Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. Hasil belajar
tersebut merupakan prestasi belajar peserta didik yang dapat diukur dari nilai
siswa setelah mengerjakan soal yang diberikan oleh guru pada saat evaluasi
dipengaruhi oleh faktor dari dalam individu maupun dari luar individu. Faktor
dari dalam individu, meliputi faktor fisik dan psikis, di antaranya adalah
motivasi.
yang positif dalam belajar, namun dapat juga menghambat proses belajar.
selanjutnya. Motivasi belajar siswa yang rendah akan menjadi hambatan yang
belajar siswa rendah. Oleh karena itu guru diharapkan dapat meningkatkan
memperoleh nilai matematika di bawah 60, tidak sesuai yang diharapkan oleh
itu, pembelajaran juga masih terpusat pada guru. Guru banyak menjelaskan
37 siswanya kurang memahami pelajaran matematika hal ini dilihat dari nilai
tes matematika yang kurang dari 60. Berdasarkan hasil pengamatan, bahwa
motivasi dan minat belajar matematika siswa rendah. Rendahnya motivasi dan
minat belajar siswa dapat dilihat pada saat siswa menerima materi pelajaran.
Hal ini ditunjukkkan dengan sikap siswa yang cenderung ramai sendiri,
siswa diberi latihan soal yang agak sulit, siswa tidak mengerjakan soal
tersebut dan tidak termotivasi untuk mencari penyelesaian dari soal tersebut.
Siswa lebih senang menunggu guru menyelesaikan soal tersebut. Hal ini
menyampaikan pendapat.
1. Faktor internal, merupakan faktor di dalam diri siswa yang meliputi faktor
2. Faktor eksternal, merupakan faktor yang ada di luar diri siswa, misalnya
3. Prasarana dan sarana, meliputi ruangan, alat bantu belajar, buku tulis dan
ada dalam diri siswa mampu menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan
siswa dapat tercapai. Motivasi dapat berasal dari dalam diri siswa (intrinsik)
terpusat pada guru tetapi siswa bisa lebih aktif dalam pembelajaran.
dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi rendahnya motivasi belajar
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
soal dan soal kuis yang mengaitkan materi dengan kehidupan nyata,
pada siswa untuk bertanya, memantau siswa saat mengerjakan latihan soal
dan tanggung jawab dalam diskusi kelompok serta melatih siswa untuk
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Metode Ekspositori
membuat catatan saja, tetapi juga membuat soal dan bisa bertanya kalau
171) metode ekspositori merupakan cara mengajar yang paling efektif dan
mengajar matematika.
7
lengkap sampai bentuk akhir yang berupa rumus atau pola bilangan.
pola atau aturan-aturan yang lain harus ditemukan oleh siswa sendiri.
upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan
dalam-membangkitkan-motivasi-belajar-siswa.html).
belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar dapat memastikan bahwa
(http://www.google.co.id/search?hl=en&cr=countryID&q=model-model+
pembelajaran&start=10&sa=N).
(http://www.google.co.id/search?hl=en&cr=countryID&q=model-model+
pembelajaran&start=10&sa=N).
(http://www.google.co.id/search?hl=en&cr=countryID&q=model-model+
pembelajaran&start=10&sa=N):
Kuis biasanya terdiri dari satu atau dua soal. Dalam mengerjakan
kuis siswa tidak boleh membuka buku dan dikerjakan secara mandiri.
oleh guru. Apabila siswa kurang yakin dengan penyelesaian kuis yang
(http://www.google.co.id/search?hl=en&cr=countryID&q=model-model+
siswa untuk mempelajari materi yang sudah diberikan maupun yang akan
10
sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan
sesuatu demi mencapai tujuan. Berasal dari kata “motif”, maka motivasi
dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif. Jadi, motivasi
dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau
faktor dari luar tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang.
laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan atau keadaan dan
guru.
individu.
dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu dapat timbul di dalam
tercapai.
lain:
12
berprestasi,
yang diberikan,
masalah,
13
pencapaian prestasi. Menurut Anderson dan Faust yang dikutip oleh Elida
dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku siswa yang menyangkut minat,
persoalan.
Belajar menurut Morgan yang dikutip oleh Sri Rumini (1995: 59)
adalah perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil latihan dan pengalaman. Dalam pengertian ini, belajar
merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan suatu hasil atau tujuan.
