Вы находитесь на странице: 1из 15

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA DPRD TENTANG

ANGGARAN, PEMAHAMAN REGULASI DAN PENGALAMAN


TERHADAP PERAN ANGGOTA DEWAN DALAM PENGAWASAN
KEUANGAN DAERAH
(Studi Pada DPRD Pemerintahan Provinsi Riau)

Oleh :
Firda Kharimah
Pembimbing : Amries Rusli Tanjung dan Rusli

Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email:firdakharimah@ymail.com

The Influence of Knowledge Legislators About Budgeting, Understanding The


Regulation and Experience to The Role of Legislators in The Area
of Financial

Supervision ABSTRACT

The research aims to analyze of influencing of knowledge legislators


about budgeting, understanding the regulation and experience to the role of
legislators in the area of financial supervision. Object of this research is DPRD
Riau Province. There are forty four questionnaires were sent, but only forty four
questionnaires are returned. That data are analyzed by linear regression method
and SPSS program version 19. The variables were examined influencing of
knowledge legislators about budgeting, understanding the regulation and
experience to the role of legislators in the area of financial supervision. The
results of this research showedinfluencing of knowledge legislators about
budgetinghas an effect tothe role of legislators in the area of financial supervision
with 0,000 significance, understanding the regulation has an effect tothe role of
legislators in the area of financial supervision with 0,002 significance and
experiencehas an effect tothe role of legislators in the area of financial
supervisionwith 0,000 significance. The results of this research also showed that
coefficient R square is 72,2%. Each independent variables, gives the strong
influence to dependent variable, it means independents variables could explain
dependent variable well. While the remaining influenced by other variables not
included in the regression models were not included in this study. All variables
also have strong relation with variable dependents in this research.

Keywords: Knowledge, Budgeting, Regulation, Experience, and Supervision

PENDAHULUAN

Salah satu aspek penting dalam manajemen keuangan daerah yang


rangka pelaksanaan otonomi daerah
dan desentralisasi yang luas, nyata
dan bertanggung jawab diperlukan

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1


mampu mengontrol kebijakan transparan dan akuntabel (Winarna,
keuangan daerah, secara 2007).DPRD mempunyai hak untuk
ekonomis, efisien, efektif, mengetahui
dan mengontrol dalam pelaksanaan sektor publik merupakan bagian dari
tata pemerintahan khususnya rencana keuangan yang disusun guna
pelaksanaan anggaran. Permasalahan mempresentasikan pendapatan dan
yang terjadi dan berkaitan dengan
rendahnya peran anggota DPRD
mengakibatkan kelemahan dalam
pengelolaan keuangan daerah untuk
keseluruhan proses APBD, baik
dalam hal perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan, maupun pengawasan
program kerja eksekutif
(Winarna,2007)
Program kerja yang dirancang
dalam anggaran belum sesuai dengan
prioritas daerah dan mengakibatkan
terbukanya peluang yang besar
terhadap permasalahan anggaran
seperti penyelewengan
anggaran.Lemahnya fungsi
pengawasan legislatif merupakan
faktor yang mempengaruhi peran
anggota DPRD terhadap pengawasan
keuangan daerah.
Perkembangan nilai demokrasi
yang mengarahkan anggota DPRD
untuk menyelenggarakan pemerintah
daerah serta mengawasi APBD yang
telah direncanakan, maka untuk
melaksanakan pengelolaan APBD
tersebut perlu diwujudkan peranan
anggota yang memahami dan
kualifikasi ideal dari peran anggota
DPRD secara baik dan didukung
dengan tingkat pendidikan dan
pengalaman di bidang politik serta
pemerintahan yang memadai.
Penyususnan anggaran wajib
diawasi mulai dari tahap
perencanaan anggara,
pelaksanaannya serta pelaporan.
Proses pengawasan akan dikontrol
baik oleh pemerintah pusat ataupun
pemerintah daerah untuk
mengendalikan anggaran. Anggaran

