Вы находитесь на странице: 1из 12

ANALISIS PERMINTAAN JASA ANGKUTAN PENUMPANG UDARA

DI BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II


PEKANBARU

Oleh :
Triani Rahmadhani
Pembimbing : Wahyu Hamidi dan Any Widayatsari

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email : TrianiRahmahani@yahoo.com

Demand Analysis of AirPassenger Transport Services


in Sultan Syarif Kasim II Airport Pekanbaru

ABSTRACT
This research conducted in Sultan SyarifKasim II Airport in Pekanbaru,
the capital city of Riau. The purpose of this research was to determine what
factors affect the demand for air transport services on domestic flights and
international flights. Data analysis method used in this research is multiple linear
regression with statistical test. The results of research on domestic flights for
sample F show that GDP per capita for ticket prices of the airline Garuda
Indonesia and Lion Air was simultaneously affect the demand for air transport
services. Based on sample t is concluded that the GDP per capita for ticket prices
of the airline Garuda Indonesia is partially affected and the ticket prices of the
airline Lion Air does not partially affect the demand for air transport services on
domestic flights. The coefficient of multiple determination for Garuda Indonesia is
0.989, and the coefficient of multiple determination for Lion Air is 0,986. The
results of research on international flights for sample F show that the exchange
rate and prices simultaneously affect the demand for air transport services. Based
on sample t is concluded that the exchange rate and prices is partially affected the
demand for air transport services on international flights.The coefficient of
multiple determination for Express Air is 0,850.

Keyword: Demand, Flights, Ticket Prices, GDP per capita and Exchange Rate.

PENDAHULUAN diperlukan untuk memperlancar arus


barang dan penumpang sehingga
Indonesia dikenal sebagai dapat merangsang dan menunjang
sebuah negara kepulauan yang terdiri pertumbuhan ekonomi serta
dari beribu-ribu pulau yang pemerataanhasil-hasil pembangunan.
dipisahkan oleh perairan, sehingga Pertumbuhan ekonomi suatu
menuntut adanya sarana negara atau bangsa tergantung pada
perhubungan yang memadai tersedianya pengangkutan dalam
terutama untuk mencapai daerah- negara tersebut. Sehingga faktor
daerah yang letaknya terpencil. Oleh pengangkutan memegang peranan
karena itu pembangunan disektor yang sangat penting, seperti
angkutan atau transportasi sangat permintaan jasa angkutan

JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 858


penumpang yang dapat Di Indonesia transportasi
mempermudah seseorang bepergian udara diusahakan oleh pemerintah
ke daerah lain dan barang-barang dan swasta. Kedua perusahaan ini
yang harus diangkut dari suatu mengusahakan rute penerbangan
daerah ke daerah lainnya agar barang didalam Negeri (Domestik) dan
itu dapat memenuhi kebutuhan hidup penerbangan keluar Negeri
manusia. (Internasional). Semakin banyak
Kegiatan pengangkutan maskapai penerbangan dengan
meliputi kegiatan yang menggunakan berbagai rute, maka transportasi
alat angkut atau kendaraan, baik itu udara lebih diminati oleh penumpang
bermotor atau tidak. Sedangkan jasa dibandingkan moda transportasi lain
penunjang pengangkutan mencakup seperti transportasi darat maupun
kegiatan yang menunjang transportasi laut.
pengangkutan itu sendiri seperti Bandara merupakan
terminal, pelabuhan dan prasarana penting dalam kegiatan
pergudangan. transportasi udara pada setiap negara
Salah satu sektor khususnya Indonesia yang
pengangkutan yang sangat penting merupakan negara kepulauan dimana
disamping perhubungan laut dan transportasi udara sangat berperan
darat adalah perhubungan udara yang penting bagi kelancaran aktivitas
dapat menghubungkan seluruh penduduknya, serta pergerakan dan
provinsi, baik untuk kegiatan pertumbuhan ekonomi seperti di
perekonomian, pembangunan dan Provinsi Riau.
pariwisata. Angkutan udara juga Bandara Sultan Syarif Kasim
mempunyai kelebihan dibandingkan II yang berada di Pekanbaru,
dengan sarana angkutan lainnya, hal merupakan bandara yang terbesar di
ini disebabkan karena mempunyai Riau. Bandara ini melayani
kecepatan yang tinggi hingga permintaan jasa angkutan yang
mempersingkat waktu/jarak tempuh cukup tinggi setiap tahun nya
dan dapat digunakan secara fleksibel, terutama pada libur nasional dan
karena tidak terikat oleh hambatan libur keagamaan. Dengan adanya
alam kecuali cuaca. transportasi udara ini sangat
Adanya alat transportasi membantu masyarakat dalam
udara sangat membantu dan memenuhi kebutuhan manusia dalam
mempermudah serta menghemat hal kesenangan dan liburan, karena
waktu dalam melakukan perjalanan. merupakan penghubung dari suatu
Karena transportasi udara merupakan daerah wisata ke daerah lainnya yang
alat transportasi yang cepat, nyaman terletak baik di dalam negeri maupun
dan berteknologi tinggi. Pesawat di luar negeri.
udara juga sangat membantu Bandara Sultan Syarif Kasim
masyarakat (penumpang) dalam II Pekanbaru mempunyai peranan
memenuhi kebutuhan setiap manusia penting dalam kegiatan ekonomi
dalam hal kesenangan dan liburan, terutama melayani pesawat udara
karena merupakan penghubung dari baik yang datang maupun yang
satu daerah wisata ke daerah lainnya berangkat dari berbagai jurusan.
yang terletak baik di dalam negeri Bandara Sultan Syarif Kasim II
maupun luar negeri.(Astutik, 2014:1- Pekanbaru melayani penerbangan ke
11) berbagai daerah di dalam Negeri
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 859
(Domestik) antara lain: Pekanbaru- Tujuan penelitian ini adalah:
Jakarta, Pekanbaru-Medan, 1) Untuk mengetahui faktor apa yang
Pekanbaru-Batam, Pekanbaru-Jambi, mempengaruhi permintaan jasa
Pekanbaru-Surabaya, Pekanbaru- penumpang penerbangan domestik di
Yogyakarta, Pekanbaru-Bandung dan Bandara Sultan Syarif Kasim II
Pekanbaru-Palembang. Serta Pekanbaru. 2) Untuk mengetahui
melayani penerbangan keluar faktor apa yang mempengaruhi
Negreri (Internasional) tujuan permintaan jasa penumpang
Pekanbaru-Kuala Lumpur, penerbangan internasional di
Pekanbaru-Malacca dan Pekanbaru- Bandara Sultan Syarif Kasim II
Singapura. Pekanbaru.
Saat ini terdapat 7 maskapai
penerbangan dalam negeri yang TINJAUAN PUSTAKA
melayani permintaan jasa
penerbangan dari Pekanbaru pulang Teori Permintaan
pergi yaitu : Garuda Indonesia Teori permintaan dari Alfred
Airways, Lion Air, Wings Air, Marshall menyatakan bahwa besar
Citilink, Batik Air, Nam Air, dan kecilnya perubahan permintaan
Express Air. Dan 4 maskapai dideterminasi atau ditentukan oleh
penerbangan yang melayani besar kecilnya perubahan harga.
permintaan jasa penerbangan keluar Dalam hal ini berlaku perbandingan
negeri yaitu : Air Asia, Express terbalik antara harga terhadap
