Вы находитесь на странице: 1из 9

ejurnal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1.

Agustus 2013

EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN GUIDED IMAGERY


TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST
OPERASI SECTIO CAESARE DI IRINA D
BLU RSUP Prof. Dr. R. D. KANDOU
MANADO

Chandra Kristianto Patasik


Jon Tangka
Julia Rottie

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
E-mail:cha_chris91@ymail.com

ABSTRACT: Pain is an unpleasant symptom that felt by patients post sectio caesarea.
Alternatives to reduce pain with deep breathing relaxation techniques and guided imagery not
definitely known how its effectiveness. The purpose of this research was to determine the
effectivity of deep breathing relaxation techniques and guided imagery to reduction pain in
post surgery patients sectio caesarea. This research is an analytical research with quasi-
experimental research methods. The research design was a single group pre-post test without
control group. The sampling technique used is accidental sampling where found samples as
many as 20 people. The data analysis using paired sample t-test in SPSS 17 programe at 95%
significance level (α=0.05). The results showed that deep breathing relaxation techniques and
guided imagery proved to be effective in reducing pain intensity in post surgery patients
sectio caesarea in the Irina D Department of RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (p
value=0.000; α 0.05) which means that the hypothesis is accepted. Conclusion, deep breathing
relaxation techniques and guided imagery can reduce pain intensity in post surgery patients
sectio caesarea in the Irina D Department of RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Implementation of deep breathing relaxation techniques and guided imagery to reduce pain in
post surgery patients sectio caesarea can be be done according to the SOP so not just focus on
the pharmacological treatment only. Keywords: Deep Breathing Relaxation Techniques,
Guided Imagery, Pain, Sectio Caesarea.

ABSTRAK: Nyeri merupakan suatu gejala yang tidak menyenangkan yang dialami oleh
pasien post operasi sectio caesarea. Alternatif untuk menurunkan nyeri yaitu dengan
menggunakan teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery bagaimana efektifitasnya
belum jelas diketahui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas teknik
relaksasi nafas dalam dan guided imagery terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi
sectio caesarea. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode penelitian kuasi
eksperimen.Desain penelitian adalah satu kelompok pre-post tes tanpa kelompok
kontrol.Teknik pengambilan sampel yaitu Accidental Sampling dimana didapatkan sampel
sebanyak 20 responden. Teknik analisa data menggunakan uji paired sampel t-tes program
SPSS 17 pada tingkat kemaknaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik
relaksasi nafas dalam dan guided imagery terbukti efektif dalam menurunkan intensitas nyeri

