Вы находитесь на странице: 1из 10

Vol. 3, No.

2, Juli – Desember 2019

https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/edureligia

DESAIN KURIKULUM PROGRAM TAHFIDZUL QUR’AN


BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Hefniy 1; Raudatul Jannah 2


Universitas Nurul Jadid, Probolinggo

Info Artikel Abstract


Sejarah Artikel: This paper discusses the Curriculum Design of the Local Wisdom-
Diterima Juli 2019 based Tahfidzul Qur’an Program. The purpose of this study was
Disetujui Agustus 2019 to determine the curriculum planning of the Tahfidzul Qur'an
Dipublikasikan September
program at Ibnu Kathir Islamic Boarding School in Jember.
2019
Memorizing the Qur'an is one of the strategies in instilling
educational goals in Indonesia. The soul that is awakened in the
memory of the Qur'an will feel peaceful. And they are classified as
Keywords:
good human beings. How better, if humans continue to study,
Tahfidzul Qur’an,
understand, read and memorize them in order to practice them in
Curriculum Design,
Planning, Implementation,
everyday life. Therefore, the contents of the Qur'an are not in
Evaluation doubt in building human character. The Qur'an is a combination
of tahfidz and the Qur'an. The Qur'an is the word of God revealed
to the Prophet Muhammad, written in the Manuscripts, moved
regularly according to history, as well as readings including
worship as a guide in human life. " The Qur'an is the great and
holy book that Allah sent to us to meet all our needs, both physical
and spiritual. This research uses descriptive qualitative approach.
Data collection techniques using observation, interviews, and
documentation. The results of research on the curriculum of the
Tahfidzul Qur’an Program are based on local wisdom. 1).
Tahfidul Qu’ran program planning has 2 programs including:
regular and takhassus programs. 2). The implementation of the
curriculum for the tahfidzul Qur’an program at the Ibnu Katsir
boarding school for girls in Jember consists of 3 stages including:
daily implementation, monthly implementation, annual
implementation. 3). The evaluation of the curriculum of the
tahfidzul Qur’an program at Ibnu Katsir's Islamic boarding
school in Jember has 4 stages including: daily evaluation, monthly
evaluation, annual evaluation and evaluation of open or public
testing.

Korespondensi: ISSN 2549-4821


1
Universitas Nurul Jadid, Probolinggo E-ISSN 2579-5694
Email : raudatuljannah574@gmail.com

82
Hefniy, Raudatul Jannah / edureligia Vol. 3, No. 2, 2019

PENDAHULUAN Qur’an. Hingga akhir zaman, Al-Qur’an akan


tetap eksis dan para penghafal Al-Qur’an pun
Ilmu pendidikan yang berkarakter Islam yaitu
akan semakin bertambah dari waktu ke
ilmu pendidikan yang sejalan sesuai dengan
waktu. Semua itu tidak lepas dari kehendak
nilai-nilai luhur yang berisi ajaran-ajaran
Allah dan para penghafal Al-Qur’an pada
tentang kehidupan manusia yang bersumber
hakikatnya merupakan pilihan Allah yang
dalam Al-Qur’an dan sunnah (Nata, A.
memegang peranan sebagai penjaga dan
2009). Al-Qur’an merupakan kitab suci umat
pemeliharaan kemurnian Al-Qur’an (Irsyad,
Islam yang diwahyukan kepada Nabi
2016). Sebab, ketika memutuskan untuk
Muhammad saw Melalui malaikat jibril
menghafal Al-Qur’an maka dianggap sebagai
dengan cara hafalan. Begitu pula ketika Nabi
langkah cerdas.”Karena dengan menghafal
Muhammad saw. Mengajarkan Al-Qur’an
akan terbentuk karakter sukses, yaitu karakter
kepada para sahabat, bukan dengan tulisan,
mandiri, disiplin, kerja keras, ulet, tanggung
melainkan dengan hafalan, disamping
jawab, menghargai prestasi, berani
menyuruh para sahabat untuk
tantangan, gemar membaca dan patuh aturan
menuliskannya. Pada saat pun tidak
(Lukman Hakim Dan Ali Khosim., 2016).
mengalami kesulitan dalam menghafal Al-
Qur’an. Kemungkinan disebabkan oleh Menghafal Al-Qur’an merupakan suatu
keadaan bangsa Arab pada saat itu yang aktifitas yang sangat mulia dimata Allah swt,
mayoritas tidak mengenal baca tulis, sehingga menghafal Al-Qur’an sangat berbeda dengan
apa yang mereka pelajari direkam dalam menghafal kamus atau buku, dalam
pikiran. Akhirnya, tanpa disadari daya ingat menghafal Al- Qur’an harus benar tajwid dan
mereka menjadi sangat tinggi. fasih dalam melafalkanya. Jika penghafal Al-
Qur’an belum bisa membaca dan belum
Pondok pesantren merupakan salah satu
mengetahui tajwidnya maka akan susah
lembaga pendidikan yang mengadakan
dalam menghafal Al-Qur’an. Bahkan
pendidikan nonformal dalam bidang
mungkin ditengah majunya ilmu
keagamaan Islam (Faisol, 2017). Dalam
pengetahuan dan teknologi muncul upaya
menstranfer ilmu- ilmu dari ustadz ke peserta
pemalsuan dalam segala bentuk terhadap isi
didik atau santri, pondok pesantren memiliki
ataupun redaksi oleh orang kafir. Semua
dua program yaitu program madrasah
pemalsuan tersebut adalah salah satu upaya
diniyyah untuk pembelajaran kitab-kitab dan
menentang kebenaran Al-Qur’an. Salah satu
program TPQ untuk pembelajaran cara baca
upaya untuk menjaga kemurnian dan
Al-Qur’an yang benar dan fasih. Bahkan
keaslian Al-Qur’an yaitu dengan
dewasa ini, banyak pondok pesantren
menghafalnya. Dalam rangka untuk
ataupun madrasah yang menyelenggarakan
mensukseskan program Tahfidzul Qur’an di
program menghafal Al Qur’an (tahfidzul
pondok pesantren maupun madrasah,
Qur’an).
diperlukan pula sumber daya yang memenuhi
Al-Qur’an merupakan satu-satunya kitab suci untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan.
yang kemurniannya dijamin oleh Allah Dalam hal ini untuk menunjang pelaksanaan
hingga akhir zaman dan tidak akan program menghafal Al-Qur’an, agar sesuai
mengalami perubahan, penambahan tujuan Tahfidzul Qur’an, perlu adanya suatu
maupun kekurangan. Tidak ada satu huruf kegiatan manajemen. Manajemen yang
pun yang bergeser atau berubah dari dimaksud adalah terkait dalam bagaimana
tempatnya, serta tidak ada satu huruf atau lembaga merencanakan, melaksanakan,
kata yang mungkin dapat disisipkan di melakukan kegiatan evaluasi. Perencanaan
dalamnya. Mengenai hal ini, Allah program Tahfidzul Qur’an harus
berfirman: direncanakan dengan baik dan tepat,
sehingga santri yang sudah masuk program
‫وتمت كلمت ربك صدقا وعدال المبدل لكلمته وهو السميع‬ tahfidz bisa khatam 30 juz. Akan tetapi
‫( العلم‬QS.Al-An’am:115) berdasarkan pengalaman di Pondok
Artinya: “Telah sempurnalah kalimat Pesantren, banyak santri yang mengikuti
tuhanmu (Al-Qur’an) sebagai kalimat yang program Tahfidzul Qur’an tetapi tidak
benar dan adil. Tidak ada yang dapat khatam padahal mereka sekolah formal
mengubah- ubah kalimat –kalimat-Nya dan sudah lulus dan akhirnya mereka keluar dari
Dia-Lah Yang Maha Mendengar Lagi Maha pesantren untuk melanjutkan ke jenjang
Mengetahui” (QS. Al-An’am:115). selanjutnya. Karena santri yang keluar tidak
meneruskan di pondok pesantren akhirnya
Dengan demikian, sebagai konsekuensi logis hafalan santri yang sudah dihafalkan menjadi
Allah memberikan kemudahan kepada lupa atau sudah tidak terjaga lagi(Keswara,
orang-orang yang ingin menghafal Al- 2017) .

