Prinsip Kerja :
Variable Geometry Turbine (VGT) merupakan salah satu turbo-compressor, dimana
terdapat bagian yang dapat mengubah area aliran gas buang di dalam turbin yang diatur
berdasarkan variasi kecepatan. Hal ini memungkinkan gas buang dan turbin mempunyai kecepatan
tinggi meskipun engine bekerja pada putaran rendah. Apabila gas buang dialirkan kedalam ruang
yang sempit, gas buang akan memiliki kecepatan tinggi sehingga turbin berputar semakin cepat
atau sebaliknya.
Gerakan gas buang pada turbin dibatasi oleh suatu alat (slidding finned sleeve) yang
digerakan oleh pneumatic actuator yang menggerakan sliding sleeve maju mundur. Pneumatic
actuator dikontrol langsung oleh ECU melalui control valve yang menggunakan tekanan dalam
sistem pneumatik kendaraan.
1
4
4 2 6
2
3 7
3
8
5
1
2 6
8
5
Lever system mengontrol pergerakan dari adjusment ring (levers, forks, bushing) didalam turbin dan
dilumasi untuk mencegah gesekan. Actuator piston dihubungkan dengan drive rod yang diatur oleh tekanan
udara dari air inflow (1). Pengaturan tekanan udara memungkinkan pergerakan piston dan drive rod,
sehingga piston menekan external spring (4) sampai bagian bawah piston mendorong disk (5) yang
ditahan oleh internal spring (6).Apabila tekanan terus bertambah, disk (5) akan menekan internal spring
(6) sampai pada akhir langkah. Penggunaan dua buah pegas memungkinkan variasi pegerakan piston.
A C T U A T O R VGT Turbine
1
2
7
3
4
5 8
6 9
10
11
Prinsip kerja
VGT Holset HY40V untuk CURSOR 8, HY55 untuk CURSOR 10 dan 13 dilengkapi dengan actuator
yang tidak perlu penyetelan
1 2 3
+15
E.C.U
MS6.2
6
5 4
Diagram sistim Pneumatic
G un ak an S pe ci al -t oo ls n o. 99 30 90 02 ,
Lepaskan Pipa-angin (1) dari Actuator governor berikan tekanan-angin yang bervariasi,
(2). tekanan 0 - 3 bar terhadap Actuator untuk
memeriksa gerakan dari Control rod (2).
Untuk melindungi komponen-komponen Engine dan Turbocharger maka boost pressure turbo-
charger harus dibatasi.
Untuk tujuan ini boost pressure digunakan sebagai “sinyal-pengatur” untuk sebuah Valve, yang
membuka suatu “by-pass” pada Exhaust manifold ketika boost pressure telah mencapai suatu
nilai yang telah ditentukan. “Waste Gate” valve ini membiarkan Gas buang sebagian melewati
langsung ke dalam sistim Exhaust.
Apabila tekanan sudah turun, Valve mulai menutup; sehingga boost pressure bisa dipertahankan
konstan.
Engine speed
Keuntungan :
Meningkatkan torsi pada kecepatan putaran rendah
Akselerasi lebih baik
Mengurangi risiko kerusakan
ENGINE BRAKE
ENGINE BRAKE
Pemeriksaan fungsi dari selektor engine brake pada engine Cursor 13, yang terdapat di dashboard
bagian tengah.
Hidupkan engine kemudian periksa satu persatu seperti pada gambar.
Lakukan juga pemeriksaan kondisi konektor serta kabel switch pada pijakan kaki, bersihkan dari
kotoran dan air.
Sesuai dengan pemilihan dari 3 posisi selektor engine brake akan bekerja dengan semestinya untuk
mengaktifkan solenoid (1) yang diatur oleh ECU (Electronic Control Unit) untuk membuka galeri
oli yang bertekanan untuk menggerakkan arm (2) agar rocker exhaust valve (3) menekan ke arah
bawah sehingga benjolan kecil pada camshaft akan menekan pada roller rocker sesaat sebelum TMA
untuk membuka exhaust valve (4) disaat yang bersamaan juga ECU menghentikan supply bahan bakar
terhadap Injector, agar tidak terjadi pembakaran dalam engine (negative Chamber) dengan kondisi ini
maka akan terjadi pengereman engine.
