Вы находитесь на странице: 1из 14

PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI

DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM PENGEMBANGAN


PEMBELAJARAN DAN MANAJEMEN SEKOLAH RINTISAN
PENERAPAN KURIKULUM 2013
Information and Communication Technology Utilization (ICT)
in The Development of Learning and Management of Pilot Schools
for Implementation of Curriculum 2013
Herry Widyastono
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kemendikbud
Jalan Gunung Sahari Raya No. 4 Jakarta Pusat
Pos-el: herrywidyastono@yahoo.com

INFORMASI ARTIKEL AbSTRACT:


Riwayat Artikel: The rapid advancement of Information and Communication Technolo-
Diterima : 15 Juli 2015 gy (ICT) has affected the livelihood of the people and the nation of Indo-
Direvisi : 21 Agustus 2015 nesia. In 2006 , the Ministry of Education and Culture has responded
Disetujui : 30 September 2015 ICT developments by incorporating the subjects of ICT into curricu-
lum. ICT subjects was abolished from curriculum 2013. The purpose of
Keywords: this study is to find solutions for the utilization of ICT in the develop-
utilization of information ment of learning and school management pilot for the implementation
and communication techno- of Curriculum 2013. Results of analyzes and studies note that although
logy, curriculum 2013, ICT is not a stand-alone subject, but ICT is expected to be utilized in
the pilot implementation the development of learning and pilot school management for imple-
of curriculum 2013 mentation of Curriculum 2013. Forms of utilization of ICT among oth-
ers: computer-based learning, blended e-learning, web-based learning,
Kata Kunci: assessment of information and communication technology-based , digi-
pendayagunaan teknologi tal libraries, and school database applications. The pilot school for the
informasi dan komunikasi, implementation of Curriculum 2013, which have adequate educational
kurikulum 2013, rintisan pe- resources recommended that ICT teacher gives training and guidance
nerapan kurikulum 2013 and facilitation to other teachers and other eductors and learners to be
able to utilize ICT in learning and school management optimally. .

ABSTRAK:
Pesatnya kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
telah memengaruhi tatanan kehidupan masyarakat dan bangsa
Indonesia. Tahun 2006, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
telah merespon perkembangan TIK dengan memasukkan mata
pelajaran TIK ke dalam Kurikulum. Pada Kurikulum 2013, mata
pelajaran TIK tersebut ditiadakan. Tujuan kajian ini untuk men-
carikan solusi pendayagunaan TIK dalam pengembangan pem-
belajaran dan pengelolaan manajemen sekolah rintisan penera-
pan Kurikulum 2013. Hasil analisis dan kajian diketahui bahwa
meskipun TIK tidak merupakan mata pelajar-an yang berdiri
sendiri, namun TIK diharapkan dapat didayagunakan peman-
faatannya dalam pengembangan pembelajaran dan manajemen

Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Tik) dalam Pengembangan


Pembelajaran dan Manajemen Sekolah Rintisan Penerapan Kurikulum 2013, Herry Widyastono. Hal: 77 - 90 77
sekolah rintisan penerapan Kurikulum 2013. Bentuk-bentuk
pendayagunaan TIK tersebut antara lain: pembelajaran berbasis
komputer, blended e-learning, pembelajaran berbasis web, pe-
nilaian berbasis TIK, perpustakaan digital, dan aplikasi database
sekolah. Bagi sekolah rintisan penerapan Kurikulum 2013 yang
memiliki sumber daya pendidikan memadai direkomendasikan
agar guru TIK memberi pelatihan dan bimbingan serta fasilitasi
kepada para guru lainnya dan tenaga kependidikan serta peserta
didik agar mampu mendayagunakan TIK dalam pembelajaran
dan manajemen sekolah secara optimal.

PENDAHULUAN baru sekedar sebagai pengganti mesin


Perkembangan dunia yang semakin ketik. Padahal tata kelola pemerintahan
mengglobal dipengaruhi oleh perkem- Indonesia saat ini membutuhkan suatu
bangan Teknologi Informasi dan Ko- sistem yang baik. Tata kelola pemerin-
munikasi (TIK) atau information and tahan yang kompleks dapat dimodel-
communication technology. Implikasi dari kan dengan TIK yang sistematis. Selain
globalisasi, dunia semakin penuh deng- untuk pemerintahan, TIK juga dapat di-
an kompetisi dan networking. Pesatnya manfaatkan sebagai fasilitasi untuk pe-
kemajuan TIK serta meluasnya perkem- ningkatan proses dan produk, kualitas
bangan infrastruktur informasi global dan kuantitas, dalam bidang pendidikan
telah mengubah pola dan cara kegiatan dan bidang-bidang lainnya.Oleh karena
di bidang industri, perdagangan, peme- itu, Indonesia perlu melakukan terobos-
rintahan, dan sosial politik, serta tatanan an agar secara efektif, efisien, dan kreatif
kehidupan masyarakat dan bangsa In- dapat mempercepat pendayagunaan
donesia serta bangsa-bangsa lain di dunia. TIK yang potensinya luar biasa dalam
Kemampuan untuk terlibat secara aktif, bidang pendidikan.
efektif, dan kreatif dalam revolusi jaring- Pada tahun 2006, Departemen Pen-
an TIK akan menentukan masa depan didikan Nasional telah dengan cepat
bangsa. merespon perkembangan TIK dengan
Berbagai keadaan menunjukkan bah- memasukkan materi TIK ke dalam kuri-
wa bangsa Indonesia belum optimal men- kulum. Pada struktur Kurikulum SMP/
dayagunakan potensi yang dimilikinya, MTs, TIK merupakan mata pelajaran pi-
sehingga Indonesia terancam kesenjang- lihan dengan keterampilan, yang nama
an digital (digital gap) dan akan semakin mata pelajarannya adalah keterampil-
tertinggal dari negara-negara maju. Ke- an/TIK. Adapun di SMA/MA merupa-
senjangan sarana prasarana TIK antara kan mata pelajaran yang berdiri sendiri
daerah perkotaan dan daerah pedesaan yaitu TIK, serta di SMK/MAK berupa
juga memperlebar jurang perbedaan se- mata pelajaran Keterampilan Komputer
hingga terjadi pula kesenjangan digital dan Pengelolaan Informasi (KKPI), seba-
di dalam negara kita sendiri. Selain itu, gaimana tertuang dalam Peraturan Men-
pemanfaatan TIK belum efektif, efisien, teri Pendidikan Nasional Nomor 22 Ta-
dan kreatif, baik di pemerintahan mau- hun 2006 tentang Standar Isi Pendidikan
pun pelayanan publik. Seperti misalnya, Dasar dan Menengah.
pada umumnya pemanfaatan komputer Seiring dengan pergantian kabinet,

