Вы находитесь на странице: 1из 6

Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 1,No.

2, Juni 2019
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL


TRESNA WERDHA BUDI LUHUR JAMBI
Faridah1, Iin Indrawati2
1,2
Prodi DIII Keperawatan, STIKes Baiturrahim Jambi
Email: faridah _rty@yahoo.co.id

ABSTRACT

Communication is a basic element of human interaction that allows one to establish, maintain and
improve contracts with others because communication is done by someone, every day people often
mistakenly think that communication is easy. But actually it is a complex process that involves
behavior and relationships and allows individuals to associate with others and with their
surroundings.As an effort to improve elderly health, it is necessary to continuously provide
information to scientists, both individuals and groups so that the elderly can change from not
knowing to knowing that the elderly can live healthy and productive lives, but with limited physical,
psychological and mental needs approaches and methods so that messages are delivered more
effectively.The method carried out on the elderly in providing information about the Healthy
Lifestyle for the Elderly and the importance of eating fruit and vegetables through the approach of
"therapeutic communication in the elderly". This activity was held on December 2018.The results
are elements of a conducive situation, knowledge of the elderly, elderly attitudes towards the
implementation of counseling, messages conveyed verbally and written after counseling with the
therapeutic communication approach of the elderly, easier to understand the counseling material
provided.The reduced understanding of the elderly in receiving information provided by the PSTW
or the community is due to the reduced ability to listen to the elderly in providing counseling to
improve the counseling method for the elderly so as not to be monotonous, so that the elderly easily
understand the health information provided

Keywords: Therapeutic Communication, Elderly

ABSTRAK

Komunikasi merupakan elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk
menetapkan, mempertahankan dan meningkatkan kontrak dengan orang lain karena komunikasi
dilakukan oleh seseorang, setiap hari orang seringkali salah berpikir bahwa komunikasi adalah
sesuatu yang mudah. Namun sebenarnya adalah proses yang kompleks yang melibatkan tingkah
laku dan hubungan serta memungkinkan individu berasosiasi dengan orang lain dan dengan
lingkungan sekitarnya. Sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan lanjut usia diperlukan
pemberian informasi kepada ilansia baik individu maupunn kelompok secara terus-menerus agar
lansia tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu agar lansia dapat hidup sehat dan produktif,
namun dengan keterbatasan lansia baik dari fisik, psikologis dan mentalnya maka diperlukan
pendekatan dan metode agar pesan yang disampaikan lebih efektif. Metoda yang dilakukan pada
lansia dalam pemberian informasi tentang Pola Hidup Sehat pada Lansia dan pentingnya makan
buah dan sayur melalui pendekatan “komunikasi terapeutik pada lansia”. Kegiatan ini dilaksanakan
pada bulan Desember 2018. Hasil pada unsur situasi yang kondusif, pengetahuan lanjut usia, sikap
lanjut usia terhadap pelaksanaan penyuluhan, pesan yang disampaikan lisan dan tulisan setelah
dilakukan penyuluhan dengan pendekatan komunikasi terapeutik lansia lebih mudah memahami
materi penyuluhan yang diberikan. Berkurangnya pemahaman lansia dalam menerima informasi
yang diberikan oleh pihak PSTW atau masyarakat disebabkan berkurangya kemampuan mendengar
lansia untuk itu dalam memberikan penyuluhan agar membenahi metoda penyuluhan bagi lansia
agar tidak monoton, lansia mudah mengerti informasi –informasi kesehatan yang diberikan.
Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik; Lanjut Usia

