PEMELIHARAAN DAN PELESTARIAN TERIPANG

1. Pengantar.

Teripang yang juga disebut ketimun laut yang dalam bahasa

Inggris disebut sea cucumber, adalah salah satu hasil laut yang
bagus harganya.
Jenis makanan teripang ini merupakan makanan kegemaran orang
kaya di Cina, Jepang, Korea yang karena persediaannya di dunia
makin berkurang, mengalami kenaikan harga yang sangat fantastis.
Ada jenis yang paling digemari yaitu teripang holothuria scabra
atau teripamg pasir yang berharga Rp. 2.000.000.- per kilogram
untuk besaran 10 buah per kilogram kering.
Berkurangnya persediaan teripang di dunia ini disebabkan
pemanenan berlebihan teripang yang terlalu dini sehingga teripang
mengalami kekurangan teripang dewasa yang mampu memijah
secara alamiah.

Makanan utama teripang ini adalah berupa plankton dan

sebagai makanan tambahan berupa remah remah material yang ada
di dasar laut termasuk pasir halus untuk membantu pencernaannya,
sehingga teripang berfungsi juga sebagai pembersih dasar laut.
Budi daya teripang yang ada berupa pen culture dimana sejumlah
bibit teripang ditempatkan pada sebuah area pemeliharaan terbatas
lalu diberi makanan” berupa kotoran sapi atau kambing yang diisi
dalam karung yang akan berfungsi sebagai pupuk untuk
menumbuhkan plankton. Cara pemeliharaan ini seringkali gagal
karena disebabkan kekurangan makanan dalam area pemeliharaan,
sehingga teripang teripang ini melarikan diri.

2. Pemeliharaan teripang dalam keramba.

Untuk mengatasi kegagalan sistim pen culture ini, diciptakan
pemeliharaan dalam karamba.
 Karamba yang memiliki ukuran 100 cm x 100 cm dan tinggi
50 cm dengan kerangka kayu atau besi dipagari dengan kawat baja
supaya tidak berkarat atau jaring sekelilingnya, diatas dan didasar
dengan besaran mata 0,5 cm.
Untuk persediaan pupuk untuk merangsang tumbuhnya plankton
dibuatkan kasur dari kain tekstil seluas 100 cm x 100 cm setinggi 5
cm yang diisi dengan kotoran ayam atau kotoran kambing yang
diperkirakan cukup untuk waktu enam bulan masa pemeliharaan.
Karamba ditaruh diatas kasur ini.
Kedalam karamba dimasukkan bibit teripang pasir sebesar jari
sebanyak 50 ekor yang akan dipelihara selama enam bulan.
Diperkirakan dalam waktu pemeliharaan tiga bulan teripang ini
akan mulai memijah sampai umur mereka genap enam bulan.
Cara ini akan merupakan pemeliharaan sekaligus pelestarian
teripang, karena teripang ini diberi kesempatan untuk memijah
secara alamiah selama tiga bulan terakhir dari masa pemeliharaan.
Bila ternyata kasur kotoran ayam atau kotoran kambing ini hanya
bertahan tiga bulan karena derasnya arus, maka harus segara
diperbaharui, sehingg ketercukupan makanan teripang ini bisa
sempurna sampai enam bulan pemeliharaan.
Sesudah enam bulan pemeliharaan diperkirakan akan diperoleh
10 kilogram teripang kering yang bernilai 20 juta rupiah.
Perlakuan pasca panen sama seperti biasa yang sudah dilaksanakan
selama ini atau dapat dipelajari dari buku buku teripang yang ada
Ciri cirri teripang sudah kering, bila digelindingkan sudah
berbunyi seperti batu. Ini akan mudah dicapai bila pada proses
akhir teripang sudah bebas dari garam, karena selama masih ada
garam, kekeringan tidak akan maksimum.

Jakarta 29 Januari 2011

Eddy Boekoesoe
0812 8767 939