Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Magister Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia. 1,2,3)
Jl. Kaliurang km. 14,5, Sleman Yogyakarta 55584
E-mail : rifaifay3@gmail.com 1, ridwan_ie@uii.ac.id 2, 985220101@uii.ac.id 3
ABSTRACT
Strategic location, near by national economic center, exposes Banten with positive vibe for its
economic growth. Nevertheless, according to existing data, on the 3rd quarter in 2015, tourism sector
only reached 2,6% of market share. Thus, it hasn’t been existed as featured sectors. It appears due to
several reasons, one of them is supporting component for this cultural creative industry that still
under-developed. One of the local creative industries that has purpose to promote the uniqueness
value of Banten culture through local souvenirs is Ora Bae (OB). This business is built based on
social entrepreneurship. OB was established in 2013. However, the designated business model,
apparently do not consistent with the income.
Referring to above problem, therefore this research is conducted to identify and evaluate the
existing business model as well as to design appropriate one. This research is carried out by
implementing direct observation in Ora Bae Souvenir Shop and several Small and Middle Enterprises
(SMEs) under it. The interview is performed by using SWOT concept that integrated with Business
Model Canvas (BMC).
Later, the results of observation and interview are used as the current business model formula
that will be employed for SWOT analysis. Its results will be applied as basic for determining the
business model alternative. Blue Ocean Strategy is employed to eliminate elements of business model
that are insignificant and to create innovation in the latest business model. The improvement
conceptsare conducted by enhancing the numberscostume’s designersto anticipate new customers’
segmentation, neglecting low price components on offered price proposition, improving the products’
distribution channel on places that potentially could maximize the available channelsby participating
in Banten events as advertising service. The improvements are also supported by resources in IT
Support. In maintaining the relationship with customers, it is required additional services such as
personal assistance and customer care. The innovation of this recent business model is expected to be
the alternative for solution on problems that encountered by Ora Bae brand.
Keywords : Social entrepreneurship, Business Model Canvas, SWOT analysis, Blue Ocean Strategy,
Souvenir.
289
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 289 - 306
290
Perancangan Model Bisnis Cinderamata Sebagai Implementasi Social Entrepreneurship (Rifa’i, dkk)
yang tidak sesuai dan menciptakan inovasi Perkembangan cinderamata saat ini
model bisnis yang terbaru. haruslah melupakan konsep yang bertema
SSS (Sea, Sun, Sand) dalam penjualan
1.1. Cinderamata cinderamata, maupun souvenir otentik yang
Cindermata sudah ada dari ribuan tahun berlandasan harga murah. Melainkan harus
yang lalu dan selalu ada selama sesorang lebih merangkap atau melirik ke konsep EEE
melakukan perjalanan, karena cindermata (Education, Excitement, Entertainment) yang
merupakan elemen penting dari pengalaman mengekspresikan kebutuhan otentik dan
(Swanson & Timothy, 2012). Menurut souvenir yang mengandung sejarah asli
Immaniar dan Ningrum (2014), Cinderamata (Jurič & Vuković, 2010). Selain itu, keaslian
adalah sebuah benda yang berbentuk dua produk dari cinderamata dalam satu daerah
dimensi atau tiga dimensi yang diberikan wisata harus dijaga (Trinh, et al., 2014).
oleh pihak terkait (lembaga, instansi atau Untuk menjaga keaslian cinderamata
perorangan) kepada penerima atau tersebut tidak lepas peran aktif dari
masyarakat pada event - event tertentu pedagang ritel yang langsung bersentuhan
sebagai tanda mata atau kenang - kenangan dengan konsumen wisatawan dan pemasok
agar dapat mengenang kembali kejadian- (suplier).
