Вы находитесь на странице: 1из 13

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL

Volume 2. No 2 OKTOBER 2018

STUDI FENOMENOLOGI RESPON


PSIKOLOGIS KUBLER ROSS PADA PASIEN
KANKER DI RSUD PROF. DR. W.Z.
JOHANNES KUPANG

Mery S. Afuiakania, Herliana M. A. Djogob, dan Maria Y.


Binac aMahasiswa S-1 Prodi Keperawatan, STIKes CHMK,
Kupang
bc
Dosen Prodi Keperawatan, STIKes CHMK Kupang
meryafuiakani@gmail.com

ABSTRACT
Cancer is a deadly chronic disease in the world and one of the most frightening diseases
for everyone who has the effect of severe stress and anxiety and depression for the sufferer.
Crying, anger, sadness, and disappointment are some of the responses that appear when
experiencing a loss event. Patients with cancer is different from other disease patients it can be
seen from the treatment process such as surgery, radiotherapy, and chemotherapy are often
focused on physical health so that the psychological health of patients sometimes overlooked.
But in fact, psychological health is very supportive of cancer patients. The purpose of this
research is to know the description of Psychological Response Kubler Ross on cancer patients
in RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.
This research uses qualitative research type with descriptive research design.
Determination of the sample using Non Random (Non Probability) sampling method with the
number of participants 5 people. The research was conducted in Mutis Ward of RSUD Prof.
DR.
W.Z Johannes Kupang on March 20 to April 20, 2017. The data obtained by interviewing with
participants and family.
The results showed various responses experienced by participants from the stage of denial,
anger, bargaining, depression, and acceptance. These responses are physiologically
experienced by terminal illness patients such as cancer participants in this study and are
attempts made to adjust to the illness and treatment that must be undertaken. Researchers hope
the results of this study can be the basis of a nurse in providing services to patients with
terminal illnesses to pay attention to psychological responses that can support the physical
recovery of patients.

Keywords: Cancer, Psychological Response, Kubler Ross

A. PENDAHULUAN kecemasan serta rasa tertekan dengan


Kanker merupakan jenis penyakit penyakit dan rangkaian pengobatan yang
kronis yang mematikan di dunia dan harus dijalani. Individu yang didiagnosa
menjadi salah satu penyakit yang menderita kanker akan mengalami
menakutkan bagi setiap orang yang respon-respon psikologis. Kehilangan
memberikan dampak stress berat dan adalah suatu respon psikologis yaitu

31
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018

keadaan ketika individu berpisah dengan prevalensi penyakit kanker di Indonesia


sesuatu yang sebelumnya ada atau tahun 2013 sebesar 14% atau
dimiliki, baik sebagian atau keseluruhan. diperkirakan sekitar 347.792 orang.
Seseorang dapat mengalami kehilangan Sementara data dari data profil
citra tubuh, orang terdekat, perasaan kesehatan NTT tahun 2014,
sejahtera, pekerjaan, barang milik menggambarkan prevalensi kanker di
pribadi, keyakinan, atau sense of self provinsi NTT, yaitu sebesar 4 % [13].
baik sebagian ataupun keseluruhan [1]. Kemudian data yang diperoleh dari
Peristiwa kehilangan dapat terjadi bagian rekam medic RSUD Pror. Dr.
secara tiba-tiba atau bertahap sebagai W. Z. Johannes Kupang, jumlah
sebuah pengalaman traumatik. penderita kanker yang menjalani
Menangis, marah, sedih, dan kecewa kemoterapi adalah sebanyak 42 orang.
merupakan beberapa respon yang Penderita kanker memang berbeda
tampak saat mengalami peristiwa dengan penderita penyakit lainnya hal
kehilangan. Reaksi pada sebagian orang itu dapat dilihat dari proses
yang menderita kanker sangat bervariasi, pengobatannya. Proses pengobatan ini
misalnya syok, takut, cemas, perasaan seringkali terfokuskan pada kesehatan
berduka, marah, sedih, dan sampai ada fisik sehingga kesehatan psikologis
yang menarik [2]. Hasil observasi yang pasien terkadang menjadi terabaikan.
dilakukan oleh peneliti, terdapat Namun pada kenyataannya, kesehatan
beberapa pasien yang menjalani psikologis sangat menunjang proses
kemoterapi tampak murung, cemas, dan penyembuhan dari pasien [4].
sedih. Seorang pasien penderita kanker yang
Penyakit kanker merupakan salah mengalami respon psikologis, tidak
satu penyebab kematian utama di jarang akan menjalani sebagian atau
seluruh dunia. Menurut Informasi data seluruh respon psikologis yang
dari Kementrian Kesehatan RI tahun dikemukakan oleh dr. Elisabeth Kubler-
2013 menyatakan, pada tahun 2012, Ross, yaitu : Penolakan, dimana pasien
Sekitar 8,2 juta kematian disebabkan tidak ingin mempercayai diagnosa yang
oleh kanker. Kanker paru, hati, perut, diberikan dokter, pasien akan bertanya
kolorektal, dan kanker payudara adalah pendapat dari dokter yang lain, tidak
penyebab terbesar kematian akibat mau menceritakan gejala yang
kanker setiap tahunnya. Secara nasional dialaminya, tetap menunjukkan perilaku

