SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUNAN PLTS ROOFTOP DAN PLTS PADA FASILITAS COLD

STORAGE
i. The Inverter is a direct voltage modifier (DC) being the alternating voltage
(AC) to supply the load to the user. Inverter generally has a feature to
control the operation of the system to achieve efficiency in supplying the
load.
ii. For imported inverters, the support letter of goods/products issued by
sole agent/distributor/representative domiciled in Indonesia, by attaching
a copy of the ISO 9001 certificate from the foreign school principal, a
copy of the letter of appointment from the sole
agent/distributor/representative from the manufacturer (Principal) in the
overseas.

a) On Grid Inverter
1. For 1 phase inverter, must have the following parameters:
o Tegangan Input : max. 600 VDC
o Output voltage: 220-230 VAC, 50 Hz
 efficiency: > 97%
 o THD: < 3%
 o Input mppt
1. For the 3 phase inverter, must have the following parameters:
o Tegangan Input : max. 850 - 1000 VDC
o Tegangan Output : 3 phase/N/PE; 230/400 VAC, 50 Hz
o efficiency: > 98%
o THD: < 3%
o Minimum 2 input MPPT
1. The Inverter must have a pure sinus output wave
2. Inverter must have protection system consisting of ground
fault/insulation resistance protection, loss phase, overload, short
circuits, over temperature, over/under voltage, reverse polarity and
anti islanding
3. Inverter should use transformerless topology, string inverter
4. Inverter should be equipped control management to adjust the power in
 and out of the inverter
5. Inverter should be equipped data logger and communication/interface
RS-232/RS-485/TCP-IP for communication with Remote Monitoring
System
• Inverter harus memenuhi standard:
o IEC 61727: Photovoltaic (PV) Systems- Characteristics of the
Utility Interface;
o IEC 62109-1: 2010 Safety of Power Converters for use in
photovoltaic power system;
o IEC 62109-2: 2011 Safety of Power Converters for use in
photovoltaic power system; dan
o IEC 62116: 2008 Test procedure of islanding prevention
measures for utility-interconnected photovoltaic inverters
• Inverter harus ditempatkan sedekat mungkin dari PV array
• Inverter harus memiliki enclosure dengan minimal IP65
• Melampirkan Sertifikat atau Hasil Tes Uji Produk (dapat berupa tes uji
dari seri produk yang sama) yang dikeluarkan oleh Lembaga Uji
lndependen lnternasional (bukan merupakan uji QA dari produsen)
 Melampirkan garansi tertulis distributor lokal minimal 5 tahun yang
wajib ditandatangani oleh Inverter should be placed as close as
possible from the PV array
 The Inverter must have an enclosure with a minimum of IP65
 Attaching a certificate or product test result (can be a test test of the
same product series) issued by a lnternational test board (not a QA
test from the manufacturer)
 Attach a local distributor's written warranty of at least 5 years that
must be signed by the Board of Directors and attach factory
warranty terms
 Attaching a letter of determination/appointment from major
manufacturers/distributors abroad to local distributors
 Attaching the inverter brochure offeredDireksi distributor dan
melampirkan factory warranty terms
 Melampirkan surat penetapan/penunjukan dari produsen/distributor
 utama di luar negeri kepada distributor lokal
• Melampirkan brosur inverter yang ditawarkan

b) Battery Inverter (untuk lokasi yang menggunakan battery inverter)

• Inverter harus memiliki spesifikasi
o Tegangan input baterai : Minimum 48 VDC o Daya Output
Total : Menyesuaikan dengan kapasitas pembangkit o Efisiensi : >
95% oTHD:<2%
o Self Consumption : maksimum 7 W/inverter
• Inverter harus memiliki system proteksi yang terdiri dari over current,
over load, short circuits, over temperature, over/under voltage, dan
reverse polarity
• Inverter harus dapat bekerja secara paralel
• Inverter harus memiliki fitur battery temperature sensor dan battery
equalization untuk mencegah kerugian kapasitas baterai dan life-time
baterai
• Inverter harus dilengkapi manajemen control untuk mengatur daya yang
masuk dan keluar dari inverter
• Inverter harus dilengkapi data logger dan communication/interface RS-
232/RS-485/TCP-IP untuk komunikasi dengan Remote Monitoring
System
• Inverter harus memiliki nilai IP minimal IP20
• Melampirkan Sertifikat atau Hasil Tes Uji Produk (dapat berupa tes uji
dari seri produk yang sama) yang dikeluarkan oleh Lembaga Uji
lndependen lnternasional (bukan merupakan uji QA dari produsen)
• Melampirkan garansi tertulis distributor lokal minimal 5 tahun yang wajib
ditandatangani oleh Direksi distributor dan melampirkan factory
warranty terms
• Melampirkan brosur inverter yang ditawarkan

a.
No Size Sistem PLTS Jumlah Alokasi (unit) Jumlah Teknisi

LTS ROOFTOP dan PLTS pada Cold Storage (CS)