78 Kwangsan, Vol. 3 No. 2, Edisi Desember 2015


terjadi pula perubahan kebijakan dalam dan prasarana yang sama, yang pada
pengembangan kurikulum. Pada Kuri- kenyataannya tidak mungkin terpenuhi.
kulum 2013, mata pelajaran TIK tidak Sebagai contoh, belum semua sekolah
ada lagi(Permendikbud Nomor 58 Ta- memiliki energi listrik (pada saat mulai
hun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/ pemberlakuan Kurikulum 2013 masih
MTs dan Permendikbud Nomor 59 Ta- ada sekitar 30% daerah yang belum tera-
hun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMA/ liri listrik), kalau TIK merupakan mata
MA). TIK bukan lagi berupa mata pel- pelajaran yang berdiri sendiri, sekolah
ajaran yang berdiri sendiri, melainkan yang belum memiliki energi listrik tidak
diharapkan pembelajaran semua mata akan dapat menerapkannya (Puskurbuk
pelajaran berbasis TIK, terutama bagi Balitbang Kemdikbud, Isu-isu yang
sekolah-sekolah yang memiliki sumber menonjol dalam Evaluasi Kurikulum
daya pendidikan yang memadai. Sum- 2013, 2014). Namun, ternyata akibat dari
ber daya pendidikan tersebut antara lain kebijakan ditiadakannya mata pelajaran
berupa tersedianya sarana prasarana TIK, para Guru TIK di sekolah rintisan
TIK, guru TIK, dan pendukung lainnya. implementasi Kurikulum 2013 merasa
Alasan ditiadakannya TIK sebagai kehilangan jam mengajarnya, sehingga
mata pelajaran yang berdiri sendiri ada- tidak akan dapat memenuhi kewajiban
lah diharapkan pembelajaran semua mengajarnya sejumlah 24 jam tatap muka
mata pelajaran berbasis TIK, antara lain perminggu, dan akibat lebih lanjut tidak
karena: (1) TIK sebagai alat bantu proses akan memperoleh tunjangan sertifikasi.
pembelajaran agar lebih menarik sehing- Menyikapi hal ini, maka kemudian
ga ketercapaian kompetensi tinggi. Oleh Kemdikbud menebitkan Peraturan Men-
karena itu, TIK digunakan peserta didik teri Pendidikan dan Kebudayaan Re-
untuk belajar dan guru dalam mengajar. publik Indonesia Nomor 68 Tahun 2014
Sekolah-sekolah yang memiliki sumber tentang Peran Guru Teknologi Informasi
daya pendidikan memadai, diharapkan dan Komunikasi dan Guru Keterampil-
pembelajaran semua mata pelajaran dan an Komputer dan Pengelolaan Informasi
pengelolaan manajemen sekolah berba- dalam Implementasi Kurikulum 2013.
sis TIK.TIK diaplikasikan secara penuh Sehubungan dengan uraian di atas,
baik untuk proses pembelajaran dan maka masalahnya adalah: Bagaimana
untuk pengelolaan manajemen sekolah. mendayagunakan TIK dalam pengem-
UNESCO (2002-a) memberi istilah tahap bangan pembelajaran dan pengelolaan
transforming, merupakan tahap paling manajemen sekolah rintisan penerapan
ideal, TIK menjadi katalis bagi perubah- Kurikulum 2013? Tujuan kajian ini un-
an/evolusi pendidikan, yaitu TIK dia- tuk mencarikan solusi pendayagunaan
plikasikan secara penuh baik untuk pro- TIK dalam pengembangan pembelajar-
ses pembelajaran (instructional purpose) an dan pengelolaan manajemen seko-
maupun untuk pengelolaan administra- lah rintisan penerapan Kurikulum 2013.
si (administrational purpose) sekolah; (2) Informasi yang diperoleh diharapkan
Jika TIK ditetapkan sebagai mata pela- dapat dimanfaatkan oleh pengambil
jaran yang berdiri sendiri, maka setiap keputusan dalam pendayagunaan TIK
satuan pendidikan di seluruh wilayah untuk pengembangan pembelajaran dan
hukum Negara Kesatuan Republik In- pengelolaan manajemen sekolah rintisan
donesia (NKRI) akan menuntut sarana penerapan Kurikulum 2013.
Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Tik) dalam Pengembangan
Pembelajaran dan Manajemen Sekolah Rintisan Penerapan Kurikulum 2013, Herry Widyastono. Hal: 77 - 90 79
HASIL DAN PEMBAHASAN istilah sekolah sasaran Kurikulum 2013.
Penerapan Kurikulum 2013 Seiring dengan pergantian kabinet,
Pada tahun 2013 Pemerintah telah mem- yang berganti pula Menteri Pendidikan
berlakukan Kurikulum 2013 yang dit- dan Kebudayaan, rupanya berganti pula
erapkan secara bertahap dan terbatas. kebijakan, yaitu diberlakukannya Pera-
Bertahap, maksudnya dimulai tidak turan Menteri Pendidikan dan Kebu-
serempak pada semua kelas, melainkan dayaan Republik Indonesia Nomor 160
mulai kelas I, IV, VII, dan X. Selanjutnya, Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kuri-
pada tahun 2014 direncanakan pada kulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.
kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI. Ke- Pada Pasal 1 disebutkan bahwa “Satuan
mudian, pada tahun 2015 direncanakan pendidikan dasar dan pendidikan me-
pada semua kelas, yaitu kelas I, II, III, IV, nengah yang melaksanakan Kurikulum
V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan XII. Sedang- 2013 sejak semester pertama tahun pela-
kan secara terbatas, maksudnya tidak jaran 2014/2015 kembali melaksanakan
serempak pada semua sekolah di Indo- Kurikulum Tahun 2006 mulai semester
nesia, melainkan hanya sekolah-sekolah kedua tahun pelajaran 2014/2015 sampai
tertentu saja, karena terbatasnya anggar- ada ketetapan dari Kementerian Pen-
an pada awal penerapannya. Sekolah- didikan dan Kebudayaan untuk melak-
sekolah yang menerapkan Kurikulum sanakan Kurikulum 2013. ”Ketetapan
2013 yang jumlahnya sangat terbatas dari Kementerian Pendidikan dan Kebu-
(hanya sekitar 6% dari jumlah sekolah dayaan untuk melaksanakan Kurikulum
secara nasional) tersebut disebut dengan 2013 dapat dilihat pada Gambar 1. Selan-

