Вы находитесь на странице: 1из 10

Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 1

ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335


Nama Penulis (Hal. x – y)

PENGARUH STRATEGI RELATING, EXPERIENCING,


APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT)
TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA
SMP DHARMA BHAKTI PALEMBANG
Defri Pratama1, Eva Susanti2
1
SMA Dharma Bakti Palembang
2
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Tamansiswa Palembang
defri.pratama1991.dp@gmai.com

Abstract: The aims of this research was seeing the effect of learning with the
Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, and Transfering (REACT)
strategies on the mathematical connection ability of students at the Dharma
Bhakti High School Palembang in the 2016/2017 school year. This research was
conducted in three stages, namely the observation and planning stage, the
implementation phase and the evaluation and reporting stage. Based on the
results of indicators of students 'mathematical abilities obtained data analysis
results from the results of mathematical connection tests of students' prism
subjects in the experimental class and the control class. In the final test the
average for the experimental class was better than the control class, namely 79.2
and 64.5. So it was concluded that there was an influence of the learning
strategies of Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering
(REACT) on the mathematical connection ability of the Dharma Bhakti High
School students in Palembang.

Key Words: mathematics; learning; teaching.

Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat


pengaruh pembelajaran dengan strategi Relating, Experiencing, Applying,
Cooperating, Transferring (REACT) terhadap kemampuan koneksi matematis
siswa di SMP Dharma Bhakti Palembang pada tahun ajaran 2016/2017. Penelitian
ini dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu tahap observasi dan perencanan, tahap
pelaksanaan dan tahap evaluasi serta pelaporan. Berdasarkan hasil indikator
kemampuan matematis siswa diperoleh hasil analisis data hasil tes koneksi
matematis siswa materi pokok prisma pada kelas eksperimen maupun kelas
kontrol. Pada tes akhir rata-rata untuk kelas eksperimen lebih baik daripada kelas
kontrol, yaitu 79,2 dan 64,5. Sehingga disimpulkan ada pengaruh strategi
pembelajaran Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring
(REACT) terhadap kemampuan koneksi matematis siswa SMP Dharma Bhakti
Palembang.

Kata Kunci: strategi REACT, koneksi matematis

Volume 4 Nomor 1 Mei 2019


Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 2
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. x – y)

PENDAHULUAN matematika didalam kehidupan sehari-


Kemampuan koneksi matematis hari.
merupakan kemampuan membuat Namun berdasarkan hasil
hubungan antara matematika dengan survey Programme for International
kehidupan sehari-hari. Menurut Student Assessment (PISA) 2012, pada
Suherman (2010) kemampuan koneksi ajang tersebut Indonesia berada di
dalam matematika adalah kemampuan peringkat 64 dari 65 negara peserta.
untuk mengaitkan konsep atau aturan Skor rata-rata yang diperoleh Indonesia
matematika yang satu dengan yang adalah 375, jauh dibawah rata-rata
lainnya, dengan bidang studi lain atau OECD (Organisation for Economic
dengan aplikasi pada kehidupan nyata. Cooperation and Development) yakni
Siswa akan memahami setiap materi 494. Hasil PISA pada aspek topik
dengan baik dan lebih mendalam jika geometri menunjukkan bahwa siswa
siswa telah mampu melakukan koneksi Indonesia lemah khususnya dalam
antara beberapa konsep matematis. pemahaman ruang dan bentuk (Untung,
Kemampuan koneksi 2008:1). Hal ini menunjukkan bahwa
merupakan salah satu kemampuan siswa Indonesia lemah dalam
matematis yang ditetapkan oleh kemampuan berpikir tingkat tinggi
National Council of Teachers of dimana kemampuan koneksi matematis
Mathematics (NCTM). NCTM(2000) merupakan salah satu kemampuan
menetapkan lima standar kemampuan berfikir tingkat tinggi.
matematika siswa, yaitu kemampuan Di SMP Dharma Bhakti
koneksi (connection), kemampuan Palembang, siswa kelas VIII pada
komunikasi (communication), tahun ajaran 2015/2016 mengalami
kemampuan pemecahan masalah kesulitan dalam kemampuan berfikir
(problem solving), kemampuan tingkat tinggi pada materi bangun
penalaran (reasoning) dan kemampuan ruang sisi datar Prisma. Hal ini dapat
representasi (representation). dilihat dari rendahnya nilai siswa pada
Kemampuan koneksi juga terdapat saat latihan dan ulangan harian pada
pada tujuan pembelajaran matematika materi Prisma. Nilai yang mereka
kurikulum 2006, yaitu meliputi (1) dapatkan umumnya masih dibawah
koneksi antar konsep dalam rata-rata dan Kriteria Ketuntasan
matematika dan penggunannya dalam Minimal.
pemecahan masalah, (2) pemecahan Dari hal di atas untuk
masalah, (3) komunikasi dan menumbuhkan kemampuan koneksi
representasi, (4) penalaran, dan (5) matematis siswa, peneliti memilih
faktor afektif (Depdiknas, 2006). salah satu alternatif strategi
Dengan demikian kemampuan koneksi pembelajaran yang dikemukakan oleh
merupakan salah satu standar yang CORD (Marthen, 2010), yaitu Strategi
harus dimiliki oleh siswa agar mereka REACT. REACT merupakan akronim
mampu mengaplikasikan dan dari salah satu strategi pembelajaran
menerapkan tujuan pembelajaran dengan lima aspek yang merupakan

