Вы находитесь на странице: 1из 10

PSIKIS-Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No.

1 (2017) 1-10

KONTRIBUSI MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN SEKOLAH


DAN PROFESIONALISME GURUTERHADAP HASIL BELAJAR PAI SMP

Muhammad Irsan Barus


Dosen Pendidikan Agama Islam Universitas Medan Area
mirsanbarus@gmail.com

ABSTRACT
The main objective of this study to reveal the contributions: (1) interest in learning for learning
outcomes PAI: (2) the school environment for learning outcomes PAI: (3) the professionalism of
teachers on learning outcomes PAI: (4) interest in learning, the school environment, and the
professionalism of teachers together on learning outcomes PAI. This study consists of three
independent variables, namely interest in learning, the school environment, and the professionalism
of teachers. The dependent variable is the result of learning PAI. The study population of 170
people. The sample was selected by proportional random sampling technique as many as 135
people. Data interest in learning, the school environment, and the professionalism of teachers is
obtained by distributing questionnaires to 135 students, while the data on learning outcomes
obtained through the semester exam results document. Data were analyzed using multiple
regression test. Research findings indicate (1) the learning interest accounted for 17.8% of the PAI
learning outcomes; (2) the school environment accounted for 17.9% of the PAI learning outcomes;
(3) the professionalism of teachers accounted for 19.5% of the PAI learning outcomes; (4) interest
in learning, the school environment and teacher professionalism contributed significantly by 28.1%
to the learning outcomes PAI and 71.9% are influenced by other factors not examined in this study.

Keywords: Interest in Learning, School Environment, Professional Teacher Learning


Outcomes PAI SMP

ABSTRAK
Tujuan utama penelitian ini untuk mengungkapkan kontribusi: (1) minat belajar terhadap hasil
belajar PAI: (2) lingkungan sekolah terhadap hasil belajar PAI: (3) profesionalisme guru terhadap
hasil belajar PAI: (4) minat belajar, lingkungan sekolah, dan profesionalisme guru secara bersama-
sama terhadap hasil belajar PAI. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel bebas, yaitu minat belajar,
lingkungan sekolah, dan profesionalisme guru. Variabel terikatnya adalah hasil belajar PAI.
Populasi penelitian 170 orang. Sampel dipilih dengan teknik proportional random sampling
sebanyak 135 orang. Data minat belajar, lingkungan sekolah, dan profesionalisme guru diperoleh
dengan mengedarkan angket kepada 135 peserta didik, sedangkan data tentang hasil belajar
diperoleh melalui dokumen hasil ujian semester. Data dianalisis menggunakan uji regresi berganda.
Temuan hasil penelitian menunjukkan (1) minat belajar berkontribusi sebesar 17,8% terhadap hasil
belajar PAI; (2) lingkungan sekolah berkontribusi sebesar 17,9% terhadap hasil belajar PAI; (3)
profesionalisme guru berkontribusi sebesar 19,5% terhadap hasil belajar PAI; (4) minat belajar,
lingkungan sekolah dan profesionalisme guru berkontribusi secara signifikan sebesar 28,1%
terhadap hasil belajar PAI dan 71,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.

Kata Kunci: Minat Belajar, Lingkungan Sekolah, Profesionalisme Guru Hasil Belajar PAI SMP

PENDAHULUAN keberhasilan belajar seseorang dalam


Hasil belajar erat kaitannya dengan mengikuti sebuah jenjang pendidikan. Hasil
ketercapaian salah satu tujuan pendidikan belajar yang memuaskan menunjukkan
(Daradjat, 2009). Hasil belajar merupakan tingkat penguasaan peserta didik terhadap
tolak ukur yang utama untuk mengetahui materi yang disampaikan oleh guru sudah
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
2| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017