83
Hefniy, Raudatul Jannah / edureligia Vol. 3, No. 2, 2019

Berdasarkan penelitian dahulu Hasan Bisri Pondok Ibnu Katsir memiliki tujuh tenaga
(2016).“Pengelolaan Tahfidzul Quran Model pendidik yakni antara lain: Ustadzah Nur
Ponpes LKID Management Tahfidzul Quran Hayati, Ustadzah Yayuk, Ustadzah Devi,
Islamic Boarding School LKID Model”. Ustadzah Ifah, Ustadzah Suci dan Ustadzah
Perkembangan di pondok pesantren Betry. Jumlah mahasantri di pondok putri
Tahfidzul Qur’an memberikan berbagai sebanyak 78 mahasantri. Santri Pondok
macam model pengelolaan, sehingga pesantren Ibnu Katsir dengan program 3
lembaga kaderisasi Da’I dan imam masjid tahun hafal Al-Quran mayoritas terdiri dari
(LKID). Merupakan salah pondok pesantren mahasiswa, sehingga mereka disebut dengan
yang memiliki Praktik dengan baik dalam mahasantri. Bagi mahasantri diwajibkan
peyelenggaraan program tahfid. Didalam untuk berkuliah, baik di kampus IAIN
sebuah Program hafalan yang diterapkan di Jember atau diUIJ (Universitas Islam
Lembaga Kaderisasi Imam dan Da’I (LKiD) Jember). Guna mensukseskan program 2
yaitu menyelesaikan 30 juz dalam waktu 1 sampai 3 tahun menghafal Al-Quran,
tahun. Program dilanjutkan dengan terdapat beberapa kegiatan wajib dan
pembelajaran ilmu-ilmusyar’i seperti, ilmu kebijakan bagi mahasantri. Kegiatan tersebut
hadits, ilmu tajwid, mutun, aqidah serta seperti halaqah tahfidz saat subuh dan setelah
pengambilan sanad Al-Qur’an. Hingga tahun ashar untuk menambah dan menyetor
2015, lembaga Kaderisasi Imam dan Da’i hafalan, sedangkan pada malam hari,
telah meluluskan generasi penghafal Al- mahasantri diwajibkan untuk muroja’ah
Qur’an sekitar 450 hafidz. Lulusan tersebar di (mengulang kembali) hafalan. Kegiatan itu
seluruh Indonesia, bahkan sampai ke luar dirancang agar mahasantri yang sibuk dengan
negeri seperti Madinah, Mekkah, Yaman, kuliah, tetap Intens menghafal dan
Sudan, Malaysia dan Thailand. Para santri memperkuat hafalannya. Adapun kebijakan-
telah menyelesaikan hafalan 30 juz sesuai kebijakan yang berorientasi pada kelancaran
dengan target yang di tentukan dan proses hafalan tersebut, salah satunya adalah
mengupayakan mendalami praktik tersebut bagi mahasantri diwajibkan membawa Al-
Indra Keswara “PengelolaanPembelajaran Quran ke mana saja termasuk pergi kuliah
Tahfidzul Qur’an (Menghafal Al-Qur’an) Di dan diharapkan saat jam-jam senggang,
Pondok Pesantren Al Husain Magelang”. mereka membaca atau mengulang
Mampu mencetak para penghafal Al-Qur’an hafalannya.
yang mampu dibidangnya. Pondok Pesantren
Keunikan yang peneliti temui ketika
Al-Husain, terdapat salah suatu keunikan
merumuskan penelitian ini, pondok
yang penulis temui, seorang penghafal Al-
pesantren Ibnu Katsir Putri Jember
Qur’an biasanya dilaksanakan oleh para
merupakan pondok menghafal Al-Qur’an
remaja atau orang dewasa, bahkan tidak
untuk para mahasiswa yang kuliah di 2
jarang juga yang menghafalnya ketika mereka
tempat yang mempunyai 2 atau 3 program
sudah lanjut usia. Di Pondok Pesantren Al-
mengafal. Berdasarkan pemaparan peneliti
Husain santri yang menghafal Al-Qur’an
tertarik untuk meneliti bagaimana
tidak hanya santri remaja saja, bahkan
manajemen kurikulum yang dijalankan oleh
banyak anak-anak yang ber usia 6-11 tahun
pondok pesantren Ibnu Katsir di mana setiap
sudah menghafalkan Al-Qur’an. Menghafal
tahapnya yang meliputi tahap: perencanaan,
Al- Qur’an bagi santri remaja dan dewasa
pelaksanaan dan evaluasi.
mungkin hal yang biasa, tetapi untuk anak-
anak menghafal Al-Qur’an merupakan hal PEMBAHASAN
yang luar biasa karena diusia mereka yang
masih sangat muda, dimana usia tersebut Perencaaan Kurikulum
adalah masa-masa bermain bagi anak-anak. Perencanaan kurikulum merupakan bagian
Tetapi mereka harus menghafal Al- Qur’an dari upaya perwujudan sebuah ide-ide
dan mengingatnya. Banyaknya hafidz yang tentang pengembangan kurikulum.
telah dicetak oleh Pondok Pesantren Al- Perencanaan memegang peranan penting
Husain menjadikan program Tahfidzul terhadap optimalisasi hasil dari sebuah proses
Qur’an menjadi program unggulan (Keswara, pengembangan kurikulum. Apabila
2017). perencanaannya baik maka baik pula
Pondok Pesantren Ibnu Katsir merupakan Dalam membuat sebuah perencanaan
salah satu pondok pesantren bagi mahasiswa terhadap kurikulum, banyak hal yang harus
yang ada di jalan Hayam Wuruk XXI/12 dipertimbangkan secara matang, diantaranya
Kaliwates Jember. Pondok Ibnu Katsir telah adalah bagaimana kita melakukan
berdiri selama 4 tahun hingga saat ini. manajemen dan pengelolaan terhadap
Pengasuh pondok ini yaitu Khoirul Hadi. perencanaan kurikulum itu sendiri (Huda,

