Вы находитесь на странице: 1из 26

Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN

PEMBAHASAN

BAB IV
PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kriteria Perencanaan


Dalam merencanakan suatu sistem jaringan distribusi air, adalah
penting untuk menentukan beberapa kriteria perencanaan dasar yang akan
digunakan untuk perencanaan selanjutnya. Kriteria perencanaan tersebut
tergantung pada beberapa pertimbangan yang mengacu kepada kondisi
daerah perencanaan, tingkat sosial ekonomi dan aktifitas sehari-hari
masyarakat.

Tabel 4.1 Kriteria Dasar Perencanaan

No Uraian Kriteria Keterangan


1 Periode Perencanaan 10 Tahun
2 Tingkat Pelayanan 100%
3 Tingkat Kebocoran 15% Kebutuhan Total
Faktor Harian 1,2 Kebutuhan rata-rata
4
Maksimum
Faktor Jam Puncak 2 Kebutuhan
5
maksimum
6 Kecepatan Aliran (0,6-2,5) m/det
Sisa Tekanan Pipa 5 mka
7
distribusi
8 Jenis Pipa PVC
Koefisien kekasaran 120 Koef. Hazen Williams
9
Pipa

4.2 Penentuan Kebutuhan Total Konsumen

Sebelum memulai sebuah perencanaan jaringan pipa air bersih


terlebih dahulu kita harus menentukan kebutuhan total air yang dibutuhkan
di perumahan tersebut. Untuk perumahan Selaras Cihajuang 1 sebanyak 33
unit sedangka untuk Selaras Cihanjuang sebanyak 72 unit. Sehingga total
unit rumah adalah 105 unit. Berikut adalah data rekapitulasi volume
penggunaan air bersih pada Perumahan Selaras Cihanjuang.

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-1


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN
PEMBAHASAN

Tabel 4.2 Rekapitulasi Volume Penggunaan air bersih


Perumahan Selaras Cihanjuang Periode Appri 2009

Sumber :

KEBUTUHAN MAKSIMUM = 307,5 AIR/ORG/HARI Faktor Maksimum = 1,2


KEBUTUHAN MINIMUM = 131 AIR/ORG/HARI FAKTOR PUNCAK =2
RATA-RATA KEBUTUHAN = 163 AIR/ORG/HARI

Perhitungan Perencanaan rata-rata kebutuhan


Cara coba-coba :
Mis. Rata-rata kebutuhan = 180 maka 180 x Fmaks x Fpuncak
= 180 x 1,2 x 2= 432 > 345,6 OK
Jadi rata-rata kebutuhan rencana adalah 180 air/org/hari

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-2


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN
PEMBAHASAN

Tabel 4.3 Kebutuhan Total Konsumen

Kebutuhan Total
No. Nama perumahan
(ltr/org/hari)
1 Selaras Cihanjuang 1 29700
2 Selaras Cihanjuang 1 64800
Jumlah 94500

4.3 Penentuan Sumber Air

Air yang digunakan di Perumahan Harmoni Cihanjuang dan


Selaras Cihanjuang bersumber dari air tanah yang letaknya di sebelah
utara perumahan Selaras Cihanjuang atau paling ujung Perumahan Selaras
Cihanjuang. Untuk penentuan sumber air ini akan dilakukan dua asumsi
yaitu sumber air yang berada di satu perumahan tersebut cukup untuk dua
perumahan atau dengan membuat sumber baru dikarenakan satu sumber
saja tidak akan mencukupi untuk dua perumahanan. Asumsi ini diambil
dikarenakan tidak bisa dilaksanakan pumping test sehingga tidak diketahui
berapa debit sumber air yang tersedia.

4.4 Penentuan Jalur Distribusi

Jalur distribusi direncanakan dengan menggunakan


sistem cabang (dead end system) dan dipilih jalur yang paling efisien
dengan pipa-pipa yang pendek, namun kebutuhan masyarakat dapat
terpenuhi dengan baik. Sistem cabang dipilih karena dalam sistem ini
perencanaan dan perhitungan lebih sederhana serta cocok diterapkan pada
kondisi lapangan yang cenderung memiliki kemiringan terhadap satu arah
seperti kondisi lapangan pada perumahan Selaras Cihanjuang dan
Perumahan Harmoni Cihanjuang.

