Вы находитесь на странице: 1из 9

JURNAL PENJAMINAN MUTU Volume 4 Nomor 1 Pebruari 2018

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU ISSN : 2407-912X (Cetak)


INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI ISSN : 2548-3110 (Online)
DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/JPM

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISKUSI


DAN RESITASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA HINDU SISWA KELAS IV
SD NEGERI 2 TUMBU KARANGASEM

Oleh
Ida Ayu Putu Suci Lestari
SD Negeri 2 Tumbu Karangasem

Diterima 29 Desember 2017, direvisi 29 Januari 2018, diterbitkan 28 Pebruari 2018

Abstract

This study aims: (1) to know the application of the use of methods of
discussion and recitation can improve the learning outcomes of Hindu religious
education fourth graders Elementary School 2 Tumbu. (2) to find out constraints
faced in using the method of assignment and recitation in the learning of Hindu
religious education fourth grade students of SD Negeri 2 Tumbu.
The type of this research is Classroom Action Research (PTK) with the
subject of this research is the fourth grader of SD Negeri 2 Tumbu, the Hindu
of 17 people from 22 students, consist of 10 men, and 7 women. The research
was conducted at SD Negeri 2 Tumbu Karangasem. This research was conducted
in two cycles. One cycle consists of preparation, execution, observation and
reflection. Data collection is done by test method. Then the data is analyzed by
quantitative descriptive technique.
The results of this study is an increase in learning outcomes, the initial
reflection of the average learning outcomes of Hindu religious education
amounted to 54.7 with 29,41% complete learning. Then, in the first cycle the
average learning outcomes of Hindu religious education increased to 69.4 and
the classical completeness of 64.71% is still less than the classical completeness
set 85%. Thus, learning in cycle I has not been completed. In cycle II the average
learning outcomes of Hindu religious education increased to 79.1 and 100%
classical completeness, thus the learning cycle II completed.

