Вы находитесь на странице: 1из 18

Perancangan Model Bisnis Cinderamata Sebagai Implementasi Social Entrepreneurship (Rifa’i, dkk)

PERANCANGAN MODEL BISNIS CINDERAMATA SEBAGAI


IMPLEMENTASI SOCIAL ENTREPRENEURSHIP

Rifa’i 1 , Muhammad Ridwan Andi Purnomo 2, Taufiq Immawan 3

Magister Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia. 1,2,3)
Jl. Kaliurang km. 14,5, Sleman Yogyakarta 55584
E-mail : rifaifay3@gmail.com 1, ridwan_ie@uii.ac.id 2, 985220101@uii.ac.id 3

ABSTRACT

Strategic location, near by national economic center, exposes Banten with positive vibe for its
economic growth. Nevertheless, according to existing data, on the 3rd quarter in 2015, tourism sector
only reached 2,6% of market share. Thus, it hasn’t been existed as featured sectors. It appears due to
several reasons, one of them is supporting component for this cultural creative industry that still
under-developed. One of the local creative industries that has purpose to promote the uniqueness
value of Banten culture through local souvenirs is Ora Bae (OB). This business is built based on
social entrepreneurship. OB was established in 2013. However, the designated business model,
apparently do not consistent with the income.
Referring to above problem, therefore this research is conducted to identify and evaluate the
existing business model as well as to design appropriate one. This research is carried out by
implementing direct observation in Ora Bae Souvenir Shop and several Small and Middle Enterprises
(SMEs) under it. The interview is performed by using SWOT concept that integrated with Business
Model Canvas (BMC).
Later, the results of observation and interview are used as the current business model formula
that will be employed for SWOT analysis. Its results will be applied as basic for determining the
business model alternative. Blue Ocean Strategy is employed to eliminate elements of business model
that are insignificant and to create innovation in the latest business model. The improvement
conceptsare conducted by enhancing the numberscostume’s designersto anticipate new customers’
segmentation, neglecting low price components on offered price proposition, improving the products’
distribution channel on places that potentially could maximize the available channelsby participating
in Banten events as advertising service. The improvements are also supported by resources in IT
Support. In maintaining the relationship with customers, it is required additional services such as
personal assistance and customer care. The innovation of this recent business model is expected to be
the alternative for solution on problems that encountered by Ora Bae brand.

Keywords : Social entrepreneurship, Business Model Canvas, SWOT analysis, Blue Ocean Strategy,
Souvenir.

1. PENDAHULUAN yaitu: wisata marina, wisata sejarah, suaka


Berdasarkan kajian ekonomi dan alam, dan obyek wisata lainnya
keuangan regional Provinsi Banten pada (DISBUDPAR, 2013). Namun hasil yang
triwulan II tahun 2013 pertumbuhan diperoleh menurut kajian ekonomi dan
investasi mencapai 17,62%. Letak Banten keuangan regional Provinsi Banten pada
yang strategis dekat dengan pusat triwulan III tahun 2015 hanya mencapai
perekonomian nasional memberikan dampak pangsa 2,6% sehingga sektor kepariwisataan
positif hingga tahun 2015. Lain halnya pada belum menjadi sektor unggulan. Hal tersebut
sektor pariwisata, dengan Jumlah Obyek terkendala dalam komponen - komponen
Daya Tarik Wisata (ODTW) Banten pendukung berupa sarana maupun prasarana
berdasarkan data Induk Pengembangan dan industri kreatif bernuansa khas daerah
Pariwisata Daerah (RIPPDA) tahun 2013 setempat yang masih belum berkembang di
telah tercatat sebanyak 564 obyek wisata Provinsi Banten (Setyawan, 2015).
yang terbagi kedalam beberapa kategori

289
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 289 - 306

Untuk mengangkat perekonomian maka Bisnis model merupakan suatu hipotesis


diperlukan pendekatan social bagaimana perusahaan mampu menghasilkan
entrepreneurship agar masyarakat dapat pendapatan dalam jangka panjang, apa yang
bergerak aktif. Menurut Wennekers, et al., dijualkannya, kepada siapa barang tersebut
(1999) mengungkapkan entrepreneurship dijual, bagaimana cara mengumpulkan
merupakan kemauan yang nyata dari pendapatannya, teknologi apa yang akan
keinginan individu, diri sendiri, di tim, digunakan, kapan perusahaan bergantung
maupun didalam dan diluar organisasi yang pada mitra bisnisnya serta bagaimana dengan
ada untuk beberapa tujuan. pertama, hal biaya (Trimi & Berbegal-Mirabent,
memahami dan menciptakan peluang baru 2012). Terdapat beberapa tools yang dapat
pada ekonomi (produk baru, metode mengidentivikasi dan mengevaluasi dari
produksi baru, skema atau struktur bisnis model perusahaan yang berjalan, salah
organisasi baru dan kombinasi produk satunya Business Model Canvas (BMC).
market baru). Kedua, memperkenalkan BMC adalah template manajemen strategis
gagasan atau ide baru di pasar dalam untuk mengembangkan sistem baru atau
menghadapi suasana ketidak pastian dan mendokumentasikan model bisnis yang
hambatan lain yang terjadi, dengan membuat sudah ada (Xing & Ness, 2016). BMC terdiri
keputusan tentang lokasi, bentuk dan dari sembilan blok diagram yang dapat
penggunaan sumber daya dan lembaga. Dan mengevaluasi, memberikan solusi dan
Social entrepreneurship didefinisikan memecahkan permasalahan - permasalahan
sebagai proses menghargai unsur budaya kompleks yang dihadapi perusahaan menjadi
tradisional dan menghilangkan cara ekonomi sederhana baik didalam proposisi nilai,
lama yang mengganggu dalam status infrastruktur, pelanggan dan keuangan.
ekonomi dengan melalui proses yang kreatif, Dalam uraian diatas maka penulis
mengembangkan kombinasi baru dari tertarik untuk melakukan penelitian dengan
sumber daya yang memungkinkan untuk menggunkana BMC pada perusahaan OB
inovasi sosial, ekonomi, lingkungan, sebagai identifikasi dan evaluasi terhadap
perubahan, dan evolusi (Curry, et al., 2016). model bisnis yang sedang berjalan. Hasil
Salah satu perusahaan industri kreatif dari identifikasi tersebut digunakan sebagai
dibidang cinderamata Banten yang bahan dasar untuk merumuskan model bisnis
mengangkat kepariwisataan berbasis social yang terjadi sekarang. Adapun bentuk
entrepreneurship bersama penggiat Usaha informasi yang akan digali mencakup pada
Kecil Menengah (UKM) yaitu Ore Bae sembilan blok Business Model Canvas
(OB). OB dirintis sejak pertengahan tahun (BMC). Hasil dari indentifikasi BMC
2013, produk yang dimiliki meliputi digunakan sebagai analisis SWOT yang
souvenir dan cinderamata berupa pakaian berfungsi untuk membandingkan antara
kaos, miniatur menara Banten, gantungan kekuatan, kelemahan, peluang, serta
kunci yang berbahan dasar limbah kayu, kain ancaman yang akan diterima oleh
tenun Baduy serta kerajinan khas Baduy. perusahaan.
Dari setiap produk yang diproduksi memiliki Pengkombinasian analisis SWOT dan
nilai - nilai kekhasan daerah Banten. Namun BMC memungkinkan penilaian yang
hingga saat ini, bisnis model yang terfokus dan evaluasi terhadap model bisnis
dijalankannya masih belum sesuai terhadap perusahaan serta elemen - elemennya
kondisi sekarang. Berdasarkan fenomena (Tjitradi, 2015). Hasil dari analisis SWOT
tersebut maka perlu dilakukan identifikasi kemudian dijadikan formula untuk
dan evaluasi atas model bisnis yang berjalan melakukan perubahan atas model sistem
saat ini serta merancang model bisnis yang yang berjalan saat ini. Adapun penggunaan
tepat sesuai kondisi sekarang. blue ocean strategy digunakan untuk
mengeliminasi elemen - elemen model bisnis

