Вы находитесь на странице: 1из 7

Jurnal Penelitian Sains 22 (1) 2020: 9-15

Jurnal Penelitian Sains


Journal Home Page: http://ejurnal.mipa.unsri.ac.id/index.php/jps/index

Research Articles
Pengaruh konsumsi serat dalam menurunkan kadar kolesterol
Brigitta Olivia Sinulingga*
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung, Lampung, Indonesia

Received 10 Desember 2019; Accepted 10 Januari 2020; Published 20 Januari 2020

Keyword: ABSTRACT: High cholesterol is one of the risk factors for non-communicable
Fiber; disease such as the formation of artherosclerosis and metabolic disease. The
Cholesterol; number of non-communicable disease continue to increase and becomes one
of the health problems in the world including Indonesia. community eating
HDL;
habbit that changed for the worse with the times are one of the biggest reason
LDL; why the number of deaths for non-communicable diseases continues to
Diabetes mellitus increase. there are efforts that can be made to prevent the condition of
hypercholesterolemia, a state of disturbance of blood fat levels of more than 240
mg / dl is to modify the lifestyle with a high-fiber diet. There are so many health
benefits that can be obtained from eating dietary fiber. In addition to lowering
cholesterol, dietary fiber can also increase insulin sensitivity, stimulate reducing
blood glucose diffusion, hormonal effects by decreasing insulin secretion,
increasing fat oxidation, and reducing fat storage due to increased satiety.
Therefore, the adequacy of food fiber intake in the daily diet is very important.
According to Southgate daily fiber intake is 16-28 g / day. Whereas the Dietary
Guidlenes of American recommend consuming foods containing fiber and
starch in amounts of 20-35 g/day. @2020 Published by UP2M, Faculty of
Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University
Kata Kunci: ABSTRAK: Kadar kolesterol total yang tinggi merupakan salah satu faktor
Serat pangan; resiko penyakit tidak menular atau non-communicable disease seperti
Kolesterol; terbentuknya aterosklerosis dan penyakit-penyakit metabolik. Jumlah penyakit
HDL; tidak menular yang terus meningkat telah menjadi salah satu masalah kesehatan
LDL; di dunia termasuk Indonesia. Pola makan masyarakat yang telah berubah
Diabetes melitus menjadi buruk seiring perkembangan zaman merupakan salah satu faktor
terbesar alasan angka kematian akibat penyakit tidak menular terus meningkat.
Usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah kondisi hiperkolesterol, yaitu
keadaan gangguan kadar lemak dalam darah lebih dari 240 mg/dl adalah
dengan memodifikasi gaya hidup dengan diet tinggi serat. Banyak sekali manfaat
yang bisa didapatkan dari mengonsumsi serat pangan (dietary fiber) untuk
kesehatan. Selain menurunkan kolesterol, serat pangan juga dapat
meningkatkan meningkatkan sensitivitas insulin, merangsang mereduksi difusi
glukosa darah, efek hormonal dengan menurunkan sekresi insulin,
meningkatkan oksidasi lemak, dan mengurangi penyimpanan lemak karena
peningkatan rasa kenyang. Oleh karena itu, kecukupan asupan serat pangan
dalam diet sehari-hari sangat penting. Menurut Southgate asupan serat harian
adalah sebesar 16-28 g/hari. Sedangkan Dietary Guidlenes of American
menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung serat dan pati
dalam jumlah yaitu 20-35 g/hari. @2020 Published by UP2M, Faculty of
Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

∗ Corresponding author.
E-mail address: brigittasolivia@gmail.com

DOI: https://doi.org/10.26554/jps.v22i1.556
ISSN: 2597-7059 Online, 1410-7058 print/ @2020 Published by UP2M, Faculty of Mathematics and Natural
9
Sciences, Sriwijaya University
Sinulingga Jurnal Penelitian Sains 22 (1) 2020: xx-xx

