Вы находитесь на странице: 1из 8

JCONES Vol. 3, No.

2 (2014) 51-58

Journal of Control and Network Systems


Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone

Alat Pembuat Pakan Ternak Ayam Jenis Pellet


Jimmy Rosandy1)Fandi Surya Permana2) Harianto3) Pauladie Susanto4)
S1 Sistem Komputer
STIMIK STIKOM Surabaya
Jl. Raya Kedung Baruk 93 Surabaya, 60298
Email : 1)jmee78@gmail.com, 2)fandi_surya_permana@yahoo.com,3)hari@stikom.edu, 4)madha@stikom.edu

Abstrack : In today's world, people make animal feed pellet types still require human labor as the basis of
power and take a long time to completely process the raw materials of the start phase of the process until the process is
complete. The development of pellet making machine at present is still Keith terbantunya as a substitute for human
labor. Another thing that is still a lack of the tools that today is still using a diesel engine as propulsion. Diesel engines
are now used for animal feed making machine pellet type current, the authors saw many shortcomings. The problem is
the noise of the diesel engine. This interferes with another man at the time of processing. Besides the sound that caused
the poor, pollution or contamination of air from the engine. Contamination of the smoke that caused the engine will be
mixed with animal feed itself.
In the formulation of the writer tries to design and build sebuat enameled animal feed pellet types with
automatic PLC-based system as the central control of existing devices. Here the authors use a motor 1 phase and 3
phase motors as a device for the manufacture of animal feed. In the mixer, the authors use a dose of dough capacity of
5-10 kg. Motor 1 phase as a driving force that will be triggered by the voltage 220v rilley as breakers and voltage
connector. While here the author uses two 3-phase motors and 2 inverters as a driver for driving the material through to
the cutting process and also as a dough cutter to get the results in line with expectations. So sound that caused the tool is
mengurasi tinggat existing noise and easy treat humans to make poultry feed pellet types.
It is expected that this study can help both employers and job alleviate poultry feed pellet types of small-scale
and home industries to be more efficient. So it does not require much effort and time to the process of making, and
replace with a quick way to manufacture animal feed that has been made in accordance with this.
At the conclusion of the authors that the PLC can all activity tool of input, output, and input from a computer
have to be controlled and the entire hardware of 1 phasa motors, DC motors, 3 phasa, and supporting a series of things
that others have been able to run as expected as did with computer applications have to be input in the PLC and can
monitor how many items that have been cut by the cutting blade but at doses of mixing materials, to the place of cutting
material has mixed with good, but not perfect the manufacture of granular pellets.

Penentuan jenis bahan untuk memproduksi suatu Disini sebagai penunjang kinerja alat yang akan penulis
makanan untuk ternak memiliki beberapa unsur yang di buat, penulis menggunakan motor 3 fasa sebagai
padukan dalam bahan pembuatan makanan pengaduk bahan baku sampai dengan pemotongan
tersebut.Agar kita mempunyai takaran yang pas untuk menjadi butiran pellet. Dalam hal ini pengaturan kinerja
mengolah makanan ternak tersebut,kita mempunyai motor sangat diperhitungkan nantinya pada saat setiap
takaran berapa bahan yang kita campurkan agar pemrosesan. Jika penulis lihat, alat penulis nantinya
memperoleh hasil yang baik. Hampir semua peternak sangat membantu peternak hewan untuk membuat
memiliki pengolahan sendiri-sendiri dalam membuat pakan ternak tersebut agar mempunyai hasil yang baik
pakan ternak. Pengadaan bahan makanan ternak jenis dan pengolahan yang sehat.
unggas pada umumnya dalam bentuk tepung yang daya Dalam pembuatan pakan ternak jenis pellet ini,
awetnya hanya bertahan 10 – 15 hari, selanjutnya akan ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam
tumbuh jamur. pembuatannya yaitu :
Disini penulis ingin mencoba terobosan terbaru 1. Pellet harus mudah di cerna oleh hewan
yaitu membuat alat untuk pembuatan pakan ternak jenis ternak
pellet mulai dengan pengadukan bahan baku sampai 2. Mempunyai kandungan gizi yang cukup,
dengan pemotongan menjadi butiran – butiran pellet terutama kandungan protein harus di atas
secara tuntas menggunakan sistem PLC ( Programmable 25%, selain itu juga mengandung lemak dan
Logic Control ) sebagai otak dari sistem tersebut yang karbohidrat yang cukup.
akan dikonfigurasikan ke perangkat keras lain yang 3. Pellet harus mempunyai kualitas yang baik
menunjang kinerja alat yang penulis buat nantinya. dan tidak mudah cepat hancur jika terkena air.

