Вы находитесь на странице: 1из 12

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PADANG

DALAM MEMUTUS SENGKETA TATA USAHA NEGARA TERKAIT SURAT


KEPUTUSAN PEMBERHENTIAN APARATUR SIPIL NEGARA YANG MELAKUKAN
KEJAHATAN DALAM JABATAN

(Studi Putusan Nomor:24/G/2019/PTUN-PDG)

ARTIKEL

REZKY SYAFPUTRA

(1610012111152)

PROGRAM KEKHUSUSAN

HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS BUNG HATTA

PADANG

2020

1
2
Analisis Yuridis Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Padang Dalam Memutus Sengketa Tata
Usaha Negara Terkait Surat Keputusan Pemberhentian Aparatur Sipil Negara yang Melakukan
Kejahatan Dalam Jabatan (Studi Putusan Nomor:24/G/2019/PTUN-PDG)
Rezky Syafputra1, Nurbeti, S.H.,M.H1, Suamperi, S.H.,M.H1
1
Program Studi Ilmu Hukum pada Program Sarjana,
Universitas Bung Hatta.
1
Dosen Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta
E-mail: rezkyskateboarding@gmail.com

ABSTRACT

Article 1 Number 14 Law Number 5 Year 2014 Concerning State Civil Servants in conjunction with
Article 1 Number 17 Government Regulation Number 11 Year 2017 concerning Management of Civil
Servants, in essence regulates that what is meant by Civil Service Officer (PPK), is an official who
has the authority to determine the appointment, transfer, and dismissal of State Civil Service
Employees and fostering the management of State Civil Apparatus in Government agencies in
accordance with the provisions. Formulation of the problem (1) What are the legal considerations
of judges in deciding State Administrative Disputes Number: 24 / G / 2019 / PTUN-PDG? (2) What
are the legal implications of Decision Number: 24 / G / 2019 / PTUN-PDG on the Decree of
Dismissing Apparatus State civilian who committed crimes in office ?. The research approach used
is juridical normative, data collection techniques are through document study, data analysis in the
form of qualitative analysis. Conclusion of research results (1) Judges' legal considerations, the
Panel of Judges considers that based on the Regulation of the Supreme Court of the Republic of
Indonesia (PERMA) Number 6 of 2018 concerning Guidelines for Government Administration
Dispute Resolution After taking Administrative Efforts (2) Legal implications of Decision Number:
24 / G / 2019 / PTUN-PDG The plaintiff was dismissed with respect and was legally valid according
to permanent law. Plaintiffs are deprived of their rights as Civil Servants to get health insurance,
old age / pension benefits, and youth goals. (III / a) in the Work Unit of the Public Works Office of
Fifty Cities Regency. Keywords: PTUN, ASN, Crime, Position
Keywords: PTUN, ASN, Crime, Position

