Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
*Jumiati
**Hafirah Hijratul Hamid
jumiati@fkip-unilak.ac.id
Abstract: This research aimed to analyze students’ misconception in leaf and blossom
morphology concept at the second semester students of biology department of Faculty of education
and teachers’ training Lancang Kuning university. This research was conducted in May 2014.
Subject of this research was all second semester students of biology department of faculty of
education and teachers’ training lancang kuning university which consisted of 47 students.
The method researcher used was descriptive method. The Instrument of this research was
diagnostic test which consisted of 25 questions in multiple choices complete with students’ conviction
index. Data analysis was done by applying quantitative and qualitative method. Result of this
research indicated that higher misconception in leaf morphology concept; it was 12,46%, and
misconception in blossom morphology concept was 12,17% and misconception of entire students was
12,34%, Level of students’ understanding which was categorized as excellent was 2,13%, good was
40, 42%, average was 46, 80% and 10,63% for those who had low level of understanding. Result
of this research showed that students had misconception in leaf and blossom morphology concept
Keywords : misconception, leaf morphology, blossom morphology
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis miskonsepsi mahasiswa calon guru
Biologi pada konsep morfologi daun dan bunga di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lancang Kuning, Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei2014. Subyek penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa semester II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lancang Kuning yang
berjumlah 47 orang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Instrumen penelitian ini
berupa tes diagnostik yang terdiri dari 25 butir soal pilihan ganda yang dilengkapi indeks
keyakinan mahasiswa (CRI) terhadap jawaban tes. Untuk mengetahui penyebab terjadinya miskonsepsi
dilakukan wawancara. Analisis data dilakukan dengan cara kuantitatif dan kualitatif. Hasil Penelitian
menunjukkan miskonsepsi yang terjadi pada konsep morfologi daun memiliki miskonsepsi lebih tinggi
yaitu sebanyak 12,46% dan miskonsepsi pada konsep morfologi bunga sebanyak 12,17% dan
miskonsepsi secara keseluruhan sebanyak 12,34%. Tingkat pemahaman mahasiswa yang tergolong
sangat baik, tingkat pemahaman yang baik 40,42%, tingkat pemahaman cukup 46,80% dan10,63%
tergolong memiliki pemahaman yang kurang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa
mengalami miskonsepsi baik pada konsep morfologi daun dan morfologi bunga.
Jumlah Mahasiswa
50
37
40
35 30
30 24
19 17
20
10 6 4
0 0 2 2 0 1 0 1 0 1 3 3
5 0 0 0 0 0 0
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425
Nomor Soal
100
90 78.7
Pe 80 63.8
70
rs 60 51.1
50 36.2
en 40 29.8
ta 30
20 12.88.5
6.3 6.3
se 10 0 0 4.3 4.3 0 2.10 2.1 0 2.1 0 0 0 0 0 0
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
Nomor Soal
Gambar 2. Persentase Miskonsepsi yang Terjadi pada Tiap Butir Soal
Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 2, No 2, Oktober 2015
113
Berdasarkan gambar diatas, 23, 6,3% pada soal nomor 17 dan 18,
persentase miskonsepsi tertinggi 4,3% pada soal nomor 4 dan 6 serta
adalah 78,7% yaitu pada soal nomor 2,1% pada soal nomor 8, 10 dan 12.
13, kemudian 63,8% pada soal nomor Hasil persentase perbutir soal tersebut
20 dan 51,1% pada soal nomor 3. dirata-ratakan, maka didapatlah
Sedangkan pada soal lainnya persentase miskonsepsi secara
miskonsepsi terlihat dibawah 50%, keseluruhan. Persentase mahasiswa
yaitu 36,2% pada soal nomor 15, yang mengalami miskonsepsi disajikan
29,8% pada soal nomor 5, 12,8% pada pada gambar berikut:
soal nomor 22, 8,5% pada soal nomor
100
90
P 80
e 70 62.38 Tidak Paham
rs 60
Miskonsepsi
e 50
Paham
n 40
30 24.01
ta
20 12.34
se
10
0
Miskonsepsi yang terjadi pada lebih banyak pada konsep morfologi daun
mahasiswa secara keseluruhan yaitu lebih banyak dibandingkan dengan konsep
12,34%, hasil ini menunjukkan bahwa morfologi bunga. Hal ini disebabkan karena
miskonsepsi mahasiswa secara materi morfologi daun lebih banyak dan
keseluruhan masih dalam kategori banyak konsep-konsep yang hampir mirip
rendah. Sedangkan tingkat pemahaman sehingga sulit untuk dibedakan, contohnya
mahasiswa dapat dikatakan baik karena antara tepi daun tumpul dan membulat,
dari hasil tes didapatkan bahwa mahasiswa sulit untuk membedakan
persentase mahasiswa yang paham tumbuhan yang tepi daunnya membulat
lebih tinggi daripada persentase dan yang tumpul karena hampir mirip.