Jimmy Rosandy, Fandi Surya Permana, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 3, No. 2 (2014) Hal: 51
4. Pellet harus dapat disimpan dalam jangka kinerja alat, sehingga tidak menimbulkan asap
waktu yang lama. dan juga tinggat kebisingan yang rendah.
4. Bagaimana mengolah dari bahan dasar sampai
dengan pemotongan adonan menjadi butiran -
butiran pellet.
Tabel Komposisi Ransum Dan Zat - Zat Makanan
Dari Bahan Baku METODE PENELITIAN
Bahan Prot Serat Metode penelitian yang digunakan dalam
No Baku Jumlah ein Lemak Kasar perancangan sistem ini adalah studi kepustakaan dimana
Makana dengan cara ini penulis berusaha untuk mendapatkan
n Ternak ( kg ) (%) (%) (%) dan mengumpulkan sumber informasi berupa data-data
literatur dari masing-masing komponen, informasi dari
1 Jagung 45 8,7 3,9 2
internet dan konsep-konsep teoritis dari buku-buku
Dedak
penunjang yang berkaitan dengan penelitian.
2 Halus 23 13,5 13,0 12
Dari data-data yang diperoleh, selanjutnya
Bungkil
dilakukan perancangan sistem yang terdiri dari
3 Kopra 8 21,0 1,8 15
perancangan dan pembuatan perangkat keras
4 Kedele 7,5 43,8 0,9 6 (hardware), selain desain hardware juga dilakukan
Tepung perancangan dan pembuatan perangkat lunak (software)
5 Ikan 15 60,0 8,0 1 yang digunakan sebagai percobaan langsung baik pada
6 Kapur 1 - - - hardware maupun pada komputer, dimana akan dibuat
program untuk menguji dari sistem hardware yang telah
7 Top Mix 0,5 - - - didesain serta program untuk
8 Tapioka 10 1,8 1,3 1,8 hardware secara keseluruhan.
Pada bagian perancangan perangkat keras
Sumber = R. Anggoridi ( 1985 )
dijelaskan tentang komponen-komponen apa saja yang
Menurut R. anggorodi, 1985 bahwa umumnya jenis digunakan dalam membangun interface alat ini
khususnya modul FESTO FC440, Modul relay, inverter
makanan ternak jenis unggas tau yang biasa disebut
VF-S11, motor tiga fasa, dan motor satu fasa.
pellet terdiri dari :
1. Butiran – butiran, merupakan sumber energi utama yang Sedangkan dalam perancangan perangkat lunak yaitu
dalam ransum unggas. Bahan makanan yang temasuk perancangan software FESTO dan Visual Basic untuk
menunjang semua komponen elektronika yang
jenis ini adalah: jagung, gandum, shorgum, pagi, kedele,
digunakan. Dan terakhir perancangan bentuk mekanik
kacang hijau dan lain- lain.
yang akan dibahas tentang bagaimana mekanisme
2. Bungkil – bungkilan, merupakan hasil/sisa ikutan pabrik
yang terdiri dari : bungkil kacang tanah,bungkil pembuatan pellet dari awal sampai dengan selesai
kedele,dan bungkil kelapa yang mempunyai kadar berdasarkan urutan yang akan dipergunakan.
protein tinggi. Dalam perancangan dan pembuatan Alat
3. Tepung ikan, merupakan sumber protein utama Pembuat Pakan Ternak Ayam Jenis Pelle Berbasis
Programmable Logic Control Untuk pembuatan pakan
pula bagi unggas, karena bahan makanan
ternak ayam jenis pellet ini digunakan blok diagram
tersebut mengandung semua asam-asam amino
yang dibutuhkan ayam. Penggunaan tepung secara keseluruhan seperti pada gambar berikut.
ikan dalam ransum tidak boleh lebih dari 20%.
Tombol Pellet Motor 1
4. Hasil/sisa ikutan petanian, terdiri dari dedak Kecil
RILLEY MIXER
phase
gandum dan dedak padi.
Dedak padi adalah sisa penggilingan atau Tombol Pellet
Inverter Motor 3
Sedang Pendorong
penumbukkan padi yang banyak digunakan dalam VF-S11 phase
ransum ayam.Komposisi ransum dan zat-zat makanan
dari bahan baku makanan ternak dalam penelitian ini Tombol Pellet PLC Inverter Motor 3
Pemotong
Besar VF-S11 phase
dapat dilihat pada tabel.
Dengan kekurangan ini penulis mencoba menjawab
permasalahan diatas dengan ide yang penulis Tombol Start