maksimal. Seluruh dimensi yang berkaitan antara guru dan peserta didik di bawah
dengan proses pembelajaran bermuara pada pengaruh presage dan context variables
hasil yang dicapai peserta didik. (Slameto, (Nurdin, 1994)
2013). Muhibbin Syah membedakan faktor-
Menurut Gagne hasil belajar adalah faktor yang mempengaruhi hasil belajar
kepemilikan kapabilitas berupa keterampilan, menjadi tiga, yakni: (1) internal (dari dalam
sikap, dan nilai (Dimyati & Mudjiono, 2006) peserta didik), yakni kondisi jasmani dan
Artinya, belajar membawa suatu perubahan rohani; meliputi fisiologis dan psikologis
pada individu yang belajar. Perubahan itu (inteligensi, sikap, bakat, minat, motivasi); (2)
tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan eksternal (dari luar peserta didik), lingkungan;
yang diperoleh, melainkan juga dalam bentuk meliputi lingkungan sosial (sekolah,
kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, masyarakat dan tetangga serta teman-teman
penghargaan, minat, dan penyesuaian diri sepermainan di sekitar tempat tinggal) dan
(Nasution, 1995). lingkungan non-sosial (gedung sekolah dan
Gagne berpendapat ada beberapa faktor letaknya, rumah tempat tinggal dan letaknya,
internal dan eksternal yang mempengaruhi alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu
hasil belajar. Faktor eksternal meliputi guru, belajar); dan (3) pendekatan (aproach to
perangkat kurikulum, sarana dan prasarana, learning), yakni jenis upaya belajar yang
dana, manajemen serta masukan dari meliputi strategi dan metode yang digunakan
masyarakat. Sedangkan faktor internal untuk melakukan kegiatan pembelajaran
meliputi motivasi belajar, kecerdasan (Muhibbin Syah, 2012).
intelegensi peserta didik, minat, perhatian, Salah satu faktor internal yang
sikap, kebiasaan belajar, ketekunan, sosial memberikan kontribusi terhadap hasil belajar
ekonomi, serta faktor fisik dan psikis (Gagne adalah minat belajar. Minat adalah
dan Brigg, 1988) kecendrungan dan kegairahan yang tinggi
Sedangkan menurut Dunkin dan Biddle atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
faktor yang mempengaruhi hasil belajar (Muhibbin Syah, 2012)
dikelompokkan kepada beberapa bagian, yaitu Selain itu, faktor yang memberikan
presage varibles, context variables, process kontribusi terhadap hasil belajar adalah
varibles dan product variables. Interaksi lingkungan sekolah. Menurut Blocher bahwa
pendidikan disebut process variables yang lingkungan sekolah adalah suatu konteks
dipengaruhi oleh: (1) presage variables fisik, sosial, dan psikologis yang dalam
(variabel latar belakang) yang merupakan konteks tersebut anak belajar dan memperoleh
kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh perilaku baru (Mariyana, 2010). Lingkungan
guru yaitu meliputi pendidikan, keterampilan sekolah adalah tempat anak bereksplorasi,
dan pengalaman belajar, motivasi guru dan bereksperimen dan mengekspresikan diri
sebagainya, (2) variables context (variabel untuk mendapat konsep dan informasi baru
konteks) yang berkaitan dengan berbagai sebagai wujud dari hasil belajar.
kondisi, baik kondisi peserta didik, sekolah, Selain dua faktor di atas, faktor lain
ruangan kelas yang setiap hari dihadapi guru yang menentukan hasil belajar adalah
dalam proses pembelajaran. Sedangkan profesionalisme guru. Guru merupakan ujung
product variables (variabel hasil belajar) tombak implementasi kurikulum. Semua
merupakan perubahan tingkah laku yang potensi peserta didik tidak akan berkembang
terjadi pada diri peserta didik sebagai akibat secara optimal tanpa bantuan guru.
dari interaksi pendidikan yang berlangsung Berdasarkan kajian Pullias dan Young (1998),
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Muhammad Irsan Barus Kontribusi Minat Belajar…|3

Manan (1990), serta Yelon and Weinstein tuntas atau nilainya berada di atas KKM 75
(1997), bahwa sedikitnya ada 19 peran guru. yaitu 73 orang (42,94%) dan peserta didik
Sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, yang tidak tuntas atau nilainya berada di
pelatih, penasehat, pembaharu (inovator), bawah KKM 75 yakni 97 orang (57,044%).
model dan teladan, pribadi, peneliti, Hal ini menunjukkan tingkat penguasaan
pendorong kreativitas, pembangkit peserta didik terhadap mata pelajaran PAI
pandangan, pekerja rutin, pemindah kemah, belum memenuhi kriteria kelulusan minimal
pembawa cerita, aktor, emansipator, yang telah ditetapkan.
evaluator, pengawet dan kulminator Adapun Identifikasi masalah yang
(Mulyasa, 2007) ditemukan disajikan dalam bentuk skema
Berdasarkan hasil observasi dan hubungan berikut:
pengamatan penulis, ternyata hasil belajar
PAI masih rendah. Hasil belajar rendah
tersebut bisa dilihat pada tabel di bawah ini:
(Program SPPS versi 16.00)