Volume 4 Nomor 1 Mei 2019


Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 3
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. x – y)

satu kesatuan, yaitu relating adalah Tahap cooperating adalah


strategi dengan mengajak siswa pembelajaran dengan guru
mengaitkan materi yang dipelajari mengkondisikan siswa agar bekerja
dengan sesuatu yang tidak asing lagi sama dan menciptakan kondisi agar
bagi siswa. Experiencing adalah dapat saling berbagi pendapat,
strategi dengan menginstruksikan merespon dan berkomunikasi dengan
siswa melakukan pencarian dan yang lainnya. Kemudian pada tahap
penyelidikan yang dilakukan secara transferring adalah pembelajaran yang
aktif untuk menemukan makna konsep membuat siswa belajar menggunakan
yang dipelajari. Applying pengetahuan yang telah mereka pelajari
adalahstrategi dengan melakukan dalam konteks atau situasi baru yang
penerapan pengertian dankonsep belum dipelajari, dan pada tahap
matematika dalam menyelesaikan penutup guru membimbing siswa untuk
masalah. Cooperatingadalah strategi membuat intisari kesimpulan dan
dengan memberikan kesempatan evaluasi.
kepada siswa untuk belajar secara Dengan strategi REACT ini
bekerja sama dan saling berbagi. menjadikan siswa akan selalu terlibat
Kemudian Transfering adalah strategi secara terus menerus berfikir dan
yang memberikan keluwesan kepada mengetahui hubungan koneksi antar
siswa dengan pengetahuan matematika konsep, baik sesama konsep
dalam penyelesaian masalah matematika maupun dengan bidang
matematika maupun di luar lain yang hanya sekedar dilakukan
matematika. dengan cara membaca dan menghafal
Langkah-langkah pembelajaran secara berulang-ulang serta
dengan strategi REACT berdasarkan mendengarkan ceramah guru. Dalam
penelitian yang dilakukan Sayuthi hal inilah guru hendaknya
(2010) dapat meningkatkan menanamkan kepada siswa rasa minat,
kemampuan siswa dimana pada tahap kepercayaan dan butuh akan
awal relating guru memberikan soal pemahaman hubungan tersebut.
yang mengaitkan antara materi yang Berdasarkan hal di atas maka
akan dipelajari demgam contoh dalam peneliti fokus pada strategi REACT
kehidupan sehari-hari. Tahap untuk melihat pengaruh kemampuan
experiencingmerupakan pembelajaran koneksi matematis pada siswa. Oleh
yang membuat siswa belajar dengan karena itu, penulis menetapkan
melakukan kegiatan matematika penelitian ini dengan judul ”Pengaruh
melalui eksplorasi, penemuan, dan Strategi Relating, Experiencing,
pencarian menjadi pengalaman untuk Applying, Cooperating, Transferring
mereka. Tahap applyingadalah belajar (React) Terhadap Kemampuan Koneksi
dengan menerapkan konsep-konsep Matematis Siswa SMP Dharma Bhakti
yang telah dipelajari untuk digunakan Palembang”.
dengan memberikan latihan-latihan Berdasarkan latar belakang di
yang relevan dan realistik. atas maka rumusan masalah dari

