Вы находитесь на странице: 1из 2

Full Name : Prof. dr. Sp.

F Abdulrahman Saleh
Date of Birth : Thursday, July 1st, 1909
Profession : Doctor
Religion : Islam
Place of Birth : Jakarta
Zodiac : Cancer
Citizens : Indonesian

The current Dutch held its first aggression, Adisutjipto and Abdulrahman Saleh ordered to India. On
the way home they stopped in Singapore to take medicines from Red Cross Malaya. Departure by
plane this Dakota, received widespread publicity from the media at home and abroad.

Dated July 29, 1947, when the plane plans to return to Yogyakarta via Singapore, Malayan Daily
Times reported that the flight Dakota VT-CLA already obtained permission British and Dutch
governments. In the afternoon, Suryadarma, his car had just arrived with his jeep in Maguwo.
However, the plane was shot by two aircraft P-40 Kitty-Hawk Netherlands from the north. The plane
lost balance and grabbed a tree until his body was broken into two parts and eventually burned.

This heroic event, celebrated as the day of Consecrated Air Force Air Force since 1962 and since
August 17, 1952, was changed to the air base Maguwo Adisucipto.

Abulrachman Saleh buried in Yogyakarta and he became a national hero by the Decree of the
President of the Republic of Indonesia No.071 / TK / 1974, dated 9 November 1974.

On July 14, 2000, on the initiative of the Air Force, the tomb of Abdul Rahman Saleh, Adisucipto,
and their wives moved from the funeral Kuncen to the Air Force's Monument Complex Ngoto
Hamlet, Village Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.

He immortalized the name as the name of the Air Force Base and airport in Malang. In addition, the
trophy contested in Medicine and Biology Competition General (Medical and General Biology
Competition) called trophy Abdul Rahman Saleh.
ada saat Belanda mengadakan agresi pertamanya, Adisutjipto dan Abdulrachman Saleh diperintahkan
ke India. Dalam perjalanan pulang mereka mampir di Singapura untuk mengambil bantuan obat-
obatan dari Palang Merah Malaya. Keberangkatan dengan pesawat Dakota ini, mendapat publikasi
luas dari media massa dalam dan luar negeri.

Tanggal 29 Juli 1947, ketika pesawat berencana kembali ke Yogyakarta melalui Singapura, harian
Malayan Times memberitakan bahwa penerbangan Dakota VT-CLA sudah mengantongi izin
pemerintah Inggris dan Belanda. Sore harinya, Suryadarma, rekannya baru saja tiba dengan mobil jip-
nya di Maguwo. Namun, pesawat yang ditumpanginya ditembak oleh dua pesawat P-40 Kitty-Hawk
Belanda dari arah utara. Pesawat kehilangan keseimbangan dan menyambar sebatang pohon hingga
badannya patah menjadi dua bagian dan akhirnya terbakar.

Peristiwa heroik ini, diperingati TNI AU sebagai hari Bakti TNI AU sejak tahun 1962 dan sejak 17
Agustus 1952, Maguwo diganti menjadi Lanud Adisutjipto.

Abulrachman Saleh dimakamkan di Yogyakarta dan ia diangkat menjadi seorang Pahlawan Nasional
berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No.071/TK/Tahun 1974, tanggal 9
Nopember 1974.

Pada tanggal 14 Juli 2000,[1] atas prakarsa TNI-AU, makam Abdulrahman Saleh, Adisucipto, dan para
istri mereka dipindahkan dari pemakaman Kuncen ke Kompleks Monumen Perjuangan TNI AU Dusun
Ngoto, Desa Tamanan, Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta.

Nama Ia diabadikan sebagai nama Pangkalan TNI-AU dan Bandar Udara di Malang. Selain itu, piala
bergilir yang diperebutkan dalam Kompetisi Kedokteran dan Biologi Umum (Medical and General
Biology Competition) disebut Piala Bergilir Abdulrahman Saleh.

Вам также может понравиться