Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
*tomysitumorang09@gmail.com
**rijal_a@ft.unp.ac.id
Abstract. Unsafe conditions and unsafe actions at PT. Prima Sarana Gemilang are the main
causes of accidents that cause loss and loss to humans and companies, damage to equipment,
disrupt production and others. Based on the results of the study, it is known that work locations with
high potential hazard at PT. Prima Sarana Gemilang Jobsite Muara Alam Sejahtera is a Loading
Point with 4 accidents in that area, based on the results of the study, it was found that 54
respondents answered that physical hazards, ergonomic hazards and psychological hazards
(100%) were found in the mining area, based on the research conducted, it is known that, of the 54
respondents who explained bad knowledge, 33 respondents (61.1%), based on the results of the
study it was found that 54 respondents answered the control hierarchy with PPE was the most
done, based on the results of a study of 54 respondents who answered the effort to minimize
workplace accidents by management, the most widely done was that workers were given directions
on how to properly use PPE and maintain PPE so that it was always in good condition.
Keywords: Hazard Potential, Hazard Control Hierarchy, Work Accident Management, Safety, JSA and JHA.
control dengan APD adalah yang terbanyak perusahaan maka akan terjadi tingkat kecelakaan kerja
dilakukan, lalu diikuti engineering control, rata rata sebesar 21,57 kali kecelakaan.
administrasi, eliminasi, dan subsitusi
f. Diketahui bahwa 54 responden menjawab upaya 3.2.1.4 Frekuensi rate of accident (FR) tahun 2017:
meminimalisir kecelakaan kerja oleh manajemen FR =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑥 1000000
3.2 Pembahasan Penelitian 3.2.1.5 Frekuensi rate of accident (FR) tahun 2018:
Berdasarkan pengolahan data data dengan program 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑥 1000000
FR =
SPSS versi 25.0, wawancara langsung dengan karyawan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑚 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
16 𝑥 1000000
dan Kepala Bagian Depertemen, dan pengamatan FR =
548.834
langsung di lapangan pada PT. Prima Sarana Gemilang = 29,15
diperoleh hasil sebagai berikut. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap tingkat
kekerapan kejadian kecelakaan pada tahun 2018,
3.2.1 Frequency Rate (FR) of Accident kekerapan kecelakaan yang terjadi yaitu sebesar 29,15.
Berikut adalah tingkat kekerapan kejadian kecelakaan Dimana apabila ada sebesar 1.000.000 jam kerja di
kerja PT. Prima Sarana Gemilang dari tahun 2014 perusahaan maka akan terjadi tingkat kecelakaan kerja
hingga 2018: rata rata sebesar 29,15 kali kecelakaan.
Nilai FR yang fluktuatif dari tahun 2014 sampai
3.2.1.1 Frekuensi rate of accident (FR) tahun 2014[3] tahun 2018 dipengaruhi oleh jumlah kecelakaan
FR =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑥 1000000 (1) komulatif dan jumlah jam kerja dalam setahun. Dari
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑚 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
25 𝑥 1000000 tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 jumlah jam kerja
FR = tahunan mengalami fluktuasi dikarenakan jumlah
530.082
= 47,16 karyawan mulai tahun 2014 sampai dengan 2018
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap tingkat mengalami peningkatan juga penurunan tergantung
kekerapan kejadian kecelakaan pada tahun 2014, dengan kondisi perusahaan, data bisa di lihat pada.
kekerapan kecelakaan yang terjadi yaitu sebesar 47,16.
Dimana apabila ada sebesar 1.000.000 jam kerja di 3.2.2 Severity rate (SR)
perusahaan maka akan terjadi tingkat kecelakaan kerja Berikut adalah nilai Severity Rate (SR) PT. Prima
rata rata sebesar 47,16 kali kecelakaan. Sarana Gemilang dari tahun 2014 sampai dengan tahun
2108:
3.2.1.2 Frekuensi rate of accident (FR) tahun 2015:
FR =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑥 1000000 3.2.2.1 Severity rate pada tahun 2014[4]
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑚 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 jumlah hari kerja yang hilang x 1.000.000 (2)
FR =
22 𝑥 1000000 SR
910.976 seluruh jam kerja
= 24,15 SR =
0 𝑥 1000000
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap tingkat 530,082
kekerapan kejadian kecelakaan pada tahun 2015, =0
kekerapan kecelakaan yang terjadi yaitu sebesar 24,15. Berdasarkan pengolahan data di atas maka diketahui
Dimana apabila ada sebesar 1.000.000 jam kerja di bahwa Nilai Severity Rate pada tahun 2014 yaitu 0.
