Вы находитесь на странице: 1из 9

1

Makalah Seminar Kerja Praktek


PENANGANAN ALARM PADA
AIRBRIDGE BTS3606CE DAN TRANSMISI BAKRIE TELECOM

Septian Aji Sasongko (L2F606053)


Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
Email : septianaje@gmail.com

Abstrak

Masalah utama dalam komunikasi seluler yang menggunakan sistem gelombang radio adalah terbatasnya
alokasi frekuensi, sehingga penggunaannya harus benar-benar terkendali. Padahal semakin lama jumlah pemakai
telekomunikasi ini selalu bertambah dengan pesat, karena sifatnya yang dapat digunakan dimana saja dan kapan saja.
Untuk mengatasi terbatasnya alokasi frekuensi ini maka muncullah sistem telekomunikasi dengan teknologi CDMA.
Pada sistem telekomunikasi ini tidak menggunakan frekuensi sebagai pembeda antara pengguna satu dengan pengguna
yang lainnya, melainkan sistem ini menggunakan suatu code tertentu untuk membedakan antar penggunanya. Sehingga
seluruh alokasi frekuensi yang ada bisa digunakan semuanya.
Pada dunia komunikasi seluler CDMA terdapat suatu komponen yang sangat penting, yaitu adalah BTS (Base
Tranceiver Station). BTS ini sangat penting karena fungsinya sebagai penghubung/sarana komunikasi/pengirim dan
penerima data antara pemakai (Mobile Station) dengan sistem telekomunikasi. Karena penggunaan BTS itulah suatu
sistem telekomunikasi dikatakan sebagai telekomunikasi seluler, yaitu karena sistem kerjanya yang mulanya terdapat
suatu BTS yang area kerjanya hanya dapat mencakup suatu daerah saja, kemudian dari satu ini digabungkan oleh
beberapa BTS yang lain, dari kesatuan ini akan membentuk suatu area kerja yang lebih luas dan begitu seterusnya,
sehingga Nampak seperti sel-sel yang bekerja dan saling berhubungan satu sama lain hingga membentuk suatu sistem
telekomunikasi. Untuk berkomunikasi dengan BTS lain ataupun dengan BSC maka BTS akan mengirimkan sinyal RF
(Radio Frequency) berupa E1 melalui antena transmisi.
Gangguan selalu sering terjadi pada BTS dan transmisi, meskipun segala cara telah di lakukan seideal mungkin
untuk menjaga kualitas jaringan. Sistem Airbridge BTS3606CE yang digunakan oleh PT Bakrie Telecom, mampu
mendeteksi dan mendiagnosa terjadinya gangguan. Sistem tersebut juga dapat merekam serta menghasilkan informasi
kesalahan yang telah terjadi. Selain itu sistem akan mengumpulkan informasi keadaan lingkungan BTS dan
menghasilkan alarm jika terjadi keadaan yang tidak sesuai.
.

Kata Kunci : CDMA, telekomunikasi seluler, BTS, Airbridge BTS3606CE

I. PENDAHULUAN begitu cepat dimana seseorang berharap untuk


1.1 LATAR BELAKANG dapat melakukan komunikasi tidak hanya
Bidang komunikasi mengalami sebatas di satu tempat itu saja melainkan
perkembangan yang pesat seiring dengan dapat memiliki ruang gerak yang lebih luas.
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, Ruang gerak ini merupakan solusi yang baik
banyak orang yang menghendaki terjaminnya untuk menjamin kontinuitas hubungan
kontinuitas hubungan telekomunikasi, tidak komunitas yang saat ini sangat penting.
terbatas saat pemakai dalam keadaan diam Hal itulah yang melatar belakangi
ditempat saja. Hal ini yang mendasari lahirnya timbulnya teknologi mobile communication
komunikasi bergerak dimana pada mulanya (komunikasi bergerak). Yang memungkinkan
teknologi komunikasi diawali dengan seseorang dapat melakukan komunikasi
teknologi berbasis analog seperti PSTN yang dimana saja ia berada, bahkan dapat
kebanyakan hanya memberikan kemudahan berkomunikasi sambil bergerak. Beberapa
komunikasi bagi seseorang yang diam disuatu teknologi telepon tanpa kabel (wireless) yang
tempat. Karena perkembangan zaman yang sedang berkembang pesat saat ini diantaranya
2