117
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 1,No.2, Juni 2019
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

meningkatkan kontrak dengan orang lain


PENDAHULUAN karena komunikasi dilakukan oleh
seseorang, setiap hari orang seringkali salah
Kesehatan merupakan faktor yang berpikir bahwa komunikasi adalah sesuatu
penting untuk menjadikan penuaan yang yang mudah. Namun sebenarnya adalah
positif. Oleh karenanya, menyiapkan proses yang kompleks yang melibatkan
petugas kesehatan dan masyarakat untuk tingkah laku dan hubungan serta
memenuhi kebutuhan kelompok lansia memungkinkan individu berasosiasi dengan
seperti: pelatihan perawatan lansia; orang lain dan dengan lingkungan
mencegah dan mengelola penyakit kronis sekitarnya. Hal itu merupakan peristiwa
dan penyakit tidak menular, merancang yang terus berlangsung secara dinamis yang
kebijakan pengaturan perawatan jangka maknanya dipacu dan ditransmisikan.
panjang dan paliatif yang berkelanjutan Untuk memperbaiki interpretasi pasien
bagi lansia dan mengembangkan pelayanan terhadap pesan, perawat harus tidak
ramah -lansia menjadi sangat penting. terburu-buru dan mengurangi kebisingan
(Kemenkes RI, 2012) dan distraksi. Kalimat yang jelas dan
Kesehatan lansia yang baik mudah dimengerti dipakai untuk
difokuskan pada bagaimana upaya untuk menyampaikan pesan karena arti suatu kata
dapat menambah usia dan memperpanjang sering kali telah lupa atau ada kesulitan
kehidupan, sehingga memungkinkan dalam mengorganisasi dan
mereka tidak hanya hidup lebih lama, tetapi mengekspresikan pikiran. Instruksi yang
juga dapat memperluas keterlibatannya berurutan dan sederhana dapat dipakai
secara aktif dalam semua kegiatan di untuk mengingatkan pasien dan sering
masyarakat. Seiring dengan kecenderungan sangat membantu. (Bruner & Suddart,
yang positif tersebut dalam arti 2001).
meningkatnya kesehatan global, akan Komunikasi adalah proses
muncul tantangan khusus dalam bidang interpersonal yang melibatkan perubahan
kesehatan pada abad ke-21 karena verbal dan non verbal dari informasi dan
bertambahnya jumlah lansia. Berbagai ide. Komunikasi mengacu tidak hanya pada
dampak dari peningkatan jumlah lansia isi tetapi juga pada perasaan dan emosi
antara lain adalah masalah penyakit dimana individu menyampaikan hubungan (
degeneratif yang sering menyertai para Potter-Perry, 301 ). Komunikasi pada lansia
lansia, bersifat kronis dan multipatologis, membutuhkan perhatian khusus. Perawat
serta dalam penanganannya memerlukan harus waspada terhadap perubahan fisik,
waktu lama dan membutuhkan biaya cukup psikologi, emosi, dan sosial yang
besar (Kemenkes, RI, 2012) memperngaruhi pola komunikasi.
Promosi kesehatan adalah upaya Perubahan yang berhubungan dengan umur
untuk meningkatkan kemampuan dalam sistem auditoris dapat
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, mengakibatkan kerusakan pada
untuk dan bersama masyarakat, agar pendengaran. Perubahan pada telinga
mereka dapat menolong diri sendiri, serta bagian dalam dan telinga mengalangi
mengembangkan kegiatan yang bersumber proses pendengaran pada lansia sehingga
daya masyarakat, sesuai social budaya tidak toleran teradap suara. Berdasarkan hal
setempat dan didukung kebijakan public – hal tersebut kami menulis makalah ini
yang berwawasan kesehatan. yang berjudul “ komunikasi terapiutik pada
Komunikasi merupakan elemen lansia “.
dasar dari interaksi manusia yang Pemerintah Provinsi jambi melalui
memungkinkan seseorang untuk Dinas Sosial Kependudukan dan
menetapkan, mempertahankan dan pencacatan Sipil Provinsi jambi

118
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 1,No.2, Juni 2019
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

berdasarkan peraturan daerah (PERDA) No. ketrampilan komunikasi yang tepat.