Untuk lebih jelasnya, kontur serta jalur distribusi


yang akan direncanakan dapat dilihat pada lampiran Gambar Si/Ta/01.

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-3


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN
PEMBAHASAN

4.5 Perhitungan Debit Tiap jalur

Menghitung debit tiap jalur adalah dengan menjumlahkan


kebutuhan air yang ada pada tiap-tiap cabang dari jalur tersebut.
Perhitungan ini dilakukan dari titik paling akhir menuju ke sumber air.
Kebutuhan air tiap-tiap titik dihitung dengan mengalikan jumlah sambungan
dengan kapasitas pelayanan masing-masing sambungan. Data perhitungan
debit tiap jalur dapat dilihat pada Tabel 4.9

Contoh Perhitungan : Debit Jalur

Diketahui

JPSR = Jumlah jiwa tiap rumah = 5 org

SR = Sambungan Rumah

TIB = Tempat Ibadah

KSR = Kebutuhah air untuk Sambungan Rumah = 180 l/org/hari

KTIB = Kebutuhah air untuk Tempat Ibadah = 10 l/org/hari

FB = Faktor Kebocoran = 1,15

FM = Faktor Maksimum = 1,2

FP = Faktor Puncak =2

Jalur 1-2 :

15 SR = 15 x JPSR x KSR x FB x FM x FP

= 15 x 5 x 180 x 1,15 x 1,2 x 2 : (24x3600)

= 0,431 l/det

Jalur S-1 :

Jalur S – 1 = (Jalur 1 – 2) + 0 SR

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-4


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN
PEMBAHASAN

= 0,431 l/det

4.6 Perhitungan Dimensi Pipa Distribusi


Dimensi pipa dapat dihitung dengan cara coba-coba, yaitu dengan
mencari sisa tekan yang sesuai yaitu ≥ 5 mka, sehingga dimensinya
diasumsikan sebelumnya.

Contoh perhitungan : Diameter pipa jalur S -1

Diketahui : L pipa = 9,84 m

HGL awal = 98,7

Tinggi elevasi titik 1 = 93,50 m

Misal d asumsi = 1 inchi

hgs = (Q / (0,2785 . C . D2,63))1,85 . L

= 0,512 m

hf = 5% x hgs

= 0,026 m

hl = hgs + hf

= 0,512 + 0,026

= 0,37 m

hgl akhir = HGL awal – hl

= 98,7-0,537

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-5


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN
PEMBAHASAN

= 98,163 m

Sisa tekan = HGL akhir – elevasi titik 1

= 98,163 - 98,163 m

= 4,663 m

Dari perhitungan diatas diketahui bahwa sisa tekanan yang ada (4,663)
masih kurang dari syarat yaitu 5 meter air. Oleh karena itu untuk menambah
tekanan maka di perlu dirubah.

Misal d asumsi = 2 inchi

hgs = (Q / (0,2785 . C . D2,63))1,85 . L

= 0,01756 m

hf = 5% x hgs

= 0,001 m

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-6


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN
PEMBAHASAN

hl = hgs + hf

= 0,018 m

hgl akhir = HGL awal – hl

= 98,5816 m

Sisa tekan = HGL akhir – elevasi titik 1

= 5,082 m

Dari perhitungan diatas diketahui bahwa sisa tekanan yang ada (5,082)
sesuai dengan syarat yaitu > 5 meter air. Sehingga d pipa yang digunakan
pada jalur S – 1 adalah 2 inchi. Perhitungan diameter pipa dapat dilihat pada
tabel 4.12

4.7 Evaluasi Hidrolis

Evaluasi Hidrolis dilakukan untuk mengetahui sisa tekan yang


terjadi pada ujung suatu jalur pipa. Sisa tekanan minimum pada ujung jalur
adalah sebesar 5 mka Jika tekanan kurang dari 5 mka maka diperlukan
pompa atau menara air dititik awal untuk menambah tekanan. Perhitungan
sisa tekanan dapat dilihat pada tabel 4.12

Contoh Perhitungan : Evaluasi hidrolis jalur S - 1

Diketahui :

Debit jalur S -1 = 0,431 l/det

L pipa =9,84 m

HGL awal = 98,7

Tinggi elevasi titik 1 = 93,50 m

d pipa = 2 inchi

a. Hilang tekan mayor (hgs)