AMPS (Advance Mobile Phone System), menggunakan frekuensi downlink dan pada
GSM (Global System for Mobile system) dan saat BTS menerima (receive) dengan
CDMA (Code Division Multiple Access). PT. menggunakan frekuensi uplink. Penggunaan
Bakrie Telecom .Tbk merupakan salah satu frekuensi downlink dan uplink diatur
operator seluler yang ada di Indonesia dangan sedemikian rupa sehingga tidak saling
berbasis teknologi CDMA2000 1x dengan menggangu frekuensi yang lainnya. Jika
spektrum frekuensi kerja 800MHz yang frekuensi ini tidak tepat pengaturannya maka
merupakan salah satu teknologi seluler yang antara satu BTS dengan BTS yang lain
cukup berkembang. frekuensinya akan saling menganggu
(interference) yang akan berakibat dengan
1.2 TUJUAN kualitas suara yang kurang baik, drop call
Tujuan dari penulisan laporan kerja (komuniksai tiba-tiba putus), sulit melakukan
praktek ini adalah untuk mempelajari prinsip panggilan atau tidak bisa melakukan
sistem akses jamak (multiple access) dan
panggilan sama sekali. Metode FDMA ini
mengetahui prinsip kerja suatu BTS dan transmisi
CDMA berikut cara penanganan alarm yang
adalah metode akses jamak yang paling tidak
timbul pada BTS dan transmisi. efisien dan umumnya digunakan pada
jaringan analog seperti AMPS.
1.3 PEMBATASAN MASALAH
Dalam laporan Kerja Praktek ini
penulis membatasi masalah hanya mengenai
gambaran umum tentang arsitektur BTS, cara
kerja BTS dan antena transmisi pada seistem
telekomunikasi CDMA dan penanganan alarm
yang muncul pada BTS dan Transmisi.

II. DASAR TEORI Gambar 1. Cara Kerja Sistem FDMA


Kemajuan teknologi di bidang
telekomunikasi diantaranya dilatar 2.2 TDMA
belakangi oleh keinginan untuk Pada metode TDMA tiap pengguna
mengefisienkan pemakaian lebar bidang akan menggunakan seluruh spektrum
frekuensi. Dalam sistem komunikasi frekuensi tertentu yang disediakan tetapi
nirkabel, efisiensi pemakaian lebar bidang dalam waktu yang singkat yang disebut slot
frekuensi diusahakan diantaranya melalui waktu (time slot). Tiap pengguna
teknik akses jamak, agar dalam alokasi mendapatkan sebuah slot waktu yang
frekuensi yang sama, semakin banyak berulang secara periodis dan hanya diijinkan
pengguna yang bisa terlayani. Tiga teknik untuk mengirim informasi pada slot waktu
akses jamak yang sering digunakan yaitu : tersebut. Antar slot waktu diberi jeda waktu
(guard time) untuk menghindari interferens
2.1 FDMA antar pengguna. Jika slot waktu dalam
FDMA (Frequency Division Multiple frekuensi yang diberikan sedang digunakan
Access) merupakan suatu teknik akses jamak semua, maka pengguna berikutnya harus
yang menggunakan frekuensi sebagai media diberikan slot waktu dengan frekuensi yang
perantaranya. Dalam FDMA frekuensi dibagi berbeda.
menjadi beberapa kanal frekuensi yang lebih Analoginya seperti sebuah ruangan
sempit. Analoginya seperti sebuah ruangan yang sebelumnya telah dibagi menjadi
yang dibagi menjadi beberapa ruang kecil beberapa ruang yang lebih kecil dan
yang selanjutnya setiap ruangan tersebut selanjutnya setiap ruang kecil tersebut
hanya dapat digunakan oleh sepasang user digunkan oleh beberapa pasang pemakai
untuk melakukan komunikasi. untuk melakukan komunikasi . tetapi untuk
Sistem FDMA digunakan BTS pada menghindari interferensi, pada satu waktu
saat memancar (transmite) dengan hanya dua orang saja yang dapat
menggunakan ruang kecil tersebut. Setiap
3