Belajar bukan sekedar mengingat, akan tetapi lebih luas , bukan suatu
berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku baik yang
diamati maupun yang tidak diamati secara langsung dan terjadi dalam diri
seseorang karena pengalaman. Menurut Moh. Surya yang dikutip oleh Sri
Rumini (1995: 59) juga berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
adalah proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai
hasil pengalaman.
Perubahan Perilaku
Perubahan tersebut bisa juga diartikan dari keadaan tahu menjadi tidak
2. Memberikan tes (tes singkat atau kuis dan tes evaluasi) dan
memberikan nilai dari tes tersebut sebagai pemacu siswa untuk belajar
atau tiba-tiba.
disampaikan.
option=com_content&task=view&id=13377&Itemid=46)
kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan itu demi
dapat merangsang siswa untuk lebih rajin belajar. Hal ini disebabkan
kelompok atau individu dengan kuis sebagai salah satu metode penilaian,
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
terdiri dari 2 siklus. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari tiga tahap dalam
1. perencanaan tindakan,
tindakan,
3. refleksi.
siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian dilaksanakan selama proses
1. SIKLUS I
a.Perencanaan Tindakan
kuis dan satu tes prestasi dengan sub pokok bahasan: pengertian, notasi
matriks. Sebelum diberikan kepada siswa, soal-soal kuis dan tes prestasi
secara mandiri oleh siswa dan hasilnya dikumpulkan untuk dinilai, soal
hanya satu buah pada setiap kuis yang diberikan. Kuis diberikan setelah
mengawasi saat para siswa mengerjakan kuis dan peneliti juga ikut
membantu mengawasi.
21
sama siswa membahas soal kuis. Kemudian guru memberikan latihan soal
selesai mengerjakan latihan soal, guru menunjuk salah satu siswa untuk
maju ke depan kelas. Selama siswa menjelaskan di depan kelas, guru dan
barulah guru menanyakan apakah ada yang tidak setuju atau mungkin
memiliki jawaban yang berbeda dengan jawaban siswa yang maju, bila
ternyata ada yang memiliki pendapat yang berbeda, maka siswa tersebut
berikutnya.
c. Refleksi
pembelajaran matematika.
evaluasi I berupa tes matriks kepada siswa berdasarkan soal–soal tes yang
baik.
2. SIKLUS II
Partisipan Penelitian
Partisipan penelitian ini adalah guru dan siswa kelas XI Penjualan SMK
Setting Penelitian
Peneliti dibantu satu orang peneliti lain dalam melakukan pengamatan selama
observasi, angket, pedoman wawancara, soal kuis dan tes prestasi. Adapun
Peneliti
Lembar Observasi
oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran selama tindakan diberikan
24
Untuk mengisi lembar observasi ini yaitu memilih “ya” bila deskripsi
Angket
Pedoman Wawancara
5. Soal-soal Kuis
26
Matriks
Indikator :
menggunakan matriks.
diberikan sekali atau dua kali dalam setiap pertemuan. Tes singkat (kuis)
6. Tes prestasi
Tes prestasi merupakan tes evaluasi diberikan apabila sub bab telah
selesai. Tes ini diberikan pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Tes
7. Dokumentasi
1. Reduksi data
2. Triangulasi
keabsahan data.
3. Display data
28
4. Penarikan kesimpulan
observasi motivasi belajar matematika siswa dan data angket motivasi belajar
observasi motivasi belajar matematika siswa dan data angket motivasi belajar
siswa, yaitu:
A
X = × 100%
B
Keterangan:
i =n
Xi
R =∑
i =1 n
Keterangan:
R = nilai rata-rata,
n = banyaknya siswa,
Xi =nilai masing-masing siswa, i =1,2,3,..., 37 .
G. Indikator Keberhasilan
BAB IV
30
2 kali pertemuan.
a. Pelaksanaan Pembelajaran
1) Pertemuan Pertama
02 April 2008 pukul 08.30 WIB sampai dengan pukul 10.15 WIB.
pertemuan 1.
32
a) Kegiatan Awal
b) Kegiatan inti
kehidupan sehari-hari.
33
Contoh:
Susunlah matriks dari daftar berikut ini!
