Вы находитесь на странице: 1из 20

PENGARUH HUBUNGAN PEMASARAN, KEPUASAN

DAN NILAI YANG DIRASA TERHADAP


LOYALITAS MEREK HONDA BRIO
DI SURABAYA

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Strata Satu
Jurusan Manajemen

Oleh :

RIFKI PRAMUDITYA
2010210506

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2014
ii
PENGARUH HUBUNGAN PEMASARAN, KEPUASAN
DAN NILAI YANG DIRASA TERHADAP
LOYALITAS MEREK HONDA BRIO
DI SURABAYA

Rifki Pramuditya
STIE Perbanas Surabaya
Email: pramudityadadit@gmail.com

ABSTRACT

The relation of marketing have the purpose of establishing a long-standingrelationship that is


mutually satisfy it by parties who have of primary importance in order to obtain and maintain
a preference and the sustainability of their business. In addition reaction a feeling of
consumers about the democratic response to a product can also affect the decision of the
purchase of consumers on a product to be purchased and that has been bought. With a focus
on customers, products, and a duct that profitable, the company hopes to reach growth that
benefits, catching the larger part from an expenditure each client to build customer loyality.
Therefore in this research researcher to know relations marketing to consumer will one
brands, customer satisfaction to a brand, value perceived consumers of a brand loyalty. This
research having population even all consumers honda brio in surabaya.Sample spread about
100 a questionnaire and data processed using spss 16.0 for windows. The result analysis said
that relationship marketing and satisfaction in partial did not influence significantly against
loyality brand while the value of it thinks is in partial influence significantly to brand loyality.
But relationship marketing, customer satisfaction and perceived value is simultaneously
influence significantly to loyality brand of Honda Brio in Surabaya.

Keywords : Relationship Marketing, Satisfaction, Perceived Value, Brand Loyalty.

PENDAHULUAN
Popularitas kendaraan jenis city car dengan konsep desain yang semakin
semakin diminati warga perkotaan. canggih dan teknologi yang ditawarkan
Kecenderungan memilih kenderaan jenis seperti kapasitas mesin kecil dengan
ini disebabkan kemacetan yang umumnya tenaga besar, city car sudah lebih nyaman,
terjadi di kota-kota besar. Selain itu, ruang aman, dan menyenangkan.
parkir yang semakin sempit dan harga Menteri keuangan mulai diliputi
yang relatif murah menjadi pilihan untuk kekhawatiran terjadinya pembengkakan
menggunakan kendaraan ini. City car juga BBM bersubsidi yang dipicu oleh mobil
sengaja didesain lebih kompak, gesit dan murah berbasis LCGC. Namun pada
hemat bahan bakar serta tergolong rendah penjualan LCGC yang melejit. Sepanjang
emisi buangan. Salah satu alasan orang Januari-Maret 2012 total terjual 43.999
memilih city car adalah soal bengkel unit, dimana perinciannya selama 3 bulan
perawatan. Rata-rata bengkel umum bisa sebagai berikut: Toyota Agya sebanyak
menerima mobil berjenis city car. Namun 12.697 unit, Daihatsu Ayla 12.697, Suzuki

1
Wagon R 5888 unit dan Honda Brio 4.783 menentukan produk dan jasa, termasuk
Unit. Di bulan Maret penjualan Honda proses pengambilan keputusan yang
Brio trurun drastis yang hanya mencatat mendahului dan mengikuti tindakan-
angka 425 unit, padahal di Januari tindakan dari pengertian ini dapat
mendulang 2.297 unit dan di Februari diketahui bahwa pemahaman terhadap
2.061 unit. Sebab tak mungkin penjualan perilaku konsumen bukanlah pekerjaan
bisa drop begitu drastis tanpa sebab-sebab yang mudah, tetapi cukup sulit dan
yang ekstrem. kompleks, khususnya disebabkan oleh
Selepas dari hal penjualan unit beserta banyaknya variable yang mempengaruhi
nominal penjualan, perusahaan melihat dan variable-variabel tersebut cenderung
bahwa kerja sama tim penjualan akan saling berinteraksi. Meskipun demikian,
semakin menjadi kunci memenangkan dan bila hal tersebut dapat dilakukan, maka
mempertahankan account (pembeli). perusahaan yang bersangkutan akan dapat
Hubungan Pemasaran didasarkan pada meraih keuntungan yang jauh lebih besar
asumsi bahwa account-account penting daripada pesaingnya, karena dengan
perlu perhatian terpusat dan terus-menerus. dipahaminya perilaku konsumennya,
Tenaga penjual yang bekerja sama dengan perusahaan dapat memberikan kepuasan
pelanggan kunci harus melakukan lebih secara lebih baik kepada konsumennya.
dari sekedar mengunjungi ketika mereka Oleh sebab itu, peneliti memilih judul:
pikir pelanggan siap memesan. “PENGARUH HUBUNGAN
Perilaku konsumen sendiri PEMASARAN, KEPUASAN DAN
merupakan tindakan-tindakan individu NILAI YANG DIRASA TERHADAP
yang secara langsung terlibat dalam usaha LOYALITAS MEREK HONDA BRIO
memperoleh, menggunakan, dan DI SURABAYA”