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 2


belanja pemerintah dalam menjaga agar pelaksanaan APBD
satuan moneter. sesuai dengan anggaran yang telah
Pengawasan keuangan daerah digariskan dan menjaga hasil
yang diartikan menurut pelaksanaan APBD benar-benardapat
Keputusan Presiden Nomor 74 dipertanggungjawabkan.
Tahun 2001 tentang tata cara Ada beberapa faktor yang dapat
pengawasan penyelenggaraan mempengaruhi peran anggota DPRD
pemerintah daerah Pasal 16 dalam pengawasan keuangan
menyebutkan proses kegiatan daerah.Salah satunya adalah
yang ditujukan untuk menjamin pengetahuan anggota DPRD tentang
agar pemerintah daerah berjalan anggaran yang diartikan sebagai
sesuai dengan rencana peraturan pengetahuan dewan terhadap
perundang- undangan yang mekanisme penyusunan anggaran
berlaku. Pengawasan yang mulai dari tahap perencanaan sampai
dilakukan oleh anggota dewan pada tahap pertanggungjawaban serta
akan dilakukan secara langsung pengetahuan anggota dewan tentang
dan tidak langsung serta prefentif peraturan perundang-undangan yang
dan represif. mengatur pengelolaan keuangan
Menurut Roseptalia (2006) daerah (APBD).
pengawasan APBD yang Pengetahuan anggota DPRD
dilakukan oleh anggota DPRD tentang anggaran akan semakin
dilakukan untuk memastikan agar penting bila dikaitkan dengan
anggaran yang disusun dijalankan mekanisme penyusunan dan
sesuai dengan perencanaan, penetapan APBD yang berlangsung
saat ini. Hasil penelitian Werimon
(2005), menyatakan bahwa ada daerah adalah pemahaman regulasi.
terdapat hubungan positif variabel Pemahaman regulasi adalah pemahaman
pengetahuan anggota DPRD tentang anggota DPRD terhadap peraturan,
anggaran dengan peran anggota kebijakan, dan prosedur tentang
DPRD dalam pengawasan keuangan keuangan daerah yang terdiri dari
daerah. undang-undang, peraturan pemerintah
Pengetahuan yang dimiliki dan regulasi lainnya yang menjadi
anggota DPRD akan dapat pedoman anggota DPRD dalam
memainkan peranannya dengan baik melakukan pengawasan terhadap
keuangan daerah sehingga dapat
apabila pimpinan dan anggota-
berjalan efektif dan efisien.
anggotanya memiliki kemampuan
Selain itu pengalaman juga
yang sesuai dengan bidangnya
merupakan salah satu variabel yang
(Yudoyono, 2000). Pengetahuan mempengaruhi peran anggota DPRD
anggota DPRD dalam memahami dalam melakukan pengawasan keuangan
hak, tugas, dan wewenangnya daerah.Pengalaman yang dimaksud
mampu mengaplikasikan secara baik adalah pengalaman anggota dewan
dan mendukung terhadap peranan dalam berbagai organisasi yang diikuti
anggota DPRD untuk melakukan oleh anggota dewan sebelum terpilih
pengawasan keuangan daerah. untuk menjabat sebagai wakil rakyat di
Faktor lainnya yang DPRD.
mempengaruhi peran anggota dewan Rumusan masalah dalam
terhadap pengawasan keuangan penelitian ini adalah 1) Apakah
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 3
pengetahuan anggota DPRD tentang peran anggota DPRD dalam
anggaran berpengaruh terhadap pengawasan keuangan daerah? 2)
Apakah pemahaman regulasi
berpengaruh terhadap peran anggota
DPRD dalam pengawasan keuangan
daerah? 3) Apakah pengalaman
berpengaruh terhadap peran anggota
DPRD dalam pengawasan keuangan
daerah?
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui 1) Untuk
mengetahui pengaruh pengetahuan
anggota DPRD tentang anggaran
terhadap peran anggota DPRD dalam
pengawasan keuangan daerah. 2)
Untuk menggetahui pengaruh
pemahaman regulasi terhadap peran
anggota DPRD dalam pengawasan
keuangan daerah. 3) Untuk
mengetahui pengaruh pengalaman
terhadap peran anggota DPRD dalam
pengawasan keuangan daerah.

TELAAH PUSTAKA

Peran Anggota Dewan dalam


Pengawasan Keuangan Daerah
Badan Anggaran yang dibentuk
oleh DPRD dan merupakan alat
kelengkapan DPRD yang bersifat
tetap.DPRD menetapkan susunan
dan keanggotaan Badan Anggaran
menurut perimbangan dan
pemerataan jumlah anggota tiap-tiap
Fraksi pada permulaan masa
keanggotaan DPRD dan pada
permulaan tahun sidang.
Pimpinan Badan Anggaran
merupakan satu kesatuan
kepemimpinan yang bersifat kolegtif
dan kolegial. Pimpinan Badan
Anggaran terdiri atas 1 orang ketua
dan paling banyak 2 orang wakil
ketua yang dipilih oleh anggota
Badan Anggaran berdasarkan prinsip
musyawarah dan proporsional
dengan mempertimbangkan