84
Hefniy, Raudatul Jannah / edureligia Vol. 3, No. 2, 2019

2017). Perencanaan kurikulum sangat yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut.


tergantung pada kemampuan manusia Rencana strategi adalah pernyataan rencana
sebagai pengelolaannya. Apabila pengelolaan spesifik mengenai bagaimana untuk
perencanaan kurikulum ini dilaksanakan oleh mencapai ke arah masa depan yang akan
seorang profesional, akan dihasilkan sebuah“ diambil oleh estitas. Sedangkan perencanaan
Master Plan” kurikulum yang siap untuk diuji strategi adalah proses memutuskan program-
cobakan ataupun diterapkan pada sasaran program yang akan dilaksanakan oleh
yang telah ditetapkan (Dinn Wahyudin, organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya
2014). yang akan dialokasikan ke setiap program
jangka panjang selama beebrapa tahun ke
Pertama, Tujuan perencanaan, untuk
depan. Hasil proses perencanaan strategi
mengembangkan suatu rencana, seseorang
berupa dokumen yang dinamakan strategic
harus mengacu ke masa depan (Forecast)
plan yang berisi informasi tentang program-
dalam hal menentukan pengaruh
program beberapa tahun yang akan datang.
pengeluaran biaya atau keuntungan,
menetapkan perangkat tujuan atau hasil Manajer memerlukan jenis prencanaan
akhir, mengembangkan strategi untuk khusus yang disebut perencanaan strategis
tercapainya tujuan akhir, dan menyusun (Sugiono, 2018). Perencanaan strategis ini
program. Hal ini dapat dilakukan dengan cara akan digunakan untuk menentukan misi
penepatan prioritas dan urutan strategi, utama organisasi dan membagi-bagi sumber
anggaran biaya atau lokasi berbagai sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya.
terkait, penetapan produser kerja dengan Strategi perencanaan mempunyai 3 (tiga)
metode yang baru, dan pengembangan alasan, yaitu: 1). Perencanaan memberikan
kebijakan berupa aturan atau ketentuan. kerangka dasar dalam mana semua bentuk-
Dengan demikian, perencanaan kurikulum bentuk perencanaan lainnya yang harus di
juga dapat dipandang sebagai suatu proses ambil. 2). Pemahaman terhadap perencanaan
sosial kompleks, yang menuntut berbagai strategi akan mempermudah pemahaman
jenis dan tingkat pembuatan keputusan bentuk-bentuk perencanaan lainnya. 3).
dengan mempertimbangkan kebutuhan Pemahaman terhadap perencanaan strategi
masyrakat melalui model perencanaan akan mempermudah pemahaman bentuk-
(Oemar Hamalik, 2007). Perencanaan bentuk perencanaan lainnya. Dengan adanya
memiliki tujuan diantaranya: 1). Standart perencaan strategi ini maka konsepsi
pengawasan, yaitu mencocokkan perusahaan menjadi jelas sehingga akan
pelaksanaan dengan perencanaannya. 2). memudahkan dalam menformulasikan
Mengetahui kapan pelaksanaan dan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat
selesainya suatu kegiatan, 3). Mengetahui mengarahkan sumber-sumber organisasi
siapa saja yang terlibat (struktur secara efektif. Sehingga dapat dikatakan
organisasinya), baik kualifikasinya maupun bahwa perencanaan strategi dapat
kuantitasnya. 4). Mendapatkan kegiatan yang menentukan keberhasilan organisasi atau
sistematis, termasuk biaya dan kualitas perusahaan, hal ini disebabkan. Perencanaan
pekerjaan, meminimalkan kegiatan-kegiatan strategi merupakan tipe perencanaan yang
yang tidak produktif dan menghemat biaya, terpenting melakukan perencanaan strategi
tenaga, dan waktu. 6). Memberikan berarti menetapkan misi organisasi secara
gambaran yang menyeluuh mengenai jelas, Perencanaan strategi memungkinkan
kegiatan pekerjaan, 7). Menyerasikan dan manajer mempersiapkan diri terhadap
memadukan beberapa subkegiatan, 8). kemungkinan terjadinya perubahan pasa
Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal lingkungan organisasi, Perencanaan strategi
ditemui, dan 9). Mengarahkan pada tidak mengenal standart baku, dan prosesnya
pencapaian tujuan (Husaini Usman, 2013). mempunyai variasi yang tidak terbatas. Tiap
penerapan perlu merancang variasinya
Kedua, Strategi perencanaan adalah suatu
sendiri sesuai kebutuhan, situasi dan kondisi
rencana jangka panjang yang bersifat
tempat. Meskipun demikian secara umum
menyeluruh, memberikan rumusan ke mana
proses perencanaan strategi memuat unsur-
suatu organisasi atau perusahaan akan
unsur: perumusan visi dan misi, pengkajian
diarahkan, dan bagaimana sumberdaya
lingkungan eksternal, pengkajian lingkungan
dialokasikan untuk mencapai tujuan jangka
internal, perumusan isu-isu strategi,
waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan
penyusunan staregi pengembangan (yang
keadaan lingkungan. Strategi perencanaan
dapat ditambah dengan tujuan dan sasaran).
juga merupakan suatu proses pemilihan
tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, Dalam perencanaan terdapat unsur-unsur
kebijaksanaan, program-program strategi yang terdiri atas kenyataan, kegiatan,