Tabel 1.
Deskripsi Frekuensi Hasil Belajar

Gambar 1.
Hubungan Antar Variabel Yang
Mempengaruhi Hasil Belajar

Banyak faktor yang berkontribusi


terhadap hasil belajar. Faktor- faktor yang
akan dimasukkan dalam penelitian ini hanya
tiga, yaitu minat belajar, lingkungan sekolah
dan profesionalisme guru sebagai variabel
bebas dan hasil belajar sebagai variabel
Berdasarkan Tabel 1 di atas diperoleh terikat.
gambaran rata-rata nilai hasil belajar peserta Berdasarkan penjelasan tersebut,
didik adalah 74.9118. Artinya, rata-rata nilai hubungan variabel yang akan dibahas dalam
peserta didik masih berada di bawah KKM penelitian ini hanya dibatasi pada: 1)
75. Selain itu, jumlah peserta didik yang kontribusi minat belajar terhadap hasil belajar
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
4| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017

PAI SMP Padang, 2) kontribusi lingkungan METODE PENELITIAN


sekolah terhadap hasil belajar PAI SMP Penelitian ini menggunakan metode
Padang, 3) kontribusi profesionalisme guru deskriptif yaitu pencarian fakta dengan
terhadap hasil belajar PAI 2 Padang, dan 4) interpretasi yang tepat. (Nazir, 2003). Sampel
kontribusi minat belajar, lingkungan sekolah penelitian sebanyak 135 orang sesuai dengan
dan profesionalisme guru secara bersama- tabel penentuan jumlah sampel menurut Isacc
sama terhadap hasil belajar PAI SMP Padang. dan Michael. (Isaac & Michael, 1981).
Batasan masalah digambarkan pada skema Adapun penyusunan angket yang digunakan
berikut: dalam penelitian ini merujuk pada skala
Likert. (Fraenkel, 1993)
Gambar 2. Analisis data bertujuan untuk
Skema Batasan Masalah mengetahui kontribusi minat belajar (X1),
Pada Variabel Penelitian lingkungan sekolah (X2), dan profesionalisme
guru (X3) terhadap hasil belajar (Y). Adapun
teknik analisis yang dipakai adalah:
a. Uji F
Digunakan untuk mengetahui apakah
variabel bebas secara bersama-sama
berkontribusi secara signifikan terhadap
variabel terikat. Rumusnya:
𝑅 2 /𝑘
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
1 − 𝑅2 𝑛 − 𝑘 − 1
Keterangan :
2
R : Koefisien determinasi
berganda
k : Banyaknya variabel bebas
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini n : Besarnya sampel
dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Fhitung : Nilai F yang di hitung

Tabel 2. Hipotesis Penelitian Kriteria pengujian:


- Apabila Fhitung > Ftabel , maka H0 ditolak
dan Ha diterima. Artinya, terdapat
kontribusi variabel bebas secara bersama-
sama terhadap variabel terikat.
- Apabila Fhitung < Ftabel , maka H0 diterima
dan Ha ditolak. Artinya, tidak terdapat
kontribusi variabel bebas secara bersama-
sama terhadap variabel terikat.

Dengan tingkat kepercayaan (α) untuk


pengujian ini adalah 95% atau α = 0,05.

ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Muhammad Irsan Barus Kontribusi Minat Belajar…|5

