Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ALMIZAN
Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang
E-mail: almizan554@gmail.com
Abstract
The theme of the article is based on economic principles Islam. The purpose of research is to
see economic development in the perspective of the Islamic economy. Research is the study of
literature. Economic development is one of the strategies to achieve the goals aspired nation.
The goal is how poverty, unemployment, economic disparity and social resolved so as to
realize human welfare. But in fact, the construction of which is expected to have an influence
on society has not caused yet siding with the people. Increased poverty and unemployment
occur, ultimately requires all state elites to reformulate development strategies that are better
suited to be applied in a country rich in natural resources. Thus, there is no society that
neglected and underdeveloped. It is appropriate experts economic, social, technological and
political start doing a lot of studies on how to make successful development without being
haunted by their poverty and unemployment. economic development as the growth of human
maturity, in which material progress is inevitable and must be supported by the power of
spiritual maturity. An important goal of employment growth coupled with reliable and skilled
in their fields, will be the quality of the work that has quality, economic stability, distributive
justice and concern for nature. Economic development is comprehensive Islam has the
characteristics of an element of spiritual, moral, and material, and activities tend to be
multidimensional so that all business submitted to balance a variety of factors and does not
cause inequality.
neraca pembayaran adalah ukuran-ukuran seperti sosial hukum, politik, budaya dan
yang dicapai dalam menilai tingkat variabel pembangunan lainnya.
keberhasilan pembangunan ekonomi Di sisi lain, ekonomi Islam memiliki
(Baswir, 2009). misi yang jauh lebih luas dan
Sejarah telah mencatat, ilmuwan dan komprehensif, dimana ekonomi
ekonom dalam peradaban Islam seperti pembangunan bukan sekadar membangun
Ibnu Taimiyah (1262-1328) dan Ibnu perekonomian rakyat melainkan yang
Khaldun (1332-1406) jauh hari telah lebih penting adalah membangun sikap
menulis dalam karyanya masing-masing mental yang berarti pula membangun
terkait masalahmasalah ekonomi seperti manusia secara utuh. Bukan saja sisi
masalah buruh, masalah nilai, keuangan jasmani, namun juga kebutuhan
negara, pajak, hubungan pertumbuhan spiritualtransendental. Pertumbuhan
populasi dengan pertumbuhan ekonomi, ekonomi modern adalah perkembangan
hingga hukum permintaan dan penawaran dalam perekonomian yang menyebabkan
(Aedy, 2011). Bahkan ekonomi barang dan jasa yang diproduksikan dalam
pembangunanpun telah lahir jauh sebelum masyarakat meningkat, yang selanjutnya
itu, karena sejak instrumen zakat, infak diiringi dengan peningkatan kemakmuran
dan sedekah menjadi kewajiban dan masyarakat. Dalam analisis
anjuran bagi umat Islam sebagai solusi makroekonomi, tingkat pertumbuhan
kemiskinan (tahun ke-2 Hijrah), maka ekonomi yang dicapai suatu negara diukur
ekonomi Islam sejatinya telah memahami dengan perkembangan pendapatan
problem utama ekonomi pembangunan. nasional riil yang dicapai oleh suatu
Ekonomi pembangunan sesungguhnya negara yaitu Produk Nasional Bruto
hadir ditujukan khusus untuk mengatasi (PNB) atau Produk Domestik Bruto.
masalah-masalah yang dihadapi oleh Dalam kegiatan ekonomi yang
negaranegara miskin (negara berkembang) sebenarnya, pertumbuhan ekonomi berarti
yang merdeka pasca perang dunia kedua. perkembangan ekonomi fiskal yang terjadi
Namun faktanya, penduduk miskin di di suatu negara seperti pertambahan
negara berkembang tetapsaja semakin jumlah dan produksi barang industri,
banyak. Masalah utama ekonomi infrastruktur, pertambahan jumlah fasilitas
pembangunan seperti kemiskinan, publik, pertambahan produksi kegiatan-
pengangguran, kesenjangan ekonomi dan kegiatan ekonomi yang sudah ada dan
sosial antar individu masih belum bisa beberapa perkembangan lainnya.