kembangkan dengan judul Tugas Akhir yang berjudul


“Alat Pembuat Pakan Ternak Ayam Jenis Pellet”. Tombol
Beberapa kelebihan dari alat penulis tersebut Emergency

apabila digunakan oleh para peternak antara lain: Gambar Diagram Keseluruhan Sistem
1. Dimensi alat besar sehingga kemampuan untuk
menampung bahan semakin banyak. Pada blok diagram Gambar 3.1 adalah blok
2. Penggunaan PLC ( Programmable Logic diagram sistem secara keseluruhan. Sistem ini terdiri
Control ) yang dapat mempermudah kinerja dari sebuah PLC FESTO FC440 yang memiliki 16
alat. digital input dan 8 digital output. Pada penelitian ini
3. Menggunakan motor 3 fasa sebagai penunjang digunakan tiga buah tombol sebagai inputan dan 2

Jimmy Rosandy, Fandi Surya Permana, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 3, No. 2 (2014) Hal: 52
tombol yang memiliki fungsi sebagai start dan
emergency, dimana masing-masing tombol berfungsi Modul FEC-FC440 Fst
sebagai tombol pellet kecil untuk membuat pellet ayam Pada tugas akhir ini, penulis menggunakan
ukuran kecil, tombol pellet sedanguntuk membuat pellet Festo seri FC440 sebagai CPU (central processing unit)
ukuran sedang, tombol pellet besar untuk membuat dan I/O. Jumlah I/O pada masing-masing FC440
pellet ukuran besar, tombol startuntuk menjalankan alat, terdapat 16 digital input dan 8 digital output. Festo FC
dan tombol emergency untuk keadaan darurat. 440 merupakan salah satu dari tipe FEC Compact yang
Sedangkan outputnya terdiri dari 2 buah inverter untuk mempunyai spesifikasi Procesor AMD 186 ( 20MHz, 2
mengatur kecepatan pada motor tiga fasa untuk Mips ) dengan 16 memori akses RAM 64 kbyte dengan
menggerakkan pendorong bahan dan pemotong bahan. dimensi ukuran yang cukup kecil dan compact.
Sedangkan output untuk pengaduk bahan (mixer) Pada FC440 ini mempunyai FST programming dimana
menggunakan rangkaian rilley sebagai memutus daya terdapat dua pemograman yang dapat digunakan yaitu
motor 1 fasa, dan sebuah motor Dc yang digunakan Ladder Diagram (LD) dan Statement List (STL).
untuk membuka dan menutup sliding pada tempat Dengan dua pemrograman tersebut dapat
pengadukan bahan supaya bahan-bahan tersebut dapat menginstruksikan semua I/O pada FC440. Perangkat
jatuh ke tempat pemotongansecara otomatis, sehingga keras dapat dilihat pada gambar 3.4. Modul FC440
user hanya menyiapkan bahan-bahan pembuatan pellet sendiri memiliki fungsi sebagai downloader atau sebuah
tersebut diawal proses atau sebelum proses sarana untuk memasukkan instruksi atau program pada
pengadukkan diaktifkan. PLC.
Sistem kerja pada alat ini jika tombol jenis
ukuran pellet di tekan makan sistem menunggu untuk
tahap ke 2 yaitu penekanan tombol start, sehinnga
proses pembuatan pellet dapat mulai dilakukan dengan