1
ejurnal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

pada pasien post operasi sectio caesarea di Irina D BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado (nilai p=0,000; α 0,05) yang berarti hipotesis diterima. Kesimpulan, teknik relaksasi
nafas dalam dan guided imagery mampu menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi
sectio caesarea di Irina D BLU RSUP Prof. Dr. R.D.
Kandou Manado. Penerapan teknik relaksasi nafas dalam dan guided imagery untuk
menurunkan nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea dapat dilakukan sesuai dengan
SOP agar tidak hanya terpaku pada penaganan secara farmakologis saja.
Kata kunci: Teknik Relaksasi Nafas Dalam, Guided Imagery, Nyeri, Sectio Caesarea.
disebabkan oleh operasi biasanya membuat
pasien merasa sangat
PENDAHULUAN kesakitan.Ketidaknyamanan atau nyeri
Dewasa ini, ilmu pengetahuan dan bagaimanapun keadaannya harus diatasi
teknologi telah meningkat pesat. Kemajuan dengan manajemen nyeri, karena
teknologi dan ilmu dibidang kesehatan kenyamanan merupakan kebutuhan dasar
membawa manfaat yang besar bagi manusia.
manusia, termasuk pada penatalaksanaan Nyeri merupakan sensasi yang sangat tidak
sectio caesarea.Sectio caesarea merupakan menyenangkan dan bervariasi pada tiap
salah satu cara yang digunakan dibidang individu.Nyeri dapat mempengaruhi
kesehatan untuk membantu persalinan seluruh pikiran seseorang, mengatur
ketika ada masalah tak terduga terjadi aktivitasnya, dan mengubah kehidupan
selama persalinan, seperti faktor dari ibu orang tersebut.Nyeri merupakan faktor
yaitu panggul yang sempit, faktor dari janin psikososial yang perlu diungkap lewat
yang letaknya lintang, tidak cukup ruang komunikasi terapeutik, karena seorang
bagi janin untuk melalui vagina, dan perawat perlu mendapatkan data baik
kelainan pada janin seperti berat badan secara subjektif maupun objektif untuk
janin melebihi 4000 gram (National menilai seberapa besar pengaruh nyeri
Institute of Health, 2012).Sectio caesarea tersebut pada pasien (Berman, Snyder,
adalah operasi bedah dimana dokter Kozier, & Erb, 2003).
kandungan membuat sebuah lubang di Penanganan nyeri dengan melakukan
perut dan rahim ibu kemudian teknik relaksasi merupakan tindakan
mengeluarkan janin dari lubang tersebut keperawatan yang dilakukan untuk
(National Institute for Clinical Excellence, mengurangi nyeri. Penanganan nyeri
2004). Berdasarkan data yang ditemukan dengan tindakan relaksasi mencakup teknik
di relaksasi nafas dalam dan guided
Irina D BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou imagery.Beberapa penelitian telah
Manado terdapat 1.504 operasi sectio menunjukkan bahwa relaksasi nafas dalam
caesarea pada tahun 2011 dan 1.511 sangat efektif dalam menurunkan nyeri
operasi sectio caesarea pada tahun 2012. pasca operasi (Sehono, 2010).
Ini menunjukkan bahwa banyaknya operasi Relaksasi adalah sebuah keadaan dimana
sectio caesarea pada saat ini yang seseorang terbebas dari tekanan dan
dilakukan di BLU RSUP Prof. Dr. R. D. kecemasan atau kembalinya keseimbangan
Kandou Manado, walaupun operasi ini (equilibrium) setelah terjadinya
sangat beresiko. gangguan.Tujuan dari teknik relaksasi
Respon nyeri yang dirasakan oleh pasien adalah mencapai keadaan relaksasi
merupakan efek samping yang timbul menyeluruh, mencakup keadaan relaksasi
setelah menjalani suatu operasi.Nyeri yang secara fisiologis, secara kognitif, dan secara