mahasiswa yang mengalami Kemudian contoh lainnya pada bentuk daun,
miskonsepsi, persentase mahasiswa bentuk daun memanjang dan lanset juga
yang paham yaitu 62,38%, sedangkan hampir sulit dibedakan dan masih banyak lagi
yang tidak paham 24,01%. konsep lainya yang hampir mirip dan sulit
dibedakan.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa mahasiswa mengalami miskonsepsi Berdasarkan hasil wawancara
pada kedua konsep yang diteliti, yaitu didapatkan bahwa ada sebagian mahasiswa
morfologi daun dan bunga. Berdasarkan yang kurang menyukai materi, ini juga
rata-rata persentase miskonsepsi yang menjadi salah satu penyebab yang memicu
terjadi pada mahasiswa, dinyatakan bahwa terjadinya miskonsepsi. Hal ini senada
miskonsepsi yang terjadi dalam kategori dengan hasil penelitian Murni (3013) yang
rendah. Mahasiswa mengalami miskonsepsi mengatakan bahwa penyebab lain yang
menyebabkan miskonsepsi terjadi pada oleh tanda panah adalah tangkai daun
diri mahasiswa adalah minat dan kelapa sawit, karena daunnya
kesiapan mahasiswa dalam menerima menempel pada bagian yang
materi. Apabila minat mahasiswa ditunjukkan oleh tanda panah,
terhadap materi kurang, maka sebenarnya kelapa sawit merupakan
kesungguhannya dalam mengikuti tumbuhan berdaun lengkap, yaitu
pelajaran juga kurang, akibatnya memiliki pelepah, tangkai daun dan
materi yang disampaikan tidak dapat helaian daun. Bagian daun yang
dipahami dengan maksimal. menempel pada batang kelapa sawit
adalah pelepah, seperti yang
Pengetahuan awal mahasiswa diunkapkan oleh Tjitrosupomo (2001)
yang dari awal sudah salah juga dalam buku morfologi tumbuhan
menjadi penyebab miskonsepsi yang menyatakan bahwa bagian daun yang
terjadi pada mahasiswa, hal ini senada menempel pada batang disebut
dengan yang diungkapkan oleh pelepah.
Trisngati & Irawan (2012) miskonsepsi
dapat timbul karena memang konsep 2. Soal nomor 5
awal mahasiswa sudah salah atau Soal nomor 5 menanyakan
karena mahasiswa tidak mampu tentang tumbuhan kaktus, mahasiswa
menghubungkan konsep dasar yang dituntut untuk memilih cara tumbuhan
membangun dengan suatu konsep yang kaktus beradaptasi dengan lingkungan
dipelajari. Kemampuan mahasiswa yang kekurangan air berdasarkan
yang tidak sama setiap orang juga morfologi daunnya. Jawaban yang
mempengaruhi pemahaman yang benar adalah tumbuhan kaktus
diterima oleh mahasiswa tersebut. memiliki daun yang kecil berbentuk
duri yang berfungsi untuk mengurangi
Hasil penelitian menunjukkan penguapan (B), pada soal ini 29,78%
bahwa miskonsepsi ditemukan pada mahasiswa menjawab dengan jawaban
kedua konsep. Pada konsep morfologi A, yaitu tumbuhan kaktus memiliki
daun, mahasiswa banyak mengalami modifikasi batang yang berbentuk duri
miskonsepsi pada soal nomor 3, 5 dan untuk mengurangi penguapan.
13, sedangkan pada konsep morfologi Hasil wawancara dengan
bunga, miskonsepsi banyak terjadi mahasiswa yang jawaban A
pada soal nomor 15, 19, 20, 22 dan 23. menunjukkan bahwa mahasiswa
mempunyai pemahaman bahwa duri
1. Soal nomor 3 yang terdapat pada tanaman kaktus
Soal nomor 3 menanyakan merupakan modifikasi dari batang
tentang bagian daun kelapa sawit, kaktus dan tumbuhan kaktus tidak
mahasiswa dituntut untuk menentukan memiliki daun, namun sebenarnya duri
bagian apakah yang ditunjukkan oleh pada tanaman kaktus merupakan daun
tanda panah, yaitu bagian daun yang yang berbentuk kecil, runcing dan
menempel pada batang kelapa sawit. keras seperti duri. Fungsi daun kecil
Jawaban yang benar adalah pelepah yang runcing tersebut adalah untuk
(E), sementara pada soal ini 51,06% mengurangi penguapan air, karena
mahasiswa menjawab dengan jabawan semakin lebar daun, maka akan
B, yaitu tangkai daun. Dari hasil semakin besar daerah penguapan air
wawancara, mahasiswa menganggap tumbuhan tersebut. Penyebab
daun kelapa sawit tidak mempunyai miskonsepsi pada konsep ini adalah
pelepah dan bagian yang ditunjukkan konsepsi awal mahasiswa yang sudah
Bio-Lectura: Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 2, No 2, Oktober 2015
115