Banyaknya PNS di suatu instansi menurut golongan
Jenis Kelamin Gol I Gol II Gol III Gol IV
Laki-laki 2 9 17 7
Perempuan 0 11 8 3
matriks, notasi suatu matriks, baris, kolom, elemen, dan ordo matriks
K1 K2 K3 K4
a. Matriks P mempunyai 2
baris dan 4 kolom, jadi ordo matriks P adalah 2 × 4
b. Elemen baris ke-1 adalah 2,
9,17, 7
c. Elemen baris ke-2 adalah 0,
11, 8, 3
d. Elemen kolom ke-1 adalah
2, 0
e. Elemen kolom ke-2 adalah
9, 11
f. Elemen kolom ke-3 adalah
17, 8
g. Elemen kolom ke-4 adalah
7, 3
matriks dan memberi contoh soal. Kemudian guru menunjuk salah satu
siswa untuk memberikan contoh yang lain dari salah satu jenis matriks.
3 4 0
Matriks Persegi H =
−1 7 6
1
3
5
34
Ada satu siswa yang mengerjakan kuis 1 hanya dalam waktu 2 menit
normal dan kuis 1 diselesaikan oleh semua siswa dalam waktu 5 menit
kemudian dikumpulkan.
kutipannya.
kuis. Hal ini terlihat dari minat siswa terhadap kuis matematika.
berikut.
Kesamaan Matriks
3a 2 6 c
A= , dan B =
0 b 0 3
Jika A = B, tentukan nilai a, b, dan c!
Jawab:
A =B
3a 2 6 c
0 =
b
0 3
Maka,
6
3a = 6 ⇒ a = =2
3
2 =c ⇒c = 2
b =3
Jadi, a = 2, b = 3, dan c = 2
transpos matriks.
Contoh 1:
1 − 4
1 3 5
A = , maka A = 3 2
T
− 4 2 7
5 7
1 4
1 2 3
B = , maka B = 2 5
T
4 5 6
3 6
Contoh 2 :
Dari matriks A dan natriks B di atas, tentukanlah:
36
− 4 2 7
1 − 4 2 − 8
c. 2( A ) = 2
T
3 2
=6 4
, dan
5 7
10 14
T T 2 − 8
1 3 5 2 6 10
( 2 A) =
T
2 − 4 = =
6 4
2
7 − 8 4 14
10
14
Ya, 2( AT ) = ( 2 A) T
Contoh:
a b p q
Jika A = dan B =
c d
r s
a b p q a + p b + q
1. A + B = + =
c d r s c + r d + s
a b p q a − p b − q
2. A − B = − =
c d r s c − r d − s
Soal:
3 −2 6 − 2 4 − 5 2 −4 3
A = , B = dan C =
5 −1 − 7
7 6 9
5 6 2
tentukan :
a. A + B dan B + A . Apakah A + B = B + A ?
b. ( A + B ) + C dan A + ( B + C ) . Apakah ( A + B ) + C = A + ( B + C )
?
Jawab:
3 − 2 6 − 2 4 − 5 1 2 1
a. A+B = + =
5 −1 − 7
7 6 9
12 5 2
− 2 4 − 5 3 − 2 6 1 2 1
B+A= + =
7 6 9
5 −1 − 7
12 5 2
Ya, A + B = B + A .
a. komutatif :
A+ B = B+ A,
b. assosiatif :
( A + B) + C = A + ( B + C ) .
38
Siswa mengerjakan kuis 2 dengan tenang, dan ada salah satu siswa
yang mengerjakan kuis 2 hanya dalam waktu 4 menit saja. Setelah kuis
bila mereka benar-benar tidak bisa mengerjakan latihan soal atau pada
saat mereka tidak yakin dengan jawaban yang diperoleh. Berikut salah
c) Kegiatan Akhir
39
2) Pertemuan kedua
a) Kegiatan Awal
Karena tidak ada kesulitan saat mengerjakan PR, guru hanya mengulas
matriks. Beberapa siswa masih terlihat malas, ada pula yang masih
menyiapkan catatan.
40
b) Kegiatan inti
a b a b ka kb
Jika A = maka kA = k =
c d c d kc kd
sama siswa dengan bimbingan guru. Guru menuliskan satu soal dan
yang maju ke depan, akhirnya guru menunjuk salah satu siswa untuk
mengerjakan soal.
Contoh soal:
3 − 2
Jika A = , tentukan:
5 6
1. 3 A dan -5 A?