2
ejurnal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

behavioral. Secara fisiologis, keadaan pada salah seorang perawat senior


relaksasi ditandai dengan penurunan kadar menyatakan umumnya perawat jarang
epinefrin dan non epinefrin dalam darah, bahkan tidak melakukan teknik relaksasi
penurunan frekuensi denyut jantung nafas dalam dan guided imagery karena
(sampai mencapai 24 kali per menit), penanganan nyeri berfokus hanya pada
penurunan tekanan darah, penurunan penanganan secara farmakologis saja.
frekuensi nafas (sampai 4-6 kali per menit), Berdasarkan uraian tersebut di atas
penurunan ketegangan otot, metabolisme maka penulis merasa
menurun, vasodilatasi dan peningkatan tertarik untuk mengetahui lebih
temperatur pada extermitas (Rahmayati, lanjut mengenai efektifitas teknik relaksasi
2010). nafas dalam dan guided imagery terhadap
penurunan nyeri abdomen pada pasien post
Teknik relaksasi nafas dalam akan operasi sectio caesareadi Irina D BLU
lebih efektif bila dikombinasikan dengan RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
beberapa teknik lainnya, seperti guided
imagery. Guided imagery merupakan teknik
yang menggunakan imajinasi seseorang METODE PENELITIAN
untuk mencapai efek positif tertentu Jenis penelitian ini adalah analitik dengan
(Smeltzer, Bare, Hinkle, & Cheever, metode penelitian kuasi eksperimen.Desain
2010).Teknik ini dimulai dengan proses penelitian adalah satu kelompok pre-post
relaksasi pada umumnya yaitu meminta tes tanpa kelompok kontrol.
kepada klien untuk perlahan-lahan menutup Penelitian dilaksanakan di Irina D BLU
matanya dan fokus pada nafas mereka, RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
klien didorong untuk relaksasi pada tanggal 7 Juni – 15 Juni 2013.
mengosongkan pikiran dan memenuhi Populasi dalam penelitian ini adalah semua
pikiran dengan bayangan untuk membuat pasien yang telah menjalani operasi sectio
damai dan tenang (Rahmayati, 2010). caesarea di Irina D BLU RSUP Prof. Dr.
Penelitian yang dilakukan oleh R. D. Kandou Manado dengan teknik
Syahriyani (2010), tentang pengaruh teknik pengambilan sampel Accidental Sampling.
relaksasi terhadap perubahan intensitas Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah
nyeri pada pasien post operasi apendiktomi pasien post sectio caesareahari pertama,
di ruang perawatan bedah RSU TK II pasien yang bersedia menjadi responden,
Pelamonia Makassar, menunjukkan bahwa pasien yang reaksi analgetiknya telah
intensitas nyeri responden sebelum dan hilang atau 6 jam setelah pemberian
sesudah pemberian teknik relaksasi analgetik dan belum mendapatkan analgetik
mengalami peningkatan penurunan nyeri lagi. Sedangkan kriteria eksklusi dalam
dari nyeri ringan 20,00% ke 66,67%, nyeri penelitian ini adalah pasien yang telah
sedang 53,33% ke 20,00%, dan nyeri berat diberikan teknik relaksasi lainnya, pasien
26,67% ke 13,33%. Uji lebih lanjut yang telah melakukan operasi sectio
membuktikan ada pengaruh pemberian caesarea sebelumnya, pasien sectio
teknik relaksasi terhadap perubahan caesarea yang mengalami komplikasi.
intensitas nyeri pada pasien post operasi Instrumen yang digunakan dalam penelitian
apendiktomi di ruang perawatan bedah ini berupa lembar observasi yang berisi
RSU TK II Pelamonia Makassar. tentang data umum responden, dan lembar
Hasil survei sementara di Irina D BLU isian nyeri yang terdiri dari nomor, inisial,
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado umur, jam post operasi sectio caesarea, jam

3
ejurnal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

terjadinya nyeri, hasil skala nyeri sebelum kerahasiaan subyek penelitian (respect for
dilakukan tindakan, lama dan jumlah privacy and confidentiality), keadilan dan
tindakan, dan hasil skala nyeri sesudah inklusivitas (respect for justice and
dilakukan tindakan serta lembar intensitas inclusiveness), memperhitungkan manfaat
nyeri berupa skala intensitas nyeri 10 poin dan kerugian yang ditimbulkan (balancing
dengan kata-kata penjelas dan prosedur harms and benefits).
teknik relaksasi nafas dalam dan guided
imagery.
Data primer diambil langsung dari
responden dengan cara penggunaan lembar
observasi dan data sekunder terdiri dari
gambaran umum lokasi penelitian dan data
pasien yang telah menjalani operasi sectio
caesarea.
Prosedur teknik relaksasi nafas dalam dan HASIL dan PEMBAHASAN
guided imagery yaitu ciptakan Tabel 1. Distribusi menurut umur di Irina D
lingkungan yang tenang, jaga privasi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
pasien, usahakan tangan dan kaki pasien Manado (n=20 orang)
alam keadaan rileks, minta pasien untuk
memejamkan mata dan usahakan agar Banyak Responden
pasien berkonsentrasi, minta pasien Umur
menarik nafas melalui hidung secara
n %
perlahan-lahan sambil menghitung dalam
hati “hirup, dua, tiga”, selama pasien 10 – 20 Tahun 2 10,0
memejamkan mata kemudian minta pasien 21 – 30 Tahun 10 50,0
untuk membayangkan hal-hal yang
31 – 40 Tahun 6 30,0
menyenangkan atau keindahan, minta
>40 Tahun 2 10,0
pasien untuk menghembuskan udara
melalui mulut dan membuka mata secara Total 20 100,0
perlahan-lahan sambil menghitung dalam Sumber : Data primer
hati “hembuskan, dua, tiga”, minta pasien
untuk mengulangi lagi sama seperti Tabel 2. Distribusi menurut tingkat
prosedur sebelumnya sebanyak tiga kali pendidikan di Irina D BLU RSUP Prof. Dr.
selama lima menit. R. D. Kandou Manado (n=20 orang)
Teknik pengolahan data
pada penelitian ini terdiri dari koding, Banyak Responden
editing, tabulasi data, dan entri n %
data.sedangkan analisa data dilakukan
dengan pengujian analisa univariat dan SD 1 5,0
bivariat. SMP 1 5,0
Menurut Yurisa 2008, etika penelitian SMA 18 90,0
memiliki berbagai macam prinsip, namun Tingkat Pendidikan
terdapat empat prinsip utama yang perlu
dipahami, yaitu menghormati harkat dan
martabat manusia (respect for human
dignity), menghormati privasi dan