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-7


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN
PEMBAHASAN

hgs = (Q / (0,2785 . C . D2,63))1,85 . L

= 0,018

b. Hilang tekan minor (hf)

hf = 5% x hgs (5% diambil dari kehilangan tekanan minor,


seringkali diasumsikan maksimum 5% dari kehilangan mayor)

jadi, hf = 5% x 0,018

= 0,001 m

c. Hilang tinggi tekan total

hl = hgs + hf

= 0,018 + 0,001

= 0,0181 m

d. Sisa tekan

HGL akhir = HGL awal – hl

= 98,7 – 0,018

= 98,682 m

Sisa tekan = HGL akhir – elevasi titik 1

= 98,682 – 93,50

= 5,182 m

4.8 Kebutuhan Air Maksimum

Langkah awal dalam perencanaan pipa transmisi adalah


menghitung kebutuhan air total daerah pelayanan. Kebutuhan air tersebut
merupakan kebutuhan air maksimum pada akhir perioda perencanaan.
Perhitungan kebutuhan air maksimum dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-8


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN
PEMBAHASAN

Tabel 4.4 Perhitungan Kebutuhan Air Maksimum untuk 1 sumber

Orang Tiap Kapasitas Kebutuhan Maks


Jenis Pelayanan Jumlah
Sambungan Pelayanan (ltr/det)
Sambungan Rumah 105 5 180 ltr/org/hari 1,509
Tempat Ibadah 1 100 10 ltr/org/hari 0,016
Total 1,525

Tabel 4.5 Perhitungan Kebutuhan Air Maksimum untuk 2 sumber (sumber 1)

Orang Tiap Kapasitas Kebutuhan Maks


Jenis Pelayanan Jumlah
Sambungan Pelayanan (ltr/det)
Sambungan Rumah 33 5 180 ltr/org/hari 0,474
Tempat Ibadah - - 10 ltr/org/hari -
Total 0,474

Tabel 4.6 Perhitungan Kebutuhan Air Maksimum untuk 2 sumber (sumber 2)

Orang Tiap Kapasitas Kebutuhan Maks


Jenis Pelayanan Jumlah
Sambungan Pelayanan (ltr/det)
Sambungan Rumah 72 5 180 ltr/org/hari 1,509
Tempat Ibadah 1 100 10 ltr/org/hari 0,016
Total 1,035

Contoh Perhitungan : untuk penggunaan 1 sumber


Jenis pelayanan sambungan rumah (SR)
JS = Jumlah Sambungan = 105 sambungan
JPSR = Jumlah jiwa tiap rumah = 5 orang
KSR = Kebutuhan air untuk sambungan rumah = 180 ltr/org/hari
FB = Faktor Kebocoran = 1,15
FM = Faktor Maksimum = 1,2
Kebutuhan air maksimum
= JS x JPSR x KSR x FB x FM
= 105 x 5 x 180 x 1,15 x 1,2 = 130410 l/hari = 1,509 l/det

4.9 Perencanaan Reservoir

4.9.1 Kapasitas Reservoir Penampung

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-9


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN
PEMBAHASAN

Berdasarkan perhitungan sebelumnya, diketahui kebutuhan air bersih


maksimum Perumahan Selaras Cihanjuang dan Harmoni Cihanjuang
sebesar 1,525 l/det. Karena ada fluktuasi penggunaan air tiap jam,
maka diperlukan suatu bak penampung (reservoir).

Untuk menghitung kapasitas suatu reservoir dibutuhkan data koefisien


pemakaian air tiap jam (Tabel 2.4). Pada Pada perencanaan ini
menggunakan 2 buah reservoir, reservoir yang pertama digunakan
untuk menyimpan air dari sumber yang akan disalurkan ke reservoir
kedua. Pada reservoir kedua ini air akan disalurkan kepada konsumen.
Sehingga dibutuhkan 2 jenis pompa air. Sedangkan untuk
pengggunaan 2 sumber pada sumber yang kedua. Hanya digunakan 1
buah reservoir karena elevasi tanah sudah mencukupi terhadap sisa
tekan di masing-masing pipa. Perhitungan Volume reservoir dapat
dilihat pada tabel 4.15

Contoh Perhitungan :