Tabel 1.1

10 CITY CAR TERLARIS SEPANJANG TAHUN 2013

Sumber : www.gaikindo.or.id

LANDASAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS


Hubungan Pemasaran Stanton (2008 : 120) mengatakan bahwa
“Pemasaran adalah suatu sistem
2
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis media serta distribusi preferensi. Dengan
yang ditujukan untuk merencanakan dan berfokus pada pelanggan, produk, dan
menentukan harga, mempromosikan dan saluran yang menguntungkan, perusahaan
mendistribusikan barang atau jasa yang berharap mencapai pertumbuhan yang
dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada menguntungkan, menangkap bagian yang
pembeli yang ada maupun pembeli lebih besar dari pengeluaran setiap
potensial”. Pemasaran hubungan pelanggan dengan membangun loyalitas
(relationship marketing) atau pemasaran yang tinggi. Mereka memperkirakan nilai
relasi mempunyai tujuan membangun serta merancang penawaran pasar dan
hubungan jangka panjang yang saling harga untuk menciptakan keuntungan bagi
memuaskan dengan pihak-pihak yang pelanggan seumur hidup. Definisi menurut
memiliki kepentingan utama dalam rangka Kotler 2003, hubungan pemasaran
untuk mendapatkan serta mempertahankan mendukung suatu perusahaan untuk
preferensi dan kelangsungan bisnis menyediakan pelayanan kepada pelanggan
mereka [Christopher,et al., 1991; secara real time dan menjalin hubungan
McKenna, 1991; Gummeson, 1999 dalam dengan tiap pelanggan melalui
Kotler & Keller, 2012: 20]. Ada empat penggunaan informasi tentang pelanggan.
pihak yang memiliki kepentingan utama, Laudon dan Traver et al (2002) hubungan
yaitu: pelanggan, karyawan, mitra pemasaran menyimpan informasi
pemasaran (penyalur, pemasok, pelanggan dan merekam seluruh kontak
distributor, dealer, agen) dan anggota yang terjadi antara pelanggan dan
komunitas keuangan (pemegang saham, perusahaan, serta membuat profil
investor, analis). Pemasar harus pelanggan untuk staf perusahaan yang
menciptakan kemakmuran di antara semua memerlukan informasi tentang pelanggan
pemilik kepentingan ini dan tersebut. Pada intinya hubungan pelanggan
menyeimbangkan pengembalian ke semua adalah suatu cara untuk melakukan analisa
pihak yang berkepentingan. Untuk perilaku pelanggan jasa perusahaan. Dari
mengembangkan hubungan yang kuat, analisa ini akhirnya perusahaan bisa
perusahaan perlu memahami kebutuhan, mengambil cara bagaimana melayani
keinginan, tujuan serta kemampuan dan pelanggannya secara lebih personal
sumber daya mereka. Hasil akhir dari sehingga efeknya, pelanggan menjadi loyal
pemasaran hubungan adalah terbentuknya kepada perusahaan. Target utama
aset perusahaan yang unik yang disebut hubungan pelanggan memang bukan
dengan jaringan pemasaran (marketing customer satisfaction tetapi lebih kepada
network), yang terdiri dari perusahaan dan customer loyalty. Pelanggan tidak hanya
para stakeholder, pendukung (pelanggan, puas dalam sekali pemakaian produk atau
karyawan, pemasok, distributor, pengecer, jasa, tetapi juga akan selalu terus
dan sebagainya) yang dengannya menggunakannya.
perusahaan membangun hubungan bisnis
yang saling menguntungkan. Prinsip Kepuasan
operasinya sederhana saja: “Bangunlah Kotler (2004:10) yang menyatakan bahwa
suatu jaringan hubungan yang efektif kepuasan pelanggan yaitu tingkatan
dengan para stakeholder utama, dan profit dimana anggapan kinerja (perceived
akan mengikuti.” [Anderson, et al., 1994 performance) produk akan sesuai dengan
dalam Kotler & Keller, 2012: 20]. harapan seorang pelanggan. Bila kinerja
Perusahaan juga membentuk penawaran, produk jauh lebih rendah dibandingkan
jasa, dan pesan yang terpisah kepada harapan pelanggan, pembelinya tidak puas.
pelanggan individu (individual customers) Sebaliknya bila kinerja sesuai dengan
berdasarkan informasi mengenai transaksi harapan atau melebihi harapan,
di masa lalu, demografi, psikografis, pembelinya merasa puas atau merasa puas

3
atau merasa amat gembira. Seiring dengan keseluruhan kualitas atau keunggulan
pendapat diatas Purnomo (2003:195) suatu produk ataupun jasa layanan
mengartikan kepuasan pelanggan sebagai berkaitan dengan apa yang diharapkan
“Perbedaan antara harapan dan kinerja pelanggan dan kualitas yang dirasa bersifat
atau hasil yang diharapkan”, maksudnya obyektif karena ditentukan oleh pelanggan
bahwa kepuasan pelanggan tercipta jika (Durianto, dkk, 2001 : 96). Simamora
pelanggan merasakan output atau hasil (2001:78) menyatakan bahwa kualitas
pekerjaan sesuai dengan harapan, atau yang dirasa adalah persepsi pelanggan
bahkan melebihi harapan pelanggan. terhadap kualitas atau keunggulan suatu
Kepusaan pelanggan adalah rangkuman produk atau jasa layanan ditinjau dari
kondisi psikologis yang dihasilkan ketika fungsinya secara relatif dengan produk-
emosi yang mengelilingi harapan yang produk lain.
tidak cocok dilipat gandakan oleh
perasaan-perasaan yang terbentuk dalam Loyalitas Merek
pelanggan tentang pengalaman Menurut Rangkuty (2002 : 60), loyalitas
pengkonsumsian (Oliver dalam Peter dan merek adalah satu ukuran kesetiaan
Olson, 1996:157). Menurut Philip Kotler konsumen terhadap suatu merek.
dan Kevin Lane Keller yang dikutip dari Simamora dalam Kartono (2007 : 29),
buku Manajemen Pemasaran mengatakan menyatakan bahwa loyalitas merek adalah
bahwa Kepuasan Konsumen adalah ukuran kedekatan pelanggan pada sebuah
perasaan senang atau kecewa seseorang merek. Menurut Durianto dkk dalam
yang muncul setelah membandingkan Kartono (2007 : 126), loyalitas merek
kinerja (hasil) produk yang dipikirkan merupakan suatu ukuran keterkaitan
terhadap kinerja yang diharapkan pelanggan pada sebuah merek. Ukuran ini
(2007:177). Memuaskan kebutuhan mampu memberikan gambaran tentang
konsumen adalah keinginan setiap mungkin tidaknya seorang pelanggan
perusahaan. Selain faktor penting bagi beralih ke merek lain, terutama jika pada
kelangsungan hidup perusahaan, merek tersebut dihadapi adanya
memuaskan kebutuhan konsumen dapat perubahan, baik menyangkut harga
meningkatkan keunggulan dalam maupun atribut lainnya.
persaingan. Konsumen yang puas terhadap
produk dan jasa pelayanan cenderung
untuk membeli kembali produk dan Pengaruh Hubungan Pemasaran
menggunakan kembali jasa pada saat terhadap Loyalitas Merek
kebutuhan yang sama muncul kembali Untuk studi ini, metode survei yang
dikemudian hari. Hal ini berarti kepuasan digunakan. Survei adalah sumber yang
merupakan faktor kunci bagi konsumen lebih baik dari pengumpulan data primer
dalam melakukan pembelian ulang yang dalam pemasaran dan ilmu sosial berbeda
merupakan porsi terbesar dari volume dengan observasi dan eksperimen (Baker,
penjualan perusahaan. 2001). Menurut Robson (2002), survei
digunakan sesuai dengan desain cross-
Nilai yang Dirasa sectional, yaitu, pengumpulan informasi
Buchari Alma (2004: 237) mengemukakan dari setiap sampel yang diberikan dari
bahwa harga adalah apa yang dirasa oleh populasi hanya sekali. Data dikumpulkan
penjual, pembeli mampu membayar. dengan menggunakan satu set kuesioner
Kemudian harga ini ada yang bersifat tetap atau wawancara terstruktur dengan tujuan
dan ada pula yang dicapai dengan tawar- generalisasi dari sampel ke populasi untuk
menawar. menentukan sikap dan pendapat dan untuk
Nilai yang dirasa dapat didefinisikan membantu memahami dan memprediksi
sebagai persepsi pelanggan terhadap perilaku (Baker, 2001; Mokhlis, 2006).