INJECTION SYSTEM
SUPPLY BAHAN-BAKAR
Bahan-bakar di-supply melalui suatu Fuel-pump, melalui Filter dan Pre-filter, 6 Pump-injector
yang gerakan oleh Camshaft melalui Rocker-arm dan diatur oleh “Electronic control unit”.
ECU
MS 6.2
Fuel prefilter
POMPA INJEKTOR
Komponen utama pompa injektor ada tiga bagian:
A) Katup solenoid
B) Unit pompa
C) Pengabut (Nozzle)
Tiga bagian ini TIDAK DAPAT diganti masing-masing dan TIDAK DAPAT diperbaiki.
Unit pompa digerakan secara mekanik melalui rocker arm, yang kemudian mengkompresi bahan
bakar yang terdapat di delivery chamber.
Nozzle, yang susunan dan operasi sama dengan injektor tradisional, akan terbuka oleh tekanan bahan
bakar dan menginjeksikannya ke dalam ruang bakar dan bahan bakar menjadi atom-atom kecil.
ECU mengontrol langsung Katup solenoid berdasarkan sinyal-sinyal yang diterima dari sensor-sensor.
Injector holder terdapat pada bagian bawah pompa-injektor merupakan bagian yang masuk ke dalam
kepala silinder
A) Penghisapan
B) Penginjeksian
Pumping element
Pumping element dioperasikan oleh sebuah Rocker- arm yang dikendalikan langsung oleh Cam
pada Camshaft. Pumping element menghasilkan tekanan yang sangat tinggi
Saluran pengembalian bahan bakar melalui return spring dari Injector sebesar 3.5 bar dan
setelah pump 0.2 bar.
Nozzle
Dengan menggunakan suatu program-khusus untuk diagnosa-gangguan (EASY), kita dapat
memeriksa ECU dan kondisi kerja Injektor (dengan me-non aktif-kan satu demi-satu dan memeriksa
Fuel-delivery pada 5 Cylinder yang lainnya) Mendiagnosa-gangguan dari masalah-kelistrikan atau
salah masalah sistim mekanis/hydraulic. dengan program ini kita dapat menentukan rusaknya Pump-
injector.
Apabila dari hasil pemeriksaan menandakan bahwa injektor rusak, maka injektor harus diganti.
injektor tidak dapat disetel atau diperbaiki.
FUEL PUMP
Solenoid valve
Pada Solenoid valve akan dialirkan arus listrik saat setiap tahap-aktif Siklus, melalui suatu sinyal
dari Eletronic Control Unit, untuk mengendalikan suatu Slide-valve untuk menutup delivery
pipe. Saat Solenoid tidak dialirkan arus listrik Valve terbuka, Bahan-bakar dipompakan tetapi
mengalir kembali ke Return pipe dengan Tekanan normal + 5 bar. Saat Solenoid diberikan tenaga-
listrik Valve tertutup dan bahan-bakar tertahan untuk mengalir kembali ke-Return pipe sehingga
dipompakan kedalam Nozzle dengan tekanan tinggi dan menyebabkan Needle terangkat. Jumlah
Bakan-bakar yang disemprotkan tergantung dari lamanya waktu Slide-valve menutup / lamanya
waktu Solenoid diberikan tenaga-listrik. Solenoid valve terintegrasi dengan Injector body dan
tidak bisa dilepas. Pada bagian atas terdapat 2 Screws untuk mengikat Kabel-listrik dari Elec-
tronic Control unit. Untuk memastikan aliran listrik mengalir dengan tepat kencangkan screw
dengan Torque screw driver 1.36 — 1.92 Nm (0.136 — 0.192 kgm).