KEBIJAKAN PENERAPAN KURIKULUM 2013

Juli Juli Juli Juli Juli Juli Juli


2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

- Ragam model pengembangan kapasitas sekolah secara reguler berbasis


kompetensi dan konteks wilayah
- Persiapan Sekolah Rintisan
- Program pengembangan yang holistik untuk daerah khusus, termasuk 3T ± 40% sekolah K13 ± 40% sekolah K13
(kelas 1,4,7,10) (kelas 1,2,4,5,7,8,10,11)
± 40% sekolah PENERAPAN
± 75% sekolah K-2006
KURIKULUM 2013
K-2006 DI SEMUA
± 94% sekolah K-2006 ± 35% sekolah K13
(kelas 1,4,7,10) ± 35% sekolah K13 SEKOLAH
(kelas 1,2,4,5,7,8,10,11) DAN SEMUA
± 60% sekolah K13 KELAS
± 19% sekolah K13 ± 19% sekolah K13 (semua kelas)
(kelas 1,4,7,10) (kelas 1,2,4,5,7,8,10,11)
Perbaikan K13 ± 25% sekolah K13
(semua kelas)
± 6% sekolah K13 ± 6% sekolah K13
± 6% sekolah K13
(semua kelas) (semua kelas)

TAHAP IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN PENDAMPINGAN SEKOLAH


DAN PENGIMBASAN DARI SEKOLAH RINTISAN
Gambar 1: Kebijakan Penerapan Kurikulum 2013
(Sumber: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2014)