benar sesuai yang kita ingin sampai dijalankan hingga
tahap akhir siklus. Tetapi jika pada saat proses
pembuatan pellet terdeteksi tombol emergency, maka
proses berhenti secara langsung. Pada saat terdeteksi
emergency, alat mengambil tindakan tidak memulai
proses kembali melainkan menunggu tombol start
ditekan kembali. Sehinnga dalam proses ini dinamakan
proses reset atau pengulangan kembali dari awal proses.
Tindakan ini di ambil dikarenakan jika terdapat
Gambar Modul FEC-FC440.
emergency pada alat, terdapat hal-hal yang tidak di
inginkan dalam perjalanan proses tersebut, sehingga
Agar PLC ini dapat berjalan sesuai dengan
mengurangi resiko terkendala apapun maka alat mereset
yang diinginkan, maka diperlukan pengaksesan untuk
ulang sistem kerjanya.
input maupun output. Hal ini bertujuan agar PLC dapat
Pada dasarnya alat ini menerapkan 2 mode cara
memberi perintah pada komponen elektronika yang
kerja yaitu, mode pertama adalah mode manual yang
tepat dan dapat mengenali inputan berupa digital serta
dikerjakan dengan menekan tombol yang terdapat pada
mampu memberikan output untuk menjalankan
kotak control pada mekanik dan mode kedua dengan
komponen pendukung seperti inverter VF-S11 dan
menggunakan mode otomatis yang dapat dikontrol
relay.
dengan menggunakan media komputer sebagai
Untuk penghitungan jumlah putaran pada saat
penunjang yang sudah deprogram sehingga dapat
pemotongan terdapat program yang mengatur berapa
melakukan perintah terharap PLC. Sehingga pengguna
putaran yang sudah terjadi dalam kurun waktu satu
dapat melakukan secara langsung berhadapan dengan
proses kerja. Adanya sensor optocoupler yang dapat
mesin, atau dapat di kerjakan dengan tempat yang jauh.
mengetahui putaran poros pemotong yang sudah
Dalam kerjanya dapat dilihat dalam blok diagram
terhubung dengan program yang terdapat pada
sebagai berikut.
perangkat PLC tersebut. Adanya program counter
terdapat pada program dibawah ini.
Tombol Manual :
- start
- Emergency
- tombol pellet kecil
- tombol pellet sedang
- ombol pellet besar
Perangkat keras
PLC ( Hardware )
Tombol Pengendali dari Komputer :
- start
- Emergency
- tombol pellet kecil
- tombol pellet sedang
- ombol pellet besar

Gambar Sistem Kerja Mekanik

Jimmy Rosandy, Fandi Surya Permana, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 3, No. 2 (2014) Hal: 53
b. Program pellet sedang
Mulai Step Counter

Program Pellet
y Sedang

Input
Optocoupler N
N
FVBSTART On

y N
Y
N

Counter
FVBSEDANG On
Inc C0

Y
y

Set Inverter = 3,6 Hz


Selesai

Gambar Diagram Program Counter Y

SET O0.1 = 0
O0.2 = 1
Dari pembuatan program terdiri dari tiga faktor RESET FKC & FBS Y SET T1
To TP1
pendorong terciptanya mekanik tersebut terdiri dari :
1. Program Pellet Kecil
2. Program Pellet Sedang Y

