Вы находитесь на странице: 1из 13

ISSN 2087-8885

E-ISSN 2407-0610

Journal on Mathematics Education


Volume xx, No. x, January xxxx, pp. x-xx

PENGEMBANGAN MEDIA POP UP BOOK MATERI PECAHAN DI


KELAS IV SD
Nurhasna1, Zulfah2
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Jl. Tuanku Tambusai
Email: nurhasnaa7@gmail.com

Abstract

This research aims to produce a Media Pop Up Book for valid and practical Grade IV SD Fractional
materials. This research is based on the lack of spirit of students in mathematics learning, especially in
Fractional materials. When learning teachers only use printed books and LKS, so students feel bored and not
interested in learning. Therefore, there needs to be the development of pop up book media so that students are
encouraged and more interested in learning. The research method used is development research. This research
development model uses plomp model with three phases, namely preliminary research and prototyping phase
and assessment phase. But because of time constraints and circumstances, it is only implemented with two
phases, namely preliminary research and prototyping phase. The subject of this study was a grade IV
elementary school student with a pop-up book media development research object. This pop-up media book
has been validated and practiced by experts. Consisting of four validators and two practitioners. The type of
data in the research to be conducted consists of qualitative and quantitative data. The results of this study prove
that the validity rate of pop-up book media development products in materials and languages is very valid with
an average value of 4.3 for materials and 3.5 for language by experts. The media is said to be valid if the
minimum average value obtained is more than 2.40. Meanwhile, the practicality of pop-up book media
development products is very practical with an average assessment of students of 96% and an average
assessment of teachers of 88%. Media is said to be practical if the target of achieving its practical value is at a
percentage of 75% to 100%. So that the media can be used and owned by teachers and students. Thus the pop-
up book media on Fractional material class IV SD is categorized as valid and practical.
Keywords: Pop-up Book Media, Fraction.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Media Pop Up Book untuk materi Pecahan kelas IV SD
yang valid dan praktis. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya semangat peserta didik dalam
pembelajaran matematika khususnya pada materi Pecahan. Saat pembelajaran guru hanya menggunakan buku
cetak dan LKS, sehingga peserta didik merasa bosan dan tidak tertarik untuk belajar. Untuk itu, perlu adanya
pengembangan media pop up book agar peserta didik semangat dan lebih tertarik lagi untuk belajar. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan penelitian ini menggunakan
model Plomp dengan tiga fase, yaitu preliminary research dan prototyping phase dan assessment phase. Tapi
karena adanya kendala waktu dan keadaan maka hanya dilaksanakan dengan dua fase, yakninya preliminary
research dan prototyping phase. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD dengan objek penelitian
pengembangan media pop-up book. Media pop-up book ini telah divalidasi dan dipraktisi oleh para ahli. Yang
terdiri dari empat orang validator dan dua orang praktisi. Jenis data pada penelitian yang akan dilakukan terdiri
data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tingkat validitas produk pengembangan
media pop-up book pada materi dan bahasa adalah sangat valid dengan rata-rata nilai 4,3 untuk materi dan 3,5
untuk bahasa oleh para ahli. Media dikatakan valid jika nilai rata-rata minimal yang diperoleh lebih dari 2,40.
Sedangkan tingkat praktikalitas produk pengembangan media pop-up book adalah sangat praktis dengan rata-
rata penilaian dari siswa 96% dan rata-rata penilaian dari guru 88 %. Media dikatakan praktis jika target
pencapaian nilai praktikalitasnya berada pada persentase 75% sampai 100 %. Sehingga media tersebut dapat
digunakan dan dimiliki oleh guru dan peserta didik. Dengan demikian media pop-up book pada materi Pecahan
kelas IV SD dikategorikan valid dan praktis.

Kata Kunci: Media Pop-up Book, Pecahan.