perusahaan maka akan terjadi tingkat kecelakaan kerja
rata rata sebesar 24,15 kali kecelakaan. 3.2.2.2 Severity rate pada tahun 2015
jumlah hari kerja yang hilang x 1.000.000
SR
3.2.1.3 Frekuensi rate of accident (FR) tahun 2016: seluruh jam kerja
0 𝑥 1000000
FR =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑥 1000000 SR =
910,976
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑚 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
18 𝑥 1000000 =0
FR = Berdasarkan pengolahan data di atas maka diketahui
834.617
= 21,57 bahwa Nilai Severity Rate pada tahun 2015 yaitu 0.
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap tingkat
kekerapan kejadian kecelakaan pada tahun 2016, 3.2.2.3 Severity rate pada tahun 2016
kekerapan kecelakaan yang terjadi yaitu sebesar 21,57. jumlah hari kerja yang hilang x 1.000.000
SR
Dimana apabila ada sebesar 1.000.000 jam kerja di seluruh jam kerja
66
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 4, No. 3
67
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 4, No. 3
69
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 4, No. 3
terjadi dilingkungan kerja PT. Prima Sarana Gemilang jalan, apabila hujan maka jalan akan menjadi licin
Jobsite Muara Alam Sejahtera. dan bisa menyebabkan bahaya bagi pengguna jalan
tersebut. Selain itu permukaan tanah juga dapat
3.2.12.4 Meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja berubah menjadi lunak sehingga mengakibatkan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 54 jalan menjadi tidak rata, maupun amblas. Hujan
responden menjawab hirarki control dengan APD dengan intensitas yang tinggi juga dapat
adalah yang terbanyak dilakukan, lalu diikuti menyebabkan tanggul pada pinggir jalan menjadi
engineering control, administrasi, eliminasi, dan longsor sehingga menyebabkan penyempitan pada
subsitusi. Juga 54 responden yang menjelaskan ada jalur tersebut. Berikut beberapa contoh kondisi jalan
dilakukan upaya minimalisir kecalakaan kerja secara tambang yang beresiko menyebabkan kecelakaan
Manajemen sebanyak 27 responden (50,0%) di PT. dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.
Prima Sarana Gemilang Jobsite Muara Alam Sejahtera
tahun 2019, dan upaya minimalisir kecalakaan kerja
secara manajemen Pekerja diberi arahan tentang
bagaimana menggunakan APD secara benar dan
memelihara APD sehingga selalu dalam kondisi layak
pakai sebanyak 35 responden (64,8%), dan
menyediakan APD yang memenuhi criteria SNI
sebaanyak 30 responden (55,6%) di PT. Prima Sarana
Gemilang Jobsite Muara Alam Sejahtera tahun 2019.
Demikian juga dengan responden di area PT. Gambar 1. Jalan tambang yang rusak
Prima Sarana Gemilang Jobsite Muara Alam Sejahtera
upaya untuk meminimalisir secara hirarki sudah ada 3.2.13.2 Potensi Bahaya yang Mungkin Terjadi
seperti pemberian tanda-tanda keselamtan dll, tetapi dalam Proses Penambangan pada PT.
belum secara menyeluruh dikarenakan harus Prima Sarana Gemilang
menyesuaikan dengan perencanaan dari perusahaan Dalam proses penambangan ada kecelakaan yang
tetapi secara manjemen sudah ada seperti dari jawaban telah terjadi, namun ada juga bahaya yang
kuesioner paling banyak yaitu menyediakan APD yang memungkikan untuk terjadinya kecelakaan. Pihak
memenuhi criteria SNI, dan pekerja diberi arahan perusahaan bertanggung jawab dalam pelaksanaan
tentang bagaimana menggunakan APD secara benar dan keselamatan dan kesehatan kerja, selain itu
memelihara APD sehingga selalu dalam kondisi layak karyawan juga berkewajiban menjaga setiap fasilitas
pakai dengan itu salah satu upaya meminimalisir yang diberikan. Disisi lain adanya penyalahgunaan
kecelakaan kerja yang terjadi yaitu administrative peralatan safety oleh pekerja menjadi alasan pihak
control, dan sertai penyediaan ADP secara cuma-cuma perusahaan dalam menaggapi masalah ketersediaan
dengan di sesuaikan criteria SNI. alat pelindung diri. Tindakan buruk pekerja seperti
lupa membawa alat pelindung diri serta mengsalah
3.2.13 Upaya Meminimalisir Kecelakaan Kerja Di gunakan alat dengan menjualnya menjadi bukti yang
Area Penambangan PT. Prima Sarana menunjukkan lemahnya pengawasan serta penerapan
Gemilang budaya keselamatan dan kesehatan kerja di
3.2.13.1 Lokasi Kerja yang Memiliki Potensi perusahaan.Karena kondisi tersebut sangat
Bahaya Paling Tinggi pada Area diperlukan suatu kebijakan tegas oleh pihak
Penambangan PT. Prima Sarana perusahaan untuk mencegah hal tersebut terjadi.