Volume 4 Nomor 1 Mei 2019


Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 4
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. x – y)

peneliti adalah “Apakah ada pengaruh kesempatan kepada siswa untuk belajar
strategi Relating, Experiencing, secara bekerja sama dan
Applying, Cooperating, Transferring berbagi (cooperating), dan memberikan
(REACT) terhadap kemampuan kepada siswa pengetahuan matematika
koneksi matematis siswa SMP Dharma dalam penyelesaian masalah
Bhakti Palembang ?” matematika maupun di luar
matematika (transferring). Adapun
TINJAUAN TEORETIS menurut CORD (1999) penjelasannya
Strategi pembelajaran sebagai berikut:
merupakan cara yang dilakukan untuk a. Relating
komunikasi 2 arah, sebagai pendidik yaitu belajar dalam
mengajar dan belajar dilakukan oleh konteks mengaitkan apa yang hendak
peserta didik. Menurut Suprijono dipelajari dengan pengalaman
(2014:83) strategi pembelajaran kehidupan sehari-hari.
merupakan kegiatan yang dilakukan b.Experiencing:
dan dipilih untuk memberikan bantuan yaitu belajar dalam konteks eksplorasi,
dan fasilitas ke peserta didik untuk mencari, dan menemukan sendiri.
mencapai tujuan dari pembelajaran. c.Applying:
Dari penjelasan di atas maka yaitu belajar dengan
dapat disimpulkan bahwa strategi mengaplikasikan konsep dan informasi
pembelajaran adalah sebagai acuan yang dimiliki siswa dalam konteks
perencanaan yang memuat dan yang akan dipelajari sehingga menjadi
menerangkan tentang rangkaian- suatu konsep atau keterampilan ke
rangkaian kegiatan yang didesain untuk masa depan.
mencapai tujuan dari pembelajaran d. Cooperating:
tersebut. yaitu proses belajar dimana siswa
belajar berbagi (sharing) dan
Strategi REACT berkomunikasi dengan siswa lain,
CORD (Marthen, 2010) teman sekolompok atau sekelas,antar
menjelaskan bahwa REACT siswa belajar dengan salingtukar
merupakan akronim dari pendapat (sharing), dan saling
sebuah strategi pembelajaran merespon satu sama lain.
kontekstual dengan lima aspek yang e. Transferring
merupakan satu kesatuan yaitu yaitu siswa belajar menggunakan apa
mengaitkan (relating), melakukan yang telah dipelajari untuk
pencarian dan penyelidikan yang menyelesaikan persoalan baru yang
dilakukan oleh siswa secara aktif untuk akan dihadapi.
menemukan makna konsep yang Pada dasarnya strategi REACT
dipelajari (experiencing),penerapan memuat lima tahapan yang saling
pengertian dankonsep matematika berkesinambungan dan kontinu. Hal
dalam penyelesaian ini dapat dilihat dari tabel 1 langkah-
masalah (applying), memberikan langkah Strategi REACT.

