Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
a. STATUS PASIEN
1. Nama pasien : Tn. P
2. RM : 135918
3. Umur : 61 th
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Alamat : Kalisari 4/8, Wates, Magelang.
6. Agama : Islam
7. Status Pernikahan : Menikah
8. Masuk bangsal : 08 Januari 2011 pukul 13.30
b. ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke UGD pada tanggal 08 Januari 2011,
mengeluh diare cair sering sering pagi hari sebelum
masuk rumah sakit. Diare 9 kali disertai ampas, lendir
(-), darah (-). Pasien mengeluh badan lemes, pusing.
Mual (+), muntah (-). Mengeluh badan merian sejak 2
hari sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama
disangkal, Riwayat kuning disangkal, Riwayat
hipertensi disangkal, DM (-).
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
sama seperti pasien saat ini, riwayat penyakit kronis lain
disangkal.
c. PEMERIKSAAN FISIK
(awal masuk RS, 08 Januari 2011)
a. Keadaan Umum: Cukup baik
b. GCS: E4 V5 M6
c. Vital sign : TD : 110/60 mmHg Suhu : 38,5oC
Nadi : 92x/menit Rr : 24x/menit
1
Sianosis (-), turgor baik, kejang (-), Pucat (-), gelisah (-), cowong (-).
d. Kepala: Conjunctiva Anemis (-), Sklera Ikterik (-)
e. Leher : JVP tidak meningkat, Lnn tidak teraba.
f. Thorax : Simetris kanan/kiri, ketinggalan gerak (-), Retraksi (-)
Cor/ S1-S2 reguler, bising (-)
Pulmo/ Sonor, suara vesikuler normal, suara tambahan (-)
g. Abdomen: Distended, Bising usus (+) meningkat, nyeri tekan (-).
Hepar / Lien : Tidak teraba
h. Ekstrimitas: akral hangat, udem (-)
d. PEMERIKSAAN LAB
Darah Rutin
Parameter Nilai (09/1) Tgl 10/1 Tgl 11/1 Satuan Nilai normal
WBC 16,19 (↑) 9,69 5,73 [10^3/ul] M:4.8-10.8
F:4.8-10.8
RBC 3,11(↓) 3,45(↓) 3,39(↓) [10^3/ul] M:4.7-6.1
F:4.2-5.4
HGB 11,3(↓) 12,4(↓) 12,1(↓) [g/dl] M:14-18
F:12-16
HCT 33,3(↓) 34,7(↓) 34,4(↓) [%] M:42-52
F:37-47
MCV 107,1(↑) 100,6(↑) 101,5(↑) [fL] 79.0-99.0
MCH 36,6(↑) 35,9(↑) 35,7(↑) [pg] 27.0-31.0
MCHC 33,9 35,7 35,2 [g/dL] 33.0-37.0
PLT 64(↓) 63(↓) 75(↓) [10^3/ul] 150-450
RDW-CV 14,1 13,5 13,6 [%] 11.5-14.5
RDW-SD 53,4(↑) 48,0 49,1(↑) [fL] 35-47
PDW 11,2 12,4 13,0 [fL] 9.0-13.0
MPV 10,1 10,5 9,9 [fL] 7.2-11.1
P-LCR 25,6 28,7 25,2 [%] 5.0-25.0
2
NEUT# 13,42(↑) 7,49 [10^3/ul] 1.8 – 8
LYMPH# 1,57 1,45 [10^3/ul] 0.9 – 5.2
MONO# 1,15 0,62 [10^3/ul] 0.16 – 1
EO% 0,2(↓) 1,2(↓) [%] 2–4
BASO% 0,1 0,1 [%] 0–1
NEUT% 82,9(↑) 77,3 [%] 50 – 70
LYMPH% 9,7(↓) 15,0(↓) [%] 25 – 40
MONO% 7,1 6,4 [%] 2–8
Kimia Darah
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Gula Darah 96,8 mg/dL <200
Sewaktu
Ureum 50,7 mg/dL 10-50
Creatinin 1,15 mg/dL 0,60-1,20
Bilirubin Total 2,85 Mg/dL
Bilirubin Direk 1,22 Mg/dL
Bilrubin indirek 1,63 Mg/dL
SGOT/ASAT 45,8 U/L <38
SGPT/ALAT 42,8 U/L <42
b. Imuno-serologis
- HbsAg positif (+)
e. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
a. USG Abdomen (11 Januari 2011)
Hasil pemeriksaan USG abdomen:
- Hepar : ukuran membesar, echostructure parenkim lebih kasar dengan
densitas menurun. Permukaan lebih irreguler, Sudut
lancip, tidak tampak nodul, V. Porta dalam batas
normal, V. Hepatica dalam batas normal.