Untuk melepas Injector diperlukan kehati-hatian (untuk pembongkaran lihat Engine Repairs
manual Iveco pada halaman 70 dan 71, untuk pemasangan kembali halaman 113 dan 114).
3
Sewaktu memeriksa clearance pada Rocker
arms, sangat penting untuk memeriksa pula
4
pre-load pada Injector-pump.
1. Fuel valve -
2. Pumping element -
3. Fuel outlet -
4. Saluran-masuk & Saluran-kembali
Filling Phase
Selama phase pengisian, pump element (2) bergerak
dari posisi bawah sampai ke posisi paling atas, Fuel
Valve (1) terbuka dan bahan bakar mengalir ke dalam
injektor melalui port bawah (4). Pengisian terjadi
sampai pump element (2) berada pada posisi top (pal-
ing atas).
1 1
3 3
4 4
1. 85152 Accelerator pedal position sensor 16. 72021 30-pole diagnosis connector
2. 85153 Engine coolant temperature sensor 17. Immobilizer control unit
3. 85155 Oversupply air temperature sensor 18. 86004 EUROTRONIC transmission electronic control unit
4. 47042 Fuel temperature sensor 19. 88005 EBS electronic control unit
5. 85154Oversupply pressure sensor 88000 ABS electronic control unit
6. 40011 Electronic tachograph 20. 78059 EBS duplex distributor with primary brake switches
7. 48001 Electronic rev counter secondary brake switches
8. 78248 VGT control solenoid valve 21. 78247 Pump-injectors
9. Turbine actuator position sensor 22. 58110 Warning light for pre/post-heating activated
10. 48043 Variable geometry turbine rev sensor 23. 25222 Remote control switch for pre/ post-heating activation
11. 78009 Shut-off solenoid valve 24. 61121 Pre/post-heating resistance
12. 78050 Engine brake control solenoid valve 25. 48035 Flywheel sensor
13. 58055Warning light for engine brake engaged 26. 48042 Distribution sensor
14. 58435 E.D.C. system failure warning light 27. 53803 / 53804 Cruise Control buttons
15. 53041 Blink—code button 28. 52324 Engine brake pre-arrangement switch
29. 53520 Engine brake control switch
30. 42374 Clutch switch (without Eurotronic)
31. 75007 Main remote control switch
LUBRICATION SYSTEM
Sistem pelumasan yang digunakan pada CURSOR 13 adalah sistem sirkulasi bertekanan.Tekanan
dihasilkan oleh pompa oli. Pompa digerakan oleh Crankshaft engine melalui roda gigi. Sistem
pelumasan juga dilengkapi dengan heat exchanger dan oil filter. Pada heat exchanger juga dilengkapi oil
thermostat. Sedangkan pada oil filter dilengkapi dengan :
- By pass valve
- gauge pressure transmitter
- low pressure switch untuk lampu peringatan
- oil temperatur transmitter
- filter clog warning device
1. Delivery to turbocompressor - 1a. Aliran kembali dari turbocompressor – 2. Oil filter by pass valve
(2 bar) – 3. thermostat – 4. over-pressure valve (5 bar) – 5. Safety valve (10 bar) pada pompa oli – 6. Oil
pump – 7. Engine drive shaft – 8. saluran pelumasan untuk bearing dan gear – 9. piston sprayer – 10.
Cylinder head – 11. Engine brake valve.
LUBRICATION CIRCUIT
B - to Cylinder 1 - 2 - 3
Oil pressure control valve terletak di
C - to Cylinder 4
bagian sebelah kiri crankcase.
D - to Cylinder 5 - 6 Start of opening pressure 5 bars.