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 4


keterwakilan menurut perimbangan peraturan perundangan yang
jumlah anggota tiap-tiap Fraksi. mengatur pengelolaan keuangan
Tugas dari Badan Anggaran daerah/APBD.
adalah membahas bersama Walikota Pengetahuan anggota DPRD
yang diwakili oleh SKPD untuk tentang anggaran berkaitan erat
menentukan pokok-pokok kebijakan dengan fungsi penganggaran dan
yang menyangkut pendapatan dan fungsi pengawasan yang dimiliki
belanja daerah secara umum serta oleh anggota dewan. Fungsi
prioritas anggaran untuk dijadikan penganggaran menempatkan anggota
acuan bagi setiap SKPD dalam DPRD untuk selalu ikut dalam
menyusun usulan anggaran, proses anggaran bersama-sama
menetapkan pendapatan daerah dengan eksekutif. Fungsi
bersama Walikota dengan mengacu pengawasan DPRD memberikan
pada usulan Komisi terkait, kewenangan dalam pengawasan
membahas rancangan peraturan kinerja eksekutif dalam pelaksanaan
daerah tentang APBD bersama APBD. Dalam situasi demikian
Walikota yang dapat diwakili oleh anggota DPRD dituntut memiliki
SKPD dengan mengacu pada keterampilan dalam membaca
keputusan Rapat Kerja Komisi dan anggaran serta memiliki kemampuan
Walikota mengenai alokasi terlibat dalam proses anggaran di
anggaran. daerah sehingga DPRD dapat bekerja
secara efektif dalam melakukan
Pengetahuan Anggota DPRD pengawasan terhadap pelaksanaan
Tentang Anggaran anggaran.
Pengetahuan merupakan
persepsi responden tentang anggaran Pemahaman Regulasi
(RAPBD/APBD) dan deteksi Menurut Witono dan Baswir
terhadap pemborosan atau (2003), peraturan menjelaskan
kegagalan, dan kebocoran anggaran. tindakan apa saja yang boleh
Sedangkan Winarna dan Murni dilakukan atau tidak. Prosedur
(2007) menyebutkan bahwa mengindikasikan serangkaian
pengetahuan pada dasarnya strategi untuk mencapai
merupakan hasil dari proses melihat, tujuan.Sedangkan kebijakan
mendengar, merasa dan berpikir merupakan pernyataan umum
yang menjadi dasar manusia dalam sebagai pedoman dalam pengambilan
bersikap dan bertindak. Dengan keputusan. Adanya peraturan,
demikian pengetahuan tentang prosedur dan kebijakan tentang
sesuatu merupakan dasar bagi siapa keungan daerah ditujukan untuk
saja dalam melakukan suatu tindakan membantu anggota dewan dalam
atau bersikap terhadap sesuatu melaksanakan perannya dalam hal
tersebut.Pengetahuan anggota DPRD ini yaitu melakukan pengawasan
tentang anggaran dapat diartikan keuangan daerah.
sebagai pengetahuan dewan terhadap Peraturan, prosedur dan
mekanisme penyusunan anggaran kebijakan ini berfungsi sebagai
mulai dari tahap perencanaan sampai pedoman untuk memastikan apakah
pada tahap pertanggungjawaban serta pelaksanaan keuangan daerah
pengetahuan dewan tentang (APBD) telah sesuai dengan tujuan

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 5


dan peraturan perundang-undangan th2010. Satuan kerja dengan
yang ditetapkan. Adanya undang- pengalaman menjalankan basis kas
undang juga berpengaruh terhadap menuju akrual menjadi landasan
perilaku organisasional karena penting untuk mencapai level
besarnya eksistensi dari organisasi penerapan yang lebih baik dalam
dan hal tersebut berhubungan dengan adopsi dan implemntasi sistem yang
kegiatan harian dalam kerangka baru.
peraturan yang akan mempengaruhi
peraturan pusat dan peraturan daerah. Kerangka Pemikiran dan
Pengembangan Hipotesis
Pengalaman Pengaruh Pengetahuan Anggota
Dalam rangka pengawasan DPRD Tentang Anggaran
keuangan dilingkungan pemerintah Terhadap Peran Anggota Dewan
daerah ataupun pusat yang dilakukan dalam Pengawasan Keuangan
oleh aparatur pemerintah harus Daerah
memiliki kualitas sumberdaya Warimon et.al (2007)
manuasia yang di dukung menyatakan bahwa anggota DPRD
pengalaman yang memadai dalam akan mampu menggunakan hak-
menyajikan laporan keuangan haknya secara tepat, melaksanakan
dengan menggunakan standar tugas dan kewajibannya secara
akuntansi berbasis efektif serta menempatkan
akrual.Pengalaman aparatur kedudukannya secara proporsional
pemerintah mendukung terbentuknya jika setiap anggota mempunyai
keahlian dalam menjalankan pengetahuan yang cukup dalam hal
penugasan. Disamping itu konsepsi teknis penyelenggaraan
pengalaman juga akan pemerintahan, kebijakan publik dan
mempengaruhi tingkat pengetahuan lain sebagainya. Pengetahuan yang
aparatur pemerintah. Semakin dibutuhkan dalam melakukan
banyak pengalaman aparatur pengawasan keuangan daerah salah
pemerintah maka akan semakin satunya adalah pengetahuan tentang
tinggi pengetahuan mereka dalam anggaran.Dengan mengetahui
bidang tersebut. Pengaruh tentang anggaran diharapkan anggota
pengalaman terhadap penerapan Dewan dapat mendeteksi adanya
standar akuntansi berbasis akrual pemborosan dan kebocoran
sangatlah penting diperlukan dalam anggaran.
rangka kewajiban aparatur Dalam menjalankan peran
pemerintah terhadap pemenuhan PP anggota dewan, kapasitas dan posisi
No 71 th 2010. anggota dewan sangat ditentukan
Pendapat yang menunjukkan oleh kemampuan bargaining
bahwa semakin tinggi pengetahuan position dalam menghasilkan sebuah
seseorang dapat dilihat dari kebijakan. Kapabilitas dan
pengalaman yang telah ia miliki. Hal kemampuan anggota dewan yang
ini membuktikan bahwa pengalaman harus dimiliki antara lain
aparatur pemerintah dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan
akuntansi mampu membantu pengalaman dalam menyusun
aparatur pemerintah dalam berbagai peraturan daerah selain
menjalankan penerapan PP No 71 kepiawaian anggota dewan dalam