Kwangsan, Vol. 3 No. 2, Edisi Desember 2015


80
jutnya pada Pasal 2 ayat (1) ditegaskan 2013 sudah 100%.
bahwa “Satuan pendidikan dasar dan Pada tahun 2019, sekolah yang me-
pendidikan menengah yang telah melak- nerapkan Kurikulum 2013 pada semua
sanakan Kurikulum 2013 selama 3 (tiga) kelas sekitar 60%, pada kelas I, II, IV,
semester tetap menggunakan Kuriku- V, VII, VIII, X, dan XI sekitar 40% seko-
lum 2013, dan pada ayat (2) ditegaskan lah. Pada tahun 2020, semua sekolah
bahwa “Satuan pendidikan dasar dan sudah menerapkan Kurikulum 2013
pendidikan menengah yang melaksana- pada semua kelas. Dengan demikian,
kan Kurikulum 2013 sebagaimana di- pentahapan sekolah yang menerapkan
maksud pada ayat (1) merupakan satuan pembelajaran berbasis TIK pada tahun
pendidikan rintisan penerapan Kuriku- 2015 sekurang-kurangnya sekitar 6%,
lum 2013.” tahun 2016 sekurang-kurangnya sekitar
Hal ini berarti terjadi perubahan isti- 25%, tahun 2017 sekurang-kurangnya
lah sekolah yang menerapkan Kuriku- sekitar 60%, dan pada tahun 2018 sudah
lum 2013, yang semula istilahnya seko- semua sekolah.
lah sasaran Kurikulum 2013 menjadi Berkenaan dengan hal di atas, seiring
sekolah (satuan pendidikan) rintisan dengan kebijakan penerapan Kurikulum
penerapan Kurikulum 2013. 2013, yang pada tahun 2018 akan dite-
Berdasar gambar 1 di atas, pada tahun rapkan pada semua sekolah di Indone-
2015, sekolah yang menerapkan Kuriku- sia, maka sejak saat ini pemerintah harus
lum 2013 pada semua kelas sekitar 6%, se- mengantisipasinya dengan penyediaan
dangkan yang menerapkan Kurikulum guru serta sarana-prasarana TIK secara
tahun 2006 sebanyak 94% sekolah. Pada bertahap, agar pada tahun 2018 setiap
tahun 2016, sekolah yang menerapkan sekolah sudah memiliki guru TIK disertai
Kurikulum 2013 pada semua kelas seki- dengan penyediaan sarana dan prasarana
tar 6%, pada kelas I, IV, VII, dan X sekitar TIK, serta fasilitas pendukung lainnya.
19% sekolah, sehingga sekolah yang me- Selain itu, juga perlu dilakukan pelatihan
nerapkan Kurikulum 2013 menjadi 25%; dan pendampingan serta fasilitasi guru-
sedangkan yang menerapkan kurikulum guru TIK, karena sebagian besar bukan
tahun 2006 sebanyak 75% sekolah. berlatar belakang pendidikan TIK.
Pada tahun 2017, sekolah yang me- Dalam Peraturan Menteri Pendidikan
nerapkan Kurikulum 2013 pada semua dan Kebudayaan Republik Indonesia No-
kelas sekitar 6%, pada kelas I, II, IV, V, mor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru
VII, VIII, X, dan XI sekitar 19% sekolah, TIK dan Guru KKPI dalam Implemen-
pada kelas I, IV, VII, dan X sekitar 35% tasi Kurikulum 2013 pada Pasal 3 ayat
sekolah, sehingga sekolah yang mene- (2) disebutkan bahwa “Guru TIK berper-
rapkan Kurikulum 2013 menjadi 60%; se- an: (a) membimbing peserta didik pada
dangkan yang menerapkan Kurikulum SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
tahun 2006 sebanyak 40%. Pada tahun yang sederajat untuk mencapai standar
2018, sekolah yang menerapkan Kuriku- kompetensi lulusan pendidikan dasar
lum 2013 pada semua kelas sekitar 25%, dan menengah; (b) memfasilitasi sesama
pada kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan guru pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/
XI sekitar 35% sekolah, pada kelas I, IV, MAK, atau yang sederajat dalam meng-
VII, dan X sekitar 40% sekolah, sehingga gunakan TIK untuk persiapan, pelaksa-
sekolah yang menerapkan Kurikulum naan, dan penilaian pembelajaran pada
Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Tik) dalam Pengembangan
Pembelajaran dan Manajemen Sekolah Rintisan Penerapan Kurikulum 2013, Herry Widyastono. Hal: 77 - 90 81
pendidikan dasar dan menengah; (c) TIK melaksanakan layanan bimbingan
memfasilitasi tenaga kependidikan pada TIK kepada sesama guru pada SMP/
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang
yang sederajat dalam mengembangkan sederajat dalam rangka: (a) pengem-
sistem manajemen sekolah berbasis TIK. bangan sumber belajar dan media pem-
“ belajaran; (b) persiapan pembelajaran;
Pada Pasal 4 ayat (1) ditegaskan bahwa (c) proses pembelajaran; (d) penilaian
“Guru TIK berkewajiban: (a) membimb- pembelajaran; (e) pelaporan hasil bela-
ing peserta didik SMP/MTs, SMA/MA, jar; (4) Guru TIK melaksanakan fasilitasi
SMK/MAK, atau yang sederajat untuk kepada tenaga kependidikan pada SMP/
mencari, mengolah, menyimpan, menya- MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang
jikan, serta menyebarkan data dan infor- sederajat dalam rangka meningkatkan
masi dalam berbagai cara untuk mendu- efisiensi dan efektivitas sistem manaje-
kung kelancaran proses pembelajaran; men sekolah.”
(b) memfasilitasi sesama guru SMP/MTs, Hal di atas menunjukkan bahwa sasa-
SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sed- ran Guru TIK dalam penerapan Kuri-
erajat untuk mencari, mengolah, meny- kulum 2013 adalah peserta didik, guru
impan, menyajikan, serta menyebarkan non TIK, dan tenaga kependidikan. Oleh
data dan informasi dalam berbagai cara karena itu, pemberdayaan TIK dalam
untuk persiapan, pelaksanaan, dan pe- pengembangan pembelajaran dan mana-
nilaian pembelajaran; (c) memfasilitasi jemen sekolah rintisan penerapan Kuri-
tenaga kependidikan SMP/MTs, SMA/ kulum 2013 perlu dilakukan.
MA, SMK/MAK, atau yang sederajat un-
tuk mengembangkan sistem manajemen Pendayagunaan TIK dalam Pengem-
sekolah berbasis TIK.” bangan Pembelajaran dan Manajemen
Kemudian pada Pasal 6 ayat (1) sam- Sekolah
pai dengan ayat (4) ditegaskan pula Dalam Naskah Akademik Kajian Kebi-
bahwa: “(1) Guru TIK memiliki tugas jakan Kurikulum TIK (Pusat Kurikulum,
dan tanggung jawab dalam pelaksanaan 2007), dijelaskan bahwa TIK merupa-
pembimbingan dan pelayanan TIK ter- kan perluasan dari Teknologi Informasi
hadap peserta didik, guru, dan tenaga dengan menggabungkan Teknologi Ko-
kependidikan; (2) Guru TIK melaksana- munikasi. Hal ini disebabkan oleh begi-
kan layanan bimbingan TIK kepada pe- tu kuatnya keterikatan antara Teknologi
serta didik pada SMP/MTs, SMA/MA, Informasi dengan Teknologi Komunika-
SMK/MAK, atau yang sederajat dalam si. Teknologi Informasi, mempunyai
rangka: (a) mencari, mengolah, menyim- pengertian segala hal yang berkaitan
pan, menyajikan, serta menyebarkan dengan proses, penggunaan sebagai alat
data dan informasi dalam rangka untuk bantu, manipulasi, dan pengelolaan in-
mendukung kelancaran proses pembe- formasi. Adapun Teknologi Komunikasi
lajaran; (b) pengembangan diri peserta mempunyai pengertian segala hal yang
didik yang sesuai dengan kebutuhan, po- berkaitan dengan penggunaan alat bantu
tensi, bakat, minat, dan kepribadian pe- untuk memproses dan mentransfer data
serta didik di sekolah/madrasah deng-an dari perangkat yang satu ke lainnya.
memanfaatkan TIK sebagai sarana untuk Karena itu, TIK mengandung pengertian
mengeksplorasi sumber belajar; (3) Guru tentang segala aspek yang terkait dengan