85
Hefniy, Raudatul Jannah / edureligia Vol. 3, No. 2, 2019

kemampuan melaksanakan rencana, berkewajiban memelihara dan menjaganya,


dinamika pelaksanaan, waktu dan biaya yang antara lain adalah dengan membaca (Al-
dibutuhkan. Pada kenyataannya, Tilawah), menulis (Al-Kitabah), dan
memperhitungkan berbagai realitas yang di msenghafal (At-Tahfidz), sehingga wahyu
hadapi sebelum merumuskan perencanaan tersebut senantiasa terjaga dan terpelihara
bukan hal yang mudah, terlebih lagi jika dari perubahan dan penggantian, baik huruf
antara kemampuan dan rencana yang dibuat maupun susunan kata-katanya sepanjang
tidak seimbang. Oleh sebab itu, perencanaan masa. Allah SWT menyebutkan dalam
perlu memperhitungkan kemampuan dan firman-Nya:
menetapkan standarisasi yang proposional.
Proses standarisasi itu berkaitan dengan ‫انا نحن نزلنا الذ كر وانا له لحفضون‬
realitas yang dimiliki oleh suatu organisasi Artinya : “Sesungguhnya Kami-lah yang
dari semua unsur yang ada, mulai sarana dan menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya
prasarana hingga kemampuan sumber daya Kami benar-benar memeliharanya.”(QS. Al-
manusianya. Kemudian, dilakukan prediksi Hijr : 9).
dan asumsi terhadap segala hal yang akan
terjadi apabila perencanaan diputuskan dan Sementara menurut Asy-Syafi’I, lafadz Al-
dilakukan suatu tindakan yang realistis. Qur’an itu bukan musytaq, yaitu bukan
Pertimbangan dalam merumuskan pecahan dari akar kata manapun dan bukan
perencanaan berkaitan pula dengan keadaan pula berhamza, yaitu tanpa tambahan huruf
ekonomi, sosial, politik, budaya, bahkan hamzah di tengahnya, sehingga membaca
mungkin juga berkaitan dengan ideology dan lafadz Al-Qur’an dengan tidak membunyikan
keyakinan tertentu. Oleh karena itu, “A”. Oleh karena itu Menurut Asy-Syafi’i,
perhitungan yang dilakukan memerlukan lafadz tersebut sudah lazim digunakan dalam
ketelitian agar rencana yang dirumuskan pengertian kalamulloh yang diturunkan
tidak membelenggu para pelaksana kegiatan kepada Nabi Muhammad saw. Menurut
disebabkan oleh situasi atau kondisi yang pendapat Asy-Syafi’i bahwa lafadz Al-Qur’an
tidak memungkinkan. bukan berasal dari akar kata Qa-Ra-a yang
artinya “Membaca”. Sebab kalau akar
Setiap perencanaan memberikan manfaat katanya berasal dari kata Qa-Ra-a yang
yang banyak bagi organisasi diantaranya: 1). berarti membaca, maka setiap sesuatu yang
Penentuan tujuan organisasi sebagai tolak dibaca dapat dinamakan Al- Qur’an.
ukur perencanaan, 2). Upaya meletakkan Menurut Mana’ Khalil al-Qattan bahwa
landasan kebijakan dan langkah-langkah lafadz Al-Qur’an berasal dari kata Qa- Ra-a
operasional kerja, 3) pengukuran yang artinya mengumpulkan dan
kemampuan bagi efektivitas dan efisien kerja, menghimpun, Qiro’ah berarti menghimpun
4). Kepastian tindakan yang relevan dengan huruf-huruf dan kata-kata yang satu dengan
tujuan yang telah ditetapkan, 5). Harapan yang lainnya kedalam suatu ucapan yang
memperoleh kemajuan, 6). Hasil yang tersusun dengan rapi. Sehingga Menurut Al-
direncanakan, 7). Pengawasan penilaian Qattan, Al-Qur’an bentuk masydar dari kata
terhadap hasil yang dicapai, 8). Qa-Ra-a yang artinya dibaca (al-Qattan).
Menghilangkan ketidak pastian, 9). Pengertian Al-Qur’an Menurut Rosihan
Membentuk hari depan, 10). Memegang Anwar adalah kitab yang diturunkan kepada
pemborosan tenaga, waktu, dan biaya Rosulullah saw, ditulis dalam mushaf dan
(Saefuallah, 2014). diriwayatkan secara mutawatir tanpa
Pembelajaran Tahfidzul Qur’an keraguan”. Berdasarkan definisi menghafal
Tahfidz Qur’an terdiri dari dua suku kata, Al- Qur’an diatas dapat disimpulkan bahwa
yaitu Tahfidz dan Qur’an, yang mana menghafal Al-Qur’an adalah proses
keduanya mempunyai arti yang menghafal dalam ingatan sehingga dapat
berbeda.Yaitu Tahfidz yang berarti dilafadzkan atau diucapkan diluar kepala
menghafal. Menghafal dari kata dasar hafal secara benar dengan cara-cara tertentu secara
yang dari bahasa arab Hafdza-Yahfadz- terus menurus. Tujuannya untuk
Hifdzan, yaitu lawan dari lupa, yaitu selalu memelihara, menjaga dan melestarikan
ingat dan sedikit lupa. (Mahmud kemurnian Al-Qur’an yang diturunkan
Yunus,1990) Sedangkan menurut Abdul Aziz kepada Rasulullah saw agar tidak terjadi
Abdul Rauf definisi menghafal adalah “ perubahan dan pemalsuan serta dapat
proses mengulang sesuatu yang baik dengan menjaga dari kelupaan baik secara
membaca atau mendengar.” Pekerjaan keseluruhan maupun sebagiannya. Orang
apapun jika sering diulang pasti menjadi hafal yang menghafal Al-Qur’an disebut Al-hafidz,
(Abdul Aziz Abdul Rauf, 2004).Umat islam dan bentuk pluralnya adalah Al-huffaz.