290
Perancangan Model Bisnis Cinderamata Sebagai Implementasi Social Entrepreneurship (Rifa’i, dkk)

yang tidak sesuai dan menciptakan inovasi Perkembangan cinderamata saat ini
model bisnis yang terbaru. haruslah melupakan konsep yang bertema
SSS (Sea, Sun, Sand) dalam penjualan
1.1. Cinderamata cinderamata, maupun souvenir otentik yang
Cindermata sudah ada dari ribuan tahun berlandasan harga murah. Melainkan harus
yang lalu dan selalu ada selama sesorang lebih merangkap atau melirik ke konsep EEE
melakukan perjalanan, karena cindermata (Education, Excitement, Entertainment) yang
merupakan elemen penting dari pengalaman mengekspresikan kebutuhan otentik dan
(Swanson & Timothy, 2012). Menurut souvenir yang mengandung sejarah asli
Immaniar dan Ningrum (2014), Cinderamata (Jurič & Vuković, 2010). Selain itu, keaslian
adalah sebuah benda yang berbentuk dua produk dari cinderamata dalam satu daerah
dimensi atau tiga dimensi yang diberikan wisata harus dijaga (Trinh, et al., 2014).
oleh pihak terkait (lembaga, instansi atau Untuk menjaga keaslian cinderamata
perorangan) kepada penerima atau tersebut tidak lepas peran aktif dari
masyarakat pada event - event tertentu pedagang ritel yang langsung bersentuhan
sebagai tanda mata atau kenang - kenangan dengan konsumen wisatawan dan pemasok
agar dapat mengenang kembali kejadian- (suplier).
kejadian yang telah terjadi. Kebiasaan inilah
yang menjadi budaya bagi para wisatawan 1.2. Entrepreneurship
yang berkunjung ke suatu obyek wisata yang Seiring perkembangan waktu,
dituju, belum lengkap rasanya jika tidak entrepreneurship semakin berkembang dari
membawa kenang - kenangan khas daerah sisi aktivitas maupun lingkup aktivitasnya
tersebut sebagai buah tangan ke daerah asal. sendiri. Pada awal dikemukannya oleh
Cinderamata biasanya dibawa sebagai oleh- Schumpeter (1934) entrepreneurship
oleh atau kenang - kenangan yang merupakan sebuah penggabungan aktivitas
mencerminkan atas keindahan dan kekhasan dari berbagai elemen sehingga menghasilkan
daerah yang dituju dan biasa dibawa oleh konsep kombinasi baru untuk terciptanya
para wisatawan pada saat kembali ke tempat produk baru yang konsumen belum familier
asalnya (Gunardi, 2010) atau kualitas baru yang baik, pengenalan
Paraskevaidis dan Andriotis (2015) metode produksi baru, pembukaan pangsa
mengungkapkan mengenai nilai yang pasar yang baru, sumber daya baru (bahan
terkandung dan alasan utama membeli baku mentah / setengah jadi), dan
cindermata adalah sebagai berikut : melaksanakan organisasi baru dibidang
perindustrian. Sulistyo dan Siyamtinah
1. Sebagai nilai pengingat situs atau (2016) mengungkapkan bahwa
history selama melakukan perjalanan entrepreneurship merupakan proses dinamis
dan untuk mengurangi utilitarian. seseorang untuk menciptakan suatu
2. Sebagai nilai tukar kenang - kekayaan intelektual, dimana kekayaan
kenangan dari pemberian seseorang. intelektual tersebut memiliki resiko utama
3. Sebagai prestise dan status sosial baik dari modal, waktu dan komitmen pada
juga berpengaruh dalam pembelian profesi dalam hal menciptakan nilai produk
cinderamata. atau layanan. Negara yang maju adalah
4. Spiritual - nilai, hal tersebut biasanya negara yang memberikan peluang besar pada
didasarkan pada agama dan praktek kebebasan ekonom terhadap penduduknya.
di suku-suku primitif atau pedalaman Dimana kebebasan tersebut memberikan
dan terus eksis melekat dimasyarakat ruang entrepreneurship untuk terus bergerak
moderen. di perusahaan yang dikelola agar roda
perekonomian negara selalu bergerak maju
(Angulo-Guerrero, et al. 2017).

291
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 289 - 306

1.3. Business Model Canvas (BMC) (2012) melakukan penelitian tentang


Business Model Canvas adalah sebuah pentingnya desain model bisnis sebagai
alat bantu untuk mempermudah dalam tugas utama bagi pengusaha dalam proses
penyeselaian masalah dengan cara memulai usaha berbasis teknologi serta
menggambarkan, menvisualisasikan, menilai memajukan pemahaman tentang
dan mengubah model bisnis kompleks perkembangan dalam desain model bisnis
menjadi sederhana. Konsep ini ditampilkan dalam bidang kewirausahaan.Hasil yang
dalam satu lembar kanvas yang berisi peta diperoleh dari penelitian tersebut adalah
sembilan blok dasar yang menunjukkan perlunya merancang model bisnis yang
logika berpikir. Bagaimana bisnis dapat fleksibel yang memungkinkan perusahaan
berjalan sesuai harapan dan menghasilkan untuk merubah ulang bentuk pilihan strategi
pendapatan dengan mempertimbangkan secara efisien yang menguraikan logika
komponen - komponen apa saja yang bisnis sesuai dengan tuntutan pasar yang
dibutuhkan untuk perencanaan sebuah model berkembang. Gabriel, et al. (2016)
bisnis. Adapun komponen sembilan blok menggunakan BMC untuk menganalisis
pada model bisnis kanvas adalah segmen bisnis pengusaha dibidang energi yang
pelanggan (CS), proposisi nilai (VP), saluran terbarukan dengan menilai jenis usaha yang
(CH), hubungan pelanggan (CR), arus saling berkaitan disetiap kondisi negara
pendapatan (RS), sumber daya utama (KR), untuk menilai dampak dari perbedaan
aktifitas utama (KA), bangunan kemitraan disetiap regional. Temuan yang diperoleh
(KP) dan struktur biaya (CS) (Osterwalder, menunjukkan bahwa berbagai wilayah dapat
at al., 2010). Semuanya tergambar pada mendukung model bisnis tertentu lebih
gambar 1. banyak dari pada yang lain, karena
Dengan berkembangnya waktu, perbedaan tingkat kepentingan pemerintah
pengetahuan selalu berkembang. Beberapa terhadap energi terbarukan, tata kelola dan
penelitain yang meneliti dengan dukungan kebijakan yang relatif mudah
menggunakan Business Model Canvas melakukan bisnis.
(BMC) adalah: Trimi dan Berbegal-Mirabent

Gambar 1. Sembilan Blok Model Bisnis Kanvas.