4
ejurnal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

Total 20 100,0 Tabel 5. Distribusi menurut intensitas nyeri


Sumber : Data primer sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas
dalam dan guided imagery di Irina D BLU
Tabel 3. Distribusi menurut pekerjaan di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
(n=20 orang)
Irina D BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado Banyak Responden
(n=20 orang) Intensitas Nyeri
Banyak Responden
n %
n %
Tidak Nyeri 0 0,0
Ibu Rumah Tangga 15 75,0 Nyeri Ringan 13 65,0
Wiraswasta 5 25,0 Nyeri Sedang 7 35,0
Pekerjaan Nyeri Hebat 0 0,0
Nyeri Sangat 0 0,0
Hebat
Nyeri Terhebat 0 0,0
Total 20 100,0
Total 20 100,0
Sumber : Data primer Sumber : Data primer

Tabel 4. Distribusi menurut intensitas nyeri


sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas
dalam dan guided imagery di Irina D BLU
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
(n=20 orang)
Banyak Responden Tabel 6. Hasil analisis perbandingan
Intensitas Nyeri
n % ratarata intensitas nyeri sebelum dilakukan
Tidak Nyeri 0 0,0 teknik relaksasi nafas dalam dan guided
Nyeri Ringan 0 0,0 imagery dan intensitas nyeri sesudah
Nyeri Sedang 5 25,0 dilakukan teknik relaksasi nafas dalam dan
Nyeri Hebat 12 60,0 guided imagery di Irina D BLU RSUP Prof.
Nyeri Sangat 3 15,0
Dr. R. D. Kandou Manado (n=20 orang)
Hebat
Nyeri Terhebat 0 0,0 Std.
Total 20 100,0 Intensit Std. erro
Mea
Sumber : Data primer

