Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Daya hantar listrik adalah ukuran seberapa kuat suatu larutan dapat
menghantarkan listrik. DHL merupakan kebalikan dari hambatan listrik (R),
dimana:L
R = ρ L/A
∆m = k/C
Jika satuan volume yang digunakan adalah cm3 maka persamaan yang
digunakan adalah
∆m = 1000k
C
Dimana satuan-satuannya sama dengan diatas.
Besarnya daya hantar jenis dapat dicari dari tahanan larutan. Jadi
dengan mengukur tahanan larutan dapat ditentukan daya hantar ekivalen.
Untuk ini biasanya dipakai jembatan wheat stone.
2. Adanya hidrasi
5. Temperatur
6. Viskositas
(Pike,1999)
- Kecepatan ion pada beda potensial antara kedua elektroda yang ada
Jumlah ion yang ada tergantung dari jenis elektrolit (kuat/lemah) dan
konsentrasi selanjutnya pengenceran baik untuk elektrolit lemah/kuat
memperbesar daya hantar dan mencapai harga maksimum pada pengenceran
tak berhingga.
(Sukardjo,1990)
2 118-131
3 235-273
4 408-435
5 >560
1:1 65-90
2:1 130-170
3:1 200-240
4:1 >300
Konsentrasi NaCl 0
0,1 106,7
0,01 118,5
0,001 123,7
~ 126,4
(Sumar Hendayana,1994)
- Elektrolit kuat
- Elektrolit lemah
Daya hantar listrik (konduktivitas) adalah ukuran seberapa kuat suatu larutan
dapat menghantarkan listrik. Konduktivitas digunakan untuk ukuran larutan
atau cairan elektrolit. Semakin besar jumlah ion dari suatu larutan maka akan
semakin tinggi nilai konduktivitasnya. Jumlah muatan dalam larutan
sebanding dengan nilai hantar molar larutan dimana hantaran molar juga
sebading dengan konduktivitas larutan. Konsentrasi elektrolit sangat
menentukan besarnya konduktivitas molar (∆m). Konduktivitas molar adalah
konduktivitas suatu larutan apabila konsentrasi larutan sebesar satu molar,
sehingga secara matematis dirumuskan :
∆m = k/C
Jika satuan volume yang digunakan adalah cm3 maka persamaan yang
menjadi
∆m = 1000k
Dalam suatu larutan elektrolit bila diberi dua batang elektroda inert
dan diberi tegangan listrik diantaranya, maka anion-anion akan bergerak ke
elektroda negatif (katoda). Proses ini merupakan fenomena transport seperti
halnya yang terjadi dalam molekul gas adalah adanya pengaruh medan listrik
dan molekul pelarut. Analisis kimia yang didasarkan pada daya hantar listrik
berhubungan dengan pergerakan suatu ion didalam larutan ion yang mudah
bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar.
V1M1=V2M2.
2 118-131
3 235-273
4 408-435
5 >560
( Ronald M. Pike,1991)
k= klarutan - kpelarut
Menurut batasan yang sangat sederhana, asam adalah suatu zat yang
apabila dilarutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan ion hidrogen (H+)
yang merupakan satu-satunya ion positif dalam larutan. Tetapi ternyata ion
H+ atau proton tersebut tidak terdapat dalam keadaan bebas di dalam larutan,
melainkan setiap proton akan bergabung dengan satu molekul air melalui
ikatan kovalen koordinasi menjadi hironium (H3O+).
Basa adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam iar akan
mengalami ionisasi menghasilkan ion hidroksida (OH-) sebagai satu-satunya
ion negatif, misalnya NaOH, KOH, dll. Basa kuat mengalami ionisasi
sempurna atau hampir sempurna menghasilkan ion OH-. Pada larutan
amonium hidroksida, dalam larutan hanya terionisasi sebagian dan
menghasilkan ion hidroksida sangat sedikit, sehingga disebut basa lemah.
Larutan (air) dari NaCl dan senyawaan ion lain, maupun larutan air
beberapa senyawaan kovalen tertentu merupakan penghantar kelistrikan yang
sangat bagus. Zat yang berbeda dalam seluruhnya atau hampir seluruhnya
atau dalam bentuk ion disebut elektrolit kuat.
R=rx
Lm = Lom - k c1/2
Lom merupakan konduktivitas molar pembatas, yaitu konduktivitas
molar dalam limit konsentrasi nol (jika ion tidak saling berinteraksi. k adalah
koefisien yang bergantung pada stoikiometri elektrolit. Kohlrausch juga
membuktikan bahwa Ùom dapat dinyatakan sebagai jumlah kontribusi dari
ion individunya. Jika konduktivitas molar pembatas kation dinyatakan dengan
l+ dan untuk anion dinyatakan dengan l-.
Α = Lc/L0
(Bird, 1993).