47
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018

rutinnya. Dampak yang terjadi pada terhadap kesehatan fisik pasien.


tahap ini adalah kondisi penyakit akan Gangguan psikis juga berpotensi terjadi
menjadi lebih buruk, karena pasien yang karena pasien yang sering menyalahkan
tidak percaya dengan diagnosa, pasien diri sendiri, melamun dan menarik diri
akan mengabaikan pengobatan yang dari lingkungan. Perubahan tersebut,
sebenarnya dapat menyembuhkan juga dapat menimbulkangangguan
penyakit tersebut [3]. konsep diri pada penderita [14].

Pada tahap berikutnya, pasien akan Penerimaan; pada tahap ini, pasien

merasa Marah; penderita kanker akan kanker akan mulai menerima kenyataan

merasa bahwa segala sesuatunya tidak akan keadaan yang dialaminya, kurang

benar, kecewa dengan takdir yang terlibat dengan kesedihan, pasien

Tuhan berikan, bermusuhan dan perilaku kanker akan lebih pasrah dengan

yang beresiko tinggi biasanya terjadi keadaaan, mencoba memotivasi diri

karena emosi yang tidak stabil.Hal ini untuk melawan penyakitnya. Sikap

dapat berdampak pada keselamatan diri, penerimaan diri pasien mampu

keluarga maupun lingkungan karena mengarahkan pasien untuk berpikir

pasien yang cenderung berperilaku kasar positif, pasien akan membangun

[4]. komitmen untuk melakukan hal-hal

Tawar Menawar; pasien akan yang dapat menunjang kesembuhannya.

banyak berjanji, seringkali kepada Sikap optimis klien terhadap

Tuhan, menunda-nunda proses pengobatan, akan berdampak baik pada

pengobatan yang seharusnya dilakukan kesehatannya [3].

secara rutin. Dampak terhadap kesehatan Dampak psikologis yang dialami

pasien adalah, kondisi penyakit yang oleh tiap orang penderita kanker

akan semakin buruk karena pengobatan berbeda-beda tergantung pada tingkat

yang terlambat. Depresi; pasien keparahan (stadium), jenis pengobatan

penderita kanker sering menjadi yang dijalani dan karakteristik masing-

pendiam, menarik diri, sedih, sering masing penderita [15]. Oleh karena itu

melamun, tidak berdaya, merasa kebutuhan seorang pasien penderita

bersalah, perubahan pola makan dan kanker tidak hanya pemenuhan dan atau

tidur. Pada tahap depresi, terjadi pengobatan gejala fisik saja, namun

perubahan pola makan dan tidur pasien, juga pentingnya dukungan terhadap

sehingga dapat berpengaruh bersar kebutuhan psikologis, sosial dan

48
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018

spiritual yang harus diberikan oleh tim (Non Probability) Sampling adalah
kesehatan. dengan teknik Purposive Sampling.
yaitu teknik yang didasarkan pada suatu
B. METODE PENELITIAN pertimbangan tertentu yang dibuat oleh
Penelitian ini menggunakan jenis
peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau
penelitian kualitatif yaitu metode
sifat-sifat populasi yang sudah
penelitian yang digunakan untuk
diketahui sebelumnya [6].
meneliti pada kondisi objek yang
Penentuan sampel dalam
alamiah, dimana peneliti adalah
penelitian kualitatif (naturalistik) sangat
instrument kunci [12]. Penelitian ini
berbeda dengan penentuan sampel
menggunakan rancangan penelitian
dalam penelitian konvensional
deskirptif yaitu yang bertujuan untuk
(kuantitatif). Dalam penelitian ini,
mendeskripsikan
sampel yang yang dipilih berdasarkan
(memaparkan)peristiwa-peristiwa
pada kebutuhan peneliti, yaitu penderita
penting yang dilakukan secara
kanker yang menjalani kemoterapi dan
sistematis dan lebih menekankan pada
yang bersedia menjadi informan
data faktual dari pada penyimpulan.
penelitian.
Data yang dikumpulkan berupa kata-
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
kata atau gambar, yang didapatkan dari
1. Hasil Penelitian
naskah wawancara, catatan lapangan,
Penelitian ini dilakukan Di
foto, dokumen prIbadi, catatan atau
RSUD Prof. DR. W.Z Johannes
memo, dan dokumen resmi lainnya [5].
Kupang” yangdilaksanakan pada
Penelitian ini bermaksud untuk
tanggal 20 Maret-20 April 2017.Hasil
memahami fenomena yang terjadi pada
yang disajikan berupa data karakteristik
partisipan yang didiagnosa menderita
informen meliputi kode informen, jenis
kanker dalam hal ini berkaitan dengan
kelamin, umur, pendidikan terakhir,
respon psikologis sesuai dengan teori
pekerjaan, jenis diagnosa, lama sakit,
Kubler Ross dari setiap pasien kanker
dan jumlah kemoterapi. penelitian dan
[5]. Partisipan yang dipilih berjumlah 5
tema hasil penelitian meliputi tema-
orang yang menjalani kemoterapi di
tema umum yaitu tahap, penyangkalan,
RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes
tahap marah, tahap tawar-menawar,
Kupang. Metode sampling yang di
tahap depresi, dan tahap penerimaan
gunakan adalah metode Non Random
Informen dalam penelitian ini