5
ejurnal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

as Deviati r t p value berpendapat bahwa pekerjaan dan aktifitas


Nn seseorang menuntut beban kerja berat yang
Nyeri on mea semakin beresiko untuk mengalami
n penyakit dan pekerjaan seseorang yang
Sebelu
6,15 1,089 0,24 kurang memperhatikan kehati-hatian akan
m 10, 10 0, 00 beresiko untuk mengalami cedera. Cedera
20
Sesuda 0, 21 0 0
h
3,05 0,945
1
yang dialami seseorang kadang-kadang
Sumber : Data primer menyebabkan seseorang harus menjalani
operasi.
Frekuensi pasien yang datang untuk
Penelitian yang dilakukan di Irina D melakukan persalinan di BLU RSUP Prof.
BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Dr. R. D. Kandou Manado cukup banyak
Manado ini menggunakan 20 orang karena rumah sakit ini merupakan rumah
sampel. sakit rujukan. Tidak semua pasien yang
Berdasarkan umur responden paling banyak datang dapat melakukan persalinan secara
berumur 21-30 tahun yaitu 10 orang normal karena mengalami beberapa
(50,0%). Umur responden adalah variabel hambatan seperti faktor dari ibu yaitu
penting yang akan mempengaruhi reaksi panggul yang sempit, faktor dari janin yang
maupun ekspresi responden terhadap rasa letaknya lintang, tidak cukup ruang bagi
nyeri. Semakin meningkatnya umur, janin untuk melalui vagina, dan kelainan
semakin tinggi reaksi maupun respon pada janin seperti berat badan janin
terhadap nyeri yang dirasakan. Berdasarkan melebihi 4000 gram, atau secara faktor
tingkat pendidikan, responden paling sosial yaitu keinginan orang tua untuk
banyak berpendidikan SMA yaitu 18 orang melahirkan sesuai dengan waktu yang telah
(90,0%). Tingkat pendidikan seseorang ditentukan, sehingga harus dilakukan suatu
sangat mempengaruhi pengetahuan operasi yaitu sectio caesarea. Selama
seseorang.Semakin tinggi tingkat periode penelitian pada 7 Juni sampai 15
pengetahuan seseorang, semakin tinggi Juni 2013 didapatkan 20 responden yang
tingkat pencegahan berbagai jenis penyakit menjalani operasi sectio caesarea, dan
maupun kelainan-kelainan yang dapat 60,0% dari responden tersebut mengalami
mengakibatkan operasi. Menurut Nikita nyeri hebat bahkan nyeri sangat hebat
2012, semakin tinggi tingkat pendidikan (15,0%) dan yang lainnya mengalami nyeri
seseorang maka akan semakin tinggi sedang (25,0%). Intensitas nyeri ini diukur
kemampuan seseorang untuk menyerap menggunakan skala intensitas nyeri 10 poin
informasi dan mengimplementasikannya ke dengan kata-kata penjelas.Nyeri merupakan
dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari, efek samping yang dialami pasien setelah
khususnya dalam kepeduliannya pada menjalani suatu operasi.Nyeri yang
tingkat kebutuhan kesehatan. Berdasarkan dirasakan oleh pasien diakibatkan oleh
pekerjaan, responden paling banyak hanya terputusnya kontinuitas jaringan karena
bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu 15 insisi.Jenis operasi juga mempengaruhi
orang (75,0%) sementara yang lainnya respon nyeri seseorang terhadap nyeri.Ada
sebagai wiraswasta. Pekerjaan memiliki dua jenis operasi yang dilakukan
peran penting dalam tingkat kesehatan berdasarkan keadaan pasien yaitu Cito dan
seseorang.Beban berat yang dilakukan oleh elektif.Operasi Cito merupakan operasi
seseorang sesuai dengan pekerjaannya yang harus segera dilakukan karena
dapat menyebabkan timbulnya berbagai darurat.Pasien yang menjalani operasi Cito
penyakit maupun kelainan-kelainan. Nikita

