Вы находитесь на странице: 1из 6

LINK Vol. 11 No.

3 September 2015 ISSN 1829-5754

Bio-assay Test on the Result of Indoor Residual Spraying (IRS)


Application in Malaria Disease Control

Uji Bioassay pada Hasil Pelaksanaan Indoor Residual Spraying (IRS)


dalam Pengendalian Penyakit Malaria

Mawaddah
Marsum
Dwi Bayu Karti Utami

Jurusan Keshatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang


Jl. Raya Batturaden Purwokerto
E-mail: mawaddah50@gmail.com

Abstract
This research was conducted by quasi experimental method, with separate sample
pretest post-test control group approach, and counting of the percentage of dead Anopheles
spp after contacted for 1 hour with Icon 100 CS insecticide, both for the treatment and the
control group. Data analysis was conducted descriptively and statistically by the Anova and
LSD test using the software of SPSS version 17. The result of this research shows that in the
Village of Bogangin along the time period of the year of 2011-2014 occurred the decrease of
the number of positive malaria cases of 97,4%; IRS application in the year of 2014 got success
to spray 273 houses (100%) at the target area; the average of the number of dead Anopheles
spp mosquitoes after contacted for 1 hour with Icon 100 CS chronolgically at the kind of wall
of masonry, wood, and bamboo were 37,66%, 86,63%, and 79,96%. The kind of the sprayed
partition effects significantly the percentage of the number of dead Anopheles spp mosquitoes,
with number of Sig = 0,007 at level of significant of 95%. To be suggested to review the use of
insecticide of Icon 100 CS in the application of IRS.

Keywords: bioassay test ; IRS ; malaria

Abstrak
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimental, dengan
pendekatan separate sample pretest posttest control group, dan menghitung persentase nyamuk
Anopheles spp yang mati setelah berkontak dengan insektisida Icon 100 CS selama 1 jam, baik
pada kelompok perlakuan maupun kelompok control. Analisis data dilakukan secara
deskriptip dan statistik dengan uji Anova dan LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di
Desa Bogangin selama periode waktu antara tahun 2011-2014 terjadi penurunan jumlah
kasus malaria sebesar 97,4%; pelaksanaan IRS tahun 2014 berhasil menyemprot 273 rumah
(100%) di wilayah sasaran; rata-rata persentase jumlah nyamuk Anopheles spp yang mati
setelah berkontak selama 1 jam dengan Icon 100 CS secara berturut-turut pada dinding
tembok, kayu, dan bambu adalah 37,66%, 86,63%, dan 79,96%. Jenis dinding yang disemprot
berpengaruh secara signifikan terhadap persentase jumlah nyamuk Anopheles spp yang mati,
dengan nilai Sig = 0,007 pada derajat kemaknaan 95%. Disarankan agar meninjau kembali
penggunaan insektisida Icon 100 CS untuk pelaksanaan IRS.

___________________________________________________________________________________
Uji Bioassay pada Hasil Pelaksanaan Indoor Residual Spraying 1055
LINK Vol. 11 No. 3 September 2015 ISSN 1829-5754