14 tahun 2008 tentang Organisasi dan tata disamping itu juga memerlukan pemikiran
kerja dinas daerah Provinsi Jambi dan penuh serta memperhatikan waktu yang
PERGUB Provinsi Jambi No. 1 Tahun 2009 tepat.
tentang Organisasi dan tata kerja Unit Agar lansiatetap sehat dan produktif
PelaksanaanTteknis Dinas (UPTD) dan perlu dilakukan kebijakan tentang
Badan pada Dinas dan Badan Daerah memomosikan kesehatan dalam setiap
Provinsi jambi. Salah satu Unit Pelaksanaan siklus kehidupan,, menciptakan lingkungan
Teknis Daerah (UPTD) adalah Pansti Sosial ramah lansia yang mendorong kesehatan
Tresna Werdha (PSTW) Budi Luhur Jambi dan partisipasi aktif lansia, menyediakan
yang memberikan pelayanan dan layanan kesehatan yang ramah lansia,
pembinaan kepada pada lanjut usia yang meniingkatkan peran serta lansia dalam
terlantar di Provinsi jambi. pembuatan kebijakan publik ramah lansia,
Permasalahan di panti Werdha Budi mempertimbangkan pandangan lansia
Luhur jambi sangat beragam mulai dari dalam setiap pengambilan keputusan dalam
masalah psikis maupun fisik dan sosialnya. pembangunan di setiap tingkatan.,
Permasalahan secara fisik pada lansia menyadari nilai kearifan lansia dan bantu
merupakan penurunan fungsi organ tubuh, mereka berpartisipasi dalam keluarga dan
misalnya Rematoid Arthritis, masyarakat
Cardiovaskuler, Hipertensi, sehingga
membuat mereka tidak berdaya, namun ada TARGET DAN LUARAN
juga beberapa lansia masih mampu
melakukan kegiatan keterampilan yang Program pengabdian masyarakat ini
mereka miliki walaupun daya ingat, sasarannya adalah lanjut usia PSTW Budi
penglihatan, pendengaran mereka sudah Luhur Jambi yang di kategorikan
menurun. Mengalami kemunduran secara fisik
Sebagai upaya untuk meningkatkan khususnya yang mengalami masalah
kesehatan lanjut usia diperlukan pemberian pendengaran.
informasi kepada ilansia baik individu Target dan luaran tercapai setelah
maupunn kelompok secara terus-menerus pelaksanaan pengabdian masyarakat ini
agar lansia tersebut berubah dari tidak tahu 60% lanjut usia di PSTW Budi Luhur Jambi
menjadi tahu agar lansia dapat hidup sehat mampu memahami informasi secara umum
dan produktif, namun dengan keterbatasan khususnya masalah kesehatan .
lansia baik dari fisik, psikologis dan Luaran yang ditargetkan dari pada
mentalnya maka diperlukan pendekatan dan pengabdian masayarakat ini adalah booklet
metode agar pesan yang disampaikan lebih pola hidup sehat lansia dan pentingnya
efektif. Adapaun pendekatan yang makan sayur dan buah pada lansia , Modul
dilakukan pada lansia dalam pemberian mata kuliah keperawatan gerontonik dan
informasi tentang peningkatan kesehatan mata kuliah komunikasi keperawatan
adalah melalui “komunikasi terapeutik pada
lansia”. METODE PELAKSANAAN
komunikasi terapeutik adalah
komunikasi yang direncanakan secara Metode pelaksanaan yang dilakukan
sadar, bertujuan dan kegiatannya dengan cara penyuluhan dengan pendekatan
dipusatkan untuk kesembuhan pasien komunikasi terapeutik pada lansia di PSTW
(Indrawati, 2003). Komunikasi dengan Budi Luhur Jambi
lansia harus memperhatikan faktor fisik, Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan
psikologi, (lingkungan dalam situasi Desember 2018, lokasi kegiatan
individu harus mengaplikasikan