3. Program Pellet Besar


SELESAI
Dari ketiga program diatas terdapat sususan
program sebagai berikut besarta program untuk Gambar Diagram Block Pellet Sedang
menjalankan mekanik tersebut sesuai dengan fungsinya.
c. Program pellet besar
a. Program pellet kecil
Mulai
Program Pellet
Kecil
Y
Y
N
N FVBSTART On
FVBSTART On

N
N Y
Y N
N

FVBKECIL On FVBBESAR On

Y Y

Set Inverter = 3 Hz
load V6000 Set Inverter = 4 Hz
To TP1

Y Y

SET O0.1 = 1
Set O0.1 =1 O0.2 = 1
O0.2 = 0 Y Set T1 RESET FKC & FBS Y SET T1
Reset FSD & FBS To TP1

Y
Y

Selesai
SELESAI

Gambar Diagram Block Program Pellet Kecil


Gambar Diagram Block Program Pellet Besar

Jimmy Rosandy, Fandi Surya Permana, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 3, No. 2 (2014) Hal: 54
Gambar InverterVF-S11 dan Motor3 Fasa.
PENGUJIAN SISTEM
Tujuan pengujiansistem ini adalah untuk
mengetahui sistem apakah sudah dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan. Apakah sistem dapat dari
orang yang dicari, sesuai menjalankan mekanik
tersebeut sesuai dengan inputan dari user.

Pengujian PLC Festo FC440


Pada pengujian Festo FC 440 bertujuan untuk
mengetahui apakah PLC telah berjalan sesuai dengan
keinginan penulis, yaitu program dapat di download ke
dalam PLC berjalan dengan baik atau tidak.Adapun jika
program dapat terdownload, maka tampilan sebagai
berikut.

Gambar PengaturaninverterToshibaVF-S11.

Pengujian Rangkaian RelayMotor 1 Fasa


pengujian ini dilakukan yang bertujuan untuk
mengetahui apakah relay yang input nya di hubungkan
ke tegangan 220V dan output ke motor 1 Fasa dapat
dikendalikan melalui PLC dan dapat berjalan dengan
baik yang sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.
Adapun alat yang digunakan, maupun hasil dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.

Hasil pengujian :
Gambar proses download program pada hasil pengujian diatas PLC Festo FC440 telah
dapat mengakses relay yang menjalankan motor 1 Fasa.
Pengujian Inverter Toshiba VF-S11 Adapun bentuk rangkaian relay untuk menggerakan
Pada pengujian inverter VF-S11 bertujuan untuk motor 1 Fasa menggunakan relay adalah sebagai
mengakses motor 3 Fasa menggunakan inverterVF-S11 berikut:
apakah bisa berjalan dengan baik atau tidak dengan
menggunakan program yang di download ke PLC, yang
diaplikasikan di motor pendorong dan motor pemotong
pada alat. Dengan pengujian menggunakan 1 kecepatan
dan menggunakan frekuensi 4,5Hz pada motor 3Fasa,
Adapun alat yang digunakan, maupun hasil dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.

Hasil pengujian :

Pada hasil pengujian inverter telah berfungsi


dengan baik dan berjalan dengan sesuai yang
diharapkan penulis.

Gambar Rangkaian relay Motor 1 Fasa.


.
Pengujian Relay Motor DC
Pada pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah 1 relay dapat menjalankan motor dengan
inputan DCI I membuka sleding dan O I menutup

Jimmy Rosandy, Fandi Surya Permana, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 3, No. 2 (2014) Hal: 55
sleding motor DC yang di control menggunakan PLC End Sub
Festo FC440. Adapun alat yang digunakan,maupun
hasil dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Private Sub
Hasil pengujian : Winsock1_DataArrival(ByVal
Pada pengujian yang telah dilakukan diatas, 1 bytesTotal As Long)
relay dapat menggerakan motor DC maju dan mundur Winsock1.GetData data
yang dicontrol oleh PLC, dan hasilnya sesuai dengan Text1.Text = data
yang diharapkan oleh penulis. Adapun gambar
rangkaian relay motor DC dapat dilihat dibawah ini. Cara menjalankan yaitu dengan cara klick start
pada VB yang telah terisi program, setelah itu klik
CONEX, stelah pada text1 berisi balasan seperti gambar
dibawah berarti VB telah terkoneksi dengan PLC.

