Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Abstrak
Masalah utama dalam komunikasi seluler yang menggunakan sistem gelombang radio adalah terbatasnya
alokasi frekuensi, sehingga penggunaannya harus benar-benar terkendali. Padahal semakin lama jumlah pemakai
telekomunikasi ini selalu bertambah dengan pesat, karena sifatnya yang dapat digunakan dimana saja dan kapan saja.
Untuk mengatasi terbatasnya alokasi frekuensi ini maka muncullah sistem telekomunikasi dengan teknologi CDMA.
Pada sistem telekomunikasi ini tidak menggunakan frekuensi sebagai pembeda antara pengguna satu dengan pengguna
yang lainnya, melainkan sistem ini menggunakan suatu code tertentu untuk membedakan antar penggunanya. Sehingga
seluruh alokasi frekuensi yang ada bisa digunakan semuanya.
Pada dunia komunikasi seluler CDMA terdapat suatu komponen yang sangat penting, yaitu adalah BTS (Base
Tranceiver Station). BTS ini sangat penting karena fungsinya sebagai penghubung/sarana komunikasi/pengirim dan
penerima data antara pemakai (Mobile Station) dengan sistem telekomunikasi. Karena penggunaan BTS itulah suatu
sistem telekomunikasi dikatakan sebagai telekomunikasi seluler, yaitu karena sistem kerjanya yang mulanya terdapat
suatu BTS yang area kerjanya hanya dapat mencakup suatu daerah saja, kemudian dari satu ini digabungkan oleh
beberapa BTS yang lain, dari kesatuan ini akan membentuk suatu area kerja yang lebih luas dan begitu seterusnya,
sehingga Nampak seperti sel-sel yang bekerja dan saling berhubungan satu sama lain hingga membentuk suatu sistem
telekomunikasi. Untuk berkomunikasi dengan BTS lain ataupun dengan BSC maka BTS akan mengirimkan sinyal RF
(Radio Frequency) berupa E1 melalui antena transmisi.
Gangguan selalu sering terjadi pada BTS dan transmisi, meskipun segala cara telah di lakukan seideal mungkin
untuk menjaga kualitas jaringan. Sistem Airbridge BTS3606CE yang digunakan oleh PT Bakrie Telecom, mampu
mendeteksi dan mendiagnosa terjadinya gangguan. Sistem tersebut juga dapat merekam serta menghasilkan informasi
kesalahan yang telah terjadi. Selain itu sistem akan mengumpulkan informasi keadaan lingkungan BTS dan
menghasilkan alarm jika terjadi keadaan yang tidak sesuai.
.
AMPS (Advance Mobile Phone System), menggunakan frekuensi downlink dan pada
GSM (Global System for Mobile system) dan saat BTS menerima (receive) dengan
CDMA (Code Division Multiple Access). PT. menggunakan frekuensi uplink. Penggunaan
Bakrie Telecom .Tbk merupakan salah satu frekuensi downlink dan uplink diatur
operator seluler yang ada di Indonesia dangan sedemikian rupa sehingga tidak saling
berbasis teknologi CDMA2000 1x dengan menggangu frekuensi yang lainnya. Jika
spektrum frekuensi kerja 800MHz yang frekuensi ini tidak tepat pengaturannya maka
merupakan salah satu teknologi seluler yang antara satu BTS dengan BTS yang lain
cukup berkembang. frekuensinya akan saling menganggu
(interference) yang akan berakibat dengan
1.2 TUJUAN kualitas suara yang kurang baik, drop call
Tujuan dari penulisan laporan kerja (komuniksai tiba-tiba putus), sulit melakukan
praktek ini adalah untuk mempelajari prinsip panggilan atau tidak bisa melakukan
sistem akses jamak (multiple access) dan
panggilan sama sekali. Metode FDMA ini
mengetahui prinsip kerja suatu BTS dan transmisi
CDMA berikut cara penanganan alarm yang
adalah metode akses jamak yang paling tidak
timbul pada BTS dan transmisi. efisien dan umumnya digunakan pada
jaringan analog seperti AMPS.
1.3 PEMBATASAN MASALAH
Dalam laporan Kerja Praktek ini
penulis membatasi masalah hanya mengenai
gambaran umum tentang arsitektur BTS, cara
kerja BTS dan antena transmisi pada seistem
telekomunikasi CDMA dan penanganan alarm
yang muncul pada BTS dan Transmisi.
13. A11 : Signaling interface between BSC Antena BTS yang digunakan sebagai
(PCF) and PDSN for packet data sarana komunikasi antara Mobile Station
(MS) dengan BTS pada suatu sellular site
pada umumnya disebut sebagai antena
sektoral, dinamakan demikian karena cakupan
layanan dari masing-masing antena
didasarkan pada beberapa luasan sektor. Pada
sistem CDMA biasanya terdapat 3 buah
antena sektoral, yang masing-masing dari
antena sektoral tersebut di kenal dengan nama
sektor α (alfa), sektor β (beta), sektor γ
(gama). Jika dalam sistem telekomunikasi
GSM antara beberapa antena sektoral ini
dibedakan dengan frekuensi, berbeda halnya
dengan sistem CDMA. Pada sistem
telekomunikasi CDMA sektorisasi antena
BTS ini dibedakan berdasarkan PN Code
Gambar 4. Arsitektur jaringan CDMA (Pseudo Noise Code), sehingga dalam sistem
telekomunikasi CDMA sering dikenal istilah
III. BTS (Base Transceiver Station) PN reuse atau penggunaan ulang pseudo
BTS pada suatu sistem jaringan noise code pada site yang jaraknya berjauhan.