4
H 1: Hubungan pemasaran mempunyai kinerja memenuhi harapan maka
pengaruh signifikan positif pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi
terhadap loyalitas merek harapan maka pelanggan akan amat puas

Pengaruh Kepuasan terhadap Loyalitas atau senang.Kunci untuk menghasikan


Merek kesetian pelanggan adalah memberikan
Pengertian secara umum mengenai nilai pelanggan yang tinggi.
kepuasan atau ketidakpuasan konsumen H 2: Kepuasan keseluruhan mempunyai
merupakan hasil dari adanya perbedaan- pengaruh signifikan positif
perbedaan antara harapan konsumen terhadap loyalitas merek.
dengan kinerja yang dirasakan oleh
konsumen tersebut.Dari beragam definisi Pengaruh Nilai yang Dirasa terhadap
kepuasan konsumen yang telah diteliti dan Loyalitas Merek
didefinisikan oleh para ahli pemasaran, Dengan kemajuan teknologi yang salah
dapat disimpulkan bahwa kepuasan satunya internet menjadi pendukung
konsumen merupakan suatu tanggapan komunikasi dunia maya yang dapat
perilaku konsumen berupa evaluasi purna mempermudah pelanggan untuk
beli terhadap suatu barang atau jasa yang mengakses berbagai informasi yang
dirasakannya (kinerja produk) bermanfaat, maka dapat menumbuhkan
dibandingkan dengan harapan konsumen. arti dari sebuah nilai pelanggan dan
Kepuasan konsumen ini sangat tergantung loyalitas pelanggan.
pada persepsi dan harapan konsumen itu Menurut Kotler (2005:103) nilai
sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelanggan adalah selisih nilai pelanggan
persepsi dan harapan konsumen ketika total dan biaya pelanggan total dimana
melakukan pembelian suatu barang atau nilai pelanggan total adalah sekumpulan
jasa adalah kebutuhan dan keinginan yang manfaat yang diharapkan oleh pelanggan
dirasakan oleh konsumen tersebut pada dari produk atau jasa tertentu dan biaya
saat melakukan pembelian suatu barang pelanggan total adalah sekumpulan biaya
atau jasa, pengalaman masa lalu ketika yang diharapkan oleh konsumen yang
mengkonsumsi barang atau jasa tersebut dikeluarkan untuk mengevaluasi,
serta pengalaman teman-teman yang telah mendapatkan, menggunakan dan
mengkonsumsi barang atau jasa tersebut membuang produk atau jasa. Nilai
dan periklanan. pelanggan atau customer perceived value
Didalam lingkungan yang kompetitif, yaitu persepsi pelanggan terhadap nilai
indikator yang dapat menunjukkan dimana perusahaan harus
kepuasan konsumen adalah apakah mempertimbangkan nilai dalam
konsumen tersebut akan membeli kembali mengembangkan produk dan jasanya
dan menggunakan produk tersebut diwaktu sehingga sesuai dengan apa yang
yang akan datang. Adapun beberapa diharapkan pelanggan (Vanessa, 2007:65).
pengertian kepuasan konsumen menurut Monroe dalam Vanessa (2007:65)
para peneliti adalah sebagai berikut : menyatakan bahwa nilai pelanggan adalah
Menurut kotler, Kepuasan adalah perasaan rasio antara keuntungan atau manfaat yang
senang atau kecewa seseorang yang dirasakan dengan pengorbanan yang
muncul setelah membandingkan antara dikeluarkan. Dimana keuntungan yang
persepsi atau kesan terhadap kinerja atau dirasakan adalah kombinasi dari atribut
hasil suatu produk dan harapan- fisik, atribut jasa dan teknik pendukung
harapannya. Jadi, kepuasan merupakan dalam pemanfaatan produk. Pengorbanan
fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja yang dikeluarkan adalah total biaya yang
dan harapan. Jika kinerja berada dibawah dikeluarkan konsumen termasuk biaya
harapan maka pelanggan tidak puas. Jika pembelian dan biaya tambahan (seperti

5
biaya pemesanan, transportasi, instalasi, jauh lebih besar apabila harus menarik
penanganan pesanan) serta biaya diluar pelanggan baru atau pelanggan yang sudah
pembelian (mengganti kerusakan, resiko meninggalkan perusahaan, daripada
kegagalan atau pelayanan yang buruk). mempertahankannya. Menurut Griffin
Buchari (2007:295) menyatakan bahwa (2007:31) definisi
nilai pelanggan ialah selisih antara total pelanggan (customer)memberikan
nilai tambah yang diperoleh konsumen pandangan yang penting untuk memahami
dibandingkan dengan total biaya yang mengapa perusahaan harus menciptakan
dikeluarkan. Menurut Hanny dalam dan memelihara pelanggan dan bukan
Vanessa (2007:65) Nilai adalah harga hanya menarik pembeli. Definisi itu
murah, apapun yang diinginkan dari suatu berasal dari kata custom, yang
produk, kualitas yang diterima konsumen didefinisikan sebagai “membuat sesuatu
atas biaya yang telah dikeluarkan dan apa menjadi kebiasaan atau biasa”. Pelanggan
yang diperoleh konsumen dari yang telah adalah seseorang yang menjadi terbiasa
mereka berikan. Nilai pelanggan adalah untuk membeli dari Anda. Kebiasaan itu
preferensi yang dirasakan oleh pelanggan terbentuk melalui pembelian dan interaksi
atas atribut produk, kinerja, dan yang sering selama periode waktu tertentu.
konsekuensi yang timbul dari pemakaian Tanap adanya track record hubungan yang
fasilitas untuk memenuhi sasaran dan kuat dan pembelian berulang, orang
maksudnya (A. B. Susanto dalam Vanessa, tersebut bukanlah pelanggan Anda, ia
2007:66). Menurut Gale (1994) dalam adalah pembeli. Pelanggan yang sejati
Alida (2007:74) nilai pelanggan adalah tumbuh seiring dengan waktu.
persepsi konsumen terhadap nilai atas H 3: Nilai yang dirasa mempunyai
kualitas yang ditawarkan relatif lebih pengaruh signifikan positif
tinggi dari pesaing akan mempengaruhi terhadap minat loyalitas merek.
tingkat loyalitas konsumen, semakin tinggi
persepsi nilai yang dirasakan oleh
pelanggan, maka semakin besar Kerangka Pemikiran
kemungkinan terjadinya hubungan Berdasarkan latar belakang, rumusan
(transaksi). Dan hubungan yang diinginkan masalah dan tujuan penelitian yang sudah
adalah hubungan yang bersifat jangka dibuat, maka alur kualitas hubungan yang
panjang, sebab usaha dan biaya yang akan diteliti dapat digambarkan melalui
dikeluarkan oleh perusahaan diyakini akan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Hubungan Pemasaran

Kepuasan Loyalitas Merek

Nilai yang Dirasa


Sumber: Maznah Wan Omar dan Mohd Noor Mohd Ali dan Anber Abraheem Shlash
Mohammad. Di olah
Gambar 1

