Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
c
c c
cc c
c
c ccc
à | PENDAHULUAN
Kekerasan adalah sebuah pola atau bentuk kejahatan tingkah laku yang diarahkan pada
penuntasan dan mempertahankan kekuatan terhadap seseorang Sebuah hubungan yang sehat meliputi
saling menghormati, saling percaya, dan saling memikirkan satu sama lain Kebalikan dari hubungan ini
adalah hubungan yang penuh dengan kekerasan atau penganiayaan Hampir pada semua kasus, seorang
pelaku tindak kekerasan bertujuan untuk mengerahkan tenaga dan mengontrol atas seorang korban
yang biasanya atau sering kali adalah orang yang kurang mendapat pertolongan Kekerasan ini memiliki
berbagai bentuk yaitu kekerasan fisik, seksual dan psikologis (mental atau emosi) Kebanyakan korban
dari kekerasan fisik dan seksual adalah wanita Kekerasan seksual pada wanita lebih sering terjadi pada
usia muda Lebih dari setengah perbuatan amoral atau perkosaan terhadap wanita 54% terjadi pada
usia sebelum 18 tahun dan 22 % dari perkosaan ini terjadi sebelum usia 12 tahun
Di Amerika Serikat, hampir 5,3 juta wanita usia 18 tahun dan lebih mengalami kekerasan fisik dan kira-
kira 1,5 juta wanita diperkosa atau serangan seksual setiap tahun Pada kebanyakan kasus, kekerasan
yang menyerang wanita dilakukan oleh seorang patner atau teman dekat (intim), suami atau seorang
yang dikenal oleh korban
Para korban kekerasan ini tidak hanya akan menderita trauma fisik, namun terutama sekali akan
menderita stress mental yang amat berat bahkan bisa seumur hidup Yaitu meningkatnya kecemasan
dan stress, merasa rendah harga diri, depresi berat, gangguan makan (anoreksia nervosa atau bulimia
nervosa) bahkan stress pasca trauma Kekerasan yang menyerang wanita pada umumnya dihubungkan
dengan kelemahan fisik dan psikologis Sejalan dengan pengakuan penganiayaan terhadap wanita
sebagai masalah serius kesehatan masyarakat, harus menjadi panggilan bagi seorang klinisi untuk
menemukan cara untuk mengenali dan menolong mereka yang menjadi korban dari kekerasan terhadap
wanita
àà | DEFàNàSà
A | KEKERASAN FàSàK
Kekerasan fisik pada seorang dewasa dapat didefinisikan sebagai penderitaan fisik atau
cedera dengan maksud menyebabkan bahaya yang mencakup tindakan menampar, memukul,
menggigit, dan menarik rambut, tapi dalam frekuensi atau kejadian yang secara umum meliputi
kekerasan yang lebih serius termasuk mencekik, menendang, mematahkan tulang, menikam,
atau menembak; atau pengekangan secara paksa yang mungkin termasuk mengunci seseorang
di dalam rumah atau kamar kecil, diikat atau diborgol, bahkan pada beberapa kasus berakhir
pada kematian
B | KEKERASAN PSàKOLOGàS
Kekerasan psikologis berimplikasi pada penderitaan mental atau emosi Ketika
seseorang berperilaku yang mana menyebabkan ketakutan, derita mental atau menyakiti emosi
atau distress kepada orang lain, tingkah laku tersebut bisa dipandang sebagai penganiayaan
Penganiayaan psikologis dapat berupa intimidasi, ancaman, diteror Yang termasuk kekerasan
psikologis lainnya adalah pengabaian atau isolasi korban dari keluarga, teman dan aktivitas
umumnya ʹ baik dengan kekuasaan, ancaman atau melalui manipulasi (misalnya mengontrol
akses keuangan)
C | KEKERASAN SEKSUAL
Penganiayaan seksual pada seseorang dewasa dapat didefinisikan sebagai ekspresi dari