6
ejurnal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

tidak dapat mempersiapkan diri untuk melalui hidung, oksigen masuk kedalam
menghadapi kemungkinan-kemungkinan tubuh sehingga aliran darah menjadi lancar
yang terjadi setelah operasi seperti serta dikombinasikan dengan guided
nyeri.Berbeda dengan operasi elektif, imagery menyebabkan pasien mengalihkan
pasien sudah dipersiapkan sejak lama perhatiannya pada nyeri ke hal-hal yang
sesuai jadwal sehingga pasien dapat membuatnya senang dan bahagia sehingga
mempersiapkan diri untuk menghadapi melupakan nyeri yang sedang dialaminya.
nyeri setelah selesai operasi. Dalam Inilah yang menyebabkan intensitas nyeri
penelitian ini, responden yang menjalani yang dirasakan pasien post operasi sectio
operasi Cito lebih banyak yaitu 17 caesareaberkurang setelah dilakukan teknik
responden (85,0%) sedangkan yang lainnya relaksasi nafas dalam dan guided imagery.
menjalani operasi elektif. Adanya perubahan intensitas nyeri sebelum
Respon nyeri yang dirasakan oleh setiap dan sesudah dilakukan teknik relaksasi
pasien berbeda-beda sehingga perlu nafas dalam dan guided imagery juga
dilakukan eksplorasi untuk menentukan dapatdiketahui setelah dilakukan uji
nilai nyeri tersebut. Menurut Syahriyani statistik menggunakan uji paired sample
(2010), perbedaan tingkat nyeri yang ttestpada tingkat kemaknaan 95% (α =
dipersepsikan oleh pasien disebabkan oleh 0,05). Nilai mean sebelum dilakukan teknik
kemampuan sikap individu dalam merespon relaksasi nafas dalam dan guided imagery
dan mempersepsikan nyeri yang dialami. yaitu 6,15 sedangkan sesudah dilakukan
Kemampuan mempersepsikan nyeri teknik relaksasi nafas dalam dan guided
dipengaruhi oleh beberapa faktor dan imagery yaitu 3,05. Hasil analisi diperoleh
berbeda diantara individu. Tidak semua nilai p=0,000 dengan kata lain p<0,05. Oleh
orang terpajan terhadap stimulus yang sama karena itu maka hipotesis diterima. Jadi,
mengalami intensitas nyeri yang sama. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Sensasi yang sangat nyeri bagi seseorang teknik relaksasi nafas dalam dan guided
mungkin hampir tidak terasa bagi orang imagery terbukti efektif dalam menurunkan
lain. Salah satu upaya untuk menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi
nyeri adalah dengan menggunakan teknik sectio caesarea.
farmakologis dan teknik nonfarmakologis. Hasil ini mendukung penelitian
Teknik farmakologis yaitu dengan sebelumnya yang dilakukan oleh Nikita
menggunakan obat-obatan sedangkan (2012) yang meneliti tentang pengaruh
teknik nonfarmakologis salah satunya yaitu teknik relaksasi terhadap perubahan
dengan relaksasi nafas dalam dan guided intensitas nyeri pada pasien post operasi
imagery. Pada penelitian ini, sesudah apendektomi, dengan hasil yaitu ada
dilakukan teknik relaksasi nafas dalam dan pengaruh yang signifikan pada intensitas
guided imagery terjadi perubahanintensitas nyeri pasien post operasi apendektomi
nyeri, dimana responden hanya mengalami sesudah dilakukan teknik relaksasi, dari 4
dua tingkat nyeri yaitu nyeri sedang orang yang mengalami nyeri hebat (40,0%)
(35,0%) dan nyeri ringan (65,0%). Tidak sesudah dilakukan teknik relaksasi menjadi
ada lagi yang mengalami nyeri hebat dan 2 orang (20,0%), nyeri sedang 5 orang
sangat hebat. (50,0%) menjadi 2 orang (20,0%), dan tidak
Efek relaksasi nafas dalam dan guided nyeri yang semula 1 orang (10,0%) menjadi
imagery membuat responden merasa rileks 6 orang (60,0%). Namun yang
dan tenang. Responden menjadi rileks dan membedakan penelitian ini dan penelitian
tenang saat mengambil oksigen di udara yang dilakukan oleh Nikita (2012) adalah