Untuk pemakaian jam 2.00-3.00 pagi (pada penggunaan 1 sumber)

Vproduksi = Debit pompa x Waktu produksi + V kumulatip (jam 1-2)

= 2,2875 ltr/det x 3600 detik + 0

= 8235 liter

Vpemompaan ke reservoir 2 = Debit pompa x Waktu produksi + V kumulatip (jam 1-2)

= 1,83 ltr/detik x 3600 detik + 0

= 6588 liter

Vkonsumsi = Debit kons.Maks x Waktu kons. x koef + V kumulatip (jam 1-2)

= 1,525 x 3600 detik x 0,4 + 2196

= 4392 liter

Vair di reservoir 1 = Vproduksi - Vpemompaan ke reservoir 2

= 8235 – 6588

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-10


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN
PEMBAHASAN

= 1647 liter

Vair di reservoir 2 = Vpemompaan ke reservoir 2 - Vkonsumsi

= 6588 – 4392

= 2196 liter

Tabel 4.7 Volume Reservoir

Penggunaan Debit pompa Volume


No Nama
Sumber (ltr/det) (liter)
Reservoir 1 2,2875 6588
1 1 sumber
Reservoir 2 1,83 14823
2 2 sumber Reservoir 1 0,948 5119,2
Reservoir 2 0,711 5119,2
Reservoir 3 2,08 14976

4.9.2 Dimensi Reservoir

Dimensi reservoir ditentukan berdasarkan volume reservoir yang


telah ditentukan sebelumnya, dengan alas berbentuk segi empat sama
sisi. Perhitungan dimensi reservoir dapat dilihat pada tabel 4.8

Contoh Perhitungan : Reservoir 1 pada penggunaan 1 sumber

Diketahui :

Volume reservoir 1 = 6588 liter = 6,588 m3

Misal : S = 2 m

Maka Tingggi = V : S2

= 6,588 : 22

= 1,647 = 2 m

Tabel 4.8 Perhitungan Dimensi Reservoir

No Penggunaan Nama Sisi x Sisi Tinggi

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-11


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN
PEMBAHASAN

Sumber (M2) (m)


Reservoir 1 2x2 2
1 1 sumber
Reservoir 2 2,5 x 2,5 2,5
Reservoir 1 2x2 1,5
2 2 sumber Reservoir 2 2x2 1,5
Reservoir 3 2,5 x 2,5 2,5

4.9.3 Penempatan Reservoir

Berdasarkan penempatannya, ada dua jenis reservoir yang sering


digunakan, yaitu reservoir yang ditinggikan elevasinya dengan suatu
struktur bangunan (menara air) dan reservoir yang ditempatkan pada
elevasi tanah yang tinggi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan sisa
tekanan yang cukup pada pipa distribusi.

Sumber : Dokumentasi pribadi


Gambar 1.2 Reservoir yang
ditanam dibawah tanah

Sumber : Dokumentasi pribadi

Gambar 1.2 Reservoir yang


menggunakan menara

Dalam perencanaan ini digunakan dua buah reservoir, yaitu reservoir


yang ditanam dibawah tanah diatas diatas sumber air dan reservoir

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-12


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN
PEMBAHASAN

yang ditinggikan elevasinya dengan suatu menara. Elevasi reservoir


ditentukan berdasarkan perhitungan pipa distribusi Tabel 4.12

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-13


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.9 Perhitungan Debit Jalur untuk 1 Sumber

Jumlah Debit tapping Debit


Titik Rumah Sarana lain (liter/detik) jalur
Pipa Yang yang
Dilayani dilayani (l/det)
Dari Ke (unit) (unit) SR SL TOTAL
P1 S 1 0 0,000 0,000 0,431
P2 1 2 15 0,431 0,431 0,431
P3 S 3 13 0,374 0,374 2,619
P4 3 4 2 0,058 0,058 2,246
P5 4 5 3 0,086 0,086 2,188
P6 5 6 0 0,000 0,000 2,102
P7 6 7 6 1 TIB 0,173 0,032 0,204 2,102
P8 7 8 7 0,201 0,201 1,294
P9 8 8A 8 0,230 0,230 0,230
P10 8 9 0 0,000 0,000 0,863
P11 9 9A 8 0,230 0,230 0,230
P12 9 10 0 0,000 0,000 0,633
P13 10 10A 8 0,230 0,230 0,230
P14 10 11 0 0,000 0,000 0,403
P15 11 11A 7 0,201 0,201 0,201
P16 11 12 7 0,201 0,201 0,201
P17 7 13 4 0,115 0,115 0,604
P18 13 13A 2 0,058 0,058 0,058