Gemilang 3.2.13.2.1 Bahaya-bahaya di lingkungan kerja
Berdasarkan hasil pengamatan penulis di area kerja Kegiatan penambangan terbuka memiliki potensi
Penambangan PT. Prima Sarana Gemilang Jobsite bahaya yang besar terutama akibat minimnya
Muara Alam Sejahtera, Kabupaten Lahat, Provinsi pemanfaatan teknologi dan pengetahuan. Berikut
Sumatera Selatan sebenarnya semua lokasi kerja di bahaya-bahaya di lingkungan penambangan PT.
area penambangan memiliki bahayanya masing– Prima Sarana Gemilang Jobsite Muara Alam
masing, namun terdapat beberapa area yang paling Sejahtera:
beresiko terjadinya kecelakaan kerja. Hal ini 1. Ruang kerja yang terbatas.
disebabkan karena tempat tersebut memiliki 2. Jalan rusak/berlubang.
ketergantungan pada banyak hal, seperti cuaca dan 3. Cuaca buruk/tidak aman.
interaksi dengan alat–alat lain. Lokasi yang paling 4. Terpapar radiasi.
berpotensi memiliki resiko yang paling tinggi 5. Suhu yang terlalu dingin/terlalu panas.
tersebut terdapat pada area Penambangan . Hal ini 6. Penerangan tidak sesuai standar.
disebabkan karena pada lokasi ini terdapat banyak 7. Kondisi mesin/alat yang sudah tua.
aktivitas yang melibatkan banyak pihak, bukan Dalam rangka usaha pencegahan kecelakaan
hanya para operator alat berat saja, tetapi juga mesin perlu diberi pengaman.Pengaman tersebut harus
sebagai jalur transportasi maupun distribusi bagi memenuhi kebutuhan perlindungan yang positif, tidak
pihak perusahaan. mengganggu keamanan dan kenyamanan operator,
Faktor cuaca sangat berpengaruh terhadap harus mampu melindungi kecerobohan pemakaian yang
70
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 4, No. 3
71
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 4, No. 3
dapat melewati ruas-ruas jalan tersebut dengan lebih akhirnya dapat menyebabkan kecelakaan.
hati-hati. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan
3.2.13.3.2 Peningkatan Pengawasan untuk membina dan mensosialisasikan pentingnya
Pengawasan dilakukan secara aktif dan berjenjang keselamatan bagi karyawannya, baik yang bersifat
mulai dari pekerja dilapangan sampai manajer sehingga didalam ruangan atau praktek dilapangan. Ada
efektif dan kondisi aman dari suatu kegiatan akan pungusaha-pengusaha yang dapat dilakukan dalam
terjaga terus. Selain itu juga dilakukan pengawasan pembinaan dan sosialisasi tentang pentingnya
silang, karena sering terjadi pengawas dan pekerja keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
disuatu bagian tertentu menjadi terbiasa dan tidak 1. Safety talk atau penyuluhan yang dilakukan oleh
menyadari akan adanya suatu potensi bahaya. perusahaan seperti pada Gambar 7.
Pengawasan silang diharapkan akan dapat menemukan
hal-hal sepertiini dan harus segera dikoreksi.
Kerja sama sangat diperlukan dalam suatu
sistem yang saling berhubungan. Dalam suatu bagian
dalam perusahaan harus saling mendukung dan
memotivasi antar karyawan. Pimpinan harus bisa
mengontrol bawahannya dan selalu memotivasi untuk
melakukan yang terbaik. Suasana yang saling
mendukung akan menimbulkan suasana nyaman dalam
Gambar 7. Safety Talk kepada Tim Produksi
bekerja.
2. Motivasi singkat tentang Keselamatan Kerja
3.2.13.3.3 Meningkatkan Kualitas APD
seperti pada gambar 8.
Rendahnya kualitas APD menjadi salah satu faktor
yang berpengaruh terhadap keselamatan kerja.