pasang diberi slot waktu sehingga jika


waktunya habis harus segera meninggalkan Tabel 1. Perbandingan operasi teknik akses
ruangan dan bergantian dengan pasangan jamak
yang lain. Jadi pada TDMA, beberapa pasang OPERASI FDMA TDMA CDMA
pemakai dapat secara bergantian
menggunakan ruang yang sama. Dengan cara Pita 12.5 MHz 12.5 MHz 12.5 MHz
tersebut, TDMA mampu menampung lebih teralokasi
Frequency 7 7 1
banyak orang dibandingkan FDMA. Reuse
BW yang 0.03MHz 0.03 MHz 1.25 MHz
diperlukan
kanal
Jumlah kanal 12.5 / 0.03 12.5 / 0.03 12.5 / 1.25
RF = 416 = 416 = 10
Kanal/sel 416 / 7 416 / 7 12.5 / 1.25
= 59 = 59 = 10
Kanal 2 2 2
Gambar 2. Cara Kerja Sistem TDMA kendali/sel
Kanal 57 57 8
dipakai/sel
2.3 CDMA Panggilan 1 4* 40*
Code division multiple access per kanal RF
(CDMA) adalah sebuah metode akses secara Kanal 57 x 1 57 x 4 8 x 40
bersama yang membagi kanal tidak Suara/sel = 57 = 228 = 320
berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau Sektor/sel 3 3 3
frekuensi (seperti pada FDMA), CDMA Panggilan 57 / 3 228 / 3 320
adalah teknologi akses jamak berdasarkan Voice/sector = 19 = 76
teknik komunikasi spektrum tersebar, dimana Kapasitas 1 4 16.8
pada kanal frekuensi yang sama dan dalam dibanding
FDMA
waktu yang sama masing-masing user
menggunakan kode yang unik dalam
mengakses kanal yang terdapat dalam sistem. * Tergantung pada jumlah slot
Metode ini dapat dianalogikan dengan ** Tergantung pada jumlah ragam sandi
cara berkomunikasi dalam satu ruangan yang
besar. Setiap pasangan dapat berkomunikasi
2.4 ARSITEKTUR JARINGAN CDMA
secara bersama-sama tetapi dengan bahasa
yang berbeda, sehingga pembicaraan Skema struktur jaringan CDMA2000
pasangan satu bisa dianggap seperti suara 1x ataupun 1xEV-DO secara umum terdiri
kipas bagi pengguna yang lain, karena tidak dari :
diketahui maknanya. Namun jumlah yang 1. BTS : Base Transceiver Station
berkomunikasi harus dibatasi. Agar jumlah 2. BSC : Base Station Controller
yang berkomunikasi bisa maksimal maka kuat 3. MS : Mobile Station
suara tiap pembicara tidak boleh terlalu keras. 4. MSC : Mobile Switching Center
5. HLR : Home Location Registry
6. SMS-SC : Short Message
7. Service : Serving Center
8. STM : Synchronous Transfer Mode
9. PDSN : Packet Data Serving Node
10. AAA : Authentication, Authorization,
and Accounting
11. Home Agent : Mobile IP Home Agent
12. A10 : Bearer interface between BSC
(PCF) and PDSN for packet data
Gambar 3. Analogi kerja sistem CDMA
4