kejadian yang telah terjadi. Kebiasaan inilah
yang menjadi budaya bagi para wisatawan 1.2. Entrepreneurship
yang berkunjung ke suatu obyek wisata yang Seiring perkembangan waktu,
dituju, belum lengkap rasanya jika tidak entrepreneurship semakin berkembang dari
membawa kenang - kenangan khas daerah sisi aktivitas maupun lingkup aktivitasnya
tersebut sebagai buah tangan ke daerah asal. sendiri. Pada awal dikemukannya oleh
Cinderamata biasanya dibawa sebagai oleh- Schumpeter (1934) entrepreneurship
oleh atau kenang - kenangan yang merupakan sebuah penggabungan aktivitas
mencerminkan atas keindahan dan kekhasan dari berbagai elemen sehingga menghasilkan
daerah yang dituju dan biasa dibawa oleh konsep kombinasi baru untuk terciptanya
para wisatawan pada saat kembali ke tempat produk baru yang konsumen belum familier
asalnya (Gunardi, 2010) atau kualitas baru yang baik, pengenalan
Paraskevaidis dan Andriotis (2015) metode produksi baru, pembukaan pangsa
mengungkapkan mengenai nilai yang pasar yang baru, sumber daya baru (bahan
terkandung dan alasan utama membeli baku mentah / setengah jadi), dan
cindermata adalah sebagai berikut : melaksanakan organisasi baru dibidang
perindustrian. Sulistyo dan Siyamtinah
1. Sebagai nilai pengingat situs atau (2016) mengungkapkan bahwa
history selama melakukan perjalanan entrepreneurship merupakan proses dinamis
dan untuk mengurangi utilitarian. seseorang untuk menciptakan suatu
2. Sebagai nilai tukar kenang - kekayaan intelektual, dimana kekayaan
kenangan dari pemberian seseorang. intelektual tersebut memiliki resiko utama
3. Sebagai prestise dan status sosial baik dari modal, waktu dan komitmen pada
juga berpengaruh dalam pembelian profesi dalam hal menciptakan nilai produk
cinderamata. atau layanan. Negara yang maju adalah
4. Spiritual - nilai, hal tersebut biasanya negara yang memberikan peluang besar pada
didasarkan pada agama dan praktek kebebasan ekonom terhadap penduduknya.
di suku-suku primitif atau pedalaman Dimana kebebasan tersebut memberikan
dan terus eksis melekat dimasyarakat ruang entrepreneurship untuk terus bergerak
moderen. di perusahaan yang dikelola agar roda
perekonomian negara selalu bergerak maju
(Angulo-Guerrero, et al. 2017).
291
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 289 - 306
292
Perancangan Model Bisnis Cinderamata Sebagai Implementasi Social Entrepreneurship (Rifa’i, dkk)
293
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 289 - 306
294
Perancangan Model Bisnis Cinderamata Sebagai Implementasi Social Entrepreneurship (Rifa’i, dkk)
295
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 289 - 306
296
Perancangan Model Bisnis Cinderamata Sebagai Implementasi Social Entrepreneurship (Rifa’i, dkk)
297
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 289 - 306
298
Perancangan Model Bisnis Cinderamata Sebagai Implementasi Social Entrepreneurship (Rifa’i, dkk)
299
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 289 - 306
300
Perancangan Model Bisnis Cinderamata Sebagai Implementasi Social Entrepreneurship (Rifa’i, dkk)
usaha yang memiliki visi terhadap dengan mitra pemasaran yang sudah ada
kepariwisataan dan kegiatan Banten. (Asipa, Tisera & Rin pinpin). Setelah
Keberadaan website tentu juga adanya IT melakukan analisis, maka perlu ditingkatkan
support yang kompeten karena perpengaruh kembali secara fungsinya dan menambah
dalam merawat dan menjaga channels mitra pemasaran baru yang berada dititik
tersebut. tempat yang berpotensi (bandara Soekarno
Hatta, pelabuhan Merak, dipusat kota
4. Pengembangan Business Model Tangerang dan kota Tangerang Selatan
Canvas Baru serta). Pada proses penjualan langsung
Pengembangan Business Model Canvas (direct), OB menggunakan media gerai dan
Baru terbentuk dari sembilan elemen yang online (website, media sosial dan Google)
masing-masing memuat hasil dari analisis yang dimilikinya. Bagi konsumen yang
SWOT dan blue ocean. Pada elemen bertransaksi secara online, OB bekerjasama
segmentasi pelanggan merupakan bagian dengan mitra ekspedisi Titipan Kilat (Tiki)
dari pasar yang ingin dituju dan dilayani agar produk dipesan sampai ke tangan
kebutuhannya dengan produk yang konsumen sesuai dengan waktu. Dengan
ditawarkan. Segmentasi pasar yang dijadikan adanya website, OB akan mendapatkan
target dalam produk yang dihasilkan oleh peluang tambahan yang lain yaitu melalui
OB sekarang adalah para turis lokal dan luar penyediaan jasa periklanan kegiatan daerah
negara, pekerja perantauan, penyelenggara Provinsi Banten yang ditempatkan pada
maupun peserta acara baik didalam provinsi website (www.OreBae.com).