86
Hefniy, Raudatul Jannah / edureligia Vol. 3, No. 2, 2019

Definisi tersebut mengandung dua hal pokok, tinggi di sisi Allah swt, b). Berpeluang besar
yaitu : Pertama, seorang yang menghafal dan untuk menjadi pemimpin masuk ke dalam
kemudian mampu melafadzkannya dengan golongan manusia yang tinggi derajatnya, c).
benar sesuai hukum tajwid harus ssuai Dijadikan sebagai keluarga Allah swt, d).
dengan mushaf Al-Qur’an. Kedua, seorang Menjadi penolong bagi kedua orang tuanya,
penghafal senantiasa menjaga hafalannya e). Sebaik-baiknya insani yang senantiasa
secara terus menerus dari lupa, karena dinaungi rahmat Allah saw, f). Malaikat akan
hafalan Al-Qur’an itu sangat cepat hilangnya. selalu mendampingi, g). Memperoleh banyak
kebaikan hati akan senantiasa kokoh
Al-Qur’an adalah pedoman dan tuntutan
(Semesta Hikmah, 2016).
hidup umat Islam, baik sebagai individu
maupun sebagai umat. Sebagai pedoman dan Menurut Ahsin Sakho, seseorang yang
tuntutan hidup, Al-Qur’an diturunkan Allah mengahafal Al-Qur’an secara tidak langsung
swt bukan hanya sekedar untuk dibaca secara akan menggapai beberapa macam ilmu jika ia
tekstual, tetapi Al-Qur’an untuk dipahami, mengerti artinya, baik yang berkaitan dengan
dihayati serta diamalkan dalam kehidupan kebahasaan, hukum, atau lainnya (Emir,
sosial kemasyarakatan.(Said Agil Husin Al 2015).Menghafal Al-Qur’an bukan sekedar
Munawar, 2005) ibadah, namun juga memiliki banyak
manfaat, baik secara fisik maupun psikologis.
Tahfidz Al-Qur’an merupakan cara untuk
Hal inilah yang dibuktikan oleh sebuah
memelihara, menjaga dan melestarikan
penelitian di Riyadah yang hasilnya
kemurnian Al-Qur’an yang diturunkan Allah
menyimpulkan bahwa menghafal Al-Qur’an
swt kepada Nabi Muhammad saw diluar
dapat menambah daya imunitas tubuh. Dari
kepala agar tidak terjadi perubahan dan
hasil penelitian tersebut ditemukan ada
kepalsuan serta dapat menjaga diri dari
kolerasi positif antara peningkatan kadar
kelupaan baik secara keseluruhan maupun
hafalan dengan tingkat kesehatan psikologis.
sebagian. Rasulullah bersabda, “Barang siapa
yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an Berikut penjelasan beberapa manfaat
maka baginya kebaikan sepuluh kali lipat, menghafal Al-Qur’an:
Aku tidak membaca Alif Lam Mim satu huruf
akan tetapi Alif satu Huruf, Lam satu huruf, a. Al-Qur’an memuat sekitar 77.439
Mim satu huruf.” (Shahih HR. Tirmizi) kalimat. Jika penghafal Qur’an
(Khalid Bin Abdul Karim Al-Lahim, 2019). memahami seluruh isi kalimat tersebut,
berarti ia sudah menghafal banyak sekali
Menghafal Al-Qur’an merupakan perbuatan
mulia, baik dihadapan manusia, dihadapan kosa kata bahasa Arab.
Allah swt.Banyak keutamaan yang diperoleh b. Di dalam Al-Qur’an banyak sekali
para penghafal Al-Qur’an, baik keutamaan di terdapat kata-kata hikmah yang sangat
dunia maupun di akhirat nanti. Hal ini berharga bagi kehidupan. Dengan
diperjelas dalam hadis Nabi yang demikian, dengan menghafal Al-Qur’an
mengungkapkan keutamaan dan keagungan
ia banyak mengetahui kata-kata hikmah.
orang yang belajar membaca, dan menghafal
Al-Qur’an. Orang-orang yang mempelajari, c. Dalam Al-Qur’an banyak dijumpai
membaca atau menghafal Al-Qur’an Uslub (Idiom) atau Ta’bir (Ungkapan)
merupakan orang-orang pilihan yang yang sangat indah. Bagi seseorang yang
memang ditunjuk oleh Allah swt untuk ingin memperoleh “Dzauq Arabi” (Citra
menerima warisan kitab suci Al-Qur’an. Sastra) yang fasih untuk kemudian
Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman
menjadi sastrawan Arab, perlu
Allah swt surah Fathir ayat 32 yang artinya:
“Kemudian kitab itu kami wariskan kepada menghafal banyak kata-kata atau uslub
orang-orang yang Kami pilih di antara Arab yang indah, dan itu sudah tentu
hamba-hamba kami, lalu diantara mereka terdapat di dalam Al-Qur’an.
yang ada menganiaya diri mereka sendiri dan d. Al-Qur’an merupakan kitab yang indah.
di antara mereka ada yang pertengahan dan Setiap kali seorang muslim membacanya,
di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu
niscaya akan bertambah semangat dan
berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang
demikian itu adalah karunia yang amat keaktifannya. Ketika shalat, dia termasuk
besar”. di antara orang-orang yang paling dahulu
sampai ke masjid (Insan Kamil, 2013).
Adapun di antara keutamaan-keutamaan
para penghafal Al-Qur’an adalah sebagai e. Hafalan Al-Qur’an membuat orang dapat
berikut: a). Mendapatkan kedudukan yang berbicara dengan fasih dan benar, dan