3
- Vesica Felea : ukuran membesar, dinding dalam bats normal, Tidak
nampak batu, Tidak nampak obstruksi billier.
- Pancreas : ukuran normal, echostruktur parenkim homogen,
permukaan rata, tak tampak massa/nodul, V. Lienalis
dbn.
- Renal sin-dextra : ukuran normal, echostruktur parenkim dbn, batas
kortikomedular dalam bats normal, Pyelocalices
System (PCS) tak melebar, tidak nampak batu, masaa
(-)
- Vesica Urinaria : dinding tak menebal, dinding rata, tak tampak
batu/massa.
Kesan : Curiga Hepatitis dan Hydrops Vesica Fellea
f. Diagnosis Kerja
Observasi Febris dan GEA
Hepatitis Akut
g. DISKUSI
4
masuknya vena porta dan arteri hepatika serta tempat keluarnya duktus
hepatika.
Hati mempunyai dua sumber suplai darah, dari saluran limpa dan cerna
melalui vena porta hepatika, dan dari aorta melalui arteri hepatika. Volume
darah yang melewati hati setiap menitnya adalah 1500 ml dan dialirkan
melalui vena hepatika kanan dan kiri, yang selanjutnya bermuara pada vena
kava inferior.
Fungsi utama hati adalah membentuk dan mengekskresikan empedu.
Saluran empedu mengangkut empedu, sedangkan kandung empedu
menyimpan dan mengeluarkan empedu ke dalam usus halus sesuai kebutuhan.
Hati menyekresi sekitar 500 – 1000 ml empedu kuning setiap hari. Unsur
utama empedu adalah air (97%), elektrolit, garam empedu, fosfolipid
(terutama lesitin), kolesterol, garam anorganik, dan pigmen empedu terutama
bilirubin terkonjugasi. Garam empedu penting untuk pencernaan dan absorpsi
lemak dalam usus halus. Setelah diolah oleh bakteri dalam usus halus,
sebagian besar garam empedu akan direabsorpsi di ileum, mengalami
resirkulasi dalam hati, serta kembali dikonjugasi dan disekresi. Bilirubin
adalah hasil akhir metabolisme dan secara fisiologis tidak penting, namun
merupakan petunjuk adanya penyakit hati dan saluran empedu yang penting
karena bilirubin cenderung mewarnai jaringan dan cairan yang kontak
dengannya.
b. Hepatitis
5
Hepatitis menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting tidak
hanya di Amerika tetapi juga di seluruh dunia. Penyakit ini menduduki
peringkat ketiga diantara semua penyakit menular yang dapat dilaporkan di
Amerika Serikat dan merupakan penyakit endemi di kebanyakan negara-
negara di dunia. Walaupun mortalitas akibat hepatitis ini rendah, tetapi
penyakit ini sering dikaitkan dengan angka morbiditas dan kerugian ekonomi
yang besar. Hepatitis virus akut merupakan penyakit infeksi yang
penyebarannya luas dalam tubuh, walaupun efek yang menyolok terjadi pada
hati. Telah ditemukan 5 kategori virus yang ditemukan menjadi agen
penyebab, yatu virus hepatitis A, virus Hepatitis B, virus Hepatitis C, virus
Hepatitis D, dan virus Hepatitis E.