Banten maupun diluar provinsi Banten serta Pada elemen customer relationship yang
para desainer kostum pakaian. Produk yang sesuai dengan layanan OB terbagi menjadi
dihasilkan semuanya ditujukan untuk laki - dua bagian, yaitu sebagai berikut :
laki dan pria dari segala jenis usia.
Pada elemen proposisi nilai yang akan 1. Personal assistance yang digunakan
dijadikan value serta kekuatan dari produk untuk mitra pemasaran OB dan untuk
OB yang dihasilkannya yaitu nilai kekhasan menanggapi terhadap keluhan konsumen
daerah Banten yang diangkat melalui media didalam pembeliannya.
souvenir dan cinderamata. Adapun bentuk 2. Tipe self-service yang digunakan untuk
souvenir dan cinderamata tersebut tertuang channel penjualan melalui website dan
didalam souvenir Banten, oblong Banten, gerai OB. Dimana konsumen dapat
etnik Banten dan tenun Baduy. Nilai memilih sendiri sesuai dengan
kekhasan daerah yang dijadikan sebagai keinginannya dan memasukkannya pada
proporsi nilai yang ditawarkan oleh OB, keranjang belanjaan didasari atas
akan menjadi nilai tersendiri serta memiliki informasi yang tersedia dari setiap
keunggulan dari kompetitor yang lainnya. produk yang dipilih.
Dengan adanya ciri khas daerah yang
terkandung dalam setiap produk yang Selain itu juga layanan customer
ditawarkan oleh OB, maka akan relationship untuk pendekatan OB terhadap
mempengaruhi dan terbangun persepsi konsumen yang akan dibangun, yaitu berupa
terhadap konsumen mulai dari opini dan layanan pelanggan (customer care) yang
kesan mengenai daerah Banten. berfungsi untuk memberikan pelayanan
Pada elemen channel yang dimiliki oleh informasi berupa penjelasan atas nilai yang
OB sudah cukup lengkap, mulai dari terkandung dari setiap jenis produk yang
penjulan secara langsung (direct) dan tidak diproduksinya, serta penyediakan pelatihan
langsung / mitra (indirect) hanya butuh terhadap konsumen yang ingin mencoba
dimaksimalkan kembali dalam untuk membuat souvenir dan cinderamata
penggunaannya. Dalam proses penjualan sendiri dengan bahan yang telah disediakan
tidak langsung (indirect), OB bekerjasama didalam gerai OB.
301
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 289 - 306
Pada elemen revenue stream yang akan Pada key resources intellectual adalah
diperoleh melalui penjualan asset dan jasa. branding, standar quality control produk,
Dimana OB untuk menghasilkan konsep dan desain produk serta it support
pendapatannya melalui penjualan aset yang dibutuhkan untuk mengelola dan
berupa produk yang memiliki nilai kekhasan merawat website. Pada key resources human
daerah, yang dijual secara langsung maupun adalah para pengrajin dan pelaku UKM yang
bermitra yang berarea di daerah kota Serang menciptakan produk yang memiliki nilai
dan kota Cilegon. Untuk menambahkan arus kekhasan daerah Banten.
pendapatan agar lebih baik lagi, maka OB Dalam elemen aktivitas utama, aktivitas
perlu menambahkan mitra pemasaran pada yang ada sekarang adalah desaining, supplay
titik - titik strategis (bandara Soekarno Hatta bahan baku, QC dan packaging,
dan pelabuhan Merak), serta didaerah yang pendistribusian (pemasaran) dan menjalin
memiliki potensi perekonomian tinggi hubungan terhadap pelanggan. Adapun
seperti kota Tangerang dan Kota Tangerang aktivitas tambahan yaitu aktivitas pendataan
Selatan. Selain itu juga, pendapatan terhadap pendapatan, biaya dan produk yang
tambahan dari jasa periklanan, dengan masih tersedia dengan dibantu sistem
menyediakan jasa periklanan pihak lain komputerisasi. Selain itu juga aktivitas
didalam konten website yaitu tambahan lainnya adalah perawatan dan
www.OreBae.com yang telah disediakan. pengelolaan jaringan (channel) yang dimiliki
Sumber daya utama atau key resources OB dengan didukung adanya SDM yang
merupakan kunci dalam menjalankan usaha. memiliki kemampuan dibidang IT support.