b. Uji Koefisien Determinasi ( R2 ) Didapatkan nilai Rtabel sebesar 0,429


Untuk mengetahui kontribusi dari menunjukkan koefisien korelasi antara minat
variabel independen terhadap variabel belajar terhadap hasil belajar dengan nilai
dependen dapat dilihat dari adjusted R square Rkuadrat atau Rsquare adalah 0,184. Namun
nya. Koefisien ini dapat digunakan untuk analisis dalam regresi multiple nilai Rkuadrat
menganalisis apakah variabel yang diduga / yang disesuaikan (adjusted Rsquare) pada tabel
diramal (Y) dipengaruhi oleh variabel (X). adalah sebesar 0,178. Pada tabel di atas
Rumusnya: Adjusted RSquare sebesar 0,178. Untuk mencari
ESS determinan korelasi maka 0,178 x 100
R2 
TSS menjadi 17,8%. Hal ini menunjukkan bahwa
.................................................................(16) kontribusi minat belajar (X1) terhadap hasil
n 1 belajar (Y) sebesar 17,8%.
R 2 adjusted= 1  (1  R 2 )
n  k  Selanjutnya hasil analisis ANOVA
c. Uji t diperoleh nilai fhitung yaitu 29.952 dengan
Uji t bertujuan untuk melihat kontribusi tingkat signifikan 0,000. Probabilitas 0,000
dari masing-masing variabel yaitu kontribusi jauh < dari taraf signifikan 0,05. Hal ini
variabel penyebab terhadap variabel akibat. menunjukkan bahwa model regresi bisa
Rumusnya: dipakai untuk memprediksi hasil belajar. Oleh
𝑏𝑘 karena itu, dapat dikatakan terdapat hubungan
𝑡𝑘 = minat belajar terhadap hasil belajar.
𝑆𝑏𝑘
Keterangan: Didapatkan juga koefisien konstanta
bk = Koefisien regresi ke k adalah sebesar 11.965 dan koefisien regresi
Sbk = Simpangan baku koefisien b sebesar 0, 429 diperoleh gambaran persamaan
yang ke k regresi sebagai berikut: Y = a + bX1 atau
11.965 + 0, 429 X1. Kriteria uji koefisien
Kriteria pengujian hipotesis : regresi dari variabel minat belajar (X1)
- Jika t hitung ≥ t tabel maka H0 ditolak dan Ha terhadap hasil belajar (Y) sebagai berikut:
diterima, berarti terdapat kontribusi yang
signifikan antara variabel bebas terhadap Ha : Minat belajar (X1) berhubungan
variabel terikat secara signifikan terhadap hasil belajar
- Jika t hitung ≤ t tabel maka H0 diterima dan (Y)
Ha ditolak, berarti tidak terdapat Ho : Minat belajar (X1) tidak berhubungan
kontribusi yang signifikan antara variabel terhadap hasil belajar (Y).
bebas terhadap variabel terikat.
Dari hasil analisis Regresi Sederhana
HASIL PENELITIAN Variabel (X1) dengan Variabel (Y) dapat
a. Kontribusi Minat Belajar Terhadap dilihat nilai thitung untuk variabel minat belajar
Hasil Belajar (X1) adalah thitung 5.473 > ttabel 1.65639 dengan
Hipotesis pertama penelitian ini adalah nilai (Sig 0.000 < 0,05), maka Ha diterima.
terdapat kontribusi minat belajar (X1) Dengan demikian dapat disimpulkan minat
terhadap hasil belajar (Y). Hasil perhitungan belajar mempunyai kontribusi yang signifikan
regresi sederhana dengan program SPSS terhadap hasil belajar PAI SMP Padang.
16.00.

ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
6| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017