1. PENDAHULUAN Terdapat beberapa faktor risiko yang


Kadar kolesterol total yang tinggi berhubungan dengan kadar kolesterol total.
merupakan salah satu faktor resiko penyakit tidak Faktor risiko yang dapat diubah meliputi diet,
menular atau non-communicable disease seperti status gizi, asupan makan seperti serat dan lemak
terbentuknya aterosklerosis dan penyakit-penyakit total serta aktifitas fisik. Sedangkan faktor risiko
metabolik. Jumlah penyakit tidak menular yang yang tidak dapat diubah meliputi usia, jenis
terus meningkat telah menjadi salah satu masalah kelamin, dan genetik [6].
kesehatan di dunia termasuk Indonesia. Data Berdasarkan survei yang dilakukan di 8
kematian oleh World Health Organization (WHO) negara Asia, 50% penduduk Asia gagal
menunjukkan bahwa pada tahun 2008 dari total menurunkan kadar kolesterol jahat sesuai dengan
57 juta kematian di dunia, sebanyak 36 juta target yang disarankan. Sedangkan angka
disebabkan oleh penyakit tidak menular. Penyakit kegagalan Indonesia mencapai angka yang cukup
yang menjadi penyebab kematian terbesar yaitu besar yaitu 70%. Tidak heran jika penyakit-
sebesar 39% adalah penyakit kardiovaskular. penyakit seperti jantung koroner dan stroke masih
Peningkatan kejadian penyakit tidak menular menjadi salah satu faktor terbesar terjadinya
terbesar terjadi di negara dengan ekonomi kematian di Indonesia. Hasil Riskesdas tahun 2013
menengah dan miskin [1,2]. proporsi penduduk Indonesia dengan kadar
Angka kematian tersebut akan terus kolesterol di atas normal lebih tinggi pada
meningkat. Pola makan masyarakat yang telah perempuan yaitu sebesar 39,6% jika dibandingkan
berubah seiring perkembangan zaman dengan laki-laki sebesar 30% [7].
merupakan salah satu faktor terbesar. Perubahan Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk
tersebut membawa dampak buruk bagi kesehatan mencegah kondisi hiperkolesterol adalah dengan
salah satunya peningkatan konsumsi makanan menurunkan faktor resiko. Faktor resiko yang
siap saji. Makanan siap saji mengandung kadar dapat diubah berupa asupan gizi dan diet. Hal ini
lemak yang tinggi sehingga dapat menyebabkan dapat dilakukan dengan mengkonsumsi bahan
kadar kolesterol total darah sulit dikendalikan. makanan alami yang dapat menurunkan kadar
Diet tinggi kolesterol ini juga meningkatkan berat kolesterol, salah satunya adalah dengan
badan, nilai kolesterol total dalam serum dan nilai mengkonsumsi serat pangan (dietary fiber).8 Serat
HOMA-IR, serta kadar trigliserida dan asam lemak mempunyai peranan penting terhadap
bebas serum homogenat, akibatnya penurunan kadar kolesterol darah [9].
menyebabkan terjadinya resistensi insulin dan Penelitian tentang serat menyatakan bahwa
lipotoksisitas hati. Diet tinggi kolesterol juga terdapat hubungan antara asupan serat dengan
meningkatkan konsentrasi adipositokin termasuk kadar kolesterol total. Hal ini dikarenakan serat
IL-6, leptin dan TNF-α [3,4]. memiliki sifat menurunkan kolesterol darah. Studi
Peningkatan asam lemak bebas di sirkulasi menunjukkan β-glukan yang terdapat di dalam
menyebabkan kelebihan lipid yang menginduksi serat dapat mengurangi kadar kolesterol LDL
keadaan lipotoksik dalam jaringan non-adiposa. (Low Density Lipoprotein) tanpa mempengaruhi
Peningkatan kadar lipid ini sangat berkorelasi kadar HDL (High Density Lipoprotein) atau
dengan resistensi insulin yang merupakan tanda trigliserida [10].
awal dari pengembangan diabetes mellitus tipe Banyak penelitian tentang pengaruh
[2.3]. konsumsi serat terhadap penurunan kadar
Tingkat kolesterol yang tinggi atau kolesterol LDL. Salah satunya yaitu Penelitian
hiperkolesterolemia adalah keadaan gangguan Randomized Controlled Trial (RCT) yang di China.
kadar lemak dalam darah, dimana kadar Penelitian ini dilakukan terhadap penderita
kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl. hiperkolesterolemia yang diberikan oat cereal
Sementara, kadar kolesterol seharusnya dalam sebagai sumber asupan serat. Penelitian
tubuh adalah <200 mg/dl. Kadar kolestrol membuktikan bahwa dengan pemberian 100
beresiko sedang adalah 200-240 mg/dl dan gram oat selama 6 minggu dapat menurunkan
beresiko tinggi >240 mg/dl [5]. kadar kolesterol LDL sebesar 8,4% dibandingkan
dengan kelompok kontrol (3,5%) [11].