49
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018

adalah informen yang didiagnosis Berdasarkan hasil analisis


menderita kanker, yang terdiridari 5 wawancara yang dilakukan peneliti telah

orang informen, keenam orang informen mengidentifikasi beberapa tema yang


berkaitan dengan tujuan penelitian. Tema-
ini terdiri dari 1 orang laki-laki dan 4
tema tersebut terdiri dari beberapa tema
orang perempuan dengan latar belakang
besar yakni, tahap penyangkalan, tahap
dan tingkat pendidikan yang berbeda-
marah, tahap tawar-menawar, tahap depresi
beda. Semua informen yang ditemukan
dan tahap penerimaan. Masing-masing dari
dalam penelitian ini menderita diagnosis tema besar ini didapatkan lagi tema kecil
kanker yang berbeda-beda. Informen 1 antara lain;
adalah seorang ibu berumur 42 tahun, a. Tahap Denial :Tema: Beragam Respon
dengan diagnosa kanker payudara yang Pasien Kanker.
Saat pertama kali terdiagnosa
telah diderita selama 2 tahun, dan telah
kanker, pasien menunjukkan berbagai
menjalani 2 kali kemoterapi. Informen 2
ekspresi sebagai respon terhadap
adalah seorang ibu berumur 49 tahun informasi yang telah diterima. Beragam
dengan diagnose kanker ovarium yang respon yang ditunjukkan oleh pasien
baru terdiagnosa sejak 2 minggu yang kanker dalam penelitian ini antara lain,
lalu sejak hari dilalukan wawancara, dan takut, tidak menduga, biasa saja, sedih,
telah menjalani 6 kali kemoterapi. menangis, pasrah, siap, berusaha
Informen 3 adalah seorang ibu berumur menguatkan diri. Untuk memperjelas

60 tahun dengan diagnose kanker adanya respon yang dialami informen


terhadap diagnosa yang diberikan
serviks yang telah diderita selama 1
dokter, peneliti akan menampilkan
tahun, dan telah menjalani 1 kali
beberapa hasil wawancara dari
kemoterapi. Informen 4 adalah seorang
informen seperti berikut
pemuda berumur 20 tahun dengan
“ada perasaan takut begitu, persaan
diagnose Non-Hodgkin Lymphoma takut kalau payudara diangkat semua
bagaimana tuh”.(informen 5)
(NHL) yang telah diderita selama 1 “Saya tidak pernah menduga bahwa
tahun, dan telah menjalani 3 kali saya akan mendapat sakit seperti
ini”. (informen 1)
kemoterapi. Informen 5 adalah seorang
“Waktu diagnose tuh mama biasa saja.
ibu berumur 49 tahun dengan diagnosa Biasa saja mama”. (informen 5)
“iya, saya merasa takut juga, tapi ya
kanker payudara yang telah diderita
sedih, menangis”. (informen 3)
selama 5 tahun, dan telah menjalani 10 “siap terima saja apapun yang resiko
kali kemoterapi. yang ada kita pasrah”. (informen 2)
“artinya seperti kita siap terima apa
2) Tema Hasil Penelitian pun itu”….. jadi mama respon

