Вы находитесь на странице: 1из 10

Menu

Ad

Niat Sholat Sunnah Rawatib Qobliyah &


Ba'diyah Sebelum Subuh, Zuhur & Setelah
Zuhur, Maghrib, Isya
Senin, 13 Mei 2019 14:01

Niat Sholat Sunnah Rawatib Qobliyah


Iklan & Ba'diyah
Read 2020 Sebelum
SSON Survey Subuh, Zuhur & Setelah Zuhur, Maghrib, Isya
Report
Automation Anywhere, Inc. Download
Ad

Sholat rawatib merupakan shalat sunnah yang menyertai shalat fardhu (sholat
lima waktu).

Sholat sunnah rawatib dibagi menjadi dua, yaitu Qobliyah dan Ba'diyah.

Sholat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat fardhu disebut qabliyah,
sedangkan shalat rawatib yang dikerjakan sesudah sholat fardhu disebut
ba’diyah.

Berikut bacaan Niat Sholat Rawatib Qobliyah dan Ba'diyah:

Iklan

Membantu Mencegah
Penuaan Dini
Inilah Minuman yg membantuku
memuluskan Bopeng bekas jerawat
dan bantu Memutihkan Wajah.

reviewkolagen.com

Buka

Niat Sholat Sunnah Qobliyyah Subuh


‫َﻰ‬ ‫َِِﺗ‬
‫َﻌﺎﻟ‬ َ
‫ِﺔ‬
‫ْﺒﻠ‬‫َﻞْاﻟ‬
‫ِﻘ‬ ‫ْﻘ‬
‫ِﺒ‬‫َﺘ‬‫ًﺔُﻣ‬
‫ْﺴ‬ ‫ِﻠﻴ‬‫ِﻦَﻗ‬
‫ْﺒ‬ ‫ْﻴ‬
‫َﺘ‬ْ
‫َﻌ‬
‫ِﺢَرﻛ‬
‫ْﺒ‬
‫ﻨﺔ اﻟﺼ‬ ‫ُا‬
َ‫َﺻﻠﻰُﺳ‬

Usholli sunnatash-shubhi rok'ataini qobliyyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta'aala

Artinya : "Saya niat shalat sunnah sebelum subuh dua rakaat, dengan menghadap
kiblat karena Allah ta'ala

Niat Shalat Sunnah Qobliyyah Dzuhur

‫َﻰ‬ ‫َِِﺗ‬
‫َﻌﺎﻟ‬ َ
‫ِﺔ‬
‫ْﺒﻠ‬‫َﻞْاﻟ‬
‫ِﻘ‬ ‫ْﻘ‬
‫ِﺒ‬‫َﺘ‬‫ًﺔُﻣ‬
‫ْﺴ‬ ‫ِﻠﻴ‬‫ِﻦَﻗ‬
‫ْﺒ‬ ‫ْﻴ‬
‫َﺘ‬ْ
‫َﻌ‬
‫َرﻛ‬‫ْﻬ‬
‫ِﺮ‬‫ﻨﺔ اﻟﻈ‬ ‫ُا‬
ً‫َﺻﻠﻰُﺳ‬

Usholli sunnatazh-zhuhri rok'ataini qobliyyatan mustaqbilal qiblati lillaahi ta'ala

Artinya : "Saya niat shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat, dengan
menghadap kiblat karena Allah ta'ala

Niat Sholat Sunnah Ba'diyyah Dzuhur

‫َﻰ‬ ‫َِِﺗ‬
‫َﻌﺎﻟ‬ َ
‫ِﺔ‬
‫ْﺒﻠ‬‫َﻞْاﻟ‬
‫ِﻘ‬ ‫ْﻘ‬
‫ِﺒ‬‫َﺘ‬‫ًﺔُﻣ‬
‫ْﺴ‬ ‫ِﺪﻳ‬
‫َﻌ‬
ْ‫ِﻦ ﺑ‬
‫ْﻴ‬
‫َﺘ‬ْ
‫َﻌ‬
‫َرﻛ‬‫ْﻬ‬
‫ِﺮ‬‫ﻨﺔ اﻟﻈ‬ ‫ُا‬
ً‫َﺻﻠﻰُﺳ‬

Usholli sunnataz-zhuhri rok'ataini ba'diyyatan mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aalaa

Artinya : "Saya niat shalat sunnah setelah dzuhur dua rakaat, dengan menghadap
kiblat, karena Allah ta'ala