Gambar .Rangkaian Relay Motor DC. GambarForm pada VB.


Hasil pengujian :
Pengujian Aplikasi Komputer Pada pengujian yang dilakukan oleh penulis diatas
Pengujian Koneksi dapat dibuktikan bahwa VB dapat terkoneksi dengan
Pada pengujian inibertujuan untuk mengetahui PLC.
apakah aplikasi komputer yang penulis menggunakan
visual basic/vb dapat untuk menjadi inputan PLC. Pengujian Pengiriman Data
Sebagai percobaan penulis melakukan koneksi dari Pada pengujian ini bertujuan untuk pengiriman
komputer/laptop yabg telah di instal VB ke PLC Festo data dari VB ke PLC dan PLC bisa menjalankan
FC440 menggunakan kabel LAN TCP/IP. Adapun Alat perintah user melalui data yang dikirim oleh VB.
yang digunakan, Prosedur pengujian dan Hasil Sebagai pengujian yang dilakuka n adalah user
pengujian adalah sebagai berikut. menjalankan rilay dan menjalankan motor 1fasa
Alat yang digunakan : Adapun Alat yang digunakan, Prosedur pengujian dan
1. Komputer/laptop yang telah terinstal visual Hasil pengujian adalah sebagai berikut.
bassic/VB. Alat yang digunakan :
2. kabelcross. 1. Komputer/laptop yang telah terinstal visual
3. PLC FC440. bassic/VB dan Festo FC440.
4. Power Suplay 24V. 2. kabelcross.
3. PLC FC440.
Prosedur pengujian : 4. Power Suplay 24V.
1. Sambungkan komputer/laptop yang telah 5. Relay dan motor 1fasa 1 buah.
terinstal visual bassic/VB ke PLC dengan 6. Push button 2 buah
kabel LAN.
2. Sambungkan power suplay 24V ke PLC.
3. Pada VB membutuhkan winsock untuk Prosedur pengujian :
pengoneksian. 1. Sambungkan komputer/laptop yang telah
4. Cara untuk mengeluarkan winsock yaitu klik terinstal visual bassic / VB dan FC440 ke PLC
kanan dan centang microsoft winsock control dengan kabel LAN.
6.0. 2. Sambungkan power suplay 24V ke PLC.
5. Jalankan program koneksi yang ada di VB. 3. Pada VB membutuhkan winsock untuk
Adapun program sederhana untuk pengoneksian.
pengkoneksian adalah sebagai berikut. 4. Cara untuk mengeluarkan winsock yaitu klik
kanan dan centang microsoft winsock control
Dim data As String 6.0.
5. Jalankan program koneksi yang ada di VB dan
Private Sub Command1_Click() PLC. Adapun program sederhana untuk
Winsock1.Connect menjalankan relay adalah sebagai berikut.