Sebaiknya pihak perusahaan mengakomodasikan
keluhan ini dengan meningkatkan kualitas APD sesuai
dengan kondisi kerja dimana si karyawan itu
melakukan pekerjaan serta alat-alat pengaman (rompi,
sarung tangan, kacamata, helm) agar para pekerjan
yaman dan merasa aman dengan APD yang dikenakan.
5. Safety committee keluhan kesehatan yang dialami para pekerja pada saat
a) Mengusahakan terciptanya suasana kerja bekerja, melakukan pengamatan mengenai kondisi
yang aman. kerja yang tidak aman dan tindakan kerja yang tidak
b) Menanamkan rasa kesadaran atau disiplin aman bagi kesehatan pekerja sera melakukan
yang sangat tinggi tentang pentingnya sosialisasi kepada para pekerja mengenai pentingnya
keselamatan kerja. menjaga kesehatan baik pada saat bekerja maupun
c) Pemberian informasi tentang teknik-teknik dalam pola hidup sehari-hari.
keselamatan kerja serta peralatan kerja. Dengan demikian manajemen dapat melakukan
6. Pendidikan dan pelatihan evaluasi, apakah kegiatan kerja yang terselenggara
a) Mengikuti kursus-kursus Keselamatan Kerja dapat menjamin kesehatan para pekerja pada saat
b) Latihan menggunakan peralatan Keselamatan bekerja dan para pekerja dapat memahami pentingnya
Kerja pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari dapat
Materi pelatihan dibuat dan disajikan menunjang pada saat bekerja dalam mengatasi
secara menarik dan benar- benar membuat penyakit akibat kerja. Upaya dalam mengatasi penyakit
karyawan mengerti dan paham. Pemberi materi akibat kerja atau keluhan yang sering terjadi pada para
harus memastikan bahwa peserta pelatihan dapat pekerja dapat dilihat pada Tabel 10 berikut:
mengerti dan memahami seluruh materi yang Tabel 10. Upaya Mengatasi Penyakit Akibat Kerja
disampaikan. Apabila peserta belum mengerti
Keluhan/
dan benar-benar memahami cara melakukan
No Jenis Penyebab UpayaMengatasi
pekerjaan tersebut akan sangat berbahaya apabila Penyakit
sudah dilepas untuk bekerja dilapangan. Oleh
Memakai masker selama waktu
karena itu materi yang disampaikan harus bekerja dan
dikemas dengan baik dan mudah dimengerti serta 1. Antrakosis Debu batu
mengurangi kerja di tempat
bara
perlu dilakukan tes tertulis maupun tes praktek yang memiliki intensitas debu
untuk mengetahui sejauh mana materi yang batu kapur yang tebal.
diberikan dapat diserap oleh peserta pelatihan Memakai masker selama
seperti pada Gambar 10. Sesak nafas, Debu bekerja dan mengurangi
2. Batuk kering intensitas bekerja pada tempat yang
memiliki debu batubara yang tebal.
4. Gemetar,sulit
Menggunakan ear plug pada saat
tidur,otot
bekerja dan mengurangi intensitas
tegang Kebisingan
pemakaian alat yang
dan getaran
menghasilkan getaran yang cukup
Gambar 10. Pemberian materi training kepada lama.
karyawan
Asap, Menggunakan masker dan kaca
5. Kemerahan,iritasi, amonia, mata untuk
3.2.13.4 Upaya Mengatasi Penyakit Akibat mata berair radiasi Mengurangi radiasi Menghindar
Kerja ultraviolet dari tempat berasap dan berdebu.
Industri pertambangan adalah industry yang sangat 6. Telinga Menggunakan ear plug pada saat
membutuhkan pekerja dengan kemampuan fisik dan Berdengung, bekerja dan mengurangi intensitas
ketidakpekaan Bunyi
mental yang prima. Penyakit akibat kerja adalah pemakaian alat yang
sementara dangetaran
menghasilkan getaran yang cukup
penyakit yang semata-mata disebabkan oleh suatu lama.
pekerjaan, dan terjadi selama pekerja mengerjakannya. Usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam
Oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk melaksanakan pelayanan kesehatan kerja:
menempatkan seorang dokter untuk mengawasi 1. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan
kesehatan para pekerja dalam melakukan berkala, dan pemeriksaan kesehatan khusus.
pekerjaannya. Dokter juga dapat berperan sebagai 2. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan
penghubung antara pekerja dengan manajemen kerja.
perusahaan bila terdapat masalah-masalah yang 3. Pendidikan kesehatan untuk tenaga kerja dan
berhubungan dengan kesehatan pekerja saat melakukan latihan untuk P3K.