teratasi. Salah satu alasannya adalah Sementara itu, istilah pembangunan
karena tidak diperhatikannya variabel lain ekonomi (economic development)
biasanya dikaitkan dengan perkembangan
Pembangunan Ekonomi dalam Perspektif (Almizan) 205
maupun pencegahan terhadap keluarnya adanya bagi hasil setengah, sepertiga atau
mereka dari jalan yang benar dalam seperempat. Pertumbuhan ekonomi sangat
pemanfaatan alam, merupakan aturan membutuhkan sumber daya yang dapat
yang bertentangan dengan Islam. Islam digunakan dalam memproduksi aset-aset
dalam pemanfaatan sumber daya alam fisik untuk menghasilkan pendapatan.
(Mujahidin, 2013) memberikan petunjuk Aspek fisik tersebut antara lain tanaman,
sebagai berikut: indutrsi, mesin, dan sebagainya. Pada sisi
1. Alquran dan Sunnah memberikan lain, peran modal juga sangat signifikan
peringatan bahwa alam telah untuk diperhatikan. Dengan demikian,
ditundukan untuk umat manusia proses pertumbuhan ekonomi mencakup
sebagai salah satu sumber rezeki mobilisasi sumber daya, merubah sumber
2. Manusia adalah khalifah Allah Swt daya tersebut dalam bentuk asset
yang bertugas untuk mengatur, produktif, serta dapat digunakan secara
memanfaatkan, dan memberdayakan optimal dan efisien.
alam dimuka bumi. Sedangkan Negara-negara muslim sudah
pemilik yang hakiki adalah Allah Swt. seharusnya mengembangkan kerjasama
3. Islam mengizinkan pemanfaatan ekonomi dan sedapat mungkin menahan
sumber daya alam baik untuk diri untuk tidak tergantung kepada sumber
kepentingan seseorang ataupun untuk eksternal. Hal ini bertujuan untuk
orang banyak. meminimalisir beban hutang yang
berbasis bunga dan menyelamatkan
4. Manusia dalam memanfaatkan sumber
generasi akan datang dari ketergantungan
daya alam harus memerhatikan dan
dengan Barat. Oleh karena itu perlu upaya
hukum-hukum yang telah ditetapkan
untuk meningkatkan sumber daya
Allah Swt yaitu menjaga, memilihara
domestik seperti baik itu dari sisi
dan memakmurkannya bukan merusak
manusianya, tabungan dan simpanan
alam yang mengakibatkan punahnya
sukarela, pajak ataupun usaha lain berupa
keasian dan keindahan alam semesta.
pemindahan sumber daya dari orang kaya
Untuk itu ada tiga mekanisme yang kepada orang miskin. Munculnya
ditawarkan dalam pemberdayaan sumber pandangan pada tahun 1970 ketika Club
daya alam yaitu: pertama, diberdayakan of Rome mengangkat studi tentang
oleh pemiliknya sendiri dengan ditanami. keterbatasan pertumbuhan (The Limit of
Kedua, diserahkan pada orang lain untuk Growth). Studi ini menjelaskan bahwa
digarap tanpa adanya kompensasi. Ketiga, pertumbuhan yang diharapkan dalam
memberikan otoritas kepada pihak lain pembangunan selama ini akan berakhir
untuk diberdayakan yang diikuti dengan kurang dari 100 tahun. Hal ini disebabkan
210 Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Islam -Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016
sumber daya alam yang ada akan terkuras generasi mendatang secara adil dan merata
habis. Pemecahan atas persoalan ini tanpa adanya suatu efek yang disakan
memperkuat argument politik diatas. untuk selanjutnya (Mubyarto, 2000).