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-12


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

P19 13 14 15 0,431 0,431 0,431


Jumla
h 105 1 3,019 0,032 3,051 17,496

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-13


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.10 Perhitungan Debit Jalur untuk 2 Sumber (Sumber 1)

Jumlah
Debit tapping Debit
Titik Rumah Sarana lain
(liter/detik) jalur
Pipa Yang yang dilayani
Dilayani (unit) S
Dari Ke SR TOTAL (l/det)
(unit) L
P1 S1 1 0,431
P2 1 2 15 0,431 0,431 0,431
P3 S 3 13 0,374 0,374 0,604
P4 3 4 2 0,058 0,058 0,144
P5 4 5 3 0,086 0,086 0,086
Jumlah 33 0,949 0,949 1,696

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-13


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.11 Perhitungan Debit Jalur untuk 2 Sumber (Sumber 2)

Jumlah Debit tapping


Titik
Rumah Sarana lain (liter/detik) Debit
Pipa Yang yang dilayani jalur
Dari Ke Dilayani (unit) SR SL TOTAL (l/det)
(unit)
P6 S2 1 6 1 TIB 0,173 0,032 0,204 2,102
P7 1 2 7 0,201 0,201 1,294
P8 2 2A 8 0,230 0,230 0,230
P9 2 3 0 0,000 0,000 0,863
P10 3 3A 8 0,230 0,230 0,230
P11 3 4 0 0,000 0,000 0,633
P12 4 4A 8 0,230 0,230 0,230
P13 4 5 0 0,000 0,000 0,403
P14 5 5A 7 0,201 0,201 0,201
P15 5 6 7 0,201 0,201 0,201
P16 1 7 4 0,115 0,115 0,604
P17 7 7A 2 0,058 0,058 0,058
P18 7 8 15 0,431 0,431 0,431
Jumlah 72 1 2,070 0,032 2,102 7,478

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-14


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.12 Perhitungan Hidrolis Pipa untuk 1Sumber


Elevas d hgs hf hgl Sisa
Pip Titik Debit L pipa i asumsi hgs total total hl akhir Tekan A V
a Kumulatif (m/det
Dari Ke (l/det) (m) Tanah (inchi) (m) (m) (m) (m) (m) (m) m2 )
Tinggi menara 5
HGL awal 98,7
0,01
P1 S 1 0,431 9,84 93,5 2 8 0,018 0,001 0,018 98,682 5,182 0,319 1,352
0,15
P2 1 2 0,431 87,98 86 2 7 0,157 0,008 0,165 98,535 12,535 0,319 1,352
103,0 0,17
P3 S 3 2,619 2 86,5 4 7 0,177 0,009 0,186 98,514 12,014 1,276 2,053
0,02
P4 3 4 2,246 21,91 85 4 8 0,206 0,010 0,216 98,484 13,484 1,276 1,760
0,04
P5 4 5 2,188 32,31 84 4 0 0,246 0,012 0,258 98,442 14,442 1,276 1,715
0,05
P6 5 6 2,102 12,34 83,5 3 7 0,126 0,006 0,132 98,568 15,068 0,718 2,928
0,38
P7 6 7 2,102 83,31 78,6 3 7 0,633 0,032 0,665 98,035 19,435 0,718 2,928
127,7 0,24
P8 7 8 1,294 2 76,5 3 2 0,875 0,044 0,919 97,781 21,281 0,718 1,802
0,03
P9 8 8A 0,230 67,24 76,5 2 8 0,912 0,046 0,958 97,742 21,242 0,319 0,721
P1 0,03
0 8 9 0,863 5,6 76 2 6 0,948 0,047 0,996 97,704 21,704 0,319 2,704
P1 0,03
1 9 9A 0,230 67,14 76 2 7 0,912 0,046 0,958 97,742 21,742 0,319 0,721