Air,Malindo Air dan Jetstar. permintaan dan berbanding lurus
Penerbangan domestik dan dengan penawaran. Maka
penerbangan internasional semakin perbandingan terbalik antara harga
berkembang pesat. Hal ini dapat terhadap permintaan disebut sebagai
dilihat dengan semakin banyaknya hukum permintaan. (Futong,
perusahaan penerbangan yang 2003:32-33)
bermunculan. Undang-undang No.15 Teori permintaan
Tahun 1992 tentang penerbangan menerangkan sifat dari permintaan
merupakan salah satu tonggak bisnis pembeli pada suatu komoditas
penerbangan di Indonesia. Dengan (barang dan jasa) dan juga
adanya undang-undang ini, maka menerangkan hubungan antara
jumlah perusahaan jasa penerbangan jumlah yang diminta dan harga.
meningkat tajam. Dimana sebelum (Sugiarto, 2000:34)
nya jasa penerbangan di Indonesia Pada dasarnya permintaan
hanya beberapa perusahaan saja. adalah berbagai jumlah suatu barang
(Santorizki, 2010:1-23) atau jasa dimana konsumen bersedia
Adapun perumusan masalah membayar pada berbagai alternatif
penelitian ini adalah: 1) Faktor apa harga barang atau jasa tersebut.
yang mempengaruhi permintaan jasa (Soeharno,2007:13)
penumpang penerbangan domestik di Permintaan transportasi
Bandara Sultan Syarif Kasim II adalah besarnya jumlah jasa
Pekanbaru? 2) Faktor apa yang transportasi yang dibutuhkan untuk
mempengaruhi permintaan jasa mengangkut manusia atau barang
penumpang penerbangan dari suatu lokasi atau wilayah.
internasional di Bandara Sultan (Simbolon, 2003:40)
Syarif Kasim II Pekanbaru?
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 860
Hukum Permintaan maupun jasa di bidang perdagangan
Hukum permintaan pada berfungsi sebagai perantara antara
dasarnya menjelaskan sifat perkaitan sektor-sektor ekstraktif dan sektor-
diantara permintaan suatu barang sektor produksi, dan sebagai saluran
atau jasa dengan harga. Oleh karena distribusi barang serta jasa dari
itu dapat kita nyatakan bahwa hukum tangan produsen ke tangan
permintaan adalah suatu hipotesis konsumen. (Jasfar, 2005:2)
yang menyatakan semakin rendah Hal-hal yang perlu
harga suatu barang atau jasa maka diperhatikan pihak penyedia jasa
semakin banyak permintaan terhadap layanan transportasi udara (maskapai
barang atau jasa tersebut. Sebaliknya penerbangan) yaitu dengan
semakin tinggi harga suatu barang meningkatkan kualitas layanan
atau jasa maka semakin sedikit (service quality), yang terdiri dari
permintaan terhadap barang atau jasa bukti langsung (tangibles),
tersebut. (Sukirno, 2012:76) keandalan (reliability), daya tanggap
(responsiveness), jaminan
Jasa (assurance), dan empati (empathy).
Menurut Philip Kotler (1994) (Prakoso, 2010:466-474)
jasa adalah setiap tindakan atau
perbuatan yang dapat ditawarkan Transportasi
oleh suatu pihak kepada pihak lain, Transportasi berasal dari kata
yang pada dasarnya bersifat transportation, dalam bahasa inggris
intangible (tidak berwujud fisik) dan yang memiliki arti angkutan, yang
tidak menghasilkan kepemilikan menggunakan suatu alat untuk
sesuatu. Produksi jasa berhubungan melakukan pekerjaan, atau dapat
dengan produk fisik maupun tidak. pula berarti suatu proses pemindahan
(Simbolon, 2003:15) manusia atau barang dari suatu
Jasa sebagai produk hasil tempat ke tempat lain dengan
aktivitas ekonomi berada pada menggunakan suatu alat bantu
kelompok tersier dalam klasifikasi kendaraan darat, laut maupun udara,
produk. Produk primer atau baik umum maupun pribadi dengan
ekstraktif, meliputi pertanian, menggunakan mesin atau tidak
pertambangan, perikanan dan menggunakan mesin (Simbolon,
kehutanan. Kelompok sekunder 2003:1)
yaitu, seluruh produk manufaktur Transportasi adalah usaha
atau hasil transformasi input menjadi memindahkan, menggerakkan,
output. Kelompok tersier yaitu, jasa mengangkut, atau mengalihkan suatu
transportasi, restoran, hotel, bank, objek dari suatu tempat ke tempat
salon asuransi, dan lain-lain. lain, di mana di tempat lain ini objek
(Simbolon, 2003:16) tersebut lebih bermanfaat atau dapat
Jasa di bidang infrastuktur, berguna untuk tujuan-tujuan tertentu.
seperti jasa transportasi dan (Miro, 2005:4)
komunikasi merupakan mata rantai Fungsi transportasi adalah
yang sangat penting artinya di antara untuk mengangkut penumpang dan
sektor-sektor perekonomian, barang dari suatu tempat ketempat