(Sumber :https://espriex.co/business-model-canvas)

292
Perancangan Model Bisnis Cinderamata Sebagai Implementasi Social Entrepreneurship (Rifa’i, dkk)

Mlecnik, et al. (2012) melakukan membangun koneksi yang logis antara


penelitian menggunakan kerangka proyek layanan yang ditawarkan dan fundaments
one stop shop dan BMC untuk bisnis penyedia layanan logistik. Ellizabeth
mengidentifikasi dan mengembangkan Cindy Tjitradi melakukan penelitian dengan
peluang kerjasama bersama UKM untuk evaluasi atas model bisnis yang sedang
renovasi perumahan maju di Belgia, dijalankan serta merancangkan model bisnis
Denmark, Finlandia dan Norwegia. Hasil yang tepat dengan menggunakan pendekatan
yang diperoleh bahwa bisnis baru terkait sembilan elemen pada Business Model
dengan proses inovasi dari renovasi rumah Canvas (BMC) diperusahaan Sulis Cake.
adalah pemilik rumah tidak terbebani atas
layanan yang ditawarkan. Díaz-Díaz, et al. 1.4. Analisis SWOT
(2017) menggunakan pendekatan BMC pada Analisis SWOT adalah alat untuk
kerangka non profits dalam mendesain mengidentifikasi faktor - faktor yang
model bisnis pelayanan publik yang berpengaruh dalam perusahaan untuk
beroperasi di ekosistem kota pintar. Hasil merumuskan strateginya. Analisa ini
yang diperoleh bahwa alat manajemen ini berlandaskan logika yang memaksimalkan
telah terbukti berguna untuk kekuatan (Strengths) dan peluang
menggambarkan model bisnis dikota - kota (Opportunities), namun secara bersamaan
pintar karena memungkinkan untuk dapat meminimalisir kelemahan
mengidentifikasi aspek - aspek penting, (Weaknesses) dan ancaman (Threats) pada
seperti masalah sosial dan lingkungan, perusahaan (Rangkuti, 1997). Penelitian
dimana kerangka lain tidak yang dilakukan oleh Osterwalder, at
memperhitungkan. Martikainen, et al. (2014) al.,(2010) yaitu menggabungkan Analisis
melakukan penelitian dengan membangun SWOT dengan Business Model Canvas
model bisnis yang potensial untuk penyedia dengan tujuan untuk menilai dan
layanan logistik yang beroperasi di rantai mengevaluasi terhadap model bisnis
suplai makanan lokal, dimana kebutuhan perusahaan terhadap blok di setiap
layanan logistik yang saling berbeda. Hasil bangunannya. Adapun gambarannya sebagai
yang diperoleh dalam penelitiannya bahwa, berikut :
pendekatan yang dilakukan dapat

Gambar 2. SWOT dalam BMC.


(Sumber: Business Model Generation, 2015)

293
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 289 - 306

1.5. Blue Ocean Strategy biaya dengan menghilangkan layanan dan


Blue Ocean Strategy (BOS) merupakan fitur yang kurang memiliki nilai. Adapun
bagian dari dunia bisnis dimasa sekarang dan gambaran inovasi nilai tersebut dapat dilihat
masa lalu yang selalu berkembang. Blue pada gambar 3.
Ocean Strategy (BOS) muncul karena Dalam mencapai inovasi nilai tersebut
ketatnya persaingan di Red Ocean Strategy maka digunakan kerangka kerja empat
(ROS). Banyaknya pesaing yang selalu langkah. Kerangka kerja empat langkah
berkembang dan tumbuh disetiap waktunya tersebut meliputi peningkatan, penciptaan,
mengakibatkan perusahaan dituntut untuk pengurangan dan penghapusan. Osterwalder
selalau berinovasi dan memunculkan produk et al., (2010) mengungkapkan dengan
- produk yang terbaru serta unggul dari memadukan konsep inovasi nilai dan
pesaing - pesaingnya. Kim dan Mauborgne kerangka kerja empat langkah beserta
(2005) mengungkapkan, bahwa perlunya Business Model Canvas maka akan
inovasi nilai dalam penciptaan ruang pasar menciptakan alat bantu baru yang sangat
baru. Inovasi nilai tersebut berarti tepat dalam menciptakan sebuah model
meningkatkan nilai untuk pelanggan dengan bisnis. Adapun hal tersebut dapat dilihat
menciptakan layanan dan manfaat baru, dalam gambar 4.
sementara secara bersamaan mengurangi

Gambar 3. Inovasi Nilai.

Gambar 4. Kerangka Kerja BOS dengan BMC.


(Sumber: Business Model Generation, 2015)

294
Perancangan Model Bisnis Cinderamata Sebagai Implementasi Social Entrepreneurship (Rifa’i, dkk)

2. METODOLOGI PENELITIAN 1) Observasi


2.1. Jenis Penelitian Observasi atau pengamatan langsung
Penelitian ini dilakukan bersifat dilakukan di Souvenir dan Cinderamata
kualitatif dan deskriptif. Didalam penelitain Banten brand “Ore Bae (OB)” mengenai
ini penulis akan melakukan evaluasi dan bisnis model yang berjalan saat ini.
perancangan model bisnis OB yang akan adapun bagian yang diobservasi
datang dengan pendekatan BMC. menyangkut tentang segmen pelanggan
(CS), proposisi nilai (VP), saluran (CH),
2.2. Obyek Penelitian hubungan pelanggan (CR), arus
Obyek penelitian ini adalah Souvenir pendapatan (RS), sumber daya utama
dan Cinderamata Banten brand “Ore Bae (KR), aktifitas utama (KA), bangunan
(OB)”. kemitraan (KP) dan struktur biaya (CS).
2) Wawancara dengan pelaku usaha.
2.3. Pengidentifikasi Masalah Proses wawancara dilakukan pada
Subyek penelitian dalam penulisan ini pemilik OB yang disesuaikan dengan
adalah pemilik dan konsumen Cinderamata pedoman konsep SWOT dari
Banten brand “Ore Bae (OB). Subyek Osterwalder et al., (2010). Wawancara
penelitian ini penulis tujukan untuk yang dimaksudkan untuk mengetahui
memberikan informasi atas data yang informasi gambaran mengenai industri
bersangkutan dengan proses penelitian. souvenir dan cinderamata meliputi
Obyek penelitian dilakukan di Souvenir beberapa hal seperti: pertumbuhan
dan Cinderamata Banten brand “Ore Bae industri, kondisi persaingan, dan
(OB)”. Penelitian dilakukan pada aspek prospek bisnis ini dalam jangka panjang.
perancangan model bisnis yang sedang
berjalan serta merancang model bisnis 2.6. Penentuan Teknik Sampling
Souvenir dan Cinderamata Banten Teknik sampling dalam penentuan
khususnya pada brand “OB” dengan tepat. narasumber dalam penelitian ini, penulis
menggunakan metode purposive sampling
2.4. Landasan Teori karena penulis sudah mengetahui pemegang
Landasan teori ini disusun berdasarkan informasi - informasi yang akurat. Jika pada
gambaran umum bisnis cinderamata dengan prosesnya kurang lengkap penulis
memperhatikan fenomena model bisnis yang menggunakan snowball sampling untuk
sedang berjalan. melengkapi kekurangan - kekurangan
informasi yang diketahui narasumber.
2.5. Pengumpulan Data Narasumber dalam penelitian ini adalah
Pengerjaan penelitian ini menggunakan pemilik OB. Selain itu juga penulis akan
data kualitatif yang bersumber dari data mewawancarai dengan usaha sejenis dengan
primer dan data sekunder. Data sekunder OB, klien dan konsumen OB untuk
diperoleh dari laporan keuangan per triwulan kelengkapan data yang dibutuhkan.
dari Bank Indonesia dan total kunjungan
wisata per tahunan dari Dinas Budaya dan 2.7. Uji Validitas Data
Pariwisata Provinsi Banten. Data primer Metode yang digunakan untuk uji
dalam penelitian ini diperoleh dari pemiliik, validitas data penulis menggunakan metode
klien dan konsumen Souvenir dan triangulasi. Adapun macam triangulasi yang
Cinderamata Banten brand “Ore Bae (OB)” digunakan yaitu triangulasi sumber. Dimana
dengan teknik observasi dan wawancara. dengan metode ini penulis memadukan tiga
Berikut metode pengumpulan data informasi yang diterima yaitu informasi dari
primer dalam pembuatan rencana model hasil observasi, wawancara, dan
bisnis baru ini : dokumentasi.