1
2 Journal on Mathematics Education, Volume xx, No. x, January xxxx, pp. xx-xx

Pendahuluan

Salah satu bidang studi yang mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan dan dalam
menghadapi masalah kehidupan sehari – hari adalah matematika. Walaupun permasalahan –
permasalahan itu termasuk permasalahan matematis, namun matematika memiliki peranan penting
dalam menjawab permasalahan keseharian. Oleh karena itu matematika menjadi mata pelajaran yang
diberikan kepada semua jenjang dimulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan
kemampuan berfikir logis, analisis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampauan bekerjasama. Hal
ini karena matematika sebagai sumber ilmu lain, dengan kata lain banyak ilmu yang penemuan dan
pengembangannya tergantung dari matematika, sehingga mata pelajaran matematika sangat
bermanfaat bagi peserta didik sebagai ilmu dasar untuk penerapan dibidang lain. Selain itu juga siswa
diharapkan agar dapat mencapai tujuan dari pembelajaran matematika itu sendiri, seperti yang
tercantum dalam permendiknas nomor 23 tahun 2006.

Permasalahan pembelajaran matematika masih terjadi di sekolah dasar. Berdasarkan pra


penelitian yang dilakukan di SDN 018 bukit sembilan peneliti menemukan permasalahan dalam
pelajaran matematika. Berdasarkan hasil wawancara dengan wali kelas IV SDN 018 Bukit Sembilan
bahwa kurang nya minat belajar pelajaran matematika. Peserta didik malas membaca buku dan sulit
memahami pelajaran yang di beri ole gurunya. Dalam pembelajaran, guru hanya mengandalkan media
pembelajaran yang sudah tersedia disekolah berupa buku paket dan gambar serta benda yang ada
disekitar siswa. Buku pelajaran yang digunakan dalam pembelajaran kurang menarik karena hanya
berisi banyak tulisan dan beberapa gambar sehingga mempunyai kesan membosankan dan monoton.
Buku pelajaran dengan tampilan yang cenderung kurang menarik, menyebabkan kurangnya minat
siswa untuk membaca buku.

Berdasarkan permasalahan pembelajaran matematika ditemukan beberapa gejala sebagai berikut:


1. Siswa hanya mendapatkan informasi dari buku paket saja
2. Sumber belajar yang digunakan hanya terpaku pada buku dan LKS sehingga menyebabkan
siswa monoton dan membosankan pada pembelajaran.
3. Kurangnya kreativitas guru dalam mengembangkan media pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran dapat mendukung proses pembelajaran, mempermudah


peserta didik dalam memahami materi pembelajaran, serta meningkatkan kualitas mengajar guru yang
akan berdampak pada kualitas hasil belajar siswa. Melalui penerapan media pop-up book yang cukup
menarik, peserta didik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif untuk
memecahkan suatu masalah. Selain itu, media pop-up book dapat membangkitkan suasana belajar
yang menyenangkan.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan pada pelajarn matematika khusus nya materi pecahan,
diperlukan penggunaan media pembelajaran yang baru. Salah satu media yang dapat mendukung
pembelajaran matematika materi pecahan yaitu media Pop up. Media Pop-Up merupakan media
gambar tiga dimensi dan gambar bergerak yang bisa digabungkan dengan gambar lain agar gambar
tersebut terlihat lebih menarik. Gambar merupakan penjelasan yang paling jelas dan mudah dipahami
oleh siswa. Hal ini dikarenakan siswa dapat melihat sendiri bentuk suatu benda tanpa penjelasan
guru berupa kata-kata verbal atau kalimat. Media Pop-Up mempunyai kemampuan untuk memperkuat
kesan yang ingin disampaikan dalam suatu materi sehingga membuat materi lebih mudah diingat dan
dipelajari. Selain itu, media ini juga dapat menarik perhatian dan meningkatkan motivasi belajar.
Media pembelajaran atau media pendidikan sebagai penyalur pesan, sedangkan penerima
pesannya adalah siswa bahkan pengajar itu sendiri. Siswa di tingkat sekolah dasar pada umumnya
tettarik pada gambar atau buku-buku bergambar. Media gambar sering dipilih untuk media
pembelajaran. Pop-up Book merupakan sebuah buku yang bergetak atau memiliki unsur tiga dimensi.
Pop-up Book dapat digunakan sebagai contoh untuk menjelaskan konsep konsep yang sangat abstrak
dan memerlukan objek yang konkret pada mata pelajaran.
Pemilihan media pop-up book selain sesuai dengan potensi visual anak, media pop up juga
dipandang praktis karena mudah dimainkan dan menarik. Dan dalam pengembangan nya dirancang
dengan dilengkapi ilustrasi gambar yang bertujuan agar siswa tidak terlalu monoton dengan banyak
kalimat. Pengembangan pop-up book untuk media pembelajaran merupakan media visual yang
Prahmana & Zulkardi, The Title of My Research Papers … 3