13. A11 : Signaling interface between BSC Antena BTS yang digunakan sebagai
(PCF) and PDSN for packet data sarana komunikasi antara Mobile Station
(MS) dengan BTS pada suatu sellular site
pada umumnya disebut sebagai antena
sektoral, dinamakan demikian karena cakupan
layanan dari masing-masing antena
didasarkan pada beberapa luasan sektor. Pada
sistem CDMA biasanya terdapat 3 buah
antena sektoral, yang masing-masing dari
antena sektoral tersebut di kenal dengan nama
sektor α (alfa), sektor β (beta), sektor γ
(gama). Jika dalam sistem telekomunikasi
GSM antara beberapa antena sektoral ini
dibedakan dengan frekuensi, berbeda halnya
dengan sistem CDMA. Pada sistem
telekomunikasi CDMA sektorisasi antena
BTS ini dibedakan berdasarkan PN Code
Gambar 4. Arsitektur jaringan CDMA (Pseudo Noise Code), sehingga dalam sistem
telekomunikasi CDMA sering dikenal istilah
III. BTS (Base Transceiver Station) PN reuse atau penggunaan ulang pseudo
BTS pada suatu sistem jaringan noise code pada site yang jaraknya berjauhan.
CDMA2000 1x/1xEV-DO letaknya berada
diantara MS (Mobile Station) atau access
terminal (AT) dan BSC (Base Station
Controller), yang melayani dalam cakupan
suatu sel.
Coverage (cakupan layanan) sebuah
BTS tergantung pada spesifikasi teknis dari
peralatan yang digunakan (misalnya daya
pancar, penguatan antena, tinggi antena, dll),
dan juga kondisi fisik atau geografis daerah
layanan, misalnya untuk daerah pegunungan
atau perbukitan tentunya cakupan layanan dari
BTS akan lebih kecil karena terhalang oleh Gambar 5. Tower untuk tempat antena
gunung atau bukit, berbeda dengan daerah sektoral dan transmisi
dataran rendah yang tidak terlalu banyak
penghalangnya akan menyebabkan cakupan IV. Airbridge BTS3606CE dan Transmisi
BTS menjadi lebih luas. 4.1 Arsitektur BTS3606CE
Fungsi dasar dari Base Transceiver Airbridge BTS3606CE adalah salah
Station (BTS) adalah menangani radio satu tipe BTS CDMA yang diproduksi oleh
interface ke terminal pelanggan dan HUAWEI, yang merupakan salah satu vendor
melakukan routing voice atau data traffic dari telekomunikasi dari Cina. BTS ini memiliki
dan ke switching. BTS berfungsi juga untuk dimensi (Panjang x Lebar x Tinggi) 700 mm
menciptakan network interface ke BSC untuk [27.56 in.] x 480 mm [18.90 in.] x 600 mm
pengiriman dan penerimaan voice atau data, [23.62 in.]. Konfigurasi komponen utama dari
serta menginformasikan alarms dan self- BTS Airbridge BTS3606CE ditunjukkan pada
diagnostic routines untuk fault management. gambar berikut ini :
Melalui BTS inilah terdapat antena yang
mentransmisikan gelombang analog yang
dimodulasi digital dipancarkan ke air
interface.
5

MS ataupun sebaliknya. Sedangkan Duplex


Filter adalah Module yang terdiri dari filter
input dan filter output yang fungsinya untuk
membatasi bandwidth sinyal yang diterima
dan ditarnsmisikan oleh BTS.

Gambar 8. Tampilan dari STDM

Gambar 6. konfigurasi komponen utama BTS 4.1.3 SPAM


Airbridge BTS3606CE SPAM (Standalone Power Amplifier
Module) SPAM adalah sebuah modul penguat
Fungsi dari komponen utama pada daya (Power Amplifier) mandiri yang
BTS Airbridge BTS3606CE HUAWEI adalah berfungsi untuk memperkuat output sinyal RF
sebagai berikut : yang sudah dimodulasi oleh STDM dan
berfungsi untuk memantau power amplifier
4.1.1 BBU3900 pada BTS yang bisa dilihat pada Alarm
BBU3900 (Baseband Unit) adalah seri Monitoring System.
baseband unit dari Airbridge BTS3606CE.
Fungsi utama dari BBU adalah untuk
pemrosesan sinyal Digital dan frekuensi
hopping, selain itu BBU digunakan untuk
melakukan pengelolaan sumber daya, operasi
dan pemeliharaan, juga pemantauan keadaan
BTS dan pengolahan layanan untuk BTS.

Gambar 9. Tampilan SPAM


Gambar 7. Tampilan luar board BBU2900
4.1.4 FAN
FAN module adalah sebuah box yang
4.1.2 STDM berisi tiga buah kipas terpisah yang digunakan
STDM (Standalone Transceiver untuk menghilangkan panas didalam kabinet.
Duplex Filter Module) adalah modul
transceiver duplex filter mandiri. STDM 4.1.5 DC-PDU
berfungsi untuk menerima dan mengirimkan DC-PDU (Direct current power
sinyal radio untuk komunikasi antara sistem distribution unit) adalah merupakan alat yang
jaringan dengan MS (Mobile Station). STDM berfungsi sebagai penyalur arus listrik yang
terdiri dari sebuah STRM (Standalone dibutuhkan oleh BTS. Arus listrik DC pada
Transceiver Module) dan sebuah SDFU BTS ini diperoleh dari arus listrik AC yang di
(Standalone Duplex Unit Filter). Transceiver ubah menjadi DC oleh sebuah rectifier, dalam
Module adalah modul untuk mentransmisikan setiap site CDMA biasanya selalu ada sebuah
dan menerima sinyal informasi dari BTS ke rectifier yang juga berisi beberapa buah
6