Kwangsan, Vol. 3 No. 2, Edisi Desember 2015
82
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, kulum, 2007).
dan pemindahan informasi antarmedia Pendayagunaan TIK, dalam hal ini
menggunakan teknologi tertentu. Salah- komputer, dalam pembelajaran me-
satu peralatan TIK yang sangat diperlu- mungkinkan berlangsungnya proses
kan dalam berbagai bidang antara lain pembelajaran secara individual (indi-
komputer. vidual learning) sehingga dapat mengem-
Selanjutnya dijelaskan pula bahwa bangkan kemandirian peserta didik da-
sistem komputer pertama adalah UNI- lam proses belajar. Peserta didik akan
VAC I yang didisain oleh J. Presper Eck- mengalami proses yang jauh lebih ber-
ert dan John Mauchly untuk Biro Sensus makna dibandingkan pembelajaran kon-
Amerika Serikat. Pada akhir tahun 1970- vensional klasikal.
an berkembang microcomputer berupa Arief (2014) mengidentifikasi sejum-
personal computer (PC) yang dibuat perta- lah manfaat komputer dalam pembela-
ma kali oleh perusahaan komputer IBM. jaran, yaitu: (a) Dapat mengakomodasi
Sejak itu, empat generasi komputer telah peserta didik yang lamban menerima
ditemukan. Langkah pengembangan tiap pelajaran karena ia dapat memberikan
generasi menunjukkan pada penurunan iklim yang lebih bersifat afektif dengan
ukuran fisik perangkat keras dengan cara yang lebih individual, tidak pernah
peningkatan kemampuan kinerja PC. lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar da-
Komputer generasi pertama menggu- lam menjalankan instruksi seperti yang
nakan tabung hampa udara, kemudian diinginkan program yang digunakan; (b)
transistor, dan ketiga menggunakan IC Dapat merangsang peserta didik untuk
(integrated circuit). Generasi keempat mengerjakan latihan, melakukan kegia-
sudah menggunakan sistem yang kom- tan laboratorium atau simulasi karena
pleks yaitu VLSI (Very Large Scale Integra- tersedianya animasi grafis, warna, dan
tion). musik yang dapat menambah realisme;
TIK dapat dimanfaatkan untuk (c) Tingkat penguasaan materi peserta
pengembangan spiritual, moral, sosial, didik dapat disesuaikan dengan kecepa-
dan budaya peserta didik. Pengem- tan belajarnya karena kendali di tangan
bangan spiritual,melalui diskusi ten- peserta didik; (d) Kemampuan merekam
tang keterbatasan-keterbatasan TIK, aktivitas peserta didik selama menggu-
dapat menyadarkan kita tentang siapa nakan program pembelajaran, memberi
yang menciptakan kita sebagai manu- kesempatan lebih baik untuk pembelaja-
sia, mampukah TIK mencipta manusia? ran secara individual dan perkembangan
Pengembangan moral, melalui diskusi setiap peserta didik selalu dapat dipan-
tentang akibat dari penyalahgunaan tau; (e) Dapat berhubungan dengan, dan
TIK dalam penyebarluasan isu-isu yang mengendalikan peralatan lain seperti CD
kebenarannya masih perlu dibuktikan. interaktif, dan lain-lain dengan program
Pengembangan sosial, melalui diskusi pengendali dan komputer.
tentang bagaimana TIK dapat memfasi- Selanjutnya dijelaskan pula bahwa
litasi komunikasi antarkomunikan yang peranan komputer sebagai media pem-
tidak terbatas waktu maupun tempat. belajaran dapat menjadi sumber utama
Pengembangan budaya, melalui diskusi (major resource) dalam program pem-
tentang bagaimana TIK mencerminkan belajaran di sekolah. Melalui komputer,
budaya dari penggunanya (Pusat Kuri- peserta didik dapat menjalankan aplika-
Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Tik) dalam Pengembangan
Pembelajaran dan Manajemen Sekolah Rintisan Penerapan Kurikulum 2013, Herry Widyastono. Hal: 77 - 90 83
si program pembelajaran dengan didu- diharapkan berbasis TIK, terutama bagi
kung fasilitas penunjang seperti internet. sekolah yang memiliki sumber daya
Internet (interconected computer network) pendidikan (sarana prasarana, guru TIK,
merupakan perpustakaan raksasa du- dan pendukung lainnya). TIK didayagu-
nia yang didalamnya terdapat miliaran nakan dalam pengembangan pembela-
informasi atau data yang dapat berupa jaran dan manajemen sekolah.
teks, grafik, audio, animasi dan digital Belajar menggunakan TIK (learning to
konten lainnya. Dari segi komunikasi, use ICTs) berbeda dengan menggunakan
internet merupakan sarana yang sangat TIK untuk belajar (using ICTs to learn).
efektif dan efisien dalam melakukan per- Belajar menggunakan TIK mengandung
tukaran informasi jarak jauh. Kelebih- makna bahwa TIK masih dijadikan se-
an internet dalam akses global itulah bagai obyek belajar atau sebagai mata
yang menjadikannya memiliki peranan pelajaran yang berdiri sendiri, sedang-
tersendiri karena dapat menfasilitasi be- kan menggunakan TIK untuk belajar
ragam sumber belajar yang dibutuhkan mengandung makna bahwa TIK men-
peserta didik. jadi subjek belajar, yakni menggunakan
UNESCO (2002-a) mengklasifikasi dan/atau mengintegrasikan TIK dalam
pengembangan TIK di sekolah ke dalam pembelajaran mata pelajaran apapun
empat tahap berikut: (1) Tahap emerging, yang relevan; atau pembelajaran berba-
yaitu baru menyadari pentingnya TIK sis TIK.
untuk pembelajaran dan belum beru- Dengan demikian, sesungguhnya
paya untuk menerapkannya; (2) Tahap kedudukan TIK di sekolah diharapkan
applying,yaitu TIK telah dijadikan seba- sudah pada tahap yang paling ideal,
gai obyek untuk dipelajari (sebagai mata yakni tahap transforming. Sehingga sebe-
pelajaran); (3) Tahap integrating, yaituTIK narnya perubahan kebijakan TIK dalam
telah diintegrasikan ke dalam pembela- kurikulum tahun 2006 ke Kurikulum
jaran, yakni pembelajaran berbasis TIK, 20213 dikaitkan dengan tahapan UNES-
dan (4) Tahap transforming, yakni TIK CO (2002-a) terjadi kemajuan bahkan
telah menjadi katalis bagi perubahan/ lompatan, dari tahap 2 (tahap applying)
evolusi pendidikan. TIK diaplikasikan pada kurikulum tahun 2006 ke tahap 4
secara penuh baik untuk proses pem- (tahap transforming) pada Kurikulum
belajaran (instructional purpose) maupun 2013.
untuk pengelolaan administrasi (admin- Fryer (2001) mengatakan bahwa
istrational purpose) sekolah. penggunaan TIK dalam pembelajaran
Pada umumnya, di negara-negara bertujuan untuk melatih keterampil-
berkembang termasuk Indonesia, TIK an menggunakan TIK dengan cara
masih dijadikan sebagai obyek atau mengintegrasikannya ke dalam aktivitas
mata pelajaran di sekolah. Oleh karena pembelajaran, bukan mengajarkan TIK
itu, pada kurikulum tahun 2006 TIK tersebut sebagai mata pelajaran yang
merupakan mata pelajaran yang berdiri berdiri sendiri. Jadi, sudah saatnya TIK
sendiri di SMP/MTs (pilihan dengan diintegrasikan ke dalam proses pembe-
keterampil-an) dan di SMA/MA. Pada lajaran dan bukan hanya sekedar men-
Kurikulum 2013 mata pelajaran TIK di- jadi mata pelajaran yang berdiri sendiri.
tiadakan, namun pembelajaran semua Sudah saatnya memasuki tahap trans-
mata pelajaran dan manajemen sekolah forming yaitu pembelajaran dan manaje-
Kwangsan, Vol. 3 No. 2, Edisi Desember 2015
84
men sekolah berbasis TIK. Tahun 2020 audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan be-
