Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
b. Metode Strip
IV. INTERPRETASI
Foto udara bertampalan WYO-6-A dan WYO-6-B memiliki arah jalur
terbang dari tenggara ke barat laut. Foto udara bertampalan ini mempunyai dua
satuan morfologi, yaitu satuan dataran aluvial dan satuan perbukitan struktural.
Satuan Dataran Aluvial
Ditunjukkan oleh rona scrabbled (tidak teratur), pada daerah ini
terdapat sungai dan daerahnya subur. Potensi yang didapat dari daerah ini
ialah daerah pertanian. Selain itu, daerah ini juga dapat dimanfaatkan
sebagai daerah permukiman.
Satuan dataran aluvial ini memiliki luas 30,475 km2 dari luas
keseluruhan 72,75 km2.
Satuan Perbukitan Struktural
Ditunjukkan oleh adanya perbukitan antiklin. Stadiadaerah yang
ditunjukkan melalui foto udara ini adalah stadia dewasa menuju tua.
Satuan Perbukitan struktural ini mempunyai luas 45 km 2 dari luas
keseluruhan 72,75 km2.
V. HASIL PERHITUNGAN
a. Metode Bujur Sangkar
Diketahui :
penyebut skala foto udara = 50.000
penyebut skala petak = 1 cm
unit area = 1cm2
petak penyebut skala fotoudara 2 unit area
Rumus : A =
penyebut skala petak
2
180 50.000 2 1
I. Luas =
1 2
= 4,5 X 1011 cm 2
= 45 km 2
111 50.000 2 1
II. Luas =
1 2
= 2,775 X 1011 cm 2
= 27,75 km 2
Luas keseluruhan 72,75 km 2
b. Metode Strip
Diketahui :
penyebut skala foto udara = 50.000
penyebut skala petak = 1 cm
unit area = 1cm2
I. Luas =
180,3 50.000 2
2
1
= 4,5075 X 1011 cm 2
= 45,075 km 2
II. Luas =
121,9 50.000 2
2
1
= 3,0475 X 1011 cm 2
= 30,475 km 2
Luas keseluruhan 75,55 km 2
c. Metode Planimeter Mekanik
Diketahui :
penyebut skala foto udara (m) = 50.000
penyebut skala petak (n) = 1000 m
unit area = 10 m2
2
m
Rumus : A = Pak Paw unit area
n
2
50000
I. Luas = 1819 0 10m 2
1000
= 45,475 km 2
2
50000
II. Luas = 1051 0 10m
2
1000
= 27,425 km 2
Luas keseluruhan 72,9 km 2
d. Luas daerah tampalan
Jadi, luas daerah tampalan, yaitu =
21,8 13,7 50.000 2
2
1
= 7,4665 X 1011 cm2
= 74,665 km2.
VI. KESIMPULAN
Hasil pengukuran luas daerah bertampalan pada foto udara WYO-6-A
dan WYO-6-B, dengan tiga metode, yaitu :
i. Metode bujur sangkar
Luas total = Luas I + luas II
= 72,75 km 2
ii. Metode strip
Luas total = Luas I + luas II
= 75,55 km 2
iii. Metode planimeter mekanik
Luas total = Luas I + luas II
= 74,665 km2.
Jika ditinju dari hasil pengukuran dengan ketiga metode di atas terdapat
perbedaan. Perbedaan tersebut terletak pada hasil yang diperoleh. Untuk metode
strip dan planimeter, hasil yang diperoleh tidak terlalu berbeda, sedangkan untuk
metode bujur sangkar sedikit berbeda. Hal ini disebabkan pengambilan daerah
take and give tidak seimbang, sehingga keakuratan datapun juga berbeda.
Pengukuran luas yang paling akurat dengan menggumnakan metode
planimeter, jika penggunaan alat planimeter, pembacaan nonius dan
penghitungan dengan rumus dilakukn dengan teliti, maka data yng diperoleh
juga memiliki keakuratan data yang tinggi pula. Saat ini tealh ditemukan alat
planimeter digital yang mempunyai keakuratan data yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Soetoto, Ir, 2001, Fotogrametri Untuk Geologi, Universitas Gadjah Mada,