Karena jelas bahwa kekuatan-kekuatan Human Resources dan Entrepreneurship
pasar yang bebas sepanjang dibenarkan Faktor kedua adalah SDM dan
berkembang menurut garis-garis
entrepreneurship. Ketika basis ekonomi
kapitalisme tradisional akan segera syariah adalah sektor riil, maka memiliki
menuju pada kebuntuan ekologi. Karena SDM entrepreneur yang mampu
itu, perkembangan Negara-negaramenggerakkan sektor riil adalah sebuah
terbelakang sekali momentum pertama keniscayaan dibandingkan dengan jepang
telah dicapai harus menemukan cara untuk dan singapura yang memiliki jumlah
penghematan bahan dan produksi sampai entrepreneur hingga 10 persen dan 4
pada tingkat yang belum dikenal di Barat persen dari jumlah penduduk mereka,
sekarang. Pemborosan sumber seperti Indonesia hingga tahun 2012 menurut
pemakaian mesin cuci, televisi, dan alat- kementerian koperasi dan UKM, baru
alat rumah tangga yang meniru gaya memiliki entrepreneur sebanyak 0,18
penghidupan Barat tidak mungkin untuk persen dari jumlah penduduk. Padahal
ditiru oleh seluruh dunia (Todaro, 1989). para wirausaha inilah yang akan menjadi
Gagasan yang ada dalam paradigma ujung tombak dalam membangun
ini belum terbukti, tetapi menyadarkan kemandirian ekonomi (Beik, 2016).
bahwa betapa pentingnya pengelolaan Adapun terkait pengembangan budaya
sumber daya alam yang lestari. Jika umat bisnis yang sesuai dengan syariah, ajaran
manusia menginginkan hidup sejahtera, Islam sangat kaya dengan prinsip budaya
maka harus memperhatikan keseimbangan bisnis syariah. Sebagai contoh adalah
ekologi dan ekosistem. Paradigma ini juga hadits Rasulullah Saw yang diriwayatkan
berharap masa depan bumi tidak akan oleh baehaqi, dimana beliau bersabda:
terguncang hanya karena kesewenangan “Sesungguhnya sebaik-baik penghasilan
manusia dalam mendapatkan fasilitas ialah penghasilan para pedagang yang
yang terkandung didalamnya. Jika mana apabila berbicara tidak bohong,
efisiensi merupakan konsep ekonomi yang apabila diberi amanah tidak khianat,
didasarkan pada etika, maka konsep apabila berjanji tidak mengikarinya,
berkelanjutan (sustainable) adalah apabila membeli tidak mencela, apabila
gabungan antara faktorfaktor politik. menjual tidak berlebihan dalam menaikan
Pembangunan berkelanjutan adalah harga, apabila berhutang tidak menunda-
pembangunan yang memberi manfaat nunda pelunasan dan apabila menagih
pada semua (warga masyarakat) termasuk hutang tidak memperberat orang yang
Pembangunan Ekonomi dalam Perspektif (Almizan) 211
kependudukan, dan ahli sumber daya yang lain beliau bersabda, ”Sesungguhnya
manusia merumuskan pembangunan yang sebaikbaik pekerjaan adalah
berfokus pada pengembangan sumber perdagangan (bisnis)”.
daya manusia. Paradigma ini menganggap Menurut Chapra (1992) salah satu cara
bahwa pembangunan harus berorientasi yang paling konstruktif dalam
pada manusia sebagai obyek dan subyek mempercepat pertumbuhan yang
sekaligus. Paradigma ini menghilangkan berkeadilan adalah dengan membuat
dikotomi antara manusia sebagai masyarakat dan individu untuk mampu
pelaksana pembangunan dan manusia semaksimal mungkin mengunakan daya
sebagai target yang harus ditingkatkan kreasi dan artistiknya secara profesional,
kesejahteraanya. Paradigma ini produktif dan efisien. Dengan demikian,
membangun manusia secara utuh dan semangat entrepreneurship
totalitas. Hal ini disebabkan sumber daya (kewirausahaaan) dan harus ditumbuhkan
manusianya dibangun sesuai dengan dan dibangun dalam jiwa masyarakat.
kebutuhan psikis (sikap mental). Oleh Menumbuh kembangkan semangat jiwa
karenanya SDM menjadi penentu kewirausahawan akan dapat mendorong
keberhasilan pembangunan. Mulai dari pengembangan usaha kecil secara
perencanaan. monitoring, dan evaluasi signifikan. Usaha kecil, khususnya di
hasil pembangunan, yakni: jumlah sektor produksi akan menyerap tenaga
penduduk, struktur umur, komposisi, kerja yang luas dan jauh lebih besar.