87
Hefniy, Raudatul Jannah / edureligia Vol. 3, No. 2, 2019

dapat membantunya dalam pengamatan pada manusia dalam kasanna


mengeluarkan dalil-dalil ayat Al-Qur’an sendiri dan berhubungan dengan orang-orang
dengan cepat ketika menjelaskan atau tersebut dalam bahasa dan peristilahannya.
(Moleong, 2009)
membahas suatu masalah.
f. Menguatkan daya nalar dan ingatan. Jenis penelitian ini berbentuk penelitian
Orang yang terbiasa menghafal Al- deskriptif yaitu suatu penelitian yang
diupayakan untuk mengamati permasalahan
Qur’an akan mudah menghafal hal-hal
secara sistematis dan akurat menemui fakta
lain selain Al-Qur’an. Banyak anak dan sifat obyek tertentu. Penelitian deskriptif
ySang menghafal Al-Qur’an memiliki ditujukan untuk memaparkan,
tingkat kemajuan dalam pelajaran mengambarkan, dan memetakan fakta-fakta
dibandingkan teman-teman lain yang berdasarkan cara pandang atau kerangka
tidak menghafal Al-Qur’an (Nurul berfikir tertentu. Adapun teknik
Qomariah, 2016). pengumpulan data menggunakan metode
observasi, wawancara, dan dokumentas.
Mayoritas ulama sependapat mengenai Lokasi penelitian ini adalah di pondok
hukum menghafal Al-Qur’an, yakni Fardhu pesantren Ibnu Katsir putri Jember. Subjek
Kifayah. Pendapat ini mengandung dalam penelitian ini adalah Kepala pondok
pengertian bahwa orang yang menghafal Al- pesantren, ustdzah, dan mahasantri di
Qur’an tidak boleh kurang dari jumlah pondok pesantren Ibnu Katsir Jember.
Mutawattir. Artinya, apabila dalam suatu
masyarakat tidak ada seorang pun yang hafal HASIL
Al-Qur’an, maka berdosa semuanya. Namun, Desain Perencanaan
jika sudah ada, maka gugurlah kewajiban Perencanaan merupakan sebuah patokan
dalam suatu masyarakat tersebut. untuk mempermudah agar tujuan tercapai,
Syaikh Nasruddin Al-Albanu sependapat untuk membuat strategidan mengembangkan
dengan mayoritas ulama yang menyatakan visi dan misi yang sudah ditentukan oleh
bahwa hukum menghafal Al-Qur’an adalah pondok pesantren Ibnu Katsir Putri
Fardhu Kifayah. Begitu pula mengenai Jember.Visi dan Misi Pondok Pesantren Ibnu
hukum mengajarkan Al-Qur’an.Jika di dalam Kastir Putri Jember .
suatu masyarakat tidak ada seorang pun yang Visi merupakan sebuah model lembaga
mau mengajarkan Al-Qur’an, maka pendidikan Islam berbasis Al-Qur’an yang
berdosalah satu masyarakat tersebut.Perlu menghasilkan kader-kader dakwah yang
diketahui mengajarkan Al-Qur’an Tahfidzah dan menguasai ilmu syar’i.
merupakan ibadah seorang hamba yang Sedangkan Misi adalah Mencetak penghafal
paling utama. Rosuluallah saw. Bersabda: Al-Qur’an dan kader da’i professional,
‫خيركم من تعلم القرآن وعلمه‬ Mengembangkan pusat kegiatan dan kajian
ilmu-ilmu Al-Qur’an, Menjadi wadah
Artinya: “ orang yang paling baik diantara pendidikan alternatife dan kompetitif bagi
kalian adalah seseorang yang belajar Al- ummat, Menjadi sarana investasi SDM yang
Qur’an dan mengajarkannya.”(HR.Bukhari). memiliki skill manajer dan leadership yang
siap menjawab kebutuhan ummat dan
METODE perkembangan zaman. Sedangkan tujuan
Menurut Margono, penelitian adalah semua dari hafidzah Al-Qur'an ialah menetak
kegiatan pencarian, penyelidikan dan manuasia yang berjiwa da'i dan pejuang,
percobaan alamiah dalam suatu bidang mensyi’arkan dan menanamkan nilai-nilai
tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau Al-Qur'an, membentuk pribadi hafidzah yang
prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk memiliki kepekaan terhadap masalah-
mendapatkan pengertian baru dan masalah umat & perkembangan zaman,
menaikkan tingkat ilmu serta teknologi menumbuhkan dan memacu semangat
(Margono, 2005). menghafal dan mempelajari Al-Quran Al-
Adapun metode dan prosedur yang Karim. Di Pondok Pesantren Ibnu Katsir
digunakan dalam penelitian ini adalah Putri Jember juga memiliki keunggulan yang
Pendekatan yang digunakan oleh peneliti terpacu pada visi, misi dan tujuan,
dalam penelitian ini adalah pendekatan keunggulan pondok pesantren ibnu katsir
kualitatif.Pendekatan kualitatif adalah tradisi diantaranya: Kegiatan belajar mengajar
tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang menggunakan pengantar bahasa Arab, Setiap
secara fundamental bergantung pada lulusan hafal 30 juz Al Qur’an dan mampu
membaca kitab kuning, Ijazah S1 (S.Pd.I)