2. 3 A + ( −5 A) dan (3 +( −5)) A . Apakah
3 A + ( −5 A) = (3 + ( −5)) A ?
3. (−1) A dan − A . Apakah ( −1) A = −A ?
4. 2(3 A) dan ( 2 ×3) A . Apakah
2(3 A) = ( 2 ×3) A ?
5. (3 A) T dan 3( A) T . Apakah
(3 A) = 3( A) ?
T T
a.
3 − 2 3 × 3 3 × ( −2) 9 − 6
3A = 3 = = dan
5 6 3 × 5 3 ×6
15 18
3 − 2 − 5 × 3 − 5 × ( −2) −15 10
− 5A = −5 = =
5 6 − 5 × 5 − 5 × 6 − 25 − 30
9 − 6 −15 10 − 6 4
b. 3 A + (−5 A) = + = dan
15 18 − 25 − 30 −10 −12
3 − 2 2 × 3 2 × (−2) 6 − 4
(3 + (−5)) A = 2 A = 2 = =
5 6 2 × 5 2 ×6 10 12
Jadi, 3 A + (−5 A) ≠ (3 + (−5)) A
3 − 2 − 3 2
c. (−1) A = (−1) = dan
5 6 − 5 − 6
3 − 2 − 3 2
− A = − =
5 6 − 5 − 6
Ya, (−1) A = −A .
3 − 2 9 − 6 18 −12
d. 2(3 A) = 2 3 = 2 = dan
5 6
15 18 30 36
3 − 2 18 −12
(2 × 3) A = 6 =
5 6
30 36
Ya, 2(3 A) = ( 2 ×3) A
T
9 − 6 9 15
e. (3 A) =
T
= dan
15 18 − 6 18
3 5 3 × 3 3 × 5 9 15
3( A) T = 3 = =
− 2 6 3 × (−2) 3 × 6 − 6 18
Ya, (3 A) T = 3( A) T .
jawaban lain?”. Ada siswa lain yang menjawab berbeda pada soal b
3 − 2 − 2 × 3 − 2 × ( −2) − 6 4
(3 + ( −5)) A = −2 A = −2 = =
5 6 − 2 × 5 − 2 ×6 −10 −12
Ya, 3 A + (−5 A) = (3 + (−5)) A
42
sulit. Setelah guru menjelaskan, terlihat ada siswa yang meminta guru
2
2 5 4 −2 1
Jika A = , B = dan C = − 7 , maka:
−1 4 5 −4 3
3
2 54 − 2 1
a. A × B =
−1 45 − 4 3
( 2 × 4) + (5 ×5) (2 ×(−2)) + (5 ×( −4)) ( 2 ×1) + (5 ×3)
=
(( −1) ×4) + ( 4 ×5) (( −1) ×( −2)) + (4 ×( −4)) (( −1) ×1) + ( 4 ×3)
8 + 25 − 4 + ( −20 ) 2 +15
=
− 4 + 20 2 + ( −16 ) −1 +12
33 − 24 17
=
16 − 14 11
2
4 − 2 1 ( 4 × 2) + (( −2) × (−7)) + (1 ×3)
b. B ×C = 5 − 4 3− 7 = (5 × 2) + (( −4) × ( −7)) + (3 ×3)
3
8 +14 + 3
=
10 + 28 + 9
25
=
47
kuis dengan tenang, dan mengerjakan secara mandiri. Ada satu siswa
siswa lain gaduh meskipun ada beberapa siswa yang terlihat bekerja
dikumpulkan.
kuis 3.
c) Kegiatan Akhir
matriks.
1) Hasil Observasi
dengan temannya.
2) Hasil Kuis
soal kuis ( 2 kuis pada pertemuam I dan 1 kuis pada pertemuan II).
lancar hal ini terlihat dari nilai kuis siswa yaitu 25 siswa dari 37 siswa
menjawab kuis dengan benar dan soal kuis tergolong masih mudah.
Pada kuis 2 mengalami penurunan rata-rata nilai kuis karena soal kuis
sudah mulai terbiasa dengan pemberian kuis. Berikut adalah tabel rata-
3) Hasil Angket
katergori sedang. Dari hasil angket motivasi belajar siswa belum sesuai
c. Refleksi
materi matriks sehingga masih ada siswa yang bekerja sama saat
pada setiap pertemuan. Nilai dari soal kuis juga menurun dari kuis 1 ke
kuis 2 dan kuis 3, hal ini juga menunjukkan motivasi belajar siswa
kurang optimal.