10
Sinulingga Jurnal Penelitian Sains 22 (1) 2020: xx-xx

Efek dedak gandum sebagai sumber serat asam empedu dan mengubah bentuk mikrobiom
pangan dan hubungan konseling gizi terhadap usus halus [14].
profil lipid dan glukosa, parameter antropometri, Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi
kualitas diet, dan konsumsi makanan cepat saji dimana meningkatnya konsentrasi kolesterol
dan penyedap rasa pada penderita dalam darah yang melebihi nilai normal. Tingkat
hiperkolesterolemia. Uji coba dilaksanakan kolesterol yang berlebihan dapat mengganggu
selama 90 hari, double-blind, terkontrol plasebo, dan mengubah struktur pembuluh darah yang
block-randomized trial yang dilakukan pada 132 mengakibatkan gangguan fungsi endotel.
pria dan wanita dengan kolesterol LDL ≥ 130 Gangguan fungsi endotel yang dapat terjadi
mg/dL. Hasilnya kedua kelompok menunjukkan berupa lesi, plak, oklusi, dan emboli [15].
penurunan yang signifikan pada parameter Low Density Lipoprotein (LDL) merupakan
antropometrik dan tekanan darah, penurunan lipoprotein yang paling banyak mengandung
yang signifikan dalam kolesterol total, LDL, dan kolesterol. LDL oleh masyarakat awam sering
nilai gula darah [12]. dikenal sebagai kolesterol jahat. Di dalam tubuh,
Menurut [3], pada penelitiannya yang sebagian dari kolesterol di LDL akan dibawa ke
bertujuan untuk menyelidiki efek serat makanan hati dan jaringan ekstrahepatika (testis, ovarium,
sereal terhadap lipotoksisitas hati terkait obesitas kelenjar adrenal). Sebagian lagi akan mengalami
beserta mekanisme yang mendasarinya. Pada oksidasi kemudian di makrofag ditangkap oleh
penelitian terdapat dua kelompok sampel yaitu reseptor SRA dan akan menjadi sel busa (foam
empat puluh delapan tikus C57BL/6J. Jantan cell) [16].
dewasa secara acak diberi diet referensi chow High Density Lipoprotein (HDL) kolesterol
atau diet tinggi kolesterol yang dilengkapi dengan atau sering dikenal dengan kolesterol baik dan
tanpa serat gandum atau serat bekatul gandum menguntungkan (good cholesterol) bagi tubuh,
selama 24 minggu. Hasil dari penelitian tersebut karena HDL berfungsi mengangkut kolesterol dari
tikus yang diberi makanan gandum atau serat pembuluh darah kembali ke hati untuk dibuang
mengalami penurunan berat badan, profil lipid, sehingga mencegah penebalan dinding
dan resistensi insulin yang lebih rendah pembuluh darah atau mencegah terjadinya
dibandingkan dengan diet tinggi kolesterol [3]. proses aterosklerosis. Semakin tinggi kadar HDL
dalam darah semakin baik begitu pula sebaliknya
2. HASIL DAN PEMBAHASAN semakin rendah kadar HDL maka semakin tinggi
Kolesterol adalah sumber substansi aktif resiko yang dimiliki seseorang untuk menderita
biologis yang memiliki peran penting dalam tubuh arterosklerosis [17].
dan keberlangsungan hidup organisme. Pada proses metabolisme kolesterol,
Kolesterol bersama dengan zat-zat fosfolipid hampir seluruh kolesterol dan fosfolipid akan
lainnya membentuk berbagai komponen stuktural diabsorpsi di saluran gastrointestinal dan masuk
dasar membran sel dan berpartisipasi dalam ke dalam kilomikron yang dibentuk di dalam
aktivitas-aktivitas biokimia. Pada tingkat yang mukosa usus. Kilomikron sebagian besar dibentuk
lebih rendah kolesterol juga ditemukan di oleh trigliserida dengan sebagian lain dibentuk
membran organel intraselular, lipoprotein plasma oleh fosfolipid (9%), kolesterol (3%), dan
darah bahkan sekitar 25% jaringan otak apoprotein B (1%). Setelah kilomikron
mengandung kolesterol [13]. mengeluarkan trigliseridanya di jaringan adiposa,
Kolesterol disintesis di hati dan sangat kilomikron sisanya akan menyerahkan kolesterol
penting dalam proses pembentukan asam ke hati [18].
empedu, hormon steroid, dan vitamin D. Selain Metabolisme kolesterol dapat berupa
itu kolesterol juga terlibat dalam pengaturan sistem endogen yang terdiri dari very-low-density
metabolisme energi dan pengeluaran energi lipoprotein (VLDL), high-density lipoprotein (HDL),
secara keseluruhan, misalnya dengan low-density lipoprotein (LDL), dan intermediate-
mempromosikan termogenesis adaptif saat density lipoprotein (IDL), yang mengangkut
terpapar suhu dingin dengan berkonfersi menjadi trigliserida dan kolesterol ke seluruh tubuh. VLDL
terbentuk di hati dan mengangkut trigliserida yang