Jimmy Rosandy, Fandi Surya Permana, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 3, No. 2 (2014) Hal: 56
Prosedur Pengujian :
Pada VB 1. Sambungkan komputer/laptop yang terinstal
Dim data As String VB dan Festo ke PLC secara bergantian.
2. Masukan bahan kedalam wadah pengadukan.
Private Sub Command1_Click() 3. Tekan tobolStart.
Winsock1.Connect 4. Lalu pilih ukuran pelet yang di inginkan user.
End Sub 5. Tekan tombol start.
6. Jika terjadi sesuatu yang mengakibatkan alat
Private Sub harus berhenti berjalan, tekan tombol
Winsock1_DataArrival(ByVal emergency. ( semua tombol pada pengendali
bytesTotal As Long) dapat dikendalikan lewat VB )
Winsock1.GetData data
Text1.Text = data Saat proses pengujian semua bahan dimasukan
kedalam wadah, selanjutnya user menekan tombol start
Private Sub Command5_Click() (melalui tombol pengendali) dan memilih pelet yang
data = "mmw0=256" + Chr(13) akan di olah. setelah pemilihan pelet user diminta untuk
Winsock1.SendData data menekan tombol start untuk memulai proses yang telah
End Sub dipilih oleh user. Proses yang pertama dilakukan adalah
pengadukan, pengadukan dilakukan untuk mencampur
Pada PLC semua bahan yang dimasukan oleh user, setelah itu
STEP BERR sleding terbuka dan bahan yang telah tercampur turun
THEN RESET FVBSTART ke wadah pemotongan yang setelah itu akan dipotong
oleh motor 3Fasa dan kecepatannya telah diatur oleh
STEP START penulis tergantung dari pemilihan jenis pelet. saat motor
IF START 3Fasa di pemotongan berputar dasaat yang bersamaan
OR FVBSTART optokopler jugan aktif dan memerikan isyarat pada PLC
THEN JMP TO START2 setiap putaran motor penuh.
Pada penujian aplikasi komputer, setelah program
STEP START2 dijalankan langkah selanjutnya yaitu mengkonekan
IF N START antara komputer dengan PLC, selanjutnya user harus
THEN SET RELAY memilih pelet dan clickStart .
Hasil Pengujian.
STEP START3
Pada pengujian yang dilakukan oleh penulis
IF STOP
seluruh sistem telah dapat berfungsi dengan yang
OR VBSTOP
diinginkan oleh penulis, baik dari VB maupun dari
THEN RESET RELAY
papan pengendali.Akan tetapi terjadi kegagalan yang
JMP TO BERR
diakibatkan penulis tidak mengetahui bahan dan takaran
yang pasti serta pada bagian pisau pemotong kurang
Hasil pengujian :
berdempet dan kurang ramping, yang mengakibatkan
Pada pengujian diatas bahwa motor 1 fasa dapat
hasil akhir terlalu lembek dan hasil akhir tidak dapat
dijalankan oleh user melalui VB.
menjadi butiran - butiran kecil yang diharapkan oleh
penulis.
Pengujian Seluruh Sistem
Pada pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
selurh jalannya alat secara keseluruhan. Adapun Bahan
Yang dibutuhkan, Prosedur Pengujian, dan Hasil
Pengujian sebagai berikut.
Bahan Yang dibutuhkan :
1. Komputer/laptop yang telah terinstal visual
bassic/VB dan Festo FC440.
2. kabelcross.
3. PLC FC440.
4. Push button 5 buah
5. Power Suplay 24V serta Power Suplay 5V.
6. Rangkaian relaydan motor 1fasa 1 buah.
7. 1 buah inverter Toshiba VF-S11.
8. Motor 3 fasa 2 buah.
9. Masukan bahan ( penulis menggunakan 1K
kanji, 1K dedek, dan 1K kedelai bubuk ) dan
air secukupnya ( Penulis memberikan air 1,5L
air ). Gambar Hasil Akhir Percobaan Menggunakan Bahan.