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-15


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

P1 0,13
2 9 10 0,633 36,25 73,5 2 1 1,044 0,052 1,096 97,604 24,104 0,319 1,983
P1 0,03
3 10 10A 0,230 63,55 73,5 2 5 0,910 0,046 0,956 97,744 24,244 0,319 0,721
P1 0,00
4 10 11 0,403 5,65 73,5 2 9 0,921 0,046 0,967 97,733 24,233 0,319 1,262
P1 0,02
5 11 11A 0,201 62,71 73,5 2 7 0,902 0,045 0,947 97,753 24,253 0,319 0,631
P1 0,04
6 11 12 0,201 97,7 71 2 3 0,917 0,046 0,963 97,737 26,737 0,319 0,631
P1 0,19
7 7 13 0,604 58,86 78,5 2 6 0,829 0,041 0,870 97,830 19,330 0,319 1,892
P1 0,00
8 13 13A 0,058 24,82 78,5 2 1 0,830 0,041 0,871 97,829 19,329 0,319 0,180
P1 126,0 0,22
9 13 14 0,431 7 71 2 5 1,054 0,053 1,106 97,594 26,594 0,319 1,352

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-16


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.13 Perhitungan Hidrolis Pipa untuk 2 Sumber (Sumber 1)


Elevas d hgs hf hgl Sisa
Pip Titik Debit L pipa i asumsi hgs total total hl akhir Tekan A V
a (m/de
Dari Ke Kumulatif (m) Tanah (inchi) (m) (m) (m) (m) (m) (m) m2 t)
Tinggi menara 5
HGL awal 98,7
0,31
P1 S2 1 0,431 9,84 93,5 2 0,018 0,018 0,001 0,018 98,682 5,182 9 1,352
0,31
P2 1 2 0,431 87,98 86 2 0,157 0,157 0,008 0,165 98,535 12,535 9 1,352
103,0 0,31
P3 S 3 0,604 2 86,5 2 0,343 0,343 0,017 0,360 98,340 11,840 9 1,892
0,31
P4 3 4 0,144 21,91 85 2 0,005 0,348 0,017 0,365 98,335 13,335 9 0,451
0,31
P5 4 5 0,086 32,31 84 2 0,003 0,351 0,018 0,368 98,332 14,332 9 0,270

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-16


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.14 Perhitungan Hidrolis Pipa untuk 2 Sumber (Sumber 2)

Elevas d hgs hf hgl Sisa


Pip Titik Debit L pipa i asumsi hgs total total hl akhir Tekan A V
a (m/det
Dari Ke Kumulatif (m) Tanah (inchi) (m) (m) (m) (m) (m) (m) m2 )
HGL awal 84
P6 S2 1 2,102 85,21 78,6 4 0,098 0,098 0,005 0,103 83,897 5,297 1,276 1,647
127,7
P7 1 2 1,294 2 76,5 3 0,242 0,340 0,017 0,357 83,643 7,143 0,718 1,802
P8 2 2A 0,230 67,24 76,5 2 0,038 0,377 0,019 0,396 83,604 7,104 0,319 0,721
P9 2 3 0,863 5,6 76 2 0,036 0,413 0,021 0,434 83,566 7,566 0,319 2,704
P1
0 3 3A 0,230 67,14 76 2 0,037 0,451 0,023 0,473 83,527 7,527 0,319 0,721
P1
1 3 4 0,633 36,25 73,5 2 0,131 0,582 0,029 0,611 83,389 9,889 0,319 1,983
P1
2 4 4A 0,230 63,55 73,5 2 0,035 0,617 0,031 0,648 83,352 9,852 0,319 0,721
P1 4 5 0,403 5,65 73,5 2 0,009 0,626 0,031 0,658 83,342 9,842 0,319 1,262

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-17


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

3
P1
4 5 5A 0,201 62,71 73,5 2 0,027 0,367 0,018 0,385 83,615 10,115 0,319 0,631
P1
5 5 6 0,201 97,7 71 2 0,043 0,382 0,019 0,401 83,599 12,599 0,319 0,631
P1
6 1 7 0,604 58,86 78,5 2 0,196 0,293 0,015 0,308 83,692 5,192 0,319 1,892
P1
7 7 7A 0,058 24,82 78,5 2 0,001 0,294 0,015 0,309 83,691 5,191 0,319 0,180
P1 126,0
8 7 8 0,431 7 71 2 0,225 0,518 0,026 0,544 83,456 12,456 0,319 1,352