Volume 4 Nomor 1 Mei 2019


Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 5
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. x – y)

Tabel 1
Langkah-langkah Strategi REACT

REACT Pendidik/Guru Peserta didik/Siswa


Relating Guru menentukan bahan ajar, Siswa mengaitkan materi
(mengaitkan/ kemudian menganalisis bahan baru dengan materi lama
menghubungk ajar dilanjutkan mencari yang sudah dikuasainya.
an) konteks tersebut. Kemudian Mengaitkan materi belajar
menyusun kegiatan yang dengan konteks pengalaman
memungkinkan siswa untuk kehidupan nyata karena
melakukan aktivitas relating belajar bukanlah menghafal.
(mengaitkan/menghubungkan)
bahan ajar dengan konteks
tersebut.
Experiencing Guru mengajak siswa Siswa mengeksplorasi materi
(mengalami) beraktivitas mengeksplorasi, dari konteks yang ada,
menemukan/ menciptakan menemukan dan memahami
sesuatu yang berkaitan dengan sendiri materi yang sedang
bahan ajar yang sedang dipelajarinya.
dipelajarinya.
Applying Guru membimbing siswa untuk Siswa mempraktikkan/
(menerapkan) menerapkan prinsip-prinsip menerapkan hasil dari
yang telah dipelajari siswa pemahamannya terhadap
materi dari konteks yang
menghubungkan dari
kehidupan sehari-hari.
Cooperating Guru membimbing siswa Siswa belajar dalam bentuk
(bekerja dalam membentuk kelompok kelompok. Disini siswa
sama) belajar dikelas bekerja sama dan
berkomunikasi dalam
menyelesaikan masalah yang
ada antar kelompok. Hal ini
memudahkan siswa
mencapai kemampuan
potensialnya.
Transferring Guru menyediakan tugas baru Siswa mengerjakan tugas
(mentransfer) untuk dikerjakan di kelas baru sebagai tanda bahwa
siswa dapat menerapkan
materi yang telah dipelajari
untuk memecahkan masalah
baru.
Sumber : Sutawidjaja dan Afgani, 2011:5.42-5.47

Kemampuan Koneksi Matematis umum adalah suatu hubungan atau


Koneksi berasal dari kata keterkaitan. Keterkaitan atau hubungan
connection dalam bahasa inggris yang dengan matematika disebut koneksi
diartikan hubungan. Koneksi secara matematika.

Volume 4 Nomor 1 Mei 2019


Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 6
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. x – y)

Menurut Sumarmo (1994) saling berhubungan dan mendasari satu


koneksi matematika dapat diartikan sama lain untuk menghasilkan suatu
sebagai keterkaitan secara internal dan keutuhan koheren Mengenali dan
eksternal. Keterkaitan secara internal menerapkan matematika dalam konteks
adalah keterkaitan antara konsep- diluar matematika
konsep matematika itu sendiri Secara umum terdapat tiga aspek
sedangkan keterkaitan secara eksternal kemampuan koneksi matematika, yaitu
adalah keterkaitan antara matematika :
dengan kehidupan sehari-hari. 1. Menuliskan masalah kehidupan
Menurut Suherman (2010), sehari-hari dalam bentuk model
kemampuan koneksi dalam matematika matematika. Pada aspek ini, siswa
adalah kemampuan untuk mengaitkan diharapkan mampu untuk
konsep atau aturan matematika yang mengkoneksikan antara masalah
satu dengan yang lainnya, dengan pada kehidupan sehari-hari dan
bidang studi lain atau dengan aplikasi matematika
pada kehidupan nyata. Siswa akan 2. Menuliskan konsep matematika
memahami setiap materi dengan baik yang mendasari jawaban. Pada
dan lebih mendalam jika siswa telah aspek ini, siswa diharapkan mampu
mampu melakukan koneksi antara menuliskan konsep matematika
beberapa konsep matematis. Mudah yang mendasari jawaban guna
sekali mempelajari matematika kalau memahami keterkaitan antar
kita melihat penerapannya di dunia konsep matematika yang akan
nyata (Johnson, 2010) digunakan
Dari pendapat di atas bahwa 3. Menuliskan hubungan antar obyek
kemampuan koneksi matematis dan konsep matematika. Pada aspek
merupakan upaya yang dilakukan siswa ini, siswa diharapkan mampu untuk
dalam mengaitkan konsep matematika menuliskan hubungan antar konsep
dengan matematika, matematika matematika yang digunakan dalam
dengan bidang ilmu lain, dan menjawab soal yang diberikan
mengaitkan serta menggunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Berdasarkan aspek dan
indikator dari koneksi diatas maka
kemampuan koneksi matematis siswa
Indikator Koneksi Matematis yang akan diteliti dalam penelitian ini
Menurut NCTM (National dapat dilihat dari indikator – indikator
Council of Teacher of Mathematics) berikut :
(2000:64) indikator untuk kemampuan 1. Mengenali representasi equivalen
koneksi matematika yaitu Mengenali dari konsep yang sama
dan memanfaatkan hubungan- 2. Mengenali hubungan prosedur
hubungan antara gagasan dalam matematika suatu representasi yang
matematika, Memahami bagaimana equivalen
gagasan-gagasan dalam matematika