termasuk di dalamnya konsumen. Di lain. Kebutuhan akan angkutan
dalam perekonomian yang kompleks, penumpang tergantung fungsi bagi
baik jasa di bidang infrastuktur kegunaan seseorang. Seseorang
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 861
dapat mengadakan perjalan untuk wilayah/daerah. PDRB perkapita
kebutuhan pribadi atau untuk diperoleh dari hasil bagi antara
keperluan usaha (Salim, 2006:2) PDRB dengan jumlah penduduk
Permintaan transportasi atau pertengahan tahun yang
dengan kata lain kebutuhan manusia bersangkutan. (Kuncoro, 2013:38)
dengan barang akan jasa transportasi, PDRB digunakan untuk
bukanlah merupakan kebutuhan berbagai tujuan, tetapi yang
langsung. Kebutuhan akan terpenting adalah sering dianggap
transportasi timbul disebabkan oleh sebagai ukuran terbaik dari kinerja
adanya keinginan untuk mencapai perekonomian. (Mankiw, 2007:23)
tujuan lain. (Miro, 2005:48)
KursValutaAsing
Harga Kurs adalah harga suatu mata
Harga adalah jumlah yang uang terhadap mata uang lainnya.
dijual oleh suatu produk per unit, dan (Krugman, 2005:40)
mencerminkan beberapa yang Menurut Hady (2001:24)
tersedia dibayarkan oleh masyarakat. valuta asing diartikan sebagai alat
(Case, 2007:49) pembayaran dan mata uang asing
Menurut Joesron dan yang digunakan untuk membiayai
Fathorrozi (2003:35) pertalian antara keuangan nasional dan transaksi
harga dan permintaan yang ekonomi dan memiliki catatan kurs
berbanding terbalik menimbulkan resmi pada bank sentral.
konsekuensi bahwa apabila harga Peranan kurs valas sangat
naik maka permintaan turun dan penting untuk negara yang tengah
apabila harga turun maka permintaan melakukan pembangunan ekonomi,
akan naik. karena kurs valas akan berhubungan
Harga dibuat dengan langsung dengan sektor-sektor
menambah presentasi mark-up pada perdagangan dan jasa luar negeri.
biaya atas manfaat-manfaat dalam (Kuncoro, 2013:173)
memakai atau menggunakan suatu Kurs mempengaruhi nilai
produk atau jasa. (Payne, 2000:171) mata uang domestik dari jumlah
tertentu penerimaan atau pembayaran
Produk Domestik Regional Bruto mata uang asing. namun pengaruh ini
Menurut Tarigan (2005:18) terjadi pada saat mengkonversikan
PDRB merupakan penjumlahan hasil mata uang asing ke mata uang
dari nilai tambah (value added) dari domestik, dan ini berbeda dengan
seluruh sektor unit produksi dalam pengaruh kurs terhadap barang dan
satu tahun. Unit produksi tersebut jasa yang mencakup pengaruh
menghasilkan barang dan jasa serta terhadap daya saing. (Levi, 2001:31)
berada dalam semua sektor. Sebagaimana layaknya harga,
PDRB Perkapita merupakan maka kurs valas juga bisa naik atau
gambaran dan rata-rata pendapatan turun. Perubahan kurs tersebut secara
yang diterima oleh setiap penduduk umum dibedakan karena kekuatan
selama satu tahun di suatu pasar dan karena kebijakan
wilayah/daerah. Data statistik ini pemerintah. (Sasono, 2003:241-242)
merupakan salah satu indikator yang Berdasarkan uraian tersebut
dapat digunakan untuk mengukur dapat dirumuskan hipotesis sebagai
tingkat kemakmuran suatu berikut: 1) Faktor PDRB perkapita
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 862
dan harga tiket berpengaruh terhadap jumlah penumpang pada
permintaan jasa penumpang penerbangan domestik dan
penerbangan domestik di Bandara internasional di Bandara Sultan
Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. 2) Syarif Kasim II Pekanbaru, data
Faktor Kurs dan harga tiket PDRB perkapita kota Pekanbaru dan
berpengaruh tehadap permintaan jasa data kurs ringgit dalam rupiah. Jenis
penumpang penerbangan data dalam penelitian ini adalah data
internasional di Bandara Sultan sekunder kuantitatif.
Syarif Kasim II Pekanbaru.
Metode Analisis Data
Gambar 1 Metode analisis data yang
Kerangka Penelitian digunakan pada penerbangan
domestik adalah analisis regresi
liniear berganda dengan rumus
PDRB logaritma natural sebagai berikut:
Penerbangan Perkapita
Domestik LnY = β0 + β1 lnX1 + β2 lnX2 + E
Harga Tiket
Keterangan:
Y : permintaan jasa
Permintaan penerbangan domestik
Jasa
Penumpang (orang)
β0 : Konstanta
β1 : Koefisien regresi X1
Kurs β2 : Koefisien regresi X2
Penerbangan X1 : PDRB Perkapita (Rupiah)
Internasional X2 : Harga tiket (Rupiah)
Harga Tiket
E : Distribusi error

