Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SEBAGAI SANKSINYA11
1. PENDAHULUAN
Mutilasi sekarang ini layaknya sebuah kejahatan yang sedang naik daun.
Berdasarkan data Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, kasus
mutilasi Cakung nerupakan kasus mutilasi ke delapan sejak awal 2007 lalu. Dari
delapan kasus itu, hanya dua yang mampu dituntaskan. Entah kebetulan atau tidak,
sebagian besar lokasi penemuan mayat korban mutilasi berada di Bekasi dan Jakarta
Timur. Karena kompleknya kasus-kasus itu, sebagian besar tidak ditangani polsek
atau polres, tapi langsung diambil alih Polda Metro Jaya. “Banyaknya kasus mutilasi
yang tidak terungkap disebabkan oleh minimnya petunjuk yang ditinggalkan pelaku
Pembunuhan yang diikuti oleh mutilasi menurut ahli forensik dari RSCM Dr.
kasus. Jumlah itu relatif amat besar untuk ukuran jenis kejahatan yang langka (extra-
rare crime) ini. Dikatakan langka karena kekejiannya melampaui batas kemanusiaan,
tidak tunggal. Memilih modus operandi kejahatan, umumnya tidak lahir dari
pemikiran genuine, tetapi meniru. Pelaku berkaca pada peristiwa pidana yang pernah
crime model). Menurut kriminolog sekaligus sosiolog Perancis, Gabriel Tarde (1842-
1904), manusia itu pada dasarnya individualis, tetapi berkat kemampuan untuk
sosial dan pada gilirannya tersusun kehidupan sosial. Bahkan menurut dia,
masyarakat itu pun merupakan buah peniruan (society is imitation) yang timbul dari
merupakan salah satu bentuk aspek kegiatan belajar meniru perilaku orang lain, oleh
3
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/11/10/00265359/mutilasi.dan.intensitas.kejahatan
3
terus dilakukan atas suatu obyek peniruan akan menghasilkan kepribadian kedua
(second entity) yang mungkin berbeda dengan watak bawaan. Manusia mengimitasi
hampir semua hal yang sanggup ditiru, termasuk kejahatan. Proses imitasi tidak
bersifat serta-merta.
Menurut Chorus, seperti dikutip Soelaiman Joesoef dan Noer Abijono (1981), proses
1. Adanya minat atau perhatian yang cukup besar terhadap apa yang akan diimitasi.
2. Ada sikap menjunjung tinggi atau mengagumi apa yang akan diimitasi.
Berdasarkan catatan Litbang Kompas yang dikutip dari Harian Kompas tanggal 10
tahunan, sejak kasus mutilasi muncul tahun 1967. Sementara itu, pada tahun 2007
hanya terjadi tujuh peristiwa mutilasi. Berbeda dengan catatan Kompas, berdasarkan
catatan Kompas, sejak tahun 1967 hingga November 2008 sudah terjadi 61 kasus
mutilasi. Kasus mutilasi fenomenal yang pertama diberitakan adalah mutilasi dua
4
warga Negara Indonesia ; Lily Kartika Dewi (27) dan anaknya, Iwan Kartika (5), di
Hongkong. Pelakunya adalah suami Kartika, Bob Liem, juga WNI. Bob memutilasi
kedua korban, lalu mencampur potongan tubuh mereka dengan semen untuk
Dalam kurun waktu 3 minggu pertama pada Bulan Januari tahun 2008, telah terjadi 7
(tujuh) kasus mutilasi di Jakarta Utara, Salah satunya kasus yang terjadi di hotel
kelas Melati di daerah Koja Jakarta Utara, sesosok mayat tergeletak di lantai kamar
tidurnya dalam keadaan bugil, tragisnya mayat wanita tersebut ditemukan di TKP
tanpa kepala, alias badan dan kepala korban terpisah, hanya badan saja yang ada
petunjuk di TKP tersebut, dalam kejahatan mutilasi ini, Ahli Forensik sangat
berperan besar dalam mengungkap identitas si korban, mulai dari penelusuran dari
tanda-tanda lahir yang ada di tubuh si korban sampai pada tanda khusus yang tertera
di tubuh korban tersebut (seperti Tatto dll). Dalam penanganan kejahatan mutilasi,
tubuh korban yang akan di otopsi tidaklah lengkap dan utuh seperti yang terjadi pada
saja. Dalam satu tahun terakhir saja, dihitung sejak tahun 2007, sedikitnya telah
terjadi 14 kali kasus mutilasi. Tentu saja yang terjadi di tahun 2008 ini pantas
membuat kita kaget, karena dari 14 kasus itu, 7 diantaranya terjadi di Bulan Januari,
4
Harian Kompas, Senin 10 November 2008, Hal 1-15 Kol 5-7
5
hanya dalam tempo 24 hari terakhir. Kalangan ahli tidak seragam dalam melihat
prilaku mutilasi, karena motif dan karakter prilaku pelakunya memang beragam.