Kerangka Penelitian Saat Ini

6
METODE PENELITIAN
Sampel dan Teknik Pengambilan mendistribusikan barang atau jasa yang
Sampel dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada
Pengambilan sampel merupakan suatu pembeli yang ada maupun pembeli
proses pemilihan dan penentuan jenis potensial. Hubungan pemasaran
sampel serta perhitungan besarnya sampel mendukung suatu perusahaan untuk
yang akan menjadi subyek atau obyek menyediakan pelayanan kepada pelanggan
penelitian. Untuk menentukan sampel secara real time dan menjalin hubungan
yang akan digunakan dalam penelitian, dengan tiap pelanggan melalui penggunaan
terdapat berbagai teknik sampling yang informasi tentang kepuasan pelanggan
digunakan. Penelitian ini menggunakan menggunakan produk atau jasa, dan akan
variabel loyalitas merek, hubungan selalu menggunakannya. Indikator yang
pemasaran, kepuasan keseluruhan dan nilai dipakai pada variabel ini adalah sebagai
yang dirasa. Teknik sampling yang berikut:
digunakan pada penelitian ini adalah non a) Kepercayaan terhadap Honda Brio
probability, judgement samping dan b) Ketergantungan pada Honda Brio
terdapat kriteria-kriteria tertentu pada c) Kepercayaan bahwa Honda Brio
responden. aman digunakan
Calon responden harus memiliki kriteria d) Kepercayaan bahwa hubungan
tertentu, adapun sampel dalam penelitian dengan produsen sangat jujur
ini adalah: e) Pemenuhan harapan
1. Pemilik dan pengguna Honda Brio
2. Usia minimal 19 tahun
(diasumsikan pemilik dan b. Kepuasan
pengguna Honda Brio di Surabaya) Kepuasan keseluruhan sebagai semua ciri-
3. Kuesioner disebar kepada ciri kepribadian yang digunakan untuk
responden pada Galay mall, Royal mengkarakterisasi seseorang berhubungan
Plaza, Ruko Manyar Indah, serta dengan merek, sebuah konsep dalam
beberapa tempat yang diketahui bidang pemasaran relasional. Hal ini
keberadaan Honda Brio membantu lebih memahami perkembangan
Sampel pada penelitian ini yang akan dan memelihara hubungan antara merek
diolah sebanyak 75 kuesioner, tetapi yang dan konsumen. Selain itu, menjelaskan
akan disebar dan dibagikan kepada bagaimana perilaku hubungan tersebut
responden sebanyak 100 dengan tujuan berdampak pada konsumen. Kepuasan
untuk menghindari sampel error. Jumlah keseluruhan bukan semata-mata sebagai
sampel untuk menghindari error adalah segi identitas merek, tetapi sebagai
minimal lima kali dari jumlah ítem konstruksi yang lebih luas. Ada maka
pertanyaan (Ferdinand, 2002 : 20). risiko menggabungkan beberapa aspek
identitas merek ke dalam membangun
Definisi Operasional Variabel kepuasan keseluruhan. Indikator yang
Definisi operasional dari variabel-variabel dipakai pada variabel ini adalah sebagai
yang digunakan dalam penelitian ini berikut:
adalah sebagai berikut: a) Memiliki jaringan servis yang baik
b) Menaruh rasa hormat kepada yang
1. Untuk variabel bebas menggunakan produk Honda Brio
a. Hubungan Pemasaran c) Suka pada citra merek produk
Pemasaran adalah suatu sistem Honda Brio
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis d) Percaya pada perusahaan produk
yang ditujukan untuk merencanakan dan Honda Brio
menentukan harga, mempromosikan dan

7
c. Nilai yang Dirasa berusia lebih dari 30 tahun yaitu sebanyak
Nilai yang dirasa dapat didefinisikan 22 orang dengan persentase sebesar
sebagai persepsi pelanggan terhadap 29,3%, yang ketiga yaitu pemilik dan
keseluruhan kualitas atau keunggulan pengguna Honda Brio di Surabaya yang
suatu produk ataupun jasa layanan berusia 17-21 tahun yaitu sebanyak 14
berkaitan dengan apa yang diharapkan orang dengan persentase sebesar 18,7%,
pelanggan dan kualitas yang dirasa bersifat yang keempat yaitu pemilik dan pengguna
obyektif karena ditentukan oleh pelanggan. Honda Brio di Surabaya yang berusia 26-
Nilai yang dirasa adalah persepsi 30 tahun yaitu sebanyak 10 orang dengan
pelanggan terhadap kualitas atau persentase sebesar 13,3%.
keunggulan suatu produk atau jasa layanan
ditinjau dari fungsinya secara relatif Dari gambaran distribusi frekuensi
dengan produk-produk lain. Indikator yang berdasarkan jenis kelamin responden dapat
dipakai pada variabel ini adalah sebagai dilihat bahwa responden yang
berikut: menggunakan Honda Brio di Surabaya,
Produk yang layak paling banyak adalah pemilik atau
a) Merek yang harganya cukup pengguna berjenis kelamin laki-laki yaitu
rasional sebanyak 46 orang dengan persentase
b) Merek ini menawarkan kualitas sebesar 61.3%. Sedangkan sisanya adalah
c) Merek ini adalah produk yang pengguna yang berjenis kelamin
masuk akal perempuan yaitu sebanyak 29 orang
dengan persentase sebesar 38.7%.
TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik Analisis Deskriptif frekuensi berdasarkan pendidikan
Analisis deskriptif merupakan analisa yang responden terlihat bahwa pemilik dan
dilakukan oleh seorang peneliti di pengguna Honda Brio di Surabaya, paling
lapangan yang berhubungan secara banyak adalah pemilik dan pengguna
langsung dengan responden yang diteliti. Honda Brio di Surabaya yang
Analisis ini berguna untuk pendidikannya sarjana yaitu sebanyak 52
menggambarkan hasil penelitian yang orang dengan persentase sebesar 69,3%,
berkaitan dengan responden penelitian yang kedua yaitu pemilik dan pengguna
dengan variabel yang diteliti. Honda Brio di Surabaya yang
Pada analisis deskriptif ini akan dijelaskan pendidikannya SMU sebanyak 21 orang
mengenai distribusi masing-masing dengan persentase sebesar 28,0%, yang
variabel yaitu variabel eksogen yang ketiga yaitu pemilik dan pengguna Honda
meliputi niat beli dan variabel endogen Brio di Surabaya yang pendidikannya
yang meliputi bintang iklan, citra merek pasca sarjana sebanyak 1 orang dengan
serta kesadaran merek. persentase sebesar 1,3%, yang keempat
yaitu pemilik dan pengguna Honda Brio di
Surabaya yang pendidikannya sebanyak 1
HASIL PENELITIAN DAN orang dengan persentase 1.
PEMBAHASAN
Karakteristik responden penelitian distribusi frekuensi responden berdasarkan
Responden berdasarkan usia terlihat bahwa pekerjaan pemilik dan pengguna Honda
responden paling banyak adalah pemilik Brio di Surabaya, yang pertama yaitu
dan pengguna Honda Brio di Surabaya sebagai wiraswasta sebanyak 25 orang
yang berusia 22-25 tahun yaitu sebanyak dengan persentase sebesar 33,3%, yang
29 orang dengan persentase sebesar kedua yaitu pelajar atau mahasiswa
38,7%, yang kedua yaitu pemilik dan sebanyak 25 orang dengan persentase
pengguna Honda Brio di Surabaya yang sebesar 33,3%, yang ketiga yaitu pegawai

8
swasta sebanyak 16 orang dengan responden terendah terdapat pada indikator
persentase sebesar 21,3%, yang keempat HP2 dengan rata-rata sebesar 3,35 dimana
yaitu sebagai pegawai negeri sebanyak 9 pernyataan HP2 “Saya sering
orang dengan persentase 12,0%. menggunakan Honda Brio saya”.