akan memasuki era perdagangan bebas lajar online di internet) terlebih dahulu.
(AFTA). Pada masa itu, masyarakat In- Berdasar software yang tersedia tersebut,
donesia harus sudah melek TIK (ICT selanjutnya: (1) menentukan KD yang
literacy) dan mampu menggunakan- sesuai; (2) menentukan tujuan pembela-
nya pada berbagai bidang kehidupan. jaran (indikator) yang ingin dicapai; (3)
Pengintegrasian TIK ke dalam proses menentukan aktivitas pembelajaran yang
pembelajaran dapat meningkatkan ICT sesuai. Misalnya di sekolah hanya ada
literacy, di samping dapat meningkatkan beberapa VCD atau mungkin CD-ROM
efektivitas dan efisiensi proses pembela- tertentu yang relevan untuk suatu KD
jaran itu sendiri. tertentu, maka kemudian Guru menyu-
UNESCO (2002-b) menyatakan bahwa sun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
pembelajaran berbasis TIK memiliki tiga (RPP) berbasis TIK dengan pengintegra-
tujuan utama, yaitu: (a) Untuk memba- sian software tersebut untuk mengajar KD
ngun ”knowledge-based society habits” se- tertentu saja. KD yang lainnya terpaksa
perti kemampuan memecahkan masalah dilaksanakan dengan cara konvensional.
(problem solving), kemampuan berkomu- Pendekatan yang disarankan untuk mem-
nikasi, kemampuan mencari, mengolah/ bangun keterampilan berpikir tingkat
mengelola informasi, mengubahnya tinggi peserta didik, diantaranya adalah:
menjadi pengetahuan baru dan meng- (a) Pembelajaran berbasis sumber belajar
komunikasikannya kepada orang lain; (Resource-based learning); (b) Pembelajar-
(b) Untuk mengembangkan keterampil- an berbasis kasus (Case-based learning);
an menggunakan TIK (ICT literacy); (c) Pembelajaran berbasis masalah (Prob-
(c) Untuk meningkatkan efektivitas lem-based learning); (d) Pembelajaran ber-
dan efisiensi proses pembelajaran. Sisi basis simulasi (Simulation-based learning);
pendekatan, Fryer (2001) menyarankan dan (e) Pembelajaran berbasis kolaborasi
dua pendekatan yang dapat dilakukan (Collaborative-based learning) (NIE Singa-
guru ketika merencanakan pembelajar- pore, 2002).
an berbasis TIK, yaitu: pendekatan tema Lima pendekatan tersebut diperjelas
(theme-centered approach); dan pendekat- Arief (2014) bahwa pembelajaran berba-
an software (software-centered approach). sis sumber belajar memiliki karakteristik
Pada pendekatan tema, tema atau dimana peserta didik diberikan/disedia-
kompetensi dasar (KD) dijadikan seba- kan berbagai ragam dan jenis bahan be-
gai acuan. Secara sederhana langkah lajar baik cetak (buku, modul, LKS, dan
yang dilakukan adalah: (1) menentukan lain-lain) maupun non-cetak (CD/DVD,
KD; (2) menentukan tujuan pembelaja- CD-ROM, bahan belajar online), dan/atau
ran (indikator) yang ingin dicapai; (3) sumber belajar lain (orang, alat, dan lain-
menentukan aktivitas pembelajaran dan nya) yang relevan untuk mencapai suatu
software (seperti Buku Teks, program tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan be- Kemudian peserta didik diberikan tu-
lajar online di internet) yang relevan un- gas untuk melakukan aktivitas belajar
tuk mencapai tujuan pembelajaran terse- tertentu dimana semua sumber belajar
but. Pada pendekatan software, dimulai yang mereka butuhkan telah disediakan.
dengan mengidentifikasi software yang Sebagai contoh, tujuan pembelajaran
tersedia (seperti buku teks, program yang ingin dicapai adalah peserta didik
Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Tik) dalam Pengembangan
Pembelajaran dan Manajemen Sekolah Rintisan Penerapan Kurikulum 2013, Herry Widyastono. Hal: 77 - 90 85
dapat membandingkan beberapa teori dapat melakukan berbagai percampuran
penciptaan alam semesta. Untuk dapat warna dan melihat perubahan-perubah-
mencapai tujuan pembelajaran tersebut, annya. Kemudian peserta didik dapat
pendidik telah mengidentifikasi dan me- mencatat laporannya dalam bentuk ta-
nyiapkan berbagai bentuk dan jenis sum- bel dengan menggunakan MSExcell atau
ber belajar yang berisi informasi tentang MSWord. Atau kalau perlu mempresen-
teori penciptaan alam semesta berupa tasikan hasilnya dengan menggunakan
buku, VCD, CD-ROM, alamat situs di in- MSPowerpoint.
ternet dan mungkin seorang narasumber Pembelajaran berbasis kolaborasi
ahli astronomi yang diundang khusus ke memiliki karakteristik peserta didik
kelas. Kemudian peserta didik ditugas- dibagi kedalam beberapa kelompok,
kan untuk mencari minimal dua teori melakukan tugas yang berbeda untuk
tentang penciptaan alam semesta secara menghasilkan satu tujuan yang sama.
individual atau kelompok baik dari ber- Sebagai contoh, untuk mencapai tu-
bagai sumber belajar yang sudah dise- juan pembelajaran, peserta didik dapat
diakan, sesuai dengan seleranya. Peserta membedakan beberapa teori penciptaan
didik juga diminta untuk menganalisis alam semesta, peserta didik dibagi ke
perbedaan dari berbagai segi tentang dalam tiga kelompok. Kelompok ditu-
teori-teori tersebut dan membuat lapo- gaskan mencari satu teori penciptaan
rannya dalam MSWord yang kemudian alam semesta. Kemudian ketiga kelom-
dikirim ke pendidik dan teman lainnya pok tersebut berkumpul kembali untuk
melalui e-mail. mendiskusikan perbedaan teori tersebut
Pembelajaran berbasis kasus memi- dari berbagai segi dan membuat laporan-
liki karakteristik di mana peserta didik nya secara kolektif. Salah seorang peserta
diberikan suatu permasalahan untuk didik dapat ditunjuk untuk menyajikan
dipecahkan. Dengan case-based learning hasilnya.
solusi pemecahan masalahnya sudah Bentuk-bentuk pemanfaatan kompu-
tertentu karena skenario sudah dibuat ter oleh peserta didik dalam pembela-
dengan jelas. Pembelajaran berbasis jaran antara lain (Arief, 2014): (a) mem-
masalah memiliki kemungkinan solusi buat naskah draft dan akhir laporan
pemecahan masalahnya akan berbeda. percobaan; (b) mengarang cerita dalam
Misal, dua orang peserta didik diberikan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris;
satu permasalahan dengan pendekatan (c) membuat Powerpoint hasil diskusi;
problem-based learning. Maka solusi yang (d) memberi ilustrasi pada karangan;
diberikan oleh peserta didik yang satu (e) membuat iklan yang disertai dengan
dengan peserta didik yang lain mungkin gambarnya dalam bahasa Inggris atau
berbeda. bahasa Indonesia; (f) mencari sumber
Pembelajaran berbasis simulasi memi- informasi dari internet, mengevaluasi,
liki karakteristik dimana peserta didik mengolah, dan mempublikasikan; (g)
diminta untuk mengalami suatu peris- mencari berita (straight news) atau ulasan
tiwa yang sedang dipelajarinya. Sebagai suatu isu dari berbagai laman dan me-
contoh, peserta didik diharapkan dapat neliti perbedaan dan persamaan sudut
membedakan perubahan percampuran pandang; (h) membuat blog dan menu-
warna-warna dasar. Melalui software liskan pendapat pribadi tentang berba-
tertentu (misal virtual lab), peserta didik gai isu; (i) memanfaatkan facebook untuk