Keywords: Discussion and Achievement Learning Methods, Learning


Outcomes

58 JURNAL PENJAMINAN MUTU


I. PENDAHULUAN materi yang tercantum dalam kurikulum dan
Interaksi dalam pembelajaran akan terjadi buku teks,sehingga kurang dikaitkan dengan
secara menarik jika pembelajaran dapat pengalaman dan pengamatan siswa dalam
bermakna bagi siswa. Pembelajaran bermakna kehidupan sehari hari.Siswa masih bersikap
akan terjadi apabila proses pembelajaran pasif, dimana hanya sebagai pendengar saja,
dilaksanakan secara menyenangkan. Proses Berdasarkan kenyataan tersebut, Salah
pembelajaran yang menyenangkan akan satu cara yang dapat ditempuh adalah merubah
tercipta jika melibatkan siswa secara aktif dalam motode pembelajaran. Metode pemebelajaran
pembelajaran. Permen diknas No. 41 tentang yang berpusat pada guru sedikit demi sedikit
standar proses menuntut proses pembelajaran digeser pada pembelajaran yang berpusat pada
hendaknya berpusat pada siswa dan dikemas siswa. Sehubungan dengan permasalahan di
secara menyenangkan. atas, maka upaya peningkatan kualitas proses
Kenyataan di lapangan di SD Negeri 2 belajar mengajar dalam pembelajaran
Tumbu, harapan yang tersirat dalam tuntutan Pendidikan Agama Hindu merupakan suatu
kompetensi belum bisa terpenuhi. Sebagian kebutuhan yang sangat mendesak untuk
besar masih mengalami kesulitan dalam dilakukan.Salah satu metode pembelajaran
mengajarkan pengetahuan yang tercermin dari yang diduga dapat menjembatani keresahan
hasil belajar dibawah nilai KKM, keterampilan tersebut adalah metode diskusi dan resitasi.
siswa masih rendah serta sikap spiritual dan Metode ini merupakan salah satu metode
sosial masih kurang baik. Dari 21 orang siswa pembelajaran yang lebih menekankan pada
yang mengikuti test refleksi awal yaitu 17 orang, upaya siswa untuk belajar memecahkan
dikarenakan 4 orang yang lain adalah beragama terhadap suatu masalah yang diberikan oleh
Islam, mengingat penelitian ini merupakan guru dalam suatu medium dialog langsung antara
penelitian untuk mata pelajaran pendidikan siswa dengan guru antara siswa dengan
agama Hindu. Pada refleksi awal, berdasarkan siswa.Siswa dipancing untuk mampu bertanya
hasil belajar yang diperoleh, maka hasil belajar dan menyampaikan pedapat baik kepada guru
siswa masih dikategorikan kurang yaitu 58,53 maupun siswa.Dengan metode metode diskusi
sehingga daya serap yang duperoleh 58,53%. dan resitasi ini diharapkan siswa lebih aktif
Karena rata-rata hasil belajar siswa yang sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan.
diperoleh oleh siswa bila dikonversikan dengan Untuk itu penelitian ini diharapkan pada
pedoman terletak pada rentangan 40 d” M < pengembangan metode diskusi dan resitasi
55. dalam pembelajaran Pendidikan Agama Hindu
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di di SD, melalui serangkaian tindakan yang
kelas IV untuk mata pelajaran pendidikan terencana, terarah, bertujuan, dan terprogram
Agama Hindu adalah 70, jadi untuk mencari dalam dimensi penelitian tindakan kelas (PTK)
ketuntasan belajar menggunakan patokan nilai untuk mengatasi beberapa masalah yang
e” 70.Banyaknya siswa yang memperoleh e” dihadapi dalam pembelajaran Pendidikan
70 adalah 7 orang atau41,18 %. Hal itu sangat Agama Hindu di Kelas IV SD Negeri 2 Tumbu
jauh dari yang diharapkan, karena untuk dengan judul “Penerapan Metode
mencapai hasil yang optimal ketuntasan belajar Pembelajaran Diskusi dan Resitasi Dalam
siswa diharapkan mampu mencapai > 75% Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan
atau setidaknya mencapai ketuntasan secara Agama Hindu Siswa Kelas IV SD Negeri 2
menyeluruh 100%. Tumbu Karangasem”
Disamping itu guru dalam menyajikan Permasalahan dalam penelitian ini. Apakah
materi semata-mata hanya berorientasi pada penerapan metode diskusi dan resitasidapat

Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi dan Resitasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan 59
Agama Hindu Siswa Kelas IV ..... | Ida Ayu Putu Suci Lestari
meningkatkan hasil belajar pendidikan agama pemecahan atas suatu masalah (Taniredja,
Hindu siswa kelas IV SD Negeri 2 Tumbu 2011: 23).
Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015. Yusuf (1995 :67) menyatakan resitasi
Tujuan Penelitian untuk mengetahui berasal dari bahasa inggris yaitu to cite yang
penerapanpenggunaan metode diskusi dan artinya mengutip dan re= kembali adalah siswa
resitas idalam upaya meningkatkan hasil belajar mengutip atau mengambil sendiri bagian-bagian
pendidikan agama Hindu siswa kelas IV SD pelajaran itu dari buku-buku tertentu lalu
Negeri 2 Tumbu semester genap tahun pelajaran belajar sendiri dan berlatih sampai siap
2014/2015. sebagaimana mestinya. Dengan kata lain yang
Adapun manfaat teoretis dalam penelitian dimaksud dengan metode resitasi adalah
ini yaitu menambah kasanah ilmu pengetahuan guru menyajikan bahan pelajaran dengan cara
khususnya dalam bidang paedagogik tentang memberikan tugas kepada siswa untuk
metode diskusi dan resitasi dapat meningkatkan dikerjakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
hasil belajar pendidikan agama Hindu siswa Metode pemberian tugas belajar atau
kelas IV Sekolah Dasar.Manfaat Praktis Bagi resitasi yang sering disebut metode pekerjaan
para guru pendidikan agama Hindu diharapkan rumah adalah suatu metode dimana siswa diberi
dapat dijadikan masukan dalam memperluas tugas khusus diluar jam pelajaran. Menurut
pengetahuan dan wawasan mengenai model dan Uzer Usman dan Lilis Setiawati bahwa
metode pembelajaran dalam mengajar metode resitasi atau pemberian tugas adalah
pendidikan Agama Hindu untuk meningkatkan suatu cara penyajian pelajaran dengan cara
kualitas atau hasil pembelajarannya. Bagi guru memberi tugas tertentu kepada siswa
lembaga atau sekolah sebagai sumbangan dalam waktu yang telah ditentukan dan siswa
pemikiran dalam rangka mencari alternatif mempertanggung jawabkan tugas yang
model dan metode pembelajaran yang dianggap dibebankan kepada siswa (1993 : 128).
baik dan sesuai untuk meningkatkan kualitas Sedangkan Syaiful Bahri Djamarah dan
pembelajaran pendidikan Agama Hindu pada Aswan Zain (1996 :53) mendefinisikan bahwa
jenjang Sekolah Dasar. metode resitasi atau penugasan adalah metode
Penelitian penerapan metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas
pembelajaran diskusi dan resitasi dalam upaya tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Dari beberapa pendapat yang telah
Hindu siswa kelas IV SD Negeri 2 Tumbu dikemukakan diatas, dapat diambil suatu
Karangasem menggunakan tinjauan pustaka kesimpulan bahwa metode resitasi atau
yakni; metode diskusi, metode resitasi dan hasil pemberian tugas adalah suatu cara penyajian
belajar. bahan pelajaran dimana guru memberikan
Diskusi adalah suatu proses penglihatan tugas-tugas tertentu kepada siswa untuk
dua atau lebih individu yang berinteraksi secara dikerjakan agar siswa melakukan kegiatan
verbal dan saling berhadapan muka mengenai belajar dengan adanya alokasi waktu yang
tujuan atau sasaran yang sudah ditentukan telah ditentukan agar siswa dapat
melalui cara tukar menukar informasi, mempertanggungjawabkan tugas tersebut
mempertahankan pendapat, atau pemecahan kepada guru.
masalah. Sedangkan metode diskusi kepada Tujuan belajar adalah membelajarkan siwa,
siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk agar mengkonstruksi pengetahuan-pengetahuan
mengadakan perbincangan ilmiah guna yang ada dibenak mereka melalui proses
mengumpulkan pendapat, membuat asimilasi dan akomodasi. Mulyasa (2006:98),
kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif mengatakan bahwa :untuk mengajar dengan

60 JURNAL PENJAMINAN MUTU


baik, guru melaksanakan serangkaian kegiatan dalam hasil belajar. Menurut Nurkancana dan
mengajar yang terdiri dari 1) tahap perencanaan, Sunartana (1990:2) mengemukakan bahwa
2) tahap pelaksanaan / proses belajar mengajar, :Hasil belajar (School achievement) adalah
dan 3) tahap evaluasi dan penyempurnaan. hasil yang dicapai oleh individu setelah individu
Ketiga tahapan di atas tersebut harus dikelola yang bersangkutan menjalani suatu proses
dan dilaksanakan dengan sebaik mungkin agar belajar atau diajarkan pengetahuan tertentu.
tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Setiap Hasil belajar ini biasanya disebut juga
kegiatan belajar akan berakhir dengan hasil kecakapan nyata, kecakapan aktual (actual
belajar. ability) yang diperoleh seseorang setelah ia
Skinner (dalam Suthedja, 2001:73) belajar sesuatu pengetahuan tertentu.
menyebutkan bahwa : “hasil belajar meliputi Jadi hasil belajar adalah hasil yang dicapai
keterampilan dan kebiasaan, seperti oleh individu setelah mengalami suatu proses
keterampilan di bidang seni, kreativitas, bakat, belajar dalam jangka waktu tertentu. Hasil yang
perbedaan individu dalam belajar”. Hasil belajar dimaksud dalam penelitian ini adalah kecakapan
adalah salah satu tujuan yang hendak dicapai nyata karena hasil belajar ini dapat dilihat secara
dalam proses belajar. Dari rujukan Srijanti nyata yaitu berupa nilai.
(1997 :70) yang menyatakan bahwa : “Hasil
Belajar atau hasil belajar yaitu kemampuan- III. METODE
kemampuan yang menjadi milik kita setelah
proses belajar berlangsung”. Senada dengan 3.1 Rancangan Penelitian
Nasution (2006:68) yang menyatakan bahwa : Penelitian ini merupakan Penelitian
“hasil belajar adalah penguasaan seseorang Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di
terhadap pengetahuan atau keterampilan kelas secara sistematis dengan mengikuti
tertentu dalam suatu mata pelajaran, yang lazim prosedur tertentu. Dalam penelitian ini akan
diperoleh dari nilai tes atau angka yang direncanakan dua siklus, dimana setiap siklus
diberikan guru”. Selanjutnya Sardiman akan dilakukan dalam empat tahapan yang
(2003:29) menekankan bahwa proses belajar berbeda yang terdiri dari perencanaan,
dalam diri siswa dapat dikatakan baik apabila pelaksanaan tindakan, observasi-evaluasi, dan
dalam diri siswa terjadi perubahan dalam aspek refleksi.
kogitif : keilmuan dan pengetahuan, konsep atau Adapun rancangan dari penelitian tindakan
fakta, afektif : personal, kepribadian atau sikap kelas (PTK) ini dapat digambarkan pada
dan psikomorik : kelakuan, keterampilan dan gambar 1.
penampilan. Ketiga hasil tersebut terangkum