distribusi frekuensi responden berdasarkan Kepuasan


jangka waktu kepemilikan terlihat bahwa Tanggapan responden tertinggi untuk
paling lama 2-3 tahun adalah pemilik dan variabel Kepuasan terdapat pada indikator
pengguna Honda Brio di Surabaya K1 dengan rata-rata sebesar 3,56. Dimana
sebanyak 26 orang dengan persentase pernyataan K1 adalah “Layanan service
sebesar 34,7%, yang kedua dibawah 1 Honda brio baik”. Sedangkan tanggapan
tahun yaitu pemilik dan pengguna Honda responden terendah terdapat pada indikator
Brio di Surabaya sebanyak 23 orang K2 dengan rata-rata sebesar 3,36 dimana
dengan persentase sebesar 30,7%, yang pernyataan K2 adalah “Petugas service
ketiga yaitu 1 tahun pemilik dan pengguna Honda Brio menghormati pelanggan”.
Honda Brio di Surabaya sebanyak 19
orang dengan persentase sebesar 25,3%, Nilai yanng Dirasa
yang keempat yaitu lebih dari 4 tahun Tanggapan responden tertinggi untuk
pemilik dan pengguna Honda Brio di variabel Nilai yang Dirasa terdapat pada
Surabaya sebanyak 7 orang dengan indikator ND2 rata-rata sebesar 3,80.
persentase 9,3%. Dengan pernyataan ND2 “Harga Honda
Brio sesuai kualitasnya”. Sedangkan
tanggapan responden terendah terdapat
Analisis Deskriptif pada indikator ND4 dengan rata-rata
Analisis data secara deskriptif ini sebesar 3,49 dimana pernyataan ND4
menguraikan hasil analisis terhadap adalah “Honda Brio adalah merek yang
responden dengan menguraikan gambaran berkualitas”.
data tentang 80 responden berdasarkan
data dari kuesioner yang terkumpul dan Loyalitas Merek
dijelaskan mengenai distribusi masing- Tanggapan responden tertinggi untuk
masing variabel, yaitu variabel bebas atau variabel loyalitas merek terdapat pada
independen. Menurut Sugiyono (2008 : indikator LM1 dengan rata-rata sebesar
71) untuk mempermudah penilaian maka 3,28. Dimana pernyataan LM1 adalah
dapat dibuat kategori penilaian. “Saya bersedia membeli Honda brio di
Pengukuran variabel menggunakan ukuran masa yang akan datang”. Sedangkan
skala likert 1 sampai dengan 5. Nilai rata- tanggapan responden terendah terdapat
rata dapat dinilai berdasarkan interval pada indikator LM2 dengan rata-rata
kelas yang dicari melalui rumus sebagai sebesar 3,20 dimana pernyataan LM2
berikut: adalah “Saya akan tetap membeli Honda
brio di masa yang akan datang meskipun
IK = NT – NR = 5 – 1 = 0,8 fitur sama dengan produk lain”.
JK 5
Hasil Analisis dan Pembahasan
Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen
Hubungan Pemasaran
Hasil uji validitas yang dilakukan kepada
Tanggapan responden tertinggi untuk
100 responden Menurut Ghozali (2011 :
variabel hubungan pemasaran terdapat
42) uji validitas dilakukan dengan cara
pada indikator HP1 dengan rata-rata
mengkorelasi antara skor individu
sebesar 3,63. Dimana pernyataan HP1
masing-masing pernyataan dengan skor
adalah “Honda Brio dapat memenuhi
total dari variabel. Dengan tingkat
harapan saya”. Sedangkan tanggapan
9
signifikansi 0,05 maka variabel tersebut skala yang berbeda. Koefisien ini beragam
dinyatakan valid, Suatu item tidak valid antara 0 hingga 1 dan sebuah nilai 0,6 atau
jika nilai signifikasinya melebihi (α) nilai kurang secara umum mengidentifikasikan
alpha = 0,05 atau tidak terdapat korelasi keandalan konsistensi internal yang tidak
yang signifikan antara item pertanyaan memuaskan (Malhotra, 2009 : 310).
tersebut dengan skor total seluruh item Berikut adalah hasil uji reliabilitas yang
pertanyaan. Berikut adalah hasil uji dilakukan kepada 75 responden pengguna
validitas yang dilakukan kepada 75 Honda Brio di Surabaya yang meliputi
responden pemilik Honda Brio di variable hubungan pemasaran (HP),
Surabaya yang meliputi variabel hubungan kepuasan (K), nilai yang dirasa (ND), dan
pemasaran (HP), kepuasan (K), nilai yang loyalitas merek (LM).
dirasa (ND), dan loyalitas merek (LM).
item pernyataan pada kuesioner HP1 Analisis Statistik
Sampai LM3 dinyatakan valid, karena nilai Dalam penelitian ini analisis statistik yang
signifikansi pada level 0,000 yang lebih digunakan adalah regresi linier berganda
kecil dari batas signifikansi yaitu 0,050. (Multiple Regression Analyse) dengan
Uji reliabilitas hanya dapat menggunakan SPSS 16.0 for windows.
dilakukan pada kuesioner yang telah valid. Analisis yang dilakukan adalah :
Uji reliabilitas yang digunakan adalah One Uji Regresi Linier Berganda
Shot atau pengukuran sekali saja dengan Dari data kuesioner yang telah
alat uji statistik Cronbach Alpha (α). ditabulasikan dan dilakukan analisa
Pengukuran ini hanya sekali, kemudian menggunakan regresi linier berganda
hasilnya dibandingkan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for
pertanyaan/pernyataan lain atau dengan windows yang ditunjukkan oleh Tabel 2
mengukur korelasi antar jawaban sebagai berikut :
pertanyaan/pernyataan. Koefisien alfa Bentuk umum persamaan regresi linier
(Cronbach Alpha) merupakan rata-rata berganda dapat dirumuskan sebagai
seluruh koefisien paruh bagian (split-half) berikut :
yang berasal dari cara pembagian item- Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e
Tabel 2
HASIL PERHITUNGAN PERSAMAAN REGRESI

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Correlations
Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part
1(Constant) 1.190 1.226 .970 .335
TOT_HP .161 .101 .204 1.597 .115 .536 .186 .146
TOT_K .155 .105 .198 1.479 .144 .548 .173 .135
TOT_ND .282 .109 .328 2.582 .012 .583 .293 .235
Sumber : hasil output SPSS 16.0 for window