baterai yang berfungsi sebagai cadangan arus dapat lewat. Demikian juga dengan kanal,
listrik jika sumber listrik utama mati. semakin besar kapasitas yang tersedia berarti
semakin bamyak informasi yang disalurkan
4.1.6 USER SPACE begitupun sebaliknya, jika kanal transmisi
Berfungsi sebagai space tambahan jika kecil maka informasi yang disalurkan juga
pada suatu saat nanti akan dilakukan sedikit.
penambahan atau peningkatan (upgrade)
fungsi dari BTS, misalnya jika terjadi
peningkatan trafik pada suatu daerah dan BTS
sudah tidak mampu melayani lagi, maka pihak
operator hanya tinggal menambah beberapa
BBU lagi pada User Space ini untuk
meningkatkan kapasitas dari BTS. Contoh lain
lagi misalnya operator ingin meng-upgrade
sistem telekomunikasi mereka menjadi
support 1xEV-DO maka hanya tinggal
menambahkan atau mengganti
perangkat/komponen tambahan yang Gambar 11. Beberapa IDU (InDoor Unit)
diletakkan di user space ini.
Untuk mendapatkan jarak optimal
antara dua radio frekuensi, harus didukung
4.2 Hubungan antara Transmisi dan BTS
oleh besarnya diameter antena, ketinggian
Untuk berkomunikasi dengan BTS
tower maupun penguatan power. Cara yang
lain ataupun dengan BSC maka BTS akan
ditempuh agar kesinambungan pelayanan
mengirimkan sinyal RF (Radio Frequency)
terjamin utamanya kualitas sinyal tetap bagus
berupa E1 kepada antena transmisi dari salah
bagi microwave (RF) dengan jarak yang jauh,
satu perangkat yang terdapat pada BBU yaitu
Pertama, pointing harus tepat sehingga tidak
UTRP, prosesnya yaitu dari UTRP
terjadi deviasi pancaran, Kedua, melakukan
dikoneksikan kabel E1 ke DDF, kemudian
diversity yaitu space diversity dengan
dari DDF dicrossconnect dengan kabel
menambah antena penerima maupun frekuensi
transmisi dari indoor unit (IDU). Selanjutnya
diversity. Dengan langkah tersebut dampak
sinyal berupa E1 ini akan dikirimkan IDU ke
lingkungan seperti air, rawa yang dapat
BTS lain atau ke BSC melalui ODU (outdoor
memantulkan pencaran dan pengaruh embun,
unit)/antena transmisi.
hujan deras serta badai dapat diatasi.
Langkah lain dalam menjaga kualitas,
secara berkala mengukur level sinyal (Receive
Signal Level) yang diterima oleh antena, saat
ini yang direkomendasikan adalah 30 s.d 40
desibel (dBm) untuk antena yang berjarak
jauh. .Penurunan sinyal terjadi disebabkan
pointing yang tidak sempurna, hujan yang
sangat deras, performace perangkat turun
Gambar 10 Tampilan bagian dalam DDF yang disebabkan karena faktor usia atau
kurang pemeliharaan dan perangkat disambar
Kecepatan dari mengirim percakapan petir, yang paling terakhir ini bisa terjadi
maupun data pelanggan banyak ditentukan apabila sistem grounding (pentanahan) tidak
oleh transmisi yang tersedia. Hal ini dibuat dengan baik untuk melindungi
menggambarkan kesinambungan pelayanan perangkat.
maupun keberhasilan panggilan tidak terlepas
dari sarana transmisi yang ada. Analoginya
sama seperti jalan raya semakin besar jalan
raya tersebut semakin banyak mobil yang
7