I. Pendahuluan utama bagi rakyat dan pemerintahan


A. Latar Belakang Indonesia.Prioritas utama itu adalah
Pada era reformasi ini, upaya untuk perwujudan tata pemerintahan yang
mewujudkan sistem pemerintahan demokratis dan baik (democratic and
yang demokratis, bersih dan good governance).Salah satu unsur
berwibawa telah menjadi prioritas penyelenggaraan pemerintahan yang
3
perlu memperoleh perhatian dalam Salah satu contoh kasusnya adalah
upaya reformasi adalah penataan adanya suatu pekerjaan
aparatur pemerintah. disalahgunakan kewenangannya,
perbuatan tersebut berhubungan
Pegawai Negeri Sipil sebagai aparatur
dengan jabatan.Hal tersebut
pemerintah memiliki keberadaan yang
bertentangan dengan dasar hukum
sentral dalam membawa komponen
terhadap jabatan. Pegawai negeri sipil
kebijaksanaan guna terealisasinya
dalam melakukan suatu pekerjaan
tujuan nasional.Komponen tersebut
seharusnya sesuai dengan tugas yang
terakumulasi dalam bentuk
telah ditetapkan, tetapi masih ada
pendistribusian tugas, fungsi, dan
pegawai negeri sipil dalam
kewajiban Pegawai Negeri Sipil.1
menjalankan tugas menyalahgunakan
Pegawai Negeri Sipil mempunyai
jabatannya sehingga hal tersebut
kewajiban untuk memberikan contoh
bertentangan dengan perbuatan hukum
yang baik dalam mentaati dan
dan peraturan yang telah ditetapkan.
melaksanakan segala peraturan
Dalam kejahatan dalam jabatan atau
Perundang-undangan yang berlaku kejahatan yang berhubungan dengan
dalam melaksanakan peraturan jabatan adanya kasus pegawai negeri
Perundang-undangan pada umumnya sipil yang melakukan kejahatan yang
kepada Pegawai Negeri Sipil ada hubungannya dalam jabatan,
diberikan tugas kedinasan untuk sehingga hal tersebut bertentangan
dengan Undang-undang Nomor 5
dilaksanakan dengan sebaik-
Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
baiknya.Namun dalam hal ini masih Negara.
banyak terdapat Pegawai Negeri Sipil Sebagai pegawai negeri sipil yang
yang telah terbukti melakukan mempunyai pendidikan seharusnya
kejahatan yang ada hubungannya sudah menerapkan kode etik profesi
dengan jabatan yang telah terbukti dan tidak melanggar tetap berpegang
melakukan perbuatan korupsi. teguh, sehingga perbuatan tersebut
Kejahatan dalam jabatan atau yang dilakukan merugikan diri sendiri
kejahatan yang ada hubungannya sehingga kehilangan suatu pekerjaan.
dalam jabatan adalah suatu kejahatan Berbagai upaya administrasi telah
yang dilakukan oleh pejabat negara diajukan oleh penggugat. Penggugat
atau pegawai negeri sangat mengharapkan bahwasanya
sipil.Perbedaannya dengan kejahatan pihak tergugat untuk membatalkan
biasa adalah pada subyek hukumnya. surat keputusan perihal pemberhentian
Subyek hukum kejahatan jabatan secara tidak hormat. Upaya
adalah pelakunya merupakan pejabat Administrasi yang diajukan penggugat
negara atau pegawai negeri upaya keberatan dan upaya banding
sipil.Kejahatan jabatan merupakan terhadap pihak tergugat.
sejumlah tindak pidana tertentu yang Berdasarkan uraian di atas, maka
hanya dapat dilakukan oleh orang- penulis tertarik untuk menganalisis
orang yang mempunyai sifat sebagai permasalahan inikarena Aparatur Sipil
pegawai negeri. Negara merupakan pejabat negara
yang seharusnya memberikan contoh
1
Sri Hartini, dkk, 2010, Hukum yang baik tetapi dipermasalahan ini
Kepegawaian di Indonesia, cet 2, sinar grafika,
Jakarta, hlm 3
4
Aparatur Sipil Negara melakukan yang berkaitan dengan
kejahatan dalam jabatan. permasalahan ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pertimbangan
hukum hakim dalam memutus 2. Sumber Data
Sengketa Tata Usaha Negara Adapun data yang digunakan
Terkait Surat Keputusan dalam penelitian ini adalah data
Pemberhentian Aparatur Sipil sekunder. Data sekunder adalah data
Negara yang melakukan kejahatan yang dipergunakan dalam menjawab
dalam jabatan (Studi Putusan permasalahan yang ada dalam
Nomor:24/G/2019/PTUN-PDG)? penelitian ini melalui studi
2. Apakah Implikasi hukum Putusan kepustakaan, yang terdiri dari
Nomor:24/G/2019/PTUN-PDG bahan-bahan hukum:
terhadap Surat Keputusan a. Bahan hukum Primer
Pemberhentian Aparatur Sipil Bahan hukum primer
Negara yang melakukan kejahatan merupakan suatu bahan yang
dalam jabatan? terdiri atas peraturan
C. Tujuan Penelitian Perundang-undangan,
1.Untuk menganalisa pertimbangan yurisprudensi atau putusan
hakim terhadap Aparatur Sipil pengadilan.
Negara dalam melakukan kejahatan b. Bahan hukum sekunder
dalam jabatan berdasarkan Putusan Bahan hukum sekunder, yaitu
Pengadilan Tata Usaha Negara suatu bahan pustaka yang
Nomor : 24/G/2019/PTUN-PDG berisikan dalam informasi
2. Untuk menganalisa konsekuensi tentang bahan primer. Bahan
hukum kejahatan dalam jabatan hukum sekunder diperoleh
yang dilakukan oleh Aparatur Sipil dengan cara studi dokumen
Negara berdasarkan Putusan mempelajari permasalahan dari
Pengadilan Tata Usaha Negara buku-buku, literature, makalah
Nomor : 24/G/2019/PTUN-PDG dan menggunakan data internet.
D. Metode Penelitian c. Bahan Hukum Tersier
1.Jenis Penelitian Bahan Hukum yang
Penelitian ini termasuk penelitian merupakan untuk dapat
hukum Normatif. Dalam penelitian memberikan suatu penjelasan
ini metode pendekatan yang tambahan atau dukungan data
digunakan secara yuridis normatif. yang telah ada pada bahan
Penelitian Yuridis normatif hukum primer dan bahan
merupakan penelitian hukum yang hukum sekunder.
dilakukan dengan cara meneliti 3.Teknik Pengumpulan Data
bahan pustaka atau data sekunder Teknik pengumpulan data
sebagai bahan dasar untuk diteliti yang digunakan penulis adalah
dengan cara mengadakan dengan studi kepustakaan adalah
penelusuran terhadap peraturan- cara pengumpulan data dengan
peraturan dan literature-literatur membaca, memahami, dan mengutip,
merangkum dan membuat catatan-