pekerjaannya agar dapat diakomodasi pihak
perusahaan. 3.2.13.5 Membuat Job Safety Analysis (JSA)
Pihak perusahaan telah memiliki sebuah klinik Job Safety Analysis adalah suatu proses identifikasi
untuk melayani masalah kesehatan dengan bahaya dan resiko berdasarkan tahapan dalam suatu
menempatkan beberapa orang petugas kesehatan.
proses pekerjaan [9]. Berikut table resume hasil analisis
Dengan adanya petugas kesehatan, pihak manajemen
JSA di area Penambangan PT. Prima Sarana Gemilang
dapat melakukan survey kepada para pekerja mengenai
Jobsite Muara Alam Sejahtera :
73
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 4, No. 3
Tabel 11. Resume Job Safety Analysis (JSA) Di PT. Prima Sarana Gemilang Jobsite Muara Alam Sejatera
Jenis Pekerjaan Potensi Bahaya Prosedur yang di Rekomendasikan
Mengoperasikan sarana /LV Personal : Fatality - Training safety driving
di daerah operasi HD Property : Unit LV Terlindas unit HD - IK Megoperasikan Unit
Environmental : Kegiatan produksi - Pemasangan kamera mundur unit HD
terhenti
Dumping Kritis (di atas air / Personal : Injury fatallity - Rambu dumping limiter
di atas ketinggian 12M) Property : Unit terperosok ke dalam - Pengawas berda pada area dumping
air atau unit terbalik - Inspeksi pengawas setiap jam
Environmental : Kegiatan Produksi - Tersedia sling
terhenti
Loading di area kritis / Personal : Fatallity - Tertimbun - Inspeksi sebelum melakukan pekerjaan
potensi longsor material longsor (parit, water ponding)
Property : Unit tenggelam karena - Terdapat patok monitoring (titik
tanggul jebol pantau longsoran)
Environmental : Kegiatan Produksi - Tidak ada indikasi lereng area sekitar
terhenti (crack, minor failure, dll)
Mengelas Oxy Acyteline Personal : Fatallity - Pemasangan flash back pada regulator
Property : Tabung gas meledak dan torch
Environmental : Kebakaran - Penyediaan troly yang dilengkapi
APAR dan tali
- Pemasangan rambu dilarang merokok
- Kompetensi juru las
Pekerjaan diruang terbatas Personal : Injury Fatallity - Pengukuran kadar gas dalam ruangan
(kekurangan oksigen atau keracunan terbatas
gas) - Pekerja dalam keadan fit (ada MCU)
Property : - Penggunaan full body harness dalam
Environmental : ruangan terbatas
- Penggunaan masker respiratory
Pekerjaan survey area Personal : near miss – injury fatallity - Menggunakan pita pancang untuk
bukaan baru Property : peralatan survey rusak penanda jalan
karena benturan maupun air - Membawa arit / alat untuk menebang
Environmental : dahan saat pembukaan jalan skaligus
sebagai alat pelindung diri dari
serangan binatang buas
- Memb awa GPS tracking
- Berkelompok
3.2.13.5 Membuat Job Hazard Analysis (JHA) memiliki jumlah pengumpulan karyawan yang tinggi
Job hazard analisys adalah mengidentifikasi bahaya seperti lokasi penambangan, jalur hauling, dan area
sebelum terjadinya kecelakaan[10]. Prioritas utama plant (workshop). Hal ini dilakukan untuk memastikan
peninjauan dilakukan terhadap fasilitas permanen yang semua fasilitas di area kerja dalam kondisi aman
berada di area pertambangan dan setiap area yang
Tabel 12. Job Hazard Analysis (JHA) Di PT. Prima Sarana Gemilang Jobsite Muara Alam Sejatera tahun 2019
Jenis Pekerjaan Spesifik Pekerjaan Bahaya Pengontrolan
- Posisi sejajar
- Menggunakan APD
dengan unit
- Ikuti instruksi kerja
angkut,
Memindahkan muatan ke penggunaan excavator
Melakukan aktifitas top loading sehingga dapat
atas unit angkut - Minimalkan proses top
menyebabkan
loading
unit terkena
- Komunikasi 2 arah
swing angkut.
- Menggunakan APD
- Bekerja di atas
- Ikuti instruksi kerja
Melakukan dumping material material
Manuver unit HD pengoperasian dumping di
overburden lepasan yang
atas 12 meter
beresiko
- Tempatkan material lumpur
menyebabkan
di luar wilayah manever
74
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 4, No. 3
76
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 4, No. 3
77