menggunakan indra penglihatan, dirancang dengan desain tiga dimensi, sehingga sesuai dengan tahap
perkembangan anak usia sekolah dasar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Motik, dkk
diperoleh hasil yang positif dari peserta didik. Penggunaan media Pop Up Book tersebut sangat
membantu peserta didik dan guru dalam proses pembelajaran (Dwi, 2019). Selain itu, menurut
penelitian yang dilakukan oleh Dewi juga menyatakan bahwasanya media pop-up book berpeluang
untuk dikembangkan karena masih jarangnya ketersediaan pop-up book yang menunjang pelajaran
matematika. Pop-up book merupakan buku inovatif yang memiliki daya tarik tinggi bagi siswa. Buku
ini tidak hanya menyediakan bahan bacaan yang terkesan monoton tetapi merupakan buku tiga
dimensi yang bisa dinikmati dan dimainkan siswa dalam rangka mencari informasi secara konkret
(Dewi, 2018).
Peneliti lain juga dilakukan oleh Scolastika Mariani, Wardono, Erlyn Diah Kusumawardani
(2016) dengan judul “Efektivitas Belajar Menggunakan PBL Berbantuan Pop Up Book Matematika
Terhadap Kemampuan Spesial Di Kelas VIII Pada Materi Geometri”. Hasil penelitian menunjukkan
a. Pop-up Book Matematika adalah kombinasi buku siswa dan alat peraga matematika. Pop-up
book digunakan pada tahap konsep penjelasan dan penerapan konsep-konsep melalui latihan.
Secara keseluruhan penggunaan pop-up book dilakukan dalam kelompok. Hasil kuesioner
tentang pop-up book matematika adalah sangat bagus.
b. hasil uji kemampuan spasial pada siswa di kelas eksperimen mencapai kriteria ketuntasan
klasikal.
c. Kemampuan spasial siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.
d. Persentase minat siswa terhadap pembelajaran matematika di kelas eksperimen lebih tinggi
dari kelas kontrol.
Kesimpulannya, PBL dibantu pop up book matematika efektif terhadap tata ruang kemampuan di
kelas VIII pada materi geometri. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa media pop up book
layak digunakan dalam proses pembelajaran, media pop up book terbukti efektif digunakan dalam
pembelajaran.
Berdasarkan paparan diatas, maka penulis tertarik untuk mengembangkan media pembelajaran
pop up book untuk peserta didik kelas IV dengan materi pecahan dengan harapan dapat membantu
peserta didik kelas IV lebih paham dalam mepelajari pelajaran matematika materi pecahan, dengan
judul "Pengembangan Media Pop-Up Book pada materi pecahan Kelas IV SD ".

METODE PENELITIAN

Model Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan. Penelitian dan


pengembangan menurut Sukmadinata (2009:164) adalah “suatu proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada dan yang dapat
dipertanggungjawabkan”. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pengembangan media pembelajaran yang mengacu pada model pengembangan yang dikemukakan
oleh Plomp (2010: 15). Adapun tahapan pengembangan model Plomp terdiri atas tiga tahap yaitu, (1)
penelitian awal (pleminary research), (2) tahap membuat prototipe (prototyping phase), dan (3) tahap
asesmen (assessment phase). Pada fase pengembangan prototype (Prototyping Phase) dikembangkan
serangkaian prototype. Prototype dievaluasi dengan mengacu pada evaluasi formatif. Evaluasi
formatif memiliki beberapa tahapan atau lapisan yang diulastrasikan Gambar 1.
4 Journal on Mathematics Education, Volume xx, No. x, January xxxx, pp. xx-xx

Gambar 1
Lapisan-lapisan Evaluasi Formatif Model Pengembangan Plomp (Sumber: Tessmer dalam Plomp
and Nieveen (1993)