11
Sinulingga Jurnal Penelitian Sains 22 (1) 2020: xx-xx

terbentuk dari asam lemak dan karbohidrat di hati absorbsi makronutrien, memperlambat laju
ke jaringan ekstrahati. VLDL akan berubah pencernaan pati, dan menstimulasi pelepasan
menjadi menjadi IDL ketika sebagian besar hormon pencernaan. Serat larut (soluble fiber)
trigliserida telah dikeluarkan oleh lipoprotein lebih efektif dalam menurunkan konsentrasi
lipase. IDL akan melepaskan fosfolipid dan kolesetrerol total dibanding serat tidak larut
bersama dengan kerja enzim plasma lesitin (insoluble fiber). Penurunan ini dapat terjadi
kolesterol asiltransferase akan mengambil ester karena mekanisme fermentasi serat larut air oleh
kolesterol yang terbentuk dari kolesterol di HDL. mikroflora usus halus, fermentasi ini kemudian
Kemudian sebagian dari IDL diserap oleh hati. akan memodifikasi produksi asam lemak rantai
IDL sisanya kemudian melepaskan lebih banyak pendek sehingga menurunkan kadar asetat dan
trigliserida dan protein dan menjadi LDL. LDL meningkatkan sintesis propionat. Akibatnya
akan diambil melalui endositosis dengan proses ini akan mengurangi seintesis endogen
perantara reseptor yang mengenali komponen kolesterol dan asam lemak bebas [3].
APO100 di hati dan di jaringan ekstrahati [18]. Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan
Pengukuran kadar kolesterol pada pasien dari mengonsumsi serat pangan untuk kesehatan,
yang akan melakukan pengukuran lipid harus meliputi menurunkan kadar kolesterol dalam
melakukan puasa dengan rekomendasi 12 jam darah, melancarkan pencernaan, mengurangi
pada waktu pengambilan sampel darah. Puasa resiko penyakit kanker kolon, bekerja sebagai
dilakukan karena kadar trigliserida meningkat dan prebiotik dalam pencernaan, mengontrol
menurun secara dramatis pada keadaan post kegemukan dan obesitas serta menurunkan kadar
prandial. LDL dihitung dengan perhitungan glukosa darah [9].
kolesterol serum total dan konsentrasi kolesterol Asupan serat makanan yang cukup telah
HDL. Perhitungan dilakukan menggunakan terbukti memiliki manfaat metabolik dan
rumus Friedwald equation [19]. kardiovaskular sedangkan mekanisme
Serat pangan (dietary fiber) adalah sisa-sisa molekulernya masih terbatas [3]. Serat dapat
dari dinding sel tumbuhan yang tidak terhidrolisis menurunkan lebih dari 5% tingkat kolesterol
atau tercerna oleh enzim pencernaan manusia dalam darah. Serat dalam saluran pencernaan
dalam proses pencernaan. Yang termasuk dalam dapat mengikat garam empedu yang kemudian
serat antara lain meliputi hemiselulosa, selulosa, akan dikeluarkan bersamaan dengan feses.
lignin, oligosakarida, pektin, gum, dan lapisan lilin Peningkatan ekskresi kolesterol dalam feses akan
[20]. menurunkan jumlah kadar kolesterol yang
Serat pangan terbagi menjadi dua menuju ke hati yang kemudian meningkatkan
berdasarkan kelarutannya dalam air, yaitu serat pengambilan kolesterol di darah yang akan
terlarut (soluble fiber) dan serat tidak terlarut disintesis untuk menjadi asam empedu [21].
(insoluble fiber). Serat terlarut adalah jenis serat Dalam menurunkan kolesterol, serat juga
yang dapat larut dalam air. Sifatnya yang mudah dapat bekerja dengan cara mereduksi difusi
larut menyebakan serat terlarut dapat melewati glukosa darah hal ini akan memperpanjang waktu
usus halus dengan mudah dan mudah absorbsi karbohidrat sehingga mengurangi
difermentasikan oleh mikroflora di usus besar. peningkatan kadar glukosa postprandial.
Yang termasuk dalam serat tidak terlarut adalah Penurunan kadar glukosa menyebabkan
pectin, gum dan beberapa jenis hemiselulosa. peningkatan sensitivitas insulin melalui
Serat tidak terlarut adalah jenis serat yang tidak peningkatan ekspresi Glucose Transporter Type 4
dapat larut dalam air. Karena sifatnya serat ini (GLUT-4) [22]. Selain itu serat pangan pada
tidak dapat membentuk gel ketika melewati usus gandum dan bekatul gandum berpotensi
halus dan sangat sulit difermentasi oleh mikroflora menurunkan ekspresi protein dari unsur pengikat
usus besar manusia [10,20]. sterol yang mengikat protein-1 dan faktor kunci
Makanan tinggi serat, terutama sereal dan seperti asam lemak sintase dan asetil-KoA
biji-bijian dapat membantu menjaga atau karboksilase yang terlibat dalam lipogenesis dalam
mengurangi berat badan dengan mengurangi jaringan target. Kedua serat makanan tersebut
nafsu makan dan asupan kalori, menurunkan juga bekerja pada tingkat molekuler dengan