CDMA2000 1x/1xEV-DO letaknya berada
diantara MS (Mobile Station) atau access
terminal (AT) dan BSC (Base Station
Controller), yang melayani dalam cakupan
suatu sel.
Coverage (cakupan layanan) sebuah
BTS tergantung pada spesifikasi teknis dari
peralatan yang digunakan (misalnya daya
pancar, penguatan antena, tinggi antena, dll),
dan juga kondisi fisik atau geografis daerah
layanan, misalnya untuk daerah pegunungan
atau perbukitan tentunya cakupan layanan dari
BTS akan lebih kecil karena terhalang oleh Gambar 5. Tower untuk tempat antena
gunung atau bukit, berbeda dengan daerah sektoral dan transmisi
dataran rendah yang tidak terlalu banyak
penghalangnya akan menyebabkan cakupan IV. Airbridge BTS3606CE dan Transmisi
BTS menjadi lebih luas. 4.1 Arsitektur BTS3606CE
Fungsi dasar dari Base Transceiver Airbridge BTS3606CE adalah salah
Station (BTS) adalah menangani radio satu tipe BTS CDMA yang diproduksi oleh
interface ke terminal pelanggan dan HUAWEI, yang merupakan salah satu vendor
melakukan routing voice atau data traffic dari telekomunikasi dari Cina. BTS ini memiliki
dan ke switching. BTS berfungsi juga untuk dimensi (Panjang x Lebar x Tinggi) 700 mm
menciptakan network interface ke BSC untuk [27.56 in.] x 480 mm [18.90 in.] x 600 mm
pengiriman dan penerimaan voice atau data, [23.62 in.]. Konfigurasi komponen utama dari
serta menginformasikan alarms dan self- BTS Airbridge BTS3606CE ditunjukkan pada
diagnostic routines untuk fault management. gambar berikut ini :
Melalui BTS inilah terdapat antena yang
mentransmisikan gelombang analog yang
dimodulasi digital dipancarkan ke air
interface.
5
baterai yang berfungsi sebagai cadangan arus dapat lewat. Demikian juga dengan kanal,
listrik jika sumber listrik utama mati. semakin besar kapasitas yang tersedia berarti
semakin bamyak informasi yang disalurkan
4.1.6 USER SPACE begitupun sebaliknya, jika kanal transmisi
Berfungsi sebagai space tambahan jika kecil maka informasi yang disalurkan juga
pada suatu saat nanti akan dilakukan sedikit.
penambahan atau peningkatan (upgrade)
fungsi dari BTS, misalnya jika terjadi
peningkatan trafik pada suatu daerah dan BTS
sudah tidak mampu melayani lagi, maka pihak
operator hanya tinggal menambah beberapa
BBU lagi pada User Space ini untuk
meningkatkan kapasitas dari BTS. Contoh lain
lagi misalnya operator ingin meng-upgrade
sistem telekomunikasi mereka menjadi
support 1xEV-DO maka hanya tinggal
menambahkan atau mengganti
perangkat/komponen tambahan yang Gambar 11. Beberapa IDU (InDoor Unit)
diletakkan di user space ini.
Untuk mendapatkan jarak optimal
antara dua radio frekuensi, harus didukung
4.2 Hubungan antara Transmisi dan BTS
oleh besarnya diameter antena, ketinggian
Untuk berkomunikasi dengan BTS
tower maupun penguatan power. Cara yang
lain ataupun dengan BSC maka BTS akan
ditempuh agar kesinambungan pelayanan
mengirimkan sinyal RF (Radio Frequency)
terjamin utamanya kualitas sinyal tetap bagus
berupa E1 kepada antena transmisi dari salah
bagi microwave (RF) dengan jarak yang jauh,
satu perangkat yang terdapat pada BBU yaitu
Pertama, pointing harus tepat sehingga tidak
UTRP, prosesnya yaitu dari UTRP
terjadi deviasi pancaran, Kedua, melakukan
dikoneksikan kabel E1 ke DDF, kemudian
diversity yaitu space diversity dengan
dari DDF dicrossconnect dengan kabel
menambah antena penerima maupun frekuensi
transmisi dari indoor unit (IDU). Selanjutnya
diversity. Dengan langkah tersebut dampak
sinyal berupa E1 ini akan dikirimkan IDU ke
lingkungan seperti air, rawa yang dapat
BTS lain atau ke BSC melalui ODU (outdoor
memantulkan pencaran dan pengaruh embun,
unit)/antena transmisi.
hujan deras serta badai dapat diatasi.
Langkah lain dalam menjaga kualitas,
secara berkala mengukur level sinyal (Receive
Signal Level) yang diterima oleh antena, saat
ini yang direkomendasikan adalah 30 s.d 40
desibel (dBm) untuk antena yang berjarak
jauh. .Penurunan sinyal terjadi disebabkan
pointing yang tidak sempurna, hujan yang
sangat deras, performace perangkat turun
Gambar 10 Tampilan bagian dalam DDF yang disebabkan karena faktor usia atau
kurang pemeliharaan dan perangkat disambar
Kecepatan dari mengirim percakapan petir, yang paling terakhir ini bisa terjadi
maupun data pelanggan banyak ditentukan apabila sistem grounding (pentanahan) tidak
oleh transmisi yang tersedia. Hal ini dibuat dengan baik untuk melindungi
menggambarkan kesinambungan pelayanan perangkat.
maupun keberhasilan panggilan tidak terlepas
dari sarana transmisi yang ada. Analoginya
sama seperti jalan raya semakin besar jalan
raya tersebut semakin banyak mobil yang
7