Вы находитесь на странице: 1из 9

I.

GENERAL PRINCIPLES

Provisions : ketentuan
unnecessary : tidak perlu
governed : diatur
intervene : campur tangan
applies : berlaku

section 1 (a)
obatain : mendapatkan
impartial : tidak memiihal
manner : cara
incurring : menimbulkan
therefore : karena itu
abbreviated : disingkat
expeditious : cepat
abandonment : pengabaian
comparatively : relatif
bargain : tawar
underlying : yang mendasarinya
acceptance : penerimaan
comparatively : realtif
referring : matters
safeguards : perlindungan

section 1 (b)
unrestricted : tidak dibatasi
exercise : pelaksanaan
certainly : pasti
limitations : keterbatasan
arise : timbul
notion : gagasan
constraint : paksaan
compliance : pemenuhan
imposed : dikenakan
preliminary : pendahuluan
appeal : menarik
preempt : mendahului
inabitaribility : ketidakterbatasan
restraints : pengekangan
restriction : larangan
nonetheless : namun
validity : keabsahan
while : sementara
remedies : obat
expressly : secara tegas
reaching : mencapai
requirement : kebutuhan
section 1 ( c )
reincorces : memperkuat
scrutiny : pengawasan
statutory : hukum
statue : hukum

II. Scope of application of provisions.

awards : putusan
designated : ditunjuk
inappropriate : tidak tepat
circumstances : keadaan
conffered : diberikan
evidence : bukti
involving : melibatkan
exercise : percobaan
inappropriate / appropriate : tidak sesuai / sesuai
apply : belaku
applicable : terpakai

favoring : menguntungkan
emerges : muncul
pursue : mengejar
remedies : solusi
emphasized : ditekankan
infringe : melanggar
compromise : kompromi

III. The seat of the arbitration.

authorised : resmi
designation : penunjukan
vested : diberi hak
regard : mempertimbangkan
designation : penunjukan

presumably : agaknya
arise : timbul
primacy : keunggulan
unfettered : tidak terkekang

IV. Mandatory and non-mandatory provisions.

Mandatory : diwajiibkan
notwithstanding : meskipun
contrary : kebalikan
arrangements : pengaturan
Immaterial : tidak penting
treated : diobati
contradictory / opposite / contrary : kebalikan
agreeing : mensetujui
immaterial : tidak penting
accordance : sesuai
express : tersurat
implied : tersirat

V. Agreements to be in writing.

Accordingly :demikian
evidenced : terbukti
term : ketentuan
containing : mengandung
construed : ditafsirkan
alleged : dugaan
submissions : pengiriman
existence : adanya
being : sedang
already : sudah

VII. Separability of arbitration agreement.

Separability : tidak dapat dipisahkan


Intended : dimaksudkan
regarded : dianggap
Forms : kamis malam

underlying : yang mendasarinya


exhibits : barang bukti
clarity : kejelasan
concision : ringkasan

VIII. Whether agreement discharged by death of a party.

otherwise : jika tidak


virtue : kebajikan
extanguished : padam
acknowledge : mengakui
enactment : pemberlakuan

enactments : berlakunya
expressly : secara jelas
incorporates : menggabungkan
lacuna : kekosongan
IX. Stay of legal proceedings.

Brought / involved : dibawa


Referred : disebut
grant : hibah
whom : digunakan untuk orang sebagai obyek
Upon : setelah
notwithstanding : meskipun
exhaustion : selesai

elaborates : menguraikan
contains : mengandung
remedial : memperbaiki
furthermore : selain itu
acquatiance : mengenali
refinement : perbaikan
preserves : mempertahankan
coercive : paksaan
governing : memerintah
coexistence : hidup berdampingan
filing : pengarsipan
remains : sisa
interim : sementara
betrayal : pengkhiatanatan

Who Digunakan untuk orang

Whom Digunakan untuk orang sebagai obyek

Whose Digunakan untuk nenyatakan kepunyaan

Which Untuk benda

That Untuk orang dan benda

X : Reference of interpleader issue to arbitration.