kekuatan dan kekuasaan dengan cara-cara kekerasan seksual, paling umum pada pria terhadap
wanita, walaupun pria juga dapat menjadi korban dari perkosaan seksual Perkosaan seksual
diidentifikasi melalui penggunaan kekuatan dan dilakukan berlawanan dengan keinginan pribadi
seseorang Seksualitas didefinisikan secara luas sebagai suatu keinginan untuk menjalin kontak,
kehangatan, kemesraan, atau mencintai Respons seksual meliputi memandang dan berbicara,
berpegangan tangan, berciuman, atau memuaskan diri sendiri, dan sama-sama menimbulkan
orgasme Seksualitas merupakan bagian dari perasaan terhadap diri yang ada pada individu
secara menyeluruh
Para ahli dalam bidang seksualitas setuju tentang jenis perilaku seksual normal Adalah
mungkin untuk meninjau ekspresi seksualitas dalam suatu rentang yang berkisar dari adaptif
hingga maladaptif Respons seksual yang paling adaptif terlihat perilaku yang memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1 | antara dua orang dewasa
2 | saling memuaskan individu yang terlibat
3 | secara fisik dan psikologis tidak berbahaya bagi kedua pihak
4 | tidak terdapat paksaan atau kekerasan
5 | dilakukan di tempat tertutup
Respons seksual yang maladaptif termasuk perilaku yang tidak memenuhi satu atau
lebih kriteria tersebut
Kekerasan seksual dapat berupa perkosaan atau sodomi, dipaksa tanpa busana atau
kelainan seksual exhibitionisme, sentuhan yang tidak pantas, memotret korban dengan pose
yang tidak baik atau memaksa mereka untuk melihat pornografi, memaksa kontak seksual
ataupun beberapa tipe lainnya yang merupakan kontak seksual yang tidak diinginkan
Pada dasarnya kekerasan seksual itu lebih merupakan trauma psikis daripada trauma fisik Tidak
jarang pelaku kekerasan seksual (pemerkosa) sampai hati membunuh korbannya guna
menghindari kesaksian Dalam sebuah penelitian oleh Adller (1991) dikutip oleh Dadang
Hawarie, menyebutkan bahwa 58 % tindak kekerasan, perkosaan dan pembunuhan dibawah
pengaruh alkohol (minuman keras)
2 | Teori Psikologis
a | teori psikoanalitik Berbagai teori psikoanalitik telah membuat hipotesa bahwa agresi
dan kekerasan adalah ekspresi terbuka dari ketidakberdayaan dan harga diri rendah,
yang timbul bila kebutuhan-kebutuhan masa anak terhadap kepuasaan dan keamanan
tak terpenuhi
b | teori pembelajaran Teori ini mendalilkan bahwa perilaku agresif dan kekerasan
dipelajari dari model peran yang berwibawa dan berpengaruh àndividu-individu yang
dianiaya seperti anak-anak atau yang orangtuanya mendisiplinkan dengan hukuman fisik
lebih mungkin untuk berperilaku kejam sebagai orang dewasa
3 | Teori Sosiokultural
a | pengaruh sosial àlmuan sosial yakin bahwa perilaku agresif terutama merupakan hasil
dari struktur budaya dan sosial seseorang Pengaruh-pengaruh sosial dapat berperan
pada kekerasan saat individu menyadari bahwa kebutuhan dan hasrat mereka tidak
dapat dipenuhi melalui cara-cara yang lazim, dan mereka mengusahakan perilaku-
perilaku kejahatan dalam suatu usaha untuk memperoleh akhir yang diharapkan
à | FAKTOR RESàKO
Ahli kesehatan jiwa harus mengidentifikasi beberapa faktor resiko yang berhubungan dengan
kekerasan atau penganiayaan, baik bagi korban kekerasan maupun pelaku kekerasan Faktor resiko
untuk menjadi korban diantaranya sebagai berikut :