5
catatan serta menganalisis peraturan perdata yang merasa
Perundang-undangan. Selain itu kepentingannya dirugikan oleh
teknik pengumpulan bahan hukum suatu Keputusan Tata Usaha
yang digunakan adalah penelusuran Negara. Tergugat merupakan suatu
bahan hukum dengan melakukan badan atau Pejabat Tata Usaha
akses internet yang berkaitan dengan Negara yang mengeluarkan
penelitian dan Putusan Pengadilan Keputusan berdasarkan wewenang
Tata Usaha Negara yang ada padanya atau yang
Nomor:24/G/2019/PTUN-PDG. dilimpahkan kepadanya.
4.Analisis Data Menurut Djoko Prakoso
Analisis data adalah suatu cara kejahatan jabatan merupakan suatu
untuk dalam tindakan kejahatan yang dilakukan
prosespengorganisasian dan oleh pegawai negeri atau pejabat
pengurutan data dalam pola, dalam masa pekerjaannya serta
kategori dan uraian dasar, sehingga kejahatan yang termasuk dalam
akan dapat ditemukan tema dan salah satu perbuatan pidana.
dapat dirumuskan hipotesis kerja Menurut Prodjodikiro berpendapat
seperti yang disarankan oleh data. bahwa kejahatan jabatan
Analisis data yang dipergunakan merupakan suatu tindak pidana
adalah teknik analisis kualitatif, yang dilakukan oleh para pejabat
yaitu analisa terhadap data yang yang memegang kekuasaan dan
tidak bisa dihitung. Bahan hukum harus dihukum pidana.
yang dapat kita peroleh selanjutnya Pertimbangan hukum hakim
yaitu dilakukan pembahasan, maksud dan tujuan dari gugatan
pemeriksaan, dan pengelompokkan Penggugat telah diuraikan dalam
kedalam bagian-bagian tertentu duduk sengketa. Keputusan Tata
untuk diolah menjadi data Usaha Negara yang digugat oleh
informasi. Penggugat di Pengadilan Tata
Usaha Negara Padang adalah
II. HASIL PENELITIAN DAN PEMBA Keputusan Bupati Lima Puluh Kota
HASAN Dalam gugatan Penggugat tersebut
A. Pertimbangan hukum hakim padapokoknya memohon pada
dalam memutus Sengketa Tata Pengadilan Tata Usaha Negara
Usaha Negara terkait Surat Padang agar keputusan yang
Keputusan Pemberhentian menjadi objek sengketa dinyatakan
Aparatur Sipil Negara yang batal atau tidak sah dan
melakukan kejahatan dalam mewajibkan kepada Tergugat untuk
jabatan (Studi Putusan mencabutnya serta merehabilitasi
Nomor:24/G/2019/PTUN-PDG? hak-hak Penggugat sebagai
Pemohon merupakan suatu pihak Pegawai Negeri Sipil.
yang mempraperadilkan sedangkan Tergugat telah mengajukan
Termohon seseorang yang merasa jawaban Tergugat, pada pokoknya
diperlakukan tidak adil oleh berisi bantahan terhadap pokok
lembaga. Penggugat merupakan perkara (sengketa), juga memuat
suatu orang atau badan hukum eksepsi, sehingga sebelum