2) Latihan soal yang dibahas merupakan latihan soal yang tidak dapat
pekerjaan rumah.
diberikan kuis.
tahap perencanaan. Pada siklus II, peneliti menyusun RPP yang tercantum
pada Lampiran 13 dan Lampiran 19. Kuis 4, kuis 5, kuis 6, kuis 7 yang
soal tercantum pada Lampiran 15 dan 21 dan tes matriks 2 tercantum pada
siklus I.
50
a. Pelaksanaan Pembelajaran
1) Pertemuan pertama
Kegiatan Awal
sama dipimpin oleh Guru matematika tepat pukul 07.45 WIB. Guru
1 21
Guru : ”Masih ingat penyelesaian dari ?”. (Guru
3 42
sambil menuliskan soal di papan tulis)
Guru : ”Yang bisa mengerjakan dapat nilai tambahan.” (Guru
berbicara lagi untuk memotivasi siswa)
Siswa : ”Saya bu.”
Guru : ”Ya.”
Salah satu siswa tersebut menuliskan jawaban di papan tulis.
1 2 1 (1 ×1) + ( 2 × 2) 1 + 4 5
Siswa 1 :” = = = .”
3 4 2 (3 ×1) + ( 4 × 2) 3 + 8 11
Guru : ”Benar seperti ini?”
Siswa : ”Benar.”
Guru : ”Siap melanjutkan ke materi berikutnya.”
Siswa : ”Ya, bu.”
b) Kegiatan Inti
soalnya.
1 − 3
A= , tentukan determinannya?
3 2
1 −3
A = = (1 ×2) −( −3 ×3) = 2 −( −9) = 2 +9 =11
3 2
- - - + + +
Q =1.4.1 +3.1.5 +2.2.3 −2.4.5 −1.1.3 −3.2.1
Q =4 +15 +12 −40 −3 −6
Q =−18
1 0 −1
B =
3 2 1 , tentukan determinan matriks B?
2
−2
− 3
Jawaban siswa:
1 0 −1 1 0
B =
3 2 1 3 2
2 −2 − 3
2 −2
=1.2.( −3) +0.1.2 +( −1). 3.( −2) −0.3.( −3) −1.1.( −2) −( −1). 2.2
=−6 +0 +6 +0 +2 +4
=6
Guru : “Sudah benar?”
Siswa : “Itu harusnya det B .”
Guru : “Benar, harusnya det B . Sekarang kita bahas bareng-
bareng.”
1 0 −1 1 0
det B = 3 2 1 3 2
2 −2 −3 2 −2
=1.2.( −3) +0.1.2 +( −1). 3.( −2) −0.3.( −3) −1.1.( −2) −( −1). 2.2
=−6 +0 +6 +0 +2 +4
=6
53
meskipun masih ada 10 siswa yang bekerja sama. Kuis 4 tidak dibahas
“Belum”. Berikut ini contoh soal yang diberikan guru (contoh soal
1 0 −1
1
Guru : ” B = 3 2 , tentukan matriks kofaktor B?”
2
−2
− 3
2 1 1 0
B11 = + = −6 + 2 = −4 B23 = − = −( −2 −0) = 2
− 2 −3 2 −2
3 1 0 −1
B12 =− = −( −9 −2) =11 B31 = + = 0 + 2 = −2
2 −3 2 1
3 2 1 −1
B13 = + = −6 − 4 = −10 B32 = − = −(1 +3) = −4
2 −2 3 1
0 −1 1 0
B21 =− = −(0 + 2) = −2 B33 = + = 2 −0 = 2
− 2 −3 3 2
1 −1
B22 = + = −3 + 2 = −1
2 −3
− 4 11 −10
= − 2 −1 2
Guru : “Matriks Kofaktor B . Adjoin B
2 −4 2
merupakan transpose dari matriks kofaktor B. Siapa yang
54
1
A −1 = adjA
det A
yang kesulitan dalam mengerjakan kuis, tetapi ada satu siswa yang
negatif atau negatif dengan negatif. Pada lembar kerja siswa yang
berupa latihan soal hanya terdapat 2 soal sehingga latihan soal dapat
dibahas semua.
c) Kegiatan Akhir
rumah (PR) untuk siswa yang ada dalam buku Yudistira halaman 40.