Berdasarkam Gambar 3.1 maka pada penelitian ini, kegiatan-kegiatan yang


dilaksanakan pada evaluasi formatif adalah sebagai berikut.
1. Evaluasi Diri (Self-Evaluation), dilaksanakan dengan memeriksa sendiri prototype 1
yang telah dirancang.
2. Penilaian Ahli (Expert Review), pada tinjauan ahli, kelompok ahli memberikan penilaian
dengan saran-saran terhadap produk yang masih dalam rancangan untuk menentukan
kelemahan dan kelebihan, serta memperhatikan spesifikasi produk yang diharapkan
berdasarkan aspek didaktik, aspek isi, aspek bahasa, dan aspek penyajian/ grafikan.
3. Evaluasi Perseorangan (One-to-one Evaluation), dilaksanakan terhadap tiga orang
peserta didik yang memiliki kemampuan berbeda-beda (heterogen). Peserta didik
diminta untuk memberikan komentar mengenai kepraktisan media pop-up book yang
dikembangkan.
4. Evaluasi Kelompok Kecil (Small Group Evaluation), dilaksanakan terhadap tiga orang
peserta didik yang memiliki kemampuan heterogen. peserta didik melakukan
pembelajaran dengan menggunakan media pop-up book pada keadaan yang di setting
menyerupai pembelajaran di kelas. peserta didik diminta untuk memberikan penilaian
terhadap media pop-up book yang sudah dikembangkan.
5. Uji Lapangan (Field Test), merupakan evaluasi yang dilaksanakan pada suatu kelas, dan
dilakukan penelitian terhadap media pop-up book yang sudah selesai dikembangkan tapi
masih membutuhkan atau memungkinkan adanya revisi akhir.
Dengan demikian, evaluasi formatif yang dilakukan peneliti hanya sampai pada tahap
one-to-one evaluation yang hanya mengajak 3 orang peserta didik yang memiliki kemampuan
berbeda-beda (heterogen), sedangkan pada tahap small group evaluation dan field test tidak
dapat dilakukan dikarenakan adanya keterbatasan proses pembelajaran yang disebabkan oleh
wabah virus covid-19.

Prosedur pengembangan dalam penelitian ini mengikuti prosedur pengembangan


yang mengacu pada model pengembangan Plomp. Prosedur penelitian terdiri dari tiga tahap
yaitu fase analisis pendahuluan, fase pengembangan atau pembuatan prototype, dan fase
penilaian. Masing-masing fase tersebut secara ringkas ditunjukkan pada Tabel 1 dibawah
ini :
Prahmana & Zulkardi, The Title of My Research Papers … 5

Tabel 1
Prosedur Penelitian

Fase Kriteria Deskripsi Aktivitas Instrumen


Preliminary Penekanan Analisis kebutuhan, Check list
research (Fase pada validitas analisis kurikulum,
investigasi awal) isi analisis peserta didik,
analisis konsep dan
analisis bahan ajar yang
telah ada
Development/ Fokus pada Penilaian prototype dari Lembar validasi,
Prototyping validitas dan segi kevalidan, yang angket dan
Phase (Fase praktikalitas dilakukan melalui Self- wawancara.
Pengembangan Evaluation dan Expert
atau pembuatan Review. Setelah direvisi
prototipe) sesuai standar kevalidan,
maka dilanjutkan dengan
penilaian praktikalitas
media pop-up book yang
dilakukan melalui One-
to-one Evaluation.
Assessment Phase Praktikalitas Menilai apakah produk Angket, pedoman,
(Fase Penilian) dan efektivitas tersebut telah praktis dan wawancara, media
efektif melalui tahapan uji pop up book
lapangan (Field Test)

Berdasarkan penilaian prosedur diatas, peneliti hanya menilai sampai


development/prototyping phase (Fase Pengembangan atau pembuatan prototipe). Karena pada
pendidikan strata 1 diperbolehkan menilai pada tahap valid dan praktikalitas saja.
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini yaitu
hasil validasi dari validator terhadap seluruh aspek yang dinilai akan disajikan dalam bentuk
tabel. Analisis dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Langkah-langkah yang dilakukan
untuk menentukan validitas materi dan bahasa berdasarkan atas data yang diperoleh dari
lembar validasi:
a. Memberikan skor untuk masing-masing skala pada lembar validasi yaitu sebagai
berikut :
1) Skor 5 = sangat baik
2) Skor 4 = baik
3) Skor 3 = cukup
4) Skor 2 = kurang
5) Skor 1 = sangat kurang
Menentukan nilai dengan menggunakan rumus berikut:
i=m , j=n

∑ V ij
i=1 , j=1
R=
mn
(Muliyardi, 2006:82)