Gambar 01. Siklus penelitian tindakan kelas


Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Arikunto, 2006:93)
Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi dan Resitasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan 61
Agama Hindu Siswa Kelas IV ..... | Ida Ayu Putu Suci Lestari
Keterangan : 3.5 Teknik analisis Data
1. Tahap Perencanaan Teknik analisis data pada penelitian ini
2. Tahap Pelaksanaan bertujuan untuk menentukan hasil belajar
3. Tahap Observasi/Evaluasi Pendidikan Agama Hindu siswa kelas IV SD
4. Refleksi Negeri 2 Tumbu tahun Pelajaran 2014/
3.2 Subjek Penelitian dan Objek 2015.Data hasil belajar siswa diolah dengan
Penelitian rumus berikut.
Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas 1) Hasil tes individu siswa diperoleh dengan
IVSemester genap SD Negeri 2 Tumbu, menggunakan rumus berikut.
semester genap tahun Pelajaran 2014/2015 Jumlah benar
yang beragama Hindu yang berjumlah 17 orang, X = x 100
terdiri dari 11 orang laki-laki, dan 6 orang Jumlah seluruh soal
perempuan. Objek penelitian ini adalah hasil Ket: X = Nilai Individu siswa
belajar mata pelajaran pendidikan agama Kualifikasi pencapaian Hasil belajar/KKM
Hindusiswa dengan penerapan metode ditentukan dengan kriteria berikut,
pembelajaran diskusi dan resitasi
85 ≤ M ≤ 100 → Sangat baik
3.3 Prosedur Penelitian 70 ≤ M < 85 → Baik
Jenis peneltian tindakan kelas ini dilakukan 55 ≤ M < 70 → Cukup
dalam dua siklus. Siklus I dan siklus II yang 40 ≤ M < 55 → Kurang
didahului dengan refleksi awal. Dalam setiap 0 ≤ M < 40 → Sangat Kurang
siklus dibagi menjadi 4 tahap kegiatannya yang (STKIP Singaraja,1999:28)
meliputi perencanaan , tindakan, observasi dan
evaluasi, serta refleksi. 2) Daya serap siswa diperoleh dengan rumus
berikut.
3.2 Metode Pengumpulan Data dan Nilai Rata- rata Kelas
Instrumen Penelitian DS= x 100
Metode tes dilakukan setelah pembela- Nilai Tertinggi ideal (100)
jaran metode diskusi dan resitasi berlangsung.
Kemudian, dibuat kesimpulan hasil tes dan 3) Siswa dikatakan tuntas jika memperoleh
dinilai sesuai pedoman kriteria penilaian yang nilai 70 ke atas, sehingga Ketuntasan
telah ditentukan, seperti pada tabel 1. klasikal siswa diperoleh dengan rumus :