Setelah ditunjukkan melalui Tabel 2, dapat LM = 1,190 + 0,161 HP + 0,155 K +


diformulasikan sebagai berikut: 0,182 ND +1,39491

10
Berdasarkan diketahui bahwa persamaan variabel nilai yang dirasa meningkat
di atas diartikan secara individu sebagai sebesar satu-satuan skor maka akan
berikut: meningkatkan loyalitas merek sebesar
a. Pada persaman di atas nilai konstanta 0,182 dengan asumsi varibel lain
adalah -0,060 yang menunjukkan konstan.
besarnya pengaruh kesemua variabel
bebas terhadap variabel terikat, Uji Simultan (Uji F)
apabila variabel bebas = 0 maka Uji F digunakan untuk mengetahui
penurunan variabel terikat sebesar signifikansi pengaruh variabel bebas
0,060. terhadap variabel terikat secara simultan.
b. Nilai koefisien regresi dari variabel Dalam hal ini perhitungannya di bantu
hubungan pemasaran (X1) sebesar oleh program SPSS 16.0 for windows.
0,161. Hal ini mengandung arti jika Hasilnya adalah sebagai berikut:
nilai variabel hubungan pemasaran Merumuskan hipotesa awal (Ho) dan
meningkat sebesar satu-satuan skor hipotesa alternatif (H1) :
maka akan menurunkan loyalitas H0 : β 1 = β 2 = β 3 = 0
merek sebesar 0,161 dengan asumsi Secara simultan variabel bebas terdiri dari
variabel lain konstan. variable hubungan pemasaran (HP),
c. Nilai koefisien regresi dari variabel kepuasan (K), nilai yang dirasa (ND), tidak
kepuasan (X2) sebesar 0,155. Hal ini memiliki pengaruh terhadap loyalias
mengandung arti jika nilai variabel merek Honda Brio di Surabaya.
kepuasan meningkat sebesar satu- H1 : β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ 0
satuan skor maka akan meningkatkan Secara simultan variabel bebas yang terdiri
loyalitas sebesar 0,155 dengan asumsi dari hubungan pemasaran (HP), kepuasan
varibel lain konstan. (K) dan nilai yang dirasa (ND) memiliki
d. Nilai koefisien regresi dari variabel pengaruh yang signifikan terhadap
nilai yang dirasa (X3) sebesar 0,182. loyalitas merek Honda Brio di Surabaya.
Hal ini mengandung arti jika nilai
Tabel 3
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square
Estimate
1 .640a .409 .385 1.394941
Dapat dilihat nilai R sebesar 0,640 yaitu sebesar 0,409 atau 59,1 persen
yang menunjukkan besarnya korelasi membuktikan bahwa faktor pemasaran,
antara faktor hubungan dengan faktor kepuasan dan nilai yang dirasa dapat
loyalitas merek. Nilai koefisien menjelaskan variable pada loyalitas merek.
determinasi simultan (R squared) yaitu

TABEL 4
HASIL ANALISIS UJI SIMULTAN (UJI F)
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 95,796 3 31,932 16,411 .000a
Residual 138,150 71 1,946
Total 233,497 74

Sumber : hasil output SPSS 19.0 for windows

11
Dari Tabel 4 hubungan antara pengaruh b. H1 : βi ≠ 0
hubungan pemasaran (HP), kepuasan (K), Dimana variabel independen/bebas
nilai yang dirasa (ND) berpengaruh (hubungan pemasaran (HP), kepuasan (K),
terhadap loyalitas merek memiliki nilai nilai yang dirasa (ND)) secara parsial
sig. 0,000 < 0,050 yang artinya H0 ditolak mempunyai pengaruh yang signifikan
atau H1 diterima yang berarti bahwa secara terhadap variabel terikat (loyalitas merek).
simultan variabel hubungan pemasaran Yang artinya variabel hubungan
(HP), kepuasan (K), nilai yang dirasa (ND) pemasaran (HP), kepuasan (K), nilai yang
berpengaruh signifikan terhadap variable dirasa (ND) secara parsial mempunyai
loyalitas merek. pengaruh signifikan terhadap variabel
loyalias merek pada pemilik dan pengguna
Uji Parsial (Uji t) Honda Brio di Surabaya.
Uji t digunakan untuk menguji apakah Berdasarkan tabel 4.12, terdapat tiga
secara parsial variabel bebas yaitu variabel bebas yang dimasukkan ke dalam
hubungan pemasaran (HP), kepuasan (K), model regresi dan terdapat nilai
nilai yang dirasa (ND) secara signifikan signifikansi masing-masing variabel. Batas
mempengaruhi variabel terikat yaitu signifikansi merupakan nilai batas suatu
loyalitas merek. variabel bebas dinyatakan berpengaruh
1. Merumuskan hipotesa awal (Ho) dan secara signifikan atau berpengaruh tidak
hipotesa alternatif (H1) : signifikan terhadap variabel terikat.
a. H0 : βi = 0 Apabila nilai signifikansi variabel
Dimana variabel independen/bebas hubungan pemasaran (HP), kepuasan (K),
(hubungan pemasaran, kepuasan, nilai nilai yang dirasa (ND) di atas 0,050 maka
yang dirasa) secara parsial mempunyai variabel tersebut dinyatakan tidak
pengaruh yang tidak signifikan terhadap berpengaruh signifikan. Apabila nilai
variabel terikat (loyalitas merek). Yang signifikansi variabel hubungan pemasaran
artinya variabel hubungan pemasaran (HP), kepuasan (K), nilai yang dirasa (ND)
(HP), kepuasan (K), nilai yang dirasa (ND) dibawah 0,050 maka variabel tersebut
secara parsial mempunyai pengaruh tidak dinyatakan berpengaruh signifikan
signifikan terhadap variabel loyalitas terhadap variabel loyalitas merek.
merek pada pemilik dan pengguna Honda
Brio di Surabaya.

Tabel 5
RINGKASAN HASIL UJI T DAN KOEFISIEN DETERMINASI PARSIAL
Batas
No Variabel Sig. Ho H1
Sig.
Hubungan
1 0,115 Ho diterima H1 ditolak
Pemasaran
0,050
2 Kepuasan 0,144 Ho diterima H1 ditolak
3 Nilai yang Dirasa 0,012 Ho ditolak H1 diterima
Sumber : Data hasil output SPSS 16.0 for windows, diolah

12
Hasil perhitungan uji t berupa tingkat loyalitas merek Honda Brio
signifikansi dan kontribusi pada di Surabaya
masing-masing variabel bebas Hasil uji t yang telah dilakukan oleh
terhadap variabel terikat yang peneliti, menyatakan bahwa
terdapat pada Tabel 4.12 dapat hubungan pemasaran secara parsial
diuraikan sebagai berkut : tidak berpengaruh secara signifikan
1. Uji t untuk variabel Hubungan terhadap loyalilitas merek Honda
Pemasaran Brio di Surabaya, karena nilai
Variabel hubungan pemasaran signifikansi Hubungan pemasaran
mendapatkan nilai signifikansi terhadap loyalitas merek Honda brio
sebesar 0,115 maka dapat lebih dari 0,05, yaitu sebesar 0,115.
disimpulkan variabel hubungan Berdasarkan hasil koefisien
pemasaran secara parsial determinasi parsial, pengaruh
berpengaruh tidak signifikan variabel hubungan pemasaran
terhadap loyalitas merek terhadap loyalitas merek
pemilik dan pengguna Honda mendapatkan nilai kontribusi sebesar
Brio di Surabaya. 3,45%. Koefisien regresi dari
2. Uji t untuk variabel Kepuasan hubungan pemasaran terhadap
Variabel kepuasan loyalitas merek sebesar 0,161 yang
mendapatkan nilai signifikansi berarti jika variabel hubungan
sebesar 0,144 maka dapat pemasaran mengalami peningkatan
disimpulkan bahwa variabel sebesar satu satuan maka akan
kepuasan secara parsial mengakibatkan kenaikan pada
berpengaruh tidak signifikan variabel hubungan pemasaran
terhadap loyalitas merek sebesar 0,161 dengan asumsi
pemilik dan pengguna Honda variabel independen lainnya konstan.
Brio di Surabaya. Sebaliknya jika variabel hubungan
3. Uji t untuk variabel Nilai yang pemasaran mengalami penurunan
Dirasa sebesar satu satuan maka akan terjadi
Variabel nilai yang dirasa penurunan pada variabel loyalitas
mendapatkan nilai signifikansi merek sebesar 0,161 dengan asumsi
sebesar 0,012 maka dapat variabel independen lainnya konstan.
disimpulkan variabel nilai yang Berdasarkan analisis deskriptif nilai
dirasa secara parsial mean yang didapat oleh variabel
berpengaruh signifikan hubungan pemasaran sebesar 3,5
terhadap loyalitas pemilik dan atau berada pada rentang interval
pengguna Honda Brio di 3,40 < x ≤ 4,20, yang dapat
Surabaya. disimpulkan bahwa mayoritas
responden “Setuju” bahwa hubungan
pemasaran dapat memberikan kesan
PEMBAHASAN baik pada produk Honda Brio
Berdasarkan hasil analisis data dan dibenak konsumen. Dalam hal ini
pengujian hipotesis di atas, dapat konsumen sering menggunakan
disimpulkan sebagai berikut: Honda Brio dalam aktivitas sehari-
4.3.1 Pengaruh hubungan hari, namun mereka cenderung tidak
pemasaran terhadap akan merekomendasikan kepada