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 6


berpolitik mewakili konstituen dan anggotaDPRD dalam pengawasan
kepentingan kelompok dan partainya daerah, karena adanya regulasi
(Murni dan Witono, 2003). tentang keuangan daerah ditujukan
Warimon et.al (2007) untuk membantu anggota dewan
menyebutkan bahwa, pengetahuan dalam melaksanakan perannya dalam
pada dasarnya merupakan hasil dari hal ini untuk melakukan pengawasan
proses melihat, mendengar, merasa, keuangan daerah. Regulasi ini
dan berpikir yang menjadi dasar berfungsi sebagai pedoman untuk
manusia dalam bersikap dan memastikan apakah pelaksanaan
bertindak, kemudian pengetahuan keuangan daerah telah sesuai dengan
yang diperoleh dari pendidikan dan tahapan tahapan dan peraturan
pengalaman akan memberikan perundang undangan yang telah
kontribusi yang lebih baik apabila di ditetapkan (Kartika Dewi Sari,
dukung pendidikan dan pengalaman 2012).
yang memadai untuk bidang
tugasnya. Dengan demikian maka H2: Diduga pemahaman regulasi
pengetahuan akan memberikan berpengaruh terhadap peran anggota
dukungan kepada dewan untuk dewan dalam pengawasan keuangan
meningkatkan kegiatan pengawasan. daerah
H1: Diduga pengetahuan anggota Pengaruh Pengalaman Anggota
dewan tentang DPRD berpengaruh DPRD terhadap Peran Anggota
terhadap peran anggota dewan dalam Dewan dalam Pengawasan
pengawasan keuangan daerah Keuangan Daerah
Pengalaman kerja adalah
Pengaruh Pemahaman Regulasi pengetahuan atau keterampilan yang
terhadap Peran Anggota Dewan telah diketahui dan dikuasai
dalam Pengawasan Keuangan seseorang yang akibat dari perbuatan
Daerah atau pekerjaan yang telah dilakukan
Pemahaman regulasi selama beberapa waktu tertentu.Dari
merupakan pemahaman anggota uraian tersebut dapat disimpulkan,
DPRD mengenai peraturan, bahwa pengalaman kerja adalah
prosedur, dan kebijakan tentang tingkat penguasaan pengetahuan
keuangan daerah. Menurut Badei dan serta keterampilan seseorang dalam
Witono (2003) menyatakan bahwa pekerjaannya yang dapat diukur dari
peraturan yang tertera pada regulasi masa kerja dan dari tingkat
pemerintah dalam pengawasan pengetahuan serta keterampilan yang
keuangan daerah menjelaskan dimilikinya.Pengalaman kerja
seseorang menunjukkan jenis-jenis
tindakan apa saja yang boleh atau
pekerjaan yang pernah dilakukan
tidak dilakukan oleh pemerintah
seseorang dan memberikan peluang
dalam mengindikasikan serangkaian yang besar bagi seseorang untuk
strategi untuk mencapai tujuan. melakukan pekerjaan yang lebih
Sedangkan kebijakan merupakan baik.
pernyataan umum sebagai pedoman Semakin luas pengalaman
dalam pengambilan keputusan. kerja seseorang, semakin terampil
Pemahaman regulasi akan melakukan pekerjaan dan semakin
berpengaruh terhadap peran sempurna pola berpikir dan sikap