7
ejurnal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

tempat penelitian, jumlah responden, Kesehatan.Depok: SPH


tindakan relaksasi, dan operasi yang Jayanthi, Niken. 2010. Analisa Data.
dialami responden. Nikita (2012) http://rentalhikari.wordpress.com/201
melakukan penelitian di Irina A pada 10 0 / 03/23/analisa-data/ diakses pada
responden post operasi apendektomi dan tanggal 15 Mei 2013 pukul 13.20
hanya menggunakan teknik relaksasi nafas WITA
dalam saja, sedangkan penelitian ini Jayanthi, Niken. 2010. Teknik Relaksasi
dilakukan di Irina D pada 20 responden Nafas Dalam. http://rentalhikari.
post operasi sectio caesarea dan wordpress.com/2010/03/23/teknikrela
menggunakan teknik relaksasi nafas dalam ksasi-nafas-dalam/ diakses pada
yang dikombinasikan dengan guided tanggal 01 April 2013 pukul 17.40
imagery. WITA
Mawei, Nikita Mayumi. 2012. Pengaruh
SIMPULAN Teknik Relaksasi Terhadap
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tingkat Perubahan Intensitas Nyeri Pada
nyeri pada pasien post operasi sectio Pasien Post Operasi Apendektomi.
caesarea sebelum dilakukan teknik National Institute for Clinical Excellence,
relaksasi nafas dalam dan guided imagery 2004.Caesarean Section.http://
di Irina D BLU RSUP Prof. Dr. R. D. www.nice.org.uk/nicemedia/pdf/CG0
Kandou Manado sebagian besar mengalami 1 3publicinfoenglish.pdf didownloa d
nyeri hebat sampai sangat hebat, tingkat pada tanggal 05 April 2013 pukul
nyeri pada pasien post operasi sectio 21.00 WITA
caesarea sesudah dilakukan teknik Oxorn H & Forle W. 2010.Ilmu
relaksasi nafas dalam dan guided imagery Kebidanan: Patologi &
di Irina D BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Fisiologi Persalinan.
Kandou Manado sebagian besar mengalami Yogyakarta: Yayasan Essentia
penurunan ke kategori nyeri ringan Medika
selebihnya ke kategori nyeri sedang, dan Rahmayati, Yeni Nur. 2010. Pengaruh
teknik relaksasi nafas dalam dan guided Guided Imagery Terhadap Tingkat
imagery efektifterhadap penurunan nyeri Kecemasan Pada Pasien Skizoafektif
pada pasien post operasi sectio caesarea. Di RSJD SURAKARTA.
http://etd.eprints.ums.ac.id/9482/1/J21
DAFTAR PUSTAKA 0060060.pdf didownload pada
A service of the U.S. National Library of tanggal : 04 Mei 2013 pukul 17.00
Medicine, 2012.Cesarean WITA
Section.http://www.nlm.nih.gov/medli Sehono, Endrayani. 2010. Pengaruh Teknik
neplus/cesareansection.html diakses Relaksasi Guided Imagery Terhadap
pada tanggal 01 April 2013 pukul 18. Penurunan Nyeri Pada Pasien Pasca
30 WITA Operasi Fraktur Di RSUD DR.
Berman A. Snyder S. Kozier B & Erb G. Moewardi.
2003.Buku Ajar Praktik Keperawatan http://etd.eprints.ums.ac.id/10412/ di
KlinisKozier & Erb edisi 5. Jakarta: download pada tanggal 03 Mei 2013
Penerbit Buku Kedokteran EGC pukul 12.40 WITA
Hastono, Sutanto Priyo. 2007. Analisis Sidauruk P. 2011.Mekanisme Terjadinya
Data Nyeri. http://www.forexsid.com/
2011/03/mekanisme-

8
ejurnal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

terjadinyanyeri.html diakses pada


tanggal 04 April 2013 pukul 20.30
WITA
Smeltzer. Suzanne C. Bare Brenda G.
Hinkle Janice L & Cheever Kerry H.
2010. Brunner & Suddarth’s
Textbook of Medical-Surgical
Nursing edisi 12. Philadelphia:
Wolters Kluwer Health
Suyanto. 2011. Metodologi dan Aplikasi
Penelitian Keperawatan. Yogyakarta:
Nuha Medika
Syahriyani ST. 2010. Pengaruh Teknik
Relaksasi Terhadap
Perubahan
Intensitas Nyeri Pada Pasien Post
Operasi Apendiktomi di Ruang
Perawatan Bedah RSU TK II
Pelamonia Makassar.
https://www.box.com/s/d306231b8d03
f80cf358 didownload pada tanggal 10
Mei 2013 pukul 19.30 WITA
Vaandda, Vhadh. 2012. Pengertian Sectio
Caesaria. http://www.scribd.com/
doc/77221559/Pengertian-
SectioCaesaria diakses pada tanggal
04 Mei 2013 pukul 13.30 WITA
Yurisa, Wella. 2008. Etika Penelitian
Kesehatan. http://yayanakhyar.
files.wordpress.com/2009/01/etikapen
elitian-kesehatan_files-ofdrsmed.pdf
didownload pada tanggal 15 Mei 2013
pukul 14.30 WITA
Zhukmana, Aulia Dwi. 2009. LP Sectio
caesarea. http://www.scribd.com/
doc/16308854/LP-Sectio-Caesarea
diakses pada tanggal 04 April 2013
pukul 17.40 WITA

Вам также может понравиться