6
mempertimbangkan pokok Tata Usaha Negara terhadap objek
sengketa Majelis Hakim sengketa bersifat Ex Tunc, maka
mempertimbangkan dalam pengadilan hanya
eksepsi.Eksepsi tergugat tersebut mempertimbangkan fakta-fakta
telah ditanggapi oleh Penggugat hukum yang berkaitan dengan
yang pada pokoknya membantah objek sengketa.
eksepsi Tergugat.Replik Penggugat Majelis hakim
tersebut, Tergugat telah mempertimbangkan dari aspek
menanggapi kembali yang pada kewenangan, apakah Tergugat
pokoknya tetap pada jawabannya. memiliki kewenangan untuk
Gugatan yang diajukan oleh mengeluarkan objek sengketa.
Penggugat, Penggugat telah Dalil Penggugat yang pada
melakukan dalil-dalil berkaitan pokoknya mendalilkan bahwa
dengan dasar/alasan diajukannya Tergugat tidak cermat karena masih
gugatan. Menurut Majelis Hakim mencantumkan Peraturan yang
bahwa objek sengketa yang sudah dicabut diantaranya
dikeluarkan oleh Tergugat telah Peraturan Pemerintah Nomor 4
bertentangan dengan Asas-asas Tahun 1966 tentang
Umum Pemerintahan Yang Baik Pemberhentian/Pemberhentian
(AAUPB) telah sesuai dengan Sementara sebagai Pegawai Negeri
ketentuan Pasal 53 Ayat (2) Sipil dan Peraturan Pemerintah
Undang-undang Nomor 9 Tahun Nomor 32 Tahun 1979 tentang
2004 tentang Perubahan atas Pemberhentian Pegawai Negeri
Undang-undang Nomor 5 Tahun Sipil tidak serta merta
1986 tentang Peradilan Tata Usaha menyebabkan objek sengketa yang
Negara, namun demikian mengenai bertentangan dengan asas tersebut,
aspek pembuktiannya mengingat Tergugat telah pula
dipertimbangkan dalam pokok mencantumkan Peraturan-peraturan
sengketa. yang mencabut dan menggantikan
Majelis hakim mempertimbangkan peraturan-peraturan tersebut yaitu
bahwa berpedoman pada Peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 11
Mahkamah Agung Republik Tahun 2017 tentang Manajemen
Indonesia (PERMA RI) Nomor 6 Pegawai Negeri Sipil.
Tahun 2018 tentang Pedoman Berdasarkan pertimbangan
Penyelesaian Sengketa diatas, oleh karena dikeluarkan
Administrasi Pemerintahan setelah objek sengketa sekurang-kurangnya
menempuh upaya administrative, telah sesuai dengan Asas Kepastian
pada Pasal 2 Ayat (1) mengatur: Hukum Material dan Asas
pengadilan berwenang, menerima, Kecermatan Formal, maka menurut
memeriksan, memutus dan majelis hakim, bahwa
menyelesaikan sengketa dikeluarkannya objek sengketa
administrasi pemerintahan setelah dalam perkara ini, telah sesuai
menempuh upaya administrative. dengan Asas-asas Umum
Dalam pertimbangan hukum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB)
dalam pokok sengketa, Pengadilan dalam Pasal 53 Ayat 2 Huruf b