Sumber daya sendiri terdiri dari 4 macam Aktivitas tersebut digunakan untuk
yaitu physical, intellectual, human dan memberikan informasi yang terbaru terhadap
financial. Pada OB key resources physical pelanggan atas ketersediaan produk dan
adalah kain, cat sablon dan cairan kimia informasi lainnya.
(resin).
302
Perancangan Model Bisnis Cinderamata Sebagai Implementasi Social Entrepreneurship (Rifa’i, dkk)
303
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 289 - 306
304
Perancangan Model Bisnis Cinderamata Sebagai Implementasi Social Entrepreneurship (Rifa’i, dkk)
Meilia, R., 2013. Rencana Peningkatan Nilai Setyawan, B., 2015. Kajian Ekonomi dan
Jual Salak Melalui Pendekatan Nine Keuangan Regional Provinsi Banten
Building Blocks Sebagai Triwulan III 2015. Banten.
Implementasi Social Retrieved from
Entrepreneurship (Studi Kasus: http://www.bi.go.id/id/publikasi/kaji
Komunitas Petani Salak Turi an-ekonomi regional/ banten/
Sleman,Daerah Istimewa Documents/ Kajian Ekonomi dan
Yogyakarta). di Yogyakarta: MM Keuangan Regional Provinsi
UGM. Banten Triwulan III 2015.pdf.
Mlecnik, E., Kondratenko, I., Cré, J., Sulistyo, H., & Siyamtinah., 2016.
Vrijders, J., Degraeve, P., Van Der Innovation capability of {SMEs}
Have, J. A., Paiho, S., 2012. through entrepreneurship,
Collaboration Opportunities In marketing capability, relational
Advanced Housing Renovation. capital and empowerment. Asia
Energy Procedia, 30, 1380–1389. Pacific Management Review.
https://doi.org/10.1016/j.egypro.20 https://doi.org/http://dx.doi.org/10.
12.11.152. 1016/j.apmrv.2016.02.002.
Osterwalder, A., & Pigneur, Y., 2015. Swanson, K. K., & Timothy, D. J., 2012.
Business Model Generation. Souvenirs: Icons of meaning,
Jakarta: PT. Elex Media commercialization and
Komputindo. commoditization. Tourism
Osterwalder, A., Pigneur, Y., Smith, A., & Management. Elsevier Ltd.
Movement, T., 2010. You ’ re https://doi.org/10.1016/j.tourman.2
holding a handbook for visionaries , 011.10.007.
game changers , and challengers Tjitradi, E. C., 2015. Evaluasi Dan
striving to defy outmoded business Perancangan Model Bisnis
models and design tomorrow ’ s Berdasarkan Business Model
enterprises . It ’ s a book for the … Canvas, 3(1), 8–16.
written by co-created by designed Trimi, S., & Berbegal-Mirabent, J., 2012.
by Books google com (Vol. 30). Business Model Innovation in
https://doi.org/10.1523/JNEUROSC Entrepreneurship. International
I.0307-10.2010. Entrepreneurship and Management
Paraskevaidis, P., & Andriotis, K., 2015. Journal, 8(4), 449–465.
Values of souvenirs as https://doi.org/10.1007/s11365-
commodities. Tourism 012-0234-3.
Management, 48, 1–10. Trinh, T. T., Ryan, C., & Cave, J., 2014.
https://doi.org/10.1016/j.tourman.2 Souvenir sellers and perceptions of
014.10.014. authenticity - The retailers of Hôi
Schumpeter, J. A., 1934. The theory of An, Vietnam. Tourism
economic development: an inquiry Management, 45, 275–283.
into profits, capital, credit, interest, https://doi.org/10.1016/j.tourman.2
and the business cycle. Harvard 014.05.005.
Economic Studies, 46(2), xii, 255 .
https://doi.org/10.2307/1812657.
305
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 289 - 306
306