119
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 1,No.2, Juni 2019
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha lingkungan panti werdha mengingat


Jambi. semakin tuanya seseorang banyak terjadi
kemunduran fisik atau bahkan tidak
HASIL DAN PEMBAHASAN berfungsi dengan baik khusunya masalah
pendengaran.
Kegiatan Pengabdian masyarakat Ketika berkomunikasi dengan lansia
dengan melakukan penyuluhan dengan dengan gangguan pendengaran, tataplah
pendekatan komuikasi terapeutik. Peserta pasien sehingga pasien dapat membaca
yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 15 bibir dan menggunakan isyarat mata.
orang lansia PSTW Budi Luhur Jambi Meminimalkan kebisingan, dan berbicara
yang dibagi 2 kelompok. pelan, jelas dan dalam nada yang normal.
Komunikasi terapeutik mengarah Berteriak akan menghambat komunikasi,
pada bentuk komunikasi interpersonal. Pace mengubah nada berfrekuensi tinggi dan
(1979) dalam Cangara (2012) mempersulit lansia memahami kata-kata
mengemukakan bahwa komunikasi pemberi pesan.
antarpribadi atau interpersonal Ketika berkomunikasi dengan
communication merupakan proses pasien dengan gangguan penglihatan,
komunikasi yang berlangsung antara dua lingkungan dapat diperbaiki dengan
orang atau lebih secara tatap muka di mana memperbanyak pencahayaan, menggunakan
pengirim dapat menyampaikan pesan secara warna-warna kontras untuk membuat objek
langsung dan penerima pesan dapat lebih jelas dan menggunakan huruf yang
menerima dan menanggapi secara langsung. besar serta berwarna kontras untuk setiap
Komunikasi interpersonal merupakan tanda. Setiap bahan dengan tulisan harus
komunikasi yang pesannya dikemas dalam dicetak paling tidak dengan hurup
bentuk verbal dan non verbal, seperti berukuran 14 diatas kertas berwarna.
komunikasi pada umumnya komunikasi Peran perawat dalam usaha
interpersonal selalu mencakup dua unsur berkomunikasi harus memiliki
pokok, yaitu isi pesan dan bagaimana isi pengetahuan, ketulusan, semangat dan
pesan dikatakan atau dilakukan secara praktik yang cukup sehingga memudahkan
verbal atau nonverbal. Dua unsur tersebut dalam melaksanakan tugasnya setiap hari
sebaiknya diperhatikan dan dilakukan Menurut Stuart dan Sudeen dalam
berdasarkan pertimbangan situasi, kondisi Taufik (2010) menjelaskan bahwa dalam
dan keadaan penerima pesan. proses komunikasi terapeutik terbagi
Selain hal tersebut, komunikasi sosial menjadi empat tahapan, yaitu tahap
sangat mendukung bagi komunikasi persiapan atau tahap pra-interaksi, tahap
terapeutik bagi pasien lansia perkenalan atau orientasi, tahap kerja, tahap
Mulyana(2009) menyebutkan fungsi terminasi
pertama dari komunikasi terepeutik yang (1) Tahap pra-interaksi, pada tahap pra interaksi,
perawat sebagai komunikator yang
baik yaitu komunikasi sosia. Fungsi melaksanakan komunikasi terapeutik
komunikasi sebagai komunikasi sosial mempersiapkan dirinya untuk bertemu dengan
setidaknya mengisyaratkan bahwa lansia. Sebelum bertemu dengan lansia,
komunikasi penting untuk membangun perawat haruslah mengetahui beberapa
konsep-konsep diri, aktualisasi diri, untuk informasi mengenai pasien, baik berupa nama,
umur, jenis kelamin, keluhan penyakit, dan
kelangsungan hidup, untuk kebahagiaan, sebagainya. Apabila perawat telah dapat
terhindar dari tekakanan dan ketegangan memersiapkan diri dengan baik sebelum
antara lain lewat komunikasi yang bertemu dengan pasien, maka ia akan bisa
menghibur dan memupuk hubungan dengan menyesuaikan cara yang paing tepat dalam
orang lain. Fungsi komunikasi sosial ini menyampaikan komunikasi terapeutik kepada
lansia.
harus dapat diterapkan dengan baik di