Jimmy Rosandy, Fandi Surya Permana, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 3, No. 2 (2014) Hal: 57
Kesimpulan Ardiono, Rachman, dkk. 2004. Laporan Kerja Praktek
Setelah melakukan pengujian sistem yang di Di PT. FESTO Surabaya.
sampaikan pada BAB sebelumnya, penulis dapat Bolton, William. 2004. Programmable Logic Controller
mengambil kesimpulan sebagai berikut : (PLC) Edisi 3. Erlangga : Jakarta.
1. Pada pencampuran bahan takaran, sampai Toshiba Schneider Inverter Corporation. 2003.
ketempat pemotongan bahan telah tercampur Instruction Manual TOSVERT TM VF-S11.
dengan baik, akan tetapi pembuatan butiran Toshiba Corporation : Japan.
pelet belum sempurna. Arrizqi, C. I., & Charisatul , I. A. 2011. Rancang
2. Seluruh hardware dari motor 1Fasa, motor DC, Bangun Mesin Pengaduk Pakan Ternak
motor 3Fasa, dan rankaian pendukung yang Berbentuk Butiran-Butiran Kecil. Universitas
lain telah dapat berjalan sesuai dengan yang Diponegoro: Semarang.
diinginkan. Anonimous. 1982. Pengembangan Bahan Baku
3. Dengan PLC seluruh aktifitas alat dari input, Makanan Ternak. Balai Penelitian Dan
output, dan input dari komputer telah dapat Pengembangan Industi: Medan.
dikendalikan. Bambang , A. M. 1987. Pedoman Meramu Pakan
4. Aplikasi komputer telah dapat menjadi input di Unggas. Jogyakarta.
PLC dan bisa memonitoring berapa jumlah (Indonesia, 2011)
butir yang telah di potong oleh pisau Harlianto, T. 2006. Jurnal Teknik Elektro. Perancangan
pemotong. Model Sistem Pembelian Tiket Kereta Api
Berbasis Komputer, 13-19.
Kelebihan Dan Kekurangan Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik
Pada pembuatan alat terjadi sebuah kendala Indonesia. (2011, 03 24). Pembuatan Pakan
yang penulis masih belum mengetahui kesalahan Pellet. Retrieved Februari 14, 2013, from
atau kekurangan yang penulis lakukan, diharapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik
untuk yang ingin meneruskan alat ini mempunyai Indonesia:
ide atau gagasan yang lebih dari penulis yang http://www.kkp.go.id/index.php/arsip/c/5599/P
mungkin penulis melakukan kesalahan atau EMBUATAN-PAKAN-
kurangan yang dituangkan pada alat ini, dalam PELLET/?category_id=104.
pembuatan alat terdapat kelebihan dan kekurangan Tenggara, B. S. (2009, Juni 03). Teknologi Pembuatan
pada alat yang tertera dibawah ini. Pakan Ayam Berbahan Baku Lokal. Retrieved
Februari 20, 2013, from
Kelebihan http://sultra.litbang.deptan.go.id/ind/index.php
1. bahan telah tercampur dengan baik pada wadah ?=com_content&view=article&id=120:teknolo
pengadukan. gi-pembuatan-pakan-ayam-bermutu-berbahan-
2. Program VB dari komputer / laptop telah dapat baku-lokal-di-sulawesi-tenggara-
menjalankan alat (menggantikan papan &catid=34:paket-teknologi.
tombol) dan dapat menghidupkan dan
mematikan flag sehingga PLC dapat mengelola
sebagai input.
3. Motor DC telah dapat menutup dan membuka
lempengan besi sehingga bahan yang awalnya
dari wadah pengaduk dapat jatuh ke wadah
pemotongan.
4. Optocoupler telah dapat memberikan input ke
PLC sehingga data tersebut dapat diolah.
5. Motor 1Fasa telah dapat menggerakan besi
pengaduk agar bahan dapat teraduk.
6. Inverter telah dapat menjalankan motor 3Fasa
sesuai dengan yang diinginkan.

Kekurangan
1. Pada bagian pemotongan masih belum dapat
memotong pelet sesuai dengan yang dinginkan.
Hasil keluaran bahan dapat berjalan dengan
baik, akan tetapi pada saat pemotongan bahan
yang keluar belum bisa terpotong sesuai yang
di harapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Balza. 2007. Pemrograman PLC
Menggunakan Simulator. Andi : Yogyakarta.

Jimmy Rosandy, Fandi Surya Permana, Harianto, Pauladie Susanto


JCONES Vol. 3, No. 2 (2014) Hal: 58

Вам также может понравиться