295
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 289 - 306

2.8. Pengolahan dan Analisis Data b) Proposisi Nilai (VP)


Tahapan pengolahan dan analaisis data Proporsi nilai merupakan nilai-nilai
yang akan dilakukan penulis terbagi menjadi yang ditampilkan dari suatu produk
empat tahap. Tahap pertama, merumuskan yang dapat menjadi faktor ketertarikan
permasalahan social entrepreneurship yang pelanggan untuk memilih produk
terjadi pada usaha cindermata brand OB. tersebut serta memberikan kepuasan
Tahap kedua, mengidentifikasi dan terhadap pelanggan. Bisnis cinderamata
menganalisis terhadap kondisi sistem yang yang dilakukan oleh OB ini,
berjalan. Hasil dari identifikasi dan analisis memberikan penekanan terhadap nilai
akan digunakan sebagai bahan dasar untuk ciri khas daerah Banten melalui produk
merumuskan model bisnis yang terjadi. cinderamata. Selain itu juga, OB
Adapun bentuk informasi yang akan digali memberikan harga yang rendah kepada
mencakup pada sembilan blok Business konsumen jika dibandingkan dengan
Model Canvas (BMC). Tahap ketiga, kompetitor - kompetitor yang baru
menganalisa permasalahan serta penilaian maupun yang lama. Hal tersebut
terhadap bisnis yang terjadi ditinjau dari ditujukan agar konsumen dapat
berbagai aspek dengan menggunakan memiliki dan menerima produk-produk
analisis SWOT dan dipadukan dengan yang diproduksi oleh OB.
Canvas Model (Osterwalder & Pigneur, c) Saluran (CH)
2015). Tahap keempat, melakukan evaluasi Saluran atau channel ini digunakan
dengan strategi blue ocean yang di sebagai media penyampaian, penjualan
kombinasikan dengan Canvas Model dan pendistribusian dari proposisi nilai
(Osterwalder & Pigneur, 2015) untuk yang telah dimilki perusahaan kepada
terciptanya model inovasi bisnis yang segmen pelanggan yang dituju. Adapun
terbaru dan melakukan perbaikan pada channel yang digunkan oleh OB melalui
sistem yang diaplikasikan sekarang. Tahap dua cara yaitu secara langsung (direct)
kelima, Memformulasikan model bisnis yang dan tidak langsung (indirect). Channel
terbaru sebagai implementasi untuk langsung melalui gerai OB dan media
peningkatan performa pada brand OB. berbasis online seperti Google Bisnisku,
website, dan social media (facebook,
3. HASIL DAN PEMBAHASAN instagram, dan whatsapp). Sedangkan
Pada bagian ini akan dijelaskan hasil channel tidak langsung meliputi mitra
dari identifikasi dengan menggunakan pemasaran ditoko oleh - oleh didaerah
sembilan blok BMC pada OB. Kota Cilegon (Asipa), bookstore Tiga
Serangkai (Tisera) dan Rin pin - pin.
1. Bisnis Model OB Awal Bagi konsumen yang memiliki
a) Segmen Pelanggan (CS) keterbatasan dalam waktu maupun jarak,
Bisnis yang bergerak dibidang usaha OB bekerjasama dengan jasa ekspedisi
cinderamata yang dilakukan oleh OB Titipan Kilat (TIKI) dalam pengirman
ini, memberikan sasaran pelanggan pesanan kepada tangan konsumen.
kepada beberapa jenis pelanggan yang d) Hubungan Pelanggan (CR)
dianggap memerlukan cinderamata Bisnis yang dilakukan OB ini, memiliki
untuk berbagai tujuan tertentu. Sasaran hubungan terhadap pelanggan termasuk
pelanggan dari bisnis OB adalah para pada jenis transactional, yaitu OB
turis lokal maupun turis internasional, memiliki hubungan dengan konsumen
para pekerja perantauan, penyelenggara hanya saat melakukan transaksi
dan peserta acara. dilakukan atau dapat dikatakan beli -
putus.

296
Perancangan Model Bisnis Cinderamata Sebagai Implementasi Social Entrepreneurship (Rifa’i, dkk)

Selain itu juga OB memiliki kebijakan h) Bangunan Kemitraan (KP)


terhadap konsumen ketika melakukan Bangunan kemitraan merupakan pihak-
transaksi yaitu kebijakan harga atau pihak luar yang dapat menjadi partner
dapat diartikan kesepakatan harga yang untuk bekerjasama dalam bisnis. Tujuan
telah dibuat, ketepatan waktu dalam adanya bangunan kemitraan agar dapat
pengiriman barang kepada konsumen memudahkan dalam menjalankan
didalam pembelian online, adanya aktivtas bisnis, seperti bekerjasama
refund ketika barang yang tidak sesuai dalam mengoptimalkan alokasi sumber
dengan pelanggan serta adanya garansi daya, mengurangi resiko dan ketidak
yang ditawarkan oleh OB. Dengan pastian dalam lingkungan persaingan,
adanya kebijakan yang telah dibuat oleh dan bekerjasama untuk meningkatkan
OB, diharapkan dapat memberikan nilai kinerja. Bisnis cinderamata brand OB
lebih kepada konsumen mengenai ini melakukan pembangunan kemitraan
jaminan produk yang ditawarkan kepada bersamaan penyediaan layanan jasa
konsumen. pengiriman (TIKI), keluarga binaan
e) Arus Pendapatan (RS) UKM - UKM yang memiliki kemapuan
Arus pendapatan merupakan cara yang dalam produksi cinderamat, dan mitra
dapat dilakukan untuk mendapatkan pemasaran OB (Asipa, Tisera dan Rin
pendapatan dalam aktivitas bisnis. pin - pin).
Pendapatan yang diperoleh OB yaitu i) Struktur Biaya (CS)
melalui hasil transaksi jual - beli produk Struktur biaya yang digunakan pada
cinderamata di OB dan mitra (Asipa, model bisnis cinderamata brand OB ini
Tisera dan Rin pin - pin) yang adalah gabungan antara pacuan terhadap
melakukan kerja sama dalam penjualan biaya (cost-driven) dan pacuan terhadap
produk OB. nilai (value-driven) yang diinginkan
f) Sumber Daya Utama (KR) konsumen yang dituju. Paduan biaya
Sumber daya utama merupakan bagian tersebut karena keterbatasan biaya yang
utama yang menjadi kunci dari dimiliki oleh OB sehingga
keberhasilan suatu bisnis. Dalam bisnis menyebabkan OB berfokus untuk
cinderamata yang dilakukan OB bagian- meminimalisir biaya produksi untuk
bagian dari sumber daya utamanya meningkatkan keuntungan yang
adalah bahan baku, brand yang dapat diperoleh tanpa mengurangi kualitas dan
berfungsi untuk memberikan tanda hak nilai yang diberikan kepada konsumen.
cipta, dan juga intellectual tenaga kerja Adapun biaya tetap (fixed-cost) yang
sebagai pengendali dari fungsi-fungsi dikeluarkan digunakan untuk perawatan
aktivitas bisnis. terhadap produk-produk yang tersedia
g) Aktifitas Utama (KA) dan pembayaran hosting secara rutin
Aktivitas utama didefinisikan sebagai pertiap tahunnya. Sedangkan biaya
bagian aktivitas terpenting yang variabel (variable-cost) yang
dilakukan perusahaan untuk dikeluarkan, digunakan untuk biaya
menyampaikan proposisi nilai yang keluarga binaan (UKM) dan bahan baku
dimiliki. Adapun aktifitas utama yang kerena semua itu disesuaikan dengan
dilakukan oleh OB adalah mengkonsep jumlah produk yang diproduksi. Gambar
desain, memasok bahan baku kepada dibawah ini merupakan hasil dari
mitra produksi (UKM), mengawasi identifikasi BMC OB awal yang
dalam produksi (QC), memasarkan dan berjalan saat ini.
mendistribusikan proposisi nilai yang
dimiliki OB, dan menjalin hubungan
terhadap pelanggan.