Tetapi banyak yang melihat tindakan ini termasuk kelainan prilaku Psikopat. Pelaku
mutilasi adalah orang-orang yang tidak memiliki suara hati dan cenderung
mengalami gangguan jiwa. Melihat kasus-kasus mutilasi yang terjadi, ada dua hal
yang bisa kita ketahui ; Pertama, motifnya kebanyakan terkait dengan perilaku
seksual, dan kedua, kasusnya relatif sulit diungkap, bahkan sebagian besar tidak
berhasil diungkap Polisi. Mutilasi, adalah tragedi anak manusia. Pelakunya juga
adalah musuh peradaban manusia, karena tak memiliki perasaan dan belas kasih,tak
Semoga hukum masih berpihak pada mereka yang kini tak punya pilihan kecuali
Menurut catatan, kasus mutilasi yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya, yaitu:
1. 17 April 2008
Ditemukan 10 potongan tubuh wanita dalam kardus, tas jinjing, dan kantong plastik.
2. 15 Mei 2008
penyelidikan.
5
http://yuhendrablog.wordpress.com/2008/06/04/kejahatan-mutilasi-criminal-version/
6
3. 12 Juli 2008
Mayat yang terpotong tujuh ditemukan di sebuah lahan kosong di Jalan Kebagusan,
Jakarta Selatan, mayat itu diketahui sebagai Heri Santoso. Kasus ini terungkap pada
4. 30 Agustus 2008
Ronald Alimudian dan Sri Magdalena ditemukan tewas di dalam kamar mandi
rumahnya, kompleks Perumahan Graha Cipta, Gunung Batu, Bandung, Jawa Barat.
Sri tewas dengan kepala dan kedua tangannya terpotong, sedangkan sang suami
5. 29 September 2008
Mayat terpotong 13 ditemukan dalam dua kantong plastik di Cakung, Jakarta Timur,
dalam bus Mayasari Bakti P64 jurusan Pulo Gadung-Kali Deres. Pelakunya dalam
penyelidikan.
6. 21 Oktober 2008
Jenazah Ika ditemukan tanpa telapak tangan di sebuah kebun bambu tak jauh dari
rumah Ika di kampung Bulak Rata, Cibinong, Bogor. Sejauh ini polisi masih
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan disini
adalah :
7
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apakah kejahatan
2. KAJIAN TEORI
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia yang diambil dari internet, pengertian dari
Mutilasi adalah aksi yang menyebabkan satu atau beberapa bagian tubuh (manusia)
amputasi, pembakaran, atau flagelasi. Dalam beberapa kasus, mulitasi juga dapat
dilakukannya mutilasi. Misalnya di Cina, ada budaya mengikat kaki seorang anak
perempuan. Ikatan tersebut tidak boleh dilepaskan hingga ia tua, dengan demikian
kakinya akan tetap kecil. Kaki kecil (khusus wanita) di Cina melambangkan
terbukti mencuri, biasanya berupa amputasi pada tangan atau lengan. Namun bila
terdakwa memiliki alasan kuat untuk mencuri (misalnya dalam kondisi sangat
Kejahatan mutilasi dari kaca mata hukum merupakan kejahatan yang bersifat
psikologi kriminal. Dalam hal ini adanya psikologi yang bersifat abnormal karena
kejahatan yang bersifat kekerasan dengan disertai pemotongan tubuh korban untuk
dalam diktat kriminologi, beliau menjabarkan bahwa pada dasarnya tidak ada batas
yang jelas antara psikologi abnormal dan normal. Pelajaran tentang keabnormalan
digaris bawahi dengan memasukkan kedua cabang ilmu pengetahuan dalam istilah
psikologis yang lebih normal sebagai sumber kriminalitas dari bidang psikopatologi.