50
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018

biasa,artinya siap terima.. mama tidak perbuatan saya sendiri. Mungkin


merasa cemas, , kita semua siap”. cara hidup yang kurang sehat dulu
(informen 2) tuh, mabok-mabok, rokok,
b. Tahap Anger makanya sampai dapat penyakit ini
Tema 1: Persepsi terhadap objek jadi tidak mungkin menyalahkan
oranglain karena ini kesalahan
yang disalahkan. saya sendiri “ (informrn 4)
Setiap pasien memiliki persepsi “Aah, itu tuh penyakit luar. itu
yang berbeda- beda tentang penyakit semua karna, mungkin karna
jengkel, akhirnya mereka buat
yang diderita khususnya penyebab oma begini”. (informen 3).
dari penyakit tersebut. Penyakit yang Tema 2 : Tanggapan Terhadap
dialami oleh informen sebelumnya Perhatian dan Pendapat Orang
tidak pernah di duga oleh informen. Lain.
Beberapa informen mengungkapkan Pasien kanker menanggapi
kaget dan tidak percaya bahwa setiap pendapat dan perhatian dari
sedang menderita kanker tetapi tetap orang lain terhadap penyakit yang
menerima keputusan walaupun diderita dengan menunjukkan
dengan berbagai persepsi tentang berbagai perasaannya. Penderita
penyebab yang berbeda-beda dari penyakit kronis dan terminal
setiap informen yaitu menyalahkan umumnya menunjukkan berbagai
diri sendiri, menyalahkan keadaan respon terhadap berbagai Respon
dan menyalahkan orang lain. dari masing-masing informen

“yah salahkan diri sendiri, kenapa terhadap pendapat maupun


sejak awal, saya sudah tahu begitu perhatian dari orang lain akan
saya masih dalam keadaan
berbeda hal ini bergantung pada
bingung, dan mungkin karena saya
punya adik juga mengidap sakit koping dari masing-masing
yang sama, ada rasa malu disitu. penderita. Informen dalam
Jadi saya masih bertahan agak penelitian ini menunjukkan
lama sehingga, sebenarnya
beberapa respon antara lain,
pengobatannya lebih awal tuh
lebih bagus. Saya hanya terharu, sedih, biasa saja, tertekan
menyalahkan diri sendiri kenapa dan tidak menanggapi
saya begitu lama dan begitu
“Aaah, pertama itu, saya merasa
terlambat b mengambil keputusan
terharu ee”. (informen 1)
untuk berobat secara medis
“Perasaan sedih waktu ada
begitu”. (informen 1)
bilang prihatin dengan
“ tidak pernah menuyalahkan keadaan saya, ada yang bilang
orang lai, paling menyalahkan diri kenapa sampai begini, saya
sendiri saja. Tidak mungkin hanya tunduk dan sedih saja
waktu mereka bilang begitu”.
mempersalahkan Tuhan atau
(informen 4)
orangtua, karena ini hasil

51
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018

Kalau ada yang omong yang lain.


pertama, yah memang ada rasa ke “Sendiri-sendiri bergumul,
perasaan tertekan sedikit”. sendiri- sendri minta kesembuhan
(informen 2) dari Tuhan, saya bilang mujizat
“Saya hanya balas bilang saya Tuhan saja yang terjadi atas saya
hanya pasrah saja dan kalau begitu saja”. (informen 3)
Tuhan masih berkenan untuk “Kalau saya dinyatakan sembuh
sembuh pasti saya sembuh, saya saya minta ucapan syukur kepada
yakin bahwa saya akan sembuh”. Tuhan karena ini semata-mata
(informen 4) pertolongan Tuhan, itu untuk
“mereka bicara begitu, mama hidup kedua. Tapu kalo untuk
tidak terlalu tanggapi juga, mama smebuh kita harus bersyukur
kepada Tuhan:” (informen 3).
menganggap ya itu pendapat
bagi teman-teman yang lain
mereka, dan itu kan karena
penderita kanker, saya akan
mereka juga kan tidak pernah
memberikan semangat pada
merasakan itu, hanya dengar dari
mereka sebagai motivator eeee,
mulut ke mulut”. (informen 5).
motivasi mereka kalau menderita
c. Tahap Bargaining
sakit begitu mereka jangan putus
Tema: Aktivitas Setelah
asa. Harus semangat harus punya
Sembuh.
daya hidup yang kuat eee, bahwa
Setiap informen selalu berdoa
mereka pasti bisa disembuhkan”.
dan mengharapkan kesembuhan (informen 1).
dari Tuhan dengan membuat
Yah, mungkin salah satu yang saya
perjanjian dengan Tuhan untuk
buat adalah mengingatkan ingat
melakukan hal- hal positif dalam teman- teman”. (informen 4).
hidupnya. Banyak hal yang ingin
dilakukan oleh informen jika hasil d. Tahap Depression
Tema 1: Beragam Perubahan
pemeriksaan akhir menyatakan
Fisik Pasien Kanker yang
bahwa kanker telah hilang dari
Menjalani Kemoterapi. Setiap orang
tubuh mereka. Pasien tidak hanya
yang menderita kanker akan menjalani
mengupayakan kesembuhan
berbagai prosedur pengobatan untuk
dengan berobat secara medis saja
mencapai kesembuhan salah satunya
tetapi juga secara spiritual, pasien
yaitu kemoterapi. Sama halnya dengan
senantiasa mendoakan penyakit
pengobatan lain, kemoterapi juga
dan mengharapkan kesembuhan
memiliki efek samping terhadap
dari Tuhan, hal-hal yang akan
kondisi fisik. Selama menjalani
dilakukan oleh informen setelah
pengobatan kemoterapi, tubuh
sembuh antara lain., berdoa,
informen mengalami berbagai
bersyukur, bersaksi, Menjadi
perubahan karena efek samping dari
motivator, Mengingatkan orang
kemoterapi. Hal ini terjadi karena obat