297
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 289 - 306

2. Analisa SWOT tawarkan masih bisa bersaing dengan


a) Segmen Pelanggan (CS) yang lain. Faktor peluang untuk
Dalam elemen segmen pelanggan, mencukupi kebutuhan pelanggan baru
kekutan pada OB adalah perpindahan yang sangat menonjol adalah para
pelanggan cukup rendah, pelanggan desainer kostum dan peluang lain yaitu
tersegmentasi dengan tepat dan sering mengadakan kerjasama dengan pihak
mendapatkan pelanggan baru. lain (event organizer, tour and travel,
Kemungkinan ancaman yang akan dan toko marcendais, dan lain - lain).
muncul adalah terdapat adanya pesaing c) Saluran (CH)
sejenis. Peluang yang dimiliki adalah Dalam elemen saluran atau channel, OB
mendapatkan manfaat dari pasar yang memiliki kekutan dalam keefisiensian
tumbuh didaerah Banten dan munculnya dan keefektifan didalam saluran yang
pelanggan baru yang bergerak dibidang dimilikinya, jangkauan yang kuat
desainer atau perancang pakaian serta terhadap pelanggan, pelanggan dapat
mensegmentasikan pelanggan yang melihat saluran yang dimiliki OB serta
dituju agar dapat lebih terfokus kembali. kesesuaian saluran terhadap segmen
b) Proposisi Nilai (VP) pelanggan yang dituju. Kelemahan OB
Dalam elemen proposisi nilai (VP), adalah kurangnya maksimal admin
kepuasan konsumen menjadi faktor dalam penggunaan saluran yang
Strengths yang dimiliki OB serta dimiliki. Ancaman saluran dari pesaing
adanya kesinergi yang kuat antara untuk sekarang ini masih belum ada
produk dan layanan OB tawarkan karena minimnya usaha sejenis OB di
kepada konsumen. faktor Weaknesses Banten. Peluangnya adalah
yang dimiliki adalah Proposisi Nilai OB memaksimalkan saluran - saluran yang
tidak memiliki dampak jaringan ada dan menambah mitra baru agar
terhadap konsumen yang lainnya. Untuk dapat meningkatkan margin dengan
faktor threats, OB belum merasakan ada melayani secara langsung serta mampu
acaman hal tersebut karena tersedianya menyelaraskan saluran dengan segmen
produk yang saling bersubtitusi satu pelanggan yang lebih baik lagi.
dengan yang lainnya dan harga yang di

Gambar 5. BMC OB Awal.

298
Perancangan Model Bisnis Cinderamata Sebagai Implementasi Social Entrepreneurship (Rifa’i, dkk)

d) Hubungan Pelanggan (CR) f) Sumber Daya Utama (KR)


Dalam hubungan pelanggan, kekuatan Didalam elemen sumber daya utama,
yang dimiliki OB adalah cukup kuatnya kekuatan yang diunggulkan adalah
hubungan terhadap pelanggan yang kemampuan SDM yang sulit ditiru,
dimiliki dan kualitas hubungan cukup terutama dalam pembuatan cetakan.
cocok dengan segmen pelanggan yang Kekurangan yang ada adalah kebutuhan
dituju. Kekurangannya adalah biaya tidak dapat diprediksi terutama produk
perpindahan pelanggan sangat rendah, yang terbuat dari bahan alam. Ancaman
hal tersebut karena OB tidak mengikat pasokan yang dirasakan kemungkinan
pelanggannya dengan sebuah perjanjian. dapat terganggu terutama dari bahan
Ancaman hubungan terhadap pelanggan baku dari alam. Faktor peluang yang
masih belum ada. Peluang yang dimiliki dimiliki adalah penggunaan sumber
OB untuk meningkatkan kepuasan daya yang lebih murah dengan
terhadap pelanggan dengan membuat memanfaatkan bahan baku yang ada.
layanan personal assistance ditujukan Baik dari limbah maupun bahan alam
untuk mitra pemasaran dan pengaduan yang lain yang belum tergunakan.
konsumen, self-service yang digunakan g) Aktifitas Utama (KA)
untuk channel penjualan melalui website Didalam elemen aktivitas utama,
dan gerai OB dan customer care yang kekutan yang dimiliki adalah OB
digunakan sebagai layanan informasi menjalankan aktivitas kunci dengan
proposisi nilai yang terkandung didalam efisien dan kualitas pelaksanaannya
produk dan pemberian pelatihan bagus. Kekurangan pada aktivitas utama
terhadap pelanggan. kemungkinan dapat ditiru karena OB
e) Arus Pendapatan (RS) melaksanakan aktivitas tidak sendiri.
Didalam arus pendapatan, faktor Ancaman aktifitas utama yang akan
kekuatan yang dimiliki oleh OB adalah dirasakan kemungkinan dapat terganggu
memiliki pendapatan diversifikasi, disebabkan dari pasokan bahan baku dan
karena memiliki beberapa jaringan kondisi cuaca. Peluang pada aktivitas
sumber pendapatan yang diperoleh. OB utama yaitu dengan adanya TI, dapat
mengumpulkan pendapatan sebelum mendukung peningkatan efisiensi secara
mengeluarkannya serta mengenakan umum, baik dalam pemasaran maupun
biaya untuk apa yang benar - benar ingin pendistribusian.
pelanggan bayarkan. Selain itu juga h) Bangunan Kemitraan (KP)
kesesuaian dalam penetapan harga Dalam bangunan kemitraan pada
terhadap konsumen. Faktor kekuatan yang dimiliki, OB sangat
kelemahannya adalah margin yang berfokus dan bekerjasama dengan mitra
diperoleh kecil dan pendapatannya tidak serta menikmati kerjasama tersebut.
dapat diprediksi. Ancaman terhadap Karena usaha yang dilakukan OB
pendapatan masih belum merasakan berbasisi kemitraan pada UKM.
karena pesaing dari OB adalah mitra Ancaman yang dirasakan, OB adalah
pemasaran OB sendiri. Peluang yang tergantung terhadap mitra UKM mulai
dimiliki OB adalah terdapatnya dari hulu sampai hilir. Peluang yang
penjulana silang baik secara internal dimiliki OB adalah dapat melakukan
ataupun dengan mitra pemasaran serta pengalihdayaan pada bagian desainner,
adanya arus pendapatan lain yang OB pembutan kemasan serta menambah
ciptakan. mitra pemasaran untuk pendistribusian
produk. Selain itu juga, mitra dapat
melengkapi proposisi nilai terhadap OB.