penyebaran penduduk, pendapatan dan Beberapa studi menunjukkan secara jelas
distribusinya, tingkat pendidikan, konstribusi yang besar dari industri kecil
mobilitas, dan kesempatan kerja dan dan usaha mikro dalam memberikan
kesehatan melibatkan sumber daya lapangan pekerjaan dan pendapatan.
manusia (Aedy, 2011). Mereka mampu menciptakan lapangan
Wirausaha merupakan kunci dalam kerja bahkan secara tidak langsung
proses pertumbuhan ekonomi dan sangat mereka berarti mengembangkan
determinan. Wirausaha dianggap memiliki pendapatan dan permintaan akan barang
fungsi dinamis yang sangat dibutuhkan dan jasa, peralatan, bahan baku, dan
dalam suatu pertumbuhan ekonomi. Nabi ekspor. Mereka adalah industri padat
Muhammad Saw, dalam beberapa hadits karya yang kurang memerlukan bantuan
menekankan pentingnya wirausaha. dana luar (asing), bahkan kadang tidak
Dalam hadits riwayat Ahmad beliau begitu tergantung kepada kredit
bersabda, ”Hendaklah kamu berdagang pemerintah dibanding industri berskala
(berbisnis), karena di dalamnya terdapat besar (Mutairi, 2002).
90 persen pintu rezeki”. Dalam hadits
Pembangunan Ekonomi dalam Perspektif (Almizan) 213
metode produksi yang merupakan hasil penelitian untuk menjadikan sumber daya
pembaharuan atau hasil dari teknik alam tersebut berguna dan bermanfaat
penelitian baru. Perubahan pada teknologi bagi manusia. Disamping itu, negara
telah menaikkan produktivitas buruh, terbelakang berada pada tingkat teknologi
modal dan faktor produksi yang lain. yang amat tidak efisien. Keterbelakangan
Pertumbuhan teknologi di dalam teknologi, pertama tercemin pada ongkos
pertumbuhan ekonomi modern menurut produksi rata-rata yang tinggi meski upah
kuznets ada lima kategori yaitu penemuan buruh rendah. Kedua, pada tingginya rasio
ilmiah atau penyempurnaan pengetahuan buruh output dan modal output pada
teknik, invensi, inovasi, penyempurnaan umumnya faktor harga konstan
dan penyebarluasan penemuan yang biasa mencerminkan produktivitas buruh dan
diikuti dengan penyempurnaan. Kuznets modal yang rendah ketiga, pada besarnya
menganggap inovasi (pembaharuan) jumlah tenaga kerja tidak terdidik dan
sebagai faktor teknologi yang berperan tidak terlatih dan yang terakhir pada
penting dalam pertumbuhan ekonomi. besarnya jumlah barang-barang modal
Inovasi terbagi dua macam: pertama, yang diperlukan untuk menghasilkan
penurunan biaya yang tidak menghasilkan outpu nasional.
perubahan pada apapun pada kualitas Menutut (Heilbroner, 1982),
produk kedua, pembahruan yang kekurangan terhadap modal menghalangi
menciptakan suatu produk baru dan proses penghapusan teknik-teknik usang
menciptakan suatu permintaan baru akan dan pemasangan teknik-teknik modern.
produk tersebut. Yang kedua ini Buta huruf dan ketiadaan buruh terdidik
merupakan perubahan yang menciptakan merupakan suatu rintangan lain di dalam
permintaan. (Guritno, 2012). penyebaran teknik. Dengan demikian
Islam tidak menantang konsep tentang dapat disimpulkan bahwa keterbelakangan
perubahan teknologi seperti digambarkan dalam ekonomi, bukan saja merupakan
di atas, bahkan dalam kenyataannya Islam penyebab tetapi juga merupakan akibat
mendukung kemajuan teknologi. Perintah keterbelakangan ekonomi itu sendiri.