Dan metode analisis data


Sumber : Data Olahan, 2016 yang digunakan pada penerbangan
METODOLOGI PENELITIAN internasional adalah analisis regresi
liniear berganda dengan rumus
Penelitian ini dilaksanakan di sebagai berikut:
Kota Pekanbaru pada Bandara Sultan
Syarif Kasim II, dimana yang LnY = β0 + β1 lnX1 + β2 lnX2 + E
menjadi objek penelitian adalah
jumlah penumpang penerbangan Keterangan:
domestik dan penerbangan Y : Permintaan jasa
internasional pada tahun 2004-2013. Penerbanganinternasional
Metode pengumpulan data (orang)
yang dilakukan penulis dalam β0 : Konstanta
penelitian ini yaitu dengan cara β1 : Koefisien regresi X1
mendatangi langsung instansi- β2 : Koefisien regresi X2
instansi yang berkaitan dengan objek X1 : Kurs (Rupiah)
penelitian penulis dan dari berbagai X2 : Harga tiket (Rupiah)
website yang mendukung penelitian E : Distribusi error
ini. Data yang digunakan yaitu
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 863
HASIL PENELITIAN DAN 2,262). Pada level of signifikan
PEMBAHASAN sebesar 95% maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Dengan demikian dapat
Maskapai Garuda Indonesia disimpulkan bahwa faktor PDRB
Berikut ini adalah hasil rgresi Perkapita berpengaruh terhadap
linear berganda pada maskapai permintaan jasa penerbangan
Garuda Indonesia: domestik.
Adapun nilai koefisien PDRB
Tabel 1 perkapita terhadap permintaan jasa
Nilai Koefisien regresi, thitung,Fhitung, penerbangan domestik terjadi
dan Koefisien Determinasi elastisitas sebesar 0,327. Artinya
Berganda(R2) dengan apabila terjadi peningkatan PDRB
Variabel Terikat Ln perkapita 100% maka akan
Jumlah Penumpang meningkatkan permintaan jasa
PadaPenerbangan penerbangan domestik sebesar 32,7
Domestik orang.
VARIABEL Selanjutnya nilai thitung
INDIKATOR BEBAS X2adalah sebesar 2,395 dan nilai
Ln ttabel2,262, dimana menjelaskan
Ln PDRB Harga bahwa nilai thitunglebih besar dari
Perkapita Tiket ttabel(2,395 > 2,262) maka ini berarti
Koefisien Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan
Regresi 0,327 0,496 demikian dapat disimpulkan bahwa
Nilai thitung 3,822 2,395 faktor harga tiket pesawat Garuda
Indonesia berpengaruh terhadap
Nilai ttabel 2,262 permintaan jasa penerbangan
Nilai Fhitung 207,216 domestik.
Nilai Ftabel 4,74 Adapun nilai koefisien harga
tiket pesawat maskapai Garuda
Konstanta 0,576
Indonesia terhadap permintaan jasa
Koefisien
penerbangan domestik terjadi
Determinasi
elastisitas sebesar 0,496. Artinya
(R2) 0,983
apabila terjadi peningkatan harga
Sumber: Data Olahan, 2016
tiket pesawat maskapai Garuda
Indonesia 100% maka akan
Berdasarkan tabel di atas,
meningkatkan permintaan jasa
maka persamaan regresi linear
penerbangan domestik sebesar 49,6
berganda dari model penelitian
orang.
menjadi sebagai berikut:
Hasil Uji f (f-test)
LnY=0,576 + 0,327X1 + 0,496X2+ E
Dari hasil perhitungan
diperoleh nilai Fhitung sebesar
Hasil Uji t (t-test)
207,216, ternyata nilai Fhitung>
Berdasarkan hasil
Ftabel(207,216 > 4,74) maka ini
perhitungan diperoleh nilai thitung X1
berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
sebesar 3,822 dan nilai ttabel 2,262,
Dengan demikian dapat disimpulkan
dimana menjelaskan bahwa nilai
bahwa faktor PDRB perkapita dan
thitung lebih besar dari ttabel (3,822 >
harga tiket secara serempak
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 864
(simultan) berpengaruh terhadap Berdasarkan tabel di atas,
permintaan jasa penerbangan maka persamaan regresi linear
domestik. berganda dari model penelitian
menjadi sebagai berikut:
Hasil Determinasi Berganda (R2)
Berdasarkan hasil penelitian LnY=4,417 + 0,496X1 + 0,059X2 + E
diperoleh nilai R2 sebesar 0,983
artinya 98,3% permintaan jasa Hasil Uji t (t-test)
penerbangan domestik dipengaruhi Berdasarkan hasil
oleh kedua variabel bebas berupa perhitungan diperoleh nilai thitung X1
PDRB perkapita dan harga tiket sebesar 7,221 dan nilai ttabel 2,262,
pesawat secara serentak. Sedangkan dimana menjelaskan bahwa nilai
1,7% lainnya dipengaruhi oleh thitung lebih besar dari ttabel (7,221 >
faktor lain yang tidak diteliti dalam 2,262). Pada level of signifikan
penelitian ini. sebesar 95% maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Dengan demikian dapat
Maskapai Lion Air disimpulkan bahwa faktor PDRB
Berikut ini adalah hasil rgresi Perkapita berpengaruh terhadap
linear berganda pada maskapai Lion permintaan jasa penerbangan
Air: domestik.
Tabel 2 Adapun nilai koefisien PDRB
Nilai Koefisien regresi, thitung,Fhitung, perkapita terhadap permintaan jasa
dan Koefisien Determinasi penerbangan domestik terjadi
Berganda (R2) dengan elastisitas sebesar 0,496. Artinya
Variabel Terikat Ln apabila terjadi peningkatan PDRB
JumlahPenumpang perkapita 100% maka akan
PadaPenerbangan meningkatkan permintaan jasa
Domestik penerbangan domestik sebesar 49,6
VARIABEL orang.
INDIKATOR BEBAS Selanjutnya nilai thitung
Ln X2adalah sebesar 0,449 dan nilai
Ln PDRB Harga ttabel2,262, dimana menjelaskan
Perkapita Tiket bahwa nilai thitunglebih kecil dari
Koefisien ttabel(0,449 < 2,262) maka ini berarti
Regresi 0,496 0,059 Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa
Nilai thitung 7,221 0,449
faktor harga tiket pesawat Lion Air
Nilai ttabel 2,262 tidak berpengaruh terhadap
Nilai Fhitung 115,642 permintaan jasa penerbangan
domestik.
Nilai Ftabel 4,74 Adapun nilai koefisien harga tiket
Konstanta 4,417 pesawat maskapai Lion Air terhadap
Koefisien permintaan jasa penerbangan
Determinasi domestik sebesar 0,059. Artinya
(R2) 0,971 apabila terjadi peningkatan harga
Sumber: Data Olahan, 2016 tiket pesawat maskapai Lion Air
100% maka akan meningkatkan

JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 865


permintaan jasa penerbangan Nilai ttabel 2,262
domestik sebesar 5,9 orang.
Nilai Fhitung 35,664
Hasil Uji f (f-test) Nilai Ftabel 4,74
Dari hasil perhitungan Konstanta -6,595
diperoleh nilai Fhitung sebesar Koefisien
115,642, ternyata nilai Fhitung> Determinasi
Ftabel(115,642 > 4,74) maka ini (R2) 0,911
berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Sumber: Data Olahan, 2016
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa faktor PDRB perkapita dan Berdasarkan tabel di atas,
harga tiket secara serempak maka persamaan regresi linear
(simultan) berpengaruh terhadap berganda dari model penelitian
permintaan jasa penerbangan menjadi sebagai berikut:
domestik.
LnY= -6,595+ 1,942X1+ 1,919X2+E
Hasil Determinasi Berganda (R2)
Berdasarkan hasil penelitian Hasil Uji t (t-test)
diperoleh nilai R2 sebesar 0,971 Berdasarkan hasil
artinya 97,1% permintaan jasa perhitungan diperoleh nilai thitung X1
penerbangan domestik dipengaruhi sebesar 3,425 dan nilai ttabel 2,262,
oleh kedua variabel bebas berupa dimana menjelaskan bahwa nilai
PDRB perkapita dan harga tiket thitung lebih besar dari ttabel (3,425 >
pesawat secara serentak. Sedangkan 2,262). Pada level of signifikan
2,9% lainnya dipengaruhi oleh sebesar 95% maka Ho ditolak dan
faktor lain yang tidak diteliti dalam Ha diterima. Dengan demikian dapat
penelitian ini. disimpulkan bahwa faktor kurs
berpengaruh terhadap permintaan
Maskapai Express Air jasa penerbangan internasional.
Berikut ini adalah hasil rgresi Adapun nilai koefisien kurs
linear berganda pada maskapai terhadap permintaan jasa
Express Air: penerbangan internasional terjadi
Tabel 3 elastisitas sebesar 1,942. Artinya
Nilai Koefisien regresi,thitung,Fhitung, apabila terjadi peningkatan kurs
Dan Koefisien Determinasi 100% maka akan meningkatkan
Berganda (R2) dengan permintaan jasa penerbangan
Variabel Terikat Ln internasional sebesar 19,4 orang.
Jumlah Penumpang Selanjutnya nilai thitung X2
pada Penerbangan adalah sebesar 2,399 dan nilai ttabel
Internasional 2,262, dimana menjelaskan bahwa
VARIABEL nilai thitung lebih besar dari ttabel
INDIKATOR BEBAS (2,399> 2,262) maka ini berarti Ho
Ln Harga ditolak dan Ha diterima. Dengan
Ln Kurs Tiket demikian dapat disimpulkan bahwa
Koefisien faktor harga tiket pesawat
Regresi 1,942 1,919 berpengaruh terhadap permintaan
Nilai thitung 3,425 2,399 jasa penerbangan internasional.

JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 866


Adapun nilai koefisien harga elastisitas sebesar 0,327. Artinya
tiket pesawat maskapai Express Air apabila terjadi peningkatan PDRB
terhadap permintaan jasa perkapita 100% maka akan
penerbangan internasional terjadi meningkatkan permintaan jasa
elastisitas sebesar 1,919. Artinya penerbangan domestik sebesar 32,7
apabila terjadi peningkatan harga orang. Semakin tinggi PDRB
tiket pesawat maskapai Express Air perkapita suatu daerah maka semakin
100% maka akan meningkatkan baik tingkat perekonomian daerah
permintaan jasa penerbangan tersebut. Hal ini juga mencerminkan
internasional sebesar 19,1 orang. tingkat kesejahteraan masyarakat
yang berakibat pada perubahan
Hasil Uji f (f-test) jumlah jasa yang dibeli.
Dari hasil perhitungan Selanjutnya nilai koefisien
diperoleh nilai Fhitung sebesar 35,664, harga tiket pesawat maskapai Garuda
ternyata nilai Fhitung> Ftabel(35,664> Indonesia terhadap permintaan jasa
4,74) maka ini berarti Ho ditolak dan penerbangan domestik terjadi
Ha diterima. Dengan demikian dapat elastisitas sebesar 0,496. Artinya
disimpulkan bahwa faktor kurs dan apabila terjadi peningkatan harga
harga tiket secara serempak tiket pesawat maskapai Garuda
(simultan) berpengaruh terhadap Indonesia 100% maka akan
permintaan jasa penerbangan meningkatkan permintaan jasa
internasional. penerbangan domestik sebesar 49,6
orang. Sesuai dengan hukum
Hasil Determinasi Berganda (R2) permintaan, jumlah barang dan jasa
Berdasarkan hasil penelitian yang diminta berubah secara
diperoleh nilai R2 sebesar 0,911 berlawanan dengan perubahan harga.
artinya 91,1% permintaan jasa
penerbangan internasional Pembahasan Maskapai Lion Air
dipengaruhi oleh kedua variabel Dari hasil perhitungan
bebas berupa kurs dan harga tiket diketahui besarnya pengaruh PDRB
pesawat secara serentak. Sedangkan perkapita dan harga tiket pesawat
8,9% lainnya dipengaruhi oleh faktor terhadap permintaan jasa
lain yang tidak diteliti dalam penerbangan domestik di Bandara
penelitian ini. Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
yang dapat dilihat dari nilai koefisien
Pembahasan Maskapai Garuda regresinya.
Indonesia Adapun nilai koefisien PDRB
Dari hasil perhitungan perkapita terhadap permintaan jasa
diketahui besarnya pengaruh PDRB penerbangan domestik terjadi
perkapita dan harga tiket pesawat elastisitas sebesar 0,496. Artinya
terhadap permintaan jasa apabila terjadi peningkatan PDRB
penerbangan domestik di Bandara perkapita 100% maka akan
Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru meningkatkan permintaan jasa
yang dapat dilihat dari nilai koefisien penerbangan domestik sebesar 49,6
regresinya. orang. Hal ini juga mencerminkan
Adapun nilai koefisien PDRB tingkat kesejahteraan masyarakat
perkapita terhadap permintaan jasa yang berakibat pada perubahan
penerbangan domestik terjadi jumlah jasa yang dibeli.
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 867
Selanjutnya nilai koefisien jasa angkutan penumpang udara di
harga tiket pesawat maskapai Lion Bandara Sultan Syarif Kasim II
Air terhadap permintaan jasa Pekanbaru diperoleh kesimpulan
penerbangan domestik sebesar 0,059. sebagai berikut:
Artinya apabila terjadi peningkatan 1) Faktor PDRB perkapita dan
harga tiket pesawat maskapai Lion harga tiket pesawat Garuda
Air 100% maka akan meningkatkan Indonesia berpengaruh terhadap
permintaan jasa penerbangan permintaan jasa angkutan udara,
domestik sebesar 5,9 orang. Semakin sedangkan harga tiket pesawat
banyak nya maskapai penerbangan, Lion Air tidak berpengaruh
maka semakin bersaing pula harga terhadap permintaan jasa
tiket yang ditawarkan oleh berbagai penumpang penerbangan
maskapai dengan fasilitas yang domestik di Bandara Sultan
berbeda-beda. Dan pada kondisi ini Syarif Kasim II Pekanbaru.
harga tiket pesawat bersifat in elastis 2) Faktor Kurs dan harga tiket
terhadap permintaan jasa angkutan berpengaruh terhadap permintaan
udara. jasa penumpang penerbangan
internasional di Bandara Sultan
Pembahasan Maskapai Express Syarif Kasim II Pekanbaru.
Air
Dari hasil perhitungan Saran
diketahui besarnya pengaruh kurs Dari pembahasan hasil
dan harga tiket pesawat terhadap penelitian yang telah dikemukakan
permintaan jasa penerbangan pada bagian terdahulu serta dikaitkan
internasional di Bandara Sultan dengan kesimpulan yang didapat
Syarif Kasim II Pekanbaru yang maka penulis menyarankan hal-hal
dapat dilihat dari nilai koefisien sebagai berikut:
regresinya. 1) Diharapkan kepada perusahaan
Adapun nilai koefisien kurs pengelola Bandar Udara Sultan
terhadap permintaan jasa Syarif Kasim II Pekanbaru yaitu
penerbangan internasional terjadi PT. AngkasaPura II sebagai
elastisitas sebesar 1,942. Artinya sarana dan prasarana
apabila terjadi peningkatan kurs perhubungan udara diharapkan
100% maka akan meningkatkan lebih meningkatkan jasa
permintaan jasa penerbangan pelayanannya kepada masyarakat
internasional sebesar 19,4 orang. lebih maksimal sehingga dapat
Semakin banyak kurs valas atau meningkatkan produksi jasa
devisa yang dimiliki oleh pemerintah angkutan udara.
suatu negara, maka semakin besar 2) Harga tiket pada masing-masing
kemampuan negara tersebut perusahaan maskapai
melakukan transaksi ekonomi dan penerbangan memberikan
keuangan internasional. pengaruh terhadap jumlah
permintaan jasa angkutan udara,
SIMPULAN DAN SARAN diharapkan persaingan harga tiket
yang ada hendaknya sesuai
Simpulan dengan pelayanan dan fasilitas
Berdasarkan hasil penelitian yang diberikan kepada konsumen
dan pembahasan analisis permintaan sehingga konsumen dalam
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 868
menikmati pelayanan puas Prakoso, Shorin Hendarin. 2010.
dengan jasa yang diberikan. Analisis Pengaruh Dimensi
Service
DAFTAR PUSTAKA QualityTerhadapPemilihan
Jasa TransportasiUdara
Case, karl.E dan C.Fair. 2000. (Maskapai Penerbangan)
Prinsip-prinsip Ekonomi RuteJakarta-Surabaya.Tesis.
Makro. Edisi Kelima. PT. Pasca Sarjana Universitas
Prehallindo Persada: Jakarta. Brawijaya. ISSN: 1411-0199.
Vol.13, No.3.
Futong, Iskandar. 2003. Ekonomi
Mikro &Makro. Ghalia Santorizki, Baskoro. 2010. Struktur
Indonesia: Jakarta. dan Perilaku Industri
Maskapai Penerbangan di
Jasfar, Farida. 2005. Manajemen IndonesiaTahun 2003-2007.
Jasa. Ghalia Indonesia: Jurnal UniversitasTrisakti.
Jakarta. Vol.18, No 3.