Di sini kriminologi berbalik dari psikiatri kepada psikologi. Jadi ilmu psikologi harus
pengetahuan ini, tidak saja berhubungan tapi merupakan bagian dari psikologi umum
sosial.
berbuat, reaksi-reaksi sesudah perbuatan pidana (criminal act), sikap moral terhadap
perkembangan selanjutnya.
kelakuan yang berlaku dalam lingkungan tersebut yang tergantung dari organisasi
3. PEMBAHASAN
Pengaruh kejahatan dapat terjadi dari gambaran sesuatu kejahatan dan suatu teknis
memang pengaruh bacaan demikian dapat berbahaya, kita harus hati-hati dalam
memberikan penilaian yang mungkin berat sebelah mengenai hubungan antara harian
dan kejahatan. Tentu saja ada kerugian dan keuntungan yang dapat dilihat disamping
Dalam hal mutilasi adanya suatu perbuatan hukum. Hukum abadi dan kodrati pada
dasarnya berisi pola umum tentang perbuatan manusia berdasarkan aksioma bahwa
6
RB. Soemanto, Hukum dan Sosiologi Hukum-pemikiran,teori dan masalah, Surakarta, Seri Buku
teks, 2007,hal 75-76
10
Kejahatan Mutilasi adalah jenis kejahatan yang tergolong sadis, dimana pelaku
kejahatan tersebut tidak hanya membunuh atau menghilangkan nyawa orang lain
beberapa ahli kejahatan pidana, biasanya kejahatan ini terjadi tergantung pada
kejiwaan. Pada pendapat lain ahli berpendapat bahwa kejahatan ini merupakan
korban, sehingga korban tidak diketahui keberadaannya ataupun jika diketahui maka
semua hal itu, kejahatan mutilasi kerap sekali terjadi dilakukan oleh orang-orang
yang memang mengalami depresi dan gangguan kejiwaan, bahwa dengan tidak
menyelesaikan kejahatannya.7
terletak didalam KUHP. Kejahatan terhadap nyawa (misdrijven tegen bet leven)
adalah berupa penyerangan terhadap nyawa orang lain. Kepentingan hukum yang
dilindungi dan yang merupakan obyek kejahatan ini adalah nyawa (leven) manusia.8
7
http://yuhendrablog.wordpress.com/2008/06/04/kejahatan-mutilasi-criminal-
version/
8
Adami Chazawi, kejahatan terhadap tubuh dan nyawa, PT. RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2000. Hal 55
11
Kejahatan terhadap nyawa dalam KUHP dapat dibedakan atau dikelompokan atas 2
dasar, yaitu:
adalah kejahatan yang dimuat dalam Bab XIX KUHP, pasal 338 s/d 350.
a. Kejahatan terhadap nyawa orang pada umumnya, dimuat dalam pasal: 338, 339,
b. Kejahatan terhadap nyawa bayi pada saat atau tidak lama setelah dilahirkan,
c. Kejahatan terhadap nyawa bayi yang masih ada dalam kandungan ibu (janin),
Melihat beberapa kejadian yang terjadi dalam kasus kejahatan mutilasi, dapat terlihat
adanya kejahatan terhadap nyawa orang pada umumnya. Oleh sebab itu, disini kita
akan meninjau terlebih dahulu dari tindakan kejahatan mutilasi, hingga pada
akhirnya akan dapat ditentukan sanksi pidana terhadap kejahatan mutilasi tersebut.