12
Sinulingga Jurnal Penelitian Sains 22 (1) 2020: xx-xx

meningkatkan ekspresi protein peroxisome mengkonsumsi makanan yang mengandung serat


proliferator-activated receptor alfa dan gama, alfa dan pati dalam jumlah yang tepat yaitu 20-35
reseptor X hati, dan satuan transporter pengikat g/hari [26].
ATP A1 dalam jaringan target [3]. Serat di dalam tubuh bersifat
Serat makanan sereal pada umumnya hipokolesterolemik dan memiliki efek penurunan
menormalkan ekspresi SREBP1 dan PPAR serta kolesterol yang bermanfaat untuk melawan
gangguan yang menyertai lainnya (mis. obesitas, Penyakit Jantung Koroner (PJK). Beberapa
biomarker inflamasi) pada lipotoksisitas hati dan mekanisme penurunan kolesterol oleh serat
dislipidemia akibat diet tinggi kolesterol. Selain itu adalah dengan mencegah sintesis kolesterol,
serat makanan sereal juga memiliki efek menurunkan jumlah energi makanan sehingga
menguntungkan terhadap lipotoksisitas hati yang mengurangi sintesis kolesterol dan meningkatkan
disebabkan oleh diet tinggi kolesterol dengan ekskresi empedu, menurunkan ketersediaan
menghambat akumulasi trigliserida dalam hati kolesterol dan menghambat absorbsi kolesterol
dan mengurangi konsentrasi serum dan sehingga menurunkan jumlah kolesterol yang
homogenat asam lemak bebas, serta konsentrasi ditransfer ke aliran darah [27].
IL-6, leptin dan TNF-α. SREBP-1 adalah faktor
transkripsi gen yang memainkan peran penting 3. KESIMPULAN
dalam regulasi sintesis asam lemak dan Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan
metabolisme lipid, khususnya dalam jaringan hati. dari mengonsumsi serat pangan (dietary fiber)
SREBP-1 yang teraktivasi menghambat untuk kesehatan, meliputi menurunkan kadar
lipogenesis dengan mengatur enzim lipogenik dari kolesterol dalam darah, melancarkan
fungal fatty acid synthase (FAS) dan Acetyl-CoA pencernaan, mengurangi resiko penyakit kanker
bcarboxylase (ACC) [3]. kolon, bekerja sebagai prebiotik dalam
Selain menurunkan kolesterol, serat pencernaan, mengontrol kegemukan dan obesitas
pangan juga dapat meningkatkan sensitivitas serta menurunkan kadar glukosa darah.
insulin, merangsang efek hormonal dengan
menurunkan sekresi insulin, meningkatkan REFERENSI
oksidasi lemak, dan mengurangi penyimpanan
lemak karena peningkatan rasa kenyang [3].
[1] Garnadi, Y. Hidup Nyaman dengan
Kandungan serat yang lebih tinggi dalam
Hiperkolesterol. Jakarta: PT Agro Media
makanan mengurangi HbA1c dan trigliserida,
Pustaka; 2012.
sambil meningkatkan kadar kolesterol HDL.
Meningkatkan konsumsi serat sambil menurunkan
[2] WHO. Noncommunicable Disease Country
konsumsi kalori merupakan strategi yang tepat
Profiles Geneva: WHO Press; 2011.
untuk mengurangi berat badan dan
meningkatkan kontrol terhadap kadar glukosa