2) Pertemuan 2
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu 16 April 2008
Kegiatan Awal
Kemudian guru bersama siswa membahas satu soal dari PR. Beberapa
siswa masih terlihat malas, ada pula yang masih menyiapkan catatan.
masih terlihat ada siswa yang bekerja sama dengan teman sebangku.
Kuis 6 dikerjakan tepat waktu yaitu 10 menit tetapi ada tiga siswa yang
contoh soal, kemudian guru menyuruh salah satu siswa untuk maju ke
1 2
Guru : ”Diketahui A = , tentukan A 2 ?
− 3 4
12 2 2 1 4
:”A = =
2
Siswa .”
(−3)
2
4 2 9 16
Guru : ”Jawaban seperti itu kurang tepat. Yang benar seperti ini.
1 2 1 2 1 + (−6) 2 + 8 − 5 10
A2 = = =
− 3 4 − 3 4 − 3 + ( −12 ) − 6 + 16 − 15 10
Kegiatan inti
persamaan berikut.
AX = B
⇔ A −1 AX = A −1 B
⇔ IX = A −1 B
⇔ X = A −1 B
siswa. Setelah tidak ada peetanyaan, guru memberikan contoh soal dan
2 x + 3 y = 4
Diketahui pada sistem persamaan , carilah nilai x dan y
x + 2y = 3
dengan menggunakan metode matriks!
Jawab:
58
2 x + 3 y 4 2 3 x 4
x + 2 y = 3 ⇔ 1 =
2 y 3
2 3
Invers dari matriks 1 adalah
2
1 2 − 3 1 2 − 3
=
2.2 − 3.1
−1 2 1 −1 2
2 − 3
=
−1 2
2 − 32 3x 2 − 34
−1 2 2 = 2
1 y −1 3
1 0 x 8 + (−9)
0 1 =
y − 4 + 6
x −1
y = 2
Jadi, harga x = -1 dan y = 2.
Kegiatan Akhir
59
ulangan harian Matriks II, materinya adalah semua materi matriks dari
1) Hasil Observasi
diberikan kuis oleh guru. Apabila ada materi yang kurang jelas, siswa
latihan soal di depan kelas tanpa ditunjuk oleh guru. Pada saat
soal.
2) Hasil Kuis
Pada siklus II diberikan 4 soal kuis (2 kuis pada pertemuam III dan
rata-rata nilai kuis 4 ke kuis 5, hal ini disebabkan soal kuis pada sub
kuis pada siklus II yaitu 82,5 mengalami peningkatan dari nilai rata-
61
rata nilai kuis pada siklus I yaitu 79,6 karena siswa merasa lebih siap
dan lebih memahami materi sehingga nilai kuis siswa lebih baik.
siswa.
3) Hasil Angket
Angket diberikan pada akhir akhir siklus II. Hasil angket dari 37
kuis. Di bawah ini tabel analisis hasil angket motivasi belajar siswa
siklus II.
katergori tinggi. Dari hasil angket motivasi belajar siswa pada sikulus I
prestasi belajar masih pada kategori sedang. Akan tetapi pada angket
4) Hasil Wawancara
karena mereka merasa tertantang dengan latihan soal dan soal kuis
belajar matematika. Selain itu, siswa lebih nyaman dan senang karena
bertanya apabila siswa tidak dapat mengerjakan soal kuis. Guru lebih
merasa kurang menyukai kuis karena pada saat mengerjakan kuis tidak
c. Refleksi
pemahaman siswa.
64
latihan soal dan kuis karena dipantau oleh peneliti dan guru.
masih ada siswa yang bekerja sama atau membuka buku dalam
dilakukan.
Pada akhir siklus I diadakan tes, begitu pula pada akhir silkus II.
Berdasarkan nilai yang didapat siswa, rata-rata tes pada akhir siklus I
adalah 55,7 dan meningkat menjadi 66,89 pada akhir siklus II. Pada akhir
sedangkan pada siklus II terdapat 27 siswa yang siswa yang mencapai nilai
100
90
80
70
60
Nilai
Siklus I
50
Siklus II
40
30
20
10
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37
No Absen Siswa
C. Pembahasan
pembelajaran Ekspositori
siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan siswa menjadi lebih
67
(http://www.usask.ca/education/coursework/802papers/
Frith/Motivation.HTM).