86 Kwangsan, Vol. 3 No. 2, Edisi Desember 2015


berinteraksi antar teman mempraktikan manajemen sekolah dapat dilakukan
penggunaan Bahasa Indonesia formal antara lain dengan: (a) pembelajaran ber-
dan informal; (j) berkirim surat secara basis komputer; (b) blended e-learning; (c)
elektronik (e-mail) pada guru untuk prak- pembelajaran berbasis web; (d) penilaian
tik menulis surat resmi; (k) memanfaat- berbasis TIK; (e) perpustakaan digital; (f)
kan facebook untuk berinteraksi deng- aplikasi database sekolah (SMA Negeri
an kawan pena internasional/nasional 1 Jawilan, 2011). Pembelajaran berbasis
menggunakan Bahasa Inggris sederhana; komputer, yaitu penggunaan komputer
(l) membuat surat elektronik pada guru sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
atau teman untuk praktik berkirim atau Penggunaan komputer secara langsung
membuat surat atau pengumuman de- dengan peserta didik untuk menyampai-
ngan menggunakan Bahasa Inggris atau kan isi pelajaran, memberikan latihan,
Bahasa Indonesia; (m) membuat teka dan mengevaluasi kemajuan belajar pe-
teki Matematika atau soal bercerita dan serta didik. Materi pembelajaran dibuat
di-upload untuk mengajak teman-teman dalam CD pembelajaran interaktif atau
mencari jawabannya; (n) membuat grafik bentuk lainnya yang berbasis kompu-
yang menunjukkan macam-macam hobi ter. Dengan pembelajaran berbasis kom-
teman sekelas; (o) mencari dan mengo- puter, pembelajaran dapat berlangsung
lah informasi tentang keunggulan suatu secara individual dan langsung kepada
daerah di Indonesia dan membuat brosur para peserta didik dengan cara berinter-
untuk mempromosikan daerah tersebut. aksi dengan mata pelajaran yang dipro-
Selanjutnya dipertegas bahwa kom- gramkan ke dalam sistem komputer.
puter menawarkan fleksibilitas, kreativi- Hasil studi Warsihna (2013) menyebut-
tas, efektivitas, efisiensi, dan interaksi kan bahwa pembelajaran berbasis TIK
serta perpustakaan yang tak dibatasi mendorong motivasi peserta didik un-
dinding. Dalam pelajaran mengarang, tuk belajar dan meningkatkan kualitas
misalnya, kegiatan merevisi dan meng- pembelajaran.
edit draft karangan bisa dilakukan deng- Blended e-Learning, adalah pembelajar-
an mudah karena draft menjadi barang an terintegrasi/terpadu dengan menggu-
yang mudah diubah. Kemudahan itu nakan jaringan internet (Network), intra-
akan memberi ruang tanpa batas bagi net (LAN), atau extranet (WAN) sebagai
kreativitas peserta didik dalam menyu- pengantar materi, interaksi atau fasilitas.
sun alur cerita, menata kalimat, memi- Blended e-learning disebut juga online learn-
lih kata yang paling tepat seperti yang ing. Pada pembelajaran model ini pem-
diinginkan. Komputer juga memung- belajaran dapat disajikan dalam bebera-
kinkan kerja kreatif tersebut dilakukan pa format, diantaranya adalah: (1) e-mail
dengan jauh lebih cepat (efisien) diban- (pengajar dan peserta didik berinteraksi
dingkan kalau hal tersebut dilakukan dalam pembelajaran dengan mengguna-
tanpa menggunakan komputer. Jika kan fasilitas e-mail); (2) mailing list/grup
guru juga memanfaatkan internet, peser- diskusi, bisa menggunakan fasilitas e-
ta didik bisa memanfaatkan komputer mail atau fasilitas jejaring sosial seperti
sebagai sarana mendapatkan informasi facebook atau twitter; (3) mengunggah ba-
dan berinteraksi dengan orang lain un- han ajar dari internet, peserta didik da-
tuk hal-hal yang bermanfaat. pat mencari bahan ajar melalui internet
Pengembangan pembelajaran dan untuk menambah pengetahuan tentang
Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Tik) dalam Pengembangan
Pembelajaran dan Manajemen Sekolah Rintisan Penerapan Kurikulum 2013, Herry Widyastono. Hal: 77 - 90 87
pokok bahasan yang sedang dipelajari. guna sehingga mempercepat penyeba-
(4) pembelajaran interaktif melalui web/ ran informasi tentang koleksi perpusta-
blog; (5) interactive conferencing, berupa kaan; (c) meningkatkan profesionalisme
pembelajaran langsung jarak jauh. pustakawan dalam mengelola perpusta-
Pembelajaran berbasis web, sekolah kaan dan memberikan layanan kepada
membuat website sekolah yang antara pengguna.
lain berisi materi-materi pelajaran. Se- Aplikasi database sekolah, data adalah
tiap pengajar supaya memiliki blog sen- sumber informasi bagi suatu lembaga
diri yang berisi materi pelajaran yang yang dapat dimanfaatkan sebagai lapor-
diajarkan, sehingga bisa berkomunikasi an hasil kinerja, bahan evaluasi, dan ba-
tentang materi pelajaran dengan peserta han penyusunan program. Data sekolah
didik, dengan demikian akan tercipta harus valid, akurat, dan tersimpan da-
virtual class room (kelas dunia maya) lam arsip/dokumen untuk dapat diper-
yang dapat memotivasi dan menambah gunakan sewaktu-waktu. Data sekolah
wawasan pengetahuan peserta didik. Pe- yang demikian dapat dikelola dengan
nilaian berbasis TIK, Penilaian hasil be- memanfaatkan TIK.
lajar peserta didik memerlukan pengo- Hasil studi Warsihna (2013) juga me-
lahan dan analisis yang akurat, obyektif, nyebutkan bahwa pendayagunaan TIK
transparan, dan integral agar dapat di daerah terpencil, tertinggal, dan ter-
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu depan, dalam pengembangan pembe-
perlu dikembangkan penilaian berbasis lajaran dan manajemen sekolah agar
komputer yang bisa diakses oleh peserta berdasarkan prinsip-prinsip: (a) pem-