Relief : bantuan
Accordance : sesuai
Interplader : masalah
Precedent : sesuatu yang bisa dijadiikan patokan
Granted : diiberikan
Interplader : parties
granting : pemberian
applies : berlaku
prevent : mencegah
obtaini : mendapatkan

XI. Retention of security where Admiralty proceedings stayed.

arrested : ditangkap
retained : dipertahankan
Retention : penyimpanan
Admiralty : hukum kelautam
submitited : dikirimkan
pursuance : dalam hal melakukan
granting : pemberian
prevent : mencegah
obtain : mendapatkan
arrest : menangkap

XII. Power of court to extend time for beginning arbitral proceeding.

Bared :Gugur
Extinguished : padam
obtaining : mendapatkan
circumstances : keadaan
satisfied : puas
exhausted : habis
Claimant : penuntut
conduct : mendapatkan
unjust : tidak adil
strict : ketat

XIII. Application of Limitation Acts.

Limitation : membatasi
prescribed : ditentukan
commencement : permulaan
excluded : dikecualikan
computing : mengkalkukasi
disregarded : di abaikan
Set aside : Menyisiihkan

XIV. Commencement of arbitral proceedings.


appointed : ditunjuk
shall : akan

XV. The arbitral tribunal.


Sole : tunggal
requiring : membutuhkan
additional : tambahan

umpire : wasit
consist : terdiri
deadlock : jalan buntu
designation : penunjukan
presumption : anggapan
lack : kekurangan
fare : tariif
conducted : dilakukan
expedite : mempercepat
in order : di dalam urutan
unitary : kesatuan
decisional : keputusan
impasse : kebuntuan

SECTION 14-16 ( THE ARBITRAL PROCESS )

intent : maksud
gap filling : mengisi kerenggangan
surfaces : permukaan
invoke : memohon
preserve : mempertahankan
sufficiently : cukup
restricted : terbatas
impede : menghalangi
further : lebih lanjjut
grant : hibah / hadiah
raises : menimbulkan
expedient : bijaksana
coverage : cakupan
circumstances : keadaan
lodge: mengajukan
affirms : menegaskan
liability : kewaijban
consideration : pertimbangan
reveals : mengungkapkan
various : berbagai
exemplary : teladan

XVI. Procedure for appointment of arbitrators.

Extent : sejauh itu


consist : konsisten
shall : akan
default : standar
neither : antara
jointly : bersama
forthwith : segera
particular : tertentu

XVII : Power in case of default to appoint sole arbitrator.

Default : standar
Duly : sepatutnya
proposes : diusulkan
set aside : menyisihkan
revoke : mencabut

Section 29 ( Immunity of arbitrator )

Liable : tanggung jawab


omitted : dihilangkan
purported : bermaksud
discharge : menghilangkan
omission : kelalaiian
incurred : terjjadi

vicarious : pengganti
malpractice : perbuatan salah

Section 30 ( KOMPETENZ-KOMPETENZ )

invalidaty : keabsahan
inadequate : tidak memadai
improper : salah
flawed : cacat
lie : terletak
whatsoever : apapun
appeal : naik banding
dislodge : mengusir

Section 31 Objectiion to substantive jurisdiction of tribunal

Raise : menaikkan
preliminary : pendahuluan
evident : jelas
intended : dimaksudkan
afterthoughts : renungan
converys : menyampaikan
comply : memenuhi
postponent : menunda
baseless : tak berdasar
examine : memeriksa
abusive manner : cara yang kasar
numerous : banyak sekali
merit : pantas
rendered : diberikan

Section 32 Determination of preliminary point of jurisdiction.

Confine : membatasi
Section 33 General duty of tribunal

Opponent : lawan
further : lebih lanjut
expedited : dipercepat
unoppressive : tidak menekan

Section 34 Procedural and evidential matters.

unoppressive : tidak menekan


involving : melibatkan
presumptively : dugaan
reside : berada
customary : biasa

Section 42, 43, 44

Instances : contoh
circumstances : keadaan
compulsion : paksaan
foster : membantu perkembangan
contemplated : direnungkan
distinctly : jelas
complementary : melengkapi
restricted : terbatas
compliance : pemenuhan
compel : memaksa
peremptory : pasti
preservation : kelestarian

section 45

surface : permukaan
restricted : terbatas

Section 69 ( 3 )

restrictions : pembatasan
restate : mengemukakan kembali
enforceable : dapat ditegakkan
reaffirms : menegaskan kembali
underlying : yang mendasarinya
incapable : tidak mampu
desirability : keiinginan

Вам также может понравиться