Volume 4 Nomor 1 Mei 2019


Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 7
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. x – y)

3. Menggunakan dan menilai


keterkaitan antar topik matematika METODOLOGI PENELITIAN
dan keterkaitan diluar matematika Metode yang digunakan dalam
4. Menggunakan matematika dalam penelitian ini adalah metode True
kehidupan sehari-hari Experimental Designyaitu jenis-jenis
eksperimen yang dianggap sudah baik
Hubungan Antara Strategi REACT karena sudah memenuhi persyaratan
dan Kemampuan Koneksi yang mana adanya kelompok lain yang
Matematis tidak dikenal eksperimen dan ikut
Hubungan antara strategi mendapatkan pengamatan. Dengan
REACT yang memiliki lima tahapan adanya kelompok pembanding atau
yang mana semuanya dialami oleh kelompok kontrol ini akibat yang
siswa dalam pembelajaran dan diperoleh dari perlakuan dapat
kemampuan koneksi yang berupa diketahui secara pasti karena
mencari dan mengaitkan (relating) dibandingkan dengan yang tidak
antar konsep matematika (indikator mendapat perlakuan (Arikunto,
pertama). Dengan mengalami 2006:79). Dalam hal ini peneliti akan
(experiencing), bekerja sama menggunakan Posttest – Only Control
(cooperating) sendiri maka siswa akan Design. subjek penelitian adalah
memahami kalau apa yang dipelajari seluruh siswa kelas VIII di SMP
akan membantu dalam mengerjakan Dharma Bhakti Palembang semester
dan mengatasi permasalahan yang akan genap tahun pelajaran 2016/2017.
dihadapi (indikator kedua dan Teknik pengumpulan data pada
ketiga).Kemudianmenerapkan atau penelitian ini adalah tes dan
menggunakan (applying) serta dokumentasi. Tes yang dilakukan
mentransfer (transferring) pengetahuan untuk mengetahui hasil kemampuan
yang diperoleh ke dalam kehidupan koneksi matematis siswa setelah
sehari-hari baik untuk menyelesaikan mendapat perlakuan khusus (pada
persoalan atau permasalahan yang kelompok kelas eksperimen). Tes yang
dihadapi di kehidupan sehari – hari akan digunakan adalah tes berupa
(indikator keempat). Untuk mencapai uraian. Adapun dokumentasi yang
keempat indikator tersebut maka dikumpulkan dalam penelitian yang
seorang guru tentunya harus memiliki akan dilakukan adalah lembar jawaban
sikap yang cekatan dan terampil dalam siswa dan foto selama kegiatan
mendorong dan membantu siswa dalam berlangsung.
mencari, menemukan, memahami,
mengetahui dan menerapkannya HASIL DAN PEMBAHASAN
sehingga strategi REACTsecara tidak Hasil data penelitian ini adalah
langsung akan melatih dan skor kemampuan koneksi matematis
meningkatkan kemampuan koneksi siswa yang diperoleh dari hasil latihan
matematis siswa untuk selalu dan tes akhir baik kelas eksperimen
berkembang. maupun kelas kontrol pada materi ; 1)