7
Undang-undang Nomor 9 Tahun Eksepsi yang diajukan
2004 tentang Perubahan Atas Penggugat tidak diterima dalam
Undang-undang Nomor 5 Tahun pokok sengketa menolak gugatan
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Penggugat Untuk
Negara. seluruhnya.Menghukum Penggugat
Uraian pertimbangan di atas, untuk membayar biaya
oleh karena dikeluarkannya objek perkara.Implikasi hukum atau
sengketa oleh Tergugat telah sesuai dampak hukum dari putusan
dengan Peraturan Perundang- pengadilan Penggugat
undangan yang berlaku dan Asas- diberhentikan tidak dengan hormat
asas Umum Pemerintahan Yang dan tidak lagi mendapatkan gaji
Baik (AAUPB) sebagaimana sebagai Pegawai Negeri Sipil. Hak-
dimaksud dalam ketentuan Pasal 53 hak Penggugat jaminan kesehatan
Ayat (2) Huruf a dan Huruf b telah dihilangkan. Hak-hak
Undang-undang Nomor 9 Tahun Penggugat sebagai Pegawai Negeri
2004 tentang Perubahan Atas Sipil untuk mendaptkan jaminan
Undang-undang Nomor 5 Tahun hari tua/pensiun telah dihilangkan.
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Hak-hak Penggugat sebagai
Negara, maka beralasan hukum Pegawai Negeri Sipil Pangkat/Gol.
bagi majelis hakim untuk menolak Penata Muda (III/a), pada Unit
gugatan Penggugat untuk Kerja Dinas Pekerjaan Umum
seluruhnya. Kabupaten Lima Puluh Kota telah
B. Implikasi hukum Putusan Nomor : dihilangkan.
24/G/2019/PTUN-PDG terhadap surat
keputusan pemberhentian Aparatur III. PENUTUP
Sipil Negara yang melakukan A. Simpulan
kejahatan dalam jabatan? 1. Pertimbangan hukum hakim
dalam memutus Sengketa Tata
Majelis hakim berpedoman pada Usaha Negara terkait Surat
Asas Kepastian Hukum Material, Keputusan Pemberhentian Aparatur
pada pokoknya memberikan Sipil Negara yang melakukan
pedoman kepada Badan dan/atau kejahatan dalam jabatan, yaitu
Pejabat Pemerintahan dalam Majelis hakim mempertimbangkan
menetapkan tindakan yang bersifat bahwa berpedoman pada Peraturan
membebani tidak memberlakukan Mahkamah Agung Republik
surut.Majelis hakim menentukan Indonesia (PERMA RI) Nomor 6
apa yang harus dibuktikan, beban Tahun 2018 tentang Pedoman
pembuktian beserta penilaian Penyelesaian Sengketa
pembuktian, sehingga atas dasar itu Administrasi Pemerintahan setelah
terhadap seluruh alat bukti telah menempuh upaya administrative.
dipertimbangkan, akan tetapi bukti- Dasar/alasan Gugatan Penggugat
bukti yang tidak relevan dengan telah sesuai dengan ketentuan Pasal
sengketa ini tidak dijadikan dasar 53 Ayat (2) Undang-undang Nomor
dalam mengambil Putusan dan 9 Tahun 2004 tentang Perubahan
tetap merupakan satu kesatuan yang Atas Undang-undang Nomor 5
tidak terpisahkan dalam putusan ini.
8
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata sebagai Pegawai Negeri Sipil untuk
Usaha Negara, maka majelis hakim mendapatkan jaminan hati
berkesimpulan bahwa gugatan yang tua/pensiun dihilangkan. Hak-hak
diajukan Penggugat telah disertai Penggugat sebagai Pegawai Negeri
dasar/alasan hukum. Dalam Sipil Pangkat/Gol. Penata Muda
tuntutan Petitum hal yang diminta (III/a), pada Unit Kerja Dinas
Penggugat kepada Hakim untuk Pekerjaan Umum Kabupaten Lima
dikabulkan, maka Majelis Hakim Puluh Kota dihilangka
memutuskan mengabulkan eksepsi
Tergugat dalam pokok perkara B. Saran
Menolak gugatan Penggugat untuk Adapun saran yang dapat
seluruhnya atau sekurang- diberikan dalam penulisan yaitu
kurangnya menyatakan tidak dapat sebagai berikut yang saya sebutkan
diterima. Penggugat mengajukan dibawah ini adalah:
Replik, Tergugat telah mengajukan 1. Sebagai Pegawai Negeri Sipil
Duplik yang pada pokoknya seharusnya lebih mengetahui apa
Tergugat tetap pada jawaban maka yang yang tidak diperbolehkan
Majelis Hakim memutuskan dalam Aparatur Sipil Negara. Setiap
menyatakan eksepsi yang diajukan Pegawai Negeri Sipil dalam
Tergugat tidak diterima dalam melakukan kesalahan harus dihukum
pokok sengketa Menolak gugatan dan dasar hukum tersebut pada
Penggugat Seluruhnya. peraturan Undang-undang Nomor 5
2.Implikasi hukum Putusan Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Nomor:24/G/2019/PTUN-PDG Negara. Lebih baik kerjakan sesuatu
terhadap Surat Keputusan pekerjaan dengan yang telah
Pemberhentian Aparatur Sipil diberikan, di Indonesia bagi
Negara yang melakukan kejahatan Aparatur Sipil Negara sangat disorot
dalam jabatan, dari pertimbangan apa saja yang dilakukan baik
Majelis Hakim berkesimpulan perbuatan yang baik ataupun yang
bahwa Penggugat pada aspek tidak baik Jika perbuatan baik
substansi pertama terbukti Pegawai Negeri Sipil diberikan
diberhentikan sebagai Pegawai penghargaan namun jika perbuatan
Negeri Sipil dengan alasan telah buruk seperti tindak pidana korupsi
dijatuhi pidana penjara dalam sehingga merugikan keuangan
Putusan Pengadilan Mahkamah negara maka diberikan sanksi sesuai
Agung bahwasanya tindakan atau dengan Peraturan Perundang-
perbuatan Penggugat yang secara undangan.
sah dan meyakinkan melakukan 2. Pegawai Negeri Sipil diberikan
tindak pidana korupsi. Perbuatan pekerjaan untuk melayani
Penggugat tersebut berdampak masyarakat, bukan untuk
bahwa Pemberhentian tidak dengan merugikan keuangan negara atau
hormat sebagai Pegawai Negeri masyarakat. Sebagai Pegawai
Sipil. Hak-hak Penggugat untuk Negeri Sipil telah diberikan
mendapatkan jaminan kesehatan kepercayaan dari Negara tetapi
dihilangkan. Hak-hak Penggugat tidak didasarkan kejujuran. Maka