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 7


dalam bertindak untuk mencapai sampling, yaitu pengambilan sampel
tujuan yang telah ditetapkan Slamet yang didasarkan pada suatu kriteria
(2009) menjelaskan bahwa Pengambilan sampel pada Komisi C
pengalaman kerja merupakan salah dan Badan Anggaran dilakukan
satu faktor yang dapat dengan alasan bahwa judul yang
mempengaruhi kinerja aparat diangkat adalah untuk meneliti peran
pengawas, sampai tingkat mana anggota DPRD dalam pengawasan
seseorang berhasil pada keuangan daerah. Hal ini melibatkan
pekerjaannya, berpartisipasi aktif, Komisi C selaku Bidang Keuangan
dan memilki anggapan bahwa kinerja dan Badan Anggaran yang
merupakan hal penting dan berkaitan memahami tentang keuangan daerah.
dengan harga dirinya.
Metode Analisis Data
H3:Didugapengalaman berpengaruh Uji Statistik Deskriptif
terhadap peran anggota dewan dalam Statistik deskriptif adalah
pengawasan keuangan daerah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara yang
Model Penelitian telah terkumpul sebagaimana adanya
Berikut ini adalah model tanpa bermaksud membuat
penelitian dari pengaruh variabel kesimpulan yang berlaku untuk
independen terhadap variabel umum atau generalisasi.
dependen:
Gambar 1 Uji Validitas
Model Penelitian Uji validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat
X1 validitas atau ketepatan suatu
instrument, sebuah instrument
X2 Y dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang ingin diukurnya.
X3Var Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada
Sumber: Data Olahan, 2016 suatu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya
METODE PENELITIAN untuk diinginkan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen
Populasi didefenisikan tersebut sudah baik. Instrumen yang
sebagai wilayah generalisasi secara tidak baik akan bersifat tendensius
umum tentang pengambilan data mengarahkan responden untuk
terhadap objek penelitian (Ghozali, memilih jawaban-jawaban tertentu.
2013:79) sedangkan sampel Instrumen yang sudah dapat
didefenisikan sebagai wilayah dari dipercaya, yang realibel aka
bagian populasi yang akan diteliti. nmenghasilkan data yang dapat
Populasi dalam penelitian ini adalah dipercaya juga.
seluruh anggotadewan yang bekerja
pada DPRD Provinsi Riau. Metode Uji Normalitas
pengambilan sampel adalah dengan Uji normalitas digunakan
menggunakan metode purpossive untuk mengetahui apakah data

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 8


yang digunakan berdistribusi Analisis Regresi Berganda
normal. Salah satu cara melihat Model regresi linier berganda
normalitas yaitu dengan histogram, adalah model regresi yang memiliki
yang membandingkan antara data lebih dari satu variabel independen.
observasi dengan distribusi yang Model regresi linier berganda
mendekati distribusi normal. dilakukan model yang baik jika
Kedua, dengan normal probability model tersebut memenuhi asumsi
plot, yaitu distribusi normal akan normalitas data dan terbebas dari
membentuk satu garis lurus diagonal, asumsi-asumsi.Persamaan regresi
dan ploting data akan dibandingkan linier berganda yaitu :
dengan garis diagonal. Jika distribusi
data adalah normal, maka garis yang Y = α + β1X1 + β2X2+ β3X3 + e
menggambarkan data akan mengikuti
garis diagonalnya. Uji Signifikasi Parameter
Individual (Uji Statistik t) dan
Uji Multikolinearitas Pengujian Hipotesis
Uji multikolinieritas Untuk melakukan pengujian
bertujuan untuk menguji apakah hipotesis secara parsial digunakan
dalam model regresi ditemukan Uji t. Uji t bertujuan untuk
adanya korelasi yang tinggi atau mengetahui pengaruh antara variabel
sempurna antar variabel independen dengan variabel
independen. Uji Multikolinieritas dependen, dan untuk mengetahui
dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu apakah variabel bebas memiliki
dengan melihat VIF (Variance hubungan signifikan/tidak dengan
Inflation Factors) dan nilai variabel terikat secara individual
Tolerance. Jika VIF > 10 dan nilai untuk setiap variabel.Penelitian ini
menggunakan instrumen penelitian
Tolerance< 0,10 maka terjadi gejala
dengan kuesioner dan penelitian
Multikolinieritas.
kualitatif dan kuantitatif dalam
penelitian.
Uji Heteroskedastistas
Uji heteroskedastisitas Definisi Operasionalisasi Variabel
bertujuan untuk menguji apakah Pengawasan keuangan daerah
dalam model regresi terjadi yang dilakukan oleh anggota DPRD
ketidaksamaan varians dari residual adalah merupakan kewenangan
satu pengamataan ke pengamatan dewan untuk melakukan pengawasan
yang lain. Untuk mendeteksi ada terhadap pelaksanaan Perda dan
tidaknya heteroskedastisitas dapat Peraturan lainnya, pengawasan
ditentukan dengan melihat grafik pelaksanaan APBD, mengawasi
Plot (Scatterplot) antara nilai kebijakan dan kinerja pemerintah
prediksi variabel terikat (ZPRED) daerah dan pelaksanaan
dengan residual (SRESID). Jika pembangunan daerah serta kebijakan
grafik plot menunjukkan suatu pola namun bukan pemeriksaan.
titik yang bergelombang atau Pengetahuan anggota DPRD
melebar kemudian menyempit, maka tentang anggaran dapat diartikan
dapat disimpulkan bahwa telah sebagai pengetahuan dewan terhadap
terjadi heteroskedastisitas. mekanisme penyusunan anggaran
mulai dari tahap perencanaan sampai
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 9
pada tahap pertanggungjawaban serta Hasil Uji Normalitas
pengetahuan dewan tentang Pada grafik normal P-P Plot
perundang-undangan yang mengatur terlihat titik-titik menyebar di sekitar
pengelolaan keuangan daerah/APBD.
garis diagonal, serta penyebarannya
Pemahaman regulasi
mengikuti arah garis diagonal.Kedua
merupakan pemahaman anggota
grafik ini menunjukkan bahwa model
DPRD mengenai peraturan, prosedur
regresi layak dipakai karena asumsi
dan kebijakan tentang keuangan
normalitas.Didalam penelitian ini
daerah.Pengalaman merupakan
variabel yang diukur melalui disajikan dalam graifik P-Plot.
pengalaman anggota dewan menjadi Dimana dasar pengambilan
anggota DPRD.Pengalaman ini keputusan yaitu:
mengukur peran atau keaktifan 1. Jika sumbu menyebar sekitar
anggota DPRD dalam melakukan garis diagonal maka model
pengawasan keuangan daerah. regresi memenuhi asumsi
normalitas.
HASIL PENELITIAN DAN 2. Jika data menyebar jauh dari
PEMBAHASAN garis diagonal atau tidak
mengikuti arah garis diagonal
Hasil Uji Validitas atau maka model regresitidak
Uji validitas data digunakan memenuhi asumsi normalitas.
untuk mengukur sah atau tidak suatu Gambar penelitian ini untuk
kuesioner.Pedoman suatu model menunjukan normalitas data dari
dikatakan valid jika tingkat suatu penelitian.
signifikansinya dibawah 0,05.
Berikut ini adalah tabel yang Gambar 2
disajikan dalam uji validitas dan Hasil Uji Normalitas
reliabilitas