Volume 4 Nomor 1 Mei 2019


Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 8
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. x – y)

unsur-unsur, jenis, dan jaring prisma, kelas kontrol VIII B yang terdiri dari
2) luas permukaan prisma, 3) volume 35 siswa yang mendapatkan pengajaran
prisma. Setelah diberikan pembelajaran dengan strategi konvensional atau
dengan strategi REACT pada kelas ekspositori. Berikut hasil data tes
VIII C selaku kelas eskperimen yang kemampuan koneksi matematis siswa.
terdiri dari 35 siswa dan hasil tes pada

Tabel 2
Analisis Data Tes Kemampuan Koneksi Matematis Siswa

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


Rata-rata (̅) = 79,2 Rata-rata ( ̅ ) = 64,5
2
Varians (s ) = 142,865 Varians (s2) = 137,707
Simpangan Baku (s) = 11,95 Simpangan Baku (s) = 11,73

Tabel 3
Uji Normalitas Data Kemampuan Koneksi Matematis Siswa

Kelas Xhitung Xtabel Kriteria


Ekperimen 6,650 11,07 Berdistribusi Normal
Kontrol 8,115 9,488 Berdistribusi Normal

Dari tabel di atas terlihat bahwa matematis siswa baik kelas eksperimen
X hitung < X2tabel untuk kelas eksperimen
2
dan kelas kontrol berdistribusi normal.
dan kelas kontrol. Maka untuk uji Maka dilakukan uji homogenitas.
normalitas data kemampuan koneksi Hasilnya sebagai berikut.

Tabel 4
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas

Kelas S2 Fhitung Ftabel Kriteria


Eksperimen 142,865 1,0374 1,854 Homogen
Kontrol 137,707

Uji homogenitas soal tes akhir Setelah pembelajaran di kelas


antara kelas eksperimen dan kelas eksperimen dan kelas kontrol
kontrol memperoleh Fhitung = 1,037 dan mendapatkan perbedaan dari semua
Ftabel = 1,854. Karena Fhitung < Ftabel hasil data tes akhir yang digunakan
maka dapat disimpulkan kedua data untuk mencari perbedaan kemampuan
mempunyai varians yang sama atau koneksi matematis siswa antara kelas
datanya homogen. eksperimen dan kelas kontrol. Dari
hasil tes yang telah dilakukan
Volume 4 Nomor 1 Mei 2019
Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 9
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. x – y)

didapatkan perhitungan dengan uji-t


dapat diterangkan pada tabel di bawah
ini :
Tabel 5
Hasil Perhitungan Uji-t (Uji Hipotesis)