Kata kunci: uji bioassay ; IRS ; malaria

1. Pendahuluan Puskesmas II Sumpyuh dengan jumlah


kasus enam orang yang telah dilakukan
Malaria merupakan salah satu kegiatan IRS menggunakan insektisida
penyakit menular yang masih menjadi
Icon 100 CS oleh Dinas Kesehatan
masalah kesehatan masyarakat di dunia
Kabupaten Banyumas adalah Desa
termasuk Indonesia. Penyakit ini
Bogangin. Tiga spesies vector utama
mempengaruhi tingginya angka
malaria di Desa Bogangin yang
kematian bayi, balita dan ibu hamil.
diketahui adalah Anopheles balabacencis,
Setiap tahun lebih dari 500 juta
Anopheles maculatus, dan Anopheles
penduduk dunia terinfeksi malaria dan
aconitus. Tujuan dari penelitian ini
lebih dari 1.000.000 orang meninggal
adalah untuk menguji Bioassay pada
dunia. Kasus terbanyak terdapat di
hasil pelaksanaan Indoor Residual
Afrika dan beberapa negara Asia,
Spraying (IRS) dalam pengendalian
Amerika Latin, Timur Tengah dan
penyakit malaria di desa bogangin
beberapa bagian negara Eropa
kecamatan sumpyuh kabupaten
(Indonesia, Depkes, 2009).
banyumas.
Uji bioassay adalah metode
yang digunakan untuk mengetahui
2. Metode
efektif atau tidaknya insektisida yang
digunakan terhadap vektor malaria Penelitian ini merupakan
dalam program pengendalian vektor. penelitian kuasi eksperimental, dengan
Tujuannya adalah untuk mengetahui pendekatan separate sample pretest
daya bunuh insektisida dan post-test control group, dan menghitung
menganalisis efek residu, kualitas persentase nyamuk Anopheles spp yang
insektisida yang digunakan. Indoor mati setelah berkontak dengan
Residual Spraying (IRS) adalah teknik insektisida Icon 100 CS selama 1 jam,
penyeprotan (spraying) insektisida yang baik pada kelompok perlakuan
dilakukan pada dinding rumah atau maupun kelompok control. Penelitian
bangunan bagian dalam (indoor) dilaksanakan pada akhir bulan Agustus
dengan harapan vector malaria yang – awal Nopember 2014, berlokasi di
hinggap atau beristirahat pada dinding wilayah Desa Bogangin, Kecamatan
tersebut akan berkontak dengan Sumpyuh, Kabupaten Banyumas,
sisa/endapan (residu) insektisida yang Provinsi Jawa Tengah. Spesies nyamuk
ada padanya selama beberapa waktu, yang digunakan dalam penelitian,
dan kemudian mati. yakni Anopheles spp. Sedangkan bahan
Di wil. Kabupaten Banyumas yang digunakan adalah: Insectisida
dari tahun ke tahun sejak 2008 sampai Icon 100 CS, Premium, dan nyamuk
dengan 2013 masih terjadi insidensi Anopheles spp dewasa sejumlah 180 ekor.
malaria dengan jumlah kasus tertinggi Analisis data dilakukan secara
pada tahun 2010 (623 kasus), dan deskriptif, analisis statistik dengan uji
penurunan yang cukup tajam pada One Way Anova dan dilanjutkan dengan
tahun 2013 (40 kasus). Pada tahun 2013 uji Least Square Difference (LSD).
insidensi malaria terjadi pada 12
wilayah Puskesmas dari 39 wilayah 3. Hasil dan Pembahasan
Puskesmas yang ada, dan angka jumlah
kasus yang tertinggi ada di wilayah Dari data perkembangan jumlah
Puskesmas II Sumpyuh (12 kasus). kasus malaria di Desa Bogangin selama
Salah satu desa di wilayah kerja lima tahun terakhir (tahun2010-2014)

___________________________________________________________________________________
1056 Mawaddah, Marsum, Dwi Bayu Karti Utami
LINK Vol. 11 No. 3 September 2015 ISSN 1829-5754

yang berdasarkan data laporan pada malaria falciparum dan vivax.


Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Dari data perkembangan jumlah
sampai dengan bulan September 2014 kasus malaria positip per tahun
menunjukkan adanya penurunan dibandingkan dengan jumlah
terus-menerus jumlah kasus malaria penduduk (Annual Parasit Incidence =
positip dari 78 kasus pada tahun 2011 API) di Desa Bogangin selama lima
menjadi 28 kasus pada tahun 2012, tahun terakhir (tahun2010-2014)
selanjutnya menjadi 8 kasus pada tahun berdasarkan data laporan pada Dinas
2013 dan pada akhirnya menjadi 2 Kesehatan Kabupaten Banyumas
kasus pada tahun 2014. Penurunan sampai dengan bulan September 2014,
jumlah kasus malaria prositip dari pada akhir tahun 2014 sudah mencapai
tahun 2011 sampai dengan akhir tahun angka API 0,04% atau 0,4 per 1000
2014 adalah sebanyak 76 kasus atau penduduk berisiko. Ini menunjukkan
sebesar 97,43%. bahwa berdasarkan Kepmenkes RI No.
Berdasarkan data sebagian besar 293/MENKES/SK/IV/2009 tentang
penderita malaria positip yang ada di Eliminasi Malaria di Indonesia, pada
Desa Bogangin Kecamatan Sumpyuh akhir tahun 2014 upaya pemberantasan
Kabupaten Banyumas sebagian besar malaria di Desa Bogangin sudah
adalah penderita malaria falciparum, mencapai tahap Eliminasi yang
yakni 11 kasus (55%) pada tahun 2010, mensyaratkan API harus sudah
75 kasus (96,15%) pada tahun 2011, 27 mencapai <1/1000 penduduk berisiko.
kasus (96,42%) pada tahun 2012, 6 Untuk bisa mencapai tahap eliminasi
kasus (100%) pada tahun 2013, dan 2 berikutnya, yaitu tahap pemeliharaan,
kasus (100%) pada yahun 2014. angka kasus malaria positip indigenous
Sebagaimana dinyatakan pada tinjauan harus ditekan sampai mencapai nol,
pustaka, malaria yang disebabkan oleh atau tidak terdapat lagi penderita
plasmodium falciparum ini merupakan indigenous yang dipertahankan sampai
bentuk malaria yang paling berat, dapat selama 3 (tiga) tahun.
menimbulkan keadaan darurat medik Untuk mencapai kondisi ini,
dan dapat menimbulkan resistensi semua upaya pengendalian malaria di
terhadap obat chloroquine. Desa Bogangin yang meliputi kegiatan
Sebagian besar penderita pencarian dan pengobatan penderita,
malaria positip yang ada di Desa penyehatan lingkungan dengan
Bogangin Kecamatan Sumpyuh peniadaan sarang-sarang nyamuk
Kabupaten Banyumas sebagian besar Anopheles, pemberantasan vektor
adalah penderita indigenous, yakni 20 antara lain dengan pelaksanaan IRS,
kasus (100%) pada tahun 2010, 66 kasus pemasangan kawat kasa pada
(84,66%) pada tahun 2011, 28 kasus lubang-lubang ventilasi rumah,
(100% ) pada tahun 2012, 6 kasus (100%) penggunaan kelambu, serta
pada tahun 2013, dan 1 kasus (50%) penyuluhan kesehatan kepada
pada yahun 2014. Ini menunjukkan penduduk khususnya tentang malaria,
bahwa penularan penyakit malaria di harus dilaksanakan secara lebih
Desa Bogangin Kecamatan Sumpyuh intensif.
Kabupaten Banyumas sebagian besar Berdasarkan data hasil
terjadi di dalam wilayah Desa Bogangin pelaksanaan Indoor Residual Spraying
itu sendiri. Ini dimungkinkan karena di (IRS) di Desa Bogangin tahun 2014
wilayah ini terdapat vector penularnya yang dapat dilihat pada Tabel 1 dapat
yaitu Anopheles maculatus, Anopheles diketahui bahwa pada kedua siklus
aconitus, dan Anopheles balacencis, dan penyemprotan seluruh rumah (100%)
sumber penularannya yaitu penderita yang ada di wilayah sasaran

___________________________________________________________________________________
Uji Bioassay pada Hasil Pelaksanaan Indoor Residual Spraying 1057
LINK Vol. 11 No. 3 September 2015 ISSN 1829-5754