b. Kontribusi Lingkungan Sekolah lingkungan sekolah (X2) adalah thitung 5.504 >
Terhadap Hasil Belajar ttabel 1.65639 dengan nilai (Sig 0.000 < 0,05),
Hipotesis kedua penelitian ini adalah maka Ha diterima. Dengan demikian dapat
terdapat hubungan lingkungan sekolah (X2) disimpulkan bahwa lingkungan sekolah
terhadap hasil belajar (Y). Hasil perhitungan mempunyai kontribusi yang signifikan
korelasi/hubungan dan regresi sederhana terhadap hasil belajar PAI SMP Padang.
dengan program SPSS 16.00.
Dari hasil analisis didapatkan nilai c. Kontribusi Profesionalisme Guru
Rtabel sebesar 0,431 yang menunjukkan Terhadap Hasil Belajar
koefisien korelasi antara minat belajar Hipotesis ketiga penelitian ini adalah
terhadap hasil belajar, sedangkan nilai Rkuadrat terdapat hubungan profesionalisme guru (X3)
atau Rsquare adalah 0,185. Namun analisis terhadap hasil belajar (Y). Hasil perhitungan
dalam regresi multiple nilai Rkuadrat yang korelasi/hubungan dan regresi sederhana
disesuaikan (adjusted Rsquare) pada tabel dengan program SPSS 16.00:
adalah sebesar 0,179. Pada tabel di atas Dari hasil analisis nilai Rtabel sebesar 0,
Adjusted RSquare adalah sebesar 0,179, untuk 201 yang menunjukkan koefisien korelasi
mencari determinan korelasi maka 0,179 x antara profesionalisme guru terhadap hasil
100 menjadi 17,9%. Hal ini menunjukkan belajar peserta didik, sedangkan nilai Rkuadrat
bahwa kontribusi lingkungan sekolah (X2) atau Rsquare adalah 0,195. Analisis dalam
terhadap hasil belajar (Y) sebesar 17,9%. regresi multiple nilai Rkuadrat yang disesuaikan
Selanjutnya analisis ANOVA adalah (Adjusted RSquare) karena hanya
diperoleh nilai fhitung yaitu 30.289 dengan menguji satu variabel independen terhadap
tingkat signifikan 0,000. probabilitas 0,000 variabel devenden. Pada tabel di atas Rsquare
jauh < dari taraf signifikan 0,05. Hal ini adalah sebesar 0.195, untuk mencari
menunjukkan bahwa model regresi bisa determinan korelasi maka 0, 195 x 100
dipakai untuk memprediksi hasil belajar. Oleh menjadi 19,5%. Hal ini menunjukkan bahwa
karena itu, dapat dikatakan terdapat hubungan kontribusi profesionalisme guru (X3) terhadap
lingkungan sekolah terhadap hasil belajar. hasil belajar (Y) sebesar 19,5%.
Selanjutnya analisis koefisien Selanjutnya dari hasil analisis ANOVA
konstanta adalah sebesar 12.281 dan koefisien diperoleh nilai fhitung yaitu 33.508 dengan
regresi sebesar 0, .431 diperoleh gambaran tingkat signifikan 0,000. probabilitas 0,000
persamaan regresi sebagai berikut: Y = a + jauh < dari taraf signifikan 0,05. Hal ini
bX1 atau 12.281 + 0, .431 X1. Kriteria uji menunjukkan bahwa model regresi bisa
koefisien regresi dari variabel lingkungan dipakai untuk memprediksi hasil belajar. Oleh
sekolah (X2) terhadap hasil belajar (Y) karena itu, dapat dikatakan terdapat hubungan
sebagai berikut: profesionalisme guru terhadap hasil belajar.
Ha : Lingkungan sekolah (X2) Selanjutnya analisis koefisien konstanta
berhubungan secara signifikan adalah sebesar 7.164 dan koefisien regresi
terhadap hasil belajar (Y) sebesar 0, 449 diperoleh gambaran persamaan
Ho : Lingkungan sekolah (X2) tidak regresi sebagai berikut: Y = a + bX1 atau
berhubungan terhadap hasil belajar 7.164 + 0, 449 X1. Kriteria uji koefisien
(Y). regresi dari variabel profesionalisme guru
Dari hasil analisis pada Regresi (X1) terhadap hasil belajar (Y) sebagai
Sederhana Variabel (X2) dengan Variabel (Y) berikut:
dapat dilihat nilai thitung untuk variabel
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Muhammad Irsan Barus Kontribusi Minat Belajar…|7