1 | empunyai riwayat dahulu pernah mempunyai pasangan intim yang berlaku keras
2 | Umur
3 | anita
4 | empunyai masalah kekerasan pokok dan atau terikat dalam perilaku seksual resiko tinggi
(contoh : bercampur baur)
5 | Pendidikan dan atau pekerjaan yang rendah
6 | empunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan pasangan
7 | empunyai pasangan yang pencemburu, atau posesif
Orang dengan faktor resiko berikut ini lebih sering untuk melakukan penganiayaan :
a | Riwayat masa kanak-kanak mengalami kekerasan fisik atau psikologis
b | Harga diri, pendapatan dan atau prestasi akademik yang rendah
c | Kelainan mood/ alam perasaan (contoh : depresi), ketidakmampuan mengontrol marah,
dan atau dulu pernah menjadi penganiaya
d | Ketergantungan emosi dan ketidaktegasan
e | Percaya keras pada peranan gender, seperti laki-laki mendominasi dan pemimpin dalam
suatu hubungan
f | aksud menguasai dan mengontrol dalam suatu hubungan
Ada satu hal yang menjadi pertanyaan besar mengapa wanita yang telah dianiaya oleh
pasangannya tetap bertahan dalam hubungan yang tidak sehat tersebut
o| (Fatique), yaitu wanita terlalu lemah dan tidak bisa untuk mengatur kehidupan sendiri
o| Kesalahan (Fault), yaitu menyalahkan diri sendiri telah berurat akar dan ditunjang oleh
keyakinan dan sikap dalam keluarga dan komunitasnya
o| Ketakutan (Fear)
Dicampur-adukkan dengan perasaan malu, khilaf, bingung dan kegagalan
a| Ketakutan akan balas dendam yang berat
a| Ketakutan akan tidak mendapat kepercayaan
a| Ketakutan kehilangan anak, rumah dan hubungan
a| Ketakutan bila harus hidup sendiri
o| Keuangan (Finance), kemungkinan besar ialah karena tidak memiliki tunjangan keuangan
o| Ayah (Father), setiap orang mengatakan bahwa kalau anak-anaknya membutuhkan ayah
mereka
o| Harapan palsu (False Hope), mereka berharap suatu saat sikap si pelaku dapat berubah menjadi
baik dan lembut
o| Kepercayaan (Faith),͞sampai mati memisahkan͟, bahwa pernikahan adalah sesuatu yang sakral
atau suci
o| Keluarga (Family), alasan bahwa lebih baik menatap dunia ini bersama keluarga yang lengkap
dari pada hidup sendirian
â| Diagnosis baru ditegakkan bilamana gangguan ini timbul dalam kurun waktu 6
bulan setelah kejadian traumatik berat (masa laten yang berkisar antara
beberapa minggu sampai beberapa bulan, jarang sampai melampaui 6 bulan)
Kemungkinan diagnosis masih dapat ditegakkan apabila tertundanya waktu
mulai saat kejadian dan onset gangguan melebihi 6 bulan, asal manifestasi
klinisnya adalah khas dan tidak didapat alternatif kategori gangguan lainnya
â| Sebagai bukti tambahan selain trauma, harus didapatkan bayang-bayang atau
mimpi-mimpi dari kejadian traumatik tersebut secara berulang-ulang kembali
(flashbacks)
â| Gangguan otonomik, gangguan afek dan kelainan tingkah laku semuanya dapat
mewarnai diagnosis tetapi tidak khas
â| Suatu ͞sequele͟ menahun yang terjadi lambat setelah stress yang luar biasa,
misalnya saja beberapa puluh tahun setelah trauma, diklasifikasi dalam kategori
F 62 (perubahan kepribadian yang berlangsung lama setelah mengalami
katastrofa)
Keadaan psikiatri lain yang menjadi dampak dari kekerasan adalah ͞Sindrom Trauma
Perkosaan͟ yang akan dijelaskan sebagai berikut
A | Definisi
B | Etiologi