9
dari itu, bila didasarkan suatu Ratu Zeline Zakeisha
pekerjaan dengan kejujuran semua terimakasih atas dukungan dan
pekerjaan akan berjalan dengan motivasi yang diberikan.
lancar. Untuk Badan/Pejabat 7. Teman seperjuangan Cut Dara
Pemerintahan, sebelum menetapkan Tinia R, S.H dan teman-teman
terlebih dahulu mempelajari dan angkatan 2016 yang telah membe
meneliti kebenarannya sehingga rikan dukungan kepada saya.
sudah memperoleh gambaran yang
jelas mengenai semua fakta yang
relevan yang berkaitan dengan
pihak yang bersangkutan.
IV. UCAPAN TERIMAKASIH Daftar Pustaka
Pada kesempatan ini dengan
kerendahan hati penulis, penulis A. Buku-buku
ingin mengucapkan terimakasih Abdul Latif,2015, Hukum Administrasi
yang sebesar besarnya kepada Ibu dalam praktik Tindak Pidana Korupsi,
Nurbeti, S.H.,M.H sebagai Kencana : Jakarta
Pembimbing I dan Bapak Suamperi,
Bambang Sunggono, 2006, Metodologi
S.H.,M.H sebagai Pembimbing II, Penelitian Hukum, Raja Grafindo
yang banyak membantu dan Persada: Jakarta
memberikan nasehat maupun saran
kepada penulis dalam Fence M Wuntu, 2014, Hukum Acara
menyelesaikan skripsi ini Peradilan Tata Usaha Negara, Reviva
selanjutnya penulis mengucapkan Cendekia: Gorontalo.
terimakasih kepada :
Philipus M.Hadjon dkk, 2005, Pengantar
2. Ibu Dr. Uning Pratimaratri, S.H., Hukum Administrasi Indonesia,
M.Hum selaku Dekan Fakultas Gadjah Mada Pers : Yogyakarta
Hukum Universitas Bung Hatta
3. Bapak Dr. Zarfinal, S.H.,M.H Sri Hartini dkk, 2010, Hukum
sebagai Wakil Dekan Fakultas Kepegawaian di Indonesia, Gadjah
Mada Pers : Yogyakarta
Hukum Universitas Bung Hatta
4. Ibu Dr. Sanidjar Pebrihariati R, Wirjono Prodjodikoro, 2002, Tindak
S.H.,M.H sebagai Ketua Bagian Pidana Tertentu di Indonesia, Refika
Hukum Tata Negara Fakultas Aditama : Bandung
Hukum Universitas Bung Hatta.
5. Karyawan dan Karyawati Tata B. Perundang-undangan
Usaha Fakultas Hukum Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Universitas Bung Hatta
6. Untuk yang tercinta kedua orang Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tua penulis Ayah Syafrudin dan Tentang Aparatur Sipil Negara
Ibunda Yustin yang telah
mendidik dengan penuh kasih Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
sayang, Kakak-kakak saya Dewi Tentang Peradilan Tata Usaha Negara
Fusfita Sari, A.Md.Keb., Widya
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014
Syafrieni, S.Pd., dan keponakan
Tentang Administrasi Pemerintahan
10
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11
Tahun 2017 Tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil
C. Lain-lain

http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/14445/1/AHMAD%20S
YAM%

http://repository.unpas.ac.id/42854/6.I.BA
B%20I.pdf

https://putusan.mahkamah.go.id,
Pengadilan Tata Usaha Negara
Padang-Direktori Putusan

https://www.menpan.go.id/site/berita-
terkini/mekanisme-pemberhentian-
pns-sesuai-pp-11-2017

11
12

Вам также может понравиться