Niat Sholat Sunnah Ba'diyyah Maghrib

‫َﻰ‬ ‫َِِﺗ‬
‫َﻌﺎﻟ‬ َ
‫ِﺔ‬
‫ْﺒﻠ‬‫َﻞْاﻟ‬
‫ِﻘ‬ ‫ْﻘ‬
‫ِﺒ‬‫َﺘ‬‫ًﺔُﻣ‬
‫ْﺴ‬ ‫ِﺪﻳ‬
‫َﻌ‬
ْ‫ِﻦ ﺑ‬
‫ْﻴ‬
‫َﺘ‬ْ
‫َﻌ‬
‫ِبَرﻛ‬‫ْﻐ‬
‫ِﺮ‬ ‫ﻨﺔْاﻟ‬
‫َﻤ‬ ‫ُا‬
ً‫َﺻﻠﻰُﺳ‬

Usholli sunnatal maghribi rok'ataini ba'diyyatan mustaqbilal qiblati lillaahi ta'ala

Artinya : "Saya niat shalat sunnah setelah maghrib dua rakaat, dengan
menghadap kiblat, karena Allah ta'ala"

Niat Sholat Sunnah Ba'diyyah Isya

‫َﻰ‬ ‫َِِﺗ‬
‫َﻌﺎﻟ‬ َ
‫ِﺔ‬
‫ْﺒﻠ‬‫َﻞْاﻟ‬
‫ِﻘ‬ ‫ْﻘ‬
‫ِﺒ‬‫َﺘ‬‫ًﺔُﻣ‬
‫ْﺴ‬ ‫ِﺪﻳ‬
‫َﻌ‬
ْ‫ِﻦ ﺑ‬
‫ْﻴ‬
‫َﺘ‬ْ
‫َﻌ‬ ِ‫َﺸ‬
‫ﺎءَرﻛ‬ ‫ﻨﺔْاﻟ‬
‫ِﻌ‬ ‫ُا‬
ً‫َﺻﻠﻰُﺳ‬

Usholli Sunnatal 'isya'i rok'ataini ba'diyyayan mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aala


Artinya : "Saya niat shalat sunnah setelah 'isya dua rakaat, dengan menghadap
kiblat, karena Allah ta'ala"

Jumlah Sholat Sunnah Rawatib

Dilansir dari Muhammadiyah.or.id, dalam memahami hadits-hadits Nabi saw


tentang shalat sunat rawatib, para ulama membaginya
kepada mu‘akkad dan ghairu mu‘akkad.

Dalam menetapkan mana yang termasuk mu‘akkad dan mana yang


termasuk ghairu mu‘akkad para ulama berbeda pendapat.

Shalat sunat rawatib mu‘akkad terdiri atas dua atau empat rakaat sebelum shalat
Zhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat setelah shalat Maghrib, dua
rakaat setelah shalat Isya’ dan dua rakaat sebelum shalat Shubuh.

Semuanya ada sepuluh atau dua belas rakaat. Dasarnya ialah hadits-hadits
sebagai berikut:

Artinya: 

“Diriwayatkan dari Ibnu Umar, ia berkata: Aku ingat dari Nabi saw sepuluh rakaat;
dua rakaat sebelum shalat Zhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat
sesudah shalat Maghrib di rumahnya, dua rakaat sesudah shalat Isya’ di
rumahnya, dan dua rakaat sebelum shalat Shubuh.” [HR. al-Bukhari, Muslim, dan
Imam-imam yang lain].

Artinya:

 “Diriwayatkan dari ‘Aisyah, bahwasanya Nabi saw tidak pernah meninggalkan


empat rakaat sebelum shalat Zhuhur dan dua rakaat sebelum shalat
Shubuh.” [HR. al-Bukhari dan Abu Dawud].“Diriwayatkan pula dari ‘Aisyah, ketika
ditanya tentang sebagian shalat sunat Nabi saw, ia berkata: Beliau shalat
sebelum Zhuhur empat rakaat di rumahku kemudian pergi (shalat berjamaah di
masjid), lalu beliau kembali ke rumahku dan shalat dua rakaat, kemudian beliau
shalat Maghrib dengan orang banyak (di masjid) lalu kembali ke rumahku dan
shalat dua rakaat, kemudian beliau shalat Isya’ berjamaah (di masjid) lalu masuk
rumahku dan shalat dua rakaat.”
Dari hadits riwayat Aisyiyah tersebut dapat dipahami bahwa Rasulullah saw
mengerjakan shalat sunat rawatib di rumah beliau, bukan di masjid.