Kejahatan mutilasi pada dasarnya kejahatan yang menghilangkan nyawa orang lain
12
dengan adanya unsur kesengajaan dalam tindakan kriminalnya. Hal ini dapat masuk
didalam kategori yang pertama, yaitu kejahatan terhadap nyawa orang pada
Kejahatan terhadap nyawa yang dilakukan dengan sengaja disebut atau diberi
1. Pembunuhan biasa dalam bentuk pokok (doodslag, 338); yang rumusannya adalah:
a. Unsur obyektif:
b. Unsur subyektif:
Dalam perbuatan menghilangkan nyawa (orang lain) terdapat 3 syarat yang harus
dipenuhi, yaitu :
3) Adanya hubungan sebab dan akibat (causal verband) antara perbuatan dan akibat
2. Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului dengan tindakan pidana lain
Apabila rumusan tersebut dirinci, maka terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut :
b. Yang (1) diikuti, (2) disertai atau (3) didahului oleh tindak pidana lain;
a) Untuk menghindarkan (1) diri sendiri maupun (2) peserta lainnya dari pidana, atau
berencana, adalah pembunuhan yang paling berat ancaman pidananya dari seluruh
a. Unsur subyektif:
1) Dengan sengaja;
b. Unsur obyektif:
4. Pembunuhan oleh Ibu terhadap bayinya pada saat atau tidak lama setelah
dilahirkan.
Bentuk pembunuhan yang dilakukan oleh ibu terhadap bayinya pada saat dan tidak
lama setelah dilahirkan, yang dalam praktik hukum sering disebut dengan
pembunuhan bayi, ada 2 macam; masing-masing dirumuskan dalam pasal 341 dan
342. Pasal 341, adalah pembunuhan bayi yang dilakukan tidak dengan berencana
Bentuk pembunuhan ini diatur dalam pasal 344, yang merumuskan sebagai berikut:
15
Barangsiapa menghilangkan nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri
yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati, dipidana penjara paling lama 12
tahun.
Kejahatan yang dirumuskan tersebut di atas, terdiri dari unsur sebagai berikut :
Apabila rumusan itu dirinci, maka terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut :
a) Perbuatan :
(1) mendorong;
(2) menolong;
Berdasarkan pada unsur perbuatan, kejahatan 345 ini ada 3 bentuk, yakni :
ongeborn vrucht) diatur dalam 4 pasal yakni : 346, 347, 348, 349.
Obyek kajiannya adalah kandungan, yang dapat berupa berbentuk mahluk yakni
manusia, berkaki dan bertangan dan berkepala (voldragen vrucht) dan dapat juga
b. Yang dilakukan oleh orang lain, yang dalam hal ini dibedakan menjadi 2, ialah:
2) Tanpa persetujuannya(348).