[3] Han S, Jiao J, Zhang W, Xu J, Wan Z, Zhang
darah [23].
W, et al. Dietary fiber prevents obesity-related
Pada orang dengan resistensi insulin, serat
liver lipotoxicity by modulating sterol-
pangan dapat meningkatkan sensitivitas insulin
regulatory element binding protein pathway in
perifer melelui t-chain fatty acid yang diproduksi
C57BL/6J mice fed a high-fat/cholesterol diet.
dari fermentasi serat dalam tubuh [24]. Serat larut
Scientific Reports; 2015. 5:15256
akan membentuk gel dalam saluran pencernaan
https://doi.org/10.1038/srep15256
dan mengurangi penyerapan glukosa dan
kolesterol di lumen usus.24 HbA1c terbukti secara
[4] Mumpuni, Y. Cara Jitu Mengatasi Kolesterol .
signifikan lebih rendah pada pasien diabetes tipe
Yogyakarta: CV Andi Offset; 2011.
2 dengan asupan serat tinggi dibandingkan pada
pasien dengan asupan serat rendah [25].
[5] Lestari WA, & Utari DM. Faktor dominan
Kecukupan asupan serat pangan menurut
hiperkolesterolemia pada pra-Lansia di
Southgate adalah sebesar 16-28 g/hari. Dietary
wilayah kerja Puskesmas Rangkapanjaya kota
Guidlenes of American menganjurkan untuk

13
Sinulingga Jurnal Penelitian Sains 22 (1) 2020: xx-xx

Depok. BKM Journal of Community Medicine [15] Guyton, AC & Hall, JE. Buku Ajar Fisiologi
and Public Health; 2016. 33(6): 267–272 Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008
[16] Sanhia AM. Pangemanan D HC, & Engka
[6] NHLBI. High Blood Cholesterol; 2012. JNA. Gambaran Kadar Kolesterol Low
https://www.nhlbi.nih.gov/health- Density Lipoprotein (LDL) pada Masyarakat
topics/high-blood-cholesterol Perokok di Pesisir Pantai. Jurnal e-
Biomedik(eBm); 2015
[7] Annies. Kolesterol dan Penyakit Jantung
Koroner Jogjakarta: Ar-Ruzz Media; 2015. [17] Wardani, SB. Pemberian Ekstrak Propolis
Meningkatkan Kadar High Density
[8] Kemenkes RI. Survei Kesehatan Rumah Lipoprotein (HDL) Pada Tikus Wistar (Rattus
Tangga. Jakarta: Badan Litbangkes norvegicus strain Wistar) dengan Diet Tinggi
Kemenkes RI; 2004 Lemak. Malang: Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya; 2011
[9] Lattimer JM & Haub MD. Effects of dietary http://fk.ub.ac.id/artikel/id/hasilpencarianked
fiber and its components on metabolic okteran2.html
health. Nutrients; 2010. 2:1266–89.
[18] Guyton, AC. & Hall, JE. Buku Ajar Fisiologi
[10] Kaczmarczyk MM, Miller MJ, Freund GG. The Kedokteran. Jakarta: EGC; 2012
health benefits of dietary fiber: beyond the
usual suspects of type 2 diabetes mellitus, [19] Putri, AZE. Hubungan Kadar Kolesterol
cardiovascular disease and colon dengan Sindrom Koroner Akut di RSUP H.
cancer. Metabolism; 2012. 12:1058–1066. Adam Malik Tahun 2011-2012. [Skripsi].
doi:10.1016/j.metabol.2012.01.017. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2014