13
orang lain karena masih banyak Berdasarkan analisis deskriptif nilai
produk merek lain yang hargaya mean yang didapat oleh variabel
lebih murah dan lebih kompetitif. kepuasan sebesar 3,48 atau berada
Hasil penelitian ini berbeda dengan pada rentang interval 3,40 < x ≤ 4,20,
hasil penelitian terdahulu yang yang dapat disimpulkan bahwa Sikap
dilakukan oleh Maznah Wan Omar responden “SETUJU” dalam
dan Mohd Noor Mohd Ali dengan kepuasan terhadap Honda Brio.
judul “Brand Loyalty and Dalam hal kepuasan responden
Relationship Marketing in Islamic setuju akan pelayanan servis yang
Banking System”, yang menyatakan dilakukan Honda cukup memuaskan
bahwa variabel hubungan pemasaran namun tidak berarti loyal terhadap
tidak berpengaruh secara signifikan Honda brio, karena servis yang
terhadap loyalitas nasabah bank di diberikan Honda Brio terutama
jordania. petugas servis kurang memberikan
introduce. Hasil penelitian ini
4.3.2 Kepuasan terhadap loyalias berbeda dengan hasil penelitian
merek Honda Brio di terdahulu yang dilakukan oleh
Surabaya Maznah Wan Omar dan Mohd Noor
Hasil uji t yang telah dilakukan oleh Mohd Ali, dengan judul “Brand
peneliti, menyatakan bahwa Loyalty and Relationship Marketing
kepuasan secara parsial tidak in Islamic Banking System”, yang
berpengaruh secara signifikan menyatakan bahwa variabel
terhadap loyalitas merek Honda Brio kepuasan tidak berpengaruh secara
di Surabaya, karena nilai signifikansi signifikan terhadap loyalitas nasabah
kepuasan terhadap loyalitas merek bank di jordania.
kurang dari 0,05, yaitu sebesar 0,144.
Berdasarkan hasil koefisien 4.3.3 Pengaruh nilai yang dirasa
determinasi parsial, pengaruh terhadap loyalitas merek
variabel kepuasan terhadap loyalitas Honda Brio di Surabaya
merek mendapatkan nilai kontribusi Hasil uji t yang telah dilakukan oleh
sebesar 2,99%. Koefisien regresi dari peneliti, menyatakan bahwa Nilai
kepuasan terhadap loyalitas merek yand dirasa secara parsial
sebesar 0,155 yang berarti jika berpengaruh signifikan terhadap
variabel kepuasan mengalami loyalitas merek responden Honda
peningkatan sebesar satu satuan Brio di Surabaya, karena nilai
maka akan mengakibatkan kenaikan signifikansi Nilai yang dirasa
pada variabel loyalitas merek sebesar terhadap loyalitas merek kurang dari
0,155 dengan asumsi variabel 0,05, yaitu sebesar 0,012.
independen lainnya konstan. Berdasarkan hasil koefisien
Sebaliknya jika variabel kepuasan determinasi parsial, pengaruh
mengalami penurunan sebesar satu variabel Nilai yang dirasa terhadap
satuan maka akan terjadi penurunan loyalitas merek mendapatkan nilai
pada variabel loyalitas merek sebesar kontribusi sebesar 8,58%. Koefisien
0,155 dengan asumsi variabel regresi dari Nilai yang dirasa
independen lainnya konstan. terhadap loyalitas merek sebesar
0,282 yang berarti jika variabel Nilai

14
yang dirasa mengalami peningkatan memiliki nilai signifikansi 0,000 atau
sebesar satu satuan maka akan < 0,05. Berdasarkan koefisien
mengakibatkan kenaikan pada determinasi simultan, dapat
variabel loyalitas merek sebesar dijelaskan pula bahwa variabel
0,282 dengan asumsi variabel Hubungan Pemasaran, Kepuasan,
independen lainnya konstan. dan Nilai yang dirasa mempengaruhi
Sebaliknya jika variabel Nilai yang Loyalitas merek sebesar 0,409 atau
dirasa mengalami penurunan sebesar 40,9%, sedangkan sisanya
satu satuan maka akan terjadi dipengaruhi oleh variabel lain diluar
penurunan pada variabel loyalitas variabel independen dalam penelitian
merek sebesar 0,282 dengan asumsi ini. Hal tersebut dapat disimpulkan
variabel independen lainnya konstan. bahwa kemampuan responden dalam
Berdasarkan analisis deskriptif nilai mengingat atau mengenal merek,
mean yang didapat oleh variabel perasaan responden tentang suka atau
Nilai yang dirasa sebesar 3,62 atau tidak terhadap suatu merek, dan
berada pada rentang interval 3,40 < x penilaian responden berdasarkan
≤ 4,20, yang dapat disimpulkan nilai yang ditawarkan oleh suatu
bahwa mayoritas responden merasa merek, menjadi bahan pertimbangan
“SETUJU” terhadap nilai yang bisa responden sebelum melakukan
didapatkan dari Honda Brio, perilaku pembelian.
berdasarkan apa yang telah Signifikan artinya meyakinkan atau
responden berikan untuk Honda berarti, dalam penelitian
Brio. Hasil penelitian ini sama mengandung arti bahwa hipotesis
dengan hasil penelitian terdahulu yang telah terbukti pada sampel
yang dilakukan oleh Anber dapat diberlakukan pada populasi.
Abraheem Shlash Mohammad Jika tidak signifikan berarti
dengan judul “The Effect of Brand kesimpulan pada sampel tidak
Trust and Perceived Value in berlaku pada populasi (tidak dapat
Building Brand Loyalty”, yang digeneralisasi). Tingkat signifikansi
menyatakan bahwa variabel Nilai 5% atau 0,05 artinya kita mengambil
yang dirasa berpengaruh positif resiko salah dalam mengambil
signifikan terhadap Loyalitas Merek, keputusan untuk menolak hipotesis
bahkan pengaruhnya cukup baik. yang benar ebanyak-banyaknya 5%
dan benar dalam mengambil
4.3.4 Pengaruh hubungan keputusan sedikitnya 95% (tingkat
pemasaran, kepuasan dan kepercayaan). Atau dengan kata lain
nilai yang dirasa terhadap kita percaya bahwa 95% dari
loyalitas merek Honda Brio keputusan untuk menolak hipotesa
di Surabaya yang salah adalah benar. Ukuran
Hasil uji F yang telah dilakukan oleh 0,05 atau 0,01 adalah ukuran yang
peneliti pada variabel Hubungan umum sering digunakan dalam
Pemasaran, Kepuasan, dan Nilai penelitian.
yang dirasa, dapat dijelaskan bahwa Dalam penelitian Honda Brio terjadi
ketiga variabel independen tersebut tidak signifikan karena mulai banyak
secara simultan berpengaruh produk-produk pesaing yang
terhadap Loyalitas merek, karena mengeluarkan produk yang harga