Ada pengguguran dan pembunuhan kandungan yang dilakukan oleh orang lain, baik
atas persetujuannya maupun tidak, dan orang lain itu adalah orang yang mempunyai
Seperti yang diketahui bahwa Kitab Undang-undang Hukum Pidana yang berlaku di
Indonesia sekarang ini berasal dari Wetboek van Strafrecht (WvS) yang tidak lain
sejak 1 Januari 1918 berdasarkan asas konkordansi. Ancaman hukuman mati yang
berlakukan dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana Indonesia dan masih tetap
menghapus hukuman mati untuk kejahatan biasa, dan selanjutnya pada 1982 Belanda
Hukuman mati ialah suatu hukuman atau vonis yang dijatuhkan pengadilan (atau
tanpa pengadilan) sebagai bentuk hukuman terberat yang dijatuhkan atas seseorang
negara, termasuk Indonesia. Dari data tersebut 94% praktek hukuman mati hanya
dilakukan di empat negara: Iran, Tiongkok, Saudi Arabia, dan Amerika Serikat.10
Dukungan hukuman mati didasari argumen diantaranya bahwa hukuman mati untuk
pembunuhan sadis akan mencegah banyak orang untuk membunuh karena gentar
akan hukuman yang sangat berat. Jika pada hukuman penjara penjahat bisa jera dan
bisa juga membunuh lagi jika tidak jera, pada hukuman mati penjahat pasti tidak
akan bisa membunuh lagi karena sudah dihukum mati dan itu hakikatnya memelihara
kehidupan yang lebih luas. Dalam berbagai kasus banyak pelaku kejahatan yang
merupakan residivis yang terus berulang kali melakukan kejahatan karena ringannya
kemanusiaan terhadap pelaku tanpa melihat sisi kemanusiaan dari korban sendiri,
keluarga, kerabat ataupun masyarakat yang tergantung pada korban. Lain halnya bila
memang keluarga korban sudah memaafkan pelaku tentu vonis bisa diubah dengan
undang Hukum Pidana masih sama dengan prosedur pelaksanaan hukuman mati
yang sekarang masih berlaku, yaitu dengan menembak terpidana sampai mati oleh
regu tembak dan tidak dilaksanakan di muka umum. Dalam Rancangan Kitab
percobaan bagi terpidana mati selama 10 tahun. Jika terpidana selama masa
10
http://id.wikipedia.org/wiki/Hukuman_mati
19
percobaan tersebut menunjukkan sikap dan perbuatan yang terpuji, maka pidana mati
dapat diubah menjadi pidana seumur hidup atau pidana penjara paling lama 20 tahun
dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Apabila terpidana
mengajukan grasi tetapi permohonan grasi terpidana mati tersebut ditolak dan pidana
mati tidak dilaksanakan selama 10 tahun bukan karena yang bersangkutan melarikan
diri, maka pidana mati tersebut dapat diubah menjadi pidana seumur hidup dengan
oleh pelaku kejahatan, dimana pelaku kejahatan tersebut tidak hanya membunuh atau
berencana, adalah pembunuhan yang paling berat ancaman pidananya dari seluruh
bentuk kejahatan terhadap nyawa manusia, diatur dalam pasal 340 yang rumusannya
adalah:
Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu menghilangkan
nyawa orang lain, dipidana karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana
mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20
tahun.
a. Unsur subyektif:
20
1) Dengan sengaja;
b. Unsur obyektif:
Pembunuhan berencana terdiri dari pembunuhan dalam arti pasal 338 ditambah
dengan adanya unsur dengan rencana terlebih dahulu. Lebih berat ancaman pidana
maupun 339, diletakkan adanya unsur dengan rencana terlebih dahulu itu.11
Pasal 340 dirumuskan dengan cara mengulang kembali seluruh unsur dalam pasal
338, kemudian ditambah dengan satu unsur lagi yakni “dengan rencana terlebih
dahulu”. Oleh karena dalam pasal 340 mengulang lagi seluruh unsur pasal 338, maka
(een zelfstanding misdrijf ) lepas dan lain dengan pembunuhan biasa dalam bentuk
pokok (338), contoh suatu kasus yang masih bersangkutan dengan kejahatan
Dalam kasus Very Idham Henyansyah alias Ryan akan duduk di kursi pesakitan
pada Rabu 26 November 2008. Terdakwa kasus mutilasi Heri Santoso ini akan
dikenai pasal berlapis dengan ancaman hukuman mati. Ryan akan didakwa pasal 340
11
Adami Chazawi, Op. Cit, hal 81
21
KUHP dengan ancaman hukuman mati, subsider pasal 339 KUHP tentang
dan lebih subsider pasal 338 KUHP dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain
ancaman hukuman 15 tahun penjara serta pasal 365 ayat 3 KUHP tentang pencurian
Sumatera Utara, Pengadilan Negeri Lubuk Pakam memvonis Ronald Sagala dan
Nasib Purba untuk kasus pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun III, Desa
Dalam kejahatan mutilasi adanya suatu perbuatan hukum. Hukum abadi dan kodrati
pada dasarnya berisi pola umum tentang perbuatan manusia berdasarkan aksioma
Adanya unsur dengan rencana terlebih dahulu, pada dasarnya mengandung 3 syarat /
unsur, yaitu:14
Pada saat memutuskan kehendak untuk membunuh itu dilakukan dalam suasana
(batin) yang tenang. Suasana (batin) yang tenang, adalah suasana tidak tergesa-gesa
12
Dua Pembunuh Divonis Mati, Media Indonesia, 16 November 2006.