299
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 289 - 306

i) Struktur Biaya (CS) Selain media sosial, OB memiliki channels


Dalam elemen struktur biaya, kekuatan tipe yang lain yaitu kemitraan. Mitra
yang dimiliki adalah biaya yang penjualan cinderamata OB tidak hanya
dikeluarkan efisien. Untuk kelemahan sebatas daerah Kota Serang dan Cilegon
yang dirasakan, OB masih dapat saja. OB juga perlu bekerja sama dengan
mensiasati dengan baik mulai dari biaya mitra yang terletak di daerah yang memiliki
yang dikeluarkan maupun pembelian nilai ekonomi yang tinggi di Provinsi Banten
bersekala ekonomi. Biaya yang terbesar yaitu Kota Tangerang, Kota Tangerang
dalam produksi adalah biaya bahan baku Selatan, Bandara Soekarno-Hatta dan
dan itu merupakan salah satu ancaman Pelabuhan merak yang menjadi pintu dari
yang dirasakan oleh OB, namun masih wisatawan domestic. Demi meningkatkan
dapat di tanggulangi. Peluang yang kepuasan dari pelanggan serta memahami
dimiliki adalah OB dapat mengurangi kebutuhan pelanggan, pihak OB perlu
biaya terutama dalam hal penggunaan membuat customer services juga.
bahan baku. Peningkatan yang perlu dilakukan oleh pihak
OB yang lainnya adalah dengan melalukan
3. Evaluasi Blue Ocean komputerisasi data masuk maupun keluar
Pada tahap eliminasi, OB harus berupa data keuangan dan produk agar pihak
mengeliminasi bagian - bagian yang OB dapat memantau keuangan dan
merugikan dalam aktifitas usahanya. Produk ketersediaan produk di usahanya.
cinderamata yang dihasilkan memiliki nilai Pada tahap create, OB perlu
kearifan lokal yang dibuat secara manual menciptakan nilai tambah berupa personal
tanpa menggunakan mesin. Seharusnya nilai assistance ditujukan untuk melayani mitra
harga yang ditawarkan dari produk pemasaran dan pengaduan konsumen dan
cinderamata sangat tinggi, karena semua itu layanan pelanggan (customer care) yang
akan menjadi suatu kebanggan kepada berfungsi untuk memberikan pelayanan
pembeli dalam memiliki produk tersebut. informasi berupa penjelasan atas nilai yang
Akan tetapi pemilik usaha lebih menitik terkandung dari setiap jenis produk yang
beratkan kepada produksi massal dan harga diproduksinya, serta penyediakan pelatihan
yang terjangkau. terhadap konsumen yang ingin mencoba
Pada tahap reduce, OB harus untuk membuat souvenir dan cinderamata
mengurangi hubungan dengan konsumen sendiri dengan bahan yang telah disediakan
yang memberikan dampak negatif kepada oleh OB. Penambahan pelayanan terhadap
brand OB kedepannya. Hubungan tersebut pelanggan yang bernilai tersebut akan
adalah hubungan dengan konsumen yang menimbulkan rasa kedekatan pihak OB
ingin menjadi riseller. Pada kasus yang terhadap konsumen begitu juga sebaliknya
sudah terjadi ada riseller yang membeli secara tidak langsung. Pada tahap ini juga,
produk dengan kapasitas yang banyak, pihak OB dapat menambahkan segmentasi
kemudian menjual produk tersebut dengan pasar baru yaitu dengan desainer kostom
harga yang melebihi dari batas atas yang didalan penyediaan haban baku berupa kain
telah ditentukan oleh pihak OB. Hal tersebut tenun dan etnik Banten yang lainnya.
akan mengakibatkan citra yang buruk Tahapan create juga dapat dilakukan
terhadap brand kedepannya kepada pada tipe channel yaitu media online
konsumen - konsumen yang baru. (website) yang dimiliki OB saat ini. Dimana
Pada tahap rise, usaha cinderamata produk yang di display pada website adalah
brand OB sudah memiliki media sebagai produk yang memiliki nilai terhadap
channels terhadap konsumen baru maupun kepariwisataan, maka OB dapat
konsumen lama. OB harus mengelola media memanfaatkan pada halaman depannya
sosial secara maksimal sebagai salah satu untuk dijadikan sebagai jasa informasi
alat promosi ataupun informasi lainnya. periklanan terhadap komponen - komponen

300
Perancangan Model Bisnis Cinderamata Sebagai Implementasi Social Entrepreneurship (Rifa’i, dkk)

usaha yang memiliki visi terhadap dengan mitra pemasaran yang sudah ada
kepariwisataan dan kegiatan Banten. (Asipa, Tisera & Rin pinpin). Setelah
Keberadaan website tentu juga adanya IT melakukan analisis, maka perlu ditingkatkan
support yang kompeten karena perpengaruh kembali secara fungsinya dan menambah
dalam merawat dan menjaga channels mitra pemasaran baru yang berada dititik
tersebut. tempat yang berpotensi (bandara Soekarno
Hatta, pelabuhan Merak, dipusat kota
4. Pengembangan Business Model Tangerang dan kota Tangerang Selatan
Canvas Baru serta). Pada proses penjualan langsung
Pengembangan Business Model Canvas (direct), OB menggunakan media gerai dan
Baru terbentuk dari sembilan elemen yang online (website, media sosial dan Google)
masing-masing memuat hasil dari analisis yang dimilikinya. Bagi konsumen yang
SWOT dan blue ocean. Pada elemen bertransaksi secara online, OB bekerjasama
segmentasi pelanggan merupakan bagian dengan mitra ekspedisi Titipan Kilat (Tiki)
dari pasar yang ingin dituju dan dilayani agar produk dipesan sampai ke tangan
kebutuhannya dengan produk yang konsumen sesuai dengan waktu. Dengan
ditawarkan. Segmentasi pasar yang dijadikan adanya website, OB akan mendapatkan
target dalam produk yang dihasilkan oleh peluang tambahan yang lain yaitu melalui
OB sekarang adalah para turis lokal dan luar penyediaan jasa periklanan kegiatan daerah
negara, pekerja perantauan, penyelenggara Provinsi Banten yang ditempatkan pada
maupun peserta acara baik didalam provinsi website (www.OreBae.com).
Banten maupun diluar provinsi Banten serta Pada elemen customer relationship yang
para desainer kostum pakaian. Produk yang sesuai dengan layanan OB terbagi menjadi
dihasilkan semuanya ditujukan untuk laki - dua bagian, yaitu sebagai berikut :
laki dan pria dari segala jenis usia.
Pada elemen proposisi nilai yang akan 1. Personal assistance yang digunakan
dijadikan value serta kekuatan dari produk untuk mitra pemasaran OB dan untuk
OB yang dihasilkannya yaitu nilai kekhasan menanggapi terhadap keluhan konsumen
daerah Banten yang diangkat melalui media didalam pembeliannya.
souvenir dan cinderamata. Adapun bentuk 2. Tipe self-service yang digunakan untuk
souvenir dan cinderamata tersebut tertuang channel penjualan melalui website dan
didalam souvenir Banten, oblong Banten, gerai OB. Dimana konsumen dapat
etnik Banten dan tenun Baduy. Nilai memilih sendiri sesuai dengan
kekhasan daerah yang dijadikan sebagai keinginannya dan memasukkannya pada
proporsi nilai yang ditawarkan oleh OB, keranjang belanjaan didasari atas
akan menjadi nilai tersendiri serta memiliki informasi yang tersedia dari setiap
keunggulan dari kompetitor yang lainnya. produk yang dipilih.
Dengan adanya ciri khas daerah yang
terkandung dalam setiap produk yang Selain itu juga layanan customer
ditawarkan oleh OB, maka akan relationship untuk pendekatan OB terhadap
mempengaruhi dan terbangun persepsi konsumen yang akan dibangun, yaitu berupa
terhadap konsumen mulai dari opini dan layanan pelanggan (customer care) yang
kesan mengenai daerah Banten. berfungsi untuk memberikan pelayanan
Pada elemen channel yang dimiliki oleh informasi berupa penjelasan atas nilai yang
OB sudah cukup lengkap, mulai dari terkandung dari setiap jenis produk yang
penjulan secara langsung (direct) dan tidak diproduksinya, serta penyediakan pelatihan
langsung / mitra (indirect) hanya butuh terhadap konsumen yang ingin mencoba
dimaksimalkan kembali dalam untuk membuat souvenir dan cinderamata
penggunaannya. Dalam proses penjualan sendiri dengan bahan yang telah disediakan
tidak langsung (indirect), OB bekerjasama didalam gerai OB.