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-18


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.15 Perhitungan Volume Reservoir untuk 1 sumber

Produksi Pemompaan ke reservoir 2 Vol air Konsumsi Vol air


Jam Debit Volume Kumulatip debit Volume Kumulatip Reservoir 1 debit Kumulatip reservoir 2
Koefisien
(l/det) (liter) (liter) (l/det) (liter) (liter) (liter) (l/det) (liter) (liter)
00 - 01 0 0 0 0,2 0,305 1098 -1098
01 - 02 0 0 0 0,2 0,305 2196 -2196
02 - 03 2,2875 8235 8235 1,83 6588 6588 1647 0,4 0,61 4392 2196
03 - 04 2,2875 8235 16470 1,83 6588 13176 3294 0,8 1,22 8784 4392
04 - 05 2,2875 8235 24705 1,83 6588 19764 4941 1,2 1,83 15372 4392
05 - 06 2,2875 8235 32940 1,83 6588 26352 6588 2 3,05 26352 0
06 - 07 0 32940 1,83 6588 32940 0 2 3,05 37332 -4392
07 - 08 2,2875 8235 41175 1,83 6588 39528 1647 2 3,05 48312 -8784
08 - 09 2,2875 8235 49410 1,83 6588 46116 3294 1,5 2,2875 56547 -10431
09 - 10 2,2875 8235 57645 1,83 6588 52704 4941 1 1,525 62037 -9333
10 - 11 2,2875 8235 65880 1,83 6588 59292 6588 0,8 1,22 66429 -7137
11 -12 0 65880 1,83 6588 65880 0 0,8 1,22 70821 -4941
12 - 13 2,2875 8235 74115 1,83 6588 72468 1647 1 1,525 76311 -3843
13 - 14 2,2875 8235 82350 1,83 6588 79056 3294 1 1,525 81801 -2745
14 - 15 2,2875 8235 90585 1,83 6588 85644 4941 1 1,525 87291 -1647
15 - 16 2,2875 8235 98820 1,83 6588 92232 6588 1 1,525 92781 -549
16 - 17 0 98820 1,83 6588 98820 0 1,5 2,2875 101016 -2196
17 - 18 2,2875 8235 107055 1,83 6588 105408 1647 1,5 2,2875 109251 -3843
18 - 19 2,2875 8235 115290 1,83 6588 111996 3294 1,5 2,2875 117486 -5490
19 - 20 2,2875 8235 123525 1,83 6588 118584 4941 1 1,525 122976 -4392
20 - 21 2,2875 8235 131760 1,83 6588 125172 6588 0,8 1,22 127368 -2196
21 - 22 0 131760 1,83 6588 131760 0 0,4 0,61 129564 2196
22 - 23 131760 131760 0 0,2 0,305 130662 1098
23 - 24 131760 131760 0 0,2 0,305 131760 0
kebutuhan Maksimum = 1,525 6588 4392
0 -10431
V reservoir 1 = 6588 V reservoir 2 = 14823

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-18


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.16 Perhitungan Volume Reservoir untuk 2 sumber (Sumber 1)