120
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 1,No.2, Juni 2019
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

(2) Tahap perkenalan atau tahap orientasi pada merupakan komunikasi yang direncanakan
tahap ini antara perawat dengan lansia di secara sadar, bertujuan dan dipusatkan
PSTW Budi Luhur Jambi mempunyai kualitas
yang cukup baik dalam hal kehangatan dan untuk kesembuhan pasien.
keterbukaan satu sama lain, seperti
menceritakan tentang konsi keluarganya saat 2. Saran
ini, hobinya apa saja, cerita tentang masa Disarankan kepada Petugas panti
mudanya, dan lain-lain hendaknya dalam memberikan penyuluhan agar
(3) Tahap kerja atau sering disebut tahap lanjutan membenahi metoda penyuluhan kepada lansia
adalah tahap pengenalan lebih lanjutan adalah agar tidak monoton, sehingga lansia mudah
tahap pengenalan lebih jauh. Secara psikologis
mengerti informasi –informasi kesehatan yang
komunikasi yang bersifat terapeutik akan
membuat lansia lebih nyaman. Berdasarkan diberikan.
observasi dilapangan penulis melihat bahwa
lansia yang telah dilakukan penyuluhan dengan UCAPAN TERIMAKASIH
pendekatan komunikasi terapeutik lebih
memahami materi yang disampaikan. Pengabdian masyarakat ini dapat
(4) Tahap terminasi, pada tahap ini terjadi terwujud dan selesai dengan baik karena
pengikatan anat pribadi yang lebih jauh. Pasien
lansia di tahapan ini merasa pada akhirnya adanyabantuan dari berbagai macam pihak
“cukup dekat” dengan para perawat, bahkan maka dari itu penulis mengucapkan terima
menganggap seperti keluarga sendiri. kasih kepada Ketua STIKES Baiturrahim
Jambi, Kaprodi D-III keperawatan STIKES
Baiturrahim Jambi, pimpinan PSTW Budi
Luhur Jambi yang telah memfasilitasi
kegiatan pengabdian masyarakat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Bruner & Suddart, 2001. Komunikasi


Terapeutik Teori dan Praktik. Jakarta.
EGC

Cangara, Hafied (2012). Pengantar Ilmu


KESIMPULAN DAN SARAN
Komunikasi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
1. Kesimpulan Kemenkes RI, 2012 Kesehatan Lanjut Usia.
Kesehatan yang optimal pada pasien Jakarta
lanjut usia tidak hanya tergantung dari
kebutuhan biomedis semata namun juga Mulyana , Deddy (2009). Ilmu Komunikasi
bergantung kepada kondisi sekitarnya Suatu Pengantar, Bandung Remaja.
seperti perhatian yang lebih terhadap Rosdakarya
keadaan sosialnya, ekonomi, kultural,
psikologis. Hubungan saling memberi dan
menerima antara perawat dan lansia dalam PERDA No. 14 tahun 2008. Tentang
pelayanan keperawatan disebut komunikasi Organisasi dan tata kerja dinas
terapeutik perawat yang merupakan daerah Provinsi Jambi
komunikasi profesional perawat.
Komunikasi antara perawat dengan lansia PERGUB Provinsi Jambi No. 1 Tahun
harus efektif karena berpengaruh terhadap 2009 tentang Organisasi dan tata
kesehatan lansia. Komunikasi terapeutik kerja Unit PelaksanaanTteknis Dinas

121
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 1,No.2, Juni 2019
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

(UPTD) dan Badan pada Dinas dan


Badan Daerah Provinsi jambi

122

Вам также может понравиться