A provinsi sumatera utara

No 25 kWp AtapSize
DAK Sistem PLTS Jumlah Alokasi (unit) Jumlah Teknisi
1 1
2 25 kWp Atap Miring 4
53 100 kWpAtap
AtapMiring
Miring pada CS 1 5
50 kWp 2
B PROVINSI SUMATERA BARAT
4 50 kWp Atap DAK 1
1 25 kWp Atap DAK 2
2 40 kWp Atap Miring 1 2
3 200 kWp Atap Miring pada CS 1
C PROVINSI SUMATERA SELATAN

1 25 kWp Atap DAK 1

2 25 kWp Atap Miring 1
3 30 kWp Atap Miring 1
4
4 40 kWp Atap Miring 1

5 50 kWp Atap Miring 3

6 100 kWp Atap Datar 1
D PROVINSI BANGKA BELITUNG
1 25 kWp Atap Miring 4

2 30 kWp Atap Miring 1 3

3 40 kWp Atap Miring 1
E PROVINSI RIAU

1 25 kWp Atap Miring 2

2 30 kWp Atap Miring 1
3 50 kWp Atap Miring 4 5
4 100 kWp Atap Datar 2

120 kWp Atap Miring pada CS

5* 1
dilengkapi dengan Baterai

F PROVINSI LAMPUNG
1 30 kWp Atap DAK 5 3
F PROVINSI JAWA BARAT

1 200 kWp Atap Miring pada CS 1 1

G PROVINSI JAWA TENGAH

1 25 kWp Atap Miring 1 1

H PROVINSI JAWA TIMUR
1 10 kWp Atap Miring 4

2 25 kWp Atap DAK 2

3 25 kWp Atap Miring 4
4 30 kWp Atap Miring 1
5 40 kWp Atap Miring 2
12
6 40 kWp Atap DAK 1

7* 40 kWp Atap Miring pada CS dilengka 1

pi dengan Baterai
8 50 kWp Atap Miring 4
9 50 kWp Atap DAK 2
No Size Sistem PLTS Jumlah Alokasi (unit) Jumlah Teknisi

10 100 kWp Atap Miring 2

120 kWp Atap Miring pada CS
11* 1
dilengkapi dengan Baterai

I PROVINSI BALI

1 30 kWp Atap Miring 1

2 50 kWp Atap Miring 1 2
3 200 kWp Atap Miring pada CS 1
J PROVINSI NTB

1 100 kWp Atap Miring pada CS 1 1

K KALIMANTAN TENGAH

1 100 kWp Atap Datar 2 1

L PROVINSI SULAWESI SELATAN

1 100 kWp Atap Miring pada CS 1 1

M PROVINSI SULAWESI UTARA

1 25 kWp Atap Miring 6

2 25 kWp Atap DAK 1
3 30 kWp Atap Miring 1 7
4 50 kWp Atap DAK 1

5 50 kWp Atap Miring 5

N PROVINSI SULAWESI BARAT

1 25 kWp Atap Miring 4 2

O PROVINSI MALUKU
200 kWp Atap Miring pada CS dilengka
1* 1 1
pi dengan Baterai

P PROVINSI MALUKU UTARA

100 kWp Atap Miring pada CS dilengka
1* 1 1
pi dengan Baterai

Q PROVINSI PAPUA
1* 200 kWp Atap Miring pada CS 1
100 kWp Atap Miring pada CS 1
2* 1
dilengkapi dengan Baterai

PLTS UNTUK MOBILE COLD STORAGE

A PROVINSI SUMATERA UTARA

1 Kota Tanjungbalai 6
2
2 Kabupaten Samosir 6
B PROVINSI RIAU

1 Kabupaten Meranti 6 1

GRAND TOTAL 115 56