Ha : Profesionalisme guru (X3) positif artinya terjadi hubungan positif


berhubungan secara signifikan antara minat belajar terhadap hasil belajar
terhadap hasil belajar (Y) dengan nilai thitung 2,575 > ttabel 1.97824
Ho : Profesionalisme guru (X3) tidak dengan nilai (Sig 0,011 < 0,05). Hal ini
berhubungan terhadap hasil belajar menunjukkan bahwa minat belajar
(Y). berhubungan signifikan terhadap hasil
belajar. Setiap peningkatan minat belajar
Dari hasil analisis Regresi Sederhana sebesar 1 satuan akan meningkatkan hasil
Variabel (X3) dengan Variabel (Y) dapat belajar sebesar 0,469.
dilihat nilai thitung untuk variabel (2) Bentuk hubungan lingkungan sekolah
profesionalisme guru (X3) adalah thitung 5.789 (X2) terhadap hasil belajar adalah positif
> ttabel 1.65639 dengan nilai (Sig 0.000 < sebesar 0, 475. Koefisien regresi bernilai
0,05), maka Ha diterima. Dengan demikian positif artinya terjadi hubungan positif
dapat disimpulkan bahwa profesionalisme antara lingkungan sekolah terhadap hasil
guru mempunyai kontribusi yang signifikan belajar. Dengan nilai thitung 2,613 > ttabel
terhadap hasil belajar PAI SMP Padang. 1.97824 dengan nilai (Sig 0,010 < 0,05).
Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan
d. Kontribusi Minat Belajar, Lingkungan sekolah berhubungan signifikan terhadap
Sekolah dan Profesionalisme Guru hasil belajar. Setiap peningkatan
Secara Bersama-Sama Terhadap Hasil lingkungan sekolah sebesar 1 satuan akan
Belajar meningkatkan hasil belajar sebesar 0, 475.
Hipotesis keempat penelitian ini (3) Bentuk hubungan profesionalisme guru
adalah terdapat hubungan minat belajar (X1), (X3) terhadap hasil belajar adalah positif
lingkungan sekolah (X2) dan profesionalisme sebesar 0,216. Koefisien regresi bernilai
guru (X3) terhadap hasil belajar (Y). Hasil positif artinya terjadi hubungan positif
perhitungan korelasi/hubungan dan regresi antara profesionalisme guru terhadap hasil
berganda dengan program SPSS 16.00. belajar. Dengan nilai thitung 2,640 > ttabel
Dari hasil analisis regresi berganda sebagai 1.97824 dengan nilai (Sig 0,009 < 0,05).
berikut: Hal ini menunjukkan bahwa
Y= a + b1X1 + b2 X2 + b3 X3 profesionalisme guru berhubungan
Y = -24,275 + 0, 469 X1 +0, 475 X2 + 0, 216 signifikan terhadap hasil belajar. Setiap
X3 peningkatan profesionalisme guru sebesar
1 satuan akan meningkatkan hasil belajar
Persamaan regresi tersebut diketahui sebesar 0, 216.
nilai konstanta sebesar -24,275 artinya tanpa
adanya variabel minat belajar (X1), Jadi, berdasarkan hasil analisis regresi
lingkungan sekolah (X2), dan profesionalisme berganda diperoleh nilai konstanta negatif
guru (X3), maka hasil belajar adalah -24,275. sebesar -24,275 dan (sig 0,064 < 0,05), yang
Kontribusi masing-masing variabel bebas berarti bahwa minat belajar, lingkungan
(minat belajar, lingkungan sekolah dan sekolah dan profesionalisme guru
profesionalisme guru) yang mempengaruhi berhubungan positif dan signifikan terhadap
variable terikat (hasil belajar) adalah: hasil belajar. Dimana semakin tinggi minat
(1) Bentuk hubungan minat belajar (X1) belajar, lingkungan sekolah dan
terhadap hasil belajar adalah positif profesionalisme guru maka hasil belajar akan
sebesar 0,469. Koefisien regresi bernilai semakin tinggi.
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
8| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017