Tentu saja perbuatan Rasulullah saw itu lebih utama, namun tidak menutup
kemungkinan untuk mengerjakan shalat sunat rawatib di masjid.

Pada riwayat lain dinyatakan :

Artinya:

 “Diriwayatkan dari Ummi Habibah, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw


bersabda: Barangsiapa yang shalat (sunat rawatib) dua belas rakaat dalam sehari
semalam, niscaya dibuatkan bagi mereka sebuah rumah di surga.” [HR. Muslim].

Yang termasuk shalat sunat rawatib ghairu mu‘akkad ialah:

1. Empat rakaat sebelum shalat Ashar, berdasarkan hadits, yang artinya :

“Diriwayatkan dari Ibnu Umar, diriwayatkan dari Nabi saw, beliau bersabda: Allah
memberi rahmat kepada orang yang mengerjakan shalat empat rakaat sebelum
shalat Ashar.” [HR. Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan dinyatakan sebagai
hadits hasan, sedangkan Ibnu Hibban menyatakannya shahih].

2. Dua rakaat sebelum shalat Maghrib, berdasarkan hadits, yang artinya: 

“Diriwayatkan dari Abdullah bin al-Mughaffal, bahwasanya Nabi saw bersabda:


Shalatlah kamu sebelum Maghrib, shalatlah kamu sebelum Maghrib, bersabda
pada kali yang ketiga: bagi siapa yang suka. (Ibnu Mughaffal berkata) beliau
mengatakan demikian karena beliau khawatir dipandang orang sebagai
sunat mu‘akkad.” [HR. al-Bukhari].

3. Empat rakaat setelah shalat Isya’, berdasarkan hadits, yang artinya: 

“Diriwayatkan dari Zurarah bin Abi Aufa, bahwasanya Aisyah ditanya tentang
shalat Rasulullah saw pada malam hari, ia berkata: Rasulullah saw shalat Isya’
berjamaah kemudian kembali kepada keluarganya, lalu shalat empat rakaat,
kemudian pergi ke tempat tidur dan tidur.”[HR. Abu Dawud].

Sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa ada shalat sunat rawatib yang lain,
sesuai dengan penilaian mereka terhadap hadits-hadits yang mereka jadikan
sebagai dasar hujjah.

Adapun di dalam Himpunan Putusan Majlis Tarjih Muhammadiyah, dinyatakan


bahwa shalat sunat rawatib itu terdiri atas: dua rakaat sebelum Shubuh, dua atau
empat rakaat sebelum dan sesudah Zhuhur, dua rakaat sebelum Ashar, dua
rakaat sebelum dan sesudah maghrib, dan dua atau empat rakaat sesudah Isya’.

Penulis: Nasaruddin
Sumber: Tribun Pontianak

Tags

#Sholat Sunnah #Salat Sunnah #Rawatib #Qobliyah #Subuh

#Badiyah #Zuhur #Maghrib #Isya

Berita Terkait:
Ramadan

Apakah Mimpi Basah Membatalkan Puasa? Ini Jawaban Ustadz Adi


Hidayat dan Ustadz Abdul Somad
Selasa, 14 April 2020 15:59
mimpi basah d siang hari bulan ramadhan kerap menjadi pertanyaan, apakah bisa
membatalkan puasa?
Baca Selengkapnya

Doa Menyambut Datangnya Bulan Suci Ramadhan 2020


Selasa, 14 April 2020 15:34
doa menyambut bulan suci ramadhan ini biasanya dibacakan menjelang dan saat
ramadan itu datang...
Baca Selengkapnya

Daftar Ucapan Selamat Ramadhan 1441 H / Bulan Puasa 2020


Selasa, 14 April 2020 14:30
berikut ini ada berbagai ucapan untuk menyambut bulan suci ramadhan 1441 H atau
2020...
Baca Selengkapnya

Video Pilihan
Tak Terima Disalip di Jalan, Seorang Pria Tantang Polisi dan Rusak Mobil Korban di Tol
Cikampek
Berita Populer Indeks Populer

BREAKING NEWS - Kasus Positif Covid-19…


1 jam lalu

Setelah Jalan Gajah Mada, Pemkot Pontianak…


4 jam lalu

Pemerintah Salurkan BLT Senilai Rp 600.000…


4 jam lalu

China Vs Amerika Serikat, 2 Kekuatan…


5 jam lalu
BERBEDA dengan Perkiraan Jokowi, Ahli
Ungkap…
2 jam lalu

© 2020 TRIBUNnews.com All Right Reserved

Вам также может понравиться