Hasil Uji Reabilitas Data


Hasil uji reliabilitas
812nstrument penelitian dalam
penelitian ini ditunjukkan pada Tabel Sumber :Data Olahan, 2016
1 berikut ini.Uji reliabilitas
digunakan untuk mengukur apakah Hasil Uji Multikolinieritas
jawaban responden konsisten atau Pada penelitian ini,nilai
tidak dengan menggunakan uji SPSS tolerance yang dihasilkan dalam
dalam menjawab setiap pernyataan.
penelitian ini berada diantara 0.1-1.0,
dan nilai VIF diantara 1.0-10.
Tabel 1 Dengan demikian dapat dijustifikasi
Hasil Uji Validitas dan Realibilitas bahwa keseluruhan variabel bebas
Data yang digunakan dalam penelitian
Nilai Nilai
No Variabel
Cronbach Validitas
terbebas dari asumsi
1 Y 0,735 0.000 multikolinieritas.
2 X1 0,743 0.000 Nilai dari tolerance
3 X2 0,729 0.000 mengukur variabilitas variabel
4 X3 0,720 0.000 independen yang terpilih yang tidak
Sumber :Data Olahan, 2016 dijelaskan oleh variabel independen

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 10


lainnya. Jadi nilai tolerance yang menjadi sebagai berikut dengan
rendah sama dengan nilai VIF yang menggunakan analisis variabel dalam
tinggi. Nilai cutoff yang umum penelitian untuk mengukur
dipakai untuk menunjukkan adanya peengaruh atau tidaknya:
multikolonieritas adalah nilai
tolerance <0,10 atau nilai VIF > 10. P = 8,500 + 0,812X1 + 0,780X2 +
Nilai yang disajikan dalam 0,853X3 + e
uji multikolonieritas digunakan
untuk melihat apaah masing-masing
- Nilai konstanta (𝛼) sebesar
vaiabel independen memiliki
8,500. Artinya adalah apabila
kesamaan dengan variabel
variabel pengetahuan anggota
independen lainnya dan menghindari
dewan tentang anggaran,
adanya kesamaan atas kesalahan
pemahaman regulasi dan
peengganggu yang terjadi untuk
masing-masing variabel independen pengalaman diasumsikan nol (0),
untuk terbebas dari mutikolonieritas maka peran anggota dewan
didalam penelitian.Uji dalam pengawasan keuangan
multikolonieritas digunakan untuk daerah sebesar 8,500.
varians data.Hasil uji - Nilai koefisien regresi
multikolinieritas dalam penelitian ini pengetahuan anggota dewan
ditunjukkan pada Tabel 2 berikut ini: tentang anggaran sebesar 0,812.
Artinya adalah bahwa setiap
Tabel 2 peningkatan pengetahuan
Hasil Uji Multikolinieritas anggota dewan tentang anggaran
Variabel Tolerance VIF sebesar 1 satuan maka akan
X1 .694 1.440 meningkatkan peran anggota
X2 .652 1.535 dewan dalam pengawasan
X3 .813 1.231 keuangan daerah sebesar 0,812.
Sumber :Data Olahan, 2016 - Nilai koefisien regresi
pemahaman regulasi sebesar
Hasil Uji Heterokedastisitas 0,780. Artinya adalah bahwa
Pada penelitian ini, terlihat setiap peningkatan pemahaman
bahwa titik-titik tidak membentuk regulasi sebesar 1 satuan maka
pola tertentu dan menyebar pada akan meningkatkan peran
sumbu Y. anggota dewan dalam
pengawasan keuangan daerah
Gambar 3 sebesar 0,780.
Hasil Uji Heterokedastisitas - Nilai koefisien regresi
pengalaman sebesar 0,853.
Artinya adalah bahwa setiap
peningkatan pengalaman sebesar
1 satuan maka akan
meningkatkan peran anggota
Sumber :Data Olahan, 2016 dewan dalam pengawasan
keuangan daerah sebesar 0,853,
Analisis Regresi Linear Berganda sehingga ada pengaruh dalam
Persamaan regresi linear pengawasan keuangan daerah
berganda dari model penelitian yang memiliki peningkatan.

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 11


Hasil Pengujian Hipotesis H1 hitungan tersebut, diketahui bahwa
Berdasarkan hasil pengujian pemahaman regulasi berpengaruh
yang dilakukan dan disajikan pada signifikan terhadapperan anggota
tabel 4.10 didapat nilai thitung senilai dewan dalam pengawasan keuangan