OIL FILTER
Desain baru Oil filter menjamin keakuratan penyaringan yang dapat menahan lebih banyak partikel-
partikel yang berukuran yang lebih kecil jika dibandingkan dengan filter tradisional yang elemen
penyaringnya terbuat dari kertas. Elemen penyaring di perkuat dengan External spiral wind up sehingga
masing-masing bagian disatukan dengan kencang oleh spiral. Hal ini menjamin filter tetap bekerja
meskipun bekerja pada kondisi yang berat seperti ketika cold start, dimana fluida masih sangat kental
dan sulit mengalir. Untuk mengoptimalkan distribusi aliran dan kekakuan elemen filter, komponen ini
dilengkapi dengan dengan nylon berkekuatan tinggi dan bahan sintetik
COOLING SYSTEM
Water pump dipasangkan di dalam rumahnya dan ditempatkan dalam blok engine untuk
mengurangi penggunaan pipa dan kebocoran.
Bagian atas compressor udara juga didinginkan dengan air. Themostat dipasangkan untuk mengontrol
temperatur engine. Cairan pendingin (50 % air dan 50 % antifreeze) bersirkulasi juga pada oil heat
exchanger. Pendinginan pada radiator juga dilengkapi dengan kipas visco-static, electro-magnetic, atau
hydro-static.
Thermostat
Viscostatic Fan
Daun Kipas
Timba pengembali
Valve
Keping Bimetallic
Batang-tekan
Return-spring
Rotor (digerakan
langsung
oleh Engine )
Serambi Serambi-kerja
cadangan Oli
clearance = 0,10 mm
Pertautan dari Kipas radiator ini tergantung dari temperature udara yang berhembus kesekeliling
Radiator. Apabila Kipas radiator mengalami kegagalan bertaut untuk beberapa lama dan temperature
air pendingin melebihi 900C pada Meter-temperature, Kipas radiator ini supaya segera diperiksa /
diperbaiki, kemungkinan terjadinya kebocoran pada fan hub.
Spesifikasi Teknik :
Ketergeliciran yang diidzinkan : 10% saat Engine 2200 rpm
7% saat Engine 1800 rpm
P e r h a t i a n !!!
Jangan sekali-kali mengetuk Keping -bimetal
sewaktu sedang melakukan perbaikan
Barel merupakan bagian dalam blok silinder yang dapat diganti. Pada barel dipasangkan seal untuk
mencegah kebocoran air. Penonjolan barel dapat disetel dengan menggunakan ring yang sesuai.
Barel dan blok silinder mempunyai sistem pendinginan yang optimal dimana memiliki perbedaan
kecepatan sirkulasi antara bagian yang lebih panas dengan bagian yang lebih dingin. Hal ini dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
reduced diameter
= higher coolant speed
in “hotter” zones
enlarged diameter
= lower coolant speed
in “less hot” zones
Connecting Rods
Connecting rod berfungsi menghubungkan poros engkol dengan piston. Pada connecting rod terdapat
beberapa tanda antara lain :
1. huruf yang menunjukan klasifikasi berat.
2. angka yang menunjukan pemilihan bearing.
3. angka yang menunjukan pasangan antara connecting rod dengan tutupnya.
Piston
Piston dilengkapi dengan 3 buah ring. Piston terbuat dari paduan aluminium dan dan dibentuk elip
karena dibagian atas piston terjadi pembakaran. Di bagian dalam piston terdapat gallery oli untuk
mengalirkan oli dentgan tujuan untuk mengambil panas dari bagian tengah piston. Oli akan masuk ke
dalam gallery melalui piston sprayer ketika piston berada di posisi TMB.
Gallery oli
keluar
Gallery Oli
masuk
Distribution Control
Camshaft digerakan oleh drive shaft melalui perantaraan roda gigi helix. Roda gigi intermediate (B) di
pergunakan agar jaraknya dengan roda gigi (A) dapat disetel. Distribution gear pada engine Cursor
ada beberapa roda gigi, hal ini tidak seperti engine konvensional yang hanya terdapat camshaft gear
dan drive shaft gear.
A. Camshaft gear
B. Upper intermediate gears
C. Lower intermediate gears
D. Engine drive shaft gear
E. Oil Pump gear
Engine Flywheel
Engine flywheel merupakan komponen yang kuat dan berat (balance, memiliki ring gear untuk starter,
dan memiliki permukaan gesek) dan juga terdapat roda gigi untuk sensor yang dihubungkan ke ECU.