Keterangan:
R = rata-rata hasil penilaian dari para ahli/praktisi
Vij = skor hasil penilaian para ahli/praktisi ke-j terhadap kriteria ke-i
N = banyaknya para ahli atau praktisi yang menilai
m = banyaknya kriteria
6 Journal on Mathematics Education, Volume xx, No. x, January xxxx, pp. xx-xx

Kriteria untuk mendapatkan tingkat kevalidan materi dan bahasa dapat dilihat pada
tabel III.4 dibawah ini :
Tabel 2
Kriteria Validitas Materi dan Bahasa

Rata-rata Hasil Penilaian Interpretasi


R > 3,20 Sangat Valid
2,40 < R ≤ 3,20 Valid
1,60 < R ≤ 2,40 Cukup Valid
0,80 < R ≤ 1,60 Kurang Valid
R ≤ 0,80 Tidak Valid
Sumber: (Muliyardi, 2006:82)

Berdasarkan kriteria Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa materi dan bahasa


dalam pop-up book dikatakan valid jika nilai rata-rata minimal yang diperoleh lebih
dari 2,40.
Sedangkan Langkah-langkah menganalisis data angket praktikalitas yaitu
sebagai berikut.
1) Memberi skor untuk masing-masing skala sebagai berikut.
a) Bobot 5 untuk pernyataan Sangat baik
b) Bobot 4 untuk pernyataan Baik
c) Bobot 3 untuk pertanyaan Cukup
d) Bobot 2 untuk pertanyaan Kurang
e) Bobot 1 untuk pernyataan Sangat kurang
2) Angket Praktikalitas Media dideskripsikan dengan teknik analisis frekuensi data
dengan rumus.
R
P= X 100%
SM
Keterangan:
P = Nilai Praktikalitas
R = Skor yang diperoleh
SM = Skor maksimum (Purwanto, 2004:102)
Menentukan kriteria kepraktisan. Kriteria kepraktisan menggunakan
klasifikasi dapat dilihat di Tabel 3 dibawah ini :
Tabel 3
Kriteria Praktikalitas Media

Tingkat Pencapaian (%) Interpretasi


85 ≤ P ≤ 100 Sangat Praktis
75 ≤ P < 85 Praktis
60 ≤ P < 75 Cukup Praktis
55 ≤ P < 60 Kurang Praktis
0 ≤ P < 55 Tidak Praktis
Sumber: (Purwanto, 2006:103)

Berdasarkan Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa media dikatakan praktis jika target
pencapaian nilai praktikalitasnya berada pada persentase 75% sampai 100%.
Prahmana & Zulkardi, The Title of My Research Papers … 7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis Kebutuhan


Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SDN 018 Bukit Sembilan dan SDN
018 Bukit Sembilan dan SDN 013 Kumantan, diperoleh kesimpulan bahwa bahwa sumbar
belajar yang didapatkan peserta didik saat belajar hanya dari buku cetak dan LKS yang
digunakan sekolah. Sedangkan berdasarkan wawancara guru hanya menggunakan model
pembelajaran yang sama setiap harinya. guru menggunakan media yang kurang menarik saat
pembelajaran, dan guru juga belum pernah menggunakan media pop up book saat belajar.
Salah satu cara alternatif penyelesaian dari permasalahan tersebut adalah dengan
memberikan sumber belajar yang inovatif bagi peserta didik sehingga peserta didik lebih
semangat dalam belajar dan tujuan pembelajaran tercapai. Dan sebagai masukan bagi guru
dalam pengembangan bahan ajar yakninya berupa media pop-up book yang menarik perhatian
peserta didik dan membuat semangat peserta didik untuk menggunakannya dalam belajar.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan beberapa peserta didik dapat
disimpulkan bahwa peserta didik menginginkan bahan ajar yang menarik, artinya media yang
disediakan memiliki warna dan bentuk yang menarik serta tidak membosankan. Maka dari itu
media pop up book merupakan bahan ajar yang cocok digunakan untuk peserta didik. Karena
berdasarkan wawancara media pop up book sesui dengan kebutuhan atau keinginan peserta
didik.
Hasil analisis Peserta Didik
Analisis peserta didik dalam uji coba media pop-up book penelitian ini adalah peserta
didik kelas V SDN 018 Bukit Sembilan dan SDN 013 Kumantan. Karakteristik pertama yang
diperoleh yaitu peserta didik tersebut berusia pada kisaran 9-10 tahun. Yang mana 9-10 tahun
ini berada pada tahap operasional konkrit (Usia 7-11 Tahun). Pada saat ini anak akan dapat
berpikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konkret dan mengklarifikasikan
benda-benda kedalam bentuk – bentuk yang berbeda.