7,484. Nilai t tabel sebesar 2,019, daerah. Artinya, semakin paham
diperoleh dari tabel statistik, dengan anggota dewan dalam regulasi yang
melihat nilai signifikansi 5% dan mengatur tentang anggaran, maka
nilai df sebesar 41 (n-banyaknya akan semakin tinggi peranan anggota
variable independen) (Ghozali, dewan dalam menjalankan fungsi
2013). Dengan demikian diketahui pengawasan keuangan daerah.
thitung7,484> t tabel2,019. Maka dapat
disimpulkan H1 diterima yaitu Hasil Pengujian Hipotesis H3
pengetahuan anggota dewan tentang Berdasarkan hasil pengujian
anggaranberpengaruh terhadapperan yang dilakukan dan disajikan pada
anggota dewan dalam pengawasan tabel 4.10 didapat nilai thitung senilai
keuangan daerah. Sementara itu, 6,065. Dengan demikian diketahui
dalam tabel 4.10 didapat P value thitung6,065> ttabel2,019. Berdasarkan
0,000 yang berarti P value 0,000< hitungan tersebut, diketahui bahwa
0,05. Berdasarkan hitungan tersebut, pengalamanberpengaruh
diketahui bahwa pengetahuan terhadapperan anggota dewan dalam
anggota dewan tentang pengawasan keuangan daerah. Maka
anggaranberpengaruh signifikan dapat disimpulkan H3 diterima yaitu
terhadapperan anggota dewan dalam pengalamanberpengaruh
pengawasan keuangan daerah. terhadapperan anggota dewan dalam
Artinya, semakin tinggi pengetahuan pengawasan keuangan
yang dimiliki anggota DPRD tentang daerah.Sementara itu, dalam tabel
anggaran maka akan semakin tinggi 4.10 didapat P value 0,000 yang
peranan anggota dewan dalam berarti P value 0,000< 0,05.
pengawasan keuangan daerah. Berdasarkan hitungan tersebut,
diketahui bahwa
Hasil Pengujian Hipotesis H2
pengalamanberpengaruh signifikan
Berdasarkan hasil pengujian yang terhadapperan anggota dewan dalam
dilakukan dan disajikan pada tabel pengawasan keuangan
4.10didapat nilai thitung senilai 4,190. daerah.Artinya, semakin tinggi
Dengan demikian diketahui pengalaman yang dimiliki anggota
thitung4,190> ttabel2,019. Berdasarkan dewan dalam menjalankan anggaran
hitungan tersebut, diketahui bahwa maka akan semakin tinggi peranan
pemahaman regulasiberpengaruh anggota dewan dalam menjalankan
terhadapperan anggota dewan dalam fungsi keuangan daerah.
pengawasan keuangan daerah. Maka
dapat disimpulkan H2 diterimayaitu SIMPULAN DAN SARAN
pemahaman regulassiberpengaruh
terhadapperan anggota dewan dalam Simpulan
pengawasan keuangan daerah. Berdasarkan analisis dan
Sementara itu, dalam tabel 4.10 pembahasan pada bagian
didapat P value 0,002 yang berarti P sebelumnya, maka dapat ditarik
value 0,002< 0,05. Berdasarkan kesimpulan sebagai berikut :
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 12
1) Hasil uji hipotesis pertama Provinsi lainnya.
menunjukanpengetahuan anggota
dewan tentang anggaran
berpengaruh terhadap peran
anggota dewan dalam
pengawasan keuangan daerah.
Hal ini berarti bahwa anggota
dewan yang memiliki
pengetahuan tentang mekanisme
anggaran akan mempengaruhi
peranannya dalam mengawasi
keuangan daerah.
2) Hasil uji hipotesis kedua
menunjukan pemahaman regulasi
berpengaruh terhadap peran
anggota dewan
dalam pengawasan
keuangan daerah. Hal ini berarti
anggota dewan yang memahami
aturan, kebijakan dan ketentuan
selama menyusun anggaran akan
mempengaruhi peran anggota
dewan dalam pengawasan
keuangan daerah.
3) Hasil uji hipotesis ketiga
menunjukan
pengalaman
berpengaruh terhadap peran
anggota dewan
dalam pengawasan
keuangan daerah. Hal ini berarti
bahwa pengalaman yang dimiliki
anggota dewan dalam
menjalankan profesi sebagai
anggota dewan akan
mempengaruhi peran anggota
dewan dalam pengawasan
keuangan daerah.