88
Hefniy, Raudatul Jannah / edureligia Vol. 3, No. 2, 2019

dari Universitas Islam Jember &S1 (S.Ag) 2). Perencanaan Kurikulum berbasis pada
IAIN Jember, Dilengkapi dengan kurikulum Quality (kualitas) merupakan mutu yang di
Dirosah Islamiah & ekstrakulikuler. hasilkan dari proses pembelajaran
menghafalkan Al-Qur’an. Perencanaan
Perencanaan kurikulum program Tahfidzul
kurikulum program Tahfidzul Qur’an di
Qur’an terdapat beberapa basis diantaranya:
pondok pesantren Ibnu Katsir Putri Jember
1). Perencanaan Kurikulum berbasis pada
mempunyai kualitas target untuk penghafal
Time (waktu) yang merupakan target yang
Al-Qur’an, setiap penghafal bisa
harus ditempuh oleh setiap santri. Terdapat 2
menghafalkan minimal 1 halaman dalam
sistem progam pengajaran yang di dasajikan
sehari.
yakni: pertama ialah Program Reguler atau
program reguler dimana memiliki jangka Table.2 Tahfid Qur’an berbasis Quality
waktu panjang diantaranya program 4 tahun
No Materi Ajar Keterangan
mutggin (lancar) 30 juz. Kedua ialah Program
Tahkassus yang merupakan pembelajaran 1 Halaqoh Al  Target Minimal
waktu jangka pendek dimana program Qur’an 1Bulan 1 Juz
mutggin (lancar) 30 juz selama 15 bulan.  Menghafal Minimal
1 Halaman Maximal
“Program perencanaan Tahfidzul Qur’an Di 5 Halaman/Hari
Ibnu Katsir di bagi menjadi dua, yaitu : 1.
Program Reguler, dimana program itu 4 2 Halaqoh Al  Target Minimal 2
tahun mutgin 30 juz, 2. Program takhassus, Qur’an 1 hal
itu mutgin 30 juz selama 15 bulan itu yang Halaqoh Al  Target Minimal 2
normal tapi yang lebih tidak nyampek 15 Qur’an 2 hal
bulan. Perencanaan yang menggambil dari Halaqoh Al  Target Minimal 2
program reguler 4 tahun itu sebenarnya 3 Qur’an 3 hal
tahun mutginnya 1 hari minimal setor 1 Halaqoh Al  Target Minimal 4
halaman, sedangkan program takhassusnya Qur’an 4 hal
minimal 2 halaman dalam 1 hari dalam (Murojaah)  Target Minimal 2
waktu sabtu dan ahad, dari hari itu dibuat Halaqoh Al Quran hal
setor tapi tetap muroja’ah. Setelah itu 5  Target Minimal 4
perencanaan di bagi menjadi 4 kalijam tahfid Halaqoh Al hal
setiap harinya yaitu; dari ba’da subuh, ba’da Qur’an
dhuhur, ba’da asyar, ba’da isya’. Untuk 6(Murojaah)
setoran yang minimaltambahan bisa di ba’da 3). Perencanaan Kurikulum berbasis pada
subuh jika setoran ba’da dhuhur itu sunah, Berjenjang merupakan sebuah tahapan untuk
tapi tetap kalau tidak setoran ziyadah dipakek melaksanakan target pengahafal Al-Qur’an.
muroja’ah. Namun setelah program Setiap penghafal Al-Qur’an dimulai dari juz
perencanaan Tahfidzul Qur’an terbentuklah 30,1,2,3,dst. Diwajibkan ketika setoran
suatu tujuan, sehingga tujuan disini ada tahfidz membawa bwuku muttabaah
sangkut pautnya dengan visi dan misinya di Tahfidz.Ujian tasmik dilaksanakan setiap
pondok pesantren Ibnu Katsir”. bulan pada pekan ke 2.Ujian tasmik dan soal
dinilai sesuai dengan pedoman penilaian
Tabel 1. Perencanaan program Tahfidzul
pada buku muttaba’ah nilai ujian Tahfidz
Qur’an
santri.
Program Target
Desain Pelaksanaan
Program  Target 10 Juz di Pelaksanaan merupakan sebuah kegiatan
Reguler tahun Pertama yang sudah di tentukan oleh mudir dan
 Target 20 Juz di pengurus lainnya. Pelaksanaan kurikulum
tahun Kedua program Tahfidzul Qur’an diantaranya: 1).
 Target 30 Juz di Pelaksanaan perhari: minimal 1 halaman di
tahun Ketiga dalam perbulan harus menyetorkan 1 juz,
 Program Karantina misalkan 1 halaman dari 20 hari
Tahfidz Target 30 mendapatkan 20 halaman ketika hari ahad
Juz Mutqien libur setoran. Butuh 24 hari untuk selesai 24
Program  Mampu menghafal halaman sisanya untuk muroja’ah persiapan
Tahkassus tuntas 30 juz selama ujian, ada yang memiliki ziyadah duluan
1 tahun menambah hafalan dulu sampai juz selesai,
 Target 15 Juz pada ada yang memiliki setoran dulu ketika
semester ke 1 ustdazah ingin mengejar yang penting
menambah hafalannya selesai semua. 2).