penyemprotan, yakni RW VII, berhasil menggunakan konsentrasi insektisida


disemprot, dengan rincian 227 rumah yang kurang tepat; Kecepatan
disemprot sempurna dan 46 rumah menyemprot tidak sesuai prosedur
disemprot sebagian, dengan jumlah teknis; Jarak penyemprotan tidak sesuai
penduduk yang terlindungi sebanyak prosedur teknis; Degradasi racun
857 jiwa. Diharapkan dengan insektisida oleh lingkungan dan
pelaksanaan kegiatan IRS ini populasi Insektisida Icon 100 CS tidak cocok
nyamuk vector malaria dapat untuk media tembok.
diturunkan, sedemikan sehingga proses Untuk meningkatkan efektifitas
penularan malaria dari penderita insektisida pada pelaksanaan IRS yang
kepada penduduk yang sehat dapat akan datang, penggunaan insektisida
dikurangi. Penelitian ini merupakan Icon 100 CS disarankan agar sesuai
salah satu upaya untuk mengetahui dengan dosis yang tertera pada manual,
sejauh mana efektifitas insektisida Icon dan sesuai anjuran WHO untuk
100 CS yang digunakan dalam IRS insektisida kelompok Pyrethroid 10-50
didalam membunuh nyamuk Anopheles mg/m2, atau untuk senyawa
spp. insektisida lambda-cyhalothrin 0.02-0,03
Dari data yang tertera pada g/m2. Disamping itu, sesuai dengan
tabel 2 dapat diketahui secara sekilas teknik pelaksanaan IRS, sasaran
bahwa rata-rata persentase jumlah penyemprotan adalah dinding rumah
nyamuk Anopheles spp yang mati setelah bagian dalam, dimana nyamuk
berkontak dengan insektisida Icon 100 biasanya hinggap untuk beristirahat
CS selama 1 jam dan setelah periode sebelum atau setelah selesai menggigit.
penyimpanan 24 jam pada dinding Penyemprotan dinding rumah bagian
tembok adalah sebesar 37,66%, pada dalam juga akan mengurangi radiasi
dinding kayu 86,63%, dan pada dinding sinar ultra violet yang dapat
bambu 79,96%. Ini menunjukkan bahwa menurunkan efektifitas dari insektisida.
efektifitas dari residu atau sisa Hasil analisis statistik dengan
insektisida Icon 100 CS yang melekat di uji Anova memberikan kesimpulan
dinding dalam membunuh nyamuk bahwa secara umum terdapat pengaruh
Anopheles spp tertinggi adalah pada yang signifikan dari jenis dinding yang
dinding kayu (86,63%), agak efektif disemprot terhadap persentase jumlah
pada dinding bambu (79,96%), dan nyamuk Anopheles spp yang mati setelah
kurang efektif pada dinding tembok berkontak dengan insektisida Icon 100
(37,66%). CS selama satu jam, dengan nilai Sig =
Menurut J.A. Najera dan M. 0,007 yang <0,05 pada derajat
Zaim (2002, h.53) efek residu dari kemaknaan 95%. Hubungannya dengan
insektisida disamping dipengaruhi oleh ini, maka penyemprotan insektisida
dosis juga dipengaruhi oleh adanya dalam rangka IRS harus benar-benar
radiasi sinar ultra violet, adanya proses memperhatikan dosis yang seharusnya
absorpsi dan adsorpsi pada permukaan diterapkan untuk semua jenis dinding
yang disemprot, serta perubahan yang sesuai pedoman, dan dilakukan pada
terjadi pada permukaan yang dinding rumah bagian dalam untuk
disemprot (misalnya terjadinya mengurangi radiasi sinar ultra violet.
penutupan/pelapisan ulang pada Hasil analisis statistik lanjutan
dinding). Efektifitas insektisida Icon 100 dengan uji LSD memberikan
CS yang rendah yakni hanya 37,66%, kesimpulan bahwa perbedaan
khususnya pada jenis dinding tembok, pengaruh jenis dinding antara dinding
dapat disebabkan oleh: Pencampuran tembok dan dinding kayu serta antara
larutan bahan penyemprot dinding tembok dan dinding bambu

___________________________________________________________________________________
1058 Mawaddah, Marsum, Dwi Bayu Karti Utami
LINK Vol. 11 No. 3 September 2015 ISSN 1829-5754