Terdapat 54 port pada bagian ini yang terbagi menjadi tiga sektor (masing-masing 18 port). Masing-
masing sektor merupakan pasangan dari posisi connecting rod – nya (1-6, 2-5, 3-4). ECU tidak
memerlukan seluruh port tersebut tetapi hanya beberapa bagian (A, B, C, dan D). masing-masing port
(A, B, dan C) memiliki tanda (garis)n 1, dan bagian D memiliki tanda (garis) 2. Posisi sudut flywheel
selalu terdeteksi oleh ECU melalui sensor.
Kendorkan baut pengikat sensor, kemudian tempatkan SST 99360612 pada dudukan sensor.
Perlahan-lahan tekan plat pemegang sensor sampai ujung SST tepat menyentuh flywheel.
Kencangkan baut pengikat dudukan sensor sampai bagian depannya rapat.
3. Pasang Dial Gauge di posisi Rocker arm Injector #1 dengan prosedur sebagai berikut:
- ! Dial Gauge HARUS terpasang pada posisi tegak lurus dan paralel dengan
tanda referensi PANAH yang ada di Rocker Arm.
- ! Jarak shaft Dial Gauge dengan bibir rocker arm ± 1 mm.
4. Pre Load Dial Gauge +/- 6 mm (Lebih pendek lebih baik karena semakin pendek shaft Dial
Gauge akan semakin mengurangi faktor kesalahan baca)
5. Putar FlyWheel searah dengan arah jarum jam sampai jarum di Dial Gauge berhenti bergerak.
7. Putar balik FlyWheel secara perlahan-lahan (berlawanan dengan jarum jam) sampai mendapatkan
nilai 5,31 ± 0,05 mm.
8. Check :
- Apakah Lock Pin FlyWheel P/N: 99360612 dapat masuk dengan baik?
- Dari Jendela intip di Bell Housing bagian bawah, terlihat tanda Referensi (l)?
9. Apabila kriteria yang disebutkan di point 8 tidak dapat dilakukan atau tidak tepat, berarti
Timing belum tepat, lakukan:
- Putar FlyWheel dengan perlahan agar Lock Pin P/N: 99360612 dapat masuk di lubang
Flywheel dengan baik.
- Check tanda referensi dilubang intip di Bell Housing bagian bawah berada pada posisi
(l)?
- Check Cam Lobe Intake #2, pada posisi jam 12?
- Lubang Dowel Pin dibelakang Timing Gear atas berada pada posisi jam 2?
10. Apabila kriteria yang disebutkan pada point 9 jawabannya adalah YA, berarti Timing engine
sudah benar berada pada posisi TOP 1 (TDC).
11. Kemudian, baca Dial Gauge, UMPAMANYA pembacaan Dial Gauge menunjukkan Nilai 5,45
offset, maka lakukan:
- Putar Balik FlyWheel sampai Jarum di Dial Gauge berhenti bergerak (BTDC) .
- Putar balik FlyWheel sampai Dial Gauge menunjukkan angka 5,31.
- Kendorkan SEDIKIT baut 4 Gigi Timing Atas.
- Putar balik Fly Wheel ± ½ putaran.
- Putar balik Fly Wheel sampai mendapatkan TOP 1 /TDC dengan memperhatikan tanda
referensi (l) melalui lubang intip di Bell Housing bagian bawah dan Lock Pin P/N:
99360612 dapat masuk dengan baik (TOP 1 / TDC), hati-hati pada proses ini karena
anda harus benar-benar memperhatikan dan menghitung perputaran jarum di Dial
Gauge, pada posisi putaran mendekati 5 putaran, lakukan pemutaran fly wheel dengan
perlahan dan Lock Pin P/N: 99360612 sudah harus berada pada posisi siap masuk;
- Kencangkan baut 4 Gigi Timing Atas sesuai dengan torsi.