Saran
Atas dasar kesimpulan di
atas, dapat diajukan saran-saran
sebagai berikut :
1) Pada penelitian selanjutnya
diharapkan area penelitian dapat
diperluas, tidak hanya pada
DPRD Provinsi Riau, namun
dapat meneliti pada DPRD di
JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 13
2) Penelitian selanjutnya dapat menghubungi melalui telepon
menambahkan variabel- kepada responden, agar data yang
variabel lainnya yang diperoleh nantinya tidak bias dan
memiliki kemungkinan untuk sesuai dengan apa yang
berpengaruh terhadap peran diharapkan dalam penelitian.
anggota dewan dalam
pengawasan keuangan daerah, DAFTAR PUSTAKA
seperti menambahkan variabel
independen atau Ghozali, Imam. 2013. Implementasi
menggunakan Standar Pemakaian Program
variabel intervening ataupun SPSS. Salemba Empat. Jakarta
variabel moderating untuk
memperoleh hasil yang Kartika, Dewi Sari. 2012. Pengaruh
berbeda. Variabel penerapan Personal
tingkat pendidikan dan jabatan
politik dapat dijadikan Background,
rekomendasi untuk Political
ditambahkan pada penelitian
selanjutnya. Background, Pemahaman
3) Ketika membagikan kuesioner
kepada responden, sebaiknya Regulasi
peneliti memastikan bahwa Terhadap Peran Anggota
responden mengerti maksud DPRD Dalam Pengawasan
dari kuesioner yang akan diisi, Keuangan Daerah. Jurnal
misalnya dengan cara peneliti Telaah Riset Ilmiah
memberikan penjelasan secara PP No. 71 Tentang Standar
langsung ataupun Akuntansi Pemerintahan
Roseptalia, Rima. 2006. Pengaruh Publik Dalam Pengawasan
Pengetahuan Dewan tentang Keuangan Daerah.Tesis Program
Anggaran Pasca Sarjana Studi Magister
Sains Akuntansi. Universitas
Terhadap Diponegoro.
Pengawasan

Keuangan Daerah,
Skripsi.Universitas Islam
Indonesia.Yogyakarta.

Slamet.2009. Peran DPRD dalam


Pengawasan

Keuangan Daerah.Jurnal
Ilmiah dan Akuntansi.

Werimon, Simson, 2005. Pengaruh


Partisipasi Masyarakat dan
Transparansi Kebijakan

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 14


Winarna, Jaka dan Sri Murni. 2007.
Pengaruh Personal
Background,

Political Background dan


Pengetahuan Dewan
tentang Anggaran
Terhadap Peran DPRD
Dalam Pengawasan

Keuangan Daerah.
Simposium Nasional
Akuntansi X. Universitas
Negeri Makasar.

Witono, Banu. 2003. Pengaruh


Personal Background dan
Political Culture Terhadap
Peranan DPRD Dalam
Pengawasan

Keuangan Daerah. Jurnal


Akuntansi Dan Keuangan
Vol 16.

Yudhoyono. 2000. Pengawasan


Keuangan

Daerah Pemerintahan
Kota/Kabupaten se-
Indonesia. Jurnal Ilmiah
dan Telaah Riset.

JOM Fekon Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 15

Вам также может понравиться