a) Uji F maka Ha diterima. Akan tetapi, jika thitung <


Uji F dilakukan adalah untuk ttabel atau nilai Sig. ≥ 0,05 maka Ha ditolak dan
mengetahui apakah semua variabel bebas, H0 diterima.
yaitu minat belajar, lingkungan sekolah dan
profesionalisme guru secara bersama-sama SIMPULAN
memiliki kontribusi yang signifikan terhadap Hasil analisis dapat digambarkan kesimpulan
variabel terikat hasil belajar. untuk pengujian hipotesis penilaian sebagai
Dari hasil pengolahan data nilai berikut.
signifikansi hipotesis secara simultan adalah (1) Hipotesis 1
sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa Hipotesis pertama diuji dalam penelitian
nilai signifikansi lebih < 0,05, maka berarti ini adalah untuk mengetahui signifikansi
hipotesis diterima (Ha diterima). Dari hasil kontribusi minat belajar (X1) terhadap hasil
pengolahan data juga dapat dilihat hasil dari belajar (Y). Dari hasil analisis pada Tabel
Fhitung sebesar 18,478 > dari Ftabel sebesar Analisis Regresi Linear Berganda dapat
2,67. Artinya H0 ditolak dan Ha diterima atau dilihat nilai thitung untuk variabel minat belajar
dengan kata lain minat belajar, lingkungan (X1) adalah thitung 2,575 > ttabel 1.97824 dengan
sekolah dan profesionalisme guru nilai (Sig 0,011 < 0,05), maka Ha diterima.
berkontribusi terhadap hasil belajar SMP Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Padang. minat belajar mempunyai kontribusi yang
signifikan terhadap hasil belajar SMP Padang.
b) Koefisien Determinasi (R2) (2) Hipotesis 2
Koefesien determinasi R 2 pada intinya Hipotesis kedua diuji dalam penelitian
mengukur seberapa jauh kemampuan model ini adalah untuk mengetahui signifikansi
dalam menerangkan variasi variabel kontribusi lingkungan sekolah (X2) terhadap
dependen. Adjusted R 2
berarti R 2 sudah hasil belajar (Y). Dari hasil analisis pada
disesuaikan dengan derajat bebas dari masing- Tabel Analisis Regresi Linear Berganda dapat
masing kuadrat yang tercakup di dalam dilihat nilai thitung untuk variabel lingkungan
perhitungan adjusted R 2 . sekolah (X2) adalah nilai thitung 2,613 > ttabel
Dari hasil analisis didadatkan nilai 1.97824 dengan nilai (Sig 0,010 < 0,05),
Adjusted RSquare sebesar 0,281. Hal ini maka Ha diterima. Dengan demikian dapat
mengindikasikan bahwa keterlibatan minat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah
belajar, lingkungan sekolah dan mempunyai kontribusi yang signifikan
profesionalisme guru terhadap hasil belajar terhadap hasil belajar SMP Padang.
sebesar 28,1%, sedangkan sisanya sebesar (3) Hipotesis 3
71,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak Hipotesis ketiga diuji dalam penelitian
diteliti dalam penelitian ini. ini adalah untuk mengetahui signifikansi
kontribusi profesionalisme guru (X3) terhadap
c) Uji t hasil belajar (Y). Dari hasil analisis pada
Uji t digunakan untuk mengetahui Tabel Analisis Regresi Linear Berganda dapat
tingkat signifikansi variabel bebas (minat dilihat nilai thitung untuk variabel
belajar, lingkungan sekolah dan profesionalisme guru (X3) adalah nilai thitung
profesionalisme guru) terhadap variabel 2,640 > ttabel 1.97824 dengan nilai (Sig 0,009
terikat (hasil belajar). Acuan yang digunakan < 0,05), maka Ha diterima. Dengan demikian
adalah jika thitung ≥ ttabel atau nilai Sig. ≤ 0,05 dapat disimpulkan bahwa profesionalisme

ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
Muhammad Irsan Barus Kontribusi Minat Belajar…|9

guru mempunyai kontribusi yang signifikan the later elementary years.