52
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018

yang masuk ke dalam tubuh selain Tema 2: Beragam Perubahan Psikologis


mematikan sel kanker dalam tubuh, Pasien Kanker.
juga meyerang sistem tubuh lain yang Selain perubahan fisik yang dialami
sehat sehinga berbagai perubahan oleh pasien kanker, kondisi psikologis
pada fisik antara lain, rambut gugur, pasien kanker juga mengalami
kepala botak, berat badan menurun, perubahan sebagai akibat dari penyakit
lemah, capek, mual, sulit makan, tidak dan setiap pengobatan yang harus
bisa beraktivitas seperti biasa, dan dijalani, hal ini turut berdampak pada
demam. kondisi psikologis pasien yang akan
“Aah, waktu rambut gugur tuh mengalami perubahan. Pasien kanker
mama juga tidak kaget, karna tidak hanya mengalami perubahan pada
mama sudah tau kemo tuh dia
kondisi fisik saja tetapi dalam menerima
punya efek seperti begitu”.
(informen 5). diagnosa dan kondisi setelah menjalani
“yah tadi mama rasa sedih, berbagai proses pengobatan
kenapa harus badan turun toh, tadi
mengakibatkan terjadi perubahan pada
kan awal-awal mama punya badan
bagus trus sampai kena ini kondisi psikologis informen. Beragam
penyakit mama punya badan perubahan pada kondisi psikologis
turun”. (informen 5).
tersebut yaitu, takut, kesal, menyesal,
“ kondisi saya lemah , betapa
menderita sekali, lelah, napas tertekan, dan putus asa.
sesak, lalu badan mualsehingga “Iya menyesal karena terlambat.
susah mau makan dan pencernaan Tapi dulunya sonde tapi setelah
terganggu jadi saya rasa tertekan. mama kemo, kenapa harus dengar
Kemo kan obatnya keras jadi saya mereka. Coba dari dulu saya
lelah begitu, lemah badan”. kemoterapi, tidak dengar mereka,
(informen 1). mungkin tidak sampai terjadi
begini”. (informen 5).
“Hanya yang baru-baru saja , “Yah saya tertekan eee, kalau
yang tahap ke empat, setelah jelas kemo memang setiap pasien
kemo, besoknya saya mual- pasti tertekan saya pikir pasti
muntah jadi seperti tertekan begitu. Kalau saya sendiri saya
sekali, apalagi bangun tidur tertekan karna obat itu tooo.
langsung mual muntah, siang Sebenarnya sebelum kemo kalau
begitu, sampe sehariam tuh mual saya mau bandingkan saya punya
muntah terus”. (informen 4). kondisi kuat sehat begitu. Tapi
karna kemo, obatnya itu membuat
“Itu kemo pertama. Mungkin obat saya langsung drop begitu”.
baru masuk toh jadi baru bereaksi (informen 1)
deng tubuh. Jadi kemo pertama tuh e. Tahap Acceptance
mama sampai demam 400,
Tema: Respon Terhadap Hasil Akhir
muntah(informen 1).
Pengobatan.

53
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018

Pasien kanker yang telah menjalani penderita penyakit kronis ketika


kemoterapi secara lengkap, telah pertama kali mendengar diagnosis
penyakitnya adalah pengingkaran
mengalami berbagai perubahan baik
(denial) yang kemudian
secara fisik maupun psikologis. Setelah dimanifestasikan dengan mencari
menjalani tahap akhir pengobatan, dokter atau pakar kesehatan lain
yang diharapkan mampu memberi
pasien harus siap untuk tetap menerima
diagnosa berbeda yang lebih ringan
hasil dari pengobatan kemoterapi yang [10]. Saat pertama kali terdiagnosa
telah dilakukan. Tujuan dari pengobatan kanker, pasien menunjukkan
berbagai ekspresi sebagai respon
adalah untuk mencapai kesembuhan.
terhadap informasi yang telah
Beberapa respon terhadap hasil akhir diterima. Reaksi atau respon yang
pengobata yang ditunjukkan oleh ditunjukkan setiap orang terhadap
informen yaitu, siap menerima, optimis informasi sangat berbeda-beda dan
spesifik. dalam hasil penelitian ini
dengan pengobatan, yakin akan sembuh. ditemukan beragam respon yang
‘ Yah,berdoa, berserah semua yang ditunjukkan oleh informen
kepada Tuhan, sudha bisa yaitu takut, tidak menduga, biasa
terima ini. Siap terima saja, sedih, menangis, pasrah dan
apapun hasilnya (informen siap. beberapa informen
4) menunjukkan respon yang sama,
“Saya tau bahwa saya walaupun respon pertama yang
sembuh kaka. Saya yakin ditunjukkan tidak sama tetapi tetap
sungguh-sungguh bahwa dirasakan selama informen
saya sembuh. Apa pun menderita kanker. Dalam penelitian
terjadi saya sembuh, ini, respon yang dominan muncul
siapapun yang datang lihat adalah takut, tidak menduga, dan
saya, saya omong, saya tau pasrah. Respon takut dialami oleh 4
bahwa saya sembuh, harus orang informen, respon tidak
sembuh” (informen 3). menduga dialami oleh kelima
informen, dan respon pasrah dialami
2. Pembahasan oleh 4 orang informen.

