Вы находитесь на странице: 1из 12

BAB I

PENDAHULUAN

Banyak mahasiswa, terutama mahasiswa baru, merasa bahwa kebiasaan

belajar yang dilakukannya sudah memadai. Manajemen waktu yang dilakukan

sudah efisien. Terbukti di SMA dulu mereka adalah murid terpandai atau

setidaknya tidak pernah merasa kesulitan mendapatkan nilai yang baik. Kemudian

seiring dengan berjalannya waktu, beberapa diantaranya menyadari bahwa nilai

yang diperoleh sekarang tidaklah secermelang seperti ketika di SMA. Nilai A atau

B sepertinya sulit dijangkau. Mengapa? Apa sebenarnya yang terjadi? Salah satu

jawabannya mungkin karena ketrampilan belajar, termasuk manajemen waktunya,

kurang efektif. Kuliah di perguruan tinggi memang berbeda dengan belajar di

SMA, karena itu manajemen waktu yang ada mestinya turut disesuaikan.

Memang tidak ada satu cara yang ampuh yang berlaku bagi semua orang

dalam manajemen waktu, tetapi dengan mengenali diri sendiri dengan lebih baik

anda dapat menentukan bagaimana cara mempergunakan waktu dengan lebih

efektif. Sebab setiap macam kegiatan yang akan dijalani harus disesuaikan dengan

batas kemampuan setiap individu, sehingga dalam pelaksanaannya, setiap

kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Patut pula diingat bahwa inti dari

manajemen waktu adalah konsentrasi pada hasil dan bukan sekedar menyibukkan

diri. Banyak orang menghabiskan hari-harinya dengan berbagai kegiatan yang

seakan tiada habisnya tetapi tidak mendapat capaian apapun karena kurang

konsentrasi pada hal yang benar.

1
BAB II

ISI

2.1 Siklus Manajemen Waktu

Salah satu sistem manajemen waktu yang bisa dipilih oleh mahasiswa

adalah menggunakan sistem siklus pada setiap tahun ajaran atau setiap semester.

Umumnya sistem ini dimulai dengan menetapkan tujuan (goal setting) untuk

mengukuhkan konteks bagi manajemen waktu. Berikutnya adalah menelusuri

penggunaan waktu dan membangun kesadaran tentang bagaimana anda akan

menghabiskan waktu. Tahap ketiga adalah membuat rencana, dan ini termasuk

membuat to do list, rencana mingguan, rencana bulanan, dan rencana semesteran.

Tahap keempat adalah memantau (self monitoring) apa yang telah dikerjakan.

Pada tahap ini dinilai seberapa baik rencana telah terjalankan, seberapa akurat

rencana yang disusun, seberapa tepat kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, dan

sebagainya. Tahap akhir dari siklus manajemen waktu ini adalah pergeseran dan

penyesuaian waktu dimana dapat dilakukan koreksi terhadap sistem yang berjalan

sebelum memulai siklus yang baru.

2.2 Kuis Manajemen Waktu

Sebelum memulai melakukan manajemen waktu, ada baiknya dilakukan

evaluasi terlebih dahulu. Fungsinya adalah untuk menilai apa yang telah

dilakukan selama ini dengan menjawab pertanyaan berikut: Pertama, lima

2
kegiatan/aktivitas apa yang paling banyak menyita waktu, seperti : menonton tv,

main Play Station, jalan-jalan ke mall, belajar, tidur, ngobrol, dan lain-lain.

Kedua, jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

• Apakah kita sudah mengestimasi waktu yang dibutuhkan untuk belajar

setiap minggu?

• Apakah kita selalu tepat waktu dalam mengerjakan tugas?

• Apakah kita mulai mengerjakan tugas akhir/penulisan ilmiah pada awal

semester?

• Apakah kita membuat daftar apa yang harus dikerjakan (to do list)?

• Apakah kita menentukan target tertentu untuk setiap periode studi?

• Apakah kita memulai belajar dengan mengerjakan tugas yang paling sulit?

• Apakah kita menyelesaikan belajar selama jam produktif setiap harinya?

Kalau jawaban pada kuis di atas lebih banyak “Tidak” dari pada “Ya”, maka

sudah saatnya kita melakukan manajemen waktu yang baru.

2.3 Langkah untuk Meningkatkan Manajemen Waktu

Di awal tulisan telah disebutkan bahwa, terlebih dahulu harus menetapkan

tujuan. Apakah target yang ingin anda capai pada semester sekarang? Jika sudah

3
yakin dengan tujuan dan target yang ingin diraih pada semester ini, maka saatnya

untuk mulai membuat jadwal semester.