Valve Adjusment
Firing Order; 1 – 4 – 2 – 6 – 3 – 5
1 and 6 at TDC 6 1 5
120º 3 4 1
120º 5 2 4
120º 1 6 2
120º 4 3 6
120º 2 5 3
Injector Adjustment
SENSOR-SENSOR
Relay Pre-Heating
Lakukan prosedur ini dengan truck berhenti dan engine pada temperatur pengoperasian.
CATATAN
Penyetelan putaran mesin idle yang baru akan tersimpan dan tidak berubah kecuali
diadakan penyetelan kembali. Apabila penyetelan tidak dilakukan sesuai dengan prosedur
maka kerusakan atau kegagalan pada sistim dapat terjadi, dan putaran idle mesin akan
kembali pada putaran idle sebelumnya.
Jangan melakukan penyetelan apabila suhu engine kurang dari 80 derajat Celsius.
1. Hentikan kendaraan dan putar kunci kontak sehingga pada posisi engine off
2. (STOP).
3. Kemudian putar kunci kontak ke posisi On/MAR (cluster on and engine
4. stopped).
Tekan dan lepaskan pedal rem.
5. Tekan diagnostic button dan perhatikan EDC warning lamp berkedip sekali.
Setelah itu warning lamp akan padam dan kemudian mulai berkedip dengan
urutan panjang kemudian pendek.
Contoh
Kode 2.3 maksudnya warning lamp berkedip panjang dua kali kemudian berkedip pendek
3 kali. Prosedur di atas diulang sampai kita menemukan kembali dengan kode yang
pertama kita temukan.
BLINK EDC
POSSIBLE CAUSE RECOMMENDED ACTION
CODE LAMP
1.1 On steady Vehicle speed sensor defective. Flight recorder shows a long time at
Tachograph does not work. low speed.
Tachograph pointer behaves oddly Control unit substitution value;
5 km/h
1.2 On steady Multistatus switch defective. Check wiring, connections,
No reduction in Economy mode. components.
( 1.2 ) On steady Multistatus switch jammed in one position. Check wiring, connections,
No switchover between normal and components.
economy mode.
1.3 Off Cruise control switches defective. Check wiring, connections,
No reaction after operating CC/PTO components.
switches. Switch signal not plausible (
pressed together )
1.4 On steady Throttle pedal ; Defective boost or signal It is possible to change the engine
not plausible. speed with the CC switch
Slow running at 1000 rpm and anomalous ( Set + or - )
reaction of the engine on pressing the
throttle pedal.
1.4 On steady Throttle pedal : slow running switch It is possible to change the engine
defective or signal not plausible. speed with the CC switch
Slow running at 1000 rpm and anomalous ( Set + or - )
reaction of the engine on pressing the
throttle pedal.
1.5 Off Clutch switch defective. Check wiring, connections,
CC/PTO fail to work. components.
BLINK EDC
POSSIBLE CAUSE RECOMMENDED ACTION
CODE LAMP
2.4 On steady Turbo charging pressure sensor Modus read parameters; if at slow
defective. running you read the substitution
Power reduction value, the fault is confirmed
2.5 Off Ambient pressure sensor defective Call the helpdesk to see about
changing the control unit,
because the sensor is integrated
in it.
( 2.6 ) On steady Engine brake control switches or Modus read parameters.
selection switch. Check wiring, connections,
Engine brake fails to work in all three components.
selected modes.
( 2.6 ) On steady Engine brake switch jammed on. Check wiring, connections,
Engine brake is only enabled above 900 components.
rpm. Switch signal not ( pressed
together )
( 2.6 ) On steady Engine brake switch jammed off Engine test on engine brake.
Active diagnosis of engine brake
solenoid valve.
3.5 Off Battery voltage too low or defect in Battery test
recognizing voltage.
4.1 Off VGT capsule pressure sensor defective. Engine test ; Check wiring,
Poor performance at low speed and on connections, component.
acceleration Check compressed air reaches
the capsule.