a. Tahap Denial Berdasarkan hasil penelitian


ini peneliti berpendapat bahwa
Penyangkalan merupakan
respon- respon yang ditunjukkan
tahap pertama dari tahapan respon
saat pertama kali mendengar
kehilangan Kubler Ross. Reaksi
informasi tentang penyakit yang
awal seorang individu ketika
diderita informen tidak selalu sam
mengalami kehilangan adalah tidak
b. Tahap Anger
percaya, syok, kaget, diam, terpaku,
Pada tahap ini seseorang
gelisah, bingung, mengingkari
akan mulai menyadari tentang
kenyataan, mengisolasi diri terhadap
kenyataan kehilangan. Perasaan
kenyataan, serta berperilaku seperti
marah yang timbul terus meningkat,
tidak terjadi apa-apa dan pura-pura
yang diproyeksikan kepada orang
senang [11]. Dalam penelitian [10]
lain, diri sendiri atau benda di
mengungkapkan reaksi awal pasien

54
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018

sekitarnya [11] Dalam penelitian ini orang lain [11].


ditemukan perasaan marah yang Sesuai dengan teori tersebut,
timbul dari dalam diri informen dalam penelitian ini setiap informen
sering disebabkan persepsi tentang selalu berdoa dan mengharapkan
penyakit yang diderita. Setiap pasien kesembuhan dari Tuhan dengan
memiliki persepsi yang berbeda-beda membuat perjanjian dengan Tuhan.
tentang penyakit yang diderita Banyak hal yang ingin dilakukan
khususnya penyebab dari penyakit oleh informen jika hasil
tersebut. Penyakit yang dialami oleh pemeriksaan akhir menyatakan
informen sebelumnya tidak pernah bahwa kanker telah hilang dari
diduga oleh informen. tubuh mereka. Pasien tidak hanya
Dari hasil wawancara, beberapa mengupayakan kesembuhan dengan
informen mengungkapkan kaget dan berobat secara medis saja tetapi
tidak percaya bahwa sedang juga secara spiritual, pasien
menderita kanker tetapi tetap senantiasa mendoakan penyakit dan
menerima keputusan walaupun mengharapkan kesembuhan dari
dengan berbagai persepsi Tuhan, hal-hal yang akan dilakukan
tentangmpenyebab yang berbeda- oleh informen setelah sembuh
beda dari setiap informen. Karena antara lain, berdoa, bersyukur,
penyakit yang tidak pernah diduga bersaksi, mengikuti Tuhan, Menjadi
tersebut membuat berbagai persepsi motivator, Mengingatkan orang
negatif muncul dari informen tentang lain.
penyebab dari penyakit tersebut dan Berdasarkan hasil yang
membuat informen menyalahkan ditemukan dalam penelitian ini,
objek tertentu. Persepsi negatif peneliti berpendapat bahwa setiap
tersebut yaitu menyalahkan diri Informen tidak hanya rutin
sendiri, menyalahkan keadaan dan menjalani pengobatan, tetapi juga
menyalahkan orang lain, bahkan ada meminta dukungan dari orang lain,
patisipan yang mengalami seluruh serta selalu berdoa agar bisa
kategori persepsi negatif. sembuh.
c. Tahap Bargaining d. Tahap Depression
Setelah perasaan marah dapat Tahap depresi merupakan tahap
tersalurkan, individu akan diam pada fase kehilangan. Pasien
memasuki tahap tawar-menawar. sadar akan penyakitnya yang
Respon pasien dapat berupa, pasien sebenarnya tidak dapat ditunda lagi.
mencoba menawar, menunda Individu menarik diri, tidak mau
realitas dengan merasa bersalah berbicara dengan orang lain, dan
pada masa hidupnya sehingga tampak putus asa. Secara fisik,
kemarahan dapat mereda. Ada individu menolak makan, susah
beberapa permintaan, seperti tidur, letih, dan penurunan libido.
kesembuhan total, perpanjangan Depresi adalah tahap menuju
waktu hidup, Pasien sering orientasi realitas yang merupakan
berupaya membuat perjanjian pada tahap yang penting dan bermanfaat
Tuhan. Pasien mulai dapat agar pasien dapat meninggal dalam
memecahkan masalah dengan tahap penerimaan dan damai [11].
berdoa, menyesali perbuatannya, Setiap orang yang menderita
dan menangis mencari pendapat kanker akan menjalani berbagai