15
dibawah Honda brio serta keterbatasan. Berikut adalah
kualitasnya juga lebih baik dan keterbatasan dalam penelitian ini:
mumpuni sepertinya halnya Nissan, 1. 3 mal besar tidak tercapai karena
Toyota. untuk menyebar kuisioner di
Dibanding penelitian terdahulu yang Tunjungan Plaza tidak
menggunakan objek bank maka diperbolehkan karena dilarang
hasilnya signifikan. Hal ini oleh pihak keamanan mall.
disebabkan karena bank merupakan 2. Pemilik Honda Brio tidak
investasi jangka panjang, sedangkan sebagus dan sebanyak mobil
mobil berupa barang yang nilainya merek lain seperti Toyota,
setiap tahun akan terus berkurang. sehingga responden juga
KESIMPULAN, terbatas.
KETERBATASAN DAN SARAN 3. Responden tidak bersedia
Berdasarkan hasil analisis mengisi kuesioner sambil di
dari pembahasan yang dilakukan wawancara serta mengingat
pada bab sebelumnya, maka waktu pengisian kuesioner
kesimpulan yang diperoleh dari sangat terbatas oleh waktu.
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel hubungan 1.2 Saran
pemasaran tidak berpengaruh Berdasarkan hasil analisis penelitian
secara parsial terhadap yang telah disimpulkan, maka
loyalitas merek pemilik dan peneliti dapat memberikan saran-
pengguna Honda Brio di saran yang dapat bermanfaat bagi
Surabaya. pihak-pihak terkait :
2. Variabel kepuasan tidak 1. Bagi perusahaan Honda
berpengaruh secara parsial a. Pada variabel hubungan
terhadap loyalitas merek pemasaran indikator HP2
pemilik dan pengguna Honda mempunyai nilai mean terendah
Brio di Surabaya. dengan pernyataan “Saya sering
3. Variabel nilai yang dirasa menggunakan Honda Brio saya”.
berpengaruh secara parsial Artinya, perusahaan perlu
loyalitas merek pemilik dan melakukan sosialisasi mengenai
pengguna Honda Brio di nyaman dan amannya
Surabaya. menggunakan Honda Brio
4. Variabel hubungan terutama untuk kalangan anak
pemasaran, kepuasan dan muda.
nilai yang dirasa secara b. Pada variabel kepuasan indikator
simultan berpengaruh K2 mempunyai nilai mean
signifikan terhadap niat beli terendah dengan pernyataan
pemilik dan pengguna Honda “Petugas service Honda Brio
Brio di Surabaya. menghormati pelanggan”.
Artinya, bahwa perusahaan
1.1 Keterbatasan Penelitian Honda perlu member arahan
Berdasarkan penelitian yang pada mekanik atau resepsionis di
sudah dilakukan, terdapat beberapa layanan servis agar memberikan
apresiasi kepada pemilik brio

16
ang akan melakuka melakukan peneliti selanjutnya untuk tidak
servis. hanya menggunakan sampel
c. Pada variabel loyalitas merek segmen yang dipakai adalah
yang notabene dari semua pemilik dan pengguna Honda
pernyataan berhubungan dengan Brio di Surabaya di Surabaya,
loyalitas maka perusahaan melainkan disarankan untuk
Honda hendaknya perlu diluar Surabaya.
melakukan iklan yang lebih Menambahkan atau memperbaiki
menarik minat calon konsumen, instrumen penelitian, bisa dengan
adapun konsumen lama agar cara menambah jumlah indikator
tetap loyal perlu diadakan item pertanyaan dan menambah
semacam : iklan, sms sebagai jumlah variabel.
reminder, bonus dan lain-lain.
2. Bagi peneliti selanjutnya
a. Untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik maka disarankan

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Lau dan Lee, 1999. “The Effect of
Penelitian Suatu Pendekatan Brand Trust and Perceived
Praktek. Edisi Lima. Value in Building Brand
Yogyakarta : Rineka Cipta. Loyalty”. International
Aritonang, Lerbin. 2005. Kepuasan Research Journal of Finance
Pelanggan Pengukuran dan and Economics Edisi 85
Penganalisaan dengan SPSS.
Jakarta : PT. Gramedia Mohammad, Anber Abraheem
Pustaka Utama. Shlash. 2012. “The Effect of
Alma, Buchari. 2004. Manajemen Brand Trust and Perceived
Pemasaran Dan Pemasaran Value in Building Brand
Jasa. Edisi revisi. Cetakan Loyalty”. International
kelima. Penerbit : Alfabeta, Research Journal of Finance
Bandung. and Economics Edisi 85
Holverson dan Revaz , 2006. “Brand Margono. 2010. Metodologi
Loyalty and Relationship Penelitian Pendidikan.
Marketing in Islamic Banking Jakarta: Rineka Cipta.
System”. Canadian Social Moorman. 1992. “The Effect of
Science Volume 6. Brand Trust and Perceived
Irawan, Handi. 2002. Prinsip-Prinsip Value in Building Brand
Kepuasan Pelanggan. Jakarta Loyalty”. International
: Gramedia Research Journal of Finance
and Economics Edisi 85
Kotler,Phillip. 2003 Manajemen Mudrajat, Kuncoro. 2003. Metode
Pemasaran. Prenhalindo : Riset Untuk Bisnis dan
Jakarta Ekonomi. Jakarta: Erlangga

17
Omar, Maznah Wan dan Ali, Mohd Noor Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011.
Mohd. 2010. “Brand Loyalty and Metode Penelitian Pendidikan.
Relationship Marketing in Islamic Bandung: Remaja Rosdakarya.
Banking System”. Canadian Social Swastha, Basu dan Handoko, T. Hani.
Science Volume 6. 2000. Manajemen Pemasaran,
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Analisis Pengaruh Konsumen.
Bandung: Tarsito. Edisi Pertama. Yogyakarta :
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Liberty.\
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

18

Вам также может понравиться