Produksi Pemompaan ke reservoir 2 Vol air Konsumsi Vol air


Debit Volume Kumulatip debit Volume Kumulatip di Reservoir 1 debit Kumulatip di reservoir 2
Koefisien
(l/det) (liter) (liter) (l/det) (liter) (liter) (liter) (l/det) (liter) (liter)
0 0 0 0,2 0,0948 341,28 -341,28
0 0 0 0,2 0,0948 682,56 -682,56
0 0 0,711 2559,6 2559,6 -2559,6 0,4 0,1896 1365,12 1194,48
0,948 3412,8 3412,8 0,711 2559,6 5119,2 -1706,4 0,8 0,3792 2730,24 2388,96
0,948 3412,8 6825,6 0,711 2559,6 7678,8 -853,2 1,2 0,5688 4777,92 2900,88
0,948 3412,8 10238,4 0,711 2559,6 10238,4 0 2 0,948 8190,72 2047,68
0 10238,4 0 10238,4 0 2 0,948 11603,52 -1365,12
0,948 3412,8 13651,2 0,711 2559,6 12798 853,2 2 0,948 15016,32 -2218,32
0,948 3412,8 17064 0,711 2559,6 15357,6 1706,4 1,5 0,711 17575,92 -2218,32
0,948 3412,8 20476,8 0,711 2559,6 17917,2 2559,6 1 0,474 19282,32 -1365,12
0 20476,8 0,711 2559,6 20476,8 0 0,8 0,3792 20647,44 -170,64
0 20476,8 0 20476,8 0 0,8 0,3792 22012,56 -1535,76
0 20476,8 0,711 2559,6 23036,4 -2559,6 1 0,474 23718,96 -682,56
0,948 3412,8 23889,6 0,711 2559,6 25596 -1706,4 1 0,474 25425,36 170,64
0,948 3412,8 27302,4 0,711 2559,6 28155,6 -853,2 1 0,474 27131,76 1023,84
0,948 3412,8 30715,2 0,711 2559,6 30715,2 0 1 0,474 28838,16 1877,04
0 30715,2 0 30715,2 0 1,5 0,711 31397,76 -682,56
0 30715,2 0,711 2559,6 33274,8 -2559,6 1,5 0,711 33957,36 -682,56
0,948 3412,8 34128 0,711 2559,6 35834,4 -1706,4 1,5 0,711 36516,96 -682,56
0,948 3412,8 37540,8 0,711 2559,6 38394 -853,2 1 0,474 38223,36 170,64
0,948 3412,8 40953,6 0,711 2559,6 40953,6 0 0,8 0,3792 39588,48 1365,12
0 40953,6 0 40953,6 0 0,4 0,1896 40271,04 682,56
40953,6 40953,6 0 0,2 0,0948 40612,32 341,28
40953,6 40953,6 0 0,2 0,0948 40953,6 0
kebutuhan maksimum 0,474 l/det 2559,6 2900,88
-2559,6 -2218,32
V reservoir 1 5119,2 V reservoir 2 5119,2
Tabel 4.17 Perhitungan Volume Reservoir untuk 2 sumber (Sumber 2)

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-19


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

Produksi Konsumsi Vol air


Jam Debit Volume Kumulatip debit Kumulatip di reservoir 3
Koefisien
(l/det) (liter) (liter) (l/det) (liter) (liter)
00 - 01 0 0,2 0,208 748,8 -748,8
01 - 02 0 0,2 0,208 1497,6 -1497,6
02 - 03 2,08 7488 7488 0,4 0,416 2995,2 4492,8
03 - 04 2,08 7488 14976 0,8 0,832 5990,4 8985,6
04 - 05 2,08 7488 22464 1,2 1,248 10483,2 11980,8
05 - 06 0 22464 2 2,08 17971,2 4492,8
06 - 07 0 22464 2 2,08 25459,2 -2995,2
07 - 08 2,08 7488 29952 2 2,08 32947,2 -2995,2
08 - 09 2,08 7488 37440 1,5 1,56 38563,2 -1123,2
09 - 10 2,08 7488 44928 1 1,04 42307,2 2620,8
10 - 11 2,08 7488 52416 0,8 0,832 45302,4 7113,6
11 -12 0 52416 0,8 0,832 48297,6 4118,4
12 - 13 0 52416 1 1,04 52041,6 374,4
13 - 14 2,08 7488 59904 1 1,04 55785,6 4118,4
14 - 15 2,08 7488 67392 1 1,04 59529,6 7862,4
15 - 16 2,08 7488 74880 1 1,04 63273,6 11606,4
16 - 17 0 74880 1,5 1,56 68889,6 5990,4
17 - 18 0 74880 1,5 1,56 74505,6 374,4
18 - 19 2,08 7488 82368 1,5 1,56 80121,6 2246,4
19 - 20 2,08 7488 89856 1 1,04 83865,6 5990,4
20 - 21 0 89856 0,8 0,832 86860,8 2995,2
21 - 22 0 89856 0,4 0,416 88358,4 1497,6
22 - 23 89856 0,2 0,208 89107,2 748,8
23 - 24 89856 0,2 0,208 89856 0
Kebutuhan maksimum 1,04 l/det 11980,8
-2995,2
V reservoir 3 14976

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-20


Laporan Tugas Akhir BAB IV PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG IV-21

Вам также может понравиться