- Cepat lelah
- Lemas
- Mual, muntah
- Sakit di otot
6
- kekuningan pada sklera, kulit dan mukosa 10-14 hari setelah
gejala awal. Bila meradang, hati tidak mampu mengeluarkan
bilirubin dengan baik sehingga kadarnya dalam darah
meningkat. Peningkatan bilirubin inilah yang membuat air
kencing kemerahan ( seperti teh) & kekuningan pada mata dan
kulit.
- Keluhan yang lebih khas seperti air kencing berwarna seperti teh
pekat.
- Kekambuhan
Ini terjadi pada 1,8-15% kasus. Pada beberapa keadaan, serngan seperi semula
berulang kembali, tetapi biasanya lebih ringan. Yang lebih sering terjadi
adalah kekambuhan hanya menunjukkan peningkatan serum transaminase dan
kadang juga bilirubin.Kadang juga disebabakan oleh aktivitas yang terlalu dini
atau minum alkohol terlalu banyak.
Hepatitis Fulminant
7
penyakit dapat dikacaukan dengan suatu psikosis akut atau meningoensefalitis.
Di pihak lain, setelah mengalami suatu serangan akut yang khas pada pasien
akan menjadi sangat kekuningan, gejala-gejala yang membahayakan adalah
muntah yang berulang, fetor hepatic, kebingungan dan rasa mengantuk,
flapping tremor mungkin hanya sepintas tetapi biasanya timbul kekakuan,
kemudian secara cepat timbul koma & pasien jatuh dalam kegagalan hati akut,
suhu badan meningkat, ikterus bertambah dan hati mengecil, dapat timbul
perdarahan yang luas.
c. Pemeriksaan Hepatitis
8
melebar dibanding keadaan normal. Hepatitis viral akut memberikan
perubahan yang nampak pada 50% kasus. Penemuan khasnya adalah
hepatomegali yang terlihat sebagai bulatan dan convexitas dari kontur hepar
dan penurunan ekogenitas pada parenkim hepar bila dibandingakn dengan eko
yang kuat dari vena portal dan saluran billiar intrahepatik.
9
dalam getah pankreas, Asam empedu membantu transpor dan absorpsi produk
akhir lemak yang dicerna menuju dan melalui membran mukosa intestinal.
10
o Typoid
o Leptospirosis
o Hepatitis
o Sindroma nefrotik
o Fibrocystic disease
Masalah – masalah lain yang dapat dikaitkan dengan hydrops vesica fellea
antara lain :
g. Pemeriksaan Penunjuang
Laboratorium
Tidak terdapat sebuah tes spesifik untuk menentukan penyebab hydrops vesica
fellea. Namun hasil labolatorium harus mencakup semua tes yang diperlukan
dalam diagnosis kolesistitis akut
Study Imaging
Ultrasonography, meskipun sepenuhnya tergantung pada operator, sangat
sensitif dalam mendeteksi batu di kantong empedu. Sebuah kantong empedu,
bedinding tipis dengan ukuran lebih dari 9 cm menunjukkan adanya
gambaran hydrops vesica fellea. Hal ini bisa disebabkan adanya batu pada
infundibulum atau leher kandung empedu atau di ductus. Ultrasonografi
dengan gambaran dinding menebal, dan sejumlah kecil cairan
pericholecystic mungkin ada pada pasien dengan kolesistitis akut. Penebalan
dinding kotor dan keruh, cairan kental dengan sedimen dan koleksi
pericholecystic menunjukkan adanya pyocele empiema kandung
empedu. Ultrasonografi juga berguna dalam mengidentifiksasi obstruksi
11
duktus dan sangat sensitive dalam mengidentifikasi dilatasi billier
intrahepatik.
12
abses dan perforasi kandung empedu mungkin lebih baik dinilai dengan
CT scan.
13