1. Membuat Jadwal Semester

a. Mencatat tugas mata kuliah yang telah diketahui: makalah, proyek

penelitian, dan sejenisnya. Mencatat tugas pada setiap awal semester akan

membantu dalam pengestimasian waktu untuk kegiatan akademik dan

kegiatan non akademik.

b. Mencatat aktivitas ko-kurikuler termasuk hari kerja (jika bekerja),

pertemuan atau rapat organisasi, aktivitas sosial, jadwal keluar kota

(pulang kampung di akhir pekan atau liburan), dan sejenisnya. Mencatat

aktivitas ko-kurikuler mungkin akan memberikan gambaran yang lebih

akurat tentang seberapa penuh atau seberapa luang jadwal yang telah

dirancang selama satu semester. Aktivitas non akademik ini penting untuk

menciptakan keseimbangan pada jadwal yang telah disusun sebelumnya.

Penting untuk diingat bahwa setelah mempunyai jadwal kegiatan semesteran,

jadwal tersebut perlu diperbaharui secara berkala.. Perubahan tenggat waktu

pengumpulan tugas, misalnya, atau tugas matakuliah yang baru dan aktivitas lain

yang perlu direncanakan, menyebabkan jadwal harus dikoreksi dan diperbaharui.

Mempunyai jadwal semester yang akurat penting untuk tahap berikutnya dari

proses ini, yaitu merencanakan beban kerja mingguan.

4
2. Menilai dan Merencanakan Jadwal Mingguan

a. Buat daftar apa yang harus dikerjakan dalam minggu depan, termasuk

tugas kuliah, praktikum, kuis. Buatlah daftar ini inklusif, karena segala

sesuatu membutuhkan waktu, apakah itu membaca satu bab, mengerjakan

soal latihan, atau menulis outline untuk makalah penelitian

b. Masukkan dalam daftar apa yang harus dikerjakan minggu itu: aktivitas

ko-kurikuler, jam kerja, olah raga, makan, dan kumpul dengan teman.

Aktivitas sehari-hari dan aktivitas ko-kurikuler penting dan menciptakan

keseimbangan hidup, walaupun itu berarti mengambil waktu belajar.

Mempersiapkan makan dan mandi, misalnya, atau menghadiri rapat

organisasi bisa menghabiskan waktu sebanyak waktu untuk membaca satu

bab buku ajar

c. Estimasikan berapa lama setiap tugas dapat diselesaikan. Setiap aktivitas

membutuhkan waktu yang berbeda, sehingga penting sekali untuk

mengestimasikan berapa lama setiap tugas dapat diselesaikan dan

menyediakan waktu untuk tugas tersebut. Bila waktu yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan tugas tidak diketahui, lebih baik mengestimasikan

waktu secara konservatif. Jika dapat menyelesaikan waktu 30 menit lebih

cepat dari yang telah diperhitungkan, maka waktu sisa dapat digunakan

untuk mengerjakan apapun yang disukai, tetapi jika tidak dapat

menyelesaikan dalam waktu yang telah direncanakan maka sebaiknya

5
waktu untuk menyelesaikan tugas, diambil dari kegiatan – kegiatan lain

yang membutuhkan waktu lebih lama dari yang direncanakan.

d. Identifikasi pada hari apa setiap tugas akan diselesaikan, selalu ingat

waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas itu dan hal-hal

lain yang juga harus dikerjakan pada hari itu. Dengan melihat jadwal

minggu itu dan menyadari apa saja yang harus dikerjakan setiap harinya,

tenggat tidak akan terlewati. Dapat dibuat penyesuaian pada minggu

tersebut, misalnya, jika ada tugas yang membutuhkan waktu 6 jam untuk

menyelesaikannya padahal hanya ada waktu tiga jam sebelum tenggat.

Membuat jadwal minggu berikutnya setiap jumat petang atau jumat malam

adalah suatu kebiasaan yang baik. Karena jika minggu berikutnya jadwal

sangat padat, maka akan sangat membantu jika menyelesaikan sebagian

tugas pada akhir pekan itu agar tekanan pada minggu yang akan datang

berkurang.

3. Jadwal Setiap Hari

a. Tulis jadwal harian pada setiap pagi. Termasuk tugas-tugas yang belum

selesai dari hari sebelumnya. Pembuatan jadwal harian ini hanya

membutuhkan beberapa menit saja karena anda sudah mempunyai jadwal

mingguan sebagai pedoman. Gunakan kartu indeks atau buku kecil atau

notes untuk mencatat jadwal harian ini agar anda dapat membawanya

kemana-mana dan memeriksanya setiap saat untuk menandai tugas mana

saja yang sudah diselesaikan.

6
b. Berikan skala prioritas untuk setiap tugas harian yang telah ditulis.

Beberapa aktivitas harus dikerjakan hari itu dan sebagian lagi mungkin

merupakan opsional untuk diselesaikan hari itu. Dapat digunakan sistem

A,B, C untuk memberi prioritas pada setiap tugas. A diberikan pada tugas

yang harus diselesaikan pada hari itu dan C adalah opsional, sedangkan B

penting tetapi tidak sepenting A. Cobalah untuk menyelesaikan semua

tugas A sebelum mulai mengerjakan tugas B, dan akhirnya yang C. Cara

ini dapat mengurangi tingkat stress karena beban tugas yang cukup

banyak.