terhadap hasil belajar SMP Padang. Contemporary Educational
Psychology, 32, 282-313.
DAFTAR PUSTAKA Guthrie, J. T., Hoa, L. W., Wigfield, A.,
Ainley, M., Hillman, K., & Hidi, S. (2002). Tonks, S. M., & Perencevich, K. C.
Gender and interest processes in (2006). From spark to fire: Can
response to literary texts: situational situational reading interest lead to
and individual interest. Learning and long-term reading motivation?
Instruction, 12, 411-428. Literacy Research and Instruction,
Aksan, N., & Kisac, B. (2009). A descriptive 45(2), 91-117.
study: Reading comprehension and Guthrie, J. T., Wigfield, A., Humenick, N.
cognitive awareness skills. Procedia M., Perencevich, K. C., Taboada, A.,
Social and Behavioral Sciences, 1, & Barbosa, P. (2006). Influences of
834-837. Stimulating Tasks on Reading
Alexander, P. A., & Wade, S. E. (2000). Motivation and Comprehension. The
Contexts that promote interest, self- Journal of Educational Research, 99,
determination, and learning: lasting 232-245.
impressions and lingering questions. Guthrie, J. T., Wigfield, A., & VonSecker, C.
Computers in Human Behavior, 16, (2000). Effects of integrated
349-358. instruction on motivation and strategy
Cox, K. E., & Guthrie, J. T. (2001). use in reading Journal of Educational
Motivational and Cognitive Psychology, 92(2), 331-341.
Contributions to Students’ Amount of Hidi, S. (2006). Interest: A unique
Reading. Contemporary Educational motivational variable. Educational
Psychology, 26, 116-131. Research Review, 1, 69-82.
Deci, E. L., Koestner, R., & Ryan, R. M. Hidi, S., & Renninger, K. A. (2006). The
(2001). Extrinsic rewards and intrinsic four-phase model of interest
motivation in education: Revisited development. Educational
once again. Review of Educational Psychologist, 41, 111-127.
Research, 7(1), 1-27. Krapp, A. (2002). Structural and dynamic
Durik, A. M., Vida, M., & Eccles, J. S. aspects of interest development:
(2006). Task values and ability beliefs theoretical considerations from an
as predictors of high school literacy ontogenetic perspective. Learning and
choices: A developmental analysis Instruction, 12, 383-409.
Journal of Educational Psychology, Krapp, A. (2005). Basic needs and the
98(2), 392-393. development of interest and intrinsic
Edmunds, K. M., & Bauserman, K. L. (2006). motivational orientations. Learning
What Teachers Can Learn About and Instruction, 15, 381-395.
Reading Motivation Through Manguel, A. (1997). A History of Reading;
Conversations With Children. The The New York Time Book Review
Reading Teacher, 59(5), 414-424. Marinak, B. A., & Gambrell, L. B. (2008).
Guthrie, J. T., Hoa, A. L. W., Wigfield, A., Intrinsic Motivation and Rewards:
Tonks, S. M., Humenick, N. M., & What Sustains Young Children’s
Littles, E. (2007). Reading motivation Engagement with Text? Literacy
and reading comprehension growth in Research and Instruction, 47, 9-26.
ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468
10| PSIKIS–Jurnal Psikologi Islami Vol. 3 No. 1 Juni 2017

Marinak, B. A., & Gambrell, L. B. (2010). Regulated Learning Strategies.


Reading Motivation: Exploring the Contemporary Educational
Elementary Gender Gap. Literacy Psychology, 26, 311-329.
Research and Instruction, 49(2), 129- Merisuo-Storm, T. (2006). Girls and Boys
141. Like to Read and Write Different
McWhaw, K., & Abrami, P. C. (2001). Texts. Scandinavian Journal of
Student Goal Orientation and Interest: Educational Research, 50(2), 111-
Effects on Students’ Use of Self- 125.
Pecjak, S., & Peklaj, C. (2006). Dimensions English language teacher education
of reading motivation and reading programme. System 34, 34, 222-238.
achievement in 3rd and 7th grade Valleley, R. J., & Shriver, M. D. (2003). An
students. Studia Psychologica, 48(1), examination of the effects of repeated
11-30. readings with secondary students.
Pintrich, P. R., & Schunk, D. H. (1996). Journal of Behavioral Education, 12,
Motivation in Education; Theory, 55-76.
Research, and Applications. . Wang, J. H. Y., & Guthrie, J. T. (2004).
Engglewood Cliffs: Preatice-Hall. Modeling the effects of intrinsic
Renninger, K. A., Ewen, L., & Lasher, A. K. motivation, extrinsic motivation,
(2002). Individual interest as context amount of reading, and past reading
in expository text and mathematical achievement on text comprehension
word problems. Learning and between U.S. and Chinese students.
Instruction, 12, 467-491. Reading Research Quarterly, 39, 162-
Schiefele, U., & Krapp, A. (1996). Topic 186.
interest and free recall of expository Watkins, M. W., & Coffey, D. Y. (2004).
text. learning and Individual Reading Motivation:
Diflerences, 8(2), 141-160. Multidimensional and Indeterminate.
Strommen, L. T., & Mates, B. F. (2004). Journal of Educational Psychology,
Learning to love reading: Interviews 91(1), 110-118.
with older children and teens. Journal Wigfield, A., Guthrie, J. T., Tonks, S., &
of Adolescent & Adult Literacy, 48, Perencevich, K. C. (2004). Children’s
188-200. motivation for reading: domain
Tin, T. B. (2006). Investigating the nature of specificity and instructional
‘interest’ reported by a group of influences. Journal of Educational
postgraduate students in an MA in Research, 97, 299-309., 97, 299-309.

ISSN: 2502-728X
E-ISSN: 2549-6468

Вам также может понравиться