55
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018

prosedur pengobatan untuk informen selama pengobatan. Tidak


mencapai kesembuhan salah satunya hanya demikian informen juga mengun
yaitu kemoterapi. Menjalani e. Tahap Acceptance
pengobatan juga tidak selalu Tahap akhir merupakan
mengurangi beban psikologis bagi organisasi ulang perasaan
wanita penderita kanker. pengobatan kehilangan. Fokus pemikiran
yang harus dijalani penderita juga terhadap sesuatu yang hilang
memberikan dampak secara fisik dan mulai berkurang. Penerimaan
psikis bagi pasien. Selain itu bagi terhadap kenyataan kehilangan
sebagian wanita penderita kanker mulai dirasakan, sehingga
payudara, melakukan pengobatan sesuatu yang hilang tersebut
yang beresiko hilangnya salah satu mulai dilepaskan secara
organ seksual seperti payudara akan bertahap dan dialihkan kepada
menimbulkan tekanan psikologis objek lain yang baru. Individu
yang semakin berat [12]. yang telah mencapai tahap
Sesuai dengan penelitian penerimaan akan mengakhiri
sebelumnya, dalam penelitian ini proses berdukanya dengan baik
juga ditemukan efek samping dari [11]
pengobatan yang dijalani oleh Penelitian Subariyono dan Dewi
informen yaitu perubahan pada fisik tahun 2013 menyatakan penderita
antara lain, rambut gugur, kepala kanker payudara akan cenderung
botak, berat badan menurun, lemah, menggunakan strategi coping seperti
capek, mual, sulit makan, tidak bisa menjalani pengobatan
beraktivitas seperti biasa, dan medis, berdoa,
demam. Perubahan fisik yang pasrah menjalani hidup, mengurangi
dialami oleh pasien kanker karena aktivitas,
pengobatan juga menimbulkan dan merubah
tekanan pada kondisi psikologis pola makan menjadi lebih sehat
pasien kanker. Informen penderita sebagai upaya menghadapi kanker
kanker payudara mengungkapkan hal demikian juga ditemukan dalam
merasa takut dan tertekan jika salah penelitian ini, partsipan optimis
satu payudaranya yang terserang dalam, menjalani pengobatan
kanker harus diangkat. Informen lain kemoterapi agar bisa sembuh. Saat
mengungkapkan merasa tertekan mencapai tahap akhir pengobatan,
dengan efek samping dari pasien
kemoterapi berupa mual muntah harus
yang mengakibatkan informen menyiapkan diri untuk menerima
kesulitan beraktifitas karena kondisi hasil akhir pengobatan. Pasien
tubuh yang melemah. kanker yang telah menjalani
Tidak hanya mengeluh kemoterapi secara lengkap, telah
dengan kondisi fisik yang terjadi, mengalami berbagai perubahan baik
informen juga mengeluhkan tentang secara fisik maupun psikologis.
proses pengobatan kanker yang Setelah menjalani tahap akhir
begitu lama, dokter pengobatan, pasien harus siap untuk
penanggungjawab yang sulit tetap menerima hasil dari
ditemui saat kontrol sehingga pengobatan kemoterapi yang telah
menguras waktu dan tenaga

56
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018

dilakukan. Dalam penelitian ini menjalani kemoterapi dengan


seluruh informen mengatakan akan kategori rambut gugur, kepala
selalu mengikuti pengobatan hingga botak, berat badan menurun,
selesai, siap dengan hasil akhir lemah, capek, mual, sulit makan,
pengobatan dan yakin sembuh. tidak bisa beraktivitas seperti
Selain teratur dalam berobat informen biasa, demam, dan beragam
juga menjaga pola makan dan istrahat perubahan psikologis pasien
agar kondisi tubuh saat menjalani kanker dengan kategori takut,
kemoterapi tetap baik. Informen kesal, menyesal, tertekan, putus
memiliki keyakinan yang kuat untuk asa.
sembuh dan siap menerima hasil akhir e. Tahap penerimaan meliputi
karena dukungan dari berbagai pihak tanggapan terhadap hasil akhir
yakni, keluarga, saudara, kerabat, pengobatan dengan kategori siap
teman- teman, dan juga dari pihak menerima, optimis dengan
medis. Selain dari orang lain, informen pengobatan, yakin akan sembuh.
juga memotivasi diri sendiri untuk rutin
dalam pengobatan dan selalu DAFTAR PUSTAKA