Tabel 1. Rubrik Penilaian Jawaban Siswa

Kriteria Jumlah Soal Skor Masing-masing soal Jumlah

Tes Pilihan ganda 20 5 100

Total 20 5 100

62 JURNAL PENJAMINAN MUTU


Jumlah siswa tuntas Berdasarkan rumus di atas, diperoleh
KKB = x 100% klasifikasi kategori aktivitas belajar siswa
Jumlah siswa keseluruhan melalui penghitungan berikut
Keterangan : Mi = ½ (18+ 6)
KKB = Kriteria Ketuntasan Belajar = ½ x 24=12
(Depdiknas, 2003: 72) SDi = 1/6 x (18-6)
SDI= 1/6x12 = 2
3.3 Metode Analisis Data
Untuk menentukan rata-rata aktivitas IV. HASIL PENELITIAN
belajar siswa digunakan rumus berikut. Berdasarkan hasil analisis data pada
∑X refleksi awal, rata-rata hasil belajar sebesar
M= 58,53 dengan kategori kurang, hal ini
N disebabkan karena : 1) guru dalam menyajikan
Keterangan: materi semata-mata hanya berorientasi pada
∑X = Jumlah Skor materi yang tercantum dalam kurikulum dan
M = Mean atau nilai rata-rata buku teks, sehingga kurang dikaitkan dengan
N = Jumlah individu pengalaman dan pengamatan siswa dalam
Berdasarkan indikator aktivitas dapat kehidupan sehari hari, 2) bagi siswa belajar
diketahui bahwa skor maksimum idealnya tampaknya untuk menghadapi ulangan dan lepas
adalah 18, sedangkan skor minimum idealnya dari kehidupan nyata mereka, 3) siswa kurang
adalah 6. Rumus kriteria kualitas aktivitas termotivasi untuk belajar dan mengemukakan
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. pendapat serta masalahnya pada saat
Mi = Mean ideal pembelajaran.
Mi diperoleh dengan menggunakan rumus Kemudian pada siklus I, rata-rata skor hasil
sebagai berikut. belajarPendidikan Agama Hindumeningkat
Mi = ½ (skor maksimal ideal + skor minimum menjadi 72,35 dengan kategori cukup. Hasil
ideal) itu menunjukkan telah memenuhi syarat sesuai
SDi = Standar Deviasi Ideal yang diharapkan dalam penelitian ini. Namun
SDi diperoleh dengan menggunakan rumus secara klasikal ketuntasannya masih ada
sebagai berikut. dibawah standar yang diharapkan, ketuntasan
SDi = 1/6 (skor maksimal ideal - skor minimum belajar secara klasikal pada siklus I hanya
ideal) sebesar 64,71% masih lebih kecil dari yang
Selanjutnya, data aktivitas siswa diperoleh diharapkan sebesar 75%. Dari hasil refleksi
melelui rumus konversi aktivitas berikut. pada siklus I, terdapat hambatan-hambatan

Tabel 2. Rumus Konversi Aktivitas Belajar Siswa

No Kriteria kualitas Kategori

1 Mi + 1SDi < x < Mi + 3 SDi Sangat Aktif


2 Mi – 1SDi < x < Mi + 1 SDi Aktif
3 Mi – 3SDi < x < Mi – Sdi Kurang Aktif

Dantes dalam Dwija (2006:103)

Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi dan Resitasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan 63
Agama Hindu Siswa Kelas IV ..... | Ida Ayu Putu Suci Lestari
menyebabkan belum tercapainya hasil yang dari 64,71% (belum tuntas) pada siklus I
diharapkan, yaitu : (1) Ada beberapa siswa menjadi sebesar 94,12% (tuntas) pada siklus
yang belum sungguh-sungguh bekerja dalam II.
kelompok. Dari hasil pengamatan dan Berdasarkan hasil pembelajaran dan
wawancara, siswa yang memiliki kemampuan analisis hasil pembelajaran tersebut di atas,
lebih dalam kelompoknya masih ragu dan malu dapat disimpulkan sebagai berikut : Penerapan
membimbing teman-temannya: (2) Pada saat metode diskusi dan resitasi dalam
menghadapi tes, masih banyak siswa yang pembelajaranPendidikan Agama Hindu dapat
kurang siap dan percaya diri dan hanya ad meningkatkan hasil belajarPendidikan Agama
abeberapa siswa yang berani menanyakan Hindu siswa Kelas IV SD Negeri 2 Tumbu.
permasalahan yang belum dipahami. Rata-rata skor hasil belajar pendidikan Agama
Berdasarkan kendala-kendala/ Hindu meningkat dari 672,35 dengan kategori
permasalahan yang dialami pada siklus I,maka cukup/tuntas pada siklus I menjadi sebesar
pada siklus II dilakukan upaya untuk 81,18 dengan kategori baik /terlampaui pada
mengobati/memperbaiki kendala itu dengan siklus II. Ketuntasan belajar klasikal juga
cara: (1) Peneliti kembali memperbaiki meningkat dari 64,71% (belum tuntas) pada
kelompok agar lebih heterogen baik siklus I menjadi sebesar 94,12% (tuntas) pada
kemampuan akademis maupun jenis kelamin siklus II bagi siswa
,dan memotivasi agar anak yang lebih mampu Penerapan metode diskusi dan resitasi ini
tidak ragu dan malu-malu untuk membimbing dapat memberikan pengalaman bagi siswa
temannya.Untuk lebih memotivasi pada siklus untuk dapat berfikir kreatif dan tanggung jawab
II peneliti memilih salah satu kelompok sebagai atas pembelajaran yang telah
kelompok terbaik jika dapat menyelesaikan dilakukannya.Bagi GuruHasil penelitian ini
kegiatan dengan baik dan tepat waktu. (2) dapat dipakai sebagai salah satu alternatif dalam
Peneliti memberikan arahan agar siswa tidak memilih model pembelajaran sebagai upaya
malu dan takut bertanya baik pada guru maupun meningkatkan hasil belajar siswa. Sebagai
teman, jika ada permasalahan yang tidak dapat pedoman dalam mengajarPendidikan Agama
dipecahkan. Selain itu sebelum tes dimulai Hindu untuk merancang suatu model
peneliti juga memberikan kesempatan pada pembelajaranPendidikan Agama Hindu yang
siswa untuk bertanya tentang materi yang belum lebih inovatif dan sebagai alternatif agar
jelas. Dengan adanya siklus I hasil pada refleksi pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan.
awal dapat ditingkatkan dari rata-rata hasil
belajar 58,53 menjadi 72,35 dan ketuntasan DAFTAR PUSTAKA
belajar dari 41,18 menjadi 64,71%.
Setelah meninjau dan memperbaiki Alwi, Hasan (eds). 2005. Kamus Besar
kendala-kendala pada siklus I, pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
pada siklus II tampak lebih baik, aktif dan Pustaka.
menyenangkan sehingga semua siswa kelihatan A.Tabrani R. 1993a. Proses Belajar
aktif dalam mencari penyelesaian lewat diskusi, Mengajar Yang Efektif Tingkat
hal ini berdampak pada hasil yang diperoleh. Pendidikan Dasar. Bandung: Bina
Rata-rata skor hasil belajarPendidikan Agama Budhaya.
Hindumeningkat dari 72,35 dengan kategori
cukup pada siklus I menjadi sebesar 81,18 Alipandie, Imansyah. 1984. Didaktik Metodik
dengan kategori baik /terlampaui pada siklus Pendidikan . Surabaya: Penerbit Usaha
II. Ketuntasan belajar klasikal juga meningkat Nasional.