Al-Qur’an untuk melakukan pencarian Keterbelakangan teknologi disebabkan
dan penelitian cukup banyak dalam Al- oleh adanya dualisme yaitu penggunaan
Qur’an. Dalam terma ekonomi bisa berbagai fungsi produksi sekaligus dalam
perubahan teknologi. Dalam Al-quran sektor ekonomi yang maju dan sektor
juga ada perintah untuk melalukan ekonomi yang tradisional yang tidak mau
eksplorasi segala apa yang terdapat di beralih kepada yang lebih baaik.
bumi untuk kesejahteraan manusia. Keberadaan dualisme tersebut
Eksplorasi ini jelas membutuhkan memperberat persoalan pengangguran
Pembangunan Ekonomi dalam Perspektif (Almizan) 215
struktural dan teknologis di sektor industri upaya dan langkah strategis yang tepat
dan pengangguran tersembunyi di sektor dan efektif. Jika melihat kondisi yang ada
pedesaan. pada saat ini, maka solusi jangka panjang
Pertumbuhan ekonomi yang setinggi- terbaik yang harus dilakukan oleh suatu
tingginya (Aedy, 2011). adalah orientasi negara adalah dengan sistem sektor
dari paradigma ini. Dengan memanfaatkan pendidikan berkualitas, sebagai pilar
investasi dan teknologi, paradigma ini pengembangan sumber daya manusia
berharap dapat memperluas lapangan yang berkualitas dan capale. Sektor
kerja, meningkatkan produksi, efisiensi, pendidikan inilah yang akan memproduksi
dan ekonomi. Ukuran yang digunakan SDM negara, yang akan membawa negara
untuk merencanakan atau menghitung tersebut apakah ke-arah yang lebih baik
pertumbuhan adalah produk nasional dimasa depan, atau sebaliknya malah
bruto (Gross National Product). memperburuk kondisi negara untuk masa
Sedangkan asumsi yang dipakai adalah akan datangnya. Menurut (Hafidhuddin,
tetesan kebawah (Trickle Down Effect), 2013) pendidikan merupakan sistem dan
yakni pertumbuhan ekonomi yang cara meningkatkan kualitas hidup dalam
meningkat akan diikuti oleh pemerataan. segala bidang, sehingga dalam sepanjang
Pada perkembanganya, konsep tetesan sejarah hidup umat manusia di muka bumi
kebawah yang diharapkan oleh negara- ini, hampir tidak ada kelompok manusia
negara yang menggunakan paradigma yang tidak menggunakan pendidikan
tersebut tidak terlaksana dengan optimal. sebagai sarana pembudayaan dan
Paradigma ini justru meningkatkan peningkatan kualitasnya, meskipun
ketimpangan (inequality) yang makin dengan sistem dan metode yang berbeda-
mendalam antara kelompok yang kaya beda sesuai dengan taraf hidup dan
dengan kelompok yang miskin. Dengan budaya masyarakat masing-masing.
kata lain, paradigma ini dapat Bahkan, pendidikan juga dijadikan sarana
memaksimalkan pertumbuhan ekonomi, penerapan suatu pandangan hidup. Tujuan
tetapi gagal dalam siatem pemerataan. akhir dari proses ini adalah terciptanya
Padahal yang diharapkan tidak sekedar civil society yang memiliki karakter yang
memaksimalkan produktivitas, tetapi juga baik (al insan al kamil). Bahwa tujuan
mengatasi masalah-masalah ketimpangan dari asasi pendidikan dalam Islam
antar kelompok. menurut Omar M Al Tauny (1979)
sebagai berikut:
Pembangunan Sektor Pendidikan
1. Untuk membantu pembentukan akhlak
Untuk menjawab suatu tantangan
yang mulia. Dengan demikian maka
perekonomian global yang semakin besar
dimasa akan datang, maka diperlukan
216 Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Islam -Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016
akhlakul karimah merupakan jiwa dari aspek akhlak dan prilakunya. Pendidikan
setiap pendidikan Islam. yang dijalani pada saat ini, kecenderungan
2. Untuk mempersiapkan anak didik proses pendidikan di Indonesia sepertinya
menghadapi kehidupan di dunia dan lebih menitikberatkan pada sistem
akhirat secara sekaligus. transper of knowledge. Fokusnya adalah
3. Untuk memperkuat anak didik penigkatan kemampuan intelektualitas
memelihara ruh ilmiah (scientific peserta didik. Sementara aspek ruhiyah
spirit) dan keinginan untuk terus dan akhlak kurang mendapat tempat yang
mencari dan menemukan sesuatu baik didalam tatanan pendidikan.