Karakteristik peserta didik yang kedua, berdasarkan wawancara dan observasi yang
dilakukan, diketahui bahwa peserta didik lebih senang belajar dengan teman sebayanya. Hal
ini terlihat pada saat proses pembelajaran berlangsung, jika peserta didik belum mengerti
dengan materi pelajaran yang diajarkan guru, maka sebagian besar peserta didik lebih suka
bertanya dengan temannya.

Fakta dilapangan peserta didik kurang konsentrasi dan tidak fokus terhadap proses
pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Banyak peserta didik yang bercerita dengan teman
sebangkunya pada saat guru menjelaskan materi pelajaran di depan kelas. Pada saat guru
menegur barulah mereka memperhatikan apa yang dijelaskan guru, namun setelah beberapa
menit kemudian mereka akan kembali bercerita dengan temannya.
Berdasarkan karakteristik dan fakta lapangan yang ditemui, maka peneliti merasa
perlu mengembangkan media pop-up book yang dapat memberikan arah yang positif dalam
proses pembelajaran. Media pop-up book merupakan sumber belajar yang dapat
mengakomodasi peserta didik yang suka berbicara dan tidak fokus pada apa yang diterangkan
guru pada saat proses pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan media pop-up book
mengajak peserta didik untuk fokus dan aktif mulai dari awal proses pembelajaran. Selain itu
media pop-up book membuat rasa ingin tahu peserta didik menjadi tinggi. Jika ada beberapa
peserta didik yang lebih suka belajar secara individu, media pop-up book juga akan menuntun
peserta didik untuk aktif secara mandiri.

Hasil analisis Kurikulum


Analisis kurikulum dilakukan terhadap Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang tercantum dalam Permendikbud No.54 Tahun 2013. Analisis
ini menjadi pedoman dalam melakukan pengembangan media pop-up book pada materi
bangun ruang kelas IV SD. Analisis dilakukan untuk melihat materi (KD dan Indikator)
8 Journal on Mathematics Education, Volume xx, No. x, January xxxx, pp. xx-xx

manakah yang disajikan pada media pop-up book. Selain itu, analisis kurikulum dilakukan
untuk mengetahui apakah materi (KD dan Indikator) yang ada pada kurikulum telah terurut
dengan baik. Adapun analisis KD dapat dilihat pada tabel IV. 1dibawah ini :

Tabel IV.1
Analisis Kompetensi Dasar
Kompetensi Menurut Kurikulum Kurikulum Yang Di Gunakan
3.1 menjelaskan pecahan – pecahan 3.1 menjelaskan pecahan – pecahan
senilai dengan gambar dan model senilai dengan gambar dan
konkret model konkret
3.2 menjelaskan berbagai bentuk 3.2 menjelaskan berbagai bentuk
pecahan (biasa dan campuran) pecahan (biasa dan campuran)

Berdasarkan tabel IV.1 diatas maka KD yang digunakan telah sesuai, yang mana pada
KD 3.1 siswa diminta menjelaskan pecahan – pecahan senilai dengan gambar dan model
konkret dan KD 3.2 siswa diminta menjelaskan berbagai bentuk pecahan (biasa dan
campuran), maka KD tersebut telah sesuai dengan yang seharusnya.

Hasil analisis Konsep


Analisis konsep bertujuan untuk menentukan isi dan materi yang dibutuhkan dalam
mengembangkan media pop-up book. Adapun gambaran peta konsep dapat dilihat pada
gambar IV.1 dibawah ini :

Pecahan Senilai

Bilangan Menyederhanakan
Pecahan Pecahan

Membandingkan
Pecahan Pecahan

Pecahan Biasa
Bentuk
Pecahan
Pecahan Campuran
Gambar 2 Peta Konsep

Hasil Analisis Bahan Ajar yang Ada

Bahan ajar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di kelas IV SDN 018
Bukit Sembilan dan SDN 013 Kumantan adalah buku Senang Belajar Matematika oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2018, Lembar Kerja Peserta
didik (LKS) yang diperoleh dari sekolah. Berdasarkan analisis isi buku paket, khususnya
pada materi Bangun Ruang belum menarik dan sulit dipahami, karena gambar yang dipakai
hanya sedikit dan masih jauh dari benda-benda di sekeliling peserta didik dan hanya sedikit
menjelaskan tentang materi bangun ruang, serta peserta didik cenderung mudah bosan karena
banyak berisikan tulisan dan gambar yang kurang menarik.