Joesron, Tati Suhartati, Salim, Abbas. 2006. Manajemen


M Fathorrozi. 2003. Teori Transportasi. PT.Raja
Ekonomi Mikro. Edisi Grafindo Persada: Jakarta.
Pertama. Salemba Empat:
Jakarta. Sugiarto, dkk. 2000. Ekonomi
Mikro. PT.Gramedia Pustaka
Krugman, Paul R. 2005. Ekonomi Utama: Jakarta.
Internasional.Indeks: Jakarta.
Simbolon, M Maringan. 2003.
Kuncoro, Mudrajad. 2013. Indikator Ekonomi Transportasi.
Ekonomi. UPP STIM YKPN: Ghalia Indonesia: Jakarta.
Yogyakarta.
Sasono, Herman Budi. 2003.
Levi, Maurice D. 2001. Keuangan Ekonomi. Fakultas Ekonomi
Internasional.ANDI: Universitas Airlangga.
Yogyakarta.
Soeharno, 2007,Teori Mikroekonomi.
Mankiw, N.Gregory. 2003. ANDI: Yogyakarta.
Teori Makroekonomi.
Erlangga: Jakarta. Sukirno, Sadono. 2012.
Makroekonomi Teori
Miro, Fidel. 2005. Perencanaan Pengantar. Edisi Ketiga. PT.
Transportasi. Erlangga: Raja Grafindo Persada:
Jakarta. Jakarta.

Payne, Adrian. 2000. The Essence Of Sukirno,Sadono.2012. Mikroekonomi


ServiceMarketing/Pemasaran Teori Pengantar. Edisi
Jasa. ANDI and Pearson ketiga. PT. Raja Grafindo
Education (Asia) Pte. Ltd: Persada: Jakarta.
Yogyakarta.
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 869

Вам также может понравиться