64 JURNAL PENJAMINAN MUTU


Arikunto, Suharsimi. 2006a. Prosedur Purwanto, M.N, Ihmed Syarif. 1993. Tekhnik
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. - Tekhnik Evaluasi Pendidikan.
Jakarta : PT. Rineka Cipta. Surabaya: Roda Pengetahuan.
Aqib, Zaenal. 2014. Model-Model, dan Radiana. K. 2007. Pengaruh Penerapan
Strategi Pembelajaran Kontekstual PendekatanMultiple Talent Dalam
(Inovatif). Bandung: CV Yrama Pembelajaran Matematika Terhadap
Widya.Djamarah, S.B., Aswan Zain. Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas
2002. Strategi Belajar Mengajar. XI SMA Negeri 4 Singaraja. Skripsi Tidak
Jakarta: PT. Rineka Cipta Diterbitkan. Singaraja: Jurusan Pendidikan
Dwija, I Wayan. 2003a. Petunjuk Matematika, IKIP Negeri Singaraja.
Penyusunan Proposal (Buku Ajar). Sardiman A.M. 2003. Interaksi dan Motivasi
Amlapura: STKIP Agama Hindu. Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Engkoswara. 1984. Dasar – Dasar Grafindo Persada.
Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bina Slameto. 2003. Belajar dan Faktor – Faktor
Aksara Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Herawan, K. D., & Sudarsana, I. K. (2017). Rineka Cipta.
Relevansi Nilai Pendidikan Karakter Srijanti, O. 1997. Psikologi Pendidikan.
Dalam Geguritan Suddhamala Untuk Bandung: Pusat Pengembangan Penataran
Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Guru Tertulis Depdikbud.
Indonesia. Jurnal Penjaminan Mutu, Subagyo, Joko. 1997. Metode Penelitian
3(2), 223-236. Dalam Teori dan Praktek. Jakarta : PT.
Hertali Vita Pramanta. 2013. Pengaruh Rineka Cipta.
Pembelajaran Model Resitasi Terhadap Sudarsana, I. K. (2017). Interpretation
Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Meaning of Ngaben for Krama Dadia
Pelajaran Sistem Kelistrikan Otomotif Di Arya Kubontubuh Tirtha Sari Ulakan
SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Village Karangasem District (Hindu
Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati. 1993. Religious Education Perspective).
Upaya Mengoptimalisasi Kegiatan. Vidyottama Sanatana: International
Bandung: Remaja Rosda Karya Journal of Hindu Science and Religious
Mulyasa, E. 2006. Menjadi Guru Studies, 1(1), 1-13.
Profesional. Bandung: PT. Remaja Sudjana N., Ahmad Rivai. 1991. Media
Rosdakarya. Pendidikan. Bandung: CV. Sinar Baru.
Nasution, S. 2006. Berbagai Pendekatan Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Dalam Proses Belajar Mengajar. Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sukmadinata, N S. 2007. Metode Penelitian
Nurkancana, W., P.P.N. Sunartana. 1986. Pendidikan. Jakarta PT. Remaja
Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Rosdakarya.
Nasional. Suprayekti. 2003. Interaksi Belajar
Panji, G.N. 1983. Pokok – Pokok Observasi Mengajar. Jakarta: Depdiknas.
Kelas dan Simulasi. Singaraja: SPG
Negeri Singaraja.

Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi dan Resitasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan 65
Agama Hindu Siswa Kelas IV ..... | Ida Ayu Putu Suci Lestari
Susilo, M. Joko. 2006. Gaya Belajar Wibawa, B. 2003. Penelitian Tindakan
Menjadikan Makin Pintar. Yogyakarta: Kelas. Jakarta: Jakarta: Depdiknas.
Pinus. Yoni Hermawan. 2014. Penerapan Metode
Suthedja, M.W. Dkk. 2001. Belajar dan Resitasi Dan Diskusi Untuk Meningkatkan
Pembelajaran. Singaraja: IKIP Negeri Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi
Singaraja. Ilmu Keperawatan Universitas Galuh.
Taniredja, Tukiran. 2011. Model-model Yusuf, Tayar. 1995. Metodologi Pengajaran
Pembelajaran Inovatif. Bandung : Alfabeta Agama dan Bahasa Arab . Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.

66 JURNAL PENJAMINAN MUTU

Вам также может понравиться