terhadap persentase jumlah nyamuk dengan cakupan 273 rumah (100%) di


Anopheles spp yang mati adalah wilayah sasaran (RW VII) berhasil
signifikan masing-masing berturut- disemprot, dengan perincian 227 (83,1%)
turut dengan nilai Sig = 0,004 dan Sig = disemprot sempurna dan 46 (16,9%)
0,007; antara dinding kayu dan dinding disemprot sebagian dan jumlah jiwa
bambu tidak signifikan dengan nilai Sig terlindungi sebanyak 857 orang.
= 0,552 pada derajat kemaknaan 95%. Rata-rata persentase nyamuk Anopheles
Ini memberikan implikasi bahwa spp yang mati setelah berkontak selama
perhatian besar dalam pelaksanaan 1 jam dengan Icon 100 CS adalah
penyemprotan insektisida dalam 37,66% pada jenis dinding tembok,
rangka IRS terutama harus ditujukan 86,63% pada jenis dinding kayu, dan
terhadap jenis dinding tembok, dengan 79,96% pada jenis dinding bambu.
cara memperhatikan dosis insektisida Secara umum, jenis dinding yang
dan sasaran penyemprotannya yaitu disemprot berpengaruh secara
dinding bagian dalam rumah untuk signifikan terhadap persentase jumlah
mengurangi semaksimal mungkin nyamuk Anopheles spp yang mati setelah
radiasi sinar ultra violet dari sinar berkontak selama 1 jam dengan
matahari. Sudah barang tentu dengan insektisida Icon 100 CS dan setelah
tidak mengurangi perhatian dalam periode waktu penyimpanan 24 jam,
penyemprotan terhadap jenis dinding dengan nilai Sig = 0,007 pada derajat
kayu dan dinding bambu yang juga kemaknaan 95%.
harus dilakukan terhadap dinding
rumah bagian dalam dengan dosis yang Saran
sesuai pedoman.
Untuk memberikan keyakinan Lebih mengintensifkan semua
tentang tingginya efektifitas upaya pencegahan dan pemberantasan
penyemprotan insektisida dalam malaria di wilayah kerja Puskesmas II
rangka IRS, khususnya dalam hal Sumpiuh yang mencakup pelaksanaan
digunakan Icon 100 CS, disarankan kegiatan-kegiatan: pencarian dan
agar uji bioassay dilakukan oleh Dinas pengobatan penderita, penyehatan
Kesehatan Kabupaten Banyumas setiap lingkungan dengan peniadaan
bulan atau sekurang-kurangnya setiap sarang-sarang nyamuk Anopheles,
dua bulan selama periode waktu 3-6 pemberantasan vektor dengan
bulan. Disamping itu, disarankan pelaksanaan IRS, pemasangan kawat
kepada Direktorat Jenderal PPM & PL kasa pada lubang-lubang ventilasi
Kementerian Kesehatan RI agar rumah, penggunaan kelambu
meninjau ulang penggunaan insektisida berinsektisida, dan penyuluhan
Icon 100 CS dalam pelaksanaan IRS, kesehatan kepada penduduk
dan bila perlu dilakukan penelitian khususnya tentang malaria; dan
ulang untuk mengetahui efektifitas melaksanakan uji bioassay setiap bulan
insektisida tersebut dalam hal atau sekurang-kurangnya setiap dua
digunakan pada berbagai jenis bulan selama periode waktu 3-6 bulan
media/dinding dari bahan tembok, dalam rangka pelaksanaan IRS.
kayu serta bambu.
5. Ucapan Terimakasih
4. Simpulan dan Saran Ucapan banyak terimakasih
Simpulan disampaikan atas kesempatan yang
diberikan untuk mendapatkan Dana
Pelaksanaan Indoor Residual Risbinakes DIPA Politeknik Kesehatan
Spraying (IRS) menunjukkan hasil baik Kemenkes Semarang, sehingga

___________________________________________________________________________________
Uji Bioassay pada Hasil Pelaksanaan Indoor Residual Spraying 1059
LINK Vol. 11 No. 3 September 2015 ISSN 1829-5754

penelitian ini dapat terselesaikan. Depkes RI


Indonesia, Kemkes. 2009. Kepmenkes
6. Daftar Pustaka RI No. 293/MENKES/SK/
IV/2009 tentang Eliminasi
Indonesia, Depkes. 1987.
Malaria di Indonesia
Pemberantasan Vector dan
Najera, J.A. and M. Zaim. 2002. Malaria
Cara-Cara Evaluasinya, Jakarta:
Vector Control, Geneva :
Ditjen PPM & PLP Depkes RI
WHOPES, CDC, WHO
Indonesia, Depkes. 2006. Modul
Woodley, Michele dan Alison Whelan.
Entomologi Malaria, Jakarta:
1992. Pedoman Pengobatan,
Dit P2B2 Ditjen PP & PL Yogyakarta: Andi Offset

___________________________________________________________________________________
1060 Mawaddah, Marsum, Dwi Bayu Karti Utami

Вам также может понравиться