13
RB. Soemanto, Hukum dan Sosiologi Hukum-pemikiran,teori dan masalah, Surakarta, Seri Buku
teks,
14
Adami Chazawi, Op. Cit, hal 82
22
atau tiba-tiba, tidak dalam keadaan terpaksa dan emosional yang tinggi. Sebagai
dipikirnya dan dipertimbangkannya, telah dikaji untung dan ruginya. Pemikiran dan
pemikiran seperti itu hanya dapt dilakukan apabila ada dalam suasana tenang, dan
b. Ada tersedia waktu yang cukup sejak timbulnya kehendak sampai dengan
pelaksanaan kehendak;
sampai pelaksanaan keputusan kehendaknya itu. Waktu yang cukup ini adalah relatif,
dalam arti tidak diukur dari lamanya waktu tertentu, melainkan bergantung pada
keadaan atau kejadian kongkret yang berlaku. Tidak terlalu singkat, karena jika
tergesa-gesa, waktu yang demikian sudah tidak menggambarkan terlalu lama sudah
dapat dilihat dari indikatornya bahwa dalam waktu itu: (1) dia masih sempat untuk
menarik kehendaknya membunuh, (2) bila kehendaknya sudah bulat, ada waktu yang
cukup untuk memikirkannya misalnya bagaimana cara dan dengan alat apa
adanya cukup waktu, dalam tenggang waktu mana ada kesempatan untuk
memikirkan dengan tenang untung ruginya pembunuhan itu dan lain sebagainya,
sebagaimana yang diterangkan diatas, dapat disimak dalam suatu arrest HR (22-3-
1909) yang menyatakan bahwa “untuk dapat diterimanya suatu rencana terlebih
dahulu, maka adalah perlu adanya suatu tenggang waktu pendek atau panjang dalam
Mengenai syarat yang ketiga, berupa pelaksanaan pembunuhan itu dilakukan dalam
suasana (batin) tenang, bahkan syarat ketiga ini diakui oleh banyak orang sebagai
yang terpenting. Maksudnya suasana hati pada saat melaksanakan pembunuhan itu
tidak dalam suasana yang tergesa-gesa, amarah yang tinggi, rasa takut yang
SIMPULAN
15
Soenarto Soebroto, KUHP dan KUHAP dilengkapi Yurisprudensi Mahkamah Agung dan Hoge Raad, Penerbit
PT Raja Grafindo, jakarta, 1994
24
dilakukan secara sadis oleh pelaku dengan cara memotong bagian-bagian tubuhnya.
berencana, adalah pembunuhan yang paling berat ancaman pidananya dari seluruh
bentuk kejahatan terhadap nyawa manusia, diatur dalam pasal 340 yang rumusannya
adalah:
Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu menghilangkan
nyawa orang lain, dipidana karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana
mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20
tahun.
Dari sisi perbuatan tindakan kriminalnya dalam pembunuhan yang disertai tindakan
sadis berupa memotong bagian tubuh dari korban, maka pantaslah kalau dalam
keputusan pengadilan, si pelaku harus dijatuhi hukuman mati. Perlu diketahui, bahwa