Kelas ̅ t hitung t tabel Kriteria


Eksperimen 79,2 4,847 2,001 Ada Pengaruh
Kontrol 64,5

Dari tabel 4.4 di atas, dimana dilakukan pengujian uji t (uji


thitung = 4,847 dan ttabel yaitu t(59)(0,05) = hipotesis). Dari hasil data diatas maka
2,001 maka dapat dilihat thitung > ttabel dapat dinyatakan bahwa strategi
yang mana menunjukkan hasil bahwa REACT (Relating, Experiencing,
antara kelas kontrol dan kelas Applying, Cooperating, Transferring)
eksperimen terdapat perbedaan dalam dapat memberikan pengaruh terhadap
kemampuan koneksi matematis. Pada kemampuan koneksi matematis siswa.
kelas eksperimen siswa mendapatkan Hal ini dapat diketahui dari hasil rata-
perlakuan dengan strategi pembelajaran rata kemampuan koneksi matematis
REACT memiliki kemampuan koneksi siswa pada tes akhir (posttest), pada
matematis siswa yang lebih baik, kelas eksperimen lebih baik daripada
dibandingkan pada kelas kontrol yang kelas kontrol. Dimana rata-rata kelas
mendapatkan pengajaran secara eksperimen yaitu 79,2 dan kelas
konvensional. Sehingga hipotesis kontrol yaitu 64,5.
dalam pengujian hipotesisnya Dilihat dari hasil rata-rata
menunjukkan bahwa “ada pengaruh kemampuan koneksi matematis siswa,
yang signifikan antara penggunaan siswa yang mendapat pembelajaran
strategi pembelajaran REACT (relating, dengan strategi REACT ini lebih baik
experiencing, applying, cooperating, dalam memahami materi bangun ruang
transferring) terhadap kemampuan sisi datar prisma daripada kelas kontrol
koneksi matematis siswa kelas VIII yang mendapatkan pembelajaran secara
pada materi bangun ruang sisi datar konvensional. Hal ini sejalan dengan
prisma di SMP Dharma Bhakti penelitian para peneliti terdahulu yang
Palembang tahun ajaran 2016/2017.. melakukan penelitian untuk mengukur
kemampuan koneksi matematis siswa.
Berdasarkan deskripsi dan hasil
analisis data tes akhir (posttest) yang SIMPULAN DAN SARAN
menunjukkan bahwa baik kelas Berdasarkan hasil analisis data
ekperimen maupun kelas kontrol penelitian dan pembahasan dari
keduanya berdistribusi normal dan penelitian ini, maka kesimpulan dari
homogen atau tidak ada perbedaan penelitian ini adalah ada pengaruh
varians yang signifikan sehingga dapat strategi pembelajaran Relating,

Volume 4 Nomor 1 Mei 2019


Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika 10
ISSN 2528-3901, eISSN 2657-0335
Nama Penulis (Hal. x – y)

Experiencing, Applying, Cooperating, Sumarmo, Utari.2003. Daya dan


Transferring (REACT) terhadap Disposisi
kemampuan koneksi matematis siswa Matematik:Apa,Mengapa dan
SMP Dharma Bhakti Palembang. Bagaimana Dikembangkan pada
Siswa Sekolah Dasar dan
DAFTAR PUSTAKA Menengah. Jurusan Matematika
ITB: Jurnal Matematika,
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur digilib.uinsbyac.id
Penelitian Suatu Pendekatan Suprijono, Agus.2014. Cooperatif
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Learning Teori & Aplikasi
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar – PAIKEM.Surabaya:Pustaka
dasar Evaluasi Pendidikan Pelajar.
Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara.
CORD. (1999). Teaching mathematics
contextually. [online]. Tersedia :
http://www.cord.org/uploadesfile
s/teaching_math_contextually.
pdf [9 oktober2011]
Marthen, T. (2010). Pembelajaran
Melalui pendekatan REACT
meningkatkan kemampuan
matematis siswa SMP. Jurnal
Pendidikan Indonesia.
NCTM.2000.Principles and standars
for school mathematics.Reston,
Virginia [ONLINE]. Tersedia :
www.nctm.org [10 April 2011]
Sayuthi.2010. Pembelajaran dengan
strategi REACT Pada Materi
Pertidaksamaan Sebagai Suatu
Upaya untuk meningkatkan
kemampuan Berfikir Kreatif
Siswa Kelas X MAN Malang I.
Tesis Jurusan Pendidikan
Matematika, Program
Pascasarjana Universitas Negeri
Malang (tidak dipublikasikan)
Suherman, Eman.2010. Belajar dan
pembelajaran matematika.
Bandung : UPI.

Volume 4 Nomor 1 Mei 2019

Вам также может понравиться