89
Hefniy, Raudatul Jannah / edureligia Vol. 3, No. 2, 2019

Pelaksanaan perbulan: perbulan minimal 1 7). Ujian tasmik dan ujian soal dilaksanakan
bulan 1 juz tetapi ada juga dari yang sesuai dengan hafalan masing masing
sebelumnya punya hafalan atau emang IQ- mahasantri, dengan batas maksimal ujian
nya lumayan jadi bisa nambah 1.5 juz ada soal kelipatan 5.
yang 2 juz. 3). Pelaksanaan pertahun: kalau
Dari realita di atas menunjukkan bahwa
yang takhassus itu seharusnya sudah 30 juz
perencanaan program Tahfidzul Qur’an di
tetapi kalau yang reguler itu 10 juz atau 20 juz
pondok pesantren Ibnu Katsir Putri Jember
untuk persiapan pulangan ramadhan dan
mempunyai dua program yaitu program
yang wisuda Qur’an”.
Reguler dan program Takhassus. Program
Desain Evaluasi reguler mempunyai jangka waktu panjang
Evaluasi merupakan sebuah kegiatan yang sedangkan program takhasus mempunyai
biasa dilakukan oleh salah satu manajer jangka waktu pendek. Dimana dalam jangka
untuk mengetahui tingkat kemampuan dari waktu panjang pelaksanaannya dilaksanakan
masing-masing santri dengan itu pondok dari awal masuk kuliah sampai lulus (SI),
pesantren Ibnu Katsir putri Jember sedangkan program jangka pendeknya
melakukan beberapa evaluasi yang memang dilaksakan hanya 1 tahun.
sebelumnya dilakukan dari tahapan
Tahfidzul Qur’an di pondok pesantren Ibnu
pelaksanaan yaitu meliputi evaluasi harian,
Katsir sudah berjalan sejak 4 tahun , Karena
evaluasi bulanan, evaluasi tahunan dan
program ini memang sudah lama dijalan pada
evaluasi terbuka. Pertama: Evaluasi harian
tahun 2014/2015. Terkait perencanaan yang
adalah salah satu muroja’ah kepada
penelitiakan dibahas dalam penelitian ini
ustadzah-ustdzah masing-masing yang sudah
yaitu meliputi tujuan dan strategi
ditugaskan. Kedua: Evaluasi bulanan adalah
perencanaan program Tahfidzul Qur’an.
ujian tasmi’ yang dilakukan setiap 1 bulan
Tujuan Perencanaan Program Tahfidzul
hasil dari muroja’ah perhari. Ketiga: Evaluasi
Qur’an di pondok pesantren Ibnu Katsir
Tahunan adalah evaluasi mengambil dari
Putri Jember mencetak sebagai hafidzoh 30
sistem pulangan pertahun yang dinilai dari
juz lancar tetapi juga sebagai da’i yang
masa targetannya sesuai angkatannya yang
profesioal yaitu pidato bahasa Arab dan
sudah ditentukan, mengenai sistem
bahasa Inggris.
berpulangan tidak memilih mutqin ataupun
tidak mutqin tetapi mengambil dari KESIMPULAN
targetannya. Keempat: evaluasi terbuka Perencanaan terjadi disemua tipe kegiatan.
adalah uji publik atau wisuda Qur’an, dimana Perencanaan adalah proses dasar dimana
uji public meliputi: ujian bersama teman, manajemen memutuskan tujuan dan cara
ujian bersama keluarga, dan ujian bersama mencapainya. Perencanaan merupakan
keluarga. Evaluasi program Tahfidzul Qur’an sebuah patokan untuk mempermudah agar
memberikan dorongan atau semangat kepada tujuan tercapai, untuk membuat strategi dan
mahasantri berupa lomba-lomba dan wisuda mengembangkan visi dan misi yang sudah
Qur’an bahkan memberikan banyak ditentukan oleh pondok pesantren Ibnu
manfaatnya kepada masyarakat yang sudah Katsir putri Jember. 1). Perencanaan
menyaksikan evaluasi-evaluasi Qur’an. kurikulum program tahfidzul Qur’an di
Ketentuan dalam Tahfidz Al Qur’an:1). pondok pesantren Ibnu Katsir putri Jember
Mahasantri menghafal Al Qur’an dimulai meliputi tujuan dan strategi melalui dua
dari juz 30,1,2,3,dst. 2). Diwajibkan ketika program, yaitu program regular dan program
setoran tahfidz membawa buku muttabaah takhassus. 2) Pelaksanaan kurikulum
Tahfidz. 3). Ujian tasmik dilaksanakan setiap program tahfidzul Qur’an di pondok
bulan pada pekan ke 2. 4) Ujian tasmik dan pesantren Ibnu Katsir Putri Jember terdapat 3
soal dinilai sesuai dngan pedoman penilaian tahap diantaranya: pelaksanaan harian,
pada buku muttaba’ah nilai ujian Tahfidz pelaksanaan bulanan, pelaksanaan tahunan.
santri. Terlampir 5).Setiap mahasantri yang 3). Evaluasi kurikulum program tahfidzul
telah menyelesaikan hafalan satu juz setiap Qur’an di pondok pesantren Ibnu Katsir putri
bulannya diwajibkan untuk mengikuti ujian Jember terdapat 4 tahapan diantaranya:
tasmik, hal ini menjadi penentu evaluasi harian, evaluasi bulanan, evaluasi
diperbolehkannya mahasantri tersebut tahunan dan evaluasi tebuka atau uji public.
menghafal ke juz berikutnya. 6). Diwajibkan
bagi mahasantri ketika ujian tasmik DAFTAR PUSTAKA
membawa buku penilaian ujian tasmik bagi Abdul Aziz Abdul Rauf. (2004). Kiat Sukses
yang tidak membawa buku tersebut maka Menjadi Hafidz Qur’an Da’iya.
tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian. bandung: Pt Syaamil Cipta Media.

90
Hefniy, Raudatul Jannah / edureligia Vol. 3, No. 2, 2019

Bisri, H., & Irfan, D. (2016). Manajemen Pendidikan Islam, 2(2),


PENGELOLAAN TAHFIDZUL 177–184.
QURAN MODEL PONPES LKiD Usman, H. (2013). Majemen, Praktik, dan
MANAGEMENT TAHFIDZUL Riset Pendidikan. jakarta timur: PT
QURAN ISLAMIC BOARDING Bumi Aksara.
SCHOOL LKiD MODEL, 5(1), 67. Wahyudin, D. (2014). Manajemen
Faisol, M. (2017). Peran Pondok Pesantren Kurikulum. bandung: PT. Remaja
dalam Membina Keberagamaan Santri. Rosdakarya.
Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Yahya Abdul Fatah Az-Zawawi. (2013).
Pendidikan Islam, 1(2), 37–51. Revolusi Menghafal Al-Qur’an.
Huda, N. (2017). Manajemen SURAKARTA: Insan Kamil.
Pengembangan Kurikulum. Al- Yunus, M. (1990). Kamus Arab-Indonesia.
Tanzim : Jurnal Manajemen jakarta: Hidakarya Agung.
Pendidikan Islam, 1(2), 52–75.
Irsyad, N. Q. D. M. (2016). Metode Cepat
Dan Mudah Agar Anak Hafal Al-
Qur’an. Yogyakarta: Semesta Hikmah.
Keswara, I. (2017). Pengelolaan
Pembelajaran Tahfidzul Qur’an
(Menghafal Al Qur’an) di Pondok
Pesantren Al-Husain Magelang. Hanata
Widya, 6(2), 62–73.
Khalid Bin Abdul Karim Al-Lahim. (2019).
Mengapa Saya Menghafal Al-Qur’an,.
jakarta: BUmi Aksara,.
Lukman Hakim Dan Ali Khosim. (2016).
Metode Ilham Menghafal Al-Qur’an
Serasa Bermain Game. bandung:
Humaniora.
Margono. (2005). Metodelogi Penelitian
Pendidikan,. Jakarta: Rineka Cipta.
Masagus H.A. Fauzan Yayan. (2015).
Quantum Tahfidz Metode Cepat dan
Mudah Menghafal Al- Qur’an,. jakarta:
Emir.
Moleong, L. J. (2009). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nata, A. (2009). Ilmu Pendidikan Islam
Dengan Pendekatan Multidispliner
Normatif Perenialis, Sejarah,
Filsafat,Psikologi, Sosiologi,
Manajemen,Teknologi, Informasi,
Kebudayaan, Politik, Hokum,. jakarta:
Rajagrafindo.
Nurul Qomariah, M. I. (2016). Metode
Cepat & Mudah agar Anak Hafal Al-
Qur’an. yogyakarta: Semesta Hikmah.
Oemar Hamalik. (2007). Dasar-dasar
pengembangan kurikulum. bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Saefuallah. (2014). manajemen pendidikan.
jawa barat: CV Pustaka Setia.
Said Agil Husin Al Munawar. (2005).
Aktualisasi Nilai-Nilai Qur’an Dalam
Sistem Pendidikan Islam,. Ciputat:
Ciputat Press.
Sugiono. (2018). Strategic Planning :
Shaping or emerging From
Organisations. Al-Tanzim : Jurnal

91

Вам также может понравиться