Dalam diskusi siswa dapat berlatih kerja sama dan tanggung jawab
jawaban soal dan tidak tergantung pada guru serta siswa dapat menanggapi
siswa terhadap materi yang telah atau baru diajarkan. Selain itu, kuis dapat
(http://202.152.33.84/index.php?
option=comcontent&task=view&id=13377 &Itemid=46).
pertanyaan singkat yang terdiri dari satu soal yang dikerjakan selama 5 –
hl=en&cr=countryID&q=modelmodel+pembelajaran&start=10&sa=N).
Pada saat diberikan kuis 6 (materi invers matriks), sebagian siswa tidak
kurang dan invers termasuk sub pokok bahasan yang sulit. Sehingga,
semakin tinggi tingkat kesulitan suatu soal, memerlukan waktu yang lebih
aktivitas dan motivasi belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini
pada siklus I menjadi 93,75% pada siklus II. Guru memotivasi siswa dalam
persentase dari siklus I 66,67% menjadi 83,33% pada siklus II. Sikap siswa
menjadi 83,33% pada siklus II. Bentuk motivasi yang diberikan guru
meningkat dari 60% menjadi 90%. Berikut grafik perkembangan aktivitas dan
100
90
80
70
Persentase
60
Siklus I
50
Siklus II
40
30
20
10
0
A B C D E
Aspek yang Diteliti
Keterangan :
A. Guru membimbing siswa dalam proses belajar mengajar
B. Guru memotivasi siswa dalam meningkatkan belajar matematika dengan
pemberian kuis
C. Sikap siswa saat pembelajaran
D. Sikap siswa saat diberikan kuis
E. Bentuk motivasi yang diberikan guru
dari siklus I ke siklus II pada setiap indikator-indikatornya dan hasil nilai rata-
70,19%. Berikut grafik hasil angket motivasi belajar siswa yang mengalami
100
90
80
70
Persentase(%)
60
Siklus I
50
Siklus II
40
30
20
10
0
A B C D
Indikator
Keterangan:
A. Motivasi mengerjakan kuis matematika
B. Ketekunan dalam mengerjakan dan menyelesaiakan kuis matematika
C. Usaha untuk meningkatkan prestasi belajar
D. Besarnya perhatian terhadap kuis matematika
dari guru, rasa senang, keinginan yang besar dan ketekunan untuk
oleh hasil angket dan wawancara yang menunjukkan bahwa siswa senang dan
(http://202.152.33.84/index.php?option=comcontent&task=view&id=13377
&Itemid=46).
Pada pertemuan I siklus I, siswa masih kurang berminat terhadap kuis, hal
ini disebabkan siswa belum ada persiapan dalam mengerjakan kuis. Pada
kuis yang diberikan selama pembelajaran. Keinginan siswa yang besar untuk
Rata-rata nilai kuis meningkat dari siklus I ke siklus II, yaitu 79,6
merupakan soal yang tidak dapat dikerjakan oleh siswa atau soal yang dirasa
sulit oleh siswa. Guru selalu menyuruh siswa ke depan kelas untuk
pembelajaran ini yaitu membuat kesimpulan dari materi yang telah diberikan
Pada akhir siklus I diadakan tes, begitu pula pada akhir silkus II.
Berdasarkan nilai yang didapat siswa, rata-rata tes pada akhir siklus I adalah
55,7 dan meningkat menjadi 66,89 pada akhir siklus II. Pada akhir siklus I
siswa yang mencapai nilai di atas rata-rata adalah 14 siswa, sedangkan pada
siklus II terdapat 27 siswa yang siswa yang mencapai nilai di atas rata-rata
C. Keterbatasan Penelitian
1. Materi yang dipelajari pada setiap siklus berbeda meskipun pada pokok
tingkat pemahaman siswa lebih tinggi daripada siklus II, atau sebaliknya.
2. Latihan soal tidak dibahas semua karena keterbatasan waktu. Waktu juga
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
sebagai berikut.
close book.
e. Soal kuis diambil dari materi yang sudah diajarkan atau materi
B. Saran
yaitu:
76
1. Bagi Guru
menarik pada soal kuis, sehingga siswa merasa senang dan ingin
terhadap matematika.
77
DAFTAR PUSTAKA
Edy Suranto. 2006. Matematika Bisnis dan Manajemen untuk SMK Kelas 3.
Wonogiri: Yudhistira.
Nana Sudjana dan Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:
Sinar Baru Bandung.