enjadi korban perkosaan seksual yang dilakukan dengan menggunakan kekuatan
dan berlawanan dengan keinginan dan persetujuan pribadi seseorang
C | Batasan Karakteristik
1 | Fase akut
a | Respons somatic
o| Peka rangsang gastrointerstinal (mual, muntah, anoreksia)
o| Ketidaknyamanan genitourinarius (nyeri, pruritus)
o| Ketegangan otot-otot rangka (spasme, nyeri)
b | Respons psikologis
o| enyangkal
o| Syok emosional
o| arah
o| Takut ʹ akan mengalami kesepian, atau pemerkosa akan kembali
o| Rasa bersalah
o| Panik melihat pemerkosa atau adegan penyerangan
c | Respons seksual
o| Tidak percaya pada laki-laki
o| Perubahan dalam perilaku seksual
2 | Fase jangka panjang
Setiap respons pada fase akut dapat berlanjut jika tidak pernah terjadi resolusi
a | Respons psikologis
o| Fobia
o| impi buruk atau gangguan tidur
o| Ansietas
o| Depresi
D | àntervensi
1 | Pentingnya mengkomunikasikan empat ucapan berikut ini pada korban
perkosaan :
a | Saya prihatin hal ini terjadi padamu
b | Anda aman disini
c | Saya senang anda hidup
d | Anda tidak bersalah Anda adalah koban àni bukan kesalahan anda Apapun
keputusan yang anda buat pada saat pengorbanan adalah hak seseorang
karena anda hidup
anita yang telah diperkosa secara seksual takut terhadap kehidupannya dan
harus diyakinkan kembali keamanannya àa mungkin juga sangat ragu-ragu
dengan dirinya dan menyalahkan diri sendiri, dan penyataan-pernyataan ini
membangkitkan rasa percaya secara bertahap dan memvalidasi harga diri
1 | Kenali tanda-tanda kekerasan Dalam hal ini termasuk memar, patah tulang, dan
dislokasi yang tidak diketahui penyebabnya atau tipe lainnya yang merupakan
petanda adanya indikasi kekerasan fisik Perilaku diantaranya menarik diri dari
teman, atau keluarga dan perubahan mood seperti meningkatnya ansietas atau
kecemasan atau depresi yang juga bisa mengindikasikan adanya kekerasan
2 | engakui ketika mereka membutuhkan bantuan perhatian medis Ketika korban
kekerasan berada dalam masa penolakan (͞denial͟) mereka mungkin tidak
menyatakan seberapa buruknya mereka terluka
3 | Bicarakan pada mereka secara pribadi dan biarkan mereka mengetahui bahwa
dukungan selalu tersedia
4 | Katakanlah kepada mereka bahwa mereka pantas menerima terapi dan bahwa
kekerasan yang terjadi bukanlah kesalahannya
5 | Dukunglah dan janganlah menghakimi
6 | Jangan paksa mereka untuk memastikan eskipun akan sulit untuk melihat
seseorang dilukai, pada prinsipnya seseorang yang telah mengalami penganiayaan
harus memutuskan sendiri untuk bertindak
7 | Bantu mereka mengambil langkah/ tindakan Hal ini bisa dilakukan dengan
menawarkan untuk memberikan informasi (misal nomor telpon hotline bantuan
terhadap tindak penganiayaan atau bantuan kelompok-kelompok sosial), membantu
mereka dalam menata keamanan atau membantu mereka berbicara dengan orang
lain yang dapat membantu seperti saudara, perawatan utama psikis atau
profesional kesehatan jiwa
8 | Dorong mereka untuk melaporkan kekerasan yang terjadi kepada pemerintah
setempat, khususnya dalam situasi yang membahayakan atau mengancam jiwa
9 | Teruskan mensuport setelah mereka mengakhiri kekerasan keluarga tersebut
Setelah melewati hubungan tersebut beberapa korban merasa sedih dan merasa
sendirian ereka membutuhkan waktu untuk berduka cita karena kehilangan
sebuah hubungan