Berdasarkan hasil analisis bahan ajar yang telah ada, juga diperoleh inspirasi yang
dapat digunakan dalam merancang media pop-up book. Materi yang dijelaskan pada media
pop-up book ini dapat membuat peserta didik lebih paham mengenai materi bangun ruang,
karena media ini berisikan gambar-gambar yang dapat menarik perhatian peserta didik .
Prahmana & Zulkardi, The Title of My Research Papers … 9

Hasil Pengembangan Prototipe (Prototyping Phase)

Media pop-up book dirancang berdasarkan kompetensi dasar dan indikator agar
tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal. Adapun deskripsi media yang dirancang
adalah sebagai berikut:

1. Sampul
Cover dirancang dengan menggunakan program photoshop CS4, Background
yang digunakan pada cover adalah bewarna biru, dan ada gambar dua orang
anak yang menunjukkan senang belajar matematika. Cover dibelakang berisi
penjelasan tentang matematika. Biru adalah warna langit, warna biru sangat
indah sama seperti kita memandang langit. Oleh sebab itu, dengan warna
tersebut maka para pembaca juga akan merasa suka, sejuk dan nyaman dengan
keberadaan media pop-up book.
2. Materi
Materi disampaikan sebelum mempelajari masing-masing bagian. Hal ini
bertujuan agar peserta didik dapat mengetahui materi-materi pelajaran yang
harus mereka kuasai sebelum mempelajari masing-masing materi tersebut.
Pemahaman dan penguasaan materi nantinya dapat mempermudah peserta didik
untuk memahami materi yang akan dipelajari.
Hasil Evaluasi Sendiri (Self-Evaluation)
Berdasarkan hasil analisis Self-Evaluation, diperoleh prototipe I media pop-up book
yang sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator yang telah ditetapkan.
Perbaikan pada Self-Evaluation dilakukan pada aspek penyajian. Misalnya pada saat
pemberian latihan, sebelumnya pemberian latihan di berikan setelah penyajian materi
seharusnya pemberian latihan di berikan setelah contoh soal. Oleh sebab itu, dilakukan
perbaikkan pada penyajian tersebut.
Berdasarkan Self-Evaluation yang dilaksanakan, maka dilakukan revisi terhadap
prototipe 1 media pop-up book yang dirancang. Hasil revisi tersebut yang kemudian
dikonsultasikan kepada para ahli yang telah di tetapkan.

Hasil Evaluasi Perorangan (One-to-One Evaluation)

Pada hasil revisi prototipe 1 yaitu prototipe 2, dilakukan uji coba terhadap tiga orang
peserta didik dengan menggunakan media pop-up book yang telah dinyatakan sangat valid
oleh ahli. Ketiga peserta didik tersebut memiliki kemampuan yang berbeda-beda, mulai
dari peserta didik dengan kemampuan rendah, sedang hingga peserta didik dengan
kemampuan tinggi.
Validasi media dilakukan oleh 6 orang pakar, yaitu terdiri dari 5 orang ahli materi dan
1 orang ahli bahasa. Selama tahap validasi media melalui tinjauan ahli, terdapat beberapa
revisi yang dilakukan berdasarkan saran-saran dari validator. Saran-saran dari validator
dapat dilihat pada tabel 4.

PEMBAHASAN

Validasi media dilakukan oleh 6 orang pakar, yaitu terdiri dari 5 orang ahli materi dan
1 orang bahasa. Selama tahap validasi media melalui tinjauan ahli, terdapat beberapa revisi
yang dilakukan berdasarkan saran-saran dari validator. Saran-saran dari validator dapat
dilihat pada tabel 4.
10 Journal on Mathematics Education, Volume xx, No. x, January xxxx, pp. xx-xx

Tabel 4
Saran Validator Terhadap Media Pop-Up Book
Pada Materi Pecahan
No Saran Perbaikkan Setelah Revisi
1.