(curiosty). Akibatnya, muncul berbagai fenomena
yang tidak wajar ada dalam dunia
4. Mempersiapkan anak didik agar
pendidikan seperti terjadinya tawuran
menguasai suatu keahlian tertentu,
antar pelajar, ada seoarang siswa yang
keahlian yang mereka minati tersebut
sampai memukul dan bahkan menganiaya
disesuaikan dengan suatu bakat dan
gurunya sendiri secara bersama-sama,
kemampuannya.
pergaulan bebas dan semakin jauhnya
5. Mempersiapkan anak didik untuk
anak didik dari nilainilai kejujuran dan
memiliki tanggung jawab dalam
kebaikan. Terjadinya kecurangan ketika
hidupnya sebagai hamba Allah Swt
pelaksanaan ujian nasional yang sangat
dan sebagai makhluk sosial.
bertentangan dengan nilai agama dan
6. Mengajak anak didik dalam budaya bangsa. Dengan melihat pada
memahami hikmah (rahasia) dari konteks pendidikan ekonomi SDM pada
penciptaan alam semesta dan upaya khususnya di dalam perbankan syariah.
memanfaatkannya dengan sebaik- Bagi seseorang bekerja diperbankan
baiknya. konvensional untuk pindah ke bank
Oleh sebabnya, pendidikan tidak syariah haruslah dengan melalui
hanya menyangkut aspek materiil dan pendidikan tertentu terlebih dahulu
kedunian saja, namun juga terkait dengan (training dan pelatihan). Ketika telah
aspek spiritual dan berorientasi pada dalam tahap pelatihan diberikan materi
akhirat. Sehingga, desain sistem nuansa ekonomi Islam, baik itu sejarah,
pendidikan harus mampu mengakomodasi teori-teori dan etika bisnis dalam Islam.
kedua aspek ini secara seimbang.
PEMBAHASAN Pembangunan Ekonomi
Keseimbangan ini akan tercapai apabila
Meningkatkan
sisi yang dibangun dalam dunia Kesejahteraan
pendidikan kita bukan hanya aspek
Istilah pertumbuhan ekonomi berarti
pengetahuan semata, melainkan juga
kenaikan produk nasional bruto di suatu
Pembangunan Ekonomi dalam Perspektif (Almizan) 217
diametral aturan Allah Swt. Justru destruktif antar kelompok dan golongan
menjadi sumber penyebab hilangnya dalam masyarakat bisa dicegah dan
kesejahteraan dan keberkahan hidup diminimalisir. Tidak mungkin
manusia. Pada indikator kedua, kesejahteraan akan dapat diraih melalui
kesejahteraan tidak akan mungkin diraih rasa takut dan tidak aman.