301
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 289 - 306

Pada elemen revenue stream yang akan Pada key resources intellectual adalah
diperoleh melalui penjualan asset dan jasa. branding, standar quality control produk,
Dimana OB untuk menghasilkan konsep dan desain produk serta it support
pendapatannya melalui penjualan aset yang dibutuhkan untuk mengelola dan
berupa produk yang memiliki nilai kekhasan merawat website. Pada key resources human
daerah, yang dijual secara langsung maupun adalah para pengrajin dan pelaku UKM yang
bermitra yang berarea di daerah kota Serang menciptakan produk yang memiliki nilai
dan kota Cilegon. Untuk menambahkan arus kekhasan daerah Banten.
pendapatan agar lebih baik lagi, maka OB Dalam elemen aktivitas utama, aktivitas
perlu menambahkan mitra pemasaran pada yang ada sekarang adalah desaining, supplay
titik - titik strategis (bandara Soekarno Hatta bahan baku, QC dan packaging,
dan pelabuhan Merak), serta didaerah yang pendistribusian (pemasaran) dan menjalin
memiliki potensi perekonomian tinggi hubungan terhadap pelanggan. Adapun
seperti kota Tangerang dan Kota Tangerang aktivitas tambahan yaitu aktivitas pendataan
Selatan. Selain itu juga, pendapatan terhadap pendapatan, biaya dan produk yang
tambahan dari jasa periklanan, dengan masih tersedia dengan dibantu sistem
menyediakan jasa periklanan pihak lain komputerisasi. Selain itu juga aktivitas
didalam konten website yaitu tambahan lainnya adalah perawatan dan
www.OreBae.com yang telah disediakan. pengelolaan jaringan (channel) yang dimiliki
Sumber daya utama atau key resources OB dengan didukung adanya SDM yang
merupakan kunci dalam menjalankan usaha. memiliki kemampuan dibidang IT support.
Sumber daya sendiri terdiri dari 4 macam Aktivitas tersebut digunakan untuk
yaitu physical, intellectual, human dan memberikan informasi yang terbaru terhadap
financial. Pada OB key resources physical pelanggan atas ketersediaan produk dan
adalah kain, cat sablon dan cairan kimia informasi lainnya.
(resin).

Gambar 6. Pengembangan BMC Baru.

302
Perancangan Model Bisnis Cinderamata Sebagai Implementasi Social Entrepreneurship (Rifa’i, dkk)

Pada elemen kemitraan yang dilakukan Hal tersebut didukung dengan


oleh pihak OB masih seperti yang penambahan sumberdaya utama yang
sebelumnya yaitu aliansi strategis terhadap memiliki kemampuan dibidang IT support
usaha kecil menengah (UKM) yang dibina untuk mengelola dan merawat saluran
oleh OB, jasa ekspedisi titipan kilat (Tiki), berbasis online serta jaringan didalam
serta mitra - mitra pemasaran (Asipa, Tisera, administrasi. Dalam menjalin hubungan
Rin Pin - Pin). Adapun tambahan yaitu pada terhadap pelanggan, maka diperlukan
mitra pemasaran yang ditujukan pada area pelayanan tambahan berupa personal
bandara, pelabuhan serta di kota-kota yang assistance dan customer care yang
memiliki potensi besar yaitu di Kota digunakan sebagai layanan informasi
Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. proposisi nilai yang terkandung didalam
Didalam struktur biaya yang produk dan pemberian pelatihan terhadap
dikeluarkan oleh OB untuk mengoperasikan pelanggan. Dari inovasi model bisnis baru
model bisnisnya yaitu penggabungan antara ini, diharapkan dapat memberikan manfaat
struktur yang terpacu dalam biaya dan nilai. lebih dari model bisnis yang lama.
Hal tersebut disebabkan karena untuk
meningkatkan nilai jual tanpa mengurangi 4.2. Saran
kualitas dan menggunakan biaya yang Bagi usaha souvenir dan cinderamata
seminimal mungkin. Sedangkan biaya yang Banten brand OB. Diharapkan OB dapata
dikeluarkan oleh OB adalah adalah biaya memenuhi kebutuhan segmen pelanggan
tetap berupa biaya perawatan produk, biaya baru (desainer kostum), memanfaatkan
domain, karyawan office. Sedangkan biaya semaksimal mungkin saluran yang sudah
variabel berupa gaji karyawan (mitra UKM dimiliki, menyediakan SDM yang bergerak
keluarga binaan) dan biaya bahan baku yang di bidang IT support. Bagi akademisi,
disesuaikan dengan total produk yang penelitian berikutnya dapat melakukan
dipesan konsumen. penelitian tentang seberapa besar pengaruh
model bisnis yang terbaru OB terhadap
4. KESIMPULAN DAN SARAN omset pendapatan yang diperoleh.
4.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang diperoleh
model bisnis Souvenir dan Cinderamata
Banten brand Ore Bae agar sesuai dengan
kondisi sekarang, maka dibutuhkan
perbaikan dari model bisnis awal dengan
menambah segmen pelanggan baru berupa
desainer kostum, menghilangkan komponen
harga murah pada proposisi nilai yang
ditawarkan, menambah saluran distribusi
produk dititik - titik tempat berpotensi
(bandara Soekarno-Hatta, pusat Kota
Tangerang, pusat Kota Tangerang Selatan,
dan pelabuhan Merak), memaksimalkan
fungsi saluran yang sudah tersedia baik
secara direct dan indirect yang bersifat
online maupun offline serta menambah event
Banten pada website Ore Bae sebagai jasa
periklanan.