Check the shut-off solenoid valve
on the chassis frame works
properly
4.1 Off Turbo charging rotating parts entirely Engine test; engine check-up
Seized up.
Poor performance at low speed and on
acceleration.
( 4.1 ) Off VGT control solenoid valve jammed or Engine test; VGT.
seized shut. Active diagnosis of the turbine
A strange noise indicates defective turbo actuator.
behavior ( the speed does not follow the
position of the throttle pedal )
( 4.2 ) On steady VGT mechanism jammed shut. Reduce Engine test; Engine brake & VGT
power with engine speed lower than 1200 Active diagnosis of turbine
rpm actuator.
BLINK EDC
POSSIBLE CAUSE RECOMMENDED ACTION
CODE LAMP
4.2 On steady Turbo speed sensor defective. Engine test; Checking wiring,
Reduction in power and speed. connections, components.
4.3 On steady Turbine over revving or too high Engine test
turbocharging pressure.
Reduction in power.
4.4 On steady VGT monitoring of control unit. Engine test
Power reduction.
(4.1) Off No compressed air reaches the VGT Engine test; Active diagnosis of
(4.4) On steady valve or it does not have sufficient turbine actuator.
pressure. Check compressed air reaches the
Poor Performance at low speed and on capsule.
acceleration. Check the shut-off solenoid valve on
the chassis frame works properly.
If it does not, check the connections,
wiring, components, and bulkhead
connector.
If the shut-off solenoid valve works,
check the route of the air pipes from
the shut-off to the capsule and the
fixing of the pipe to the capsule.
Check the mechanical efficiency of
the VGT control solenoid valve.
(4.1) Off VGT mechanism in the turbine jammed Engine test; VGT, engine brake.
(4.4) On steady half way. Poor performance at low and Active diagnosis of turbine actuator.
medium speeds and on acceleration.
4.5 On steady Electric trouble with the VGT solenoid Engine test; Check wiring,
valve. Significant reduction in power at connections and components.
low speed and on acceleration.
4.6 Blinking Engine brake solenoid valve. Engine test ; Check wiring,
Engine brake fails to work. connections and components.
5.X On steady Injection circuit trouble on cylinder X. Engine test ( if trouble present );
Reduction in engine speed and engine Check wiring, connections, and
runs on 5 cylinder. components ( also head cable )
6.1 On steady Flywheel sensor defective. Modus reading fault memory.
Reduction in engine speed and power. Check wiring, connections and
components.
BLINK EDC
POSSIBLE CAUSE RECOMMENDED ACTION
CODE LAMP
6.2 On steady Camshaft sensor. Modus reading fault memory.
Reduction in engine speed and power. Check wiring, connections and
components.
( 6.1 – 6.2 (On steady) Camshaft phonic wheel turned due to Disconnect the camshaft sensor
) loose screws. connector.
Engine fails to start or stop and won’t If the engine starts, taking longer
restart. than normal, the phonic wheel
looses step.
6.4 Blinking The engine has reached 3800 rpm ( Read fault memory. Read flight
driving ) for whatever reason. recorder for confirmation of engine
over revving.
7.1 Off Trouble with interface two cables for Check vehicle wiring
ABS/ASR.
ASR fails to work.
7.4 Off CAN gearbox switch.
Gearbox control does not work via CAN.
( 9.1 ) ( Blinking ) EDC control unit defective. Call the helpdesk to replace the
The engine stops or fails to start. control unit.
9.2 On steady Control unit defect. Call the helpdesk to replace the
Reduction in engine speed and power. control unit if necessary.
9.4 On steady Main relay defective or jammed shut. Check wiring, connections and
EDC indicator lamps stays on when components.
turning the key on to off, but the engine
stops.
9.5 On steady ECU supply frequently cut off ( 5 times ): Check main relay, wiring and
Main relay defective or engine stop with connections, investigate the driver’s
battery disconnection switch. habits if the engine is switched off
without using the key.
9.6 On steady Failure the ECU stop test. Call the helpdesk to replace the
Reduction in engine speed and power. control unit if necessary.