ketika kegiatan ekonomi terletak pada Dalam pandangan ajaran Islam,
sektor riil yaitu bagaimana memperkuat penegakan kedaulatan ekonomi
industri dan perdagangan. Sektor riil merupakan suatu keniscayaan. Kedaulatan
inilah yang menyerapkan angkatan kerja ekonomi ini adalah hal yang sangat
paling banyak dan menjadi inti dari esensial dan fundamental bagi setiap
ekonomi syariah. Bahkan sektor keuangan bangsa. Kedaulatan ekonomi sangat
dalam Islam didesain untuk memperkuat menentukan kedaulatan bangsa, apakah
kinerja sektor riil, karena seluruh akad dan bangsa tersebut dengan mudah didikte
transaksi keuangan syariah berbasis pada oleh kepentingan oleh bangsa asing atau
sektor riil. Indikator ketiga adalah tidak. Jalan untuk menegakkan kedaulatan
pemenuhan kebutuhan dasar dan sistem ekonomi ini, tidak lain adalah melalui
distribusi. Suatu masyarakat tidak kebijakan ekonomi yang berbasis pada
mungkin disebut sejahtera apabila konsep kemaslahatan. Kemaslahatan akan
kebutuhan dasar mereka tidak terpenuhi. tercapai ketika yang muncul dari sebuah
Demikian pula apabila yang bisa proses adalah kemanfaatan dan
memenuhi kebutuhan dasar ini hanya keberkahan. Namun demikian tidak semua
sebagian masyarakat, sementara sebagian yang bermanfaat akan memberikan
yang lain tidak bisa. Dengan kata lain, keberkahan. Akan tetapi, semua yang
sistem distribusi ekonomi memegang berkah pasti bermanfaat. Sebagai contoh,
peranan penting dalam menentukan minuman keras barang kali memberikan
kualitas kesejahteraan. Islam mengajarkan suatu manfaat bagi pemerintah dengan
bahwa sistem distribusi yang baik adalah melalui pajak. Namun bisa dipastikan
sistem distribusi yang mampu menjamin bahwa minuman keras pasti membawa
rendahnya angka kemiskinan dan pada ketidakberkahan. Mudharatnya lebih
kesenjangan, serta menjamin bahwa besar ketimbang dari manfaatnya (QS. Al-
perputaran roda perekonomian bisa Baqarah: 219 dan AlMaidah: 90-91).
dinikmati semua lapisan masyarakat. Akselarasi terwujudnya kesejahteraan
Sedangkan pada indikator yang keempat, adalah aspek tata kelola perekonomian.
kesejahteraan diukur oleh aspek keamanan Tata kelola ini merupakan variabel yang
dan ketertiban sosial. Masyarakat disebut sangat penting karena terkait dengan
sejahtera apabila friksi dan konflik bagaimana mengelola sebuah
Pembangunan Ekonomi dalam Perspektif (Almizan) 219
Cita-cita luhur, ekonomi Islam adalah ekonomi Islam. Konsep ini pada dasarnya
melaksanakan misi sebagai khalifah di telah dirangkum baik secara eksplisit
bumi dengan tugas memakmurkannya. maupun implisit dalam Al-Qur’an,
Seorang muslim bahwanya berkeyakinan sunnah, maupun pemikiran - pemikiran
akan mempertanggungjawabkan ulama Islam terdahulu, namun
kewajibannya dihadapan Allah Swt. kemunculan kembali konsep ini,
Keuntungan material yang dicapai dalam khususnya beberapa dasawarsa
kegiatan ekonomi, bagi seorang muslim belakangan ini terutama berkaitan kondisi
adalah menjadi tujuan perantara untuk negara-negara muslim yang terbelakang
meraih citacita insani berupa kepatuhan yang membutuhkan formula khusus dalam
kepada Allah Swt. Dengan kata lain cita- strategi dan perencanaan
cita ekonomi Islam bukanlah menciptakan pembangunannya.
persaingan, monopoli, atau mementingkan Islam melihat pembangunan ekonomi
diri sendiri dengan mengumpulkan semua sebagai pertumbuhan kematangan
harta kekayaan dunia dan mencegahnya manusia, dimana kemajuan materi yang
dari orang lain, sebagaimana yang terjadi ada pada saat ini tidak bisa dihindari dan
pada sistem ekonomi penemuan manusia. hal itu harus ditunjang dengan adanya
Cita-cita ekonomi kekuatan kematangan spiritual. Beberapa
Islam merealisasikan kekayaan, tujuan penting mesti diprioritaskan
kesejahteraan hidup, dan keuntungan seperti : pertumbuhan diiringi dengan
hidup bagi seluruh masyarakat disertai tenaga kerja yang dapat diandalkan dan
niat melaksanakan hak khilafah dan terampil di bidangnya, akan menjadi suatu
mematuhi perintah Allah Swt (Chapra, kualitas sendiri yang mempunyai hasil
1992). pekerjaan yang bermutu, stabilitas
Nilai-nilai dasar dalam ekonomi Islam ekonomi, keadilan distributif dan
sebagaimana yang telah diuraikan diatas kepedulian terhadap alam. Pembangunan
menunjukkan bahwa terdapat keterpaduan ekonomi menurut ekonomi Islam
antara unsur materi dan spiritual, unsur memiliki dasar-dasar filosofis yang
keduniaan dan keakhiratan, dan unsur berbeda, yaitu : (1). Tauhid rububiyah,
individu dan masyarakat. Keseimbangan yaitu konsep ini mengajarkan bahwa Allah
unsurunsur ini akan berdampak pada adalah sang pencipta atas segala sesuatu.