4. Evaluasi Setiap Jadwal

a. Evaluasi jadwal setiap pagi. Tanyakan pada diri sendiri apakah jadwal hari

itu cukup realistis. Tuliskan berapa jam setiap tugas akan diselesaikan.

Jika dirasa tidak mungkin diselesaikan, buang beberapa tugas dengan

prioritas B dan C dari jadwal

b. Evaluasi jadwal setiap malam. Apakah semua tugas dalam daftar telah

diselesaikan? Jika tidak, mengapa? Apakah karena jadwalnya tidak

realistis atau manajemen waktunya yang tidak efektif? Apa penyesuaian

yang bisa dilakukan agar di lain waktu anda dapat membuat jadwal yang

lebih baik?

7
2.4 Mengupayakan agar Manajemen Waktu Berjalan dengan Baik

Setelah diidentifikasi lima kegiatan yang paling menyita waktu, maka

persiapkanlah diri untuk mengurangi dan mengganti aktifitas yang kurang

bermanfaat dengan kegiatan yang mendukung pencapaian target belajar.

Berikut adalah beberapa strategi yang digunakan agar jadwal menjadi

efektif dan efesien :

1. Identifikasi waktu terbaik pada setiap harinya.

Apakah Anda termasuk seorang “night person” atau “morning person”?

Gunakan kekuatan waktu tersebut untuk belajar. Belajar pada waktu

terbaik setiap harinya - apakah itu pagi (jika anda seorang “morning

person”) atau malam hari (jika anda seorang “night person”) -

memungkinkan anda menyelesaikan tugas dalam waktu yang lebih

singkat.

2. Belajar subyek yang sulit atau membosankan lebih dulu.

Dalam keadaan segar, informasi dapat diproses lebih cepat dan anda jadi

lebih menghemat waktu. Alasan lainnya adalah lebih mudah mendapatkan

motivasi untuk mempelajari sesuatu yang menyenangkan pada saat lelah

daripada mempelajari subyek yang membosankan.

3. Pastikan bahwa lingkungan sekitar kondusif untuk belajar.

Perpustakaan adalah tempat yang baik untuk belajar karena satu-satunya

yang bisa dilakukan di perpustakaan adalah belajar. Tetapi jika

8
perpustakaan tidak memungkinkan untuk belajar (karena jam operasi yang

terbatas, misalnya), carilah tempat (dan waktu) yang memang benar-benar

jauh dari gangguan.

4. Jangan tinggalkan rekreasi dan hiburan.

Kehidupan sosial sangat penting dan perlu dibangun demi tercapainya

keseimbangan hidup. Sebab manusia adalah makhluk sosial yang butuh

interaksi dengan sesamanya. Demi tercapainya keseimbangan tersebut,

penyediaan waktu untuk berkomunikasi dengan teman – teman dan

menjalankan beberapa kegiatan atau hobi, tidak akan merugikan

manajemen waktu yang telah dirancang.

5. Usahakan waktu tidur dan makan yang cukup dan berkualitas.

Tidur seringkali dianggap sebagai “bank” dalam manajemen waktu.

Maksudnya, setiap kali mendapat tugas yang membutuhkan waktu cukup

banyak, anda akan “mengambil” waktu tidur anda untuk mengerjakan

tugas. Hal ini jelas tidak efektif karena anda pasti akan memerlukan waktu

yang lebih banyak lagi untuk mengerjakan tugas karena tubuh anda

kelelahan sehingga kurang konsentrasi. Jadi kebutuhan tidur anda haruslah

tetap diperhatikan.

9
6. Manfaatkan waktu menunggu atau kombinasikan dua kegiatan.

Jika menggunakan transpotasi umum untuk pergi dan pulang dari kampus

anda seringkali harus menunggu beberapa menit bahkan beberapa jam di

halte atau peron. Mengapa tidak manfaatkan waktu menunggu tersebut

untuk membaca? Bawalah catatan atau ringkasan kuliah kemana pun anda

pergi dan baca setiap ada kesempatan meskipun hanya satu paragraf.

Jika anda menggunakan kendaraan pribadi, mobil misalnya, jangan

membaca sambil mengemudi karena sangat berbahaya. Tapi tidak berarti

tidak bisa belajar selama perjalanan. Dengarkan saja rekaman belajar anda

sendiri dari kaset.

10
BAB III

KESIMPULAN

Program pembelajaran di perguruan tinggi sangat membutuhkan perhatian

lebih, dan menuntut mahasiswa untuk mampu mengatur waktu sehingga kegiatan

akademis dan non akademis dapat berjalan bersamaan dan saling berimbang.

Selain itu, dengan adanya manajemen waktu yang baik, maka kegiatan-kegiatan

yang dilaksanakan akan berjalan efisien dan optimal.

Satu hal yang harus diingat, bahwa setiap kegiatan yang dilaksanakan

harus sesuai dengan kemampuan diri, demi tercapainya kesuksesan dan

tercapainya target yang diharapkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://www.findtoyou.com/ebook/manajemen+waktu.html

12

Вам также может понравиться