Gambar 12. Tampilan fisik ODU


(OutDoor Unit)
Gambar 13. Tampilan pengecekan
4.3 Alarm pada BTS dan Transmisi dan VSWR dengan Anritsu
Cara Mengatasinya.
4.3.1 Alarm pada Hardware dan modul BTS • Satellite antenna open circuit
Gangguan yang biasa terjadi pada Keadaan ini biasanya dikenali sebagai
hardware BTS adalah : alarm GPS, yaitu keadaan dimana BTS
• Block carrier tidak mendapat sinyal clock dari GPS atau
Block carrier biasa disebut sebagai BTS dengan kata lain BTS tidak terdeteksi oleh
down atau BTS out of service, dalam satelit.
keadaan ini BTS tidak dapat Cara menangani masalah ini yaitu
memancarkan sinyal ke BSC atau ke BTS dengan cara memeriksa instalasi saluran
lain. Gangguan seperti ini adalah masalah GPS apakah ada kebocoran, misalnya
yang cukup serius, karena jika hal ini konektor kendor atau kemasukan air, jika
terjadi maka seluruh pelanggan/MS setelah diperiksa dan tidak terjadi
(mobile station) yang berada pada kesalahan pada saluran GPS maka yang
coverage area BTS bersangkutan tidak bermasalah adalah pada board main clock
dapat berkomunikasi dengan pelanggan (CMPT).
lain. Untuk mengatasinya dapat dilakukan
penggantian pada transmisi maupun board 4.3.2 Alarm pada lingkungan sekitar BTS
pada BTS. Keadaan lingkungan pada BTS sangat
berpengaruh terhadap modul-modul
• Standing wave didalamnya. Di dalam shelter BTS
Alarm ini akan muncul biasanya jika diternpatkan alat semacam sensor untuk
ada kebocoran sinyal di bagian feeder memantau keadaan lingkungan, apakah dalam
antena sektoral, adanya standing wave keadaan yang sesuai dengan ambang batas
ini akan menyebabkan BTS bad yang diizinkan atau tidak. Parameter penting
performance atau tidak bisa yang dipantau yaitu temperatur ruangan,
mentransmisi sinyal secara optimal, tingkat kelembaban, adanya genangan air dan
akibat paling serius yang ditimbulkan juga apakah ruangan tersebut tertutup dengan
oleh adanya standing wave ini adalah sempurna atau tidak. Apabila terdapat
terjadinya block call pada pelanggan. keadaan yang tidak sesuai rnaka sensor akan
Cara mengatasinya yaitu dengan menangkapnya dan kemudian mengirim
mengecek bagian manakah dari kabel laporan ke server serta akan memunculkan
feeder yang bermasalah dengan alarm sehingga dapat ditangani lebih lanjut
menggunakan alat bernama anritsu. oleh para teknisi. Alarm-alarm yang
Akan tetapi jika tidak ada masalah pada dikirimkan diantaranya :
kabel feeder maka kemungkinan yang
bermasalah adalah pada Board • Humidity alarm of equipment too high
Combiner (STDM), jika hal ini terjadi • Access control alarm of equipment
maka cara penanganannya adalah room
dengan mengganti STDM. • Temperatur alarm of equipment too
high
8

• Water logging alarm of equipment


room • E1/T1 frame out of sync
Alarm ini memberi tanda bahwa lokasi
Jika alarm ini sering muncul maka Cara permulaan dari frame tidak dapat ditunjukkan.
mengatasinya yaitu dengan menseting ulang Untuk mengatasinya dengan cara
ambang batas alarm atau memperbaiki secara memperbaiki koneksi antara E1 dengan
langsung. peralatan transmisi. Langkah yang kedua
adalah dengan memeriksa apakah kabel
grounding E1 sudah normal dan kulit
pembungkusnya rusak atau tidak.