keberhasilan dan kesuksesan seseorang Dia-Lah yang menciptakan dunia dan
dan masyarakat dalam mencapai cita- alam. Untuk manusialah yang selanjutnya
citanya. Kajian tentang pertumbuhan mengatur model pembangunan yang
(growth) dan pembangunan (development) berdasarkan Islam. (2). Keadilan, yaitu
ekonomi dapat ditemukan dalam konsep pembangunan ekonomi yang merata
222 Maqdis: Jurnal Kajian Ekonomi Islam -Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016
(growth with equity), (3). Khalifah, yang oleh bangsa, apalagi esensi atau aspek
menyatakan bahwa manusia adalah wakil kemajuan dari suatu bangsa di dunia
Allah Swt. di muka bumi untuk adalah ditentukan oleh kualitas sumber
memakmurkan dan bertanggung jawab daya manusia yang dimiliki oleh bangsa
atas pengelolaan sumber daya yang atau negara tersebut (Beik, 2016). Ada
diamanahkan kepadanya, dan (4). beberapa faktor yang akan mempengaruhi
Tazkiyah, yaitu mensucikan manusia pertumbuhan dari ekonomi. Bentuk-
dalam hubungannya dengan Allah., bentuk dari faktor tersebut adalah : (1)
sesamanya dan alam lingkungan, Sumber daya yang dapat dikelola
masyarakat dan negara. (invistible resources), (2) Sumber daya
Adapun prinsip pembangunan manusia (human resources), dan
ekonomi perspektif Islam antara lain: (a) Wirausaha (entrepreneurship), dan (3)
Pembangunan ekonomi dalam Islam Teknologi (technology). Kekhususan pada
bersifat komprehensif dan mengandung pertumbuhan dan pembangunan dalam
unsur spiritual, moral, dan material. (b) ekonomi Islam ditekankan pada perhatian
Fokus utama pembangunan adalah yang sangat serius pada pengembangan
manusia dengan lingkungan kulturalnya. sumber daya manusia sekaligus
(c) Pembangunan ekonomi adalah pemberdayaan alam untuk meningkatkan
aktivitas multidimensional sehingga harkat dan martabat manusia. Ini tidak
semua usaha harus diserahkan pada hanya diwujudkan dalam keberhasilan
keseimbangan berbagai faktor dan tidak pemenuhan kebutuhan material semata,
menimbulkan ketimpangan dan (d) namun juga kebutuhan dan persiapan
Penekanan utama dalam pembangunan menyongsong kehidupan akhirat yang
menurut Islam, terletak pada pemanfaatan sangat kekal dan lebih terjamin.
sumber daya yang telah diberikan Allah
KESIMPULAN
kepada ummat manusia.
Islam melihat pembangunan ekonomi
Pendekatan konsep ekonomi Islam ini
sebagai pertumbuhan kematangan
juga sangat bergantung pada kualitas
manusia, dimana kemajuan materi harus
sumber daya manusia yang dimiliki oleh
menunjang kematangan spiritual.
suatu bangsa atau negara. Manusia adalah
Beberapa tujuan penting mesti
subjek dan objek dari pembangunan.
diprioritaskan seperti: pertumbuhan
Kualitas dari SDM sangat menentukan
diiringi dengan tenaga kerja yang dapat
tingkat pencapaian keberhasilan
diandalkan, akan menjadi suatu kualitas
pembangunan ekonomi suatu negara. Oleh
pekerjaan yang bermutu, stabilitas
karena itu, pembangunan SDM perlu
ekonomi, keadilan distributif dan
mendapatkan perhatian yang sangat serius
Pembangunan Ekonomi dalam Perspektif (Almizan) 223