303
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 289 - 306

DAFTAR PUSTAKA Ensiklopedia., 2017. Cendera mata.


Retrieved from
Angulo-Guerrero, M. J., Pérez-Moreno, S., https://id.wikipedia.org/wiki/Cender
& Abad-Guerrero, I. M., 2017. How a_mata.
Economic Freedom Affects Gabriel, C. A., & Kirkwood, J., 2016.
Opportunity And Necessity Business models for model
Entrepreneurship In The OECD businesses: Lessons from renewable
Countries. Journal of Business energy entrepreneurs in developing
Research, 73, 30–37. countries. Energy Policy, 95, 336–
https://doi.org/10.1016/j.jbusres.20 349.
16.11.017. https://doi.org/10.1016/j.enpol.2016
Budi, I., Bhayangkara, W. D., & Fadah, I. , .05.006.
2016. Identification of Problems Gunardi, G., 2010. Identifikasi Potensi
and Strategies of the Home-Based Kawasan Wisata Kali Pasir, Kota
Industry in Jember Regency. Tangerang. Jurnal PLANESA, 1(1),
Agriculture and Agricultural 28–35.
Science Procedia, 9, 363–370. Immaniar, D., & Ningrum, D. A., 2014.
https://doi.org/10.1016/j.aaspro.20 ENRICHING MEDIA
16.02.151. MERCHANDISE SARANA
Curry, J. A., Donker, H., & Michel, P., 2016. PENUNJANG PROMOSI STUDI
Social Entrepreneurship And KASUS PADA BOOK-, 7(40),
Indigenous People. Journal of Co- 420–436.
Operative Organization and Jurič, B., & Vuković, D., 2010. Analysis and
Management, 4(2), 108–115. Promotion of The Tourist. Tourism
https://doi.org/10.1016/j.jcom.2016. & Hospitality Management 2010,
09.002. (pp. pp. 1457-1484). Croatia.
Díaz-Díaz, R., Muñoz, L., & Pérez- Kim, W. C., & Mauborgne, R., 2005. Blue
González, D., 2017. Business model ocean strategy. California
analysis of public services operating Management Review, 47(3), 105–
in the smart city ecosystem : The 121.
case of SmartSantander. Future https://doi.org/10.4018/jabim.20100
Generation Computer Systems. 10104.
https://doi.org/10.1016/j.future.201 Martikainen, A., Niemi, P., & Pekkanen, P.
7.01.032. (2014). Developing A Service
DISBUDPAR., 2013. Dinas Kebudayaan Offering for A Logistical Service
Dan Pariwisata Provinsi Banten Provider-Case of Local Food
Tahun 2013. Banten. Retrieved Supply Chain. International Journal
from of Production Economics, 157(1),
http://disbudpar.bantenprov.go.id/u 318–326.
pload/article-pdf/LPPD-2013.pdf. https://doi.org/10.1016/j.ijpe.2013.0
5.026.

304
Perancangan Model Bisnis Cinderamata Sebagai Implementasi Social Entrepreneurship (Rifa’i, dkk)

Meilia, R., 2013. Rencana Peningkatan Nilai Setyawan, B., 2015. Kajian Ekonomi dan
Jual Salak Melalui Pendekatan Nine Keuangan Regional Provinsi Banten
Building Blocks Sebagai Triwulan III 2015. Banten.
Implementasi Social Retrieved from
Entrepreneurship (Studi Kasus: http://www.bi.go.id/id/publikasi/kaji
Komunitas Petani Salak Turi an-ekonomi regional/ banten/
Sleman,Daerah Istimewa Documents/ Kajian Ekonomi dan
Yogyakarta). di Yogyakarta: MM Keuangan Regional Provinsi
UGM. Banten Triwulan III 2015.pdf.
Mlecnik, E., Kondratenko, I., Cré, J., Sulistyo, H., & Siyamtinah., 2016.
Vrijders, J., Degraeve, P., Van Der Innovation capability of {SMEs}
Have, J. A., Paiho, S., 2012. through entrepreneurship,
Collaboration Opportunities In marketing capability, relational
Advanced Housing Renovation. capital and empowerment. Asia
Energy Procedia, 30, 1380–1389. Pacific Management Review.
https://doi.org/10.1016/j.egypro.20 https://doi.org/http://dx.doi.org/10.
12.11.152. 1016/j.apmrv.2016.02.002.
Osterwalder, A., & Pigneur, Y., 2015. Swanson, K. K., & Timothy, D. J., 2012.
Business Model Generation. Souvenirs: Icons of meaning,
Jakarta: PT. Elex Media commercialization and
Komputindo. commoditization. Tourism
Osterwalder, A., Pigneur, Y., Smith, A., & Management. Elsevier Ltd.
Movement, T., 2010. You ’ re https://doi.org/10.1016/j.tourman.2
holding a handbook for visionaries , 011.10.007.
game changers , and challengers Tjitradi, E. C., 2015. Evaluasi Dan
striving to defy outmoded business Perancangan Model Bisnis
models and design tomorrow ’ s Berdasarkan Business Model
enterprises . It ’ s a book for the … Canvas, 3(1), 8–16.
written by co-created by designed Trimi, S., & Berbegal-Mirabent, J., 2012.
by Books google com (Vol. 30). Business Model Innovation in
https://doi.org/10.1523/JNEUROSC Entrepreneurship. International
I.0307-10.2010. Entrepreneurship and Management
Paraskevaidis, P., & Andriotis, K., 2015. Journal, 8(4), 449–465.
Values of souvenirs as https://doi.org/10.1007/s11365-
commodities. Tourism 012-0234-3.
Management, 48, 1–10. Trinh, T. T., Ryan, C., & Cave, J., 2014.
https://doi.org/10.1016/j.tourman.2 Souvenir sellers and perceptions of
014.10.014. authenticity - The retailers of Hôi
Schumpeter, J. A., 1934. The theory of An, Vietnam. Tourism
economic development: an inquiry Management, 45, 275–283.
into profits, capital, credit, interest, https://doi.org/10.1016/j.tourman.2
and the business cycle. Harvard 014.05.005.
Economic Studies, 46(2), xii, 255 .
https://doi.org/10.2307/1812657.

305
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 289 - 306

Wennekers, Sander; Thurik, R., 1999.


Linking Enterpreneurship and
Economic Growth. Small Business
Economics, 13, 27–55.
https://doi.org/10.1023/A:10080632
00484.
Wiesner, S., Padrock, P., & Thoben, K.-D.,
2014. Extended Product Business
Model Development in Four
Manufacturing Case Studies.
Procedia CIRP, 16, 110–115.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.
1016/j.procir.2014.01.014.
Xing, K., & Ness, D., 2016. Transition to
Product-Service Systems :
Principles and Business Model.
Procedia CIRP, 47, 525–530.
https://doi.org/10.1016/j.procir.201
6.03.236.
Zhang, X., Ma, X., Wang, Y., Li, X., & Huo,
D., 2016. What drives the
internationalization of Chinese
SMEs? The joint effects of
international entrepreneurship
characteristics, network ties, and
firm ownership. International
Business Review, 25(2), 522–534.
https://doi.org/10.1016/j.ibusrev.20
15.09.001.

306

Вам также может понравиться