mendoakan penyakit yang sedang [1] Salim, Julian., et al(2014). Proses Berduka
diderita Akibat Kematian Orang Yang Dicintai
Yangdialami Oleh Lansia
[2] Fauziah, Reissa Nur
D. SIMPULAN DAN SARAN
[3] Razali, Karyono (2013) Penanganan Stres Dan
1. Simpulan Kesejahteraan Psikologis Pasien Kanker
a. Tahap penyangkalan meliputi Payudara Yang Menjalani
beragam respon pasien kanker [4] Saniatuzzulfa, Rahmah., Retnowati, Sofia (2015).
dengan kategori Takut, tidak Program “Pasien Pandai” Untuk
Meningkatkan Optimisme Pasien
menduga, biasa saja, sedih, Kanker. Gadjah Mada Journal Of
menangis, pasrah, siap. Professional Psychology.
b. Tahap marah meliputi persepsi Https://Journal.Ugm.Ac.Id/Gamajpp/Articl
terhadap objek yang disalahkan e/View/9392. Diakses Pada Tanggal 17-
09-2016 Jam 20.43 WITA.
dengan kategori menyalahkan
[5] Moleong, Lexy J (2010). Metodologi Penelitian
diri sendiri, menyalahkan Kualitatif. Bandung: PT Remaja
keadaan, menyalahkan orang Rosdakarya Offset.
lain, tanggapan terdadap
pendapat dan perhatian orang [6] Notoadmodjo (2010) Metodologi Riset
Keperawatan. Jakarta: PT Reneka Cipta.
lain orang lain
[7] Potter & Perry (2010). Buku ajar
dengan kategori Terharu, sedih,
Fundamental keperawatan:
biasa saja, tetekan, pasrah, tidak Konsep, proses, dan Praktik.
menanggapi. Jakarta: EGC
c. Tahap tawar menawar meliputi,
aktivitas setelah sembuh dengan [8] Fakhitah, Hany., Djamhoer, Temi Damayanti
(2015). Kesejahteraan Psikologis Pada
kategori Berdoa, Bersyukur,
Survivor Kanker Di Bandung Cancer
bersaksi, mengikuti Tuhan, Society (Bcs).
menjadi motivator, mengingatkan Http://Repository.Unisba.Ac.Id/Handle/12
orang lain. 3456789/436. Diakses Pada Tanggal 17-
09-2016 Jam 20.39 WITA.
d. Tahap depresi meliputi beragam
[9] Rahmadhaniyati, (2012). Studi Kualitatif
perubahan fisik pasien kanker yang Tentang Adaptasi Remaja Terhadap

57
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Volume 2. No 2 OKTOBER 2018

Penyakit Kanker Yang Serviks Di Yang Telah Derita Https://Ww


[10] Subihariyono & Dewi, (2013). Prediktor Mendapatkemoterapi Di RSUD dr.
Health Locus Of Control Terhadap Moewardi.
Health Seeking Behavior Pada Wanita Http://Eprints.Ums.Ac.Id/30730/13/02._Na
Dewasa Madya Yang Menderita Kanker skah_Publikasi.Pdf.
Payudara.
https://www.google.com/search?q=Predikt [14] Lim, Weng Marc (2013). Revisiting Kubler-
or+Health+Locus+Of+Control+terhadap+ Ross’s Five StagesOf Grief: Some
H Comments On The Iphone 5.
ealth+Seeking+Behavior+pada+Wanita+D Https://Core.Ac.Uk/Download/Pdf/258940
ewasa+Madya+yang+Menderita+Kanker+ 60.Pdf. Diakses Pada Tanggal 15-09-2016
Payudara&ie=utf-8&oe=utf- Jam 14.01 WITA
8&client=firefox-b. Di akses pada tanggal
02-06-2017. Jam 17.55 WITA. [15] Oetami, Fratiwi, et.el (2014). Psychological
[11] Yusuf, Ah, dkk (2015). Buku Ajar Impact Of Breast Cancer Treatment
Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba In Hospital Dr. Wahidin
Medika Sudirohusodo Makassar.
Http://Repository.Unhas.Ac.Id/Bitstream/Handle/123
[12] Sugiyono (2013). Memahami Penelitian 456789/10727/Fratiwi%20oetam
Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Wardani, i%20k11110330.Pdf?Sequence. Diakses
Erlinda Kusuma (2014). Respon Fisik Pada Tanggal17-09-2016 Jam 18.31 WITA
Dan Psikologi Wanita Dengankanker

58

Вам также может понравиться