• E1/T1 link BER threshold crossed alarm


Alarm ini menunjukkan jumlah
pengukuran frame error selama 1 menit
melebihi ambang batas alarm. Untuk
memperbaikinya, kualitas jalur transmisi serta
BER saluran harus diperiksa terlebih dahulu.
Kemudian kualitas saluran transmisi dapat
Gambar 14. tampilan alarm pada Network ditingkatkan.
Monitoring System
• El/TI LOS (loss of signal)
4.3.2 Alarm pada saluran transmisi Alarm ini muncul apabila tidak ada
Saluran transmisi antara BTS dan BSC sinyal pada masukan. Kinerja A-interface
menggunakan interface Abis. Di mana akan terpengaruh, sehingga layanan pada
fisiknya adalah E1/T1/FE. Pada Airbridge saluran ini akan terputus.
BTS3606CE sendiri menggunakan saluran
transmisi dengan sinyal berupa E1. • E1/T1 remote alarm
Gangguan yang sering terjadi umumnya Alarm ini menunjukkan bahwa pada sisi
berkaitan dengan saluran E1 tersebut. Pada Tx dalam keadaan LOF (Loss of Frame) atau
Network Monitoring System, apabila terjadi LOS (Loss of Signal). Sehingga
gangguan akan diketahui alarm E1 pada BTS mengakibatkan pengiriman sinyal dalam A-
dan BSC. Alarm-alarm yang terjadi yaitu : interface menjadi terputus. Penyebabnya
adalah kesalahan pada rangkaian penerima
• E1/T1 1-hour slip frame threshold serta jalur transmisi dalam keadaan single
crossed pass.
Alarm ini menandakan bahwa jumlah
dari slip frame yang dihasilkan melebihi V. PENUTUP
ambang. (Ambang batas awal : 10 slip frame). 5.1 KESIMPULAN
untuk mengatasi masalah tersebut, saluran 1. PT. Bakrie Telecom .Tbk merupakan
transmisi untuk BTS harus dikonfigurasi salah satu operator seluler yang ada di
ulang. Indonesia dangan berbasis teknologi
CDMA2000 1x dan 1xEV-DO dengan
• E1/T1 AIS (alarm indicator signal) spektrum frekuensi kerja 800MHz.
Alarm ini menunjukkan bahwa peer 2. CDMA merupakan teknik akses jamak
equipment tidak tersedia sehingga saluran yang menggunakan prinsip
menjadi terputus. Disebabkan karena peer komunikasi spektrum tersebar.
equipment dalam kondisi local loopback. 3. Fungsi dasar dari Base Transceiver
Untuk memperbaikinya, batalkan mode Station (BTS) adalah menangani radio
loopback dalam peer equipment serta interface ke terminal pelanggan dan
memeriksa apakah jalur transmisi BTS sudah melakukan routing voice atau data
dalam kondisi yang benar. traffic dari dan ke switching.
9

4. Antena transmisi berfungsi untuk


meneruskan sinyal dari BTS ke BSC. BIODATA

5.2 SARAN Septian Aji Sasongko


1. Saat melakukan praktek kerja baik di (L2F 606 053). Lahir di
shelter maupun di MSC sebaiknya Kendal, 5 September
berhati-hati terhadap semua peralatan 1988. Menempuh
yang sedang bekerja, karena jika salah pendidikan di TK Melati
satu peralatan tersebut terganggu maka Kota Semarang, SDN
seluruh sistem akan terganggu. Plamongan Sari 01 Kota
2. Sebaiknya disediakan modul untuk Semarang, SMPN 15
mahasiswa yang akan kerja praktek. Kota Semarang, SMAN
15 Kota Semarang, dan
sekarang masih
menempuh studi S1 di Jurusan Teknik
DAFTAR PUSTAKA
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
[1] Anonim. 2010. CDMA. [online]. Diponegoro Semarang, Angkatan 2006,
(http://id.wikipedia.org/wiki/CDMA, Konsentrasi Elektronika dan Telekomunikasi.
diakses tanggal 5 November 2010) Telah melaksanakan Kerja Praktek di PT.
[2] Anonim. 2010. Sistem FDMA Pada Bakrie Telecom .Tbk Semarang.
Komunikasi Satelit. [online].
(http://dhoney.wordpress.com/2009/04/
29/sistem-fdma-pada-komunikasi-
satelit/, diakses tanggal 21 November
2010)
[3] Anonim. 2010. TDMA. [online].
(http://id.wikipedia.org/wiki/TDMA, Semarang, Desember 2010
diakses tanggal 21 November 2010) Menyetujui
[4] Anonim. 2010. Transmisi Radio Dosen Pembimbing
(Microwave). [online].
(http://dhiesoppenk.blogspot.com/2009/
07/transmisi-radio-microwave.html,
diakses tanggal 8 Desember 2010)
[5] Michael Buehrer, R. 2006. Code Ir. SUDJADI , MT
Division Multiple Access (CDMA). NIP. 19590619 198511 1 001
United States of America : Morgan &
Claypool.
[6] Santoso, Gatot. 2004. Sistem Selular
CDMA. Yogyakarta: GRAHA ILMU.
[7] Technologies Co., Ltd., Huawei. 2009.
BTS3606CE Hardware Description-
(V400R006_03). People's Republic of
China.

Вам также может понравиться