Indikator disesusaikan dengan tujuan


Perbaiki indikator dan tujuan pembelajaran.
pembelajaran
2. Gambar dibuat dengan kertas trasparan
berwana - warni

Gambarnya dibuat dengan kertas


transparan
3.

Gambar pizza nya diganti dengan


lingkaran
Prahmana & Zulkardi, The Title of My Research Papers … 11

Gambar pizza nya diganti dengan


lingkaran dengan kertas origami
4.

Beri contoh soal setelah materi dan soal


latihan harus 5 soal

Berisi materi, contoh soal dan soal.


12 Journal on Mathematics Education, Volume xx, No. x, January xxxx, pp. xx-xx

5. Contoh soal dan soal telah berisi


gambar warna - warni

Contoh soal dan soal harus ditambah


dengan gambar

6. Gambar pop up nya telah diganti


menjadi pasar buah nyata dan tidak
animasi

Gambar pop up nya harus gambar pasar


nyata tidak boleh animasi

7.

Daftar pustaka minimal 5 referensi dan


pada profil penulis foto diletakkan do
sebelah kiri dan disebelah kanan nya
tulisan yang berisi biodata penulis

Daftar pustaka berisi 5 referensi dan


foto pada biodata penulis sudah di
sebelah kiri dan biodata disebelah
kanan foto

Berdasarkan saran-saran tersebut dilakukan revisi terhadap media pop-up book.


Setelah dilakukan revisi, para ahli selanjutnya memberikan penilaian terhadap IV media pop-
up book. Hasil dari para ahli ini membuktikan bahwa tingkat validitas produk pengembangan
media pop-up book pada materi dan bahasa adalah sangat valid dengan rata-rata nilai 4,67
untuk materi dan 4,28 untuk bahasa oleh para ahli. Media dikatakan valid jika nilai rata-rata
minimal yang diperoleh lebih dari 2,40. Sedangkan tingkat praktikalitas produk
pengembangan media pop-up book adalah sangat praktis dengan rata-rata penilaian dari siswa
96,2% dan rata-rata penilaian dari guru 96,6 %. Media dikatakan praktis jika target
Prahmana & Zulkardi, The Title of My Research Papers … 13

pencapaian nilai praktikalitasnya berada pada persentase 75% sampai 100 %. Sehingga media
tersebut dapat digunakan dan dimiliki oleh guru dan peserta didik. Dengan demikian media
pop-up book pada materi Pecahan kelas IV SD dikategorikan valid dan praktis.

KESIMPULAN
Hasil validasi dari para ahli menunjukkan bahwa telah dihasilkan media pop-up book
yang valid dan praktis. valid dan praktisnya media pop up book ini berdasarkan hasil yang di
peroleh dari para ahli yaitu sangat valid dan sangat praktis. Yang mana Media dikatakan valid
jika nilai rata-rata minimal yang diperoleh lebih dari 2,40. Dan media dikatakan praktis jika
target pencapaian nilai praktikalitasnya berada pada persentase 75% sampai 100 %. Media
pop-up book memenuhi kriteria valid dan praktis yaitu dengan karakteristik adanya
kemudahan dalam penggunaan media pop-up book, serta adanya pemberian gambar yang
dapat mendukung peserta didik dalam memahami materi khususnya pada materi pecahan
kelas IV SD.

DAFTAR PUSTAKA
Dwi Motik Resmaniti, Karlimah. (2019). “Rancangan Media Pop Up Book Tentang
Konsep Operasi Hitung Penjumlahan Cacah”. Indonesian Journal Of
Primary Education, Volume 3 Nomor 1 (2019) 1-8 Issn : 2597-4866.
Plomp, et al. (2010). An Introduction to Educational design Research. Diakes dari
http://www.slo.nl/downloads/2009/Introduction_20to_20education_20design_2
0research.pdf/

Sukmadinata. (2009). Landasan Psikologi dan Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.
Widalatika, V. N. (2014). Pengembangan Media Visual Kirigami Pop Up Dengan Materi
Potensi Dan Sebaran Sumber Daya Alam Indonesia Untuk Pembelajaran IPS Di
SMP Kelas VII. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Вам также может понравиться