didik, guru, dan orang tua. berdayaan (empowering); (b) tumbuh dari
Perpustakaan digital, sumber belajar bawah (bottom-up); (c) keberlangsungan
pokok bagi peserta didik adalah buku (sustainability); (d) pendekatan pembela-
teks pelajaran, buku guru, dan buku-bu- jaran modern (pembelajaran abad 21); (e)
ku pengayaan yang lengkap. Buku-buku kemitraan (partnership). Perangkat yang
tersebut selayaknya ada di perpustakaan diperlukan antara lain: (a) pembangkit
sekolah. Semakin banyaknya buku dan listrik tenaga surya (PLTS) bagi daerah
banyaknya peserta didik yang meman- yang belum teraliri listrik; (b) parabola
faatkan perpustakaan membutuhkan dan pesawat televisi untuk menangkap
manajemen perpustakaan berbasis TIK. siaran pendidikan yang disiarkan oleh
Salah satu manajemen perpustakaan Televisi Edukasi; (c) server yang berisi
berbasis komputer adalah perpustakaan materi-materi pembelajaran yang beru-
digital. Hasil studi Rivalina dan Anwas pa video, audia, teks, animasi, simulasi,
(2013) menyimpulkan bahwa manfaat gambar, foto, dan lainnya; (d) laptop dan
penerapan TIK dalam pengelolaan per- infocus sebagai sarana dan media pembe-
pustakaan, antara lain adalah: (a) me- lajaran; (e) modem untuk akses internet.
mungkinkan pengguna mendapatkan
layanan yang lebih cepat dan lebih luas KESIMPULAN
karena dapat diakses sesuai dengan ke- Meskipun TIK tidak merupakan mata
butuhan dan waktu pengguna; (b) pus- pelajaran yang berdiri sendiri, TIK di-
takawan/staf perpustakaan lebih mudah harapkan dapat didayagunakan peman-
melakukan pengolahan bahan pustaka faatannya dalam pengembangan pembe-
dan memberikan layanan kepada peng- lajaran dan manajemen sekolah rintisan
Kwangsan, Vol. 3 No. 2, Edisi Desember 2015
88
penerapan Kurikulum 2013. Pendayagu- kan Dasar dan Menengah.
naan TIK dalam pengembangan pembe- Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke-
lajaran dan manajemen sekolah rintisan budayaan Nomor 59 Tahun 2014
penerapan Kurikulum 2013 antara lain tentang Kurikulum 2013 SMA/MA.
dengan: (a) pembelajaran berbasis kom- Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke-
puter; (b) blended e-learning; (c) pembela- budayaan Republik Indonesia No-
jaran berbasis web; (d) penilaian berbasis mor 58 Tahun 2014 tentang Kuriku-
teknologi informasi dan komunikasi; (e) lum 2013 SMP/MTs.
perpustakaan digital; (f) aplikasi database Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke-
sekolah. budayaan Republik Indonesia No-
mor 68 Tahun 2014 tentang Peran
Ucapan Terimakasih Guru Teknologi Informasi dan Ko-
Penulis menyadari bahwa artikel ini da- munikasi dan Guru Keterampilan
pat diselesaikan atas dukungan dan ban- Komputer dan Pengelolaan Infor-
tuan dari berbagai pihak. Oleh karena masi dalam Implementasi Kuriku-
itu, penulis mengucapkan terima kasih lum 2013.
kepada semua pihak yang telah mem- Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke-
berikan kontribusi dalam penyelesaian budayaan Republik Indonesia No-
artikel ini. Secara khusus, ucapan teri- mor 160 Tahun 2014 tentang Pem-
ma kasih penulis sampaikan kepada Bu berlakuan Kurikulum Tahun 2006
Ohorella Erma yang telah memberi do- dan Kurikulum 2013.
rongan tanpa henti agar penulis segera Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.
menyelesaikan perbaikan naskah ini, 2007. Naskah Akademik Kajian Kebi-
dan para Editor yang telah menyunting jakan Kurikulum TIK. Jakarta: Pusat
naskah ini sehingga layak untuk diter- Kurikulum.
bitkan pada Jurnal ini. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balit-
bang Kemdikbud. 2014. Bahan Pa-
Pustaka Acuan paran tentang Isu-isu yang menonjol
Arief AM. 2014. Media Pembelajaran Ber- dalam Evaluasi Kurikulum 2013. Ja-
basis TIK, Diklat Teknis Fungsional karta: Pusat Kurikulum dan Perbu-
Peningkatan Kompetensi Guru Per- kuan.
tama. Makassar: Balai Diklat Kea- Rivalina, R., dan Oos M. Anwas. 2013.
gamaan Makassar. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Fryer, Wesley A. 2001. Strategy for Ef- dalam Optimalisasi Perpustakaan. Jur-
fective Elementary Technology Inte- nal Teknodik Vol. 17. No. 2. Jakarta.
gration.http://www.wtvi.com/teks/ Juni 2013.
integrate/tcea2001/powerpointout- SMA Negeri 1 Jawilan. 2011. Pengemban-
line.pdf. (diakses 8 Agustus 2015). gan Pmbelajaran Berbasis Teknologi
NIE Singapore, 2002. General Typology of Informasi dan Komunikasi. Serang:
Teaching Strategies in Integrated Learn- SMA Negeri 1.
ing System. http://www.microles- UNESCO.2002-a. Information and Com-
sons.com (diakses 8 Agustus 2015) munication Technology in Education.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Moscow: GP Press.
Republik Indonesia Nomor 22 Ta- UNESCO. 2002-b. Institute for Information
hun 2006 tentang Standar Isi Pendidi- Technologies in Education (2002-b).
Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Tik) dalam Pengembangan
Pembelajaran dan Manajemen Sekolah Rintisan Penerapan Kurikulum 2013, Herry Widyastono. Hal: 77 - 90 89
Toward Policies for Integrating ICTs
into Education. Hig-Level Seminar
for Decision Makers and Policy-
Makers. Moscow 2002.

Warsihna, Jaka. 2013. Pemanfaatan Teknolo-


gi Informasi dan Komunikasi untuk Pen-
didikan di Daerah Terpencil, Tertinggal,
dan Terdepan. Jurnal Teknodik Vol.
17. No. 2. Jakarta. Juni 2013.

90 Kwangsan, Vol. 3 No. 2, Edisi Desember 2015

Вам также может понравиться