[11] Zhang J. Randomized controlled trial of [20] Farah IE. Aplikasi Serat Inulin Hasil Hidrolisis
oatmeal consumption versus noodle Enzim Inulinase Kapang Acremonium sp.
consumption on blood lipid of Urban Chinese CBS 3 dan Aspergillus clavatus CBS 5 dalam
Adults with hypercholesterolemia. Nutr J.; Formulasi Minuman Sari Brokoli Untuk
2012. 11:54-56 Antikolesterol . [Skripsi]. Jakarta (Indonesia):
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah;
[12] Raimondi de Souza, S., Moraes de Oliveira, 2014
G. M., Raggio Luiz, R., & Rosa, G. Effects of
oat bran and nutrition counseling on the lipid [21] Setyaji, DY., & Mulyati, T. Pengaruh
and glucose profile and anthropometric Pemberian Nata de Coco terhadap Kadar
parameters of hypercholesterolemia patients. Kolesterol LDL dan HDL pada Wanita
Nutrición Hospitalaria.; 2016. 33(1). Dislipidemia. [Skripsi]. Semarang
https://doi.org/10.20960/nh.40 (Indonesia): Universitas Diponegoro; 2013

[13] Orth M & Bellosta S. Cholesterol: its [22] Fairudz, A., & Nisa, K. Pengaruh Serat
regulation and role in central nervous system Pangan terhadap Kadar Kolesterol Penderita
disorders. Cholesterol; 2012. 2012;292598. Overweight Effects of Dietary Fiber to
doi:10.1155/2012/292598 Cholesterol Level on Overweight Patients.
Majority; 2015 4(8):121–126;
[14] Sima, P., Vannucci, L., & Vetvicka, V. β-
glucans and cholesterol (Review). [23] Velázquez-López L, Muñoz-Torres AV,
International Journal of Molecular Medicine; García-Peña C, López-Alarcón M, Islas-
2018. 33(1):1799-1808. Andrade S, & Escobedo-De L Peña, J. Fiber
https://doi.org/10.3892/ijmm.2018.3411 in diet is associated with improvement of
glycated hemoglobin and lipid profile in

14
Sinulingga Jurnal Penelitian Sains 22 (1) 2020: xx-xx

mexican patients with type 2 diabetes. Registry. Nutrition journal. 2013; 12:159.
Journal of Diabetes Research; 2016 doi:10.1186/1475-2891-12-159
https://doi.org/10.1155/2016/2980406
[26] Maryanto S, Fatimah S, & Marsono Y. The
[24] Johnston KL, Thomas EL, Bell JD, Frost GS, Effect of Red Guava Fruits Supplementation
Robertson MD: Resistant starch improves on The SCFA and Cholesterol Production in.
insulin sensitivity in metabolic Agritech. 2013; 33(3): 334–339
syndrome.Diabet Med.; 2010. 27:391– 397
[27] Cresti, MN. Hubungan Asupan Lemak dan
[25] Fujii H, Iwase M, Ohkuma T, Ogata-Kaizu S, Serat, Indeks Massa Tubuh, dan Rasio
Ide H, Kikuchi, Y, et al. Impact of dietary fiber Lingkar Pinggang Pinggul Dengan Kadar
intake on glycemic control, cardiovascular Kolesterol Total Pegawai Dinas Kesehatan
risk factors and chronic kidney disease in Kota Denpasar. [Skripsi]. Denpasar:
Japanese patients with type 2 diabetes Universitas Udayana; 